TEKNIK KOMUNIKASI PT. BANK SULTRA KANTOR KAS BARUGA DALAM PENGENALAN MENABUNG SEJAK DINI PADA ANAK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA KENDARI * Asriani Al-ma’ruf ** Zulfiah Larisu ***La Iba. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo, 08114033322 [email protected] Abstract The purpose of this research is to know in what way the technique of communication used by PT. Bank Sultra of the cash office at Baruga in giving orientation for saving money since early junior high school students in Kendari. This research is carried out at PT. Bank Sultra of thecash office at Baruga, Sulawesi Tenggara. The informant decision is done using purposive sampling as much 5 persons. The techniques of data collection are by using observation, interview, and documentation. The type of data is qualitative. The results of this research shows that the technique of communication that used by PT Bank Sultra of the cash Office at Baruga in giving orientation for saving money since early junior high school students in Kendari are by using informative communication technique and persuasive communication. The communicators are the staffs of PT. Bank Sultra of the cash office at Baruga, the message is conveyed about introducing the government program such as special savings for students called simple and the used channel is by using direct channel by doing socialization at schools and indirect channel by way of spreading the brochures to students. Keyword: Communication Technique, Saving, bank Abstrak Tujuan Penelitian Ini Adalah mengetahui Bagaimana Teknik Komunikasi Yang Digunakan PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga Dalam Memberikan Pengenalan Menabung Sejak Dini Pada Anak Sekolah Menengah Pertama Di Kota Kendari. Penelitian Ini Dilakukan Di PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga Sulawesi Tenggara. Penentuan Informan Dilakukan Dengan Cara Purposive Sampling Sebanyak 5 Orang. Adapun Teknik Pengumpulan Data Yaitu Dengan Cara Observasi, Wawancara, Dan Dokumentasi. Jenis Data Yang Digunakan Adalah Kualitatif. Hasil Penelitian Ini Menunjukan Bahwa Teknik Komunikasi Yang Digunakan Pihak PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga Dalam Memberikan Pengenalan Menabung Sejak Dini Pada Anak Sekolah Menengah Pertama Di Kota Kendari Adalah Dengan Menggunakan Teknik Komunikasi Informatif Dan Teknik Komuikasi Persuasive. Komunikatornya Adalah Staf PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga, Pesan Yang Disampaikan Tentang Memperkenalkan Program Pemerintah Yaitu Program Tabungan Khusus Pelajar Yang Dinamakan Simpel Dan Saluran Yang Digunakan Adalah Dengan Menggunakan Saluran Langsung Dengan Sosialisasi Ke Sekolah-Sekolah Dan Saluran Tidak Langsung Dengan Menyebarkan Brosur Kepada Pelajar. Kata Kunci: Teknik, Komunikasi, Menabung, bank PENDAHULUAN Perbankan perlu melakukan beberapa kegiatan untuk menarik para siswa Sekolah khususnya untuk menabung. Aktivitas menabung akan menciptakan minat siswa-siswi sekolah untuk gemar menabung. Gemar menabung akan menimbulkan suatu kebiasaan siswa-siswi untuk berhemat. Kebiasaan ini dimulai dari kesadaran yang timbul akibat berminatnya siswa-siswi sekolah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak perbankan. Kesadaran akan pentingnya minat menabung di kalangan para siswa sekolah masih perlu digalakkan. Diharapkan keikutsertaan Kementerian Pendidikan dalam membantu pihak perbankan untuk meningkatkan minat menabung seperti halnya melakukan penyuluhan tentang manfaat menabung dan mempromosikan program perbankan secara merata ke sekolah-sekolah. Selain itu, tidak hanya Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan juga mengalakkan budaya menabung di lembaga perbankan bagi para pelajar tersebut dari semua jenjang pendidikan mendapat dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terkait ini terlihat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara serius mengajak dan mengupayakan para pelajar menabung di Bank, dengan mengajak berbagai bank untuk mengembangkan tabungan khusus pelajar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menamai tabungan khusus untuk pelajar tersebut sebagai tabungan bersama Simpanan Pelajar (SimPel) dan untuk syariah di namai tabungan SimPel iB. Namun, untuk menggalakan menabung di usia dini pada remaja tidaklah mudah, butuh komunikasi yang efektif dan dilakukan secara terus-menerus. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana teknik komunikasi yang digunakan PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga dalam memberikan pengenalan menabung sejak dini pada anak sekolah. Tujuan penelitian ini manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan pada bidang ilmu komunikasi, khususnya pada teknik komunikasi. