Sistem Informasi Manajemen PENERAPAN JARINGAN SISTEM

advertisement
Tugas individu
Mata ajar: Sistem Informasi Manajemen
PENERAPAN JARINGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KESEHATAN (Health Management Information (HMI)) DALAM
PENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN MATERNITAS DI
KOMUNITAS
Pengampu: Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp., MARS
Oleh:
Ika Widi Astuti
NPM. 1006748601
Program Magister Keperawatan Maternitas
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Tahun 2011
PENERAPAN JARINGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KESEHATAN (Health Management Information (HMI)) DALAM
PENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN MATERNITAS DI
KOMUNITAS
Ika Widi Astuti*
Abstrak
Millennium development goals (MDG’s) yang menargetkan terjadinya penurunan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi 20% pada tahun 2015 menuntut
adanya pelayanan keperawatan maternitas yang berkualitas. Sehingga berbagai
upaya dilakukan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan maternitas. Salah
satu upaya adalah penggunaan jaringan sistem informasi manajemen kesehatan
yang berbasis internet untuk memberikan palayanan keperawatan maternitas.
Sistem ini memberikan infomasi faktor resiko kehamilan terhadap kejadian lahir
cacat. Jaringan yang dapat diakses oleh pasien dan penyedia layanan kesehatan
memberikan informasi yang cepat dan respon terhadap perubahan data klien
dengan cepat. Dengan adanya sistem yang mengolah data, disampaikan
kesimpulannya pada pasien beserta instruksi dan pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan gaya hidup pada wanita hamil dalam upaya pencegahan faktor
resiko lahir cacat, memberikan kemudahan bahwa pasien dan pemberi layanan
kesehatan tidak perlu malakukan tatap muka.
Kata kunci: jaringan internet, maternitas, sistem informasi manajemen kesehatan
* Mahasiswa Magister Keperawatan Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
1
I. Latar Belakang
Secara global angka kematian neonatus lebih besar dari 40% dari seluruh angka
kematian bayi (AKB) dibawah 5 tahun (WHO, 2010), yang diperkirakan 75%
neonatus meninggal pada umur kurang dari 1 minggu (Murray, 2007). Dengan
penyebab tersering kematian neonatus adalah infeksi, prematuritas dan BBLR
serta asfiksia dan trauma lahir (WHO, 2010). Penyebab infeksi pada neonatus
salah satunya adalah adanya cacat lahir yang menjadikan organ bayi kurang
sempurna sehingga rentan terhadap infeksi. Berdasarkan SDKI 2007, AKB di
Indonesia mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup. AKB Indonesia ini masih
tergolong tinggi dibandingkan dengan negara anggota ASEAN yaitu pada urutan
ke-6 (Laporan pencapaian MDG’s, 2007).
Tingginya angka kematian bayi menunjukkan masih rendahnya status kesehatan
bayi baru lahir, rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan anak, serta
perilaku keluarga yang masih belum mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
(Laporan pencapaian MDG’s, 2007). Oleh karena itu upaya menurunkan angka
kematian bayi dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada masa
perinatal seyogyanya mampu meningkatkan status kesehatan bayi baru lahir
sehingga dapat menurunkan jumlah AKB.
Peningkatan status kesehatan bayi baru lahir, salah satunya dengan menerapkan
skrining terhadap kemungkinan kelahiran dengan cacat bawaan. Upaya skrining di
beberapa negara telah dilakukan dengan menggunakan proses interaktif antara
pasien dan pemberi pelayanan kesehatan menggunakan jaringan digital berbasis
web. Penggunaan metode ini bukan tanpa alasan. Semakin berkembangnya
pencatatan data pasien berbasis elektronik dan mulai ditinggalkannya pencatatan
berbasis kertas memudahkan penyedia layanan kesehatan untuk menyimpulkan
data karena data telah terintegrasi dalam satu system (Jones, 2002).
