Pengumpulan Tugas • Semua tugas dikumpulkan via email ke [email protected] • format nama file dan subject email: –GASAL 14-15_ANBI_NO KELOMPOK_JUDUL TUGAS perencanaan laba: COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS Minggu 2 DIAN MARDI SAFITRI, ST, MT. Kita akan belajar apa saja? analisis biaya total vs analisis biaya marginal ANALISIS BIAYA TOTAL (dalam ribuan rupiah) Penjualan 120.000 Biaya bahan50.000 Biaya buruh15.000 Biaya umum pabrik10.000 (+) Total75.000 Biaya pemasaran20.000 Biaya umum dan adm15.000 (+) Total seluruh biaya 110.000(-) LABA 10.000 •Sebagai gambaran, yaitu jika dari tabel di atas dibuat analisis biaya per satuan sebagai berikut: Misalnya satuan barang yang terjual = 100.000 unit Harga penjualan per satuan = Rp. 1.200 Biaya per satuan = Rp. 1.100 (-) Laba per satuan = Rp. 100 •Jika satuan barang yang terjual adalah 80.000 unit, maka Penjualan = 80.000 x Rp. 1.200 = Rp. 96.000.000 Biaya = 80.000 x Rp. 1.100 = Rp. 88.000.000 (-) Laba Rp. 8.000.000 Analisis Biaya Marginal biaya dipisahkan menurut sifatnya BIAYA TETAP P = biaya tetap pada kapasitas produksi Rp P 0 Volume (unit) BIAYA VARIABEL Q = biaya variabel untuk A unit Rp α = biaya variabel per unit Q α 0 A Volume (unit) PENJUALAN S = hasil penjualan A unit Rp γ = harga jual per unit S γ 0 A Volume (unit) ANALISIS BIAYA MARGINAL (dalam ribuan rupiah) Penjualan120.000 Biaya bahan 50.000 Biaya buruh 15.000 Biaya umum pabrik variabel 4.000 Biaya Adm. Variabel 6.000 Biaya penj. Variabel 8.000 (+) Total Biaya Variabel83.000 (-) Kontribusi 37.000 Biaya Tetap27.000 (-) LABA10.000 Misalnya satuan barang yang terjual = 100.000 unit Maka perincian biaya per satuan adalah sbb: Harga penjualan per satuan = Rp. 1.200 Biaya variabel per satuan= Rp. 830 (-) Kontribusi= Rp. 370 Biaya tetap= Rp. 270 (-) LABA= Rp. 100 Jika satuan barang yang terjual = 80.000 unit maka, Penjualan = 80.000 x Rp. 1.200 = Rp. 96.000.000 Biaya variabel = 80.000 x Rp. 830= Rp. 66.400.000 (-) Kontribusi= Rp. 29.600.000 Biaya tetap= Rp. 27.000.000 (-) LABA= Rp. 2.600.000 • Berdasarkan Analisis Biaya Total, laba yang dicapai sebesar Rp. 8.000.000 • Jelas bahwa analisis biaya total untuk perencanaan laba dapat menyesatkan manajemen • Kesalahan yang terlihat adalah pada besarnya laba, dimana biaya total dianggap sebagai biaya yang berubah secara proporsional dengan banyaknya barang yang terjual 1. ANALISIS CVP DENGAN METODE KUANTITATIF NOTASI YANG DIGUNAKAN NOTASI KETERANGAN P Penjualan HJ atau p Harga Jual atau penjualan per unit BV Total Biaya Variabel bv Biaya Variabel Satuan BT Total Biaya Tetap bt Biaya Tetap Satuan X atau Q Jumlah unit persamaan 1 ( HJ bv).Q BT L 2. ANALISIS CVP DENGAN METODE MARGIN KONTRIBUSI CONTRIBUTION MARGIN PER UNIT (CMU) CMU HJ bv subtitusi ke persamaan 1 menjadi (CMU .Q) BT L CONTRIBUTION MARGIN (CM) CM P BV CONTRIBUTION MARGIN RATIO (CMR) P BV CMR P p bv CMR p MARGIN OF SAFETY MS UNIT X AKTUAL X BEP MS (Rp) PAKTUAL PBEP MARGIN SAFETY RATIO MSUNIT MSUNIT X AKTUAL MS Rp MSRp P CARA PENDEKATAN KONTRIBUSI Kontribusi adalah selisih antara hasil penjualan dengan seluruh biaya variabel Contoh perhitungan kontribusi per satuan barang adalah sebagai berikut Harga jual = Rp.500 Biaya variabel = Rp.300 (-) Kontribusi = Rp.200 • Untuk menghitung besarnya tingkat penjualan agar dapat menutup seluruh biaya dan laba yang diinginkan, digunakan rumusan sebagai berikut: Jumlah satuan barang yang harus dibuat / dijual : Biaya tetap Laba yang diinginkan Kontribusi per satuan • Jika biaya tetap adalah • Laba yang diinginkan = Rp. 7.500.000 = Rp. 4.500.000 • Jumlah satuan barang yang harus dibuat / dijual adalah 7.500.000 4.500.000 60.000 unit 200 Kelebihan Pendekatan Kontribusi Titik impas dapat