Meningkatkan Pengelolaan Keuangan Publik: upaya bersama membantu reformasi Pengelolaan Keuangan Publik di Indonesia Perencanaan dan penggunaan sumber daya pemerintah secara efektif – atau dikenal dengan nama Pengelolaan Keuangan Publik (PFM, Public Financial Management) -­‐ merupakan kunci peningkatan pemberian layanan pemerintah bagi masyarakat. Bantuan teknis dan kerja sama di bidang PFM amat sejalan dengan tujuan strategis kegiatan SECO di Indonesia untuk meningkatkan tata kelola ekonomi dan kerangka persyaratan (framework conditions) bagi para wirausahawan. Reformasi PFM di Indonesia Saat terjadinya Krisis Keuangan Asia, Kementrian Keuangan RI menerbitkan buku putih berjudul “Reformasi Sistem Pengelolaan Keuangan Publik di Indonesia: Prinsip dan Strategi” pada tahun 1998. Buku Putih ini menguraikan adanya kebutuhan mendesak untuk melakukan reformasi sistem PFM Indonesia. Agenda reformasi PFM meliputi administrasi pengumpulan pendapatan, perumusan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan audit pengeluaran, reformasi kepegawaian, serta peningkatan pengawasan legislatif. Program yang Mendukung Reformasi PFM Suatu program payung yang dinamakan Government Financial Management and Revenue Administration Project (GFMRAP) dirancang dan dilaksanakan sejak tahun 2004. Program ini dibiayai oleh Bank Dunia dalam bentuk pinjaman investasi dan memberikan sumber daya serta kerangka pelaksanaan untuk komponen-­‐komponen utama reformasi PFM. Program ini juga memfasilitasi koordinasi bantuan teknis dari berbagai donor yang mendukung agenda reformasi PFM di Indonesia. Munculnya kebutuhan untuk meningkatkan kegiatan reformasi yang dijalankan melalui GFMRAP, terutama pada tahap reformasi yang dinilai sulit dan berisiko, menjadi dasar dibentuknya Multi Donor Trust Fund on Public Financial Management (MDTFPFM, Dana Perwalian Multi Donor di Bidang Pengelolaan Keuangan Publik) di tahun 2007. Dana perwalian (trust fund) ini dirancang sebagai wahana fleksibel yang dapat memberikan bantuan teknis serta kegiatan analitis utama untuk mendukung dan melengkapi GFMRAP. Dana perwalian ini akan berjalan selama 6 tahun dan dikelola oleh Bank Dunia. SECO bergabung dalam dana perwalian ini pada tahun 2009 dengan memberikan kontribusi sebesar US$4,5 juta, selain dari kontribusi yang diberikan oleh Uni Eropa (€9,2 juta) dan Pemerintah Belanda (US$6 juta). Tata Kelola MDTF PFM Dana perwalian ini dikelola melalui suatu Komite Penasihat Kebijakan (Policy Advisory Committee) dan Komite Manajemen (Management Committee) guna memastikan adanya kolaborasi yang erat antara Bank Dunia, Kementrian Keuangan, dan mitra-­‐mitra pembangunan. Komite Manajemen membahas dan memberikan persetujuan atas proyek-­‐proyek yang 1 diusulkan oleh Pemerintah dan Bank Dunia agar dapat dibiayai oleh dana perwalian. Komite Penasihat Kebijakan menjadi platform dalam membahas agenda reformasi pemerintah yang lebih luas. Bidang-­‐Bidang Reformasi Dalam MDTF PFM Ada tujuh bidang program reformasi yang menjadi sasaran MDTF PFM, yaitu: • • • • • • • Persiapan dan pelaksanaan anggaran Administrasi pendapatan Pengawasan Legislatif Pengadaan, modernisasi dan pembaruan pengelolaan asset, Pengembangan kapasitas kebijakan Manajemen perubahan, manajemen SDM, dan komunikasi Manajemen, strategi, dan visibilitas Kemajuan Hingga Saat Ini MDTF PFM mampu memberikan respon yang baik dalam menjalankan peta-­‐jalan reformasi PFM yang kian mutakhir dan terfokus. Berbagai pencapaian di tiap-­‐tiap bidang program telah diraih dan selaras dengan tujuan-­‐tujuan reformasi pemerintah. Hal ini merupakan pertanda yang baik atas adanya kontribusi yang bermakna dari dana perwalian bagi GFMRAP serta agenda besar reformasi PFM di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Economic Development Cooperation Office Embassy of Switzerland Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X 3/2, Jakarta – 12950, Indonesia Telp: +62 (021) 5256061 | Email: [email protected] 2