LATAR BELAKANG PENGAWASAN Pengawas merupakan salah

advertisement
1. LATAR BELAKANG PENGAWASAN
Pengawas merupakan salah satu instrument yang mutlak harus dimiliki
oleh CU/Kopdit.Tanpa pengawas sulit untuk memastikan bahwa arah atau
strategi bisnis CU/Kopdit akan berjalan sesuai dengan rencana dan
kebijakkan yang telah ditetapkan. Ketidak lurusan dalam melaksanakan
rencana dan kebijakkan akan mengakibatkan kerugian bagi CU/kopdit.Hal
tersebut diatas mengingatkan kita betapa pentingnya fungsi
pengawasan.Meski hanya sebagai wakil dari anggota, namun
tanggungjawab dan tugas dari pengawas tidaklah mudah. Berbagai
kemampuan dasar harus dimiliki oleh seorang pengawas misalnya, punya
kemampuan membaca laporan yang disajikan oleh manajemen, memiliki
pengetahuan tentang organisasi CU/Kopdit, memiliki pengetahuan dasar
system informasi manajemen dan akuntasi, mampu menjalin komunikasi
yang baik dengan pengurus, manajemen, dan karyawan CU/Kopdit, dan
kempuan-kemampuan dasar lainnya.
Pengawas dipilih oleh anggota dalam rapat anggota, namun bukanlah hal
mudah untuk memilih pengawas yang memiliki kemampuan yang
dibutuhkan.Seringkali terjadi anggota yang memiliki kemampuan tapi tidak
sanggup jadi pengawas karena kesibukkan dalam pekerjaanya.Akhirnya
yang terpilih adalah anggota yang sanggup dan bersedia namun tidak
memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan pengawasan.Akhirnya
pada saat melakukan tugas pengawasan menjadi bingung apa yang harus
dilakukan. Lebih parah lagi tidak adanya pembekalan khusus untuk calon
pengawas sebelum di lantik menjadi pengawas dan masa jabatan yang
relatif pendek.Berbagai kiat sudah dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan pengawas seperti pelatihan yang dimotori oleh Puskopdit dan
Inkopdit secara berkala. Namun tetap saja belum maximal karena kesulitan
akan muncul saat aplikasi dilapangan.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka dibutuhkan buku panduan bagi
pengawas.Buku ini memuat langkah-langkah sederhana yang harus
dilakukan
untuk
melakukan
pengawasan.Pelatihan-pelatihan
yangdiselenggarakan harus tetap dikuti untuk meningkatkan kemampuan
dan pengetahuan pengawas.Buku panduan ini juga diharapkan menjadi
jembatan bila terjadi pergantian pengawas, sehingga pengawasan dapat
dilaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara konsisten meskipun
pengawas yang baru memiliki pengalaman dan pengetahuan yang minim
tentang pengawasan.
2. TUJUAN PENGAWASAN
Adapun tujuan dilaksanakannya pengawasan adalah sebagai berikut :
 Memastikan bahwa telah di laksanakannya semua rencana kerja oleh
pengurus dan manajemen
 Memastikan bahwa pengelolaan CU/Kopdit telah berjalan sesuai
dengan Poljak, SOM, dan SOP.
 Memastikan bahwa semua asset yang dimiliki oleh CU/Kopdit
terjaga dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan
anggota.
 Memastikan bahwa semua dana yang ada telah dikelola sesuai
dengan ketentuan CU/Kopdit.
 Memastikan bahwa segala informasi atau laporan yang disampaikan
oleh manajemen dan pengurus benar adanya dan sesuai dengan
standar yang berlaku untuk CU/Kopdit.
 Memberi masukkan kepada pengurus dan manajemen terkait
pengelolaan usaha dan pelayanan kepada anggota selaku pemilik
CU/Kopdit.
 Menjaga jalinan komunikasi antara pengurus, manajemen, dan
anggota.
