Mesin Pemeras Minyak Ikan Kamin Ginting & Eka Nanda Pratama Mesin Pemeras Minyak Ikan Minyak Ikan sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh kita bahkan bila Dibandingkan dengan minyak nabati ataupun minyak hewani lainnya Minyak ikan mengandung asam lemak essensial(tidak jenuh). Kandungan Minyak Ikan -SumberVitamin A ,Vitamin D,dll -Sumber Mineral seperti kalsium,fosfor,iodin,selenium,dll -PUFA(DHA dan EPA yang disebut OMEGA3) -Protein tinggi,dll Mesin Pemeras Minyak Ikan Fungsi & Manfaat Minyak ikan adalah salah satu zat gizi yang mengandung asam lemak kaya manfaat,sekitar 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid/PUFA ) di dalamnya akan membantu proses tumbuh-kembang otak (kecerdasan),serta perkembangan indera penglihatan dan sistem kekebalan tubuh bayi dan balita. Omega 3 dalam minyak ikan dapat merangsang produksi hormon- hormon yang berfungsi sebagai anti agregator, yaitu anti penggumpalan darah pada arteri. Kekebalan tubuh,kesehatan mata serta banyak lagi fungsi-fungsi yang sangat baik bagi tubuh kita Mesin Pemeras Minyak Ikan Mesin yang kami rencanakan menggunakan piston memanfaatkan sistem hidrolik dgn tenaga motor sebagai penggeraknya. Mesin Pemeras Minyak Ikan Beberapa jenis mesin pemeras makanan yang pernah ada seperti mesin pemeras tebu dan makanan : Mesin Pemeras Minyak Ikan Mesin Pemeras Makanan dgn sistem ulir tekan Mesin Pemeras Minyak IKan Mesin Pemeras Tebu Mesin Pemeras Minyak Ikan Dari beberapa contoh jenis mesin diatas dan atas saran para dosen pembimbing kami mencoba membuat alat yang lebih murah serta sesuai dengan studi kami yaitu Mesin Pemeras Minyak Ikan dgn Sistem Hidrolik. Mesin Pemeras Minyak Ikan Mesin Pemeras Minyak Ikan Keterangan : Motor listrik Sebagai sumber tenaga. Pompa hidraulik Untuk memompa fluida ke sirkuit hidraulik. One way control valve Untuk mengontrol arah aliran fluida. Pressure gauge Sebagai pegukur tekanan kerja. Pressure relief valve Untuk mengatur tekanan fluida sehingga sesuai dengan kebutuhan. 4/3 Directional control valve Untuk mengatur arah aliran fluida yang menuju silinder actuator. Silinder aktuator Merubah gaya dorong hidraulik menjadi gaya mekanik untuk mendorong beban yang ada. Strainer Sebagai filter fluida sehingga tidak ada benda asing yang masuk ke pompa dan saluran selanjutnya. Hose dan elbow Sebagai media aliran fluida. 4.2.menentukan dimensi tabung penyaring 4.2.1 menentukan mesin pemeras minyak ikan kapasitas pemerasan minyak ikan direncanakan 2 Kg per jam 4.2.2 mencari waktu dan berat jenis dari perencanaan waktu: Waktu persiapan pemerasan tape (t1) = 1 menit Waktu pemerasan tape (t2) = 3 menit Waktu pelepasan ampas tape (t3) = 2 menit Waktu pengaturan awal (t4) = 1 menit Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus pemerasan minyak ikan adalah ttotal = t1 + t2 + t 3 + t4 = (1+3+2+1) menit = 7 menit 0,12 jam Berat jenis ikan berdasarkan volume dan berat adalah 13,4810-6 kgf/cm3 4.2.3 Mencari volume tabung penyaring Dari data yang telah diperoleh Q pemerasan = 2,0 kgf/jam , ttotal = 0,12 jam , = 13,4810-6 kgf /cm3 maka volume dapat dicari : v = Q pemerasan x t total / = 2,0 Kgf/jam x 0,12 jam / 13,4810-6 kgf /cm3 = 17804,15 cm3 4.2.4 Mencari diameter tabung penyaring Tinggi tabung penyaring direncanakan 40 cm sehingga diameter tabung penyaring dapat dicari dengan perhitungan: v = A x h tabung = πD² x h tabung D = √4.v/ h tabung = 23,81 cm 24 cm 4.3 Perhitungan gaya untuk mencari diameter piston Gaya yang digunakan untuk memeras minyak ikan adalah 1088,71 kgf. 4.3.2 Mencari Diameter Piston Hidraulik Diamter piston hidraulik dapat dicari dari perhitungan diatas dengan F = 1088,71 kgf . Berdasarkan spesifikasi yang ada dipasaran maka dipilih : - Tipe silinder : Seri 70 - Gaya angkat :8800 N - Diameter piston: 0,050 m - Diameter rod : 0,028 m - Panjang langkah : max 1 m - Tekanan maksimum : 105 bar - η silinder : 0,85 ............. 4.4 Perencanaan Sistem Hidraulik Pemilihan pipa Dimana tekanan kerja yang direncanakan dengan mengetahui luasan yang direncanakan adalah A= (24cm)2/4. Tekanan kerja (P) = F/A = 2,4078 Kgf/cm2 = 2,3621 bar. = 2,3621 bar x 1 Psi/ 0,06897 bar = 34.25 Psi Dan untuk mencegah terjadinya kavitasi pada pompa maka antara ukuran pipa dengan hose sebelum pompa dan setelah pompa harus dibedakan. Ukuran pipa harus lebih besar dari ukuran hose. Berdasarkan lampiran 11 maka dipilih : - Jenis pipa : schedule 40 - Ukuran pipa : ¾ in - Diameter dalam : 20.93 mm - Diameter luar : 26,67 mm - Bursting pressure : 11000 psi - Faktor keamanan (FS) : 8 (tekanan 0 - 1000 psi) WP = BP/FS (Ref 1 hal 354) = 11000/8 = 1375 psi = 1375 psi .6897 Pa/1 Psi = 9.483.375 pa = 9.483 MPa = 9.483.375 N/m2 4.4.3 Pemilihan hose Dalam memilih hose, tekanan kerja harus lebih besar dari tekanan perencanaan. Berdasarkan hal tersebut, sesuai lampiran 9 dengan tekanan perencanaan P = 150 bar atau P = 2319,85 Psi, maka hose yang aman digunakan adalah : Diameter nominal (DN) Diameter luar (O.D) Diameter dalam (I.D) Maks. WP Maks. Temperature = 10 mm = 17,0 mm. = 9,5 mm. = 180 bar = 257 F. 4.4.4 Memilih komponen Hidraulik Dalam pemilihan komponen hidraulik, hal yang perlu diperhatikan adalah tekanan kerja maksimum yang akan dibebankan pada komponen tersebut.Yang harus diingat adalah bahwa tekanan dari komponen hidraulik harus lebih besar dari tekanan kerja sesungguhnya. Data-data yang ada untuk proses pemilihan komponen hidraulik ini, adalah : Tekanan kerja (P) = F/A = 2,4078 Kgf/cm2 = 2,3621 bar. = 2,3621 bar x 1 Psi/ 0,06897 bar = 34.25 Psi Check valve Dengan melihat data yang ada dan dicocokkan dengan tabel pada lampiran 3 maka dipilih chek valve model CNT –T04 dengan spesifikasi sebagai berikut : Aliran maksimum = 30 L/menit Tekanan maksimum = 210 bar Ulir = ½ “ PT Panjang total = 70 mm Kunci (Hex) = 27 mm Berat = 0,40 kg Pressure relief valve Untuk pressure relief valve dipilih model RB–T04 sesuai dengan tabel pada lampiran 4, dan spesifikasinya adalah sebagai berikut : Aliran maksimum = 80 L/menit Tekanan maksimum = 210 bar Ulir = ½ “ PT Berat = 2,5 kg 4/3 Directional control valve Directional control valve yang digunakan adalah 4/3 way valve with circulation mid-position. Pemilihan berdasarkan data yang ada yaitu tekanan kerja 0,5906 bar. Spesifikasi dari Directional control valve ini adalah : Aliran maksimum = 40 L/menit Tekanan maksimum = 250 bar Viscositas = 300 cSt Filtrasi absolut = 25 μ Strainer Berdasarkan lampiran 5, strainer yang digunakan adalah model MF06 dengan kapasitas aliran 56 l/min dengan filtrasi 100 mesh Pressure gauge Untuk pressure gauge dari lampiran 15 dipakai model 322 dengan spesifikasi sebagai berikut : ukuran nominal = 50 mm case/bodi = Stainless steel AISI 304 Ulir = 1/4" PT, Brass Keakuratan = ± 2.0 % F.S Skala = psi, Kg/cm2