TUGAS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Dosen Pengampu : Ibu Shinta Wulandari Disusun Oleh : Yuliana Oktavianti ( 12601040025) JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEPERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Pengembangan Media Pembelajaran Matematika dari Masa ke Masa. Dan Shalawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya. Adapun tujuan penyusunan makalah ini salah satunya untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Matematika, untuk menambah wawasan kita semua, dan juga untuk membantu para pembaca agar dapat mengerti dengan mudah terhadap salah satu materi yang ada di mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Matematika yang kami bahas di dalam makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyususnan makalah ini yaitu terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan yang penuh kepada kami selaku penulis, 2. Dosen kami yaitu Ibu Shinta Wulandari yang selalu sabar membimbing kami, Penulis sadar akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, maka penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga mengharapkan saran dan kritiknya untuk meningkatkan bobot makalah ini dan agar penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dari ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan diterima oleh para pembaca. Tarakan, Maret 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran matematika telah ada sejak zaman nenek moyang kita dengan baik. Namun, pada masa itu pembelajaran masih sangat sederhana dan terbatas dalam hal media. Adanya zaman batu, atau zaman perunggu telah membuktikan bahwa di zaman prasejarah pun telah dikenal Matematika (perhitungan). Pada zaman itu juga sudah ada kegiatan jual beli dan itu juga membuktikan Matematika telah digunakan luas saat itu. Selanjutnya, seiring berkembangnya teknologi canggih dan berbagai media pun tak ayal membuat pembelajaran matematika menjadi menyenangkan. Seringkali kita mendengar bahwa pembelajaran matematika sangatlah membosankan bahkan ada yang mengatakan bahwa pembelajaran matematika tidak menarik. Hal itu dikarenakan kurangnya kreativitas guru dalam menyajikan materi yang disampaikan. Sehingga berujung pada hasil pembelajara matematika yang kurang memuaskan. Sehingga membuat penulis tertarik untuk mengkaji perkembangan media pembelajarann matematika dan memberikan pengetahuan kepada pendidik dan calon pendidik. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Media Pembelajaran ? 2. Bagaimana Perkembangan media pembelajaran khususnya matematika dari zaman ke zaman ? 3. Mengapa media perlu digunakan dalam pembelajaran khususnya matematika ? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian media pembelajaran 2. Mengetahui perkembangan media pembelajaran matematika dari zaman ke zaman 3. Mengetahui pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran BAB II PEMBAHASAN I. Pengertian Media Pembelajaran Menurut terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin “medium” yang artinya perantara, sedangkan dalam bahasa Arab media berasal dari kata wasaaila artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media dikatakan pula sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Jadi, apapun bentuknya apabila dapat digunakan untuk menyalurkan pesan disebut media. Terkait dengan pembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian anak didik untuk tercapainya tujuan pendidikan. Untuk lebih memperjelas pemahaman Anda mengenai pembelajaran sebagai proses komunikasi, perhatikan gambar berikut ini. PESAN/ BAHAN AJAR MEDIA PEMBELAJARAN Jadi, Media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya berupa perangkat keras (hardware) seperti komputer, televisi, proyektor, dan perangkat lunak (software) yang digunakan pada perangkat keras itu. Jadi media pembelajaran tidak hanya berupa benda mati, tetapi benda hidup seperti manusia. Sebagai benda hidup, media dapat juga merupakan pesan yang dapat dipelajari (Asyhar, 2011: 8). Pembelajaran yang menyenangkan memerlukan sebanyak-banyaknya media belajar. Media belajar juga berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Penentuan media belajar harus dipilih, disaring, dan diselaraskan dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, hendaknya dipilih alat bantu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. menarik perhatian dan minat siswa; 2. meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara konkret yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme; dan 3. sederhana, mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitarnya. Prinsip-prinsip penggunaan media belajar adalah sebagai berikut : 1. Menentukan jenis media belajar dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media belajar manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan; 2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan tingkat kemampuan/kematangan anak didik; 3. Menyajikan media belajar dengan tepat; dan 4. Menempatkan dan memperlihatkan media belajar pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat II. PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEJAK ZAMAN PRASEJARAH, SEJARAH SAMPAI ZAMAN MODERN ZAMAN Pra-Sejarah (…s/d 3000 SM) Teknologi Informasi pada masa ini berfungsi untuk pengenalan bentuk, menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat. Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran, dan bangun. Pengkajian modern terhadap fosil binatang menunjukkan bahwa konsep ini tidak berlaku unik bagi manusia. Konsep ini mungkin juga menjadi bagian sehari-hari di dalam kawanan pemburu. Bahwa konsep bilangan berkembang tahap demi tahap seiring waktu adalah bukti di beberapa bahasa zaman kini mengawetkan perbedaan antara "satu", "dua", dan "banyak", tetapi bilangan yang lebih dari dua tidaklah demikian. Benda matematika tertua yang sudah diketahui adalah tulang Lebombo, ditemukan di pegunungan Lebombo di Swaziland dan mungkin berasal dari tahun 35000 SM.Tulang ini berisi 29 torehan yang berbeda yang sengaja digoreskan pada tulang fibula baboon. Terdapat bukti bahwa kaum perempuan biasa menghitung untuk mengingat siklus haid mereka; 28 sampai 30 goresan pada tulang atau batu, diikuti dengan tanda yang berbeda. Artefak prasejarah ditemukan di Afrika dan Perancis, dari tahun 35.000 SM dan berumur 20.000 tahun, menunjukkan upaya dini untuk menghitung waktu. Tulang Ishango, ditemukan di dekat batang air Sungai Nil (timur laut Kongo), berisi sederetan tanda lidi yang digoreskan di tiga lajur memanjang pada tulang itu. Tafsiran umum adalah bahwa tulang Ishango menunjukkan peragaan terkuno yang sudah diketahui tentang barisan bilangan prima atau kalender lunar enam bulan. Periode Predinastik Mesir dari milenium ke-5 SM, secara grafis menampilkan rancanganrancangan geometris. Telah diakui bahwa bangunan megalit di Inggris dan Skotlandia, dari milenium ke-3 SM, menggabungkan gagasan-gagasan geometri seperti lingkaran, elips, dan tripel Pythagoras di dalam rancangan mereka. ZAMAN SEJARAH 3000 SM Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yangdibentuk dari pictograf sebagai huruf pada tahun 2900 SM Penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno 500 SM Serat Papyrus digunakan sebagai kertas 105 M Bangsa Cina menemukan Kertas Media Pembelajaran Matematika Zaman Sejarah Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitas. Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi. Pada tahun 1642, Blaise Pascal (16231662) yang berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator ). Benda itu ia gunakan untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak. Kotak persegi kuningan atau mesin hitung yang ditemukan, dinamakan Pascaline. Pascaline menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan. Setelah penemuan Pascaline, muncul kalkulator yang memiliki fungsi perkalian. Alat itu ditemukan tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716). Pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Cara kerja ENIAC ENIAC menggunakan sebuah penghitung berbentuk cincin yang mempunyai sepuluh posisi. Perhitungan dilakukan dengan "menghitung" pulsa dengan penghitung cincin dan membuat pulsa pembawa baru apabila counternya sudah beputar kembali ke posisi semula; ide dasarnya adalah untuk meniru roda digit dalam mesin penghitung mekanis. ENIAC mempunyai dua puluh slot akumulator yang masing-masingnya sepuluh digit dan setiap detiknya dapat melakukan 5000 proses penambahan dan pengurangan sederhana di antara keduapuluh angka-angka tersebut. Empat slot akumulator digunakan dengan sebuah unit "pengali" dan setiap detiknya dapat dilakukan 385 proses perkalian. 5 slot akumulator yang dikendalikan dengan unit "pembagi pengakar pangkat dua" setiap detiknya dapat menjalankan 40 operasi pembagian dan 3 operasi pengakar-duaan. Sembilan unit lainnya adalah "Unit Pemulai" (memulai dan memberhentikan mesin), "Cycling Unit" (mensinkronkan unit unit yang lain), master programer (mengendalikan sekuens loop), unit pembaca (dikendalikan dengan pembaca punch card IBM), constant transmitter, dan tiga tabel fungsi. ENIAC menggunakan tabung radio berbasis oktal yang sering digunakan pada masanya, akumulator desimalnya di buat dari flip-flop 6SN7, sedangkan 6L7, 6SJ7, 6SA7 dan 6AC7 digunakan untuk fungsi logika. Sejumlah 6L6 dan 6V6 digunakan sebagai ‘’line driver’’ untuk mengendalikan pulsa antara kabel diantara rak pengatur. Kemudian pada tahun 1822 Charles Babbage mengemukakan idenya mengenai sebuah alat/mesin yang diberi nama Mesin Differensial. Mesin/alat tersebut dapat membantu manusia dalam melakukan perhitungan yang rumit. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis. Sejarah matematika dilihat : a. Secara Geografis 1. Mesopotamia o Menentukan system bilangan pertama kali o Menemukan system berat dan ukur o Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentuk baji 2. Babilonia o Menggunakan sitem desimal dan π = 3,125 o Penemu kalkulator pertama kali o Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi o Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat o Geometrinya bersifat aljabaris o Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang o Sudah mengenal teorema Pythagoras 3. Mesir Kuno o Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi o Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM o Mengenal tripel Pythagoras o Sistem angka bercorak aditif dan aritmatika o Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10 4. Yunani Kuno o Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik) o Pencetus awal konsep nol adalah Al Khwarizmi o Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut o Hipassus penemu bilangan irrasional o Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinya merupakan pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan) o Archimedes membuat geometri bidang datar · 5. Mengenal bilangan prima India o Brahmagyupta lahir pada 598-660 Ad o Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran o Memperkenalkan pemakaian nol dan decimal o Brahmagyupta menemukan bilangan negative o Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras,teorema Pythagoras,transformasi dan segitiga pascal. 6. China o Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM o Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner, aljabar, geometri, trigonometri dan kalkulus o Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitu persamaan kuadrat, kubikdan qualitik ZAMAN Modern ( 1400-an M s/d sekarang ) Tahun 1455, Mesin Cetak yang menggunakan plat huruf oleh Johann Gutenberg. Tahun 1830, Augusta Lady Byron Menulis program komputer yang pertama diduniaberkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesinAnalytical-nya. Tahun 1837, Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan bahasa kode Morsebersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone Tahun 1861, Gambar bergerak yangperoyeksikan kedalam sebuah layar pertama kali di gunakan sebagai cikal bakalfilm sekarang. III. Mengapa Media Perlu dalam Pembelajaran ? Pengunaan media pembelajaran pada pembelajaran contoh di sekolah dasar menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian dari guru. Hal ini perlu disebabkan karena input siswa pada tingkat dasar memiliki kemampuan yang terbatas sehingga menjadi penting diperhatikan Media Pembelajaran pada pembelajaran di Sekolah Dasar. Pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peran guru, karena media hanya berupa alat bantu yang memfasilitasi guru dalam pengajaran. Pada kenyataannnya, apa yang terjadi dalam pembelajaran seringkali terjadi proses pengajaran berjalan dan berlangsung tidak efektif. Banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan tujuan belajar tidak dapat tercapai bahkan terjadi noises dalam komunikasi antara pengajar dan pelajar. Hal tersebut diatas masih sering dijumpai pada proses pembelajaran selama ini. Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran. Dengan tersedianya media pembelajaran, guru pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara peserta didik. Bahkan alat/media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing (remote) sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila alat/media pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif. BAB III PENUTUP Kesimpulan Agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien guru perlu menggunakan media untuk merangsang siswa dalam belajar. Jadi, pada prinsipnya, media bermanfaat untuk menunjang proses pembelajaran. Namun perlu diingat, bahwa setiap guru harus memperhatikan karakteristik dan kemampuan masing-masing media agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Daftar Pustaka 1. http://mathonline-hairullah.blogspot.com/2013/06/matematikaadalah-alat-yangdapat.html 2. http://hendrichrich85.blogspot.com/ 3. http://engineeringtown.com/kids/index.php/penemuan/93-sejarahditemukannya-komputer 4. http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Dari-Kamu/Tanya-Nesi/PelajaranSekolah/Penemu-Kalkulator 5. http://wewnatali.blogspot.com/2011/03/media-pembelajaran-matematika.html