dihitung Dapat digunakan untuk mencari kombinasi penjualan yang menghasilkan laba terbesar Memperhitungkan faktor pembatas 3. ANALISIS CVP DENGAN METODE GRAFIK bagaimana caranya? GRAFIK BIAYA TOTAL Rp BIAYA TOTAL BIAYA VARIABEL P BIAYA TETAP 0 Volume (unit) P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI BEP PENJUALAN Rp BIAYA TOTAL BEP BIAYA VARIABEL P BIAYA TETAP 0 Volume (unit) P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI PEMETAAN BEP Daerah Laba PENJUALAN Rp BIAYA TOTAL BEP BIAYA VARIABEL P BIAYA TETAP 0 Volume (unit) Daerah Rugi P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI Graphics Method $(000) Breakeven 378 336 294 252 210 168 126 84 42 0 Fixed costs 0 1000 2000 3000 Units 4000 5000 lihat kembali persamaan 1 ( HJ bv).Q BT L break even point adalah keadaan dimana Laba = 0, jadi ( HJ bv).Q BT 0 Contoh: Produksi dan penjualan = 100.000 unit Biaya yang dikeluarkan: Biaya variabel = Rp. 40.000.000 Biaya tetap = Rp. 24.000.000 Harga penjualan per satuan Rp. 1.000 Rp. 24.000.000 BEP (Rp) Rp.40.000.000 Rp. 40.000.000 1Rp. 100.000.000 Rp. 24.000.000 BEP (unit) Rp. 1.000/unit - Rp. 400/unit 40.000 unit Analisis Sensitivitas • Analisis Biaya, Volume dan Laba dinyatakan sebagai struktur untuk menjawab suatu variasi skenario “apa – jika. • “apa” yang terjadi untuk laba “jika” terjadi: – Perubahan harga jual – Perubahan volume – Perubahan Struktur Biaya • Biaya Variabel per unit (bv) berubah • Biaya tetap berubah Operating Leverage • Operating Leverage (OL) akibat dimana biaya tetap merubah laba bersih jika unit terjual berubah, dinyatakan sebagai perubahan marjin kontribusi) – OL = Contribution Margin atau marjin kontribusi Operating Income laba OL= MK/ L – Catatan: 2 item ini identik kecuali biaya tetap Akibat dari bauran penjualan dalam BEP • Formula diasumsikan untuk produk tunggal yang diproduksi dan dijual • Skenario yang lebih realistik menyangkut beberapa produk yang terjual pada volume yang berbeda dan biaya yang berbeda. • Untuk lebih sederhana dua produk ditampilkan dan bisa untuk lebih banyak produk lagi dengan mudah. Akibat bauran penjualan dalam CVP • Rata-rata berbobot MK harus dikalkulasi (pada kasus ini untuk dua produk) Weighted ( Product #1 CMu x Product #1 Q ) + ( Product #2 CMu x Product #2 Q ) Average = CMu Total Units Sold (Q) for Both Products • MK baru digunakan dalam persamaan CVP Multi- Fixed Costs Product = Weighted Average CM per unit BE • PT Alfan membuat barang X, Y dan Z. • Tabel berikut menunjukkan barang mana yang memberikan kontribusi terbesar: Harga jual per satuan Biaya variabel per satuan Kontribusi per satuan Lama pengolahan (jam) Kontribusi/satuan/jam Maksimal penjualan Biaya tetap BARANG X Y Z 10.000 12.000 16.000 5.500 7.500 8.000 4.500 4.500 8.000 2 3 4 2.250 1.500 2.000 5.000 4.000 2.500 Rp. 30 juta per kuartal • Jika hanya memperhatikan kontribusi maka barang Z dipilih sebagai barang prioritas, karena kontribusi per satuannya terbesar, yaitu Rp. 8.000 • Akan tetapi jika satu kuartal perusahaan hanya mempunyai 24.000 jam pengolahan, yang dalam hal ini merupakan faktor pembatas, manajemen dihadapkan pada pertanyaan: “bagaimana kombinasi penjualan diputuskan, agar diperoleh laba yang paling besar? • Dengan cara pendekatan kontribusi maka prioritas adalah barang yang kontribusi per faktor pembatasnya adalah terbesar, sehingga dalam contoh ini urutan prioritasnya menjadi: • Prioritas 1 barang X (Rp. 2.250) • Prioritas 2 barang Z (Rp. 2.000) • Prioritas 3 barang Y (Rp. 1.500) • Berdasarkan urutan prioritas tsb, maka jam pengolahan sebesar 24.000 jam dialokasikan sbb: – Barang X sebanyak 5.000unit x 2 jam = 10.000 jam – Barang Z sebanyak 2.500unit x 4 jam = 10.000 jam – Sisa : 4.000 jam digunakan