PENDAHULUAN Menentukan kualitas sumber daya

advertisement
PENDAHULUAN
taman
Menentukan kualitas sumber daya
kanak-kanak
dalam
proses
bermain anak maupun kegiatan di taman
manusia perlu mendapat perhatian sejak
kanak-kanak
dini. Hal-hal yang perlu diperhatikan
menyediakan waktu yang cukup untuk
dalam
anak dalam memenuhi kebutuhah gerak
menghasilkan
manusia
yang
sumber
bermutu
kesehatan,
nutrisi,
intelektual,
gerak
daya
meliputi
anak.
adalah
Salah
dengan
satunya
dengan
stimulasi
otak,
memadukan aktivitas jasmani gerak dan
emosi
anak.
lagu, dimana aktivitas jasmani
dan
pembentukan milein,
selain
Melalui pendidikan anak sejak usia dini
untuk
aktivitas
di taman kanak-kanak beberapa aspek
gerak dan lagu juga dapat mening-
tersebut di atas dapat dikembangkan
katkan keseimbangan antara otak kiri
dan dioptimalkan.
(lagu) dan otak kanan anak (gerak).
Salah satunya yang tidak kalah
Aktivitas jasmani gerakdan lagu dapat
penting, dan menjadi topik yang menarik
merangsang anak untuk bergerak, hal itu
untuk dibahas adalah bagaimana cara
baik untuk perkembangan otak karena
menstimulasi
aktivitas gerak dan lagu tersebut dapat
otak
sejak
usia
dini.
Menstimulasi otak anak sejak usia dini,
merangsang
tentunya akan membawa manfaat yang
belahan otak, baik otak kiri mau pun otak
besar
kanan
pada
kecerdasan
anak
dan
berfungsinya
secara
kedua
optimal
dan
kemampuan anak ke depan, dengan
seimbang.Masa pra sekolah dasar atau
memper-hatikan
untuk
masa kanak-kanak awal berkisar antara
mengoptimalkan otak anak sejak usia
umur 2 tahun sampai 6 tahun.Pada usia
dini, guru maupun orangtua menyiapkan
tersebut, anak memiliki daya imajinasi
masa depan yang cerah bagi anak usia
yang
dini yang kelak anak menjadi penerus
merupakan
bangsa. Mengoptimalkan otak anak usia
kegiatan kreativitas, oleh sebab itu pada
dini dapat dilakukan oleh guru kepada
masa
anak
stimulasi otak anak.
taman
prinsip
kanak-kanak
dengan
amat
ini
kaya
dan
imajinasi
dasar
dari
semua
penting
sekali
ini
jenis
dilakukan
memberi-kan ruang dan waktu untuk
Aktivitas anak usia dini di taman
anak dalam melakukan aktivitas gerak,
kanak-kanak identik dengan aktivitas
karena dengan bergerak, kemampuan
bernyanyi dan menari, melalui aktivitas
otak
gerak
dapat
dalam
terstimulasi,
pembentukan
khususnya
mielin
yang
dan
lagu
mengembangkan
usia
kemampuan
berge-
rak,
Purnomo,2008:93).
lainnya. Ditunjang dengan pengalaman
satu
cara
yang
dapat
dilakukan oleh orang tua atau guru
guru
yang
baik
dan
dini
merupakan zat daya ingat (Yonathan
Salah
berimajinasi
anak
dan
kemampuan
kemampuan
mengajar guru serta pengetahuan dari
guru, melalui aktivitas gerak dan lagu,
kanak-kanak
guru
suatu
keseimbangan otak secara keseluruhan
untuk
yaitu keseim-bangan antara stimulus
usia
dini.
otak kiri dan otak kanan dalam rangkaian
semua
guru
proses pembelajaran di taman kanak-
dapat
pengajaran
tumbuh
memberikan
yang
bermanfaat
kembang
Sayangnya
anak
tidak
harus
mempunyai waktu luang yang cukup
kanak;
untuk merancang aktivitas atau model
menyediakan model pembelajaran yang
yang bertujuan untuk tumbuh kembang
sesuai
anak didik. Hal ini disebabkan oleh
perkem-bangan anak usia dini.