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar informasi untuk mengajukan saran dan rekomendasi kepada pihak PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga sehingga bisa menggunakan teknik komunikasi yang tepat dalam memberikan pengenalan mengenai menabung sejak dini pada anak sekolah. manfaat metodologis penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan rujukan untuk peneliti selanjutnya dalamrangka memperkaya literatur hasil penelitian khususnya yang berkaitan dengan teknik komunikasi yang digunakan oleh pihak PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga. Teori Teori komunikasi yang dianggap paling awal (1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who says in which channel to whom with what effect (Siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Menurut Lasswell, suatu fungsi penting komunikasi adalah menyediakan informasi yang penting bagi masyarakat untuk menemukan dan mengendalikan factor-faktor yang mungkin mengganggu komunikasi yang efisien. METODE PENELITIAN Subjek dan Informan Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Staff PT. Bank Sultra yang berjumlah 10 Karyawan. Adapun informan dalam penelitian ini, penulis menggunakan informan yang berjumlah 5 orang dari Karyawan PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga. Teknik Penentuan Informan Dalam menentukan informan, Penulis menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja. Dimana informan yang dipilih dapat memberikan data yang jelas, akurat,dan valid yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki. 2. Wawancara mendalam (in depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancara, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. 3. Studi pustaka yaitu dengan cara menelaah berbagai buku-buku referensi, laporan-laporan, majalah, jurnal-jurnal, dan media lainnya yang erat kaitannya dengan permasalahan penelitian. 4. Dokumentasi yang merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti yaitu berupa foto, gambar atau datadata lainnya. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila di dukung oleh foto-foto. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana penulis mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan gambaran atau data yang didapatkan ketika penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Teknik Komunikasi PT. BankSultraKantor Kas Baruga dalam Pengenalan Menabung Sejak Dini Pada Anak Sekolah Menengah Pertama Di Kota Kendari Teknik komunikasi adalah cara atau ‘seni’ penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa, sehinggga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Tidak bisa dipungkiri bahwa tanpa kemampuan teknik komunikasi yang baik, efek yang diharapkan oleh si komunikator bisa saja tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Karena dalam berkomunikasi tidak hanya mengenai seberapa banyak kita berbicara, tetapi teknik apa yang digunakan sehingga para pendengar bisa memahami apa yang disampaikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi faktor keberhasilan kita dalam menyampaikan pesan adalah teknik komunikasi yang digunakan seperti apa. Sama halnya yang dilakukan oleh karyawan PT. Bank Sultra Cabang Kantor Kas Baruga. Setiap karyawan bertanggung jawab untuk memberikan edukasi berupa pesan kepada anak sekolah tentang memperkenalkan program pemerintah yaitu program tabungan yang dinamakan SIMPEL yang baru saja diluncurkan.SIMPEL yang merupakan singkatan dari Simpanan Pelajar, yaitu tabungan anak yang diciptakan khusus untuk kalangan pelajar, mengajarkan perencanaan keuangan kepada pelajar dan pentingnya menabung sejak dini untuk mereka para pelajar.Setiap karyawan baik pimpinan maupun staf harus mempunyai kemampuan yang mencukupi baik bagi pelayanan formal maunpun non formal. Ilmu saja tidak cukup karena tanpa didukung dengan kemampuan komunikasi yang baik antara karyawan bank dengan siswa-siswi sekolah dan juga pihak sekolah maka kegiatan untuk memperkenalkan menabung sejak dini pada anak sekolah tidak akan optimal. Dengan teknik komunikasi yang digunakan oleh pihak PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga informasi yang diberikan kepada siswa-siswi sekolah akan menentukan sejauh mana siswa-siswi dapat memahami dan mengerti tentang petingnya mengenal kegiatan menabung yang di sampaikan dari pihak Bank. