LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI “Jaringan Otot” Disusun oleh: Kelompok 5 Aini Maskuro (0910211107) Reta Setia Rizki (0910211078) Fuad Fendy P (0910211112) Ardi Mega Surya Alam (0910211077) Mega Wahyuni (0910211101 ) Siti Hasanah (0910211073) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MIPA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 DASAR TEORI Jaringan otot merupakan salah satu jaringan pokok didalm tubuh yang mempunyai sifat contractil dan berfungsi utama untuk pergerakan dan sifat conductifiti walaupun kurang berkembang. Oleh sebab itu ciri pokok sel otot ialah mengadakan kontraksi. Hampir seluruh sitoplasmanya mengandung bahan-bahan kontraktil. Untuk mendapatkan hasil kontraksi yang maksimal, sel otot mempunyai bentuk efektif ialah bentuk panjang, pipih dan bahan-bahan kontraktil mengumpul pada kedua ujung sel otot tersebut. Klasifikasi sel otot pada pokoknya dibagi dalam dua bagian yaitu secara morfologis dan secara psykologis. Secara morfologis dibagi menjadi dua yaitu: 1. Otot seran lintang (Striated Muscle) 2. Otot Polos (Smooth Muscle) Secara psykologis dibagi menjadi dua yaitu: 1. Voluntary Muscle (dipengaruhi kehendak) 2. Involuntary Muscle (tak dipengaruhi oleh kehendak) Pada umumnya otot bergaris merupakan Voluntary Muscle dan otot polos merupakan In Voluntary Muscle tetapi ada perkecualiannya yaitu jaringan otot jantung yang secara morfologis termasuk otot seran lintang tetapi secara psykologis termasuk In Voluntary Muscle sehingga diberi nama khusus yaitu Otot Jantung (Cardiac Muscle). Perbedaan ketiga ciri-ciri tersebut sebagai berikut: 1. OTOT POLOS Terdiri atas: a. Sel-sel memanjang dengan kedua ujungnya yang meruncing dengan nukleus terletak ditengah bagian sel yang tebal, berbentuk oval atau silindris b. Sitoplasma sel yang mengandung myofibril longitudinal dan substansial yang terletak diantara myobril-myobril yang disebut sacroplasma c. Serabut otot polos atau sel-sel otot polos tersebar diseluruh jeringan kyat atau membentuk berkas yang disatukan oleh jeringan kyat longgar. d. Sel-sel dalam berkas dilapisi dan diikat bersam-sama oleh membrales yang halus dan banyak mengandung serabut retikuler yang elastis. OTOT SERAN LINTANG Terdiri atas: e. Serabut-serabut otot yang berbentuk bulat, silindris atau agak pipih pada penampang melintang f. Sarcolema adalah membran selaput otot yang transparan tanpa struktur g. Garis-garis melintang dari serabut-serabut otot terdiru atas (Cross striasi): i. Discus A (Anisotrop) tampak gelap ii. Discus I (Isotrop) agak terang h. Nukleus oval atau agak pipih dengan axis longitudinalnya pararel tepat dibawah sarcolemma (mamalia) i. Crosstriasi ini disebabkan oleh segmen dari myofibril yang menyusun serabut otot j. Seperti bekas-bekas collagen dalam tendo, maka serabut otot juga saling bergabung membentuk berkas atau bundel primer dan beberapa berkas primer membentuk berkas sekunder dan seterusnya. k. Suatu lapisan tebal dan jaringan ikat pada pheripher yang disebut epymisiom, menjaur kedalam ruangan (celah). 