kesibukan guru di luar aktivitas belajar
hal
ini
memperhatikan
dengan
Fokus
kanak-kanak
dalam berkreasi dan
mengarahkan
menghasilkan
model
pembela-jaran
dewasa
kemampuan
dengan
pertumbuhan
pembelajaran
mengajar yang menyita konsentrasi guru
berinovasi dalam
tentunya
di
ini
anak
taman
cenderung
didik
membaca,
dan
pada
berhitung,dan
yang berguna untuk anak taman kanak-
kemampuan akademik lainya (otak kiri),
kanak.
fokus
Untuk
itu
peneliti
ingin
terhadap
pertumbuhan
dan
mengembangkan model aktivitas jasmani
kebutuhan
gerak dan lagu ini adalah membantu
terabaikan, guru maupun orang tua akan
guru
dalam
lebih senang melihat anak-anak bisa
menyediakan bahan ajar yang sesuai
membaca, menulis, berhitung dan, guru
dengan karateristik anak dan tentunya
senang
sangat
tumbuh
memperhatikan
tumbuh
pelajaran di
taman
kanak-kanak
bermanfaat
kembang
untuk
anak khususnya
kembang otak anak.
gerakan
jika
akan
anak
menjadi
duduk
guru
diam
menjelaskan
papan tulis
dari
pada
membiarkan anak didik aktif bergerak
Dewasa ini proses pembelajaran di
dan bermain di dalam kelas, padahal
taman kanak-kanak cenderung berpusat
hakekatnya pada anak usia dini perlu
pada otak kiri, anak taman kanak-kanak
diberi kesempatan untuk lebih banyak
yang
masa
bergerak dan bermain di masa-masa pra
belajar sambil bermain, Aktivitas anak
sekolah, karena pada akhirnya anak usia
taman
dini akan memasuki tahap belajar di
seharusnya
menik-mati
kanak-kanak yang seharusnya
memberikan porsi besar untuk aktivitas
kelas
bergerak dan bermain sambil belajar
sekolah. Pada usia dini, sebaiknya anak
(dengan suasana anak aktif bergerak
tidak langsung masuk dalam
dan dengan situasi yang menyenangkan)
belajar, melainkan masuk terlebih dahulu
sudah
dalam
diberikan
aktivitas
membaca dan berhitung
belajar
dan lain-lain,
pada
proses
persiapan
saat
memasuki
persiapan,
meningkatkan
idealnya proses pembelajaran di taman
khususnya masalah
proses
khususnya
kemampuan
hal ini tentunya tidak seimbang, karena
masa
kemampuan
untuk
otak,
motorik, sensorik
dan daya ingat.
kecerdasarn
emosi,
kecerdasan
ber-
spiritual), sosio-emosi (sikap, perilaku,
dasarkan hasil observasi peneliti, bahwa
serta agama), bahasa dan komunikasi
guru di taman kanak-kanak cenderung
yang khusus sesuai dengan tingkat
monoton memberikan bahan ajar kepada
pertumbuhan dan perkembangan yang
anak-anak
sedang
Selain
masalah
dan
di
atas,
kurang
memberikan
dilalui
oleh
anak
tersebut.
inovasi dan kreativitas dalam proses
Menurut Olson (1949: 21) batasan anak
pembelajaran. Hal ini karena kesibukan
usia dini adalah anak dari usia 1 tahun
dari guru, diluar proses pembelajaran
sampai dengan anak usia 6 tahun.
yang ada di sekolah.
Sedangkan
Menurut
Khlara
Martina
Berdasarkan pemaparan di atas,
(2010) anak usia dini adalah anak usia 0
tujuan dari penelitian ini adalah untuk
sampai 6 tahun. Usia dini merupakan
mengembangkan
usia kritis bagi perkembangananak.
model
aktivitas
untuk
Berdasarkan beberapa pendapat di
menstimulasi perkembangan otak anak.
atas maka disimpulkan bahwa tahap
Model
dan
awal anak usia dini adalah usia 2 tahun
dipraktekan pada anak usia dini (anak
sampai 6 tahun. Oleh karena itu anak
TK
mulai bisa menguasai gerak
jasmani
gerak
ini
dan
dapat
kelompok
lagu
digunakan
B)
sebelum
aktivitas
belajar mengajar berlangsung, untuk
berjalan,
menstimulus perkembangan otak anak
menggerakan anggota badan lainnya
usia
dini. Model yang dikembangkan
secara lebih halus atau sempurna pada
juga
dapat
usia 5 dan memasuki
memotivasi
guru
taman
lari,
melompat
seperti
dan
usia 6 tahun,
kanak-kanak untuk kreatif menciptakan
maka dalam penelitian ini dipilih anak
inovasi baru dalam kegiatan di Taman
usia 5 sebagai anak awal.
kanak-kanak,
terutama
untuk
kepentingan perkembangan otak anak.
