week-2-cvp- 9sept2014

advertisement
Pengumpulan Tugas
• Semua tugas dikumpulkan via email ke
[email protected]
• format nama file dan subject email:
–GASAL 14-15_ANBI_NO
KELOMPOK_JUDUL
TUGAS
perencanaan laba:
COST-VOLUME-PROFIT
ANALYSIS
Minggu 2
DIAN MARDI SAFITRI, ST, MT.
Kita akan belajar apa saja?
analisis biaya total
vs
analisis biaya marginal
ANALISIS BIAYA TOTAL
(dalam ribuan rupiah)
Penjualan
120.000
Biaya bahan50.000
Biaya buruh15.000
Biaya umum pabrik10.000 (+)
Total75.000
Biaya pemasaran20.000
Biaya umum dan adm15.000 (+)
Total seluruh biaya
110.000(-)
LABA
10.000
•Sebagai gambaran, yaitu jika dari tabel di atas dibuat
analisis biaya per satuan sebagai berikut:
Misalnya satuan barang yang terjual = 100.000 unit
Harga penjualan per satuan
= Rp. 1.200
Biaya per satuan
= Rp. 1.100 (-)
Laba per satuan
= Rp. 100
•Jika satuan barang yang terjual adalah 80.000 unit,
maka
Penjualan = 80.000 x Rp. 1.200 = Rp. 96.000.000
Biaya
= 80.000 x Rp. 1.100 = Rp. 88.000.000 (-)
Laba
Rp. 8.000.000
Analisis Biaya Marginal
biaya dipisahkan menurut sifatnya
BIAYA TETAP
P = biaya tetap
pada kapasitas
produksi
Rp
P
0
Volume (unit)
BIAYA VARIABEL
Q = biaya
variabel
untuk A unit
Rp
α = biaya
variabel per
unit
Q
α
0
A
Volume (unit)
PENJUALAN
S = hasil
penjualan
A unit
Rp
γ = harga jual
per unit
S
γ
0
A
Volume (unit)
ANALISIS BIAYA MARGINAL
(dalam ribuan rupiah)
Penjualan120.000
Biaya bahan 50.000
Biaya buruh 15.000
Biaya umum pabrik variabel
4.000
Biaya Adm. Variabel
6.000
Biaya penj. Variabel
8.000 (+)
Total Biaya Variabel83.000 (-)
Kontribusi 37.000
Biaya Tetap27.000 (-)
LABA10.000
Misalnya satuan barang yang terjual = 100.000 unit
Maka perincian biaya per satuan adalah sbb:
Harga penjualan per satuan = Rp. 1.200
Biaya variabel per satuan= Rp. 830 (-)
Kontribusi= Rp. 370
Biaya tetap= Rp. 270 (-)
LABA= Rp. 100
Jika satuan barang yang terjual = 80.000 unit
maka,
Penjualan
= 80.000 x Rp. 1.200 = Rp. 96.000.000
Biaya variabel = 80.000 x Rp. 830= Rp. 66.400.000 (-)
Kontribusi= Rp. 29.600.000
Biaya tetap= Rp. 27.000.000 (-)
LABA= Rp. 2.600.000
• Berdasarkan Analisis Biaya Total,
laba yang dicapai sebesar Rp.