3. PEDOMAN PENGAWASAN
Pelaksanaan pengawasan akan berjalan dengan baik dan terarah bila ada
panduan atau pedomandalampelaksanaannya .Mengingat pengawas
bukalah polisi maka yang dilakukan oleh pengawas adalah memastikan
bahwa segala kebijakan dan langkah yang di ambil oleh pengurus dan
manajemen sesuai dengan aturan dan pola yang telah digariskan. Oleh
karena itu pengawas CU/Kopdit akan bekerja sesuai pedoman yang
mengacu pada :
 UU Koperasi
 AD/ART Kopdit yang telah ditetapkan RAT





Poljak yang telah ditetapkan RAT
RAPB yang telah ditetapkan RAT
Rencana Kerja yang telah ditetapkan di RAT
SOM yang telah disetujui pengurus
SOP yang telah disetujui pengurus
Disamping pedoman diatas yang tidak kalah penting adalah adanya
kesepahaman diantara pengurus, pengawas, dan manajemen.Komunikasi
yang baik dan keterbukaan adalah solusi untuk mencapai kesepahaman
tersebut.Sehingga tidak ada yang merasa dimata-matai atau dicari-cari
kesalahannya, melainkan setiap komponen ini bekerja hanya untuk
tanggungjawab dan tercapainya tujuan CU/Kopdit.
4. ASPEK-ASPEK PENGAWASAN
4.1 ASPEK HUKUM
Pengawasan yang dilakukan untuk aspek hukum meliputi langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Lakukan cek fisik terhadap badan hukum yang dimiliki CU atau Kopdit.
b. Temukan apakah ada batas kedaluarsa badan hukum tersebut.
c. Bila ada ijin usaha lakukan cek fisik, begitu pula jika ada TDP. (periksa
juga bila ada batas kedaluarsanya)
d. Periksa keberadaan AD dan ART yang dimiliki CU atau Kopdit, baca dan
pahami AD/ART tersebut dan temukan apakah ada klausul-klausul yang
sudah tidak sesuai dengan perkembangan CU/Kopdit saat ini, buat
usulan perubahaan dalam rapat rutin pengurus.
e. Tanyakan pula bila ada peraturan pendukung lainnya, lakukan cek fisik
dan telaah dengan seksama, bila ada yang tidak singkron buat usulan
perubahan dalam rapat umum pengurus, pengawas, dan manajemen.
f. Periksa keberadaan SOM dan SOP yang ada di CU/Kopdit, telaah dengan
seksama, sesuaikan dengan Poljak karena SOM dan SOP adalah produk
turunan dari Poljak yang akan menjadi panduan bagi manajemen dalam
mengelola CU/Kopdit.
4.2 ASPEK ORGANISASI
Pengawasan aspek organisasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Periksa bagan struktur orgnisasi bila ada bagian yang tidak masuk dalam
bagan atau terjadi kesalahan dalam penempatan/posisi segera usulkan
untuk mengadakan pembenahan.
b. Pastikan tiap bagian dalam struktur organisasi telah memiliki job
description.
c. Pastikan pula tidak adanya perangkapan posisi dalam artian satu orang
memegang dua bagian dalam truktur organisasi.
d. Cek sarana dan kelengkapan administrasinya seperti; buku daftar
anggota, buku daftar pengurus dan pengawas, buku notulen rapat
pengurus dan pengawas; buku keputusan RAT; buku tamu ; buku
kunjungan pejabat; dan buku catatan penting lainnya.
e. Cek dan pastikan bahwa surat masuk dan keluar telah teradministrasi
dengan baik, seperti tanggal dan penomoran yang urut.
f. Cek jumlah anggota yang masuk dan keluar (alasan keluar).
g. Cek/lakukan penilaian/progres repot terkait kebijakan yang digunakan
untuk merekrut anggota, seperti jasa yang diberikan untuk anggota
yang mampu merekrut 1 anggota baru.
h. Pastikan bahwa pendidikan dasar anggota sudah dilakukan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam rencana kerja yang telah ditetapkan di
RAT
i. Pastikan pula bahwa rapat pengurus, pengawas, dan manajemen
termasuk evaperca telah dilakukan sesuai rencana kerja.
j. Pastikan bahwa pendidikan/pelatihan untuk pengurus dan pengawas
telah dilakukan (sesuaikan dengan rencana kerja dan program pelatihan
dari Puskodit dan Inkopdit) untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan dari pengurus dan pengawas agar memiliki persepsi yang
sama dalam pengelolaan CU/Kopdit.
