pendidikan kewarganegaraan

advertisement
KONSTITUSI & RULE
OF LAW
BY
EVY SOPHIA, S.Pd.,MMSI
 KONSTITUSI
Konstitusi : Konstitusi adalah peraturan
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
secara mengikat cara-cara bagaimana suatu
pemerintahan diselenggarakan.
Sedangkan UUD adalah bagian dari konstitusi.
Hakekat Konstitusi :
a. Mengatur organisasi negara;
b. Mengatur hak dan kewajiban warga negara
dan negara;
c. Presedur mengubah UUD.
2. Fungsi Konstitusi :
a. Tata aturan dalam pendirian lembagalembaga yang permanen;
b. Tata aturan dalam hubungan negara
dengan warga negara serta dengan
negara lain;
c. Sumber hukum dasar yang tinggi.
Dinamika Pelaksanaan Konstitusi (UUD
1945) :
1.
UUD 1945, 18 Agustus 1945 s/d 27 Desember 1949;
2.
Konstitusi RIS, 27 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950;
3.
UUDS, 15 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959;
4.
Kembali ke- UUD 1945, Berlaku 5 Juli 1959-1966,
5.
UUD 1945 pada tahun 1966-1999,
6.
UUD 1945 Amandemen 1999, berlaku tahun 1999 sampai
sekarang.
Proses Perubahan UUD 45 Sidang umum MPR 19 September
1999. Sidang Tahanan MPR 18 Agustus 2000. Sidang Tahunan
MPR 9 November 2001. Sidang Tahanan UUD 10 Agustus 2002
Institusi Legislasi
 Institusi (lembaga) yang bertugas untuk
membuat konstitusi dan peraturan
perundang-undangan yang ada dibawahnya
adalah meliputi dua institusi, yaitu: Badan
Legislatif (DPR) dan Badan Eksekutif
(presiden)
 Bentuk produk peraturan perundangundangan yang dihasilkan oleh institusi
diatas adalah berupa UUD, UU, PERPU
PERDA, dan PP
Institusi dan Mekanisme Pembuatan
Konstitusi (UUD 1945), UU, PERPU, PP,
Dan PERDA
a. Amandemen Konstitusi (UUD 1945)
 Sebagai usaha untuk mengembalikan kehidupan
negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan
UUD 1945, salah satu aspirasi yang terkandung
didalam semangat reformasi adalah melakukan
amandemen terhadap UUD 1945
 Disahkannya perubahan pertama, kedua, ketiga
dan keempat UUD 1945 dalam sidang umum
MPR tahun 2002 menandai sebuah lompatan
besar ke depan bagi bangsa Indonesia, karena
bangsa Indonesia telah mempunyai sebuah UUD
yang lebih sempurna dibandingkan dengan UUD
1945 sebelumnya
Mekanisme Amandemen Konstitusi (UUD),
dan Pembuatan UU, PERPU, PP dan PERDA
b. Mekanisme Amandemen Konstitusi (UUD 1945)
 MPR mengadakan rapat konsultasi dengan seluruh badan
kelengkapan MPR dan anggotanya yaitu DPR dan DPD.
 Mendapat persetujuan 2/3 anggota DPR/MPR atas rencana
amandemen UUD 1945 tersebut.
 MPR membentuk Panitia Perumus Badan Pekerja (BP-MPR) yang
bertugas merumuskan rancangan UUD 1945 dari pimpinan MPRRI. Dalam pembahasan rapat dengar pendapat (hearing), panitia
perumus bersama dengan elemen-elemen yang meliputi; unsur
pemerintah, profesional, pengusaha, partai politik, LSM, Ormas,
OKP, tokoh masyarakat dan unsur-unsur lain yang terkait.
 Hasil perumusan Panitia Badan Pekerja MPR-RI , menyerahkan
hasil perumusna RUU kepada pimpinan MPR-RI
 Pimpinan MPR menyelenggarakan sidang umum MPR-RI tahunan
untuk mendengarkan pandangan umum fraksi-fraksi yang ada di
MPR-RI guna menetapkan rancangan UUD 1945 Amandemen
menjadi UUD 1945 UUD 1945 Amandemen.
c.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mekanisme Pembuatan Undang-undang dan PERPU
Pembuatan undang-undang dilakukan secara bersama-sama oleh
Presiden (eksekutif) dengan DPR-RI (legislatif) dengan mekanisme
sebagai berikut:
Pemerintah mengajukana RUU melalui Menteri Sekretariat Negara
kepada Setjen DPR-RI
Sekretaris Jendral DPR-RI mengirimkan RUU kepada pimpinan DPR-RI.
Pimpinan DPR-RI mengirimkan RUU tersebut kepada komisi yang
terkait.
Pimpinan Komisi membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas
RUU usulan pemerintah atau usulan inisiatif DPR-RI.
Panitia khusus mengadakan rapat dengar pendapat (hearing) dengan
elemen-elemen yang meliputi; unsur pemerintah, profesional,
pengusaha, partai politik, LSM, Ormas, OKP, tokoh masyarakat dan
unsur-unsur lain yang terkait.
DPR mengadakan Sidang Paripurna untuk mendengarkan pandangan
umum dari fraksi-fraksi yang selanjutnya menetapkan RUU menjadi
undang-undang.
d. Mekanisme Pembuatan Undang-undang Atas Usul Inisiatif DPR-RI
Pembuatan undang-undang dilakukan oleh badan legislatif (DPR-RI)
dengan mekanisme sebagai berikut :