2. OTOT JANTUNG Terdiri atas: a. Serabut otot jantung menyerupai serabut-serabut otot skelet, tetapi berbeda dalam hal nukleus (nuklei) letaknya sentral b. Juga ada cabang penghubung (anastomose) yang banyak sekali membentuk anyaman c. Adanya discus intrecaltus, garis-garis melintangnya lebih rapat dan umumnya sangat jelas d. Pada indocardium, pada bagian lapisan permukaan dalam cor, anyaman serabut ototnya, dilengkapi dengan serabut-serabut purkinje Jaringan otot bersama-sama dengan sistem rangka dan saraf bertanggung jawab untuk gerakan tubuh. Kontraksi otot senantiasa merupakan sumber terjadinya gerakan tubuh. Kontraksi otot di tandai dengan over lapisannya filemen tipis terhadap myofi lament tebal. Otot lurik kontraksinya dibawah control saraf non otonom. Dengan mengetahui struktur otot akan mengetahui komponen yang berpengaruh pada kontraksinya. Struktur jaringan otot di khususkan untuk melakukan gerakan,baik oleh badan secara keselurhan maupun oleh perbagian tubuh yang satu terhadap lainnya.sel sel ptot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil,dan tidak begitu berkembang dalam hal konduktifitas.kekhususan ini meliputi pemanjangan sel selnya sesuai sumbukontraksi dan karena itu sel sel otot sering di sebut sebagai serat serat otot. Pada jaringan otot,sel sel atau serat seratotot itu biasanya tergabung dalam berkas berkas,sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serataerat otot saja karena harus melakukan kerja mekanis,serat serat otot memerlukan banyak kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen,dan mengangkut ke luar produk sisa yang toksin.pembuluh pembuluh darahitu terdapat di dalam jaringan ikat fibrosa,yang juga berguna untuk mengikat serat serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus pelindungsehingga tarikannya dapat berlangsung secara efektif.juga saraf saraf terdapat di dalam jaringan itu. Komponen jaringan ototdi bedakan berdasarkan mioglobin yang terkandung di dalamnya makasabut otot bergaris di bedakan menjadi tiga macam: 2 serat merah sabut otot jenis ini mempunyai diameterkecil,mempunyai warna lebih merah karena mengandung banyak mioglobin,yang merupakan pigmen pada jaringan otot.sabut oto ini mempunyai banyak metokondria dan pigmen cytochron serta mengandung banyak pembuluh darah,tatapi glikogennya sedikit.nama lain dari sabut ini adalah SLOW MUSCLES,karena kontraksinya lebih lambat di bandingkan dengan white fibers sehingga sabut otot ini lebih tidak mudah lelah. 2.White fibers memiliki diameter lebih besar, mioglobinnya lebih sedikit sehingga warnanya lebih pucat.demikian pula mitokondria dan pembuluh darahnya lebih sedikit, tetapi kandungan glikogennya lebih banyak. Sabut otot ini mempunyai kontraksi yang cepat dan kuat, tapi lebih mudah lelah.Contohnya adalah Musc.Gastrocnimeus yang berfungsi untuk berjalan atau berlari. 3. Intermediate fibers Sabut ini mempunyai sifat antara Red fibers dan White fibers. Untuk membedakan ke-3 sabut ini tidak bisa memakai proses pembuatan sediaan yang rutin, tetapi harus memakai cara histo-kimia,misalnya pewarnaan untuk enzim untuk enzime Succinic dehydrogenase. REGENERASI : Pada keadaan dewasa, mitosis pada otot sudah berhenti, sehingga daya regenerasi pada otot yang mengalami kerusakan, sangat terbatas sekali. Perbaikan pada jaringan otot biasanya akan terbentuk jaringan parut. Pada otot bergaris yang di latih, biasanya hanya akan menambah diameternya saja tanpa menambah jumlah sel, keadaan ini disebut HYPERTROPHY. Demikian pula dengan otot jantung dan otot polos hanya bisa mngalami hypertrophy tanpa penambahan sel (hyperplasi). Perkecualiaan pada otot polos uterus,dimana selain mengalamihypertrophy,bisa juga mengalami hyperplasi dengan cara mitosis. 