k. Cek hubungan kerja/keharmonisan hubungan antara pengurus,
pengawas, dan manajemen
4.3 ASPEK MANAJEMEN
Pengawasan terhadap manajemen dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Cek dan selaraskan semua komponen poljak dengan SOM dan SOP
CU/Kopdit.
b. Cek dan pastikan jumlah karyawan CU/Kopdit baik yang tetap maupun
honorer dan telaah dengan baik mengenai perjanjian kerja yang mereka
miliki.
c. Cek catatan keluar dan masuknya karyawan (temukan alasan mereka
keluar ), bila rotasi karyawan terlalu cepat mungkin ada yang tidak beres
dengan manajemen.
d. Pastikan bahwa setiap karyawan telah memiliki job description sesuai
bagian kerja mereka.
e. Pastikan tidak adanya perangkapan tugas yang akan mengganggu
prosedur dan system yang ada di CU/Kopdit.
f. Cek absensi karyawan pastikan untuk ditemukan; jam masuk kantor,
jam pulang kerja, absensi/cuti, lembur untuk karyawan, dan
keterlambatan yang mereka lakukan. Hal ini terkait dengan uang makan,
insentif, dan sangsi atas pelanggaran waktu kerja.
g. Cek masalah penggajian, tanggal penggajian, apakah uang makan, uang
transport, dan lembur telah diberikan sesuai dengan SOM dan
perjanjian kerja?
h. Cek seragam kerja dan kelayakkan pakaian kerja karyawan dan
manajemen (cocokan dengan SOM mengenai jatah pakaian seragam
yang harus mereka miliki.)
i. Cek jumlah anggaran untuk seragam dan prosedur pemesanan seragam
tersebut.
j. Periksa jika ada target karja untuk tiap-tiap karyawan yang ditetapkan
oleh manajemen.
k. Cek hubungan kerja antar karyawan dengan karyawan, karyawan
dengan manajemen.
l. Pastikan bahwa karyawan telah mengikuti pelatihan sesuai tugas
mereka, baik yang diadakan oleh manajemen atau instansi terkait.
m. Pastikan adanya kegiatan refresing positif yang di adakan oleh
manajemen CU/Kopdit.
4.4 ASPEK USAHA
Pengawasan yang dilakukan terkait aspek usaha meliputi dua bidang yaitu
bidang usaha dan bidang keuangan.
4.4.1 Bidang Usaha
Pengawasan bidang usaha dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pastikan bahwa usaha utama CU/Kopdit adalah simpan pinjam.
b. Pastikan pelayanan yang dilakukan oleh CU/Kopdit adalah untuk
anggota dan calon anggota yang seiman (katolik).
c. Wilayah kerja CU/Kopdit adalah paroki di bawah keuskupan Bali
dan Lombok (sesuaikan dengan ijin yang ada).
d. Cek semua kelengkapan sesuai poljak yang menyangkut
kesejahteraan anggota seperti; administrasi dana pendidikan;
dana pembangunan daerah kerja, dana social, dana duka, dan
dana kesejahteraan anggota lainnya.
4.4.2 Bidang Keuangan
Pengawasan bidang keuangan dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Bandingkan pencapaian pendapatan dan biaya bulanan dengan
RAPB yang telah dibagi menjadi target bulanan.
b. Pastikan bahwa semua kewajiban telah diputar dalam bentuk
pinjaman kepada anggota.
c. Periksa rencana kerja terkait pembelian atau pengadaan asset
untuk CU/Kopdit. Pastikan rencana itu dilakukan dengan
transparan dan sesuai anggaran yang telah disetujui oleh RAT.
d. Pastikan bahwa pembagian SHU dilakukan sesuai poljak.
e. Periksa kelengkapan administrasi tentang penyertaan di
Puskopdit dan Penyertaan di tempat lain (kalau ada; sesuaikan
dengan poljak).
f. Lakukan analisis keuangan secara berkala mengenai ratio-ratio
utama untuk mengetahui kondisi CU/Kopdit seperti
Liquiditas,Solvabilitas, Rentabilitas, Ratio Pears, dan ratio
pertumbuhan.
g. Untuk pemeriksaan komponen Neraca dan Laporan Laba Rugi
dilakukan sebagai berikut:
Komponen Neraca :
a. Pemeriksaan Kas atau setara kas
 Cek fisik kas (sebulan sekali); lakukan hitung pisah
nilai uang.
