Psikologi Sosial - Universitas Mercu Buana

advertisement
Psikologi Sosial
Modul ke:
Persepsi Sosial
Reno Laila Fitria, M.Si.
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
http://www.mercubuana.ac.id
Persepsi Sosial
• Kenyataannya, kita tidak bisa mengetahui sebenar-benarnya &
selengkap-lengkapnya tentang siapa mereka dan apa yg mereka
maksud
Persepsi sosial:
Studi tentang bagaimana manusia
membentuk impresi dan kesimpulan terhadap
orang lain
2
Perilaku Nonverbal
• Apa yg kita ketahui ttg orang lain ketika pertama
kali bertemu?
• “Don’t judge a book from its cover”: bisakah?
• Informasi yg teramati merupakan hal yg penting
dalam membangun kesan
NON-VERBAL COMMUNICATION Î PERSEPSI SOSIAL
Perilaku Nonverbal:
Cara di mana manusia berkomunikasi,
disengaja maupun tidak, tanpa
menggunakan kata-kata
3
Macam lambang non
verbal
1.Paralanguange : Cara penggunaan bahasa (setiap suplemen yang
menjadi suplement dari bahasa itu sendiri.
Intonasi, nada, tingkat volume suara dapat diinterpretasikan oleh
pendengar sebagai sesuatu yang merujuk pada emosi, suasana, dan
keadaan tertentu.
Hal-hal ini juga dapat dihubungkan dengan tingkat pendidikan,
etnik, agama, umur, atau malah pada kekurangan fisik. Lisan ;
intonasi, ritme bicara, dll. Tulisan; warna, tinta, huruf, dll.
Terkadang cara kita ‘menggunakan’ bahasa bisa menjadi sebuah
informasi yang jauh lebih penting ketimbang kata-kata itu sendiri.
Macam lambang non
verbal
2. Apperance (Penampilan) : Pakaian, mode rambut, make up,
perhiasan, dll yang digunakan seorang individu membentuk suatu
pesan tertentu. (meliputi juga wajah, tatapan mata, pupil mata,
rambut, bentuk fisik, pakaian dan perhiasan, artifak ; hal-hal yang
melengkapi diri kita tapi tidak melekat dalam diri kita. Cth. Gelar,
mobil).
Macam lambang non
verbal
3. Gestur – Kinesics : studi tentang ekspresi dan gestur. Ekspresi
wajah, gerakan mata, gestur dan postur tubuh mengkomunikasikan
makna tertentu.
Gerakan dari badan, tangan, dan kaki (body language). Bisa
dilakukan secara insidental atau bertujuan.
Mempelajarinya melalui latihan, peniruan, dan inheritance (sudah
ada dalam diri kita).
Macam lambang non
verbal
4. Sentuhan-Haptics : Studi tentang penggunaan sentuhan untuk
berkomunikasi.
Sentuhan dapat digunakan untuk mengkomunikasikan tekanan,
afeksi atau sambutan dan bentuknya bisa berbeda-beda
berdasarkan kultur.
Sentuhan menggambarkan “kehangatan”, merupakan pusat
kehangatan, sentuhan dalam orang dewasa menggambarkan
keintiman atau keagresifan.
Macam lambang non
verbal
5. Space atau ruang atau jarak : Studi tentang penggunaan ruang
atau jarak interpersonal. Faktor-faktor yang mempengaruhinya ;
umur, topik, jenis hubungan, perasaan orang tersebut.
Paul Ekman & Wallace V. Friesen (1969) Membedakan 5
Kelompok Gerakan Non Verbal:
• Berdasarkan asal-usul, fungsi, dan kode perilaku
1.Emblems: perilaku non verbal yang secara langsung
menerjemahkan perilaku verbal (kata atau ungkapan)
contoh: isyarat “OK” atau “Jangan Ribut”
Perhatikan Budaya/Kultur!
2. Ilustrator: perilaku non verbal yang menyertai dan
“mengilustrasikan” lambang verbal.
Contoh: Menggambarkan bulatan dengan melakukan gerakan
lingkaran dengan jari tangan anda.
9
Cont. Paul Ekman & Wallace V. Friesen (1969)
Membedakan 5 Kelompok Gerakan Non Verbal:
3. Affect Display: gerakan wajah yang mengandung makna emosional.
Perhatikan, bisa diproduksi dengan sengaja dan tidak sengaja!
4. Regulator: perilaku non verbal yang mengatur, memantau,
memelihara atau mengendalikan pembicaraan orang lain. Contoh:
Anda menganggukkan kepala untuk memberikan semangat pada
orang lain untuk meneruskan pembicaraan.
5. Adaptor: Perilaku Non Verbal yang bisa dilakukan secara pribadi atau
di muka umum tetapi tidak terlihat dan berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan tertentu dan dilakukan sampai selesai. Contoh: Jika Anda
sendiri mungkin Anda bisa bebas “Mengorek” hidung Anda ketika
gatal, tetapi jika Anda ada di tempat umum maka kemungkinan
besar Anda hanya akan memencet atau mengusap hidung Anda (di
luar hidung saja).
10
Perilaku Non-Verbal bersifat Universal
Perilaku Non-verbal dapat dikenali
secara universal, karena terdapat
proses:
• Encode Æ mengekspresikan atau
menunjukkan perilaku non-verbal,
contoh: tersenyum, menepuk pundak
• Decode Æ menginterpretasikan
makna dari perilaku non-verbal yang
diekspresikan oleh orang lain, contoh:
tersenyum (?); menepuk pundak (?)
11
Budaya dan Komunikasi
Non Verbal
Display rules:
“Peraturan” budaya yg mengatur ekspresi
emosi apa yg pantas ditunjukkan dalam
situasi tertentu
Contoh:
• Barat: laki-laki tidak boleh menangis; wanita
boleh
• Jepang: wanita menyembunyikan senyumnya
degan tangannya; Barat: wanita bebas untuk
tersenyum lebar
• Timur: menyembunyikan ekspresi wajah yang
negatif degan tersenyum
12
Budaya dan Komunikasi
Nonverbal
Emblem:
Isyarat non-verbal yg pengertiannya
dipahami di dalam budaya tertentu
• Yang perlu diingat adalah emblem tidak bersifat
universal
• Setiap budaya memiliki emblemnya sendiri, dan
belum tentu dapat dimengerti oleh orang dari
budaya lain
Referensi
• Aronson, E., Wilson, T. D., & Akert, R. M. (2010).
Social Psychology (8th ed.). New Jersey, USA:
Prentice Hall Æ Buku Wajib
• Baron, R. A., Branscombe, N. R., & Byrne, D. (2013).
Social Psychology (13th ed.). Massachusetts, USA:
Pearson/Allyn & Bacon
• Hogg, M. A., & Vaughan, G. M. (2010). Essentials of
Social Psychology. Essex, England: Prentice-Hall
• Baron, R.A., & Byrne, D. (2008). Social Psychology
(12th Ed.). Boston: Pearson Education.
• Boeree, C.G. (2008). Psikologi Sosial. Jogjakarta: ArRuz Media.
• Sarwono, S.W. (1999). Psikologi Sosial: Individu dan
Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
• Taylor, S.E., Peplau, L.A., & Sears, D.O. (2009).
Psikologi Sosial (Terjemahan) (Edisi Kedua Belas).
Jakarta: Pranada Media Group
Terima Kasih
15
Download