Pendekatan Komunikasi di Asia

advertisement
Pendekatan
Komunikasi di Asia
Mengapa Penting ?
1. Perlu perspektif – suatu kajian berlaku
universal, tidak berbatas ruang, tidak
relevan jika hanya satu perspektif
2. Adanya dominasi kajian Amerika dan Eropa
– hingga perlu kajian yang lebih kontekstual
3. Dalam konteks politik – mendorong
desentralisasi politik dalam pemerintahan
Contoh
 Amerika latin berhasil mengembangkan konsep
participatory communication paradigm.
 Amerika Latin melihat salah satu sumber
persoalan adalah ketergantungan yang sangat
besar terhadap negara-negara maju.
 Mereka aktif mendorong penggunaan aspek
lokal dalam pengembangan masyarakat.
 Posisi mereka yang coba mendobrak tatanan
ketidakadilan, maka para sarjana ini sering
tampil sebagai ilmuwan sekaligus aktifis
pemberdayaan masyarakat.
O Dalam pendekatan Asia, melihat pendekatan
dalam komunikasi dalam perspektif
perbandingan. Studi tentang komunikasi
perbandingan mempunyai 2 dasar utama :
1. Membantu memperluas diskursus dan
memfasilitasi kemunculan baru beragam
budaya, sehingga mampu memaknai dan
mengkonseptualisasikan lebih baik tentang
tindakan komunikasi
2. Teori komunikasi memiliki hubungan
yang vital dengan riset komuniksi.
 Itu merupakan manifestasi dari riset –
riset sosial yang secara luas dituntun
oleh konteks sosial dalam
mengoperasikan dan mempengaruhi
etos budaya
Riset Komunikasi
O James Halloran, menunjukkan pentingnya riset
komunikasi di negara berkembang, memberi perhatian
pada riset kritis atau riset – riset terkait kebijakan
O Pendekatan kritis menekankan pada komunikasi
sebagai proses dan keperluan untuk pembelajaran
lembaga media dalam hubungan pada lembaga
masyarakat lain.
O Untuk mengkonseptualkan penelitian dalam istilah
struktur, organisasi, profesionalisasi, sosialisasi dan
partisipasi
Teori dan Model Asia
O Bagaimana mengembangkan diskusi tentang
ilmu di Asia ?
1. Kita perlu menguji ‘risalah’ klasik pada
filosofi, retorika, linguistik dan puisi, untuk
mengabstrasikan prinsip dan postulat
komunikasi
2. Menguji beragam ritual, cerita rakyat, yang
diwariskan secara turun – temurun yang
berhubungan dengan komunikasi simbolik,
dengan tujuan untuk menemukan budaya
spesifik dan unik tentangnya
3. Kita perlu mengeksplor
karakteristik perilaku komunikasi
dari berbagai masyarakat dari
perspektif antar budaya, sebagai
pedoman dalam perilaku
komunikasi
Teori Komunikasi dalam Perspektif Barat dan Timur
BARAT
O Memberi perhatian pada
pengukuran secara
bagian, bukan
merupakan suatu
kesatuan.
O Teori komunikasi
didominasi oleh bahasa
TIMUR
O Cenderung memberi
perhatian pada suatu
yang menyeluruh dan
merupakan satu
kesatuan.
O Simbol verbal
dianggap kurang
berarti, hanya
dipandang skeptis
O Didominasi visi
O Komunikasi suatu luaran
individualisme, orang
dianggap aktif
mencapai tujuan
pribadinya
O Relasi terbentuk
diantara dua atau lebih
individu
yang tidak direncanakan,
merupakan konsekuensi
alami dari suatu peristiwa
O Relasi bersifat lebih
kompleks, melibatkan
posisi sosial, peran status
dan kekuasaan
Perbedaan Perspektif Barat dan Timur
BARAT
O Pengetahuan
merupakan sesuatu
yang bersifat atomistis
dan deduktif
O Terikat dalam konsep
ruang dan waktu
TIMUR
O Pengetahuan
merupakan suatu
sistem dimana ontologi,
epistemologi dan aiologi
saling terkait satu sama
lain
O Waktu dianggap sebagai
sesuatu yang tidak
terbatas
O Melihat dunia dalam
posisi pusat,
pinggiran dan di luar
keduanya
O Adanya kontrol
terhadap alam
sekitar
O Menekankan pada
individualisme
O Melihat dunia
sebagai satu
kesatuan utuh
O Terciptanya harmoni
dengan alam sekitar
O Menekankan adanya
saling
tanggungjawab
antara individu dan
masyarakat
O Godwin Chu, menyatakan pemikiran teoritik
barat lebih banyak menekankan pada
metode kuantitatif
O Tidak fokus pada satu masalah & sering
melakukan pengulangan
O Tidak melihat kontekstual dan tidak
memasukkan faktor budaya sebagai faktor
penting komunikasi
Teori Komunikasi Perspektif Keindonesiaan
O Sistem teori tentang komunikasi, dimana konsep,
postulat dan semua sumber di dalamnya berakar dan
berasal dari kearifan lokal budaya Indonesia dan
mengkritisi teori komunikasi barat.
O India, Cina dan Jepang adalah 3 negara utama yang
telah mengembangkan ciri teori komunikasi mereka.
O Contoh ; Ilmuwan komunikasi India menghasilkan
Hindu Communication Theory, Rasa Communication
Theory, dll
Fenomena Komunikasi dari Setiap Budaya
(Dissnayake, 2003 : 19 – 20)
O Teks klasik yang berisi konsep komunikasi yang
bersiat adiluhung / berharga
O Konsep menarik / khusus yang tersimpan dalam
tradisi – tradisi klasik / kuno ataupun modern.