Selanjutnya
menurut
Carol
Seefeldt & Barbara (2008: 63) anak usia
5 tahun mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut: (1) penuh tenaga dan tidak henti-
Anak Usia Dini
Kelompok anak usia dini termasuk
dalam kelompok anak
dalam
proses
perkembangan
yang berada
pertumbuhan
yang
bersifat
dalam arti memiliki pola
hentinya bergerak, (2) penuh dengan
kesenangan dan rasa kasih sayang, (3)
dan
ingin menguasai hal yang baru, (4) mulai
unik
dapat mengatur emosi, (5) semakin
pertumbuhan
pintar
dalam
mengkomunikasikan
dan perkembangan
fisik (koordinasi
perasaan, (6) pada umumnya tidak suka
motorik
motorik
permainan
halus
intelegensi
dan
(daya
pikir,
daya
kasar),
cipta,
secara
tim,
(7)
senang
berkomunikasi.
Anak usia 5 tahun umumnya telah
masuk pra sekolah Tk B merupakan
suatu
tahap
dan untuk mempermudah anak- anak
perkembangan
persepsi
yang
aktivitas yang menyenang-kan
cepat. Menurut Nixondan Jewwet (1980:
untuk
mengerti
155) bahwa anak pada usia pra sekolah
segala kegiatan yang diberikan, guru
perkembangan persepsinya meningkat
akan memberi petunjuk. Segala aktivitas
sangat cepat, keterampilan berpikirnya
jasmani
semakin luas dan makin tepat dan
bervariasi
mengambil suatu tindakan. Berdasar-kan
senang, selain itu kebutuhan anak untuk
beberapa pendapat di atas maka subjek
bergerak dan sehat jasmani terpenuhi
penelitian anak usia dini yang dimaksud
terutama maksud dari aktivitas bermain
adalah anak Taman Kanak-Kanak B
tersebut untuk mengoptimalkan otak kiri
(TKB).
dan otak kanan anak dapat tercapai.
yang
dan
memahaminya
menyenangkan
dan
menimbulkan
rasa
dapat
Aktitas gerak dan lagu menurut
Aktivitas
Jasmani
dan
Perkem-
bangan Otak bagi Anak Usia Dini
Sukintaka (1997
:103-104)
termasuk
dalam kategori permainan tradisional
terpisah-
yang dikelompokkan dalam permainan
kan dari aktivitas anak sehari hari, anak
gerak dan lagu. Manfaat dari aktivitas
tumbuh, berkembang, dan belajar melalui
gerak dan lagu juga diungkapkan oleh
aktivitas jasmani. Hal ini seperti yang
Hartley (1954: 299) “the specialists find
diungkapkan oleh Gabbard (1987: 9) “
that music and movement make a
Childrengrowth,
learn
second contribution in helping the child
through physical activity”. Dari kutipan
sublimate aggressive and destructive
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
urges
aktivitas
energy in socially accepted ways”.
Akitivitas jasmani tidak
develop,
jasmani
penting dalam
and
memiliki
peranan
kehidupan anak-anak.
and
channelize
disorganized
Aktivitas jasmani gerak dan lagu
Aktivitas jasmani yang biasa dilakukan
adalah
oleh anak-anak khususnya pada anak
menyenangkan bagi anak usia dini,
usia dini adalah dengan cara bermain.
selain
Dalam kaitannya dengan kegiatan
aktivitas
itu
aktivitas
yang
gerak
sangat
dan
lagu
memberi sumbangan yang besar untuk
pendidikan jasmani di taman kanak-
perkembangan otak
kanak,
melakukannya
Dengan memadukan aktivitas jasmani
berbagai aktivitas antara lain
(olahraga) dan aktivitas mendengarkan
dengan
guru
dapat
melalui aktivitas gerak danlagu, aktivitas
musik
bermain,
membantu
senam
aktivitas cerita
dangerak,
danlain-lain. Semua aktivitas
atau
pun
anak
usia dini.