2.1 TUJUAN 1. Mengetahui struktur otot lurik, otot polos dan otot jantung 2. Mengetahui komponen-komponen penyusun otot lurik, otot polos dan otot jantung BAB II METODELOGI 2.1 ALAT DAN BAHAN 1. Mikroskop 2. Preparat otot lurik, otot polos dan otot jantung 3. Buku gambar 4. Buku Petunjuk Praktikum 5. Pensil warna 6. Buku tulis dan alat tulis 2.2 LANGKAH KERJA 1 Asistensi tentang acara praktikum hari ini 2 Mengamati preparat jaringan otot yang dipilih 3. Menggambar sel-sel jaringan otot 4. Memberi warna sesuai aslinya 5. Memberi keterangan BAB III HASIL PENGAMATAN Preparat Jaringan otot lurik Jaringan otot polos Gambar Keterangan Jaringan otot jantung BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Jaringan otot secara umum Jaringan otot adalah jaringan yang berperan dalam pergerakan tubuh hewan. Karena jaringan otot inilah kita bisa menari, berlari, melompat, mencerna makanan, buang air besar, memompa darah, dan sebagainya. Jaringan otot ini terdiri dari sel-sel otot. Sel-sel otot yang ada dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu sel otot lurik, sel otot polos, dan sel otot jantung. 4.2 Struktur,fungsi,pembaharuan dan hubungan otot lurik dengan syaraf 4.2.1 Struktur dan fungsi otot lurik Sel otot ini dinamai sel otot lurik karena miofibrilnya tersusun tidak homogen sehingga membentuk garis-garis lurik pada jaringan otot.Setiap sel otot lurik terdiri dari serabutserabut yang disebut miofibril (serabut otot) .miofibril ini membentuk kelompok-kelompok yang disebut cohnheimfield(lapangan cohnheim).Miofibril yang tampak memantulkan cahaya berselang seling:gelap-terang berjejer teratur membentuk seperti pita vertikal terhadap poros otot,garis anisotrop (pita A) tampak gelap dan garis isotrop (pita I) yang tampak terang sehingga disebut otot lurik. Bentuk sel otot lurik adalah silinder dengan nukleus yang banyak. Nukleus-nukleus ini terletak di pinggir/di tepi sel. Sel otot lurik sifatnya sadar(volunter) ,saraf somatis,dan tidak tahan lelah. Sel otot lurik melekat pada rangka tubuh. Karena melekat pada rangka tubuh, sel otot lurik juga sering disebut sel otot rangka.Sesuai dengan fungsinya untuk menggerakkan anggota gerak badan. Setiap sabut otot yang berbentuk silindris ini dibungkus oleh plasma membran yang disebut sarkolemma.Setap sabut otot akan dipisahkan dengan sabut otot yang lain oleh jaringan ikat yang disebut endoyisium.Beberapa sabut otot akan membentuk kelompok yang disebut fasikelotot dan dibungkus oleh perimysium.Selanjutnya fasikel otot yang dibungkus epimysium(fascia) Letak otot polos yaitu terletak pada rangka di bawah kulit,kelopak mata,daun telinga,lidah dan bibir. Adapun sifat kontraksi dari otot lurik yaitu mempunyai daya kontraksi yang lebih cepat dibandingkan dengan otot polos.Hal ini karena dipengarui kekuatan suatu otot tidak tergantung panjangnya serat-serat otot yang bersangkutan tetapi tergantung jumlah total seratserat yang ada didalam otot itu.Otot bertambah besar akibat latihan dan hal ini disebabkan penebalan masing-masing serat otot(hipertropi) dan bukan disebabkan bertambah banyaknya serat-serat (hiperplasia). 4.2.2.Hubungan syaraf dengan otot lurik Tiap otot dipersyarafi satu atau lebih syaraf yang menembus epimysium pada tempat tertentu yang disebut “titik motor”.Syaraf itu mengandung serat-serat motorik,serat-serat sensorik untuk gelendong otot,ujung-ujung sensorik neurotendinea untuk fasia dan syaraf otonom untuk pembuluh darah .Secara fungsional,otot terdiri atas unit-unit motorik.Satu unit terdiri atas satu serabut saraf dan serat-serat otot yang dipersyarafinya.Pada tempat yang memerlukan gerakan-gerakan lembut ,misalnya pada otot mata,tetapi pada otot batang tubuh,misalnya satu serat syaraf dapat mempersyarafi 100 atau lebih serat-serat otot. 4.2.3.Pembaharuan otot lurik Sesudah mengalami kerusakan,serat