PENDAHULUAN Makin berkembang kegiatan ekonomi & teknologi makin besar pengelolaan pd dampak thd lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup, yaitu : Usaha sadar & berencana : utk mengurangi dampak kegiatan thd lingkungan hidup sampai pd tingkat minimum utk mendapatkan manfaat optimum dari lingkungan hidup guna mencapai kesejahteraan yg berkelanjutan ANTROPOSENTRISME Merupakan pandangan manusia thd lingkungan hidup yg memusatkan kepentingan manusia Istilah kerusakan lingkungan hidup adalah konsep antroposentris memandang lingkungan hidup dr sudut kepentingan manusia Lingk. Hidup berkualitas baik, bila dpt memenuhi kebutuhan manusia Kritik thd konsep antroposentrisme : Deep ecology : bhw ling. Hidup mempunyai nilai tersendiri (yg memiliki hak eksistensi & dihormati) terlepas dr kebutuhan manusia EGOISME VS ALTRUISME Egoistis : mementingkan diri sendiri Altruisme : kesediaan utk berkorban demi ling.hidup hal yg idealistik Teori genetik ttg hakikat agoisme & altruisme : Hipotesis Biofilia : manusia merupakan hasil evolusi dr nenek moyang yg hidup di alam bebas manusia punya naluri utk mengorbankan keuntungan materialistis demi keselamatan hidup dg flora & fauna Sosiobiologi : didasarkan pd teori perjuangan melestarikan spesies di dlm proses evolusi (contoh: indung hewan akan mengorbankan dirinya untuk keselamatan anaknya) makin dekat hubungan kekerabatannya, makin besar sifat altruisme Lingkungan Sosial Manusia Interaksi Mahluk Sosial Social Grouping Interaksi Organisasi Lingkungan sosial Lingkungan sosial adalah interaksi –interaksi sosial yang terjadi dalam dalam kelompok masyarakat (keluarga dan kelampok lainya) Lingkungan sosial sebagai tempat berlangsungnya interaksi sosial antara anggota atau kelompok masyarakat, pranatanya dengan simbol dan nilai serta norma dan sangat terkait dengan lingkungan alam maupun binaan/buatan, lingkungan sosial yang serasi,kerjasama kolektif antara kelompok, aturanaturan sosal yang mengikat dan memaksa Pranata sosial adalah himpunan kaidah atau norma yang bertujuan untuk menata atau mengatur pola kelakuan warga masyarakat tertentu yang lahir dari hubungan-hubungan sosial yang menyangkut kedudukan dan peran sosialnya dalam masyarakat D. HENDROPUSPITO MEMBAGI PRANATA SOSIAL BERDASAR FUNGSINYA, YAITU: Pranata kekeluargaan (family institution); Pranata perekonomian (economic institution); Pranata pendidikan (educational institution); Pranata religi (religius institution); Pranata seni dan rekreasi (aesthetic and recreation institution); Pranata ilmiah (scientific institution). INTERAKSI SOSIAL Menurut Gillin dan Gillin, interaksi sosial merupakan hubungan-ubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok-kelompok manusia, maupun orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya komunikasi, jadi komunikasi di sini sangatlah penting artinya. Komunikasi berarti seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain baik berwujud pembicaraan, gerak, maupun sikap. Interaksi sosial merupakan dasar dari proses sosial, pengertian ini menunjukkan pada hubungan-hubungan yang dinamis. Interaksi sosial juga merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa: kerja sama (cooperation), persaingan (competition), pertikaian (conflict), dan akomodasi (accomodation). Pola Interaksi Sosial Dengan diri sendiri Mencari kesenangan, misalnya hiburan (musik, film,kebun binatang), olah raga (golf, tenis, badminton, lari, senam), pengisi waktu luang (kemah). Aktualisasi diri, misalnya pendidikan, mobil impian, liburan impian Dengan sesama klub arisan klub kesehatan klub keagamaan pelayaran wisata klub olah raga PERUBAHAN LINGKYUGAN SOSIAL Perubahan lingkunagn sosial adalah perubahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dan telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat. Perubahan yang terjadi tidak selalu sama, ada yang lambat (evolusi) dan ada yang cepat (revolusi). Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Sebaliknya revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa rencana. Faktor-faktor yang mendasari terjadinya perubahan sosial bisa bersumber dari dalam masyarakat (intern) dan bisa juga dari luar masyarakat (ekstern). Faktor intern 1.Perubahan jumlah penduduk, 2.Penemuan baru, 3.Pertentangan (konflik) sosial, 4.Pembrontakan atau revolusi ADAPUN FAKTOR-FAKTOR EKSTERN DAPAT DISEBABKAN OLEH lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia, misalnya: bencana alam, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan komunikasi, dan sebagainya. Faktor-faktor yang mendorong proses perubahan antara lain Kontak dengan kebudayaan lain, Kemajuan pendidikan, Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju, Sistem terbuka lapisan masyarakat, Penduduk yang heterogen, Ketidakpuasan masyarakat terhadap aspek-aspek kehidupan, Nilai bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT YAITU: Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, Sikap masyarakat yang sangat tradisional, Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat, Rasa takut akan terjadinya perubahan kebudayaannya, Sikap tertutup terhadap Pengembangan hal-hal baru / asing, Adat atau kebiasaan, Hambatan- hambatan yang bersifat idiologis, Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya tidak dapat diperbaiki. PERMASALAHAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL Berkembangna konflik atau friksi sosial Ketidakmerataan akses sosek Pengangguran Kemiskinan Kesenjangan sosial-ekonomi Kesenjangan akses pengelolaan Sumber Daya Alam Gaya hidup Kurang pelingdungan pada masyarakat lokal/tradisional Kurang menghormati modal sosial, kearifan lingkungan, pranata sosial tradisional PERMASALAHAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL Perubahan nilai agris ke non agraris/industri Meningkat jumlah masyarakat rentan, permukiman kumuh dll Memudarnya masyarakat adat Lemahnya kontrol sosial Meningkatnya jumlah penduduk Persebaran penduduk tidak merata Perubahan dinamika penduduk Masalah kesehatan Pencamaran lingkungan DISKURSUS PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL Pembangunan Sosial Agenda 21: “Dunia telah mengahadapi keadaan yang paling buruk yang disebabakan oleh semakin melebarnya kesenjangan kuliatas hidup manusia “ Keserasian pengelolaan lingkungan hidup merupakan jalan terbaik untuk meningkatkan kulaitas hidup manusia Program community base development diabaikan karena menambah biaya produksi Sumberdaya sosial, etika lingkungan, kearifan lingkungan dan pranata sosial serta hak kolektif kurang dilindungi ASAPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN HIDUP Pembangunan berkelanjutan: menghendaki kualitas hidup manusia dan selalu berorientasi jangka pajang dan berkelanjutan Manusia, komonen lingkungan alam dan lingkungan buatan sebagai satu kesatuan yang disebut sengai lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, mahluk hidup termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi keangsungan prikehidupan dan kesjeahteraan manusia serta mahluk lain (UU No.23/1997) Lingkungan hidup merupakan suatu sistem yang utuh, koletivitas, dari serangkai subsistem yang saling berhubugan, saing ketergantungan dan fungsional satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan ekosistem yang utuh. Lingkungan sosial merupakan bagian dari lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta norma yang sudah mapan serta terkait dengan lingkungan alam dan lingkungan binaan [ tata ruang] Pengelolaan lingkungan sosial adalah upaya atau serangkaian tindakan untuk perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi yang bersifat komunikatif dengan mempertimbangkan: Daya dukung dan daya tampung sosial (ketahanan sosial) Keadaan ekosistem Tata ruang Kualitas sosial setempat (obyektif dan subyektif) Sumberdaya sosial ( pengetahuan, pranata, dan etika lingkungan) Kesesuai dengan azas, tujuan dan sasaran pengelolaan lingkungan Pengelolaan lingkungan sosial adalah upaya atau serangkaian tindakan untuk perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi yang bersifat komunikatif dengan mempertimbangkan: 1. Daya dukung dan daya tampung sosial (ketahanan sosial) 2. Keadaan ekosistem 3. Tata ruang 4. Kualitas sosial setempat (obyektif dan subyektif) 5. Sumberdaya sosial ( pengetahuan, pranata, dan etika lingkungan) 6. Kesesuai dengan azas, tujuan dan sasaran pengelolaan lingkungan Gb. Kesatuan Lingkungan Hidup Lingkungan alam (Natural Aspect) Interaksi Lingkungan sosial (social Aspek) Lingkungan buatan (Build Aspect) Sumber: Soetaryono, 2000 Pembentukan Kesatuan Sosial dilandasi hubungan kerabat sekaligus atas dasar Kesamaan lingkungan KESINAMBUNGAN KEHIDUAN LINGKUNGAN SOSIAL Keberhasilan interaksi antara manusia dengan lingkungan alam: - memanfaataan SDA untuk hidup - memodifikasi lingkungan menjadi habitat nyaman - membangunan sistem pertanian, industri, wadul dll. Menciptakan lingkungan binaan/buatan Diperlukan Keberhasilan hubungan antara antara manusia dan lembaga,pranata sosial serta budaya dan agama Ketahan sosial, kualitas sosial, dan sumberdaya sosal Katahanan sosial: kemampuan hidup manusia sesuai dengan daya dukung dan daya tampung sosialnya disertai dengan kemampuan untuk memulihkan dirinya setalah mengalami berbagai bencana Daya dukung sosial: kemampuan suatu wilayah atau ekosistem untukmendukung terjaminya kelangsungan hidup suatu kelompok masyarakat dan keserasian antara warganya. Daya tampung sosial: kemampuan manusia dan kelompok penduduk yang berbeda-beda untuk hidup bersama sebagai satu masyarakat serasi, selaras, seimbang, rukun, tertib dan aman. - - - Kelangsungan hidup: Bertahanan populasi [melalui proses reproduksi dan regenerasi], Bartahannya pranata sosia [ melalui proses sosialisasi, enkulturasi, internalisasi dan institusional] Berlanjutnya kegiatan ekonomi untuk memnuhi kebutuhan fisik melalui interaksi dengan lingkungan alam PARADIGMA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN/PPB Pandangan Lingkungan Dalam PPB: Lingkungan untuk pembangunan ekonomi [ecodevelopmentalism] Lingkungan untuk manusia [ eco-humanism] Lingkungan untuk lingkungan [eco-environmentalism] PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN 1. Prinsip Keadilan generasi [intergenarational equity] Konsep Dasar : generasi sekarang menguasai SDA sebagi titip untuk dipergunakan genarasi mendatang: -Masyarakat dengan satu generasi dengan genarasi berikut satu mitra - Genarasi sekarang tidak memberi beban ektenalitas pada generasi berikutnya - Setiap generasi mewariskan kekayaan sumberaya alam serta kuliats habitat kurang lebih ekivalen secara fisik, ekologi, sosial dan ekonomi 2. Prisip keadlian dalam satu generasi [ intragenerational equity] Konsep dasar: keadilan diantara sesama generasi. Termasuk pemenuhan kebutuhan hidup, tidak ada kesenjangan dalam kelompok masyarakat. Prinsip ini terkait dengan: 1. Beban dari permasalah lingkungan dipikul masyarakat yang lemah [sosial-ekonomi] 2.Kemiskinan yang ditibulkan akibat degaradsi lingkungan 3. Perlindungan menguntung sektor tertentu dan merugikan sektor yang lain 4. Tidak semua orang memiliki akses yang berdampak pada lingkungan 3. Prinsippencegahan dini ; apabila ada ancaman kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan tidak ada lasan untuk menunda kerusakan . 1. Evalusia secara optimal untuk mencegah kerusakan lingkungan 2. Penilaian menggunakan analis resiko 4.Prinsip perlindungan keragaman hayati 5.Internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif KOMPONEN POKOK LINGKUNGAN SOSIAL 1. 2. 3. 4. 