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, secara garis besar teknik komunikasi oleh PT. Bank Sultra dalam pengenalan menabung sejak dini dapat diuraikan sebagai berikut. Teknik Komunikasi Informatif Informative communication yang dimaksud dalam penelitian yang berdasarkan hasil observasi oleh penulis adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga dalam memperkenalkan menabung kepada anak sekolah, khususnya sekolah menengah pertama di wilayah sekitar Baruga dengan memberikan suatu pesan berisi informasi yang disampaikan kepada sejumlah siswa, pesan kepada anak sekolah tentang memperkenalkan program pemerintah yaitu program tabungan yang dinamakan SIMPEL yang baru saja diluncurkan. SIMPEL yang merupakan singkatan dari Simpanan Pelajar, yaitu tabungan anak yang diciptakan khusus untuk kalangan pelajar, mengajarkan perencanaan keuangan kepada pelajar dan pentingnya menabung sejak dini untuk mereka para pelajar. Komunikasi informatif juga merupakan suatu bentuk atau metode berupa arahan yang digunakan oleh pihak komunikator dalam hal ini pihak PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga mempunyai tugas untuk memperkenalkan budaya menabung sejak dini kepada anak sekolah. Komunikasi ini bersifat informasi, edukatif dan stimulatif.Apabila informasi disampaikan bertujuan memberikan pengetahuan maka komunikasi bersifat informatif, jika bertujuan membangkitkan semangat atau memotivasi komunikan bersifat stimulatif dan apabila informasi yang disampaikan bertujuan memberikan pengalaman baru itu sifatnya edukatif. Komunikasi Informatif yang dilakukan pihak PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga seperti pemberian informasi, pesan ataupun arahan kepada siswa-siswi SMP yang bertujuan meningkatkan kesadaran pentingnya menabung sejak dini di kalangan pelajar. Komununikator, pesan dan saluran yang di pakai dalam pengenalan menabung sejak dini dalam penelitian dari hasil wawancara dan observasi penulis adalah sebagai berikut: Komunikator Lasswell dalam teorinya mengatakan Who? (siapa/sumber) komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai komunikator adalah pihak PT. Bank Sultra Kantor Kas Cabang Baruga. Dimana pihak bank yang memperkenalkan mengenai pentingnya menabung, memberikan informasi, dan melakukan teknik komunikasi dengan tujuan menambah ilmu pengetahuan siswa-siswi tentang menabung sehingga mereka memutuskan untuk menabung pada usia dini Komunikasi informatif adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya komunikasi informatif dilakukan oleh karyawan PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga . Teknik komunikasi informatif digunakan dalam memberikan informasi tentang menabung kepada anak sekolah menengah pertama di wilayah Baruga.Dalam hal ini melalui kegiatan yang dilakukan dengan sosialisasi mengenai pentingnya menabung sejak dini yang di lakukan ke sekolah-sekolah di wilayah Baruga.Karena dengan melakukan teknik komunikasi tersebut, pelajar bisa berubah yang dari tidak tahu menjadi tahu, yang dari tidak mau menabung sejak dini menjadi mau, dan sampai saat ini teknik komunikasi informatif masih memberikan pengaruh yang baik dalam peningkatan jumlah nasabah dari kalangan pelajar. Pesan Says what (pesan) Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan), dari sumber(komunikator)atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Pesan pada penelitian ini berupa Informasi yang disampaikan melalui pesan pesan tentang menabung secara informatif yaitu pesan yang diberikan berupa informasi tentang menabung kepada anak sekolah menengah pertama di wilayah Baruga. Dalam hal ini pemberian informasi melalui kegiatan yang dilakukan dengan sosialisasi mengenai pentingnya menabung sejak dini yang di lakukan ke sekolah-sekolah di wilayah Baruga. Saluran atau Media In which channel (saluran/media) Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik dan lain-lain). Adapun penggunaan saluran teknik komunikasi PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga dalam memberikan informasi perihal menabung kepada pelajar yaitu: Melakukan Sosialisasi Secara Langsung Ke Sekolah-Sekolah Sosialisasi secara langsung ke sekolah-sekolah adalah sosialisasi secara langsung yang dilakukan PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga dengan para pelajar. