pengaruh atribut produk terhadap keputusan pemilihan

advertisement
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN
PRODUK ANTANGIN JRG® TABLET
1
Zaenal Fanani 1)
Prodi Farmasi, STIKES Muhammadiyah Kudus
email: [email protected]
Abstrak
Persaingan obat herbal di Indonesia sangat kompetitif terbukti dengan banyaknya produk
obat herbal yang beredar di masyarakat, misalnya Antangin JRG® yang dikenal sebagai
obat masuk angin. Dampak dari persaingan bisnis obat herbal tersebut, maka produsen
harus mempunyai strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Produsen harus bisa
mempengaruhi persepsi konsumen, karena persepsi dapat mempengaruhi sikap yang
menentukan keputusan pemilihan produk. Atribut produk merupakan komponen penting
dalam strategi pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh atribut
produk terhadap persepsi konsumen dalam keputusan pemilihan produk Antangin JRG®
tablet. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelatif dengan metode survei di STIKES
Muhammadiyah Kudus. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner secara
langsung kepada responden. Pengambilan responden dilakukan dengan metode purposive
sampling, dengan jumlah responden sebanyak 100 orang mahasiswa. Analisis data
diperoleh dari kuesioner responden yang pernah memakai produk Antangin JRG® tablet,
menggunakan sekala likert dan penghitungan regresi berganda program SPSS For Windows
Release 16.0. Pengujian hipotesis dengan uji t untuk mengetahui pengaruh atribut produk
(merek, label, kemasan dan kualitas) terhadap persepsi konsumen dalam keputusan
pemilihan produk Antangin JRG® tablet. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
menunjukkan secara parsial, probabilitas signifikansi variabel merek 0,000; variabel label
0,218; variabel kemasan 0,823 dan variabel kualitas 0,000. Variabel merek dan kualitas
berpengaruh signifikan terhadap persepsi konsumen dalam keputusan pemilihan produk
Antangin JRG® tablet, karena nilai probabilitas signifikansi kedua variabel tersebut di
bawah 0,05. Dan variabel kualitas merupakan atribut produk yang paling dominan
mempengaruhi persepsi konsumen dalam keputusan pemilihan produk Antangin JRG®
tablet. Dilihat dari nilai t statistik 4,725 (> t tabel 1,98), paling tinggi dibandingkan nilai t
statistik variabel lain.
Kata Kunci: Atribut produk, persepsi, korelatif.
PENDAHULUAN
Produk Obat Herbal memiliki peluang
usaha yang sangat prospektif untuk
dikembangkan seiring dengan semakin
berkembangnya gaya hidup kembali ke
alam. Salah satu IOT yang memproduksi
Obat Herbal yaitu PT Deltomed dengan
produk Antangin JRG® tablet yang
diformulasikan untuk mengobati penyakit
karena masuk angin. Selain PT Deltomed
terdapat juga perusahaan lain yang juga
memproduksi obat herbal untuk masuk
angin. Hal tersebut kemudian menjadi suatu
tuntutan dari setiap produsen dalam hal
menciptakan kepuasan konsumen terutama
THE 5TH URECOL PROCEEDING
pasca pembelian yang pada akhirnya akan
membentuk loyalitas terhadap suatu produk
atau secara spesifik disebut pelanggan, salah
satunya adalah dengan perang antar produk
melalui penerapan strategi marketing mix
yang gencar, yang terdiri dari produk, harga,
tempat, dan promosi (Simamora, 2001).
Salah satu strategi pemasaran yang
dioptimalkan oleh PT. Deltomed dari empat
strategi bauran pemasaran adalah strategi
produk. Strategi produk tidak hanya
berkaitan dengan produk yang dipasarkan,
namun berhubungan pula dengan atribut
yang melekat pada produk. Atribut-atribut
yang melekat pada produk bisa berupa
335
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
atribut yang tampak (tangible) maupun
atribut yang tidak tampak (intangible), yang
didalamnya sudah tercakup harga, warna,
kemasan, prestasi pabrik, prestasi pengecer
dan pelayanan dari pabrik serta pengecer
yang mungkin diterima pembeli sebagai
sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya
(Stanton, 1996). Atribut-atribut inilah yang
akan menimbulkan perbedaan persepsi
konsumen,
dan
akhirnya
akan
mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian
Mahasiswa merupakan pasar Obat
Herbal yang sangat potensial, karena mereka
dalam usia produktif, sehingga dituntut
harus selalu menjaga kondisi kesehatan.