5. Fungsi Sosial Lingkungan: Sebagai sumber makanan /minuman [matapencaharian] Wahana mengembangkan keterunan [reproduksi] Sebagai wahana aktualisasi diri dan pengembangan kreaktivitas [kebudayaan] Sebagai wahana pengembangan kesetiakwanan sosial Sebagai tempat berlindung Ruang lingkup lingkungan sosial: 1. Adanya pengelompokan sosial (social grouping) 2. Media sosial (Social media) 3. Paranata sosial ( social institution) 4. Pengendalian sosial ( social control) 5. Penetaan sosial (social alignment) 6. Kebutuhan sosial ( social needs) PENGELOMPOKAN SOSIAL Landasan Pembentuki Kelompok Sosial 1. Hubungan kekarabatan [ kel inti atau batih]\ 2. marga/klen 3. Suku/ras dan lain 3. Kesatuan wilayah [permukiman] [berbaur menjadi satu] 4. Hubungan kekrabatan atas dasar kebersamaan lingkungan permukiman 5. Bentuk kelompoko sosial: RT/RW, Dusun/Desa dts. PENATAAN SOSIAL Fungsi penataan sosial: untuk mengatur ketertiban hidup dalam masyarakat yang mempersatukan lebih dari satu orang Bentuk penataan: aturan atau pedoman bersama yang mengatur kedudukan sosial , peran dan fungsi dalam kelompok mayarakat MADIA SOSIAL Media sosial dapat berupa simbol maupunkepentingan-kepentingan yang tidak mungkin dikerjakan sendiri secara terpisah Fungsi media sosial untuk memnuhi kebutuhan biologis, sosial maupun kejiawaann[rasa aman, tempat berlindng dan pengembangan keterunan] PRANATA SOSIAL Berfungsi membentuk satu kesatuan sosial dalam norma, nilai, aturan dan pedoman yang berlaku dalam masyarakat Setiap anggota suatu kelompok sosial harus memahami kedudukan sosial dan peranperannya, serta hak dan kewajiban masing masing Pengendalian dan pengawasan Sosial Fungsi untuk menjamin keamana dan kerukunan antara kelompok sosial masyarakat Kebutuhan Sosial Kebutuhan dasar biologis [ makan,minum, seks, dan rproduksi, mempertahankan diri, kesehatan dan dsb. Kebutuhan sosial : kebutuhan untuk hidup bersama, pembentukan komuniti dan kelompok sosial, keteraturan dan ketertiban dan sebagainya. Kualitas Lingkungan Sosial Kualitas lingkngan sosial ditentukan berdasarkan pemanfaatan SDA dan pengelolaan yang bertanggungjawab secara sosial dan dilakukan secara integral,holistik dan adil dengan ciri-ciri : 1. Prinsip pertisipasi dan bertanggingjawab 2. Dinimati masyarakat luas seperti; - Meningkatan pendapatan - Meningkatan kenyamanan bermukim - Kesempatan kerja meningkat - Kesejahteraan meningkat 3. Penghormatan terhadap hak masyarakat serta modal sosial Kuliatas Obyekktif Kualitas suatu kelompok sosial yang dapat dirumuskan melalui pendekatan kuantitatif , tampak, bisa diukur dan dibandingkan dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat; Meliputi indikator demografi, pendidikan, kesehatan, perumahan, pola konsumsi, distribusi pendapatan, ketengkerjaan, kemiskimanan keamanan dan keselamatan Tugas: Buat contoh pengukuran kulaitas obyketif yang Kualitas Subyektif Kualitas sekelompok sosial yang cenderung hanya dapat dirumskan melalui pendekatan kualitatif Indikator kualitas subyektif lingkungan sosial: Kepuasan individu terhadap pelayanan publik, kepuasaan terhadap aspek keamanan, kepuasaan terhadap aspek kesetiakawanan, kepuasanan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar, kepuasana terhadap fasilitas sosial ekonomi. Tugas: Rumuskan salah satu indikator kualitas subyektif dalam bentuk variabel sebagai alat ukur. KERAGAMAN LINGKUNGAN SOSIAL 1.Lingkungan Sosial Masyarakat Pesisir dan nelayan a. Tipe masyarakat pesisir 1. masyarakat perairan orang laut di perairan sekitar Batam, orang sekak di sekitar sekak di peairan utara pulau Bangka dan oran Bajau di sebelah timur pulau Sulawesi 2. Masyarakat Nelayan 3. Msayarakat pesisir tradisional (masyarakat pesisir pulau Seram, peisisr utara papua, sulawesi dl) Tugas: Identifikasi kondisi lingkungan sosial dari ketiga masyarakat , bagaimana sistem interaksinya dan temukan 4. Lingkungan sosial Masyarakat peramu pemburu dan peladang 1. Masyarakat peramu pemburu 2. Masyarakat peladang berotasi 3. Msayarakat peladang menetap Tugas. Identifikasi kondisi lingkungan sosial dari ketiga masyarakat, bagaiman sistem interaksinya dan temukan masalahmasalah apa yang muncul dalam lingkungan sosial. Likungan Sosial Masyarakat Kota dan 1. Lingkungan Sosial masyarakat Kota Desa 2. Lingkungan Sosial masyarakat desa Tugas : Identifikasi kondisi lingkungan sosial dari kedua masyarakat , bagaiman sistem interaksinya dan temukan masalahmasalah apa yang muncul dalam lingkungan sosial.