Yang Perlu Anda Lakukan Jika Istri Terkena Kanker Payudara Persiapan dalam menghadapi sesuatu selalu lebih baik dibanding tidak memiliki persiapan sama sekali. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan apabila istri Anda terkena kanker payudara. Temani dan berikan waktu untuk istri Anda Pertama dan terutama yang perlu Anda lakukan jika istri Anda terkena kanker payudara adalah tetap bersamanya, dan menemaninya. Ketika pertama kali mendapatkan diagnosa kanker payudara, tentunya istri Anda akan merasa terkejut, atau bahkan trauma. Begitu pula dengan diri Anda. Tetapi usahakanlah untuk tetap bersamanya, dan bukan malah menjauh darinya. Tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi, karena penyakit itu toh bukan salah siapa-siapa. Berikan perhatian penuh pada istri Anda, dan dengarkan kecemasannya. Hal ini akan memberikan dukungan kepadanya untuk bertahan dan sembuh. Selain itu, temani istri Anda untuk menemui beberapa dokter untuk melakukan cek, ricek dan kroscek. Untuk vonis penyakit berat, semisal kanker payudara, setidaknya Anda memerlukan berkonsultasi dengan sepuluh orang dokter untuk mendapatkan kepastian. Untuk hal tersebut, ambillah cuti untuk menemani istri Anda ke dokter. Apabila Anda tidak bisa meninggalkan pekerjaan, pastikan ada orang lain bersamanya, tetapi usahakanlah Anda sendiri yang melakukannya. Bantulah memilih metode perawatan yang paling tepat Dalam hal perawatan dan pengobatan kanker payudara, ada dua metode yang digunakan, yaitu mastektomi (pengangkatan seluruh payudara), atau lumpektomi (hanya kankernya yang diangkat), ditambah dengan radiasi dan kemoterapi. Untuk pemilihan metode perawatan ini, istri Anda tentunya tidak bisa memutuskannya sendiri, karena berpikir secara jernih pun belum tentu dia mampu. Di sinilah peran Anda untuk menemaninya dalam menimbang serta memikirkan kelebihan dan kekurangan dari tiap pilihan metode perawatan. Tetapi, meski begitu, keputusan atas pilihan metode perawatan ini seyogyanya tetap berada di tangan istri Anda. Ia yang harus menentukan apa yang ingin ia lakukan terhadap penyakitnya. Istri Anda harus memiliki kendali atas diri dan hidupnya, dan Anda tidak perlu mendikte mengenai apa yang harus atau akan dilakukannya. Berikan dan carilah dukungan Ketika istri Anda divonis menderita kanker payudara, tentunya Anda dan juga anggota keluarga yang lain akan memberikan dukungan serta simpati mereka. Tetapi, seringkali hal itu tidak cukup, karena ada kalanya orang membutuhkan teman yang memiliki nasib sama. Sekuat apapun Anda dan anggota keluarga yang lain memberikan dukungan dan penghiburan, tetapi istri Andalah yang mengidap penyakit itu, sementara Anda dan yang lainnya tidak menderita. Karenanya, kalau bisa, carilah orang lain—entah kenalan atau teman jauh—yang mungkin juga pernah mengalami masalah yang sama (mengidap kanker payudara), dan kemudian mintalah bantuannya untuk memberikan dukungan moril serta penghiburan bagi istri Anda. kehadiran seseorang yang juga pernah mengalami nasib sama semacam itu akan memberikan penguatan yang lebih besar bagi istri Anda. Temanilah selama menjalani perawatan Dibutuhkan waktu yang cukup lama, biasanya beberapa minggu, untuk pulih setelah menjalani bedah payudara. Apabila payudara istri Anda diangkat seluruhnya, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk relatif normal kembali. Tetapi jika istri Anda menggunakan perawatan radiasi dan kemoterapi, maka perawatannya bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan sampai satu tahun. Proses radiasi biasanya membutuhkan waktu yang singkat, tetapi harus dilakukan setiap hari sepanjang minggu. Belum lagi konsultasi ke dokter dan obat-obatan yang harus diminum. Untuk hal ini, mungkin istri Anda sanggup melakukannya seorang diri, tetapi alangkah baiknya jika