29 PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN KESEHATAN A. KETENTUAN

advertisement
PETUNJUK TEKNIS
PELAYANAN KESEHATAN
A.
KETENTUAN UMUM
1.
Pelayanan Kesehatan diberikan sesuai fungsi dan kemampuan sarana,
prasarana dan tenaga kesehatan yang ada di setiap tingkat fasilitas
pelayanan kesehatan dan diberikan sesuai dengan indikasi medis.
2.
Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan
tingkat dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
3.
Pelayanan kesehatan tingkat dasar berupa Rawat Jalan Tingkat Pertama
(RJTP), Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dan penanganan gawat
darurat yang diberikan di Puskesmas dan jaringannya.
4.
Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan berupa Rawat Jalan Tingkat Lanjut
(RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) dan penanganan gawat darurat
yang diberikan di Rumah Sakit.
5.
Pada kasus gawat darurat (emergency) seluruh Pemberi Pelayanan
Kesehatan (PPK) di kabupaten sinjai wajib memberikan pelayanan tanpa
terlebih dahulu meminta kartu identitas korban/pasien serta surat rujukan.
6.
Pada keadaan sebagaimana point (6), yang bersangkutan diberi waktu
maksimal 2 x 24 jam hari kerja untuk menunjukkan kartu tersebut.
7.
Peserta
yang
tidak
dapat
menunjukkan
kelengkapan
administrasi
sebagaimana point (7), akan dikenakan tarif pelayanan sesuai ketentuan
yang berlaku.
8.
Pada pelayanan obat di Rumah Sakit, Puskesmas dan jaringannya berlaku
ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan obat formularium (generik) dan bahan
habis pakai di Puskesmas dan jaringannya, Dinas Kesehatan Kabupaten
Sinjai melaksanakan pengadaan dan pendistribusiannya.
b. Untuk memenuhi kebutuhan obat formularium (generik) dan bahan
habis pakai di Rumah Sakit, Instalasi Farmasi/Apotek Rumah Sakit
bertanggungjawab menyediakan semua obat dan bahan habis pakai
untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang diperlukan.
c. Apabila terjadi kekurangan atau ketiadaan obat sebagaimana butir (b)
di atas maka Rumah Sakit berkewajiban memenuhi obat tersebut
melalui koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
29
d. Pemberian obat untuk pasien RJTP dan RJTL diberikan selama 3 (tiga)
hari kecuali untuk penyakit-penyakit kronis tertentu dapat diberikan
lebih dari 3 (tiga) hari sesuai dengan kebutuhan medis.
e. Apabila terjadi peresepan obat diluar ketentuan sebagaimana butir (b)
di atas maka pihak Rumah Sakit bertanggung jawab atas selisih harga
obat tersebut
f. Pemberian obat di Rumah Sakit menerapkan prinsip one day dose
dispensing. Instalasi Farmasi/Apotek Rumah Sakit dapat mengganti
obat sebagaimana butir (b) di atas dengan obat-obatan yang jenis dan
harganya sepadan dengan sepengetahuan dokter penulis resep.
g. Masyarakat Kabupaten Sinjai yang berobat di Rumah Sakit Umum
Sinjai, sedapat mungkin menggunakan obat formularium generik,
sesuai ketentuan yang berlaku.
h. Dikecualikan
oleh
karena
indikasi
medis,
obat
yang
diresepkan/butuhkan belum tersedia formularium generiknya atau tidak
ada dalam Formularium Nasional dan obat tersebut merupakan pilihan
satu-satunya,
dapat
diresepkan
atau
disediakan
oleh
Instalasi
Farmasi/Apotek sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
i. Obat yang diresepkan sebagai mana yang dimaksud pada point (h)
diatas di masukkan dalam klaim Pasien sebagai satu kesatuan yang tak
terpisahkan dengan komulatif klaim.
j. Obat sebagaimana yang dimaksud pada point ( h ) di atas
harus
dengan persetujuan Komite Medik dan Direktur Rumah Sakit.
8.
Apabila dalam proses pelayanan terdapat kondisi yang memerlukan
pelayanan khusus dengan diagnosa penyakit/prosedur yang belum
tercantum dalam ketentuan, maka Direktur Rumah Sakit memberi
keputusan tertulis untuk sahnya penggunaan pelayanan tersebut setelah
mendengarkan pertimbangan dan saran dari Komite Medik RS yang
tarifnya sesuai dengan Jenis dan Tarif Pelayanan Kesehatan menurut
peraturan yang berlaku.
9.
Pelayanan kesehatan dalam program ini menerapkan pelayanan yang
terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan yang diberikan atas dasar