menyanyi,
membantu
dapat
perkembangan
otak (Kadir, 2010: 110). Oleh sebab itu,
yang dilakukan untuk anak usia dini
metode
dimodifikasi
pembelajaran otak kiri dan otak kanan
sehingga
menghasi-lkan
pembelajaran
berdasarkan
anak menghasilkan peserta didik yang
gerak dan lagu untuk anak usia dini yang
mempunyai pola pikir yang seutuhnya.
bertujuan
untuk
mengoptimal-kan
perkembangan otak anak yang dikemas
dalam bentuk CD.
METODE
Instrumen
Penelitian ini merupakan peneliti-
yang
dipergunakan
an dan pengembangan (research and
dalam penelitian ini adalah (1) kuesioner
development) yang berorientasi
pada
untuk ahli usia dini untuk memperoleh
Langkah-
data tentang kualitas model dilihat dari
langkah penelitian dan pengembangan
aspek perkembangan anak usia dini, ahli
yang
ilmu faal untuk memperoleh data tentang
produk
yang
dilakukan
dihasilkan.
antara
lain
sebagai
berikut: (1) rancangan awal meliputi:
kualitas
pemilihan lagu dan pemilihan gerakan,
kuesioner untuk guru untuk memperoleh
(2)
data tentang kualitas model aktivitas
pengembangan
desain
model
dan
lagu
dan
pandang
dipilih
dan
diujicobakan pada anak usia dini, dan (2)
dirancang, (3) pengembangan model,
pedoman wawancara dipakai sebagai
model yang sudah didesain kemudian
alat pengumpul data dari para ahli dan
dikemas dalam waktu 5 menit kegiatan,
guru sehubung dengan saran, kritik, dan
(4) evaluasi model, untuk memperoleh
masukan-masukan yang bermanfaat bagi
data dalam rangka revisi produk, maka
kualitas model tersebut.
menggabungkan
gerakan
yang
dilakukan
antara
sudah
sudut
model
ini
Uji validitas menggunakan expert
melalui evaluasi tahap I yaitu validasi
judgment antara lain: (1) Dr. dr. B.M. Wara
oleh ahli usia dini dan ahli ilmu faal, dan
Kushartanti sebagai ahli ilmu faal dan Ibu
dari saran dan masukan dari ahli materi
Istamtinah,S.Pd. AUD sebagai ahli anak
dan ahli ilmu faal dilakukan perbaikan
usia dini. Uji reliabilitas menggunakan
model dan kemudian divalidasi oleh
Spearman Brown dengan hasil 0,833
kedua ahli tersebut, selanjutnya evaluasi
artinya reliabilitas instrumen sangat andal.
tahap II, yaitu tahap uji coba kelompok
Sebab menurut Sugiyono (2010: 231)
dianalisis
setelah
produk
ketika
dari
dengan
kecil
evaluasi
guru
dilihat
dan
gerak
mendesain
lagu
model,
dan
meliputi:
dan
manfaat
kemudian
diujicobakan
kecil dan direvisi,
pada
di
revisi,
kelompok
model kemudian
diujicobakan pada kelompok yang lebih
koefisien korelasi yang berada pada
berada
pada
interval
0,800–1,000
menunjukkan hubungan yang sangat kuat.
Teknik
analisis
data
kuantitatif
besar, dan evaluasi tahap III yaitu
dalam penelitian ini menggunakan analisis
ujicoba kelompok besar dan hasil dari
statistik
data pre-test dan posttest, dan (5) hasil
pertanyaan sangat kurang, kurang, cukup,
akhir berupa model aktivitas jasmani
deskriptif,
yang
berupa
baik, sangat baik yang diubah menjadi
di TK Tunas Wisata dan TK Kusuma
data kuantitatif dengan skala 5 yaitu
Yadara Babarsari dengan menyertakan
dengan
5.
