pengaruh terapi massage terhadap peningkatanberat badan bayi

advertisement
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
PENGARUH TERAPI MASSAGE TERHADAP PENINGKATANBERAT
BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH TASIKMALAYA
DANIEL AKBAR WIBOWO, S.Kep., Ners., M.M., M.Kep
Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi Ilmu Keperawatan, Universitas Galuh Ciamis
Email: [email protected]
Abstrak
Angka kematian bayi merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan
masyarakat, salah satu faktornya akibat prematur dengan berat badan lahir rendah. Teori konservasi
energi dapat diimplementasikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada bayi prematur, sehingga
diharapkan energi yang ada pada bayi prematur dapat digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal seperti penerapan terapi massage.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi massage terhadap peningkatanberat badanbayi
prematur di Ruang Perinatologi RSUD Tasikmalaya, penelitian ini menggunakan desain penelitian
kuasi-eksperimentipe nonequivalent kontrol group design dengan pre dan post test. Jumlah sampel
sebanyak 32 responden (16 kelompok kontrol dan 16 kelompok inervensi), analisis disajikan secara
deskriptif dengan menggunakan table variabel univariat dan untuk variabel bivariat dengan
menggunakan uji statistikpaired t-test dan uji independent t test dengan 95% confidence interval (CI).
Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang signifikan berat badan pada kelompok kontrol,
sebelum dan sesudah perawatan tanpa terapi massage dengan nilai p value 0,005, ada perbedaan yang
signifikan berat badan pada kelompok intervensi, sebelum dan sesudah dilakukan terapi massage
dengan nilai pvalue 0,001 dan ada perbedaan yang signifikan selisih rata-rata berat badan bayi
prematur pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi, dengan selisih rata-rata peningkatan berat
badan pada kelompok kontrol adalah 14,0625 gram, dan selisih rata-rata kenaikan berat badan pada
kelompok intervensi adalah 63,6250 gram dengan nilai p value 0,001. Sehingga disarankan terapi
massage dapat digunakan dalam merawat bayi prematur untuk mengoptimalisasikan berat badan.
Kata kunci:
Bayi prematur, berat badan, terapi massage
Abstract
The title: The Effect of MassageTherapy against weight gain premature infants at room perinatology
general hospital Tasikmalaya
The infant mortality rate is an indicator commonly used to determine the health of society, one factor
due to premature with low birth weight. Theory of energy conservation can be implemented in
providing nursing care to premature babies, so expect the energy in premature infants can be used for
optimal growth and development such as the application of massage therapy.
Research purposes to determine the effect of massage therapy on weight gain in preterm infants
Perinatology Hospital Space Tasikmalaya, this study used aquasi-experimental research Desain types
of nonequivalent control group design with preand post test. The total sample of 32 respondents(16
control group and 16 groups intervention), are presented in descriptive analysis using table variables
for univariate and bivariate variables using statistical paired t-test and independent t test trials with
95% confidence intervals(CI).
The results showed no significant difference in body weightin the control group, before and after care
without massage therapy with p value of 0.005, there is a significant difference in body weight in the
intervention group, before and after massage therapy with p valueof 0.001 and no difference
significant difference in the average weight premature infants in the control group and the intervention
group, with amean difference of weight gain in the control group was 14.0625 grams, and the
difference in average weight gain in the intervention group was 63.6250 grams with p valueof 0.001
Thus suggested massage therapy can be used in treating premature infants to optimize weight loss.
Keywords:
Massage therapy, premature infants, weight.
41
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Indonesia.Sedangkan
A. PENDAHULUAN
Keberhasilan
tiga
pembangunan
lainnya
masuk
dalam
bidang kesehatan salah satunya dapat
negara
yang
memiliki
dinilai
kematian bayi tinggi.
dari
indikator
derajat
kesehatan masyarakat antara lain
Indonesia
negara
kelompok
angka
memiliki
angka
Angka Kematian Ibu (AKI) dan
kematian bayi 34 per 1000 kelahiran
Angka
hidup
Kematian
Bayi
(AKB).
(Suseno, 2008), dan Jawa
Masalah kematian ibu dan bayi di
Barat memiliki angka kematian bayi
Indonesia merupakan masalah yang
yaitu sebesar 39 per 1000 kelahiran
harus mendapat perhatian lebih dan
hidup. Angka kematian dan kesakitan
serius.AKI dan AKB yang masih
bayi dipengaruhi berbagai faktor,
tinggi telah mengundang perhatian
salah satu faktor yang mempengaruhi
dan hal ini menjadi fenomena di
adalah keadaan pada waktu bayi
banyak
tersebut
Negara
Berkembang.
Di
dilahirkan.
Penyebab
Indonesia AKB ini masih jauh dari
kematian tertinggi pada bayi usia 0-7
target yang harus dicapai pada tahun
hari disebabkan karena komplikasi
2015
kesepakatan
penyakit akibat prematur dan berat
sasaran pembangunan (DepKes RI,
badan lahir rendah (35%), disusul
2005).
oleh asfiksia lahir (33,6%) (Survey
sesuai
dengan
AKB merupakan indikator
Demografi dan Kesehatan Indonesia,
lazim
2007).
yang
digunakan
menentukan
derajat
masyarakat,
baik
provinsi
maupun
untuk
kesehatan
pada
(Riskesdas,
tingkat
nasional.