indikasi medis dari dokter disertai surat rujukan dan kartu identitas yang
bersangkutan.
30
10. Masyarakat kabupaten Sinjai yang dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan
Region, Pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu kepada Peraturan
Gubernur No. 15 Tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang Regionalisasi
Sistem Rujukan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan serta Petunjuk
Teknis yang menyertai pelaksanaannya.
11. Pelayanan rujukan bagi masyarakat kabupaten sinjai sebagai mana point
10 diatas berlaku aturan program pelayanan kesehatan gratis provinsi
sulawesi selatan.
B.
PROSEDUR MENDAPATKAN PELAYANAN
Prosedur mendapatkan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat kabupaten
sinjai, sebagai berikut :
1.
Masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar berkunjung ke
Puskesmas dan jaringannya.
2.
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, masyarakat harus menunjukkan
KTP/Kartu Keluarga sebagai penduduk sinjai.
3. Untuk memperoleh pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit umum,
masyarakat harus menunjukkan KTP/Kartu Keluarga dan surat rujukan dari
Puskesmas dan selanjutnya berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
4. Untuk memperoleh pelayanan rawat inap di Rumah Sakit umum, masyarakat
harus menunjukkan KTP/Kartu Keluarga dan surat rujukan dari Puskesmas
dan selanjutnya berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
5. Pelayanan kesehatan rujukan di mulai dari Puskesmas (sarana pelayanan
kesehatan tingkat dasar) ke Rumah Sakit umum sinjai, selanjutnya ke RS
Pusat Rujukan Region dan akhirnya di RS Rujukan Tingkat Akhir.
(Gambar 1).
31
6. Masyarakat kabupaten sinjai harus mematuhi Alur Sistem Rujukan tersebut
di atas untuk mendapatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan Gratis (Bagi
masyarakat yang tidak mematuhinya maka tidak berhak mendapatkan
Pelayanan Kesehatan)
7. Dikecualikan pada point (6) diatas adalah kasus emergeny dan atau
pertimbangan khusus lainnya.
ALUR PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT
Pemeriksaan
penunjang
Pulang
Pasien
datang
Loket
RS
Poliklinik
Apotek
RITL
ALUR PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
Poliklinik
Pasien
datang
C.
Sentral
opname
Rawat
inap
Gawat
darurat
JENIS PELAYANAN KESEHATAN GRATIS
1.
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya
a. Kegiatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) yang dilaksanakan dalam
gedung meliputi pelayanan :
1) Pendaftaran
2) Pemeriksaan dan konsultasi kesehatan
3) Pelayanan pengobatan dasar, umum dan gigi
4) Tindakan medis kecil (sederhana)
5) Pemberian obat-obatan formularium generik, kecuali obat program
tertentu disiapkan oleh Kemenkes RI.
6) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk pemeriksaan Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
7) Imunisasi
8) Pelayanan KB (berkoordinasi dengan SKPD/Instansi BKKBN)
9) Pelayanan laboratorium sederhana dan penunjang lainnya
32
b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada Puskesmas
Perawatan, meliputi pelayanan :
1) Pelayanan perawatan pasien
2) Persalinan normal, ANC dan PNC sesuai ketentuan.
3) Tindakan medis yang dibutuhkan
4) Pemberian obat-obatan formularium generik, kecuali obat program
tertentu disiapkan oleh Kemenkes RI.
5) Pemeriksaan Laboratorium dan penunjang medis lainnya
6) Perawatan perbaikan gizi buruk.
c. Pelayanan gawat darurat (emergency) merupakan bagian kegiatan
Puskesmas termasuk penanganan Obstetri-Neonatal
d. Pelayanan kesehatan Luar Gedung yang dilaksanakan oleh Puskesmas
dan jaringannya, meliputi kegiatan :
1) Pelayanan rawat jalan melalui Puskesmas Keliling roda-4, Pusling
perairan maupun roda-2
2) Pelayanan
kesehatan
di
Posyandu,
Polindes/Poskesdes
dan
Poskestren
3) Pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah bagi pasien pasca
rawat inap (home care)
4) Penyuluhan kesehatan
5) Imunisasi
6) Pelayanan ibu hamil melalui berbagai kegiatan/program
7) Pelayanan Nifas