8.000.000
• Jelas bahwa analisis biaya total
untuk perencanaan laba dapat
menyesatkan manajemen
• Kesalahan yang terlihat adalah pada besarnya
laba, dimana biaya total dianggap
sebagai biaya yang berubah secara
proporsional dengan banyaknya barang
yang terjual
1. ANALISIS CVP DENGAN METODE
KUANTITATIF
NOTASI YANG DIGUNAKAN
NOTASI
KETERANGAN
P
Penjualan
HJ atau p
Harga Jual atau penjualan per unit
BV
Total Biaya Variabel
bv
Biaya Variabel Satuan
BT
Total Biaya Tetap
bt
Biaya Tetap Satuan
X atau Q
Jumlah unit
persamaan 1
( HJ  bv).Q  BT  L
2. ANALISIS CVP DENGAN
METODE MARGIN KONTRIBUSI
CONTRIBUTION MARGIN
PER UNIT (CMU)
CMU  HJ  bv
subtitusi ke persamaan 1 menjadi
(CMU .Q)  BT  L
CONTRIBUTION MARGIN (CM)
CM  P  BV
CONTRIBUTION MARGIN RATIO
(CMR)
P  BV
CMR 
P
p  bv
CMR 
p
MARGIN OF SAFETY
MS UNIT  X AKTUAL  X BEP
MS (Rp)  PAKTUAL  PBEP
MARGIN SAFETY RATIO
MSUNIT
MSUNIT

X AKTUAL
MS Rp 
MSRp
P
CARA PENDEKATAN KONTRIBUSI
Kontribusi adalah selisih antara hasil
penjualan dengan seluruh biaya variabel
Contoh perhitungan kontribusi per satuan
barang adalah sebagai berikut
Harga jual
= Rp.500
Biaya variabel = Rp.300 (-)
Kontribusi
= Rp.200
• Untuk menghitung besarnya tingkat penjualan agar
dapat menutup seluruh biaya dan laba yang diinginkan,
digunakan rumusan sebagai berikut:
Jumlah satuan barang yang harus dibuat / dijual :
Biaya tetap  Laba yang diinginkan

Kontribusi per satuan
• Jika biaya tetap adalah
• Laba yang diinginkan
= Rp. 7.500.000
= Rp. 4.500.000
• Jumlah satuan barang yang harus dibuat /
dijual adalah
7.500.000  4.500.000
 60.000 unit
200
Kelebihan Pendekatan Kontribusi
Titik impas dapat dihitung
Dapat digunakan untuk mencari kombinasi
penjualan yang menghasilkan laba
terbesar
Memperhitungkan faktor pembatas
3. ANALISIS CVP DENGAN METODE
GRAFIK
bagaimana caranya?
GRAFIK BIAYA TOTAL
Rp
BIAYA TOTAL
BIAYA VARIABEL
P
BIAYA TETAP
0
Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI
BEP
PENJUALAN
Rp
BIAYA TOTAL
BEP
BIAYA VARIABEL
P
BIAYA TETAP
0
Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI
PEMETAAN BEP
Daerah Laba
PENJUALAN
Rp
BIAYA TOTAL
BEP
BIAYA VARIABEL
P
BIAYA TETAP
0
Volume (unit)
Daerah
Rugi
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI
Graphics Method
$(000)
Breakeven
378
336
294
252
210
168
126
84
42
0
Fixed costs
0
1000
2000
3000
Units
4000
5000
lihat kembali persamaan 1
( HJ  bv).Q  BT  L
break even point adalah keadaan
dimana Laba = 0, jadi
( HJ  bv).Q  BT  0
Contoh:
Produksi dan penjualan = 100.000 unit
Biaya yang dikeluarkan:
Biaya variabel
= Rp. 40.000.000
Biaya tetap
= Rp. 24.000.000
Harga penjualan per satuan Rp. 1.000
Rp. 24.000.000
BEP (Rp) 
 Rp.40.000.000
Rp. 40.000.000
1Rp. 100.000.000
Rp. 24.000.000
BEP (unit) 
Rp. 1.000/unit - Rp. 400/unit
 40.000 unit
Analisis Sensitivitas
• Analisis Biaya, Volume dan Laba dinyatakan
sebagai struktur untuk menjawab suatu variasi
skenario “apa – jika.
• “apa” yang terjadi untuk laba “jika” terjadi:
– Perubahan harga jual
– Perubahan volume
– Perubahan Struktur Biaya
• Biaya Variabel per unit (bv) berubah
• Biaya tetap berubah
Operating Leverage
• Operating Leverage (OL) akibat dimana biaya tetap
merubah laba bersih jika unit terjual berubah,
dinyatakan sebagai perubahan marjin kontribusi)
– OL = Contribution Margin atau marjin kontribusi
Operating Income
laba
OL= MK/ L
– Catatan: 2 item ini identik kecuali biaya tetap
Akibat dari bauran penjualan dalam
BEP
• Formula diasumsikan untuk produk tunggal
yang diproduksi dan dijual
• Skenario yang lebih realistik menyangkut
beberapa produk yang terjual pada volume
yang berbeda dan biaya yang berbeda.