2007).AKB
diklasifikasikan
saat
sekarang
ini
semakin
meningkat.Data yang diungkapkan
oleh
WHO
menyebutkan
bahwa
empat
terdapat satu dari sepuluh kelahiran
kelompok yaitu rendah jika AKB
adalah bayi prematur.Prematuritas ini
kurang dari 20; sedang 20-49; tinggi
menyebabkan
50-99; dan sangat tinggi jika AKB di
perinatal
atas 100 per 1000 kelahiran hidup. Di
Berdasarkan studi yang dilakukan
Asia Tenggara dari sepuluh negara
antara pertengahan 1990 sehingga
anggota Association of South East
2007, 85 persen bayi di Asia lahir
Asian Nations (ASEAN) ada
lima
sebelum waktunya yakni 37 minggu,
negara dengan angka kematian bayi
jumlah tersebut sekitar 77 juta bayi
rendah
Brunei
sedangkan di Afrika terdapat lebih
Darrussalam, Malaysia, Vietnam dan
dari 47 juta bayi prematur dilahirkan
Thailand.
termasuk
setiap tahunnya. Sementara di Eropa
kelompok sedang yaitu Filipina dan
kelahiran bayi prematur mencapai
yaitu
Dua
menjadi
Jumlah bayi prematur pada
Singapura,
negara
yang
angka
cukup
kematian
tinggi.
42
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
sekitar 6,2 persen setiap tahun pada
prematur
tahun
Amerika
seperti Asia dan Afrika disebabkan
Latin dan Karibia 9,1 persen. Pada
oleh gizi ibu pada saat hamil,
tahun 2012 Indonesia merupakan
sedangkan penyebab dari negara
negara penyumbang bayi yang lahir
maju diduga adalah karena faktor usia
secara prematur terbanyak kelima
ibu yang melahirkan diatas usia 35
setelah India, Cina, Nigeria, dan
tahun. Dinegara berkembang seperti
Pakistan yaitu sebayak 675.700 bayi
Asia
prematur, dan dari 10 negara dengan
kematian bayi prematur diakibatkan
tingkat tertinggi kelahiran prematur
karena fasilitas untuk perawatan bayi
untuk setiap 100 kelahiran Indonesia
prematur
menduduki peringkat ke Sembilan
sedangkan
yaitu 15, 5 kelahiran bayi premature.
hidup bayi prematur dapat lebih
2006,
sedangkan
dinegara
dan
berkembang
Afrika
yang
di
tinggi
belum
Eropa
angka
memadai,
kesempatan
Bayi prematur adalah bayi
tinggi karena sarana dan prasarana
yang dilahirkan dengan masa gestasi
untuk perawatan bayi prematur telah
kurang dari 37 minggu dan dengan
memadai dengan baik (WHO, 2009).
berat badan yang rendah (Whaley &
Asuhan keperawatan pada
Wong, 2004).Pada bayi prematur
bayi
kematangan
belum
membantu bayi tersebut untuk dapat
tercapai dengan baik.Keadaan ini
beradaptasi sehingga akan dicapai
menyebabkan
bayi
homeostasis (Roesli, 2001). Teori
prematur harus dilakukan dengan
konservasi energi yang ditemukan
baik
oleh Levine dapat diimplementasikan
semua
perawatan
terutama
meningkatkan
organ
dalam
berat
hal
badan
bayi
prematur
oleh
adalah
seorang
dapat
perawat
tersebut. Menurut Whaley dan Wong
memberikan
(2004), bayi yang dilahirkan dengan
pada bayi prematur. Perawat dapat
berat badan kurang dari 2500 gram
mencapai
duapuluh kali lebih besar mengalami
keperawatan
kematian
melalui empat prinsip konservasi
di
bulan
pertama
asuhan
dalam
tujuan
keperawatan
dari
dengan
model
energi
bayi yang lahir dengan berat badan
integritas
yang normal. Resiko akan meningkat
personal dan integritas sosial (Tomey
lebih tinggi pada bayi yang dilahirkan
&
dengan berat badan kurang 1500
diharapkan energi yang ada pada bayi
gram.
prematur
struktural,
Alligood,
pertumbuhan
dilahirkan prematur belum diketahui,
yang optimal.
diduga
bahwa
2006).
dapat
bayi
tetapi
pasti
konservasi
ini
kehidupannya, dibandingkan dengan
Penyebab
yaitu:
asuhan
energi,
integritas
Sehingga
digunakan
dan
untuk
perkembangan
kelahiran
43
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Kualitas hidup bayi prematur
memudahkan pengeluaran hormon
harus dapat ditingkatkan. Perawat
penyerapan makanan (Field et al.,
diruangan harus dapat melakukan
2005).
perawatan
menunjukkan
dengan
memperhatikan
baik
yang
konservasi
energi
Hasil
aktivitas
penelitiannya
adanya
nervus
peningkatan
vagus
dan
bayi dan mencari metoda perawatan
hormoninsulin pada bayi premature
pada bayi prematur sesuai dengan
yang dilakukan terapi massage.
perkembangan yang ada pada saat
sekarang
ini,
beberapa
metode
Dalam perkembangan anak
terdapat
masa
kritis,
sehingga
perawatan bisa diberikan pada bayi
diperlukan rangsangan atau stimulasi
prematur
upaya
yang berguna agar potensi yang
mengoptimalkan pertumbuhan bayi
dimiliki dapatberkembang maksimal
diantaranya seperti penerapan metode
(Adriana, 2011). Salah satu bentuk
kaguru, pemberian
stimulasi yangumum dilakukan untuk
dalam
ASI ekslusif,
menghindarkan bayi dari kelelahan
bayi
fisik
(Benneth
serta
memberikan
terapi
adalah
&
stimulasi
massage
Guralnick,
2006).
massage sebagai bentuk stimulasi
Indikator untuk menilai pertumbuhan
bagi bayi prematur. Terapi massage
bayi
merupakan terapi yang sudah dikenal
menggunakan nilai antropometri dan
sejak
Kuesioner
dulu.