Sebagai contoh Mahasiswa Program Studi
Keperawatan, mereka cukup sibuk dengan
tugas kuliah, praktek lapangan, dan berbagai
macam aktifitas lainnya yang menguras
banyak tenaga. Sehingga peneliti merasa
tertarik mengetahui pengaruh atribut produk
terhadap persepsi mahasiswa, untuk melihat
gambaran persepsi konsumen dalam
pemilihan produk obat herbal. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi pengaruh atribut produk terhadap
persepsi konsumen dalam keputusan
pemilihan produk Antangin JRG® tablet.
KAJIAN LITERATUR
a. Atribut Produk
Sebuah produk memiliki atribut-atribut
yang dapat memberikan manfaat atau
kegunaan pada konsumen. Dari atribut–
atribut produk inilah dapat digunakan untuk
membedakan dengan produk sejenis lainnya,
dan setiap produsen akan memberikan
produk terbaik bagi para konsumennya.
Gitosudarmo (1995) menyatakan bahwa
atribut produk adalah suatu komponen yang
merupakan sifat-sifat produk yang menjamin
agar produk tersebut dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang diharapkan
oleh pembeli.
Atribut produk diharapkan dapat
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
produk yang ditawarkan dan memudahkan
konsumen dalam membuat keputusan
pembelian, sehingga konsumen akan
memandang produk tersebut berbeda dan
lebih baik dari produk lain yang sejenis.
Produsen dapat memenuhi keinginan
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
konsumen dengan memberikan atributatribut yang terbaik pada produknya dan
menempatkan posisi produknya menjadi
prioritas pilihan konsumen.
Menurut Tjiptono (1997) komponenkomponen yang terdapat dalam atribut
produk meliputi merek, kemasan, pemberian
label, jaminan, pelayanan dan sebagainya.
Dari definisi di atas, maka yang
dijadikan dasar dalam variabel penelitian
atribut produk dan disesuaikan dengan
produk obat herbal Antangin JRG tablet
adalah merek, label, kemasan dan kualitas
produk.
b. Merek (Brand)
Merek dari suatu produk akan
mempermudah
konsumen
dalam
mengidentifikasikan suatu barang atau jasa,
karena sekarang ini telah beredar banyak
merek di pasaran. Konsumen dapat
mengetahui ciri-ciri dan manfaat suatu
produk dari merek produk tersebut.
Menurut Kotler (2002) merek adalah
nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau
kombinasi dari hal-hal tersebut yang
dimaksudkan untuk mendefinisikan barang
atau jasa dari seseorang atau sekelompok
penjual dan untuk membedakannya dari
produk pesaing.
Lebih lanjut menurut Kotler (2002),
merek memiliki enam tingkatan pengertian,
yaitu:
1) Atribut
Merek akan mengingatkan pelanggan
pada atribut-atribut tertentu dari suatu
produk.
2) Manfaat
Suatu merek lebih dari sekadar atribut.
Pelanggan tidak membeli atribut,
mereka membeli manfaat. Atribut
diperlukan
untuk
diterjemahkan
menjadi manfaat fungsional dan atau
emosional.
3) Nilai
Merek merupakan sesuatu tentang nilai
produsen.
Pemberian merek harus
mengetahui kelompok mana yang
mencari nilai-nilai yang terkandung
dalam suatu merek.
4) Budaya
Merek akan mewakili budaya tertentu,
baik itu untuk menunjukkan suatu
336
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
perusahaan maupun negara tempat
perusahaan tersebut berproduksi.
5) Kepribadian
Merek akan mencerminkan kepribadian
tertentu baik terhadap produk maupun
terhadap orang yang mengenakan
merek tersebut.
6) Pemakai
Merek menunjukkan jenis konsumen
yang membeli atau menggunakan
produk tersebut. Pemakainya adalah
orang-orang yang menghargai nilai,
budaya dan kepribadian produk
tersebut.
c. Label
Label merupakan bagian dari suatu
produk yang menyampaikan informasi
mengenai produk dan penjual. Sebuah label
bisa merupakan bagian dari kemasan, atau
bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal)
yang dicantumkan pada produk (Tjiptono,
1997).
Menurut Kotler (2002) label memiliki
beberapa fungsi, yaitu:
1) Label mengidentifikasikan produk atau
merek.
2) Label berfungsi menentukan kelas
produk. Dalam penggolongan kelas,
tiap produk dapat digolongkan ke
dalam label kelas A, B, dan C.
3) Label berfungsi menjelaskan produk,
yaitu siapa pembuatnya, di mana
dibuat, kapan dibuat, apa isinya,
bagaimana menggunakannya, serta
bagaimana penggunaan yang aman.
4) Label berfungsi sebagai alat promosi.
d. Kemasan
Definisi kemasan menurut Kotler
(2002) adalah semua kegiatan merancang
dan memproduksi wadah atau pembungkus
suatu produk.