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam makalah ini akan dibahas beberapa aspek
manfaat dari penerapan system informasi kesehatan dalam upaya peningkatan
pelayanan keperawatan maternitas di komunitas.
2
II. Tinjauan Pustaka (Literatur Review)
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
Manajemen kesehatan merupakan proses manajemen secara keseluruhan faktor
resiko individu dan populasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
individu dan kelompok memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk mecapai
manfaat kesehatan maksimal (Hu, 2007). Manajemen informasi kesehatan
menggabungkan semua data yang dibutuhkan oleh pembuat kebijakan, dokter dan
pengguna pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan
penduduk (Abou, 2005). Sistem informasi manajemen kesehatan sebagai sub
sistem dalam sistem administrasi kesehatan merupakan kesatuan/ rangkaian
kegiatan yang mencakup seluruh upaya kesehatan yang mampu memberikan
informasi kepada pengelola dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
Beberapa manfaat sistem informasi manajemen kesehatan menurut Organisasi
kesehatan dunia (WHO), antara lain:

Membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan
masalah kesehatan yang muncul dan endemik, memantau kemajuan
menuju tujuan kesehatan dan mempromosikan kesehatan

Memberdayakan individu dan masyarakat dengan informasi terkait
kesehatan dan mendorong perbaikan kualitas layanan kesehatan

Memperkuat dasar bukti untuk kebijakan kesehatan yang efektif,
memungkinkan upaya evaluasi dan inovasi melalui penelitian

Meningkatkan tata kelola, memobilisasi sumber daya baru dan memastikan
akuntabilitas system yang telah digunakan.
Sistem informasi manajemen kesehatan berbasis internet dan bersifat individual
dan memberikan kenyamanan, privasi dan keamanan. Individu atau subyek yang
dilayani bisa mengakses arsip informasi kesehatan yang telah tersimpan dalam
database menggunakan internet, ponsel setiap saat dan di setiap tempat. Hanya
individu yang dilayani yang dapat memutuskan siapa yang bisa mengakses arsip
3
kesehatannya, karena system telah dilindungi dengan password individu (Hu,
2007).
Jaringan sistem informasi manajemen kesehatan maternitas
Teknik utama jaringan ini adalah teknik evaluasi resiko kesehatan maternitas yang
dimanfaatkan untuk skrining cacat bawaan saat bayi lahir. Perkembangan
teknologi biologi modern dan perencanaan genom manusia telah memberikan
prasarat untuk penelitian tentang penyebab utama cacat lahir dan penemuan
hubungan antara keteraturan dan kuantitas antara kejadian cacat lahir, kematian
neonatal dan faktor resiko. Dasar pembuatan jaringan web untuk skrining
kemungkinan bayi lahir cacat adalah dengan mengubah faktor-faktor seperti
perilaku individu dan gaya hidup menjadi indeks terukur. Jaringa atau system ini
juga dirancang untuk memprediksi resiko kelahiran cacat berdasarkan evaluasi
resiko kesakitan wanita hamil serta dapat mengevaluasi potensi individu untuk
pengurangan resiko dan inormasi umpan balik yang relevan dari penyedia layanan
kesehatan, sehingga tujuan mencegah terjadinya cacat lahir dapat dicapai.
Tujuan Jaringan sistem informasi manajemen kesehatan:
1. Untuk mengumpulkan dan menyortir semua jenis informasi yang relevan
di bidang ilmu pengetahuan, membangun system informasi koleksi yang
lengkap dan untuk mengintegrasikan informasi dari penelitian terbaru,
diagnosis, dan pengobatan
2. Memanfaatkan informasi secara efisien. Hu, 2007 menyebutkan bahwa
informasi yang ada dalam sistem akan membentuk suatu perpustakaan
digital yang dapat digunakan sebagai referensi dalam menangani populasi
target yang berbeda.
3. Meningkatkan efisiensi untuk pemanfaatan informasi. Dengan adanya
jaringan yang telah online, data akan cepat diakses dan perubahan data dari
pasien akan cepat direspon sehingga lebih cepat dalam penanganan.