Terapi
massage
di
dapat
dinilai
dengan
Pra
Skrining
Indonesia sudah diketahui secara
Perkembangan (KPSP) di tingkat
turun temurun. Terapi Massage pada
pelayanan kesehatan dasar (DepKes
bayi merupakan gerakan sentuhan
RI, 2006). Penilaian antropometri
lambat dan lembut.Study tentang
merupakan yang sering digunakan
manfaat terapi massage pada bayi
untuk menilai tingkat pertumbuhan
prematur
pernah
bayi, menurut Narendra dkk (2010)
diantaranya
membuktikan
dilakukan
bahwa
berat
badan
merupakan
ukuran
terapi massage pada bayi prematur
antropometri terpenting yang dapat
dapat meningkatkan sistem imun,
digunakan
meningkatkan berat badan dan juga
pertumbuhan fisik dan dapat dipakai
dapat meningkatkan kualitas tidur
pada setiap kesempatan pemeriksaan
bayi (Jocelyn at al, 2012; Dieter et al,
kesehatan
2003; Jhon et al 2002).
kelompok umur.
Mekanisme massage dapat
mempengaruhi
pertumbuhan
bayi
untuk
anak
melihat
pada
laju
semua
Data yang didapatkan dari
RSUD
Tasikmalaya
di
ruang
bahwa pijatan dapat menstimulasi
Perinatologi sepanjang tahun 2012
aktivitas nerves vagus, kemudian
didapatkan bahwa prematur disertai
cabang
BBLR adalah penyebab kematian
dari
syaraf
tersebut
44
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
kedua terbanyak setelah asfiksia yaitu
pertama
mencapai 33%, sementara asfiksia
Pengertian serupa juga disebutkan
65,2% dan sisanya 0,75% akibat lahir
oleh Whaley dan Wong (2004),
dari ibu yang mengalami ketuban
bahwa bayi prematur adalah bayi
pecah
yang
dini
dan
sectio
caesar.
menstruasi
dilahirkan
terakhir.
dengan
usia
Sementara dari bulan januari hingga
gestasi kurang dari 37 minggu dan
maret
dengan berat badan lahir yang
2013 diruang Perinatologi
penyebab kematian bayi yang paling
rendah.
banyak
pengertian
adalah
prematur
disertai
Berdasarkan
tersebut,
BBLR sebanyak 80% dan asfiksia
menggunakan
20%
prematur
(Rekam
Medis
RSUD
beberapa
penulis
pengertian
adalah
bayi
bayi
yang
Tasikmalaya, 2013). Rata-rata hari
dilahirkan hidup sebelum usia
rawat bayi prematur di Perinatologi
gestasi 37 minggu dengan berat
selama 3 bulan terakhir mencapai 10
badan < 2500 gram.
sampai 20 hari dan peningkatan berat
2. Pertumbuhan Bayi Prematur
badan menjadi kriteria utama bayi
prematur
dipulangkan
Terapi
ukuran antropometrik terpenting,
massage yang dilakukan sejak dini,
dipakai pada setiap kesempatan
terus menerus dan bervariasi dengan
pemeriksaan kesehatan anak pada
suasana yang menyenangkan akan
semua kelompok umur (Narendra,
memacu pertumbuhan bayi, dalam
dkk, 2010). Berat badan dapat
hal ini berat badan sebagai indikator
digunakan
utama (Liaw, 2000).
pertumbuhan
fisik
dan
perhitungan
dosis
obat
Berdasarkan
.
Berat badan merupakan
data
diatas
untk
melihat
laju
dasar
dan
penulis tertarik untuk melakukan
makanan. Penentuan berat badan
penelitian tentang pengaruh terapi
dilakukan
massage terhadap peningkatan berat
menimbang (Supariasa, 2002).
badan
bayi
prematur
Perinatologi
di
RSDU
dengan
cara
ruang
Pengukuran berat badan
Kota
digunakan untuk menilai hasil
Tasikmalaya.
peningkatan
atau
penurunan
semua jaringan yang ada pada
tubuh, seperti tulang, otot, lemak,
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Bayi Prematur
Definisi
cairan
sehingga
diketahui
status
menurut WHO tahun 2001 adalah
neonatus
atau
bayi
neonatus (Hidayat, 2005). Dalam
dilahirkan
lahir
hidup
sebelum
yang
usia
kehamilan 37 minggu dari hari
hubungannya
keadaan
akan
prematur
yang
bayi
tubuh
gizi
pertumbuhan
dengan
status
antropometri neonatus dan berat
45
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
badan, Engel (2002) menjelaskan
dengan
bahwa bayi yang diberikan ASI
menggosok,
akan
(Mumford, 2001)
mengalami
peningkatan
berat badan 120-200 gram setiap
minggunya,
atau
jika
gerakan
mengurut,
dan
menekan
Terapi Massage adalah
suatu terapi atau seni perawatan
dikumulatifkan sekitar 500-800
kesehatan
gram dalam satu bulan. Menurut
dikenal
Jocelyn at al, 2012 pertambahan
merupakan
berat badan pada bayi premature
dipraktekan sejak awal manusia
yang dilakukan terapi massage
diciptakan
adalah rata-rata 19-33 gram/hari.
prosesnya berhubungan dengan
Berat bayi lahir adalah
yang
oleh
sudah
lama
manusia
dan
pengobatan
ke
kehamilan
yang
dunia,
dan
karena
kelahiran
berat badan bayi yang di timbang
manusia. Manusia mengalami
dalam waktu 1 jam pertama
pengalaman pertama dipijat pada
setelah lahir. Hubungan antara
saat dilahirkan di dunia dengan
berat
umur
adanya proses kelahiran dimana
kehamilan, berat bayi lahir dapat
harus meninggalkan rahim yang
dikelompokan : bayi kurang bulan
hangat dan melewati jalan lahir
(BKB), yaitu bayi yang dilahirkan
yang
dengan masa gestasi < 37 minggu
menimbulkan
(259 hari). Bayi cukup bulan
traumatik
(BCB),
(Soedjatmiko, 2006). Massage
lahir
bayi
dengan
yang
dilahirkan
sempit
sehingga
pengalaman
dan
dengan masa gestasi antara 37-42
bayi
minggu (259 - 293 hari), dan Bayi
setelah lahir akan membuat bayi
lebih bulan (BLB), bayi yang
mempertahankan
dilahirkan dengan masa gestasi >
setelah
42 minggu (294 hari) (Kosim dkk,
adanya
2009).