Salah satu alat pemasaran yang efektif
dan
efisien
untuk
menarik
dan
mempengaruhi konsumen dapat dilakukan
melalui kemasan. Karena kemasan bisa
menciptakan nilai tersendiri bagi konsumen
dan ciri khusus bagi produk.
Menurut Tjiptono (1997) tujuan
pengemasan adalah meliputi:
1) Sebagai pelindung isi (protection),
misalnya dari kerusakan, berkurangnya
kadar atau isi dan sebagainya.
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
2) Untuk memberikan kemudahan dalam
penggunaan (operating), misalnya
supaya tidak tumpah, sebagai alat
pemegang dan lain-lain.
3) Bermanfaat dalam pemakaian ulang
(reusable), misalnya untuk diisi
kembali (refill) atau untuk wadah lain.
4) Memberikan daya tarik (promotion),
yaitu aspek artistik, warna, bentuk
maupun desainnya.
5) Sebagai identitas (image) produk,
misalnya berkesan kokoh dan awet.
6) Dalam hal distribusi (shipping)
misalnya mudah disusun, dihitung dan
ditangani.
7) Informasi ( labeling), yaitu menyangkut
isi, pemakaian dan kualitas.
8) Sebagai cermin inovasi produk,
berkaitan dengan kemajuan teknologi
dan daur ulang.
e. Kualitas
Kualitas merupakan ukuran relatif
kebaikan dari produk atau jasa, untuk
mengetahui apakah suatu produk atau jasa
dapat memenuhi atau bahkan melebihi
harapan konsumen. Konsumen lebih
menyukai produk dengan kualitas yang
semakin lama semakin meningkat dan sesuai
dengan keinginan konsumen.
Menurut Stanton (1996) mutu produk
merupakan ciri pembentuk citra produk
yang paling sulit di jabarkan. Konsumen
sering tidak sependapat tentang faktor-faktor
apa sebenarnya yang membentuk mutu
sebuah produk. Dalam masalah ini cita rasa
pribadi sangat berperan dalam membentuk
mutu suatu produk.
Menurut Gaspersz (2002) terdapat
delapan dimensi karakteristik kualitas atau
mutu produk , yaitu:
1) Kinerja
(performance).
Berkaitan
dengan aspek fungsional dari produk
tersebut dan merupakan karakteristik
utama yang dipertimbangkan pelanggan
ketika ingin membeli suatu produk.
2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
(features). Merupakan aspek kedua dari
performance yang menambah fungsi
dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan
dan pengembangannya.
3) Keandalan
(reliability).
Berkaitan
dengan probabilitas atau kemungkinan
suatu produk melaksanakan fungsinya
337
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
dengan baik atau berhasil dalam waktu
periode tertentu dengan kondisi
tertentu.
4) Konfirmasi (confirmance). Berkaitan
dengan tingkat kesesuaian produk
terhadap spesifikasi
yang
telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan.
5) Daya tahan (durability). Merupakan
ukuran masa pakai suatu produksi,
karakteristik ini berkaitan dengan daya
tahan dari produk itu.
6) Kemampuan
pelayanan
(service
ability). Merupakan karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan, keramahan
atau
kesopanan,
kompetensi,
kemudahan serta akurasi dalam
perbaikan.
7) Estetika
(esthetich).
Merupakan
karakteristik yang bersifat subjektif
sehingga
berkaitan
dengan
pertimbangan pribadi dan refleksi dari
preferensi atau pilihan individual.
8) Kualitas yang dirasakan (perceived
quality). Bersifat subjektif berkaitan
dengan perasaan pelanggan dalam
mengkonsumsi produk tersebut seperti
meningkatkan harga diri, prestise dan
lain sebagainya.
f. Persepsi
Persepsi menurut Robbins (2001)
adalah suatu proses yang individunya
mengorganisasikan dan menafsirkan kesankesan indera mereka agar memberikan
makna bagi lingkungan mereka.
Persepsi akan mempengaruhi perilaku
seseorang atau perilaku merupakan cermin
persepsi yang dimilikinya. Persepsi terkait
erat dengan masalah sikap, karena persepsi
merupakan komponen kognitif sikap.
Prinsip-prinsip dasar persepsi menurut
Fleming dan Levie (1978), antara lain
meliputi:
1) Persepsi bersifat relatif
Prinsip relatif menyatakan bahwa setiap
orang akan memberikan persepsi yang
berbeda, sehingga pandangan terhadap
sesuatu hal sangat tergantung dari siapa
yang melakukan persepsi.
2) Persepsi bersifat selektif
Prinsip kedua menyatakan bahwa
persepsi tergantung pada pilihan, minat,
kegunaan, kesesuaian bagi seseorang.