4
Kerangka kerja jaringan system informasi manajemen kesehatan maternitas:
Long distance medical
library
Information sharing
among research
institute
Medical expert library
Maternity health
management
information
network platform
Biological information
database
Electronic record system
Maternity health
management
(screening and
prevention of birth
defect)
Institutional database
information resource
Service end
Health promotion for
pregnant women
information network platform
client end
Berdasarkan kerangka kerja diatas dapat dijelaskan bahwa komponen dalam
jaringan sistem informasi manajemen kesehatan maternitas terdiri dari input,
proses dan output. Input data berasal dari jaringan perpustakaan jarak jauh,
database informasi biologi, sistem pencatatan elektronik dan sumber-sumber yang
berasal dari database lokal. Proses adalah bagaimana sistem mengolah dari data
yang telah masuk menjadi suatu informasi sehingga dapat dimanafatkan oleh
orang yang dilayani. Sedangkan ouput berdasarkan kerangka diatas adalah berupa
informasi yang dapat di sharing dengan peneliti, promosi kesehatan terhadap
wanita hamil dan yang terpenting adalah manajemen kesehatan maternitas dengan
skrining dan pencegahan bayi lahir cacat.
Cara kerja utama jaringan sistem informasi kesehatan maternitas:
1. Mengumpulkan data maternal dan riwayat kesehatan
Wanita hamil memberikan data kepada pelayanan kesehatan mengenai
riwayat penyakit keluarga, riwayat kehamilan dan kelahiran yang lalu,
gaya hidup saat hamil, kebiasaan makan latihan fisik serta hasil
pemerikasaan laboratorium.
5
2. Evaluasi angka kesakitan ibu yang beresiko terjadinya cacat lahir
Berdasarkan catatan medis, kondisi saat kehamilan dam kemudian
dievaluasi apakah janin yang dikandung dalam resiko tinggi atau resiko
rendah
3. Inteervensi kesehatan maternitas
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada wanita hamil, anjuran dan intervensi
dapat diberikan pada wanita hamil
4. Pendidikan kesehatan maternitas
Semua anjuran yang berkaitan untuk perubahan gaya hidup sehat yang
relevan pada wanita hamil dapat diberikan
5. Menentukan faktor morbiditas resiko cacat lahir
Pusat evaluasi akan menganalisis faktor resiko wanita hamil, dan di label
sebagai resiko timggi atau kondisi sakit.
6. Pembentukan sistem dinamis dokter-pasien
Setelah menentukan faktor resiko, sistem akan membentuk hubungan
dinamis dokter-pasien terhadap pemantauan kehamilan pada wanita hamil.
Ketika gejala abnormal terjadi berdasarkan data yang diisikan oleh wanita
hamil, maka sistem pelayanan kesehatan akan memberikan peringatan
dini. Untuk gejala yang ringan, sistem akan memperingatkan secara
otomatis; untuk gejala moderat, sistem juga akan memberikan pesan
kepada pusat layanan kesehatan yang memberikan pelayanan pada klien,
konsultan kesehatan akan menghubungi wanita hamil untuk menentukan
penanganan
selanjutnya.
Bila
gejala
berat,
maka
sistem
akan
memperingatkan dokter yang menangani individu tersebut untuk
memberikan penanganan pengobatan lanjutan
7. Pelacakan dan menidaklanjuti layanan
Pada wanita hamil yang telah terdaftar dalam jaringan manajemen
kesehatan, maka sistem menyediakan pelacakan dan menindaklanjuti
layanan pada wanita setelah melahirkan dan kondisi bayi melalui sarana
telepon, internet dan e-mail.