 Cek keberadaan kas bon (sesuaikan dengan SOM).
 Cek keberadaan meterai (kalau ada)
 Cocokkan saldo kas dengan buku catatan kas harian
dan saldo di buku besar.
 Pastikan metode yang digunakan untuk pengisian
kas kecil (impres fund atau fluktuasi fund)
 Cek prosedur kas (SOP)
 Buat berita acara pemeriksaan yang dibubuhkan
tanda tangan kasir, pemeriksa, dan kabag. Dana.
b. Pemeriksaan Bank
 Cocokkan saldo buku bank dengan saldo rekening
Koran atau buku tabungan dan buku catatan bank
harian.
 Bila ada selisih lakukan rekonsiliasi bank supaya bisa
diketahui penyebab selisih.
 Cek penggunaan ceque; pastikan telah digunakan
secara urut, ditanda tangani oleh pejabat yang
ditunjuk, dan setiap nomer memiliki keterangan
penggunaan dan ada catatan dalam buku bank
harian.
 Cek transfer keluar yang dilakukan; pastikan telah di
otorisasi oleh pejabat yang berwenang.
 Prosedur penerimaan dan pengeluaran bank cocokan
dengan SOP.
c. Pemeriksaan piutang/pinjaman
 Cocokan jumlah saldo piutang di neraca dengan
saldo dalam buku pembantu piutang.
 Cocokan dengan target bulan RAPB terkait pencapian
pemberian pinjaman.
 Baca dan telaah dengan baik-baik SOP tentang
pemberian pinjaman.
 Cek proses pengajuan pinjaman; pastikan segala
kelengkapan yang dibutuhkan untuk amprahan
pinjaman ada. (misalnya KTP,kartu KK, Formulir
amprahan, Jaminan yang digunakan dll)
 Cek jenis pinjaman; hal ini terkait dengan besarnya
MPP, jangka waktu, dan suku bunga.
 Cek keberadaan analisis pinjaman menyangkut
kemampuan bayar anggota.
 Cek keberadaan analisis jaminan terkait dengan nilai
jaminan dan kemudahan menjual bila terjadi
kemacetan pinjaman.
 Cek pengikatan jaminan oleh notaries terkait jenisjenis pengikatan, pastikan CU/Kopdit punya kuasa
penuh dalam penjual/mencairkan jaminan tanpa
melanggar hukum.
 Pastikan ada tanda persetujuan dari pejabat
berwenang untuk pencairan pinjaman.
 Hitung jumlah kredit bermasalah lalu bandingkan
dengan saldo dengan periode sebelumnya, bila ada
perubahan temukan penyebabnya.
 Tanyakan pada bagian penagihan kenapa terjadi
peningkatan saldo pinjaman lalai, kemudian apa
langkah-langkah yang diambil untuk menyesaikan
kelalaian tersebut.
 Cek jumlah pinjaman yang dihapuskan, metode
pencatatan, dan prosedur yang dilakukan. (pastikan
sudah ada persetujuan dari pengurus terkait jumlah
dan tindak lanjutnya)
 Lakukan konfirmasi kepada peminjam terkait
pinjaman yang bernilai besar.
 Pastikan
adanya
poses
monitoring
dan
pendampingan untuk pinjaman produktif.
 Cek administrasi jaminan sesuaikan dengan SOP, cek
fisik jaminan, dan pastikan tempat aman
penyimpanan. Pastikan pula yang bertanggung jawab
terhadap administrasi jaminan tsb.
d. Surat-surat berharga
 Telaah SOM dan SOP terkait pembelian/pengadaan
surat berharga, menyangkut otorisasinya.
 Periksa administrasi dan fisik surat berharga,
cocokan saldo yang ada di neraca dan buku
pembantu surat berharga.
 Cek masa berlaku warkat (jika ada)
 Pastikan ada petugas yang bertanggung jawab
terhadap penyimpanan surat-surat berharga.
e. Beban dibayar dimuka
 Cek buku pembantu terkait biaya dibayar dimuka,
cocokan saldo dineraca dan buku pembatu.
 Hitung kembali dan pastikan pembebanan biaya
dibayar dimuka untuk setiap periode.