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
3) Persepsi dapat diatur
Persepsi perlu diatur atau ditata agar
orang
lebih
mudah
mencerna
lingkungan atau stimulus.
4) Persepsi bersifat subyektif
Persepsi seseorang dipengaruhi oleh
harapan atau keinginan tersebut.
Pengertian ini menunjukkan bahwa
persepsi sebenarnya bersifat subyektif.
5) Persepsi seseorang atau kelompok
bervariasi
Walaupun mereka berada dalam situasi
yang sama. Prinsip ini berkaitan erat
dengan
perbedaan
karakteristik
individu, sehingga setiap individu bisa
mencerna stimuli dari lingkungan tidak
sama dengan individu lain.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif korelatif, dengan metode survei
menggunakan instrumen alat ukur berupa
kuesioner.
Pengambilan
responden
dilakukan dengan metode purposive
sampling, yaitu suatu metode nonprobability
sampling yang sasaran atau sampelnya
ditentukan dengan syarat tertentu, yaitu
mahasiswa yang pernah memakai produk
Antangin JRG® tablet, yang mudah ditemui
dan bersedia untuk mengisi kuesioner.
Sugiono (2002) menyatakan bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini populasi yang
digunakan adalah semua mahasiswa yang
pernah menggunakan Antangin JRG® tablet.
Arikunto (2002) menyatakan sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Sampel penelitian ini adalah
Mahasiswa Program Studi Keperawatan
Sekolah
Tinggi
Ilmu
Kesehatan
Muhammadiyah Kudus yang pernah
menggunakan Antangin JRG® tablet.
Kriteria inklusi yaitu mahasiswa yang
pernah memakai produk Antangin JRG®
tablet. Kriteria eksklusinya yaitu mahasiswa
yang pernah memakai produk Antangin
JRG® tablet, namun tidak mengisi survei
dengan baik.
338
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer. Data primer adalah
data yang didapat langsung dari sumber
pertama. Pengumpulan data dilakukan dari
bulan Oktober 2016 sampai bulan Desember
2016. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara metode kuesioner. Metode kuesioner
merupakan suatu metode untuk memperoleh
data yang dilakukan dengan cara
memberikan suatu daftar pertanyaan yang
akan diisi oleh responden yang terdiri dari
pertanyaan tentang sejauh mana atribut
produk Antangin JRG tablet mempengaruhi
persepsi konsumen produk tersebut.
Jumlah responden sebanyak 100 orang,
penentuan
jumlah
sampel
dengan
menggunakan rumus yang dikemukakan
Hair, dkk.,(2000), yaitu: n = Z2α/2 (P.Q)/e2
Keterangan :
Zα/2 = Nilai standar (Z) disesuaikan dengan
selang kepercayaan (1-α)100%.
P = Estimasi proporsi populasi yang
menjadi target pengambilan sampel.
Q = (1-P) adalah proporsi yang tidak
menjadi target pengambilan sampel.
e
= Toleransi tingkat kesalahan
pengambilan sampel yang dapat
diterima.
Dengan mengambil α = 5%, tingkat
kesalahan pengambilan sampel e = 0,10 dan
probabilitas P = 0,50. Karena jumlah
konsumen produk Antangin JRG® tablet
yang tidak diketahui, maka besar sampel
yang harus diambil minimum sebesar n =
96,04; sehingga dibulatkan menjadi 100
responden.
Analisa data dilanjutkan dengan
penghitungan
regresi
berganda
menggunakan program SPSS For Windows
Release 16.0. Pengujian hipotesis dengan uji
t untuk mengetahui pengaruh masingmasing atribut produk terhadap keputusan
pemilihan mahasiswa. Variabel penelitian
yang
memiliki
keterkaitan
erat
mempengaruhi persepsi mahasiswa pada
produk Antangin JRG® tablet dapat
diidentifikasikan, yaitu merek, label,
kemasan, dan kualitas.
Variabel independen adalah variabel
bebas yang merupakan atribut produk yang
ada pada Antangin JRG tablet yang meliputi
merek, label, kemasan, dan kualitas.
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Variabel dependen adalah variabel
terikat yang dipengaruhi karena adanya
variabel bebas. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah persepsi konsumen
terhadap atribut produk Antangin JRG tablet
dimana yang digunakan sampel pada
penelitian ini adalah mahasiswa.
Perhitungan regresi berganda bertujuan
untuk memprediksi besarnya pengaruh
variabel bebas yang terdiri dari merek, label,
kemasan dan kualitas produk Antangin
JRG® tablet terhadap variabel terikat yaitu
persepsi mahasiswa. Regresi dengan metode
estimasi Ordinary Least Squares (OLS)
akan memberikan hasil yang Best Linear
Unbiased Estimator (BLUE) jika memenuhi
semua asumsi klasik (Ghozali, 2006). Uji
asumsi klasik yang digunakan adalah: Uji
Multikolonieritas, Uji Autokorelasi, Uji
Heteroskedastisitas, Uji Normalitas.
Instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel persepsi diadaptasi dari
penelitian Wibowo (2007) yang telah
dimodifikasi (Tabel 1).
Tabel 1. Definisi Variabel Operasional
Persepsi
Indikator
Jenis produk
Kenyamanan
produk
Evaluasi produk
Pilihan produk
Ukuran
Kesesuaian
kebutuhan
Skala
Rasa nyaman
Interval
Perbandingan
keuntungan
Kesesuaian
keinginan
Interval
Interval
Interval
Instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel merek diadaptasi dari
penelitian Wibowo (2007) yang telah
dimodifikasi (Tabel 2).
Tabel 2. Definisi Variabel Operasional
Merek
Indikator
Atribut
Manfaat
Nilai
Budaya
Kepribadian
Pemakai
339
Ukuran
Kesan kualitas
Harapan
manfaat
Reputasi
merek
Cermin budaya
Karakter
pribadi
Aktifitas
Skala
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
pemakai
Instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel label diadaptasi dari
penelitian Wibowo (2007) yang telah
dimodifikasi (Tabel 3).
Tabel 3. Definisi Variabel Operasional
Label
Indikator
Kesesuaian
isi
label
Informasi lengkap
mengenai produk
Keakuratan
informasi
Gambar, teks dan
warna
Ukuran
Kesesuaian
kandungan
Kejelasan
informasi
Tingkat
keakuratan
Skala
Ciri khas
Interval
Interval
Interval
Interval
Instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel kemasan diadaptasi dari
penelitian Wibowo (2007) yang telah
dimodifikasi (Tabel 4).
Tabel 4. Definisi Variabel Operasional
Kemasan
Indikator
Pelindung isi
Penggunaan
produk
Daya tarik
Identitas produk
Informasi
Ukuran
Tingkat
perlindungan
Tingkat
kemudahan
Tingkat
keunikan
Kesan praktis
Informasi
bahan
Skala
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel kualitas diadaptasi dari
penelitian Wibowo (2007) yang telah
dimodifikasi (Tabel 5).
Tabel 5. Definisi Variabel Operasional
Kualitas
Indikator
Kinerja
Tampilan
Keandalan
Konfirmasi
Daya tahan
Estetika
Persepsi mutu
Ukuran
Manfaat terasa
Kesesuaian
harapan
Standar
kualitas
Spesifikasi
produk
Daya
tahan
lama
Nilai estetika
Produk terbaik
THE 5TH URECOL PROCEEDING
Skala
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Merek
Produk Antangin JRG tablet merupakan
obat herbal produksi PT. Deltomed.
Produsen tentu mempunyai berbagai macam
strategi untuk bisa memasarkan produk,
salah satunya dengan menggunakan atribut
produk merek. Hasil penelitian untuk butir
pertanyaan ”Merek Antangin JRG tablet
memberikan kesan sebagai obat herbal yang
berkualitas”, sebagian besar responden
(47%) memberi jawaban setuju, yang berarti
merek tersebut memberi kesan produk
berkualitas, karena merek tersebut telah
diterima luas oleh konsumen.
Responden sebanyak 55% memberi
jawaban setuju pada butir pertanyaan
”Merek Antangin JRG tablet memberikan
manfaat sesuai dengan kebutuhan dan
harapan anda” yang berarti sebagian besar
responden percaya kalau merek tersebut
memberi manfaat seperti harapan konsumen.
Ditinjau dari butir pertanyaan ”Merek
Antangin JRG tablet mencerminkan reputasi
merek dari produsennya yaitu PT.
Deltomed”, sebanyak 45% responden
memberikan jawaban setuju. Hal ini karena
produsen berhasil menanamkan imej positif
pada merek tersebut, sehingga mempunyai
persepsi bagus di mata konsumen.
Responden sebanyak 44% juga
memberikan jawaban yang setuju untuk
butir pertanyaan ” Merek Antangin JRG
tablet mencerminkan budaya masa kini”.
Hal ini menunjukkan bahwa merek tersebut
dapat mencerminkan gaya hidup konsumen
modern yang cenderung serba praktis.
Dilihat dari butir pertanyaan ”Merek
Antangin JRG tablet mencerminkan karakter
pribadi anda”, sebanyak 40% responden
memberikan jawaban setuju. Berdasar hasil
ini, bisa diketahui bahwa merek tersebut
dapat mencerminkan karakter pribadi
konsumen.