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemberian informasi perihal menabung.Dalam melakukan sosialisasi di sekolah, proses interaksi yang baik antara pihak karyawan PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga dan para pelajar serta pihak sekolah diharapkan menyenangkan antara kedua belah pihak. Teknik komunikasi yang digunakan untuk mendukung pihak karyawan PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga dalam memberikan sosialisasi perihal menabung kepada pelajar menggunakan teknik komunikasi informatif. Pembagian Brosur Produk Tabungan Khusus Pelajar Selain mengadakan sosialisasi langsung PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga jg membagikan brosur yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pelajar yang berkaitan dengan perusahaan menganenai Produk tabungan khusus pelajar. Dimana di dalam brosur terdapat informasi tentang keuntungan dan kemudahan dalam menabung, dan tata cara menabung di bank. Brosur digunakan sebagai alat iklan atau promosi bagi PT. Bank Sultra, yang menarik dan memungkinkan untuk mempromosikan satu atau lebih produk atau jasa.dari bank . Hasil observasi dan wawancara dengan informan menunjukan tingkat keseringan penggunaan teknik komunikasi informatif, dapat dilihat dari komunikasi pihak bank ketika melakukan sosialisasi secara langsung kesekolah dan melakukan pembagian brosur produk tabungan khusus pelajar. Dimana ketika melakukan sosialisasi ke sekolah komunikasi pihak bank lebih bersifat informatif dengan memberikan informasi tentang menabung dan melakukan pembagian brosur produk tabungan khusus pelajar dalam memberikan informasi kepada pelajar yang berkaitan dengan perusahaan menganenai Produk tabungan khusus pelajar khususnya keuntungan dan kengunggulan produk tabungan khusus untuk pelajar tersebut. Persuasif Communication (Komunikasi Persuasif) Komunikasi persuasif yang dimaksud dalam penelitian yang berdasarkan hasil observasi oleh penulis adalah yang dilakukan oleh PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku siswa-siswi yang lebih menekan sisi psikologis. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku. Tetapi persuasif dilakukan dengan cara menyenangkan dan tidak membosankan agar menarik perhatian siswa-siswi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang untuk menabung. Karena jika dilakukan dengan cara yang terkesan datar maka siswa nanti akan mudah merasa bosan, sulit untuk mendengarkan, sehingga efek yang diharapkan tidak tercapai. Komunikasi persuasif adalah proses mempengaruhi sikap, pendapat dan tindakan seseorang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak sesuai atas kemauannya sendiri. Tujuan komunikasi itu sendiri adalah mengubah sikap dan perilaku. Sikap timbul dari pengalaman, tidak dibawa sejak lahir dan merupakan proses belajar, oleh karena itu sikap dapat diperteguh dan diubah. Komunikasi persuasif dilakukan dengan jalan mempengaruhi dan membujuk para pelajar yang belum mau menabung melalui sosialisasi secara langsung ke sekolah-sekolah pelajar diharapkan mampu merubah pola hidup yang boros sebelumnya menjadi seseorang yang pandai hidup hemat.Dalam memberikan sosialisasi perihal menabung kepada pelajar di gunakan pendekatan persuasif karena pendekatan ini dapat membangkitkan rasa ingin tahu pelajar sehingga pelajar dapat melakukan sesuatu tanpa paksaan berdasarkan kesadaran pelajar itu sendiri. Untuk dapat menjalankan teknik persuasif diperlukan beberapa komponen komunikasi yang harus terlibat secara utuh dan berkaitan satu sama lain dengan erat. Berikut akan diuraikan masing komponennya. Komunikator Lasswell dalam teorinya mengatakan Who? (siapa/sumber) komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai komunikator adalah pihak PT. Bank Sultra Kantor Kas Cabang Baruga. Dimana pihak bank yang memperkenalkan mengenai pentingnya menabung, memberikan informasi, dan melakukan teknik komunikasi dengan tujuan mengubah sikap, pendapat dan perilaku para pelajar sehingga mereka memutuskan untuk menabung pada usia dini. Pesan Says what (pesan) Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Pesan Pesuasif yang disampaikan pihak bank adalah sebagai berikut pada penelitian ini berupa informasi mengenai pentingnya menabung, program-program apa saja yang dimiliki oleh Bank Sultra, keuntungan menabung, proses menabung, serta program menabung khsusus pelajar yang ada di Bank Sultra. Pesan persuasif pihak bank dapat membujuk dan mempengaruhi pelajar baik pikiran maupun perasaan sehingga bertindak mengedepankan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup hemat dengan cara menabung. Saluran atau Media In which channel (saluran/media) Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik dan lain-lain). Pemilihan media dilakukan setelah pihak Bank mengetahui media yang paling sering diakses oleh sasaran (dengan alasan mudah diperoleh, dimiliki dan digunakan oleh sasaran). Dengan pengetahuan ini maka tingkat jaminan bahwa pesan akan ‘terbaca’ (accessed/ reached) oleh sasaran yaitu pelajar menjadi