8) Surveilans penyakit dan surveilans gizi
9) Kegiatan sweeping
10) Fogging (Pengasapan), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
11)Pelayanan kesehatan lainnya yang menjadi tugas dan fungsi
Puskesmas.
2.
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit :
a. Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL), dilaksanakan di Rumah Sakit melalui
poliklinik spesialis yang meliputi:
1) Konsultasi kesehatan, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan
oleh dokter spesialis/umum
2) Rehabilitasi medik
3) Penunjang
diagnostik,
laboratorium
klinik,
radiologi
dan
elektromedik
33
4) Tindakan medis kecil dan sedang
5) Pemeriksaan dan pengobatan gigi tingkat lanjutan
6) Pelayanan
KB,
termasuk
persalinan/keguguran,
kontap
penyembuhan
efektif,
kontap
efek
samping
pasca
dan
komplikasinya
7) Pemberian obat yang mengacu pada ketentuan formularium
generik, kecuali obat program tertentu disiapkan oleh Kemenkes RI
melalui Ditjen Yanfar.
8) Pelayanan darah
9) Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi dan penyulit
b. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), dilaksanakan pada ruang
perawatan kelas III Rumah sakit, meliputi :
1)
Akomodasi rawat inap pada kelas III
2)
Konsultasi
kesehatan,
pemeriksaan
fisik
dan
penyuluhan
kesehatan
3)
Penunjang diagnostik : laboratorium klinik, Patologi anatomi,
radiologi dan elektromedik.
4)
Operasi sedang dan besar
5)
Pelayanan rehabilitasi medis
6)
Perawatan intensif (ICU, ICCU, PICU, NICU, PACU)
7)
Pemberian obat mengacu ketentuan formularium (obat generik)
8)
Pelayanan darah
9)
Bahan dan alat kesehatan habis pakai
10) Persalinan dengan risiko tinggi dan penyulit
c. Pelayanan gawat darurat (emergency)
3. Masyarakat kabupaten sinjai yang berkeinginan pindah di kelas yang lebih
tinggi pada Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai di mungkinkan untuk
membayar selisih.
4. Rincian Paket Pelayanan Kesehatan Gratis
3.1. Pemeriksaan Laboratorium Dasar, yaitu :
3.1.1.
Darah Rutin
3.1.2.
Urine lengkap
3.1.3.
Pemeriksaan Faeces
3.1.4.
Pemeriksaan Widal dan
3.1.5.
Pemeriksaan lain yang setara dan belum tertuang dalam
Juknis
34
3.2. Pemeriksaan Laboratorium klinik
3.2.1.
Glukosa Darah Puasa
3.2.2.
Glukosa Darah Post Prandial (sesudah makan)
3.2.3.
Glukosa Darah Sewaktu
3.2.4.
Urine 4 Porsi harian
3.2.5.
SGPT dan SGOT
3.2.6.
Bilirubin Total
3.2.7.
Albumin
3.2.8.
Alkali Phosfat
3.2.9.
Ureum dan Creatinin
3.2.10. Cholesterol Total
3.2.11. Colesterol LDL dan HDL
3.2.12. Trigliserid
3.2.13. Trombosit
3.2.14. Pemeriksaan lain yang setara dan belum tertuang dalam
Juknis
3.3. Pemeriksaan Radiodiagnostik
3.3.1.
Photo Thorax
3.3.2.
Photo ekstremitas 2 posisi
3.3.3.
Photo kepala (sinus dan mastoid)
3.3.4.
Photo pelvis 1 posisi
3.3.5.
Photo gigi biasa
3.3.6.
Photo kolumna vertebralis
3.3.7.
Photo jaringan lunak
3.3.8.
BNO photo (photo polos perut)
3.3.9.
USG abdomen, kandungan
3.3.10. Pemeriksaan lain yang setara dan belum tertuang dalam
Juknis
3.4. Pemeriksaan Patologi Anatomi
3.4.1.
Pemeriksaan Histolopatologi berupa : Biopsi jaringan kecil,
Biopsi jaringan sedang, Biopsi khusus (hati, ginjal, sumsum
tulang)
3.4.2.
Pemeriksaan Sitologi berupa : Pap Smear, Sputum 1 x,
Sputum 3 x serial cairan, sikatan, aspirasi
3.4.3. Pemeriksaan lain yang setara dan belum tertuang dalam
Juknis
3.5. Tindakan Medik Operatif
35
3.5.1.
Bedah Umum
 Eksisi Clavus dan Keloid
 Ekstirpasi Kista (ateroma/lipoma/ganglion/fibroma)
 Ekstraksi kuku
 Granuloma Pyogenikum
 Pasang gips
 Angkat K-Wire dengan hekting
 Insisi abses glutea/mammae
 Amputasi jari
 Injeksi Varises
 Pemasangan WSD
 Reposisi dengan anastesi lokal
 Vasektomi
 Vena seksi
 Apendiktomi
 Hemoroidektomi
 Herniatomi
 Kolostomi
 Hydrokel
 Ortopedi : angkat pen scerew, debridement fraktur terbuka,
fiksasi, amputasi transmeduler, reposisi fraktur/dislokasi,
ganglion poplitea, distrikulasi, open reduksi fraktur, fraktur
kompleks
 Laparatomi eksplorisasi
 Kolesistektomi
 Atresia ani
 Repair tendon jari
 Kontraktur
 Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
3.5.2.
Bedah Urologi