Responden sebanyak 36% orang
memberikan jawaban yang setuju terhadap
butir pertanyaan ” Merek Antangin JRG
tablet memberikan kesan bahwa anda
memiliki aktifitas yang padat” yang berarti
merek tersebut dapat menunjukkan bahwa
340
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
konsumennya mempunyai aktifitas yang
padat.
b. Label
Label merupakan bagian dari suatu
produk yang menyampaikan informasi
mengenai produk dan penjual. Sebuah label
bisa merupakan bagian dari kemasan, atau
bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal)
yang
dicantumkan
pada
produk.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
bahwa 44% responden memberikan jawaban
ragu-ragu terhadap butir pertanyaan ”Label
yang terkandung dalam produk Antangin
JRG tablet sesuai dengan kandungan
isinya”, bisa disimpulkan bahwa responden
kurang memperhatikan kandungan dalam
produk tersebut, sehingga tidak membaca
keterangan pada label.
Responden sebanyak 51% menyatakan
ragu-ragu terhadap butir pertanyaan “Label
yang terdapat dalam produk Antangin JRG
tablet menyampaikan informasi yang jelas
mengenai produk”, yang berarti konsumen
kurang memperhatikan label, padahal label
berisi informasi penting tentang produk
tersebut.
Responden sebanyak 43% memberikan
jawaban ragu-ragu terhadap butir pertanyaan
“Informasi yang terdapat dalam produk
Antangin JRG tablet memiliki tingkat
keakuratan yang tinggi”, bisa diketahui
sebagian
besar
responden
tidak
memperdulikan informasi yang disampaikan
pada label produk.
Dilihat dari butir pertanyaan “Desain
gambar yang terdapat dalam label produk
Antangin JRG tablet memiliki ciri khas
tersendiri”, reponden yang memberikan
jawaban ragu-ragu sebanyak 47%. Sebagian
besar responden merasa desain yang ada
pada label produk tersebut sama saja dengan
produk lain.
Responden sebanyak 49% menyatakan
ragu-ragu pada butir pertanyaan ”Desain
teks yang terdapat dalam label produk
Antangin JRG tablet memiliki ciri khas
tersendiri”, sebagian besar responden merasa
bahwa desain teks yang menyertai label
produk tersebut sudah umum digunakan
produk lain.
Dilihat dari butir pertanyaan “Desain
warna yang terdapat dalam label produk
Antangin JRG tablet memiliki ciri khas
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
tersendiri”,
diketahui
responden
menganggap desain warna pada label produk
tersebut biasa di gunakan oleh produk lain
sejenis, dimana sebagian besar responden
(41%) menyatakan ragu-ragu.
c. Kemasan
Hasil deskripsi variabel kemasan,
diketahui bahwa untuk butir pertanyaan
”Kemasan produk Antangin JRG tablet
dapat melindungi isi didalamnya”, sebagian
besar responden (41%) memberikan
jawaban ragu-ragu, berarti responden merasa
umum dengan kemasan produk tersebut, dan
tidak begitu memperhatikan fungsinya.
Responden sebanyak 40% memberikan
penilaian ragu-ragu pada butir pertanyaan
”Kemasan Antangin JRG tablet memberi
kemudahan dalam penggunaannya”, bisa
diartikan bahwa sebagian besar reponden
tidak begitu memperdulikan kemasan
produk tersebut, karena sama seperti produk
lain sejenis.
Ditinjau dari butir pertanyaan ”Ukuran
kemasan Antangin JRG tablet
sangat
menarik”, responden sebanyak 42%
memberikan
jawaban
ragu-ragu,
dikarenakan ukuran kemasan produk
tersebut sama saja dengan produk lain
sejenis.
Responden sebanyak 40% menilai
ragu-ragu pada butir pertanyaan ”Bentuk
kemasan Antangin JRG tablet sangat unik”.
Karena pengaruh bentuk kemasan tersebut
tidak jauh berbeda dengan produk lain, tidak
memiliki keunikan tersendiri.
Ditinjau dari butir pertanyaan ”Warna
kemasan Antangin JRG tablet
sangat
menarik”, sebagian besar responden (43%)
memberikan jawaban ragu-ragu. Karena
responden menganggap biasa warna
kemasan produk tersebut dan tidak ada yang
spesial.
Responden sebanyak 47% memberikan
penilaian ragu-ragu pada butir pertanyaan
”Kemasan Antangin JRG tablet mempunyai
kesan praktis”, karena merasa kemasan
produk tersebut yang sudah umum
digunakan, tidak lebih praktis dibanding
produk lain sejenis.
d. Kualitas
Hasil deskripsi variabel kualitas,
diketahui bahwa untuk butir pertanyaan ”
Antangin JRG tablet manfaatnya terasa
341
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
(berfungsi
maksimal
sesuai
dengan
iklan/promosi)”, sebagian besar responden
(44%) menjawab setuju. Karena iklan
produk
tersebut
telah
berhasil
mempengaruhi sugesti konsumen, sehingga
merasakan kualitas produk seperti manfaat
yang disebutkan pada iklannya.