anak-anak usia dini kelompok B yang
Sedangkan teknik analisis data untuk
masing-masing ber-jumlah 23 anak dan
pretest dan postest mengunakan teknik
15 anak dengan semua guru mengamati
Wilcoxon Macth Pairs Test untuk menguji
proses kegiatan yang terjadi, dan peneliti
hipotesis komparatif dua sampel yang
membagikan lembaran kuisioner kepada
berkorelasi
guru yang mengamati aktivitas gerak dan
skor
dari
bila
angka
datanya
1
s/d
berbentuk
ordinal.
lagu
untuk
menilai
model
yang
dikembangkan dan memberi saran dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
masukan. Kuisioner di berikan kepada 8
Penilaian mencakup 3 aspek, antara
orang guru, dengan masing-masing guru,
lain aspek konsentrasi, aspek keceriaan,
pada TK Tunas Wisata 5 orang guru, dan
dan
TK
aspek
keaktifan
gerak
anak.
Kusuma
3
orang
guru.
Setelah
Berdasarkan aspek konsentrasi rerata 3
melewati beberapa tahap pengembangan,
pengamat dari data pre-test sebesar 2,82
rang-kaian
dan post-test sebesar 3,93,
ditetapkan sebagai model aktivitas gerak
dari
aspek
keceriaan
menunjukan angka
sedangkan
data
pretest
sebesar 2.43 dan
aktivitas
gerak
dan
lagu
dan
laguuntukmengoptimalkanperkembangan
post–test sebesar 3.67 dan dari aspek
otak anak usia dini, dan layak digunakan
keaktifan terjadi peningkatan dari data
oleh anak usia dini setiap hari sebelum
pretest dengan nilai 2,49 dan post-test
kegiatan belajar berlangsung selama 5
yaitu sebesar 3,76.
menit. Adapun aktivitas gerak dan lagu
Berdasarkan hasil yang diperoleh
yang digunakan antara lain lagu pelangi-
melalui data pre-test dan data post-test
pelangi, dua mata saya, kepala pundak
dapat
lutut kaki, dan potong bebek angsa.
diketahui
peningkatan
bahwa
terjadinya
dari aspek konsentrasi,
Hasil data yang diperoleh terhadap
aspek keceriaan, dan aspek keaktifan
aspek motorik/gerak anak pada saat
gerak
ditarik
melakukan aktivitas gerak dan lagu pada
kesimpulan bahwa model aktivitas gerak
kelompok kecil rerata skor 4.6 setelah
dan lagu yang di kembangkan dikatakan
dimasukan dalam konversi skala lima
efektif dan dapat digunakan oleh anak
termasuk dalam kriteria sangat baik.
taman kanak-kanak (usiadini) sebelum
Selanjutnya, penilaian pada aspek ini
aktivitas pembelajaran
mencakup 10 item pada kuisioner, item-
anak.
Dari
sini
dapat
berlangsung
di
taman kanak-kanak.
Ujicoba kelompok kecil dilaksanakan
item yang dinilai termasuk dalam kriteria
baik dan sangat baik. Secara keseluruhan
jumlah rerata skor aspek kualitas gerak
dan lagu adalah 37.5. rerata skor secara
keseluruhan sebesar 4.7 dan setelah di
konversikan pada skala 5, maka termasuk
dalam kriteria sangat baik.
Selanjutnya,
proses
Selain
ujicoba
kelompok besar dilaksanakan dengan
penilaian
dari
aspek
kelayakan model aktivitas jasmani gerak
dan lagu, juga didapat data penilaian dari
aktivitas gerak dan lagu oleh anak-anak
TK, guru sebagai pengamat menilai dari
aspek perkembangan anak usia dini. Hasil
aspek motorik/gerak anak pada saat
penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 2
melakukan aktivitas gerak dan lagu dan
berikut.
aspek
Tabel 2.
Distribusi frekuensi model aktivitas dilihat
dari aspek perkembangan
anak usia dini
kualitas
dan
lagu.
Pelaksanaan ujicoba kelompok
besar
berjalan
gerak
dengan
pengambilan
lancar,
data
dari
diawali
TK
ABA
pringwulung, kemudian ke TK ABA
karang malang dan terakhir pengambilan
data di TK Nasional Samirono.