Anda menemaninya. Kalau Anda tidak sempat, Anda bisa meminta orang lain, misalnya saudara, untuk menemaninya. Rutinitas dalam hal ini memang akan terasa melelahkan pada awalnya, tetapi lama-lama akan terasa sama seperti rutinitas lainnya. Pahami keadaan dan kondisi istri Anda Yang biasanya terjadi, efek dari kemoterapi adalah kelelahan atau rasa lelah. Hal ini bersifat kumulatif. Semakin lama pengobatan (kemoterapi), semakin parah pula rasa kelelahan yang akan dialami. Karena hal itulah, bisa jadi istri Anda mungkin juga mengalami efek kelelahan ini, dan hanya bisa tidur atau berbaring-baring saja sepanjang hari. Untuk hal itu, pahami sajalah kondisi dan keadaan istri Anda, tak perlu membuat Anda uring-uringan atau ikut-ikutan mengalami kelelahan. Anda bisa menggantikan tugas-tugas istri Anda sementara waktu, seperti membersihkan rumah atau mencuci baju. Jika hal itu tidak memungkinkan, Anda bisa mencari pembantu untuk sementara, atau meminta tolong anggota keluarga Anda untuk melakukan tugastugas itu. Manfaatkan terapi alternatif Ada terapi alternatif yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi efek samping kemoterapi. Beberapa penelitian yang terkait dengan hal ini di antaranya: Penelitian dari Jerman menyebutkan bahwa olahraga dapat mencegah rasa kelelahan akibat kemoterapi. Karenanya, Anda dapat mendorong istri Anda untuk melakukan olahraga ringan, semisal jalan-jalan sedikit atau bersepeda, atau melakukan aktivitas apa saja yang dapat dilakukannya. Akan lebih bagus lagi kalau Anda menemaninya dalam melakukan hal itu. Terapi rileksasi, seperti meditasi juga dapat dilakukan untuk mengurangi efek mual akibat kemoterapi. Penelitian di Jepang menyebutkan bahwa teh hijau dapat mengurangi risiko penyebaran sel kanker, apabila diminum delapan gelas perhari. Teh hijau kaya akan kandungan vitamin dan mineral. Suplemen vitamin, terutama yang kaya zat antioksidan (vitamin C, E, karotin dari vitamin A dan mineral selenium) dapat membantu hasil pengobatan dan mencegah penyebaran sel kanker. Apabila menggunakan perawatan dengan kemoterapi, maka obat-obatan dan efek kemoterapi bisa menyebabkan rasa panas yang tiba-tiba dan kekeringan pada daerah vagina, seperti halnya gejala menopause. Tofu atau tahu Jepang dapat membantu meminimalkan rasa panas tersebut. Pelumas berbahan dasar air juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi kekeringan vagina. Luangkanlah waktu untuk bersantai Ketika pertama kalinya mendapati vonis kanker tersebut, Anda dan istri Anda tentunya akan terkejut. Kemudian proses diagnosis, pengobatan, dan segala upaya yang dilakukan Anda berdua untuk mengatasi penyakit itu pun akan menguras waktu sekaligus pikiran Anda berdua. Hal ini tentunya akan membuat Anda beserta istri akan kehilangan gairah dalam melakukan hal-hal lain yang biasanya dilakukan. Untuk mengatasi hal semacam itu, cobalah untuk meluangkan waktu buat bersantai atau melakukan hal-hal yang menyenangkan yang bersifat refresing, seperti menonton film terbaru berdua, atau berlibur ke pantai atau ke tempat lain yang disukai. Selain itu, efek kelelahan yang diakibatkan kemoterapi biasanya belum hilang meski proses kemoterapi sudah selesai. Untuk hal itu, Anda juga harus bersiap jika memang istri Anda belum dapat kembali menjalankan tugas-tugasnya sehari-hari. Berikan kedekatan emosional untuknya Kanker payudara tentunya mengubah aktivitas seksual untuk sementara waktu. Kebanyakan wanita akan kehilagan gairah dan energi selama menjalani pengobatan, karenanya sabarlah dalam menghadapinya. Anda tidak perlu menarik diri darinya, tetapi tetaplah menjalin hubungan dan kedekatan secara emosional, semisal memeluk, merangkul, menggenggam tangannya dan semacamnya. Biarkan istri Anda tahu bahwa Anda tetap mencintainya dan tetap merasa tertarik kepadanya.