Responden sebanyak 48% memberikan
jawaban setuju pada butir pertanyaan
“Tampilan / feature yang ada dalam
Antangin JRG tablet sesuai dengan harapan
anda”, karena konsumen dapat merasakan
kualitas produk tersebut, tampilannya bagus
dan sesuai harapan konsumen.
Berdasarkan butir pertanyaan ”
Antangin JRG tablet memenuhi standar
kualitas”,
responden
sebanyak
46%
memberikan jawaban setuju pada butir
pertanyaan tersebut. Karena kualitas produk
yang dirasakan konsumen, merupakan
jaminan dari produsen dalam memenuhi
standar pada bahan baku maupun proses
produksi.
Dilihat dari butir pertanyaan “Antangin
JRG tablet memiliki spesifikasi tersendiri”,
responden sebesar 50% memberikan
jawaban setuju pada butir pertanyaan
tersebut. Responden merasa kualitas produk
tersebut dapat dirasakan maksimal, dan tidak
diperoleh dari produk lain sejenis.
Responden sebanyak 49% memberikan
jawaban setuju pada butir pertanyaan
“Antangin JRG tablet memiliki daya tahan
yang lama”. Responden telah merasakan
kualitas produk tersebut secara maksimal,
sehingga konsumen tersugesti bahwa produk
tersebut mempunyai daya tahan yang lama.
Dilihat dari butir pertanyaan “Produk
Antangin JRG tablet memiliki estetika”
responden sebanyak 45% memberikan
jawaban setuju, konsumen merasa kualitas
produk tersebut telah memenuhi unsur
estetis dari hasil pengamatan langsung.
Reponden sebanyak 49% merasa setuju
dengan butir pertanyaan “Antangin JRG
tablet pada saat ini adalah yang terbaik”.
Responden merasa kualitas produk tersebut
nomor satu, karena konsumen merasakan
kepuasan yang tidak bisa diperoleh dari
produk lain sejenis.
e. Persepsi
Hasil deskripsi variabel persepsi,
diketahui bahwa untuk butir pertanyaan ”
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Antangin JRG tablet sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan anda”, sebagian
besar responden (47%) menjawab setuju.
Karena persepsinya sesuai kualitas produk
tersebut, sehingga yakin produk tersebut
mampu memenuhi kebutuhan mereka.
Dilihat dari butir pertanyaan ” Produk
Antangin JRG tablet bisa membuat anda
nyaman”, setengah dari responden (50%)
memberikan jawaban setuju pada butir
pertanyaan tersebut. Persepsi seperti itu
karena mereka telah terpuaskan dengan
produk tersebut yang tidak diperoleh dari
produk lain.
Responden sebanyak 44% setuju pada
butir pertanyaan “Sebelum menggunakan
Antangin JRG tablet, anda terlebih dahulu
membandingkan dengan produk lain yang
sejenis untuk mengetahui produk mana yang
paling menguntungkan”, Dapat diketahui
responden
cukup
selektif
sebelum
menentukan pemilihan produk tersebut.
Butir pertanyaan “Pilihan produk
Antangin JRG tablet sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan anda”, mendapat
respon setuju dari 49% responden.
Menunjukkan persepsi baik konsumen,
karena merasa puas dengan kualitas produk
Antangin JRG tablet.
f. Uji Multikoloniearitas
Hasil analisis (Tabel 6), untuk VIF dan
Tolerance mengindikasikan tidak terdapat
multikolonieritas antar variable independen
dalam model regresi. Nilai VIF tidak ada
yang > 10 dan nilai Tolerance tidak ada
yang < 0,10.
g. Uji Autokorelasi
Hasil analisis (Tabel 6), nilai DurbinWatson sebesar 1,949. Bila dibandingkan
nilai DW tabel dengan nilai signifikansi 5%,
jumlah sampel 100 dan jumlah variable
independen 4, nilai DW berada pada selang
1,59 < DW < 1,76. Maka dapat disimpulkan
tidak terdapat autokorelasi.
h. Uji Normalitas Residual
Uji Kolmogorov-Smirnov (Tabel 6),
dapat dilakukan untuk menguji apakah
residual terdistribusi secara normal. Hasil uji
Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan,
dimana nilai Asyimp. Sig > taraf signifikan
α (0,05), yaitu 0,689. Jadi dapat disimpulkan
residual berdistribusi normal.
i. Koefisien Determinasi
342
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
Hasil analisis (Tabel 6), besarnya R2
adalah 0,594. Hal ini berarti 59,4% variasi
persepsi responden dapat dijelaskan oleh
variasi dari keempat variabel independen
merek, label, kemasan, dan kualitas.
