Binatang yang Tak Bisa Mati Membeku: Serangga Es di Kutub Serangga kutub adalah salah satu makhluk hidup yang langka dan dinamis di bawah suhu rendah, dan disebut sebagai makhluk hidup yang tidak bisa mati membeku. Menurut ilmuwan, makhluk tersebut memiliki karakter makhluk luar angkasa, fisiknya yang tahan dingin dapat membuktikan bahwa di luar planet juga terdapat makhluk yang tahan dingin seperti serangga kutub ini. Menurut laporan harian Seatlle Post, bahwa untuk pertama kalinya pada 1887, photographer terkemuka Amerika Katies menemukan serangga kutub, dan memberinya nama “Xue Man”, namun, jarang ada yang mencermatinya. Pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan binatang di kutub menghadapi kepunahan, dan serangga kutub baru secara peralahan-lahan masuk dalam garis penglihatan peneliti. Binatang tak bertulang belakang Oleh ilmuwan, serangga kutub disebut binatang tak bertulang belakang yang paling besar, makhluk hidup paling dinamis di alam yang diselimuti salju. Kawasan gletser yang dipenuhi dengan tumpukan salju sepanjang tahun, malah merupakan lingkungan hidup yang paling nyaman bagi serangga kutub. Ilmuwan mendapati, selaput sel dan cell ferment serangga kutub bermetabolisme secara normal di bawah suhu, dan selaput sel tetap elastis seperti biasa. Di kawasan gletser kutub yang berdekatan dengan negara bagian Alaska, AS dan Kolumbia, Inggris dapat ditemukan bayangan mereka. Ukuran mereka sangat kecil, persis seperti segaris hitam yang halus di salju. Serangga kutub tidak hanya tahan beku bahkan tahan lapar. Ilmuwan pernah memasukkan beberapa ekor serangga kutub ke lemari es untuk diteliti. Dua tahun berlalu sudah, serangga kutub yang tidak makan dan minum tetap hidup dengan gigih di dalam lemari es. Namun, serangga kutub juga bisa mengalami kefatalan yaitu tidak tahan panas. Kemampuan serangga menahan suhu tinggi sangat lemah, jika suhu lebih tinggi 4 ?C, maka selaput sel serangga akan larut, dan enzim di dalam sel juga akan berubah menjadi setumpuk zat perekat. Misteri melewati es Diantara sejumlah besar misteri disekeliling serangga kutub yang sulit dijelaskan, yang paling fantastis adalah serangga kutub dapat melewati dengan leluasa di tengah bongkahan es yang padat. Siapapun tidak ada yang tahu bagaimanna cara mereka memecahkan es dan keluar dari sana. Ada ilmuwan yang menduga, mungkin serangga kutub ke luar ke permukaan dengan cara melubangi celah es, ada juga yang menduga bahwa mungkin serangga kutub memiliki teknik memecahkan es. Juga ada yang menduga, mungkin di dalam tubuh serangga kutub mengandung zat untuk mencairkan es. Setiap kali mereka berjalan melewati es, sel dalam tubuh mengeluarkan energi, mencairkan bongkahan es disekelilingnya, sehinga membentuk sebuah jalan. Kulit beruang es yang tebal-tebal membuatnya terpisah dengan suhu rendah di luar, dan dirinya sendiri bisa menyimpan energi. Di dalam cairan darah Cod kutub selatan (sejenis ikan laut yang hatinya bisa dibuat minyak ikan) terdapat zat tahan beku, sehingga ia dapat hidup secara normal di alam sekeliling yang diselimuti es dan salju. Tapi, bagaimana serangga kutub yang kecil dengan sekujur tubuh yang telanjang itu menjaga kehangatannya, dan bahkan menembus es? Ahli biologi Phucher menuturkan “Saat suhu menurun, tubuh serangga kutub segera memproduksi energi, persis seperti mengisi bensin ke dalam tangki.” Lenyap di musim dingin? Pola hidup serangga kutub penuh dengan misteri. Begitu tiba musim dingin, serangga kutub ini nyaris tidak kelihatan atau hilang tak berbekas, tidak ada yang tahu bagaimana mereka melewati (hidup) musim dingin di dasar bumi. Namun, begitu tiba musim panas, serangga kutub dalam skala besar lalu memecahkan es dan keluar dari sana, sedikit saja tidak hati-hati mungkin dapat menginjak mati puluhan ribu ekor serangga kutub yang bergumul menyatu ini. Serangga kutub ke luar menjelang matahari terbenam dan istirahat saat matahari terbit. Karena itu nama ilmiah mereka adalah “Solifugus”, yang artinya menghindari matahari. Di musim panas saat sebelum matahari terbit serangga kutub berduyunduyun menyembunyikan diri di lapisan es dan mereka keluar lagi dari lubang saat matahari terbenam, mencari sisa-sisa rumput laut, serbuk sari dan lain sebagainya yang dapat dicerna sebagai makanan. Kehidupan makhluk angkasa luar Mondar mandir dengan leluasa di tengah hamparan es, hidup dinamis dibawah suhu daerah kutub, jika suhu naik lantas berubah menjadi segumpal zat lengket. Menurut ilmuwan, bahwa dengan mengungkap misteri serangga kutub yang misterius, maka tidak tertutup kemungkinan dapat membantu menemukan kehidupan makhluk angkasa luar. Pada 2005 lalu, Badan Antariksa Nasional AS atau NASA mengucurkan 200,000 dolar AS untuk mendanai proyek riset serangga kutub. Menurut NASA, serangga kutub dapat hidup seperti biasa di lingkungan yang demikian buruk (dingin), hal ini membuktikan bahwa bola es di planet Jupiter atau di atas planet lainnya kemungkinan juga terdapat makhluk angkasa luar yang serupa. Majalah Geografi nasional AS juga membantu mendanai penelitian serangga kutub. Sebab sel serangga kutub dapat menjaga metabolisme secara normal di bawah suhu rendah, sedangkan dalam proses pembekuan organ transplantasi manusia malah menghabiskan energi dan cepat layu. Jika misteri metabolisme serangga kutub dapat terungkap, maka dokter bisa mengambil langkah-langkah agar penyimpanan organ tubuh dapat lebih lama.