Businasi

Pasang kateter

Biopsi Prostat

Biopsi testis

Sirkumsisi

Orchidektomi subkapsuler

Spermatocele
36

Ureteostomi

Penektomi

Vericocele/palomo

Prostatektomi

Enukleasi kista

Fistula uterovesika

Tumor buli – buli

Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam
Juknis
3.6. Pelayanan Kebidanan dan Kandungan
3.6.1.
Kuretase
3.6.2.
Tubektomi
3.6.3.
Seksio sesaria
3.6.4.
Explorasi vagina
3.6.5.
Hysterektomi total atau partial
3.6.6.
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
3.6.7.
Kistektomi
3.6.8.
Kolpodeksis
3.6.9.
Laparatomi VC
3.6.10. Operasi perineum dan tumor jinak ovarium
3.6.11. Vulvektomi
3.6.12. Pelayanan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
3.7. Gigi dan Mulut
3.7.1.
Angkat K-Wire
3.7.2.
Pengisian saluran akar gigi sulung
3.7.3.
Perawatan saluran akar gigi
3.7.4.
Pulpatomi
3.7.5.
Insisi intra oral
3.7.6.
Pencabutan gigi dengan komplikasi
3.7.7.
Ginggivektomi
3.7.8.
Odontectomy
3.7.9.
Extirpasi tumor
3.7.10. Fraktur rahang simple
3.7.11. Extirpasi plunging granula
3.7.12. Reseksi rahang
3.7.13. Fraktur rahang multiplel
3.7.14. Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
37
3.8. Penyakit Kulit
3.8.1.
Alergi test/patch test
3.8.2.
Condilloma acuminata
3.8.3.
Injeksi kenakort
3.8.4.
Insisi Furunkel
3.8.5.
Kaustik
3.8.6.
Keratosis seboroika
3.8.7.
Nekrotomi
3.8.8.
Dermabrasi
3.8.9.
Neuro fibroma
3.8.10. Nevus
3.8.11. Tandur kulit
3.8.12. Penyakit kulit lain yang setara dan belum tertuang dalam
Juknis
3.9. Mata
3.9.1. Anel/canaculi lakrimalis
3.9.2. Campusvisi
3.9.3. Epilasi bulu mata
3.9.4. Sondage canaculi lacrimalis
3.9.5. Spooling bola mata
3.9.6. Streak retinoscopy
3.9.7. Chalazion
3.9.8. Hordeolum / granuloma
3.9.9. Jahit luka palpebra
3.9.10.
Keratometri
3.9.11.
Lithiasis
3.9.12.
Pterygium
3.9.13.
Funduscopi
3.9.14.
Opthalmoscopytonometri
3.9.15.
Refraksi
3.9.16.
Slit lamp examinination
3.9.17.
Katarak (tidak termasuk lensa)
3.9.18.
Penyakit mata lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
3.10. THT
3.10.1.
Belog tampon
3.10.2.
Corpus alineum
3.10.3.
Cuci sinus
3.10.4.
Punksi Hematoma telinga
38
3.10.5.
Irigasi telinga
3.10.6.
Lobuloplastik 1 atau 2 telinga
3.10.7.
Ekstirpasi polip
3.10.8.
Tonsilektomi
3.10.9.
Turbinektomi
3.10.10.
Bronchoscopy
rigidEksplorasi
abses
para
faringeal,
kista
bronchial, kista duktus tiroglosus
3.10.11. Ethmoidectomi