otot memiliki kapasitas terbatas untuk melakukan regenerasi,tetapi kerusakan berat akan diperbaiki dengan pembentukan jaringan ikat fibrosa,dengan meninggalkan parut.Demikian pula halnya,bila syaraf atau pembuluh darahnya terganggu alirannya,serat-serat otot akan berdegenerasi dan diganti oleh jaringan ikat fibrosa.Walaupun demikian,pada otot dewasa terdapat sel-sel satelit.Sel-sel kecil dengan inti tunggal terdapat diantara sarkolemma dan endomysium dan rupa-rupanya merupakan cadangan sel-sel mioblas embrional,semasa hidup,sel-sel dapat membelah diri dan berperan pada reparasi dan regenerasi yang dapat terjadi pada otot dewasa. Gambar otot lurik berdasarkan literatur 4.3 Struktur,fungsi,pembaharuan dan hubungan otot polos dengan syaraf 4.3.1 Struktur dan fungsi otot polos Berikut adalah struktur dan fungsi otot polos: Sel otot ini dinamai sel otot polos karena memiliki miofibril yang homogen. Bentuknya adalah gelendong dengan satu nukleus di tengahnya. Sel otot polos sifatnya tidak sadar dan tahan lelah. Sel otot polos terdapat pada organ-organ dalam tubuh seperti ginjal, uterus, organ reproduksi wanita dan pria, organ sistem pencernaan, organ sistem pernapasan, iris mata, dan pembuluh darah. Sel otot ini juga dikenal dengan nama sel otot involunter. Terdapat pada bagian viseral,membentuk bagian kontraktil pada dinding saluran cerna sejak pertengahan esofagus sampai ke anus Serat otot polos dalam keadaan relaksasi merupakan sel panjang,berbentuk gelendong,meruncing di kedua ujungnya dan mempunyai bagian tengah yang lebih lebar,tempat letak intinya Ukuran tergantung tempatnya dari 20 mikron atau kurang pada pembuluh darah kecil sampai 0,05 mm dalam rahim wanita hamil biasanya panjangnya 0,2 nm dan bergaris tengah 6 mikron pada daerah inti Sarkoplasmanya biasanya terlihat bersifat asidofil dan homogen,kadang-kadang dengan daerah kecil yang terang yang menunjukkan tempat glikogen Disebut otot polos karena tidak mempunyai garis-garis melintang Pembuluh darah jaringan otot polos tidak terlalu banyak dan pembuluh darah ini terdapat di dalam jaringan ikat di sekitar fasikel otot,tidak langsung melayani masingmasing sabut otot. Diameter sabut otot polos 3-9 mikrondengan inti berbentuk seperti cerutu dan terletak di tengah. Sitoplasmanya disebut sarcoplasma pada sediaan tampak homogen walaupun di dalamnya penuh dengan elemen kontraktil yaitu myofilamen. Sifat kontraksinya merupakan kebalikan dari otot lurik. GAMBAR OTOT POLOS BERDASARKAN LITERATUR 4.3.2 Hubungan syaraf dengan otot polos Otot polos dipersyarafi bagian sinapsis dan para sinapsis dari sistem syaraf otonom,yang semua serat syarafnya bersifat postganglionik dan tidak bermielin.Berdasarkan persyarafan dan fungsi,maka dapat dibedakan 2 macam otot polos.Yaitu macam multi unit mempunyai persyarafan luas dengan semua,atau hampir semua,sel-sel otot yang mendapatkan syaraf terminal.Susunan demikian terdapat pada otot dari iris,arteri besar,dan ductus deferent,jadi orang yang serat-serat ototnya berkontraksi serentak dan relatif cepat.Macam kedua memperlihatkan jauh lebih sedikit ujung syaraf terminal,pada orang yang stimulus dari sel satu ke sel lainnya melalui neksus-neksus.Macam unitary ini menghasilkan kontraksi yang relatif lambat dan terdapat pada visera dan pembuluh darah yang lebih kecil.Macam menengah juga ada. 4.3.3 Pembaharuan otot polos Sebagian besar mesenkim,walaupun otot polos dibentuk melalui perkembangan sel-sel yang terdapat pada iris berasal dari ektoderm.Dalam hubungannya dengan beberapa kelenjar dan saluran