(Roesli, 2001)
3. Terapi
Massage
Pada
yang
kecemasan
mendapat
kontak
adalah
Terapi massage adalah
yang
segera
rasa
aman
jaminan
tubuh
Rangsang
Bayi
Prematur
dilakukan
bayi
massage
paling
penting
dalam perkembangan. Sensasi
rangkaian yang terstruktur dari
sentuhan
tekanan atau sentuhan tangan
yang paling berkembang saat
dan bagian tubuh yang lain
lahir (Liaw, 2000). Memegang,
seperti lengan bawah dan siku
mengurut,
dapat
memberikan
digunakan
untuk
merupakan
melakukan manipulasi di atas
popok,
kulit, terutama pada bagian otot
memandikan
sensori
menepuk,
ASI,
mengganti
memijat
dan
merupakan
46
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
pengalaman perabaan bervariasi.
merupakan reseptor terluas pada
Rangsangan atau stimulasi yang
tubuh
dilakukan
reseptor
sejak
dini,
terus
dan
ini
menerus dan bervariasi dengan
komunikasi
suasana
akan
stimulasi
pada
menjadi
non
alat
verbal.
yang
menyenangkan
Ungkapan cinta kasih orang tua
memacu
perkembangan
pada bayinya dapat disampaikan
bayi dari berbagai aspek. Kulit
melalui
terapi
massage.
C. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep dari penelitian ini digambarkan dalam skema
Skema
Kerangka Konsep Penelitian
Variable dependent
Variable Independent
Perubahan Antropometri
Terapi Massage
Dilakukan 3 x sehari dalam
waktu 15 menit selama 5 hari
Kenaikan Berat
Badan Panjang Badan
Kenaikan
Kenaikan Lingkar Kepala
Kenaikan Lengan Atas
Keterangan:
: diteliti
: tidak diteliti
dalam penelitian menggunakan tipe
D. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
desain
penelitian
kuasi-
eksperimen.Desain kuasi-eksperimen
merupakan desain penelitian yang
bertujuan menguji hubungan sebab
akibat
(Burns
2003).Desain
&
Groove,
kuasi-eksperimen
nonequivalent control group design
dengan pre dan post test.Dalam
penelitian ini, kelompok kontrol tidak
mendapatkan
perlakuan
massage)
sedangkan
intervensi
mendapat
(terapi
kelompok
perlakukan.
Adapun bentuk rancangan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
47
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Bentuk Rancangan Penelitian
Kelompok intervensi
Terapi Massage
O1
O2
Dibandingkan :
O1: O2= X1
O3: O4= X2
X1 :X2= Y1
X1
O3
Kelompok kontrol
tanpa Terapi Massage
O4
X2
Keterangan :
Y₁: perbedaan berat badan sesudah
O1: pengamatan pertama pengukuran
berat
badan
intervensi
massage pada
ada
kelompok
kelompok
sebelum
dilakukan
dibandingkan dengan perbedaan
terapi massage
intervensi
berat badan sesudah dilakukan
O2: pengamatan kedua pengukuran
berat badan pada kelompok
intervensi
dilakukan terapi
sesudah
pada kelompok
kontrol.
dilakukan
terapi massage
E. VARIABEL PENELITIAN
O3: pengamatan pertama pengukuran
berat badan pada
perawatan tanpa terapi massage
1. Variabel bebas (independent
kelompok
variable)
kontrol tanpa dilakukan terapi
Variabel
massage
penelitian ini adalah perawatan
O4: pengamatan kedua pengukuran
berat badan pada
2. Variabel
kontrol tanpa dilakukan terapi
variable)
massage
Variabel
dilakukan intervensi perawatan
dalam
terapi massage.
kelompok
X₁: perbedaan berat badan sesudah
independen
terikat
dependen
(dependent
dalam
penelitian ini adalah berat badan
bayi
terapi massage pada kelompok
intervensi.
F. HIPOTESIA
X₂: perbedaan berat badan sesudah
dilakukan
perawatan
tanpa
terapi massage pada kelompok
kontrol.
Ha: Adanya pengaruh perawatan
terapi
massage
terhadap
peningkatan berat badan
bayi premature.
48
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
G. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel: Definisi Operasional Variabel penelitian
No
1
2
Variabel
Independent
Terapi
massage
Dependent
Berat badan
Definisi Operasional
Alat dan Cara Ukur
Hasil Ukur
Skala
Suatu
metode
perawatan
bayi
prematur
yang
dilakukan dengan cara
memberikan massage
berupa gerakan yang
lambat dan halus pada
bagian
kepala,
punggung,
bokong,
tangan dan kaki yang
dilakukan pada bayi
prematur yang dirawat
di ruang perinatologi.
Pemberian
terapi
massage pada kelompok
intervensi sebanyak 3
kali sehari selam 15
menit selama 5 hari
1:untuk perawatan
bayi premature
yang dirawat di
ruang
perinatologi yang
diberikan terapi
massage
Nominal
Adanya
penambahan
ukuran berat tubuh pada
bayi prematur.