• Untuk lebih sederhana dua produk
ditampilkan dan bisa untuk lebih banyak
produk lagi dengan mudah.
Akibat bauran penjualan dalam CVP
• Rata-rata berbobot MK harus dikalkulasi (pada kasus ini untuk
dua produk)
Weighted ( Product #1 CMu x Product #1 Q ) + ( Product #2 CMu x Product #2 Q )
Average =
CMu
Total Units Sold (Q) for Both Products
• MK baru digunakan dalam persamaan CVP
Multi-
Fixed Costs
Product = Weighted Average CM per unit
BE
• PT Alfan membuat barang X, Y dan Z.
• Tabel berikut menunjukkan barang mana yang memberikan
kontribusi terbesar:
Harga jual per satuan
Biaya variabel per satuan
Kontribusi per satuan
Lama pengolahan (jam)
Kontribusi/satuan/jam
Maksimal penjualan
Biaya tetap
BARANG
X
Y
Z
10.000 12.000
16.000
5.500
7.500
8.000
4.500
4.500
8.000
2
3
4
2.250
1.500
2.000
5.000
4.000
2.500
Rp. 30 juta per kuartal
• Jika hanya memperhatikan kontribusi maka barang Z
dipilih sebagai barang prioritas, karena kontribusi per
satuannya terbesar, yaitu Rp. 8.000
• Akan tetapi jika satu kuartal perusahaan hanya mempunyai
24.000 jam pengolahan, yang dalam hal ini merupakan
faktor pembatas, manajemen dihadapkan pada pertanyaan:
“bagaimana kombinasi penjualan diputuskan, agar
diperoleh laba yang paling besar?
• Dengan cara pendekatan kontribusi maka prioritas adalah
barang yang kontribusi per faktor pembatasnya adalah
terbesar, sehingga dalam contoh ini urutan prioritasnya
menjadi:
• Prioritas 1 barang X (Rp. 2.250)
• Prioritas 2 barang Z (Rp. 2.000)
• Prioritas 3 barang Y (Rp. 1.500)
• Berdasarkan urutan prioritas tsb, maka jam
pengolahan sebesar 24.000 jam dialokasikan sbb:
– Barang X sebanyak 5.000unit x 2 jam = 10.000 jam
– Barang Z sebanyak 2.500unit x 4 jam = 10.000 jam
– Sisa : 4.000 jam digunakan untuk barang Y sebanyak:
4.000 jam / 3 jam = 1.333 satuan
Dengan keputusan tsb, diperoleh
gambaran laba sbb:
Prioritas Barang Satuan Kontribusi
Keterangan
1
X
5.000 22.500.000 5000 X Rp. 4.500
2
Z
2.500 20.000.000 2.500 x Rp. 8.000
3
Y
1.333
5.998.500 1.333 x Rp. 4.500
Jumlah Kontribusi
= Rp. 48.498.500
Biaya Tetap
= Rp. 30.000.000 (-)
LABA
= Rp. 18.498.500
PENGARUH PAJAK PADA BEP
Laba sebelum pajak (100%)= Rp. 24.000.000
Pajak (40%)
= Rp. 9.600.000
Laba Bersih (60%) = Rp. 14.400.000
= laba sebelum pajak – pajak
= laba sebelum pajak x rate pajak
= laba sebelum pajak – (laba sebelum pajak
x rate pajak)
Laba bersih
= laba sebelum pajak (1 – rate pajak)
Laba sebelum pajak = laba bersih : (1 – rate pajak)
Laba bersih
Pajak
Laba bersih
• PT AYO MAJU memproduksi dan
menjual tas. Kapasitas per tahun
10.000 unit. Biaya tetap per tahun
Rp. 30 juta. Harga jual tas per unit
Rp. 10.000. Laba bersih setelah
pajak 20% jika terjual sesuai
kapasitas Rp. 24. juta
• Pertanyaan: hitunglah BEP dalam
