SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Perhatikan gambar di atas! Pada gambar tampak seseorang sedang mendonorkan darahnya. Darah yang ia donorkan nantinya akan ditransfusikan kepada orang yang membutuhkan karena darah sangat penting bagi tubuh kita. Orang yang mengalami gangguan pada sistem peredaran darahnya akan sangat menderita. Karena darah berfungsi mengangkut oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh, akibatnya tubuh dapat kekurangan oksigen atau sari makanan. Ingin tahu betapa pentingnya darah dan sistem peredaran darah pada tubuh kita? Mari kita pelajari materi berikut! Kata kunci: darah – hemoglobin – eritrosit – leukosit – imunitas – jantung – pembuluh darah Gerbang A. Darah dan Golongan Darah Setiap manusia pasti memiliki darah. Namun, tahukah kamu apa darah itu? Mengapa darah berwarna merah? Darah yang mengalir dalam tubuh kita terdiri atas beberapa bagian, yaitu: 1. Plasma atau cairan darah 2. Sel darah merah (eritrosit) Eritrosit merupakan bagian darah yang memberi warna merah pada darah. Eritrosit mengandung zat warna yang disebut hemoglobin. Hemoglobin merupakan pigmen protein yang terdiri atas haeme dan globin. Tugas hemoglobin adalah sebagai berikut. a. Mengikat O2 pernapasan Udara pernapasan berupa oksigen (O2) diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses oksidasi dan respirasi. Hasil proses oksidasi berupa tenaga digunakan untuk melakukan aktivitas. b. Mengikat CO2 hasil pernapasan Udara hasil pernapasan berupa CO2 dikeluarkan dari dalam tubuh. DARAH 3. Keping darah (trombosit) Trombosit terdapat di dalam serum darah. Serum darah merupakan cairan berwarna kuning yang diperoleh pada saat sel darah merah diendapkan, misalnya dengan cara dipusingkan menggunakan alat yang disebut sentrifus. Plasma darah yang sudah tidak mengandung eritrosit tersebut yang disebut serum darah. Cairan serum darah juga mengandung sel-sel kekebalan tubuh atau sel imun dan protein-protein yang dihasilkan oleh sel-sel imun. Beberapa kegunaan trombosit antara lain: a. Membantu sistem kekebalan tubuh. b. Berperan di dalam proses pembekuan darah untuk penutupan luka. Ketika tubuh kita terluka, pembuluh darah robek. Selanjutnya akan terjadi mekanisme penutupan luka sebagai berikut. a. Trombosit menjadi aktif dan melekat di daerah yang mengalami cedera. Daerah yang mengalami cedera akan mengeluarkan perekat yang menahan trombosit pada pembuluh darah. Perekat tersebut adalah suatu protein plasma yang dihasilkan oleh sel-sel di dalam pembuluh darah. b. Trombosit yang tertimbun di daerah yang terluka ini membentuk suatu jaring yang menyumbat luka. Trombosit yang telah berubah bentuk tadi akan melepaskan protein serta zat kimia lainnya yang akan menjerat lebih banyak lagi trombosit dan protein pembekuan. c. Salah satu protein yang dikeluarkan oleh trombosit aktif yang telah berubah bentuk tadi adalah tromboplastin yang dengan adanya ion Ca+ akan mengubah protrombin menjadi trombin. d. Trombin mengubah fibrinogen (suatu faktor pembekuan darah yang terlarut) menjadi serat-serat fibrin panjang yang tidak larut, membentuk suatu jaring yang menjerat lebih banyak lagi trombosit dan sel darah. Serat fibrin ini akan semakin memperluas benang-benang beku dan menyumbat pembuluh darah. Sebelumnya tadi telah disinggung mengenai sel-sel imun atau sel kekebalan atau sering disebut juga sebagai sel darah putih (leukosit). Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma sel, leukosit dibedakan menjadi 2 tipe. 1. Granulosit merupakan leukosit yang bergranula. Granulosit berperan dalam membunuh kuman penyakit dan sel asing (termasuk sel kanker), serta memakan sel mati. Berdasarkan jenis granula serta sifat asam dan basa sitoplasmanya, granulosit dibedakan lagi menjadi 3 macam sel. a. Eosinofil Sitoplasma eosinofil mempunyai granula yang halus dan bersifat asam. Pada pewarnaan dengan menggunakan senyawa asam, sitoplasma eosinofil memberikan warna merah. Sel ini mempunyai peran di dalam membunuh kuman atau penyakit dan memakan sel mati. b. Basofil Sitoplasma basofil bergranula kasar dan bersifat basa. Basofil berperan membunuh sel asing yang masuk ke dalam tubuh. Basofil ini jumlahnya relatif sedikit. c. Neutrofil Sitoplasma neutrofil bergranula halus dan sifatnya netral. Neutrofil lebih aktif di dalam membunuh kuman penyakit dan memakan sel mati daripada eosinofil maupun basofil. Neutrofil jumlahnya paling banyak. 2. Agranulosit Agranulosit merupakan leukosit yang tidak bergranula. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit. a. Limfosit Merupakan sel dengan inti berbentuk seperti ginjal atau seperti biji kacang tanah. Limfosit dibedakan menjadi 3. 1) Limfosit B: pada saat aktif akan menghasilkan antibodi, yaitu protein untuk melawan sel asing dan bibit penyakit. 2) Limfosit T pembunuh (sitotoksik): bertugas membunuh sel asing (antigen) secara langsung. 3) Limfosit T helper (CD4+): bertugas mengkoordinasi sel limfosit B untuk menghasilkan antibodi. Pada penderita HIV/AIDS, sel CD4+ ini dimakan oleh virus HIV. Akibatnya, daya tahan pasien menjadi sangat rendah yang dapat berakibat kematian. b. Monosit Merupakan sel dengan inti berbentuk menyerupai otak. Peran monosit hampir sama dengan peran granulosit, yaitu membunuh bibit penyakit secara langsung tanpa melalui produksi antibodi, membunuh sel asing (di antaranya sel kanker), dan memakan sel mati. Sebelumnya telah disebutkan mengenai antibodi, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh limfosit B. Antibodi akan bereaksi dengan antigen atau protein yang dianggap asing oleh tubuh. Selain diperoleh dari luar tubuh, antigen juga ada yang diproduksi oleh tubuh, yaitu antigen yang digunakan untuk penentuan golongan darah. Penentuan golongan darah sistem ABO dilakukan berdasarkan reaksi antigen dengan antibodi. Golongan darah dapat berfungsi untuk menjadi penanda genetika seseorang. Berikut adalah konsep dasar penentuan golongan darah. 1. Jenis antigen yang dapat diproduksi tubuh manusia adalah antigen A atau B. Antibodi yang dihasilkan dan akan merespon antigen tersebut adalah anti-A atau anti-B. 2. Antigen dan antibodi dengan huruf sama akan membentuk suatu ikatan persenyawaan dan menggumpal. 3. Antigen dan antibodi dengan huruf berbeda akan larut atau tidak menggumpal. 4. Pada proses transfusi darah, respon yang terjadi adalah antibodi penerima bereaksi terhadap antigen donor. Golongan darah manusia dibedakan menjadi 4, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Selain itu, ada juga golongan darah tipe MN dan tipe Rhesus yang akan dipelajari di kelas yang lebih tinggi. Berikut adalah tabel kandungan antibodi dan antigen tiap-tiap golongan darah. Antigen dan antibodi yang sesuai akan larut atau tidak menggumpal. Sedangkan antigen dan antibodi yang tidak sesuai akan menggumpal. Misalnya, golongan darah A yang memiliki antigen A dan antibodi anti-B dan golongan darah B yang memiliki antigen B dan antibodi anti-A. Jika antigen A bertemu dengan antibodi anti-A maka akan terjadi penggumpalan. Begitu pula jika antigen B bertemu dengan antibodi anti-B maka akan terjadi penggumpalan. Oleh karena itu, jika akan melakukan transfusi darah, golongan darah antara pendonor dan penerima haruslah sama. Karena jika tidak, dapat mengakibatkan penggumpalan darah yang dapat menyebabkan kematian. Skema di samping memperlihatkan skema donor darah yang benar. Berdasarkan gambar 6.5 dapat kita tentukan golongan darah apa saja yang cocok sebagai donor dan penerima donor (resipien). tidak boleh digunakan untuk mengaduk gelas objek B, demikian pula sebaliknya. f. Amati dan catat apa yang terjadi! g. Bandingkan hasilnya dengan tabel 6.2 di depan! Tentukan golongan darah temanmu! 