Penimbangan
berat
badan
menggunakan
timbangan bayi dengan
posisi bayi terlentang,
telanjang serta dipantau
saat hari pertama jadi
responden sampai hari
kelima
0:untuk perawatan
bayi premature
yang dirawat di
ruang
perinatologi yang
tidak diberikan
terapi massage
Hasil pengukuran
dalam gram.
berpasangan
H. POPULASI DAN SAMPEL
dengan
derajat
kemaknaan 5%, kekuatan uji
1. Polupasi
Populasi
adalah
90% dan uji hipotesis dua sisi
keseluruhan dari unit di dalam
(Ariawan, 1998)
pengamatan
² (Z1-α/2 + Z1-β)2
lakukan
Rasio
yang
(Sabri
akan
&
di
Hastono,
2006). Populasi dalam penelitian
ini adalah
seluruh
bayi
n
=
(µ1-µ2)2
Keterangan :
²
= standar deviasi dari
prematur yang dirawat di ruang
beda
perinatologi RSUD Tasikmalaya
berpasangan dari peneliti
dengan rata-rata sebanyak 75
terdahulu
bayi prematur dengan berat lahir
µ1
rendah yang dirawat tiap bulan.
rata-rata
=rata-rata pada keadaan
sebelum
2. Sampel
dua
intervensi
dari
penelitian terdahulu
Perhitungan
besar
µ2
= rata-rata pada keadaan
sampel minimal yang digunakan
setelah
berdasarkan
penelitian terdahulu
hipotesis
perhitungan
beda
uji
intervensi
dari
rata-rata
49
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Z1-α/2
= nilai Z pada derajat
sampel ditambah 10% sehingga
kemakmuran 1,64 dengan α
besar sampel minimal adalah 15
= 0,05
bayi
Z1-β
= nilai Z pada kekuatan
uji (β) = 0,10 = 1,282
Hasil
sebelumnya
masing-masing
kelompok kontrol dan kelompok
intervensi. Jadi total jumlah
penelitian
yang
pada
dilaksanakan
sampel
minimal
dibutuhkan 30 bayi.
oleh Dieter, et al. (2003) tentang
Rumus koreksi besar sampel
manfaat terapi sentuhan terhadap
untuk antisipasi drop out.
peningkatan berat badan dan pola
n
=
n
1–f
tidur pada bayi premature dengan
jumlah
sampel
masing-masing
untuk
kelompok
kontrol
dan
Keterangan :
n
=
besar
kelompok intervensi adalah 16
dihitung
bayi didapatkan standar deviasi
f
dari
out 10%
beda
dua
rata-rata
berpasangan adalah 34,5. Pada
penelitian
tersebut
sampel
yang
= perkiraan proporsi drop
(Sastroasmoro &
Ismael, 2002).
juga
Penentuan
kriteria
didapatkan hasil pengukuran rata-
sampel
rata
membantu mengurangi bias hasil
berat
badan
sebelum
dibutuhkan
penelitian,
badan sesudah intervensi adalah
variabel-variabel kontrol atau
81,1.
perancu
dan merujuk pada hasil penelitian
Dieter et al. (2003) tersebut maka
besar
sampel
minimal
terutama
untuk
intervensi 53,0 dan rata-rata berat
Berdasarkan rumus diatas
yang
terhadap
mempunyai
pengaruh terhadap variabel yang
diteliti.
Kriteria sampel menurut
yang
Sastroasmoro dan Ismael (2002)
diperlukan adalah sebagai berikut:
dapat dibedakan menjadi dua
2
n
yang
34,5 (1,64 + 1,282)
=
2
(81,1-53,0)2
Kriteria
1,190,25 (8,54)
=
(28,1)
merupakan
2
dalam penelitian (sastroasmoro
13
Untuk
umum
sehingga dapat diikutsertakan
789,61
= 12,87
prasyarat
inklusi
yang harus dipenuhi subyek
10,162,45
=
yaitu inklusi dan eksklusi.
dan ismael, 2002).
mencegah
Kriteria inklusi
kejadian dropout pada sampel
penelitian
perhitungan besar
50
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
1)
Bayi
prematur
berat lahir
2)
dengan
1000-2000
4)
badan
bayi
prematur.Peningkatan
tersebut
gram.
berdasarkan hasil pengukuran dari
Suhu tubuhnya 36,50C –
berat tubuh bayi prematur.Kemudian
0
3)
berat
37,5 C
hasil pengukurannya dikumpulkan
Nadinya dalam rentang
secara
numerik.Pengukuran
120 x/menit – 160 x/menit
badan
menggunakan
Bayi prematur yang tidak
dengan skala 50 gram, timbangan
berat
timbangan
mendapatkan terapi oksigen
jenis ini dapat digunakan karena
5)
Bayi prematur yang tidak
pengukuran
mengalami
dehidrasi
setelah hari ke- 5. Peneliti menjamin
berdasarkan catatan medik
timbangan terstandarisasi dengan cara
dan perawat
memposisikan
terakhir
jarum
dilakukan
timbangan
Kriteria eksklusi adalah subyek
menunjuk ke angka nol, karena
yang memenuhi kriteria inklusi
sebelumnya timbangan dilakukukan
namun tidak dapat diikutsertakan
kalibrasi
dalam penelitian, dikarenakan
penimbangan bayi dalam kondisi
berbagai sebab (Sastroasmoro
telanjang
dan
menggunakan alas.
Ismael,
2002).
Kriteria
oleh
ahli.Pada
dan
saat
timbangan
eksklusinya dalam penelitian ini
J. ANALISA DATA
adalah:
1)
Bayi
prematur
mempunyai
bawaan
yang
1.
kelainan
berdasarkan
setuju
dijadikan
univariat
dalam
penelitian
ini
terapi
adalah
berat badan (variabel terikat).
Orang tua yang banyinya
tidak
Variabel
massage (variabel bebas) dan
catatan medis.
2)
Analisis Univariat
anaknya
responden
2.
Analisis Bivariat
Untuk
mengetahui
hubungan
antara variabel bebas (tarapi
penelitian
massage) dengan variabel terikat
I. ALAT PENGUMPULAN DATA
Alat
pengumpulan
(berat badan). Uji statistik yang
data
digunakan adalah paired t-test
dalam penelitian ini berupa lembar
dan uji independent t test dengan
observasi untuk melihat peningkatan
95% confidence interval (CI).