6
III. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
Jaringan sistem informasi manajemen kesehatan yang digunakan untuk pelayanan
keperawatan maternitas ini adalah sistem informasi berbasis komputer, dimana
klien dapat dengan bebas mengakses arsip data diri, menambahkan maupun
melihat feedback yang diberikan oleh pusat layanan kesehatan. Wanita hamil
yangtelah tergabung dan masuk dalam jaringan sistem pelayanan kesehatan akan
lebih mudah dan cepat mendapatkan tindakan apabila ada sesuatu masalah dalam
kehamilannya. Jaringan sistem informasi manajemen kesehatan ini memberikan
kemudahan kepada penyedia layanan dan klien untuk berinteraksi tanpa harus
bertatap muka, karena telah menggunakan jaringan internet yang dapat diakses
kapanpun dan dimanapun.
Berdasarkan kemudahan dan efisiensi dari respon pelayanan kesehatan terhadap
perubahan data klien, maka pelayanan maternitas dapat meningkat. Hal ini
terutama pada pelayanan prenatal, dimana wanita hamil dalam pengawasan untuk
skrining adanya kemungkinan kelainan dalam janin berdasarkan faktor resiko
yang dilaporkan. Dengan adanya sistem yang memberikan pelayanan pada wanita
hamil dengan cepat, diharapkan tujuan dari pembangunan kesehatan dapat
tercapai yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Terutama dengan sistem
ini angka kecacatan pada bayi yang disebabkan karena kelainan bawaan dapat
ditekan dan berkurang.
Rekomendasi
Penerapan jaringan sistem informasi kesehatan berbasis elektronik dan internet
memberikan harapan baru terhadap peningkatan kualitas layanan keperawatan di
Indonesia. Jaringan sistem informasi kesehatan berbasis elektronik dan internet ini
sangat memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia, apabila pemerintah
menginginkan tujuan MDG’s tercapai dengan indikator menurunkan angka
kematian ibu dan bayi. Namun dalam penerapannya, jaringan ini membutuhkan
banyak persiapan baik dari SDM yang cakap dan mampu mengoperasikan
7
teknologi informasi dan ketrampilan dalam asuhan keperawatan terutama
maternitas.
Jaringan system informasi kesehatan ini lebih cocok diterapkan dalam komunitas,
maka SDM yang berada dalam tataran pelayanan komunitas harus mendapatkan
pelatihan yang memadai terhadap ketrampilan keperawatan dan teknologi
informasi
Selain persiapan SDM, persiapan tempat dan alat juga menjadi perhatian bagi
penyedia layanan. Alat yang dipersiapkan tidak hanya computer, etapi jaringan
nirkabel yang menghubungkan antara sistem pusat pelayanan kesehatan dan
system klien.
8
Daftar pustaka
Abou Zahr, C. & Boerma, T. More than money is needed to improve health
information systems. Bulletin of the World Health Organization (WHO):
the International Journal of Public Health (2005).
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2008). Laporan Hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007.
Department of making pregnancy safer. (2007). Neonatal and perinatal mortality:
Country, regional and global estimates 2004. Geneva: WHO press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Profil Kesehatan Indonesia
2008.
Hu, Xu-huai. (2007). Construction of HMI Network System for Individualized
Maternity Intervention Service Against Birth Defect in Community.
Journal of Reproduction & Contraception. 2007 Jun; 18(2): 163-172.
Jones, A., Henwood, F. & Hart, A. (2002). Electronic Patient Records: the View
from Maternity. British Journal of Midwifery. October 2002. Volume 10.
Number 10. Pg. 635-639.
Murray, S. S. And McKinney., E. S. (2007). Foundations of Maternal Newborn
Nursing. 4 ed. Philippines: Saunders.
Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan RI. Capaian
Pembangunan Kesehatan Tahun 2011. diakses dari www.depkes.go.id.
Tim Penyusun laporan tujuan pembangunan Milenium (MDG’s) Indonesia.
(2007). Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals
Indonesia 2007. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
WHO. (2010). Major causes of death in newborns and children, WORLD – 2008.
diakses dari www.who.int pada 4 November 2011.
9
Download