 Cek kebenaran spesifikasi untuk biaya dibayar
dimuka.
f. Penyertaan di Puskopdit
 Cocokan saldo yang ada dineraca dengan catatan di
Puskopdit melalui konfirmasi langsung.
 Cek perjanjian terkait penyertaan tersebut; terkait
benefit yang diperoleh oleh CU/Kopdit.
 Cek otorisasi dan dasar hokum yang digunakan untuk
melakukan penyertaan di puskopdit.
g. Penyertaan di pihak lain
 Cocokan saldo neraca dengan catatan terkait
penyertaan tsb.
 Lakukan konfirmasi kepada pihak terkait untuk
menguji keberadaan penyertaan tersebut.
 Cek perjanjian terkait penyertaan tsb; mengenai
benefit yang diperoleh CU/Kopdit
 Cek otorisasi dan kebijakan yang mendasari
dilakukannya penyertaan tsb.
h. Aktiva tetap
 Cocokan saldo neraca dan catatan pembantu terkait
aktiva tetap.
 Cek keberadaan secara fisik aktiva tetap.
 Cek proses pengadaannya; terkait dengan prosedur
dan rencana kerja CU/Kopdit.
 Cek metode yang digunakan untuk menghitung
penyusutan aktiva tetap (kesesuaian dengan standart
yang berlaku)
 Pastikan bagaimana pemeliharaanya; menyangkut
service, spare part, dan siapa yang bertanggung
jawab.
i. Aktiva lain-lain
 Cocokan saldo neraca dan catatan pembantu terkait
aktiva lain-lain.
 Cek kebijakan dan prosedur terkait pengadaan aktiva
lain-lain.
 Cek metode yang digunakan untuk amortisasi aktiva
lain-lain (sesuaikan dengan standart yang ada)
 Pastikan ada yang bertanggung jawab terkait
keberadaan dan pemeliharaannya.
j. Tabungan CU/Kopdit
 Telaah dengan seksama SOP yang mengatur
prosedur penerimaan dan penarikan tabungan baik
itu di cabang utama CU/Kopdit maupun di tempat
pelayanan yang ada.
 Lakukan uji sampling tentang saldo tabungan,
perhitungan bunga, dan penarikan untuk mengetahui
ketepatan perhitungan dan prosedurnya.
 Periksa ketentuan saldo minimal tabungan.
 Telaah proses penerimaan dan pengambilan
tabungan melalui kolektor mau pun melalui kantor
kas pembantu. Apakah sudah sesuai dengan
prosedur yang ada? Apakah penerimaan dan
penarikan tabungan sudah dilaporkan dan dilakukan
pencatatan setiap akhir hari.
 Cek otorisasi penerimaan dan penarikan tabungan.
 Cek proses penutupan tabungan, apakah sudah
sesuai dengan prosedur yang ada.
k. Tabungan berjangka
 Telaah dengan seksama SOP tentang tabungan
berjangka.
 Cocokan saldo tabungan berjangka dineraca dengan
buku besar dan atau buku pembantunya.
 Periksa buku administrasi bilyet deposito dan
pastikan semua bilyet yang digunakan tercatat
dengan baik dan lengkap. Cocokkan pula persedian
bilyet yang belum dipakai dengan catatannya untuk
menhindari penyalahgunaan.
 Periksa penetapan suku bunga untuk tiap-tiap jangka
waktu deposito (sesuaikan dengan poljak) dan
prosedur pembayaran bunganya.
 Periksa juga bila ada deposito yang digunakan untuk
jaminan pinjaman, apakah sudah teradministrasi
dengan baik? Apakah sudah sesuai dengan SOP yang
ada?
 Periksa juga bila proses pencairan dan perpanjangan
deposito yang telah jatuh tempo. Begitu pula dengan
prosedur tentang deposito yang di cairkan sebelum
jatuh tempo terkait perhitungan pinaltinya.
l. Beban yang masih harus dibayar
 Cek saldo neraca dan cocokan dengan buku besar
dan atau buku pembantunya.
 Verifikasi dengan baik tentang komponen-komponen
biaya yang masih harus dibayar.
 Pastikan bahwa beban yang masih harus dibayar
adalah benar-benar merupakan komponen biaya
yang terjadi akibat operasional perusahaa.
m. Hutang pajak.