cukup tinggi. Adapun pengunaan saluran atau media komunikasi PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga dalam memberikan informasi perihal menabung kepada pelajar yaitu: Melakukan Sosialisasi Secara Langsung Ke Sekolah-Sekolah Melalui komunikasi persuasif secara langsung kepada pelajar memudahkan pihak bank mengetahui sejauh mana para pelajar memahami apa yang disampaikan oleh pihak bank perihal menabung kepada mereka, di samping itu dengan komunikasi persuasif yang diberikan pihak bank memberikan pengarahan kepada para pelajar tentang perilaku hidup hemat agar dapat mengajarkan sejak dini untuk menabung. Pembuatan Brosur Produk Tabungan Khusus Pelajar Yang Menarik Brosur merupakan salah satu bagian yang sangat penting sebagai media mengiklankan satu ataupun beberapa produk yang di tawarkan pihak bank untuk pelajar.Identifikasi : Design Brosur yang sangat baik, yang memungkinkan digunakan pada setiap Brosur yang di buat oleh pihak bank. Akan memudahkan pelajar mengenali profil bank dan produk tabungan khusus bagi mereka. Menyediakan Situs Web Dan Sosial Media Yang Dapat Di Akses Pelajar PT. Bank Sultra juga menyediakan web dengan situs http://banksultra.co.id/v4/yang dapat di akses para pelajar melalui internet selain web, PT. Bank Sultra juga memiliki sosial media berupa facebook dan instagram. Pengontrolan Terhadap Siswa-Siswi Yang Menabung Pihak Bank terlebih dahulu harus mengetahui sejauh mana minat siswa siswi dalam menabung apakah meningkat atau tidak setelah dilakukannya sosialisasi. oleh karena itu pihak bank akan kembali melakukan interaksi dengan pelajar guna terus memotivasi minat pelajar dalam menabung. Pihak Bank memberikan hadiah berupa alat tulis agar minat pelajar untuk menabung semakin meningkat cara ini diyakini dapat mempengaruhi pelajar yang tadinya tidak maau menabung jadi berminat untuk menabungkan uangnya di bank. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas kesimpulan pada penelitian ini bahwa teknik komunikasi yang digunakan pihak PT. Bank Sultra Kantor Kas Baruga dalam memberikan pengenalan menabung sejak dini pada anak sekolah adalah dengan menggunakan teknik informatif dan teknik persuasif.Pesan yang di sampaikan tentang memperkenalkan program pemerintah yaitu program tabungan yang dinamakan SIMPEL yang baru saja diluncurkan. SIMPEL yang merupakan singkatan dari Simpanan Pelajar, yaitu tabungan anak yang diciptakan khusus untuk kalangan pelajar, mengajarkan perencanaan keuangan kepada pelajar dengan membuka rekening dan menabung di bank, memperkenalkan tentang apa itu perbankan dan pentingnya menabung sejak dini untuk mereka para pelajar. Saluran yang digunakan adalah dengan melakukan komunikasi langsung dengan pelajar dengan mengadakan sosialisasi kesekolah-sekolah mereka dan saluran tidak langsung dengan menyebarkan brosur ke pelajar. Untuk itu pesan yang di sampaikan dengan menggunakan dua teknik komunikasi yang dilakukan secara langsung melalui sosialisasi kepada pelajar itu memberikan dampak yang positif, karena para pelajar berhasil diajak untuk menabung sejak dini. DAFTAR PUSTAKA Daryanto dan Muljo . 2015. Teori Komunikas. Malang: Gava Media Berger, Charles R dkk. 2015. Handbook Ilmu Komunkasi. Bandung: Nusa Media Komala, Lukiati dan Siti Karlinah. Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Media Effendy, Onong Uchjaha. 1984. Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Afrizal. Metode Penelitian Kualitatif. Depok: Raja Grafindo Persada Foss, Karen A dan Stephen W. Littlejohn. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika Musthan, Zulkifli. 2014. Teori-Teori Komunikasi. Jakarta: Mazhab Ciputat Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grameia Wiiasarana Indonesia. Suranto A. W 2005, Pengertian Komunikasi. Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005) Tiga Komunikasi Organisasi. (Jeni, Amirlah. “Unsur-Unsur Komunikasi”. 30 Maret 2012. Sumber Elektronik https://amirlahjeni.wordpress.com/2012/03/30/unsur-unsur komunikasi/html) (Heri Setiabudi “Pengertian Menabung” 11 April 2010 http://herisetiabudi.com/bisnis/pengertian-menabung-menurut-paraahli/) (https://salehrifki.org/6/2017/02/wiki/Sekolah.html) (Attar.Alfadil.“KarakteristikSiswaSMP”https://reduxation.blogspot.co.id/2014/12/kara kteristik-siswa-smp.html) (https://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/10/pengertian-bank-jenis- jenis-bank-fungsi-bank-dan-reformasi-bank/) (http://muhammadiqbaldailani.makalahvall.blogspot.co.id/2015/01/makalahbank- sistem-organisasi-unit.html) http://hikma.nur.commsciencegroup4.blogspot.co.id/2012/10/teori-komunikasilasswell.html.