Panduan Terbaru The American College of Physicians

advertisement
BERITA TERKINI
Panduan Terbaru
The American College of Physicians untuk DM tipe 2
hipoglikemik yang lebih jarang dibandingkan
obat diabetes lain.
gangguan ginjal derajat berat (eFGR < 30 mL/
menit per 1,73 m2).
Pada bulan April 2016, FDA AS telah
melonggarkan
restriksinya
terhadap
penggunaan metformin, sehingga kini
metformin dapat diberikan bagi pasien
dengan gangguan ginjal sedang (eGFR 3060 mL/menit per 1,73 m2); metformin tidak
secara signifikan meningkatkan risiko asidosis
laktat. Saat ini, kontraindikasi penggunaan
metformin hanya bagi pasien dengan
Rekomendasi terapi lini kedua adalah dengan
pemberian obat dari golongan SU, TZD,
SGLT-2 inhibitor, atau DPP-4 inhibitor yang
dikombinasikan bersama metformin untuk
memperbaiki kontrol glikemik pasien. ACP
juga merekomendasikan bahwa sebaiknya
klinisi dan pasien memilih obat diabetes
dengan mempertimbangkan manfaat, efek
samping, dan biaya. Dalam panduan ACP ini
D
alam
panduan
barunya,
The
American College of Physicians (ACP)
merekomendasikan metformin sebagai
terapi lini pertama untuk kasus DM tipe 2
dan menyarankan untuk mengombinasikan
metformin dengan empat kelas obat antidiabetes lainnya sebagai terapi lini kedua,
jika perlu. Panduan ACP tersebut baru saja
dipublikasikan secara online di bulan Januari
2017 di jurnal Annals of Internal Medicine.
Panduan ACP terbaru ini memperbaharui
panduan di tahun 2012.
Sejak tahun 2002, FDA AS telah melonggarkan
restriksi yang sebelumnya diberikan kepada
metformin. Selain itu, telah tersedia informasi
terbaru terkait obat dari golongan sodiumglucose cotransporter-2 (SGLT-2) inhibitor
dan dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) inhibitor.
Sulfonylurea (SU) dan thiazolidinedione (TZD)
juga dapat diberikan, namun kurang diminati
menjadi opsi terapi lini kedua. Satu hal yang
perlu dicermati dalam panduan ini adalah
hanya ada rekomendasi baru terkait dengan
obat diabetes oral saja, dan tidak memasukkan
insulin serta glucagon-like peptide-1 receptor
agonist (GLP-1 RA).
Rekomendasi
penggunaan
metformin
sebagai terapi lini pertama bagi pasien DM
tipe 2 bersama-sama dengan modifikasi
gaya hidup diberi peringkat atau grade kuat,
berdasarkan bukti dengan kualitas sedang.
Secara keseluruhan, metformin efektif
menurunkan kadar glukosa darah, serta terkait
dengan penurunan berat badan dan episode
CDK-250/ vol. 44 no. 3 th. 2017
209
BERITA TERKINI
juga telah disediakan suatu tabel perkiraan
manfaat, bahaya, dan pendapat klinis tiap
golongan obat oral, baik tersendiri maupun
jika dikombinasikan dengan metformin.
Obat yang relatif baru, yaitu SGLT-2 inhibitor,
lebih dipilih dibandingkan SU untuk kombinasi
dengan metformin dalam kaitannya dengan
risiko mortalitas kardiovaskular, kadar HbA1c,
berat badan, tekanan darah sistolik, dan
denyut jantung. Sedangkan SGLT-2 inhibitor
juga lebih dipilih dibandingkan DPP-4 inhibitor
(plus kombinasi dengan metformin) dalam
kaitannya dengan berat badan dan tekanan
darah sistolik. Walaupun demikian, panduan
ini menyebutkan bahwa penggunaan SGLT-2
inhibitor meningkatkan risiko infeksi mikotik
genital.
DPP-4 inhibitor lebih diminati dibandingkan
SU sebagai tambahan untuk metformin dalam
kaitannya dengan mortalitas jangka panjang
akibat semua sebab, mortalitas kardiovaskular
jangka panjang, morbiditas CVD; lebih dipilih di
atas pioglitazone untuk morbiditas CVD jangka
pendek; dan di atas SU atau TZD lain karena
lebih sedikit terjadi peningkatan berat badan.
Namun, FDA telah mengeluarkan peringatan
bahwa obat saxagliptin dan alogliptin dari
DPP-4 inhibitor dapat meningkatkan risiko
gagal jantung, terutama bagi mereka yang
telah memiliki penyakit ginjal atau jantung.
(PMD)
rEFErENSI:
1.
Tucker ME. ACP updates guidelines for type 2 diabetes care [Internet]. 2017 [cited 2017 Jan 6]. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/873924.
2.
Qaseem A, Barry MJ, Humphrey LL, Forciea MA. Oral pharmacologic treatment of type 2 diabetes mellitus: A clinical practice guideline update from the American
College of Physicians. Ann Intern Med. 2017. doi:10.7326/M16-1860
210
CDK-250/ vol. 44 no. 3 th. 2017
Download