 Periksa dan cocokan saldo neraca denga saldo yang
ada di buku besar.
 Periksa komponen hutang pajak yang harus di bayar
tsb. (PPN, PPH 21,23,25,29, dll)
 Cek dasar perhitungan pajak yang digunakan.
(sesuaikan denga undang-undang pajak yang
berlaku)
 Bila menggunakan jasa pihak lain dalam melakukan
perhitungan pajak, pastikan nama dan alamat yang
jelas, pastikan pula bahwa yang bersangkutan
memang benar-benar punya keahlian di bidang pajak
dan bisa dipertanggungjawabkan.
 Pastikan pula fee yang dikenakan bila menggunakan
konsultan pajak tersebut.
n. Kewajiban lain-lain
 Cocokan saldo dineraca dengan saldo dibuku
besarnya.
 Verifikasi dengan baik yang dimaksud kewajiban lainlain.
 Pastikan kewajiban itu timbul akibat operasional
perusahaan.
 Telaah dengan baik SOM yang berkaitan dengan
munculnya kewajiban lain-lain.
 Tanyakan adakah bunga yang harus dibayar terkait
dengan hutang lain-lain tersebut dan kapan jatuh
temponya.
o. Simpanan pokok
 Cocokkan saldo simpanan pokok di neraca dengan
buku besar dan buku catatan anggota.
 Pastikan jumlah anggota CU/Kopdit saat ini.
 Periksa jumlah anggota yang masuk dan keluar.
(alasan keluar kalau ada).
 Hitung kecocokan simpanan pokok dengan jumlah
anggota dengan cara membagi saldo simpanan
pokok dengan jumlah anggota saat ini.
 Periksa kesesuaian besarnya simpanan pokok dengan
poljak.
p. Simpanan wajib
 Periksa ketentuan mengenai besaran simpanan
wajib.
 Pastikan bahwa setiap anggota telah menyetorkan
iuran wajib secara rutin. (syarat keanggotaan)
 Cek prosedur dan pencatatan setoran iuran wajib.
q. Modal penyertaan
 Cocokan saldo neraca dan buku besar.
 Cek dokumen terkait modal penyertaan (benefit
untuk investor; Hak suara investor dalam RAT;
berapa besaran modal
penyertaan yang
diperbolehkan; seberapa besar resiko yang ikut
ditanggung investor).
 Telaah poljak atau SOM terkait modal penyertaan.
 Cek daftar investor yang ikut dalam modal
penyertaan.
 Pastikan prosedur dan pencatatan modal penyertaan
telah di bukukan dengan baik.
r. Donasi
 Telaah aturan terkait donasi (poljak dan SOM)
 Cocokan saldo neraca dan buku besar.
 Teliti apakah ada persyaratan khusus dari pemberi
donasi yang harus diikuti oleh koperasi.
 Perhatikan catatan sumber-sumber donasi dan
digunakan untuk apa.
s. Cadangan Umum
 Cocokan saldo neraca dan buku besar
 Cek besarnya cadangan umum dan sesuaikan dengan
poljak pembagian SHU.(lakukan penghitungan ulang)
 Cek kebijakan menyangkut penggunaan dari
cadangan ini, pastikan telah sesuai prosedur dan
peruntukkannya.
 Cek persetujuan pengurus untuk penggunaan dana
cadangan umum.
t. Cadangan resiko
 Cocokan saldo neraca dan buku besar
 Cek besarnya cadangan resiko dan seuaikan dengan
poljak pembagian SHU (lakukan pehitungan ulang)
 Telaah kebijakan menyangkut penggunaan dari
cadangan resiko, pastikan telah sesuai prosedur dan
peruntukkannya.
 Cek persetujuan pengurus untuk penggunaan dana
cadangan resiko.
Komponen Laba/Rugi :
a. Pendapatan Bunga Pinjaman
 Bandingkan saldo yang ada dalam Laba/rugi dengan
RAPB
 Cari penyebab bila target tak tercapai. (pinjaman
macet tinggi; target pinjaman tak tercapai; atau ada
penurunan suku bunga di tengah tahun)
 pastikan metode pencatatan terkait pendapat bunga
pinjaman (kas basis/accrual basis).
b. Pendapatan bunga bank
 Periksa buku besar terkait sumber pendapatan bunga
bank.