2. Percobaan 2 a. Siapkan sebuah gelas objek! b. Lakukan langkah b seperti pada percobaan 1! Teteskan darah yang keluar dari ujung jari pada gelas objek! c. Tarik darah yang ada pada gelas objek menggunakan tusuk gigi! Ingat! Gunakan tusuk gigi yang baru! Lakukan terus dengan mengangkat lalu menarik darah yang ada pada gelas objek! d. Perhatikan dan catat apa yang terjadi! Dari tabel di atas nampak bahwa darah O dapat mendonorkan darah kepada semua golongan darah karena golongan darah O tidak mempunyai antigen yang dapat digumpalkan. Sebaliknya golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah karena tidak mempunyai zat anti baik anti-A maupun anti-B. Meskipun demikian, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya golongan darah pendonor sama dengan golongan darah penerima Sistem Peredaran Darah Manusia Sebelumnya telah disebutkan bahwa darah berfungsi mengangkut oksigen dan sari makanan ke seluruh bagian tubuh kita. Dengan demikian, darah memiliki suatu sistem pengangkutan yang disebut sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung merupakan pusat sistem peredaran darah manusia. Dari jantung, darah dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri atau pembuluh nadi. Sedangkan darah yang menuju ke jantung dibawa oleh pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik. Jadi, jantung berfungsi memompa darah agar mengalir ke seluruh bagian tubuh kita. Perhatikan gambar 6.6 di atas! Dari gambar tampak bahwa jantung memiliki 4 buah ruang yang disebut serambi dan bilik serta 4 buah katub. Katub pada jantung berfungsi mencegah darah berbalik arah. Darah dalam tubuh kita mengalir dengan sistem tertentu. Perhatikan kembali gambar bagian jantung di samping! Dari batang pembuluh vena cava atas dan bawah, darah masuk ke serambi kanan. Setelah melalui serambi kanan, darah dipompa masuk ke bilik kanan. Selanjutnya darah masuk ke arteri paru-paru kemudian masuk ke paru-paru. Darah yang berasal dari vena paru-paru masuk ke serambi kiri, kemudian dialirkan ke bilik kiri. Selanjutnya dari bilik kiri darah masuk ke pembuluh besar atau aorta untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Darah yang mengalir menjauhi jantung dibawa oleh pembuluh darah arteri atau pembuluh nadi. Darah yang menjauhi jantung membawa oksigen dan zat makanan, kecuali arteri pada paru-paru yang tidak mengandung oksigen dan zat makanan. Alur peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh yang dibawa oleh arteri adalah sebagai berikut. Jantung - Arteri -Arteriolum - Pembuluh nadi (arteri) kapiler C. Tekanan Darah Kamu tentu sering mendengar istilah tekanan darah, bukan? Bahkan mungkin kamu pernah diperiksa tekanan darahnya oleh dokter. Sebenarnya apa sih tekanan darah itu? Tekanan darah adalah tekanan yang terjadi saat darah dipompa oleh jantung guna dialirkan ke tempat tertentu. Adapun proses terjadinya tekanan darah pada jantung adalah sebagai berikut. 1. Jantung berkerut � darah dipompa masuk ke dalam pembuluh nadi � tekanan darah menjadi maksimum. Tekanan darah maksimum disebut dengan sistol. 2. Jantung mengendur/relaksasi � darah tidak dipompa � tekanan darah minimum. Tekanan darah minimum disebut sebagai tekanan diastol. Tekanan darah normal bagi individu berusia antara 20-35 tahun adalah sebagai berikut. a. Sistol : 120 mmHg b. Diastol : 80 mm Hg Tekanan Darah Sistol dan Diastol Vena Sedangkan darah yang mengalir menuju jantung dibawa oleh pembuluh darah vena atau pembuluh balik. Pembuluh darah vena mengandung CO2, sedikit oksigen (O2), dan sedikit sari makanan, kecuali pada vena paru-paru yang mengandung lebih banyak O2 dan sari makanan. Alur peredaran darah dari bagian tubuh lain ke jantung yang dibawa oleh vena adalah sebagai berikut. Pembuluh vena kapiler � Venolus � Vena paru-paru � Jantung D. Gangguan Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah manusia terkadang dapat mengalami suatu gangguan. Gangguan tersebut dapat terjadi karena keturunan (genetis), penyakit, atau karena gaya hidup individu yang bersangkutan. Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan sistem peredaran darah pada manusia. 1. Hemofili Hemofili adalah penyakit kekurangan atau tidak adanya zat antihemofili sehingga darah si penderita sulit membeku. Akibatnya jika si penderita hemofili (hemofilia) mengalami luka pendarahan, darah akan terus mengalir dan sulit membeku. 2. Anemia Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah atau eritrosit. Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, tubuh kekurangan zat besi, akibatnya proses pembentukan darah menjadi terhambat. Penyebab lainnya antara lain rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau terkena penyakit infeksi cacing. 3. Penyakit Kuning pada Bayi Bayi yang lahir dengan kulit berwarna kekuningan dapat terjadi karena rusaknya sel-sel darah merah pada bayi tersebut. 4. Leukimia Leukimia atau kanker darah terjadi karena sel darah putih (sel limfosit B) mengalami kelainan sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, sel tersebut juga mengalami pembelahan yang tidak terkendali. 5. Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah tinggi juga dikenal sebagai hipertensi. Penyakit ini muncul karena adanya penyempitan pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi disertai dengan gejala stroke. Selain faktor genetis, penyakit ini juga dipicu oleh pola makan yang tinggi kadar lemak dan zat kapur. Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan zat kapur dalam kadar tinggi dapat mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. 6. Tekanan Darah Rendah Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat disebabkan oleh keletihan. Tekanan darah rendah pada ibu hamil dapat mengakibatkan janin yang dikandung mengalami penurunan tingkat kecerdasan. Gejala tekanan darah rendah antara lain pusing, pingsan, dan tubuh lemah atau letih. 7. Trombus dan Embolus Trombus dan embolus merupakan penyakit terhentinya pembuluh utama yang berfungsi menghantarkan O2 ke otot jantung. Penyakit ini terjadi karena adanya penggumpalan atau infeksi pada katup jantung sehingga katup jantung tidak dapat menutup lagi dan bocor. 8. Sklerosis Sklerosis merupakan penyakit mengerasnya pembuluh darah arteri karena timbunan lemak dan zat kapur. Pengerasan ini selanjutnya akan menimbulkan hipertensi. Pengendapan oleh zat lemak disebut atherosclerosis dan pengendapan oleh zat kapur disebut arteriosclerosis. 9. Varises Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah yang terjadi pada bagian tertentu, misalnya pada betis. 10.Ambeien atau Hemoroid Penyakit ambeien sering dijumpai pada pria. Ambeien terjadi karena adanya pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah pada ujung rektum atau anus. Rangkuman 1. Darah berfungsi mengangkut oksigen dan sari makanan ke seluruh bagian tubuh. 2. Darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), plasma darah, dan keping darah. 3. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas: a. jantung, b. pembuluh darah arteri, dan c. pembuluh darah vena. Rep. www.gelev.com Sistem Peredaran Darah pada Manusia Ilmu Pengetahuan Alam VIII 65 4. Jantung berfungsi memompa darah untuk dialirkan menuju ke bagian tubuh lainnya. 5. Pembuluh darah arteri berfungsi mengangkut darah yang mengandung oksigen dan sari makanan dari jantung ke bagian tubuh lainnya. 6. Pembuluh darah vena berfungsi mengangkut darah dari bagian tubuh lain menuju ke jantung. 7. Tekanan darah adalah tekanan yang terjadi saat jantung memompa darah yang akan dialirkan ke tempat tertentu. 8. Penyakit atau gangguan pada sistem peredaran darah manusia antara lain: a. hemofili, b. anemia, c. penyakit kuning pada bayi, d. leukimia, e. tekanan darah tinggi, f. tekanan darah rendah, g. trombus dan embolus, h. sklerosis, i. varises, serta j. ambeien.