keluarnya,seperti kelenjarkelenjar liur,kelenjar keringat,dan kelenjar lakrimal,ada sel-sel dengan banyak ciri khas otot polos yang berkembang dari ektoderm dan disebut sel mioepitel.Sel otot polos dapat bertambah ukurannya akibat rangsangan fisiologis (misalnya dalam rahim selama kehamilan) dan akibat rangsangan patologis (misalnya dalam arteriol pada hipertensi).Adapula bukti-bukti bahwa walaupun penambahan besar organnya (misalnya rahim selama kehamilan) terutama oleh bertambah besarnya masingmasing sel otot,adapula peningkatan jumlah sel akibat diferensiasi sel-sel mesenkim yang ada di dalam dinding rahim.Ada bukti bahwa sel-sel otot polos sendiri dapat membelah secara mitosis. 4.4 Struktur,fungsi,pembaharuan dan hubungan otot jantung dengan syaraf 4.4.1 Struktur dan fungsi otot jantung Struktur dan fungsi otot jantung sebagai berikut: Sel otot ini dinamai sel otot jantung karena hanya ditemui pada jantung(miokard) dan pada dinding pembuluh darah besar yang langsung berhubungan dengan jantung. Bentuknya seperti anyaman yang bercabang-cabang. Miofibrilnya tersusun tidak homogen sehingga terlihat berlurik-lurik, mirip dengan sel otot lurik. Sel otot jantung sifatnya tidak sadar(involunter),persyarafan otonom dan sangat tahan lelah. Sel otot jantung inilah yang berperan dalam pemompaan darah oleh jantung. Dibina atas serat otot,lurik,bercabang-cabang dan bertemu dengan serat tetangga,sehingga secara keseluruhan berbentuk jalinan serat otot Inti berada ditengah sel,satu serat hanya memiliki 1-2 inti.Inti lebih tumpul ujungnya daripada inti serat otot lurik,mitokondria bercristae banyak. Miofibril lurik seperti pada otot lurik,terdiri dari aktin dan miosin dengan susunan perdempetan yang sama dengan yang terdapat pada serat otot lurik. Terdapat discus intercalaris yang merupakan junction complex yang menghubungkan sel bertetangga sendiri. Otot jantung berkontraksi secara ritmis dan automatis Setiap sel mempunyai panjang sekitar 15 milimikron,ujungnya sering terbelah dua atau lebih,masing-masing cabang melekat padasel-sel berdekatan atau bagian darinya,pada duscus interkalaris. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolemma tipis mirip yang terdapat pada otot rangka,dan sarkoplasma penuh dengan mitokondria. 4.4.2 Hubungan syaraf dengan otot jantung dan Pembaharuan otot jantung Syaraf yang berhubungan langsung dengan otot jantung adalah serat syaraf otonom halus .Otot jantung lebih tahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis lainnya ,tetapi hampir tidak ada tanda-tanda regenerasi setelah terjadinya suatu cedera.Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meningkatkan suatu jaringan parut. BAB V KESIMPULAN Dari hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan: 1. Struktur otot polos dan lurik sangat berbeda,baik dari fisiologis yang berdasarkan kehendak maupun tidak berdasarkan kehendak otak,sedangkan otot jantung memiliki kekhasan karena merupakan kombinasi diantara kedua otot tersebut,berbentuk lurik namun involuntary. 2. Komponen otot polos,lurik dan jantung sangat berbeda baik dari sarkoplasmanya,serat penyusun yang terdapat pada ke 3 jenis otot tersebut maupun sistem persyarafan yang menyarafinya. DAFTAR PUSTAKA Lesson ,Rolland,dkk.alih bahasa dr.Jon Tambayon.1999.Buku ajar Histologi.Jakarta:EGC penerbit buku kedokteran. Yatim ,wildan.1990.Histologi modern.Bandung:Tarsito Team mata kuliah Histologi.2011PETUNJUK PRAKTIKUM HISTOLOGI.Jember:UNMUH JEMBER. Team histology FK UNAIR.2003.HISTOLOGI 1.Suraabaya:lab anatomi histology FK UNAIR