 Cocokan dengan target di RAPB
c. Pendapatan bunga koperasi
 Periksa buku besar terkait sumber pendapatan bunga
koperasi.
 Periksa dokumen/perjanjian terkait aktivitas yang
menghasilkan pendapatan bunga tsb.
 Cocokan dengan target di RAPB
d. Jasa administrasi Pinjaman
 Periksa buku besar terkait jasa administrasi
pinjaman.
 Cocokan dengan target di RAPB
 Pastikan perhitungan Jasa administrasi pinjaman
sudah sesuai dengan poljak.
e. Pendapatan operasional lainnya
 Periksa buku besar dan cocokan saldonya dengan
saldo di L/R.
 Cek komponen-komponen yang termasuk dalam
pendapatan opersional lainnya.
 Cek bila ada kebijakan yang ditatapkan oleh
manajemen terkait pendapatan ini.
f. Beban bunga simpanan
 Cocokan saldo di L/R dan buku besar.
 Periksa secara sampling mengenai perhitungan
bunga simpanan, baik itu bunga simpanan harian
maupun bunga simpanan berjangka.
 Cocokan saldo bunga di rekening simpanan dengan
catatan pada system computer.
 Periksa SOP terkait penghitungan bunga simpanan,
menyakut bagian yang terlibat dan otorisasinya.
 Cek bila ada kebijakan manajemen yang terkait
dengan rekening bunga simpanan.
g.
h.
i.
j.
 Cocokan dengan rencana kerja tentang jumlah
simpanan yang ditargetkan.
Bunga pinjaman
 Cocokan saldo L/R dan buku besarnya.
 Pastikan bahwa rekening ini ada akibat dari pinjaman
pada pihak lain yang telah disetujui oleh pengurus
dan diperuntukkan untuk apa.
 Periksa perjanjian pinjaman yang terkait untuk
mengetahui masa pinjaman dan bunga yang
disepakati.
 Periksa kebenaran penghitungannya.
Beban administrasi/provisi pinjaman
 Cocokan saldo buku besar dengan L/R.
 Periksa perjanjian pinjaman untuk mengetahui
besaran biaya administrasi/provisi untuk pinjaman
yang dilakukan.
 Periksa otorisasi terkait pembebanan biaya
administrasi/provisi ini.
Beban denda pinjaman
 Cocokan saldo buku besar dan L/R.
 Telusi dengan baik apa yang menyebabkan beban ini
muncul, apakah karena kelalaian atau ketidak
mampuan akibat rendahnya liquiditas.
 Pastikan pembebanannya telah diketahui oleh
pejabat berwenang dengan prosedur yang benar
pula.
Beban personalia.
 Cocokan saldo L/R dan buku besar.
 Cek dasar perhitungannya dengan cara memeriksa
tabel gaji yang ada terkait perhitungan gaji untuk
karyawan tetap dan honorer.
 Cocokan dengan target yang ada di RAPB.
 Cek perhitungan pajak pph 21 terkait gaji karyawan.
 Cek SOM tentang besaran gaji dan tunjangan untuk
karyawan.
k. Beban alat tulis kantor.
 Cocokkan saldo L/R dan buku besar.
 Periksa secara sampling terkait pengadaan, apakah
dilakukan dengan prosedur dan otorisasi pejabat
berwenang.
 Bila memungkinkan lakukan perbandingan harga
dengan supplier/toko yang lain untuk dapat harga
standart.
 Bandingkan dengan RAPB terkait target biaya alat
tulis kantor yang direncanakan.
l. Beban perjalanan dinas
 Cocokan saldo L/R dan buku besar.
 Cocokan dengan SOM untuk tahu dasar
pembebanannya.
 Cocokkan dengan RAPB untuk target biaya
perjalanan dinas yang direncanakan.
 Pastikan bahwa setiap pengeluaran untuk perjalanan
dinas
diotorisasi
dan
ada
laporan
pertanggungjawabannya.
J. Beban penyusutan aktiva tetap
 Cocokkan saldo L/R dan buku besar.