3.10.12. Pemasangan T tube
3.10.13. Regonal flap
3.10.14. Septum reseksi
3.10.15. Tonsilo adenoidektomi
3.10.16. Tracheostomi
3.10.17. Mastoidektomi radikal
3.10.18. Faringeal flap
3.10.19. Fraktur os nasal
3.10.20. Penyakit THT lain yang setara dan belum tertuang dalam
Juknis
3.11. Onkology
3.11.1.
Fibro adenoma mammae
3.11.2.
Biopsi dalam narkose umum
3.11.3.
Eksisi Kista Tiroglosus
3.11.4.
Eksisi kelenjar submandibula
3.11.5.
Mastektomi subkutaneus
3.11.6.
Mandibulektomi marginalis dengan rekonstruksi
3.11.7.
Mastektomi partialis
3.11.8.
Paratiroidektomi radikal
3.11.9.
Tiroidektomi
3.11.10. Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
3.12. NEUROLOGI
3.12.1. Punksi lumbal
3.12.2. Biopsi saraf kutaneus
3.12.3. Blok saraf tepi
3.12.4. Brain mapping
3.12.5. Punksi cairan otak
3.12.6. Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
39
3.13. REHABILITASI MEDIK
3.13.1.
Akupuntur ( 4 x tindakan )
3.13.2.
Fisioterapi dengan alat (4 x tindakan )
3.13.3.
Terapi okupasi ( 4 x tindakan )
3.13.4.
Terapi wicara ( 4 x tindakan )
3.13.5.
Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam
Juknis
3.14. VASKULER
3.14.1
Cimino
3.14.2
Penyakit pembuluh darah perifer
3.14.3
Simpatektomi
3.14.4
Shunting : femoralis, poplitea/tibialis, splenorenal
3.14.5
Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam
Juknis
D.
JENIS
PELAYANAN
KESEHATAN
YANG
TIDAK
DITANGGUNG/
DIJAMIN
Pelayanan yang tidak ditanggung/dijamin melalui pelayanan kesehatan gratis
ini adalah pelayanan kesehatan yang bersifat private good, yaitu :
a. Pelayanan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan
b. Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetika
c. General check up ( atas permintaan sendiri )
d. Prothesis gigi tiruan
e. Pengobatan alternatif dan pengobatan yang belum terbukti secara
ilmiah
f. Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan dalam upaya
mendapatkan keturunan, termasuk bayi tabung dan pengobatan
impotensi
g. Pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat bencana alam
(kecuali ada aturan yang mengatur)
h. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial, baik
dalam gedung maupun luar gedung.
i. Bedah Pelastik (kecuali kasus-kasus rekonstruksi fungsi organ)
j. Penyakit kelamin dan atau penyakit akibat hubungan seksual (untuk
kasus HIV/AIDS ditanggung kecuali obat program)
k. Alat bantu kesehatan.
40
Download