Komisi mengajukan usul inisiatif RUU kepada badan legislatif DPR-RI.
Badan legislatif DPR-RI mengirimkan RUU kepada pemerintah untuk
dibahas dan selanjutnya dikembalikan lagi kepada pimpinan DPR-RI.
Pimpinan DPR-RI mengirimkan RUU tersebut kepada komisi yang terkait.
Pimpinan komisi membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas
RUU usulan pemerintah atau usulan inisiatif DPR-RI.
Panitia Khusus mengadakan rapat dengar pendapat (hearing) dengan
elemen-elemen yang meliputi; unsur pemerintah, profesional, pengusaha,
partai politik, LSM, Ormas, OKP, tokoh masyarakat dan unsur-unsur lain
yang terkait.
Pimpinan DPR-RI mengadakan Sidang Paripurna untuk mendengarkan
pandangan umum umum dari fraksi-fraksi yang selanjutnya menetapkan
RUU menjadi UU
e. Mekanisme Pembuatan PERDA
Pembuatan PERDA dilakukan secara bersama-sama oleh
Gubernur/Bupati/Walikota dengan DPRD Tingkat I dan II. Mekanisme
pembuatannya adalah sebagai berikut:






Pertama, Pemerintah Daerah Tingkat I atau II mengajukan rancangan
PERDA kepada DPRD melalui Sekretaris DPRD Tingkat I atau II.
Kedua, Sekretaris DPRD mengirim rancangan PERDA kepada pimpinan
DPRD Tingkat I atau II
Ketiga, Pimpinan DPRD Tingkat I atau II mengirimkan rancangan PERDA
tersebut kepada komisi yang terkait.
Keempat, Pimpinan komisi membentuk panitia khusus (pansus) untuk
membahas rancangan PERDA usulan pemerintah atau usulan inisiatif
DPRD Tingkat I dan II.
Kelima, Panitia Khusus mengadakan rapat dengar pendapat (hearing)
dengan elemen-elemen yang meliputi; unsur pemerintah, profesional,
pengusaha, partai politik, LSM, Ormas, OKP, tokoh masyarakat dan unsurunsur lain yang terkait di daerah.
Keenam, DPRD Tingkat I dan II mengadakan Sidang Paripurna untuk
mendengarkan pandangan umum dari fraksi-fraksi yang selanjutnya
menetapkan rancangan perda menjadi PERDA.
f. Mekanisme Pembuatan Peraturan
Pemerintah (PP)
 Pembuatan Peraturan Pemerintah (PP)
adalah sepenuhnya dilakukan oleh
pemerintah (eksekutif). PP berfungsi
sebagai peraturan mengenai pelaksanaan
undang-undang atau PERPU (Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang).
Menurut ketetapan MPR-RI Nomor III/MR/2000 tentang
Sumber Hukum dan Tata Urutan Perundang-undangan
Negara Republik Indonesia adalah :
 UUD 1945
 Ketetapan MPR-RI
 Undang-Undang
 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(PERPU)
 Peraturan Pemerintah (PP)
 Keputusan Presiden (Kepres)
 Peraturan Daerah (Perda)
Hierarki Peraturan Perundangundangan
Pengertian Rule of Law Pengertian Rule of
Law (Penegakan Hukum) adalah
kekuasaan undang-undang yang terorga
nisir.
 Negara Hukum hukum adalah Negara
yang dasar pemerintahannya didasarkan
atas hukum.

RULE OF LAW
•
•
Rule of Law suatu doktrin hukum yang
mulai muncul pada abad ke 19, bersamaan
dengan kelahiran negara kontitusi dan
demokrasi. Ia lahir sejalan dengan tumbuh
suburnya demokrasi dan meningkatnya
peran parlemen dalam penyelenggaraan
negara dan sebagai reaksi terhadap negara
absolut.
Dengan rule of law memberikan Jaminan
keadilan bagi masyarakat dan untuk
membatasi kekuasaan obsulut
Latar Belakang

Fungsi Rule of Law Pada hakikatnya
merupakan jaminan secara formal
terhadap “rasa keadilan” bagi rakyat
Indonesia dan juga “keadilan sosial”
sehingga diatur pada pembukaan UUD
1945, bersifat tetap dan instruktif bagi
penyelengaraan negara.
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat di
dalam pasal-pasal UUD 1945, yaitu :
1.
Negara Indonesia adalah Negara hukum (Pasal 1 ayat 3);
2.
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka
untuk
3.
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum &
keadilan (Pasal 24 ayat 1);
4.
Segenap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27
ayat 1);
5.
Dalam Bab XA tentang Hak Azasi Manusia memuat 10 pasal,
antara lain; bahwa setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlidungan dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum (Pasal 28D ayat 1);
6.
Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan
dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (Pasal
28D ayat 2).
Dinamika Pelaksanaan Rule of law Rule of
Law :
Pelaksanaan Just Law Lembaga Penegak Hukum di
Indonesia :
1.
2.
3.
4.
Kepolisian;
Kejaksaan;
KPK;
Badan Peradilan :
a. Mahkamah Agung.
b. Mahkamah Konstitusi.
c. Pengadilan Negeri;
d. Pengadilan Tinggi.
Thank you for listening
Download