51
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Tabel: Jenis variabel dalam penelitian dan uji statistik yang di gunakan
Variabel 1
Variabel 2
Uji statistic
Berat badan bayi kelompok
Berat badan bayi kelompok
Paired t-test
intervensi sebelum intervensi
intervensi sesudah intervensi
Berat badan bayi kelompok
Berat badan bayi kelompok
Paired t-test
kontrol sebelum intervensi
kontrol sesudah intervensi
Perbedaan berat badan bayi
Perbedaan berat badan bayi
Independent t test
pada pada kelompok intervensi
pada kelompok control
K. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Univariat
Tabel :
Distribusi Berat Badan Bayi Prematur Sebelum dan Sesudah Di Lakukan
Perawatan Tanpa Terapi Massage Di Ruang Perinatologi RSUD
Tasikmalaya Juni-Juli 2013 (N=32)
Variabel
Mean
Berat Badan
Sebelum perawatan
Berat Badan
Sesudah perawatan
1541,3125
Standar
Deviasi
243,65624
Minimalmaksimal
1100-1908
1555,3750
246,28300
1107-1905
95% CI
1411,47731671,1477
1424,14011686,6099
Tabel diatas menunjukkan bahwa
1411,4773
hasil estimasi interval berat badan
gram dan rata-rata berat badan
dapat disimpulkan bahwa 95%
sesudah
diyakini
dilakukan terapi massage adalah
sebelum
rata-rata berat badan
perawatan
tanpa
1424,1401
dilakukan terapi massage adalah
Tabel :
sampai
1671,1477
perawatan
sampai
tanpa
1686,6099
gram.
Distribusi Berat Badan Bayi Prematur Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Terapi Massage Di Ruang Perinatologi RSUD Tasikmalaya Juni-Juli 2013
(N=32)
Variabel
Berat Badan
Sebelum Terapi Massage
Mean
1617,8125
Standar
Deviasi
315,78373
Minimalmaksimal
1000 - 1913
1681,4375
331,14508
1045 - 2031
95% CI
1449,5432 –
1786,0818
Berat Badan
Sesudah Terapi Massage
sampai
1504,9827 –
1857,8923
Tabel diatas menunjukkan hasil
1449,5432
1786,0818
estimasi interval berat badan dapat
gram dan
disimpulkan bahwa 95% diyakini
sesudah dilakukan terapi massage
rata-rata berat badan sebelum
adalah
dilakukan terapi massage adalah
1857,8923
rata-rata berat badan
1504,9827
sampai
gram.
52
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
2. Analisis Bivariat
Tabel:
Distribusi Rata-Rata Berat Badan Bayi Prematur Sebelum dan Sesudah
Perawatan Tanpa Terapi Massage Di Ruang Perinatologi RSUD
Tasikmalaya Juni-Juli 2013 (N=32)
Variabel
Berat Badan
Sebelum perawatan
n
Mean
16
1541,3125
16
1555,3750
Mean
Differences
14,06250
SD
SE
p value
243,65624
60,91406
0,005
246,28300
61,57075
Berat Badan Sesudah
perawatan
Tabel diatas menunjukkan bahwa
Terlihat rata-rata perbedaan antara
rata-rata berat badan sebelum
sebelum dan sesudah perawatan
perawatan
tanpa
tanpaterapi
massage
terapi
massage
adalah
adalah 1541,3125 gram dengan
14,06250 gram. Hasil uji statistik
standar deviasi 243,65624 gram.
didapatkan pvalue 0,005 maka
Rata-rata berat badan sesudah
dapat disimpulkan ada perbedaan
perawatan tanpa terapi massage
yang signifikan antara berat badan
adalah 1555,3750 gram, dengan
sebelum dan sesudah perawatan
standar
tanpa terapi massage.
Tabel :
deviasi
246,28300.
Distribusi Rata-Rata Berat Badan Bayi Prematur Sebelumdan Sesudah Di
Lakukan Terapi Massage Di Ruang Perinatologi RSUD Tasikmalaya JuniJuli 2013 (N=32)
Variabel
Berat Badan
Sebelum dilakukan
Terapi Massage
Berat Badan
Sesudah dilakukan
Terapi Massage
n
Mean
16
1617,8125
16
1681,4375
Tabel diatas menunjukkan
bahwa
rata-rata
berat
Mean
Differences
63,62500
SD
SE
p value
315,78373
78,94593
0,001
331,14508
82,78627
rata perbedaan antara sebelum dan
badan
sesudah dilakukan terapi massage
sebelum dilakukan terapi massage
adalah 63,62500. Hasil uji statistik
adalah 1617,8125 gram dengan
didapatkan
standar deviasi 315,78373 gram.
dapat disimpulkan ada perbedaan
Rata-rata berat badan sesudah
yang signifikan antara berat badan
dilakukan terapi massage adalah
sebelum dan sesudah dilakukan
1681,4375 gram, dengan standar
terapi massage.
p value 0,000 maka
deviasi 331,14508. Terlihat rata53
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Tabel :
Distribusi Selisih Rata-Rata Kenaikan Berat Badan Bayi Prematur
PadaResponden yang dilakukan terapi massage dan Tidak dilakukan
terapi massage Di Ruang Perinatologi RSUD Tasikmalaya Juni-Juli 2013
(N=32)
Berat Badan
Tidak Terapi Massage
N
16
Mean
14,0625
SD
17,23357
SE
4,30839
16
63,6250
21,90852
5,47713
Terapi Massage
Tabel diatas menunjukkan bahwa
yang lebih signifikan antara berat
selisih rata-rata berat badan yang
badan
dilakukan terapi massage adalah
dilakukan
63,6250 gram dengan standar
dibandingkan dengan berat badan
deviasi 21,90852 gram. Selisih
sebelum dan sesudah tanpa dilakukan
rata-rata
terapi massage.
berat
badan
tidak
dilakukan terapi massage adalah
sebelum
dan
terapi
Peningkatan
sesudah
massage
berat
badan
14,0625 gram, dengan standar
yang signifikan ini dapat terjadi
deviasi 17,23357 gram. Hasil uji
melalui mekanisme keseimbangan
statistik didapatkan p value 0,001
energi
berarti pada alpha 0,05 terlihat
energi yang positif terjadi akibat
ada perbedaan yang signifikan
jumlah energi dari pemasukan nutrien
rata-rata berat badan bayi yang
lebih besar dibandingkan dengan
mendapat terapi massage dan
jumlah
tidak mendapat terapi massage.