unit dan rupiah
laba setelah pajak
Laba sebelum pajak 
1 - 20%
Rp. 24.000.000

0,8
 Rp.30.000.000
biaya tetap  laba sebelum pajak
Penjualan 
kontribusi / unit
Rp. 30 juta  Rp. 30 juta
10.000 unit 
(Rp. 10.000 - bv)
100 juta - 60 juta  Rp. 10.000 bv
bv (biaya variabel / unit)  Rp. 4.000
Rp. 30 juta
 5.000 unit
Rp. 10.000 - Rp.4.000
Rp.30 juta
BEP(Rp) 
 Rp.50 juta
Rp. 4.000
1Rp. 10.000
BEP (unit) 
BEP PRODUK JAMAK (MULTIPLE
PRODUCT)
• Yang harus diketahui :
– Biaya tetap
– Biaya variabel / unit setiap jenis produk
– Harga jual / unit setiap jenis produk
– Sales mix (campuran penjualan)
• Istilah:
– HP (hypotthetical package)
Sebuah nilai yang mewakili keseluruhan produk
(harga jual / penjualan atau biaya variabel)
BEP PRODUK JAMAK
dalam rupiah
HP Biaya Variabel
V
HP Pendapatan Penjualan
Biaya Tetap
BEP (Rp) 
(1 - V)
dalam unit
BEP (Rp)
BEP (unit) 
HP Pendapatan Penjualan
NorthStar company mengharapkan Product mix di bawah
ini untuk dijual pada periode mendatang. Diketahui sales
mix yang diharapkan 1 produk A = 2 produk B.
Biaya tetap = Rp. 1.600.000
Produk
A
Harga Jual / unit
Rp. 180
Biaya Variabel / unit
Rp. 100
B
Rp. 110
Rp. 70
Pertanyaan:
1. Berapa BEP dalam unit dan Rp.
2. Berapa penjualan yang terjadi jika profit Rp. 400.000
1. Mencari V seluruh produk
2. Mencari BEP (Rp)
3. Mencari BEP(unit)
• BEP untuk Produk A = 10.000 x 1 unit A = 10.000
• BEP untuk Produk B = 10.000 x 2 unit B = 20.000
Cara yang sama untuk profit Rp. 400.000
• BEP untuk Produk A = 12.500 x 1 unit A = 12.500
• BEP untuk Produk B = 12.500 x 2 unit B = 25.000
SOAL 1
• Bryum company memproduksi 2 jenis produk Whistles & Bells
dengan data sebagai berikut:
WHISTLES
Penjualan
BELLS
TOTAL (Rp.)
UNIT
JML (Rp.)
UNIT
JML (Rp.)
10.000
10.000.000
8.000
10.000.000
20.00.000
Biaya Tetap
2.000.000
5.600.000
7.600.000
Biaya Variabel
6.000.000
3.000.000
9.000.000
Total Biaya
8.000.000
8.600.000
16.600.000
Operating Income
2.000.000
1.400.000
3.400.000
Hitunglah:
1. BEP dalam unit dan rupiah untuk produk Whistles sebagai produk tunggal
2. BEP dalam unit dan rupiah untuk produk Bells sebagai produk tunggal
3. BEP dalam unit dan rupiah untuk produk Whistles dan Bells jika sales mix =
4:3
SOAL 2
• Puma Company membuat 2 buah tipe produk sepatu yaitu: sepatu
pria dan sepatu wanita
Sepatu Pria
Sepatu Wanita
Harga Jual / Unit
Rp. 20.000
Rp. 15.000
Biaya Variabel / Unit
Rp. 12.000
Rp. 10.000
Biaya Tetap
Rp. 372 Juta
• Manajemen memiliki target keuntungan di masa akan datang
Rp. 93 juta. Diharapkan setiap penjualan 2 unit sepatu pria
akan terjual 3 unit sepatu wanita selama periode tsb.
• Hitunglah
1.BEP dalam unit masing – masing produk
2.Tingkat penjualan masing – masing produk untuk target keuntungan tsb
Akhir dari Presentasi
terimakasih
Download