O Keseluruhan ritual budaya, performance seperti cerita
rakyat, lagu daerah, upacara adat, dll
O Komunikasi sehari – hari dalam masyarakat yang
mencerminkan keanekaragaman budaya
pembentuknya.
Bidang kajian budaya yang dapat memunculkan teori
komunikasi ciri khas Indonesia (Engkus Kuswarno)
O Menelaah filsafat, linguistik, puisi, dsb untuk melihat
prinsip yang dapat dijadikan postulat dalam
komunikasi.
O Menelaah ritual, drama tradisional, dsb yang
diwariskan turun temurun – berkaitan dengan simbol
komunikasi budaya yang unik
O Menggali karakteristik perilaku komunikatif dalam
perbedaan masyarakat, dengan sudut pandang antar
budaya.
Miike, dari Perspektif Jepang,
“dimensi isi budaya” :
O Concepts in Japanese everyday
language
O Principles from Japanese religious –
philosofical tradition
O Struggles in Japanese historical
experience
Risalah Bhartrhari’s Pada
Komunikasi Verbal
O Riset ini didasarkan pada relasinya dengan India
klasik.
O Para ahli menekankan pada Vakyapadiya Bhartrhari
yang berhubungan dengan filosofi India dan Pemikiran
tentang bahasa
O Pemikiran dasar yang direfleksikan Vakyapadiya ini
memiliki hubungan dengan bebrapa konsep modern
dari komunikasi
O Vakyapadiya adalah sebuah buku yang
berhubungan dengan konsep kalimat
(vakya) dan kata (pada).
O Bhartrhari memfokuskan pada makna
bahasa dan komunikasi. Dia menjelaskan
hubungan yang erat yang ada antara kata
dan makna.
O Dalam komunikasi, Vakyapadiya mempunyai
empat pemikiran vital, pemikiran tersebut
berasal dan berhubungan erat dengan
pandangan mereka tentang nilai- nilai yang
ada dalam kitab - kitab Hindu.
O Pemikiran pertama, pernyataan Bhartrhari
tentang aturan bahasa dalam pemikiran
manusia. Sangat berhubungan dengan
bahasa dan pemikiran manusia.
O Pernyataan yang telah diungkapkan 15 abad
yang lalu ini, ternyata hadir pula dalam
diskusi yang luas oleh Sapir-Whorf tentang
teori relativitas bahasa.Dia mengatakan,
bahwa “language is a guide to social reality”
O Pemikiran kedua, Vakyapadiya memfokuskan
pada unit makna. Banyak pemikir kontemporer
menekankan pada kata sebagai unit makna
dalam komunikasi verbal.
O Dalam pandangan komunikasi, kecenderungan
Bhartrhari mengambil kalimat sebagai unit
makna. Dunia tidak memiliki keberadaan yang
terpisah – pisah dari kalimat.
O Misal ; tidak ada konsep tunggal yang berlaku
untuk kata ‘pemberontakan’, begitupun hanya ada
satu kata dalam bahasa inggris yang berlaku
untuk kombinasi kata tertentu
O Pemikiran Ketiga, berhubungan dengan
kontekstualisasi dari komunikasi, kontektualisasi
dari ungkapan.
O Dalam Bhartrhari, konteks ungkapan terdiri dari
beragam variabel. Dibedakan dalam dua kategori
besar :
1. Intralinguistik – termasuk di dalamnya relasi
sintaktik (vakya), kesesuaian semantik antara
item dalam kalimat (artha), asosiasi
berimplikasi pada setiap item yang mempunyai
efek batasan makna (samsarga), disosiasi
terletak pada item tertentu yang memiliki efek
membatasi makna
2. Ekstralinguistik – termasuk di dalamnya
konteks situasi (parkarana), relasi spasial
(dera) dan relasi temporal (kala)
• Variabel intralinguistik menekankan pada
dimensi sintaktik dan semantik. Ekstralinguistik
terdiri dari dimensi sosiokultural
• Memahami kontekstualisasi dalam ungkapan,
membantu dalam ‘menjelaskan’ ambiguitas
makna.
O Tujuan kontekstualisasi dalam ungkapan :
Pertama, dalam intensi tindakan komunikasi,
penerima selalu berusaha untuk
memecahkan kode sistem simbolik makna
sehingga dapat memperoleh informasi.
 Dalam hal ini, bersama- sama membagikan
skema interpretasi antara komunikator dan
penerima.
 Untuk memahami dengan baik, paling awal
berusaha membangun skema interpretasi
dari sudut pandang penerima.
Kedua, gagasan kontekstualisasi pengalaman
berfungsi untuk menjelaskan hubungan yang
exsist antara kontekstualisasi dan perspektif
sistemik.
Ketiga, gagasan ketiga adalah sphota, dalam
konteks makna linguistik berarti pengungkapan
pikiran. Sphota menandakan salah satu upaya
yang dikenal paling awal untuk membangun
sebuah paradigma komunikasi verbal dari sudut
pandang penerima.
Filosofi Cina dan Teori Komunikasi
O Studi Guo Ming Chen tentang Chinese Harmony
Theory.
O Seseorang untuk mencapai harmoni akan
meningkatkan derajat kompetensi seseorang
dalam berkomunikasi
O Teori berperspektif budaya dari khonghucu
(Confucianist culture).
O Harmonisasi sangat dihargai, individu menjaga
dan memperhitungkan apa yang diucapkan
Komunikasi di Jepang
 Miike mengembangkan konsep amae
sebagai bagian penting human
communication
 Amae ; orientasi empati secara non verbal,
ambiguitas ataupun keraguan seseorang
untuk mengekspresikan dirinya.
 Amae selanjutnya akan menekankan
komunikasi secara verbal
Download