berasal dari kerja eksternal dan fungsi
yang
positif.Keseimbangan
pemakaian
energi
yang
internal. Ekstra energi ini akan
L. INTERPRETASI DAN DISKUSI
disimpan dan tidak digunakan oleh
tubuh sehingga akan tersimpan dalam
HASIL
Hasil penelitian menunjukan
jaringan adiposa dan pada akhirnya
bahwa dari 16 respondenyang tidak
akan meningkatkan energi (Scanlon
dilakukan terapi massage terdapat
& Sunders, 2007).
selisih
berat
Peningkatan jumlah energi
sesudah
dari peningkatan asupan nutrien bayi
perawatan adalah 14,06250 gram
prematur akibat terapi massage bisa
dengan p value 0,005. Selisih rata-
terjadi karena terapi massage akan
rata berat badan ini lebih rendah dari
meningkatan aktivitas nervus vagus
pada 16 responden sebelum dan
yang
sesudah dilakukan terapi massage
produksi enzim penyerapan seperti
yaitu 63,62500 gram dengan p value
gastrin
0,001, sehingga terdapat pengaruh
penyerapan makanan menjadi lebih
badan
rata-rata
sebelum
perbedaan
dan
menyebabkan
dan
insulin
peningkatan
sehingga
54
p value
0,001
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
baik. Sedangkan pengurangan terapi
Terapi
massage
meningkatkan
digunakan sebagai upaya dalam
neurosemikal
merawat bayi prematur dengan
akan
pengeluaran
suatu
betaendorphin,
yang
massage
ini
dapat
akan
berat badan lahir rendah, Oleh
mengurangi pembentukan hormon
karena itu tenaga perawat yang
pertumbuhan
dengan
akan melakukan terapi massage
jumlah
aktivitas
dan
penurunan
ornithine
tersebut
sudah
terlatih
dan
decarboxilase (ODC) yaitu suatu
mempunyai sertifikasi tetentang
enzim
terapi massage.
yang
pertumbuhan
peka
sel
terhadap
(Roesli,
2001).
2. Bagi bidang pendidikan
Sentuhan dan gerakan dilaporkan
Hasil
merupakan
digunakan
hal
pertumbuhan
penting
dan
dalam
perkembangan
normal bayi (Bobak et al, 2005).
penelitian
ini
sebagai
dapat
evidence
based practice dalam melakukan
perawatan
bayi
premature
dengan berat badan lahir rendah.
M. SIMPULAN
Penelitian
ini
adalah
3. Bagi pengembangan penelitian
penelitian kuasi-eksperimen tentang
Padapenelitian selanjutnya perlu
pengaruh terapi massage terhadap
dilihat nilai antropometri yang
perubahan berat badan bayi prematur
lainnya seperti panjang badan,
di
RSUD
lingkar kepala, lingkar dada,
Tasikmalaya dengan jumlah sampel
lingkar lengan atas serta lingkar
sebanyak 32 responden (16 kelompok
perut, dengan desain penelitian
kontrol dan 16 kelompok intervensi).
kuantitative
ruang
perinatologi
Berdasarkan hasil penelitian
dengan
observasional
metoda
cohort
masa
neonatus
ada perbedaan yang signifikan rata-
studyselama
rata berat badan bayi prematur pada
sehingga
kelompok kontrol dan kelompok
(cohort)dapat dideteksi secara
intervensi, dengan rata-rata kenaikan
akurat dan mendalam.
berat badan pada kelompok kontrol
adalah
14,0625,
dan
rata-rata
perbedaan
generasi
4. Bagi Pihak Rumah Sakit
Penelitian
ini
bisa
dijadikan
kenaikan berat badan pada kelompok
evidence based practice dalam
intervensi
penerapan terapi massage sebagai
adalah
63,6250
gram
dengan nilai p value 0,001
upaya perawatan bayi premtur di
ruang
N. SARAN
rawat
intensif
seperti
Saran-saran yang dapat disampaikan
perinatologi
oleh
memperhatikan pembagian beban
penulis
berdasarkan
penelitian ini adalah :
hasil
dengan
kerja perawat secara efektif dan
1. Bagi pelayanan masyarakat
55
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
efisien sesuai
dengan
standar
asuhan keperawatan rumah sakit.
Dieter, J., Field, T.M, Reif, M.H, Emory,
E.K., & Redzepi, M. (2003).Stable
preterm infant gain more weight
DAFTAR PUSTAKA
and sleep less after five days of
Adriana, D. (2011). Tumbuh kembang &
terapi bermain pada anak. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
pada Penelitian Kesehatan. Edisi,
Ed. 1, 1998, Jombang.
F.C.
&
of
M.J.
developmental
intervention in the first five years of
Live.Dalam
:
penyunting.
Developmental
Blackman,
J.A.,
and
behavior : The very young child.
Pediat Clin NorthAm, 38, 1513-28.
Dalam
Soedjatmiko.
(2006).
Pentingnya stimulasi dini untuk
merangsang
perkembangan
bayi
dan balita terutama pada bayi resiko
tinggi. Jakarta: Sari Pediatri
Burns,N,
&
Grove,
S.K.
Understanding
nursing
W.B. Sounders Company.
Kesehatan
2007.
Jakarta
:
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
J.
(2002).
Pengkajian
Field, T.M. (2003). Stimulation of preterm
infant.http://pedsinreview.aappublic
ations.org/cgi/content/extract/24/1/4
. Diunduh tanggal 11 februari 2013.
Harrison, L. (1992). The use of comforting
touch and massage to reduce stress
in preterm infants in the neonatal
intensive
care
unit.http://www.prematurity.org/bab
y/comforting-touch1.html. diunduh
tanggal 15 februari 2013.