 Pastikan adanya daftar/buku pembantu penyusutan
aktiva tetap
 Pastikan bahwa umur dan perhitungan penyusutan
telah dilakukan sesuai standart yang telah disetujui
oleh pengurus dan manajemen.
k. Beban perbaikan inventaris
 Cocokan saldo R/L dengan buku besar
 Identivikasi servise yang dilakukan, sesuaikan dengan
SOM, kalau jumlahnya material dan melebihi batas
yang ditentukan, apakah dimasukkan sebagai
penambahan terhadap nilai inventaris sehingga
harus
di
adakan
penyesuaian
terhadap
penyusutaninventaris yang di perbaiki.
 Pastikan bahwa setiap perbaikan yang dilakukan
telah mendapat otorisasi/persetujuan dan dilakukan
oleh personel yang ahli dibidangnya.
l. Beban pengapusan pinjaman
 Cocokkan saldo L/R dengan buku besar
 Pastikan bahwa besarnya nilai penghapusan piutang
yang dibebankan telah sesuai dengan poljak dan
SOM.
 Pastikan bahwa pembebanannya telah mendapat
persetujuan dari pejabat berwenang.
m. Beban operasional lainnya
 Cocokan saldo R/L dengan buku besar.
 Verifikasi dengan seksama yang dikategorikan
sebagai beban operasional lainnya.
 Pastikan bahwa beban operasional lainnya ini
mungkin bisa dilakukan penghematan.
n. Pendapatan penyertaan
 Cocokan saldo R/L dan buku besar.
 Telaah dengan seksama terkait pendapatan
penyertaan ini; tentang dari mana sumbernya,
perjanjian
penyertaannya,
masa
berlakunya
perjanjian, dan lain-lain.
 Pastikan bahwa penyertaan yang dilakukan sesuai
dengan SOM dan mendapat persetujuan dari
pengurus/pejabat berwenang.
o. Pendapatan non opersional lainnya
 Cocokan saldo R/L dan buku besarnya.
 Verifikasi dengan seksama tentang pendapatan ini;
mengenai sumber dan prosedur pencatatannya.
p. Beban pendidikan.
 Cocokkan saldo R/L dengan buku besar.
 Verifikasi dengan baik beban pendidikan ini.
 Pastikan telah dilakukan sesuai dengan poljak dan
SOM yang ada.
 Periksa bahwa pembebanannya tidak melebihi yang
ditetapkan RAPB dan poljak.
 Pastikan setiap pembebanannya telah ada
persetujuan dari pejabat berwenang.
q. Beban RAT
 Cocokan saldo R/L dan buku besar.
 Pastikan pembebanannya sesuai dengan SOM dan
poljak.
 Pastikan bahwa telah ada otorisari/persetujuan dari
pejabat berwenang.
 Pastikan jumlah yang dibebankan sesuai dengan
rencana kerja tahun buku bersangkutan.
r. Beban organisasi
 Cocokkan saldo R/L dan buku besar
 Verifikasi dengan baik yang dimasukkan sebagai
beban organisasi
 Pastikan
setiap
pembebanannya
telah
di
otorisasi/persetujuan penjabat berwenang.
 Pastikan pembebanan yang dilakukan telah sesuai
dengan SOM dan poljak yang ada.
s. Beban taksiran pajak
 Cocokan saldo R/L dan buku besar
 Pastikan perhitungannya sesuai dengan undangundang PPH yang berlaku.
 Periksa bahwa pembebannya telah mendapat
otorisasi/persetujuan dari pejabat berwenang.
5. SARAN-SARAN
a. Sebelum melakukan pengawasan lakukan penyesuaian terlebih dahulu
antara poljak, RAPB, rencana kerja dengan SOM dan SOP. Hal ini
dilakukan karena seringkali SOM dan SOP tidak singkron dengan poljak,
RAPB, dan rencana kerja.
b. Bila akan melakukan pengawasan buatlah surat pemeberitahuan
tentang bagian mana yang akan dilakukan pengawasan, sehingga pihak
manajemen maupun pengurus menyiapkan data yang diperlukan.
Kemudian bila seandai ada temuan buatlah usulan tentang tindakan
atau solusi atas temuan tersebut, ingat pengawas bukan “polisi” tetapi
“dokter”.
c. Jalin komunikasi yang baik antara pengawas dengan pengurus dan
manajemen, sehingga tidak ada kesalahpahaman terkait fungsi
pengawasan yang dilakukan.
Download