waspada mers cov - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

advertisement
18-07-2017
1/2
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Artikel ini diambil dari : www.kemkes.go.id
WASPADA MERS COV
Tanggal Publikasi : WED, 03 JUN 2015 00:00:00, Dibaca : 9.693 Kali
Jakarta, 3 Juni 2015
Sampai malam ini ada 30 kasus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS
CoV(+)) di Korea Selatan, dua diantaranya meninggal dunia. Di seluruh dunia ada 1.161
kasus MERS CoV (di lebih dari 20 negara, sebagian besar di Arab Saudi dan Timur Tengah
lainnya, di Asia ada di Korea Selatan, Tiongkok dan Malaysia), 436 diantaranya meninggal
dunia. Sampai saat ini belum ada pembatasan bepergian ke Korea Selatan dan juga ke
Timur Tengah yang kasusnya lebih banyak.
Gejala MERS CoV antara lain adalah batuk, demam dan sesak napas.
Ada lima anjuran Kementerian Kesehatan kepada masyarakat Indonesia yang akan
bepergian ke Korea Selatan dalam waktu dekat, yaitu :
1. Selalu rajin cuci tangan pakai sabun (CTPS), karena sudah terbukti kegiatan ini menurunkan penularan MERS CoV.
2. MERS CoV lebih banyak terjadi pada mereka yang mempunyai sakit kronik sebelumnya seperti paru, jantung, hipertensi, Diabetes Melitus, maka sebelum
berangkat ke Korea Selatan periksakan diri anda terlebih dahulu ke dokter di tanah air, cek keadaannya dan bawa obatnya.
3. Selama di Korea Selatan batasi kontak dengan mereka yang ada gangguan pernapasan, seperti Influenza Like Illness, dan batasi kunjungan ke Klinik atau RS
yang menangani MERS CoV disana.
4. Jika selama di Korea Selatan (dan 14 hari sesudah kembali ke Indonesia) ada keluhan batuk pilek panas dan keluhan pernapasan lain, maka segera
menghubungi petugas kesehatan dan sampaikan riwayat kunjungan ke Korea Selatan kepada petugas kesehatan.
5. Selalu memantau perkembangan MERS CoV di Korea Selatan dari waktu ke waktu dan ikuti rekomendasi yang dikeluarkan.
Sementara itu WHO juga memberikan saran sebagai berikut :
1. Semua negara anggota dihimbau meningkatkan surveilans terhadap kasus Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan gejala yang tidak biasa.
2. Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting untuk mencegah kemungkinan penyebaran Mers CoV di fasilitas pelayanan kesehatan.
Karena gejala awal Mers-CoV tidak spesifik dan sulit untuk mengidentifikasi gejala tersebut diawal, maka petugas kesehatan harus selalu menerapkan SOP
tindakan pencegahan untuk semua pasien, terlepas dari diagnosis mereka
3. Bagi penderita diabetes, gagal ginjal, penyakit paru-paru kronis, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang dianggap berisiko tinggi terhadap infeksi MersCOV harus menghindari kontak dekat dengan hewan, terutama unta, ketika mengunjungi peternakan, pasar, atau daerah yang berpotensi tinggi menyebarkan
1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2/2
18-07-2017
virus. Mencuci tangan secara teratur sebelum dan setelah menyentuh hewan dan menghindari kontak dengan hewan yang sakit, harus dipatuhi. Orang harus
menghindari kencing unta dan jangan minum susu mentah unta atau makan daging yang belum dimasak dengan benar.
4. WHO tidak menyarankan skrining khusus pada pintu masuk negara dan tidak merekomendasikan penerapan pembatasan perjalanan atau perdagangan
apapun.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes
melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- 2 -
Printed @ 18-07-2017 14:07
Download