1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh dikenal sejak sekitar 2.737 tahun Sebelum Masehi, pada masa kekaisaran Sheh Nong di China. Berawal dari negeri tersebut, akhirnya teh menyebar ke berbagai penjuru dunia, hingga akhirnya teh telah menjadi bagian yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Kebiasaan minum teh telah menjadi suatu kebudayaan / tradisi bagi beberapa negara hingga saat kini, seperti Cina, Jepang, Rusia, Inggris, dan Irak. Bahkan bagi masyarakat Jepang, upacara minum teh merupakan suatu hal yang sakral. Di Indonesia sendiri, teh mulai dikenal sejak tahun 1686, ketika seorang Belanda bernama Dr. Andreas Cleyer membawanya ke negeri ini. Tetapi, baru pada tahun 1728 pemerintah Belanda mulai membudidayakan teh, terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Hingga saat ini, ada 4 jenis teh yang diproduksi di Indonesia, dari sekitar kurang lebih 1500 jenis teh yang berasal dari 25 negara yang berbeda, yaitu black tea / red tea (teh hitam / teh merah), green tea (teh hijau), oolong tea (teh oolong), dan jasmine tea (teh wangi melati). Dari keempat jenis tersebut, jasmine tea / teh wangi melati, yang merupakan campuran teh hijau dan bunga melati merupakan teh yang paling populer. 2 PT Gopek Cipta Utama yang berdiri sejak tahun 1940, merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi teh yang sering disebut teh wangi. Perusahaan Teh Gopek pertama kali didirikan di daerah Pekalongan, Jawa Tengah. Menurut Pak Gigi, selaku direktur utama PT Gopek Cipta Utama, kesadaran masyarakat akan produk teh Gopek semakin berkurang seiring perkembangan zaman. Oleh sebab itu PT Gopek Cipta Utama yang pada mulanya mentargetkan konsumennya terutama untuk orang – orang tua, menyadari perlunya dilakukan regenerasi target (anak muda). Cara yang telah dilakukan oleh PT Gopek Cipta Utama yaitu mendirikan stand – stand teh di berbagai kesempatan atau tempat di kota – kota besar. Selain itu, PT Gopek Cipta Utama juga telah mengeluarkan sebuah produk baru, bernama Partea. Partea merupakan teh yang dicampur dengan buah sehingga menghasilkan teh dengan rasa buah tertentu. Sebagai produk baru, Partea harus mampu bersaing dengan kompetitor yang sudah ada. Untuk dapat menyaingi kompetitornya, Partea haruslah memiliki sebuah kemasan yang unik dan mampu menarik perhatian target untuk mencobanya. 1.2 Lingkup Proyek Tugas Akhir Dalam kaitannya dengan bidang komunikasi visual, maka rua ng lingkup proyek Tugas Akhir ini adalah merancang desain kemasan Partea yang sesuai dengan target yang dituju, yaitu anak muda, dan item – item pendukungnya.