untuk barang Y sebanyak: 4.000 jam / 3 jam = 1.333 satuan Dengan keputusan tsb, diperoleh gambaran laba sbb: Prioritas Barang Satuan Kontribusi Keterangan 1 X 5.000 22.500.000 5000 X Rp. 4.500 2 Z 2.500 20.000.000 2.500 x Rp. 8.000 3 Y 1.333 5.998.500 1.333 x Rp. 4.500 Jumlah Kontribusi = Rp. 48.498.500 Biaya Tetap = Rp. 30.000.000 (-) LABA = Rp. 18.498.500 PENGARUH PAJAK PADA BEP Laba sebelum pajak (100%)= Rp. 24.000.000 Pajak (40%) = Rp. 9.600.000 Laba Bersih (60%) = Rp. 14.400.000 = laba sebelum pajak – pajak = laba sebelum pajak x rate pajak = laba sebelum pajak – (laba sebelum pajak x rate pajak) Laba bersih = laba sebelum pajak (1 – rate pajak) Laba sebelum pajak = laba bersih : (1 – rate pajak) Laba bersih Pajak Laba bersih • PT AYO MAJU memproduksi dan menjual tas. Kapasitas per tahun 10.000 unit. Biaya tetap per tahun Rp. 30 juta. Harga jual tas per unit Rp. 10.000. Laba bersih setelah pajak 20% jika terjual sesuai kapasitas Rp. 24. juta • Pertanyaan: hitunglah BEP dalam unit dan rupiah laba setelah pajak Laba sebelum pajak 1 - 20% Rp. 24.000.000 0,8 Rp.30.000.000 biaya tetap laba sebelum pajak Penjualan kontribusi / unit Rp. 30 juta Rp. 30 juta 10.000 unit (Rp. 10.000 - bv) 100 juta - 60 juta Rp. 10.000 bv bv (biaya variabel / unit) Rp. 4.000 Rp. 30 juta 5.000 unit Rp. 10.000 - Rp.4.000 Rp.30 juta BEP(Rp) Rp.50 juta Rp. 4.000 1Rp. 10.000 BEP (unit) BEP PRODUK JAMAK (MULTIPLE PRODUCT) • Yang harus diketahui : – Biaya tetap – Biaya variabel / unit setiap jenis produk – Harga jual / unit setiap jenis produk – Sales mix (campuran penjualan) • Istilah: – HP (hypotthetical package) Sebuah nilai yang mewakili keseluruhan produk (harga jual / penjualan atau biaya variabel) BEP PRODUK JAMAK dalam rupiah HP Biaya Variabel V HP Pendapatan Penjualan Biaya Tetap BEP (Rp) (1 - V) dalam unit BEP (Rp) BEP (unit) HP Pendapatan Penjualan NorthStar company mengharapkan Product mix di bawah ini untuk dijual pada periode mendatang. Diketahui sales mix yang diharapkan 1 produk A = 2 produk B. Biaya tetap = Rp. 1.600.000 Produk A Harga Jual / unit Rp. 180 Biaya Variabel / unit Rp. 100 B Rp. 110 Rp. 70 Pertanyaan: 1. Berapa BEP dalam unit dan Rp. 2. Berapa penjualan yang terjadi jika profit Rp. 400.000 1. Mencari V seluruh produk 2. Mencari BEP (Rp) 3. Mencari BEP(unit) • BEP untuk Produk A = 10.000 x 1 unit A = 10.000 • BEP untuk Produk B = 10.000 x 2 unit B = 20.000 Cara yang sama untuk profit Rp. 400.000 • BEP untuk Produk A = 12.500 x 1 unit A = 12.500 • BEP untuk Produk B = 12.500 x 2 unit B = 25.000 SOAL 1 • Bryum company memproduksi 2 jenis produk Whistles & Bells dengan data sebagai berikut: WHISTLES Penjualan BELLS TOTAL (Rp.) UNIT JML (Rp.) UNIT JML (Rp.) 10.000 10.000.000 8.000 10.000.000 20.00.000 Biaya Tetap 2.000.000 5.600.000 7.600.000 Biaya Variabel 6.000.000 3.000.000 9.000.000 Total Biaya 8.000.000 8.600.000 16.600.000 Operating Income 2.000.000 1.400.000 3.400.000 Hitunglah: 1. BEP dalam unit dan rupiah untuk produk Whistles sebagai produk tunggal 2. BEP dalam unit dan rupiah untuk produk Bells sebagai produk tunggal 3. BEP dalam unit dan rupiah untuk produk Whistles dan Bells jika sales mix = 4:3 SOAL 2 • Puma Company membuat 2 buah tipe produk sepatu yaitu: sepatu pria dan sepatu wanita Sepatu Pria Sepatu Wanita Harga Jual / Unit Rp. 20.000 Rp. 15.000 Biaya Variabel / Unit Rp. 12.000 Rp. 10.000 Biaya Tetap Rp. 372 Juta • Manajemen memiliki target keuntungan di masa akan datang Rp. 93 juta. Diharapkan setiap penjualan 2 unit sepatu pria akan terjual 3 unit sepatu wanita selama periode tsb. • Hitunglah 1.BEP dalam unit masing – masing produk 2.Tingkat penjualan masing – masing produk untuk target keuntungan tsb Akhir dari Presentasi terimakasih