M.L., Stem, J.T., Leeper, J. (2000).
Effect of developmental, health
status, and enviromental vaiable on
gentle of human touch intervention.
Alabama: Johnson and Jhonson
Institut
Hidayat, A. (2005). Asuhan neonatus bayi
dan
Diego, M.A., Field, T.M, & Reif, M.H.
(2008).Temperature
Engel,
preterm infants responses to a
Republik
Indonesia. (2005). Profil kesehatan
indonesia
tanggal 11 februari 2013.
Harrison, L., Williams, A.K., Berbaum,
(2003).
research.(3rd edition).Philadelphia :
Departemen
http://jpepsy.oxfordjournals.org/cgi/
pediatrik.Jakarta : EGC.
Guralnick,
Effectiveness
therapy.
content/abstract/28/6/403. diunduh
Ariawan, 1998.Besar dan Metode Sampel
Bennet,
massage
increase
in
preterm infant during masssage
therapy.http://www.ncbi.nml.nih.go
v/pmc/articles/PMC2262938/,
diunduh tanggal 11 februari 2013
balita
:
Buku
praktikum
mahasiswa kebidanan . Jakarta :
EGC.
Hockenberry, M.J, &Wilson , D. (2007).
Wong’s : Nursing Care of Infants
and Children. St; Louis : Mosby.
Hurlock,
E.B.
(2002).
Psikologi
Perkembangan : Suatu pendekatan
56
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
sepanjang
rentang
kehidupan.
Jakarta : Airlangga.
Liaw, J.J. (2000). Tactile stimulation and
preterm
Indrasanto, E, dkk. (2008). Pelayanan
infant.http://jornals.lww.com/jpnnjo
obtetri dan neonatal emergensi
urnal/Abstract/2000/06000/Tactile
komperhensif (PONEK). Jakarta.
Stimulation
Jitowiyono, Sugeng, Kristiyanasari, Weni
(2010). Asuhan Keperawatan Post
Operasi.Yogyakarta : Nuha Medika
Jocelyn Y.A., Jorge, L.L., Ambika , M.,
and
Preterm
infants.7.aspx.Diunduh tanggal 17
Februari 2013.
Maryunani,
A.,
Asuhan
&
Nurhayati.(2009).
kegawatdaruratan
dan
Ronald, T., Basim, I.A, Sureyya, S,
penyakit pada neonatus.Jakarta :
Steven, B., Micheal, L., Seetha, S.
Trans info media.
(2012). A randomized placebocontrolled trial of massage therapy
on the immune system of preterm
infants
American
Academy
of
Mochtar,
P.
(2004).
Obstetri
dan
gynecologi.Jakarta : EGC.
Modrcin-McCarthy, M.A. (1996). The
physiological and behavioral effect
Pediatrics.http://pediatrics.aappubli
of a gentle human touch nursing
cations.org/content/130/6/e1549.full
intervention on preterm infant.
.html.diunduh tanggal 15 Februari
Tennessee:
2013.
Tennessee.
Kosim
dkk
(2009).Buku
Ajar
Narendra,
M,
University
dkk.(2010).
of
Tumbuh
Neonatologi. Edisi I. Jakarta: Ikatan
kembang anak dan remaja.Jakarta :
Dokter Anak Indonesia
Sagung seto.
Lahat, S., Mimouni, B.F., Ashbel, G., &
Dollberg,
S.
(2005).
Polit, D.F., & Hungler, B. P.(2001).
Energi
Nursing research : Prinsiples and
expenditure in growing preterm
methods.Philadelphia : Lippincott
infants
Williams & Wilkins.
receiving
massage
therapy.http://www.jacn.org/cgi/con
tent/abstract/26/4/356
.
Diunduh
tanggal 15 februari 2013.
:
growth
chart.
Evidence summaries-joanna briggs
intitute
:
Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono
Law, E., & McAthur, A. (2009).Infant
examinations
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan.
Adelaide.
Rikesda (2007).Laporan Nasional Badan
Penelitian
&
Pengembangan
Kesehatan. DepKes RI
Roesli, U. (2001). Pedoman pijat bayi
http://proquest.umi.com/pgdweb/di
prematur dan bayi usia 0-3 bulan.
d=1937754121&Fmt=3&clientd=45
Jakarta : Trubus Agriwida.
625&RQT=309&VName=PQD.
Roesli, U. (2001). Pedoman pijat bayi.
Diunduh pada tanggal 2 Maret
Jakarta: Trubus Agriwidya
2013.
57
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Sabri, L dan Hastono, PH. (2006).Statistik
Suseno, 2008.Profil Kesehatan Indonesia.
Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo
Jakarta: DepKes RI
Persada.
Tomey, A.M., & Alligood, M.R.(2006).
SDKI.(2007).
kesakitan
iAngka
kematian
bayi
dan
anak
dan
di
Indonesia.http://www.datastatistikindonesia.com/sdki.
diunduh
tanggal 2 februari 2013.
Sastroasmoro,
S.,
&
Nursing theory.Missouri : Mosby,
Inc.
Whaley & Wong D. L (2004).Nursing
Care Of Infant’s and Children (5th
Edition, Missouri. Mosby Inc
S.
Wong, D.L., Eaton, M. H., Wilson, D.,
Metodologi
Winkelstein, L. M., & Schhwartz,
Penelitian Klinis.Edisi 2. Jakarta:
P. (2009).Buku Ajar Keperawatan
CV Sagung Selo.
Pediatrik.(Edisi 6).Jakarta : EGC.
(2002).Dasar-dasar
Ismael,
Soetjiningsing.(1998). Tumbuh kembang
anak.Jakarta : EGC.
Wong, D.L (2004). Pedoman Klinis
Keperawatan
Pediatrik.
Edisi
4
Supariasa, dkk.2002. Penilaian Status
(Monica Ester, S.Kep, Penterjemah)
Gizi. Jakarta: Buku. I
Jakarta: EGC.
58
Download