Berdasarkan data yang diperoleh,
penilaian ahli
No
Interval
Kategori
1
>4,21
Sangatbaik
5
50
2
3,41s.d.4,21
Baik
5
50
3
2,61s.d.3,40
Cukupbaik
0
0
4
180s.d.2,60
Kurang
0
0
5
≤1,79
Sangatkurang
0
0
10
100
usia dini pada aspek
Frek Persentase
Total
kelayakan model aktivitas jasmani gerak
dan lagu adalah “sangat baik” dengan
skor rata-rata 4.5. sedangkan penilaian
ahli
usia
dini
terhadap
aspek
perkembangan anak usia dini termasuk
“sangat baik” dengan skor rata-rata
sebesar 4.5.
Berikut
penilaian
aspek
dan
lagu
aktivitas
dan
model
lagu
untuk
perkembangan
otak
usia
Persentase
Sangatbaik
5
50
5
50
0
0
0
0
0
10
0
100
3
2,61s.d.3,40
4
180s.d.2,60
Kurang
Sangat kurang
≤1,7
9 Total
hari
sebelum
kegiatan belajar berlangsung selama 5
telah
hasan,
Bai
k
Cukupbaik
setiap
Berdasarkan hasil penelitian yang
Frek
2
dini
SIMPULAN
Kategori
>4,2
1
3,41s.d.4,21
5
gerak
sebagai
menit.
Tabel1.
Distribusi frekuensi penilaian aspek
kelayakan model aktivitas jasmani
gerak dan lagu
1
ditetapkan
mengoptimalkan
anak
dan lagu dapat dilihat pada tabel 1.
Interval
pengembangan, rangkaian aktivitas gerak
anak usia dini, dan layak digunakan oleh
ini
kelayakan model aktivitas jasmani gerak
No
Setelah melewati beberapa tahap
diuraikan
maka
kesimpulan
pada bagian
dapat
bahwa
diambil
telah
pembasuatu
dikembang-
kannya suatu model aktivitas jasmani
yang mengandung unsur gerak dan lagu
yang bertujuan untuk mengoptimalkan
Nixon, J. E., & Jewwet, A. E. (1980). An
introduction top hysical education.
Philadelphia: Sounder College.
perkembangan otak anak. Model yang
dikembangkan memiliki hasil yang valid
Olson, W.C. (1949). Child development.
Boston: University of Michigan
dan layak untuk digunakan dalamproses
pembelajaran di taman kanak-kanak
Sebaiknya,
dilaksanakan
model
aktivitas
ditaman
ini
kanak-kanak
sebelum proses pembelajaran ditaman
kanak-kanak berlangsung (pembukaan)
untuk menstimulus perkembangan otak
anak
usia
dini,
model
ini
dapat
disosialisasikan melalui seminar-seminar
atau
kegiatan
dimanfaatkan
sejenis
oleh
agar
masyarakat
dapat
dikembangkan lagi lebih jauh, misalnya
dari segi waktu yang diperpanjang dan
tidak terbatas pada 5 menit aktivitas saja,
aktivitas
yang
dikembangkan
dapat digunakan sebagai salah satu
kegiatan ekstrakulikuler ditaman kanakkanak tentunya dengan penambahan
jumlah waktu kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Gabbard, C., LeBlanc, E., & Lowy, S.
(1987). Physical education for
children.
United
Stated
of
America: Prentice-Hall.
Hartley E. Ruth, Frank K. Lawrence,
Goldenson M. Robert. (1954).
Understanding children’s play.
London: Routledge & Kegan Paul.
Khlara
Sugiyono. (2011).
Statistika untuk
penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukintaka.(1997).
Teori bermain.
Yogyakarta: Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan.
Yonathan Purnomo. (2008). Rahasia
kecerdasan anak. Surabaya: PT.
Shuang Guan Qi Xia.
luas,
model aktivitas jasmani gerak dan lagu ini
model
Seefeldt, C., &. Wasik, B. A. (2008).
Pendidikan anak usia dini. Jakarta:
Indeks.
Martina
Sagana.
(2010).
Pendidikan anak usia dini. Diambil
pada tanggal 19 juni 2011, dari
http://sdk2.artikel pendidikan-usiadini&tmpl.
1)
Veramyta Maria Martha Flora Babang
adalahDosen
Penjaskesrek,
FKIP,
Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang.
Download