Sedangkan sisanya (40,6%) dijelaskan oleh
sebab-sebab lain di luar model. Standar
Error of Estimate (SEE) sebesar 1,429.
Makin kecil nilai SEE akan membuat model
regresi
semakin
tepat
dalam
memprediksikan variabel dependen.
j. Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji t)
Pengaruh variabel label dan kemasan
tidak signifikan, hal ini dapat dilihat dari
probabilitas signifikansi kedua variabel
tersebut jauh di atas 0,05 (Tabel 6).
Sedangkan variabel merek dan kualitas
berpengaruh signifikan. Variabel merek
mempunyai signifikansi 0,000, variabel
label mempunyai signifikansi 0,218,
variabel kemasan mempunyai signifikansi
0,823, variabel kualitas mempunyai
signifikansi 0,000. Dilihat dari t statistik,
maka nilai yang lebih besar dari t tabel
(1,98), yaitu variabel merek sebesar 4,094
dan variabel kualitas sebesar 4,725.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
persepsi mahasiswa, lebih dipengaruhi oleh
variabel merek dan kualitas.
k. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini selain adanya
keterbatasan waktu dan biaya yang tersedia,
juga tidak memiliki hasil kaji etik, serta
karakter responden yang dianggap homogen.
Tabel 6. Analisis Regresi Linier
Stand
Un
ardize
standardized Coeffi
Coefficients cients
Model B
Std.
Error Beta
Cnstn -.329 1.429
Collinearit
y Statistics
T
Tole
ran
Sig. c
VIF
-.230 .818
Mrk
.269
(x1)
.066
.361
4.094 .000 .551 1.816
Lbl
(x2)
.082
.066
.103
1.241 .218 .616 1.623
Kms
n
.015
(x3)
.065
.019
.225
THE 5TH URECOL PROCEEDING
Klts
(x4)
.284
UAD, Yogyakarta
.060
.429
4.725 .000 .518 1.932
Durbin-Watson
: 1,949
KolmogorovSmirnov Z : 0,713
Asymp.Sig.
(2tailed) : 0,689
R2
: 0,594
Adjusted
: 0,577
t
: 1,98
R2
tabel
KESIMPULAN
Hasil
analisis
regresi
linear
menunjukkan bahwa variabel merek dan
kualitas mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap persepsi responden. Hal
tersebut terjadi karena kedua atribut tersebut
sudah dianggap sebagai faktor penting yang
dimiliki oleh produk tersebut yang bisa
mempengaruhi persepsi konsumen. Dengan
nilai konstanta negatif yang artinya, jika
tidak ada peningkatan dari variabel-variabel
tersebut maka nilai dari persepsi responden
adalah negatif atau berkurang. Sehingga bisa
diasumsikan, jika produsen tidak melakukan
perbaikan atau inovasi pada produk mereka
terutama yang menyangkut dengan kedua
atribut tersebut, dapat dipastikan persepsi
konsumen akan berkurang dan kemungkinan
konsumen dalam melakukan pembelian
ulang juga berkurang.
Sedangkan variabel kualitas mempunyai
pengaruh yang paling besar terhadap
persepsi responden. Hal ini dapat diartikan
bahwa konsumen, lebih mempertimbangkan
kualitas dalam mempersepsi suatu produk,
dimana produk Antangin JRG® tablet telah
mampu
menempatkan
diri
dan
menyesuaikan
dengan
perkembangan
zaman. Sehingga mampu mempengaruhi
responden untuk memberikan persepsi
secara positif pada produk tersebut.
.823 .602 1.660
343
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
REFERENSI
Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Revisi VI, hal 112, Rineka Cipta,
Jakarta.
Fleming, M., & Levie, W. H., 1978,
Instructional
Message
Design
Principles. Englewood Cliffs, NJ :
Educational Technology Publ.
Gaspersz, V., 2002, Total Quality
Manajemen, hal 37, Gramedia,
Jakarta.
Ghozali, I., 2006, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS,
Hal. 41,42,82,123, Badan Penerbit
Undip, Semarang.
Gitosudarmo,
I.,
1995,
Manajemen
Pemasaran Edisi I, hal 188, BPFE
Yogyakarta.
Hair, J.F.Jr., Bush, R.P., Ortinan, D.J., 2000,
Marketing Research a Practical
Approach for the New Millenium,
339-340,
Mc
Graw-Hill
Companies,Inc., USA.
Kotler, P., 2002, Manajemen Pemasaran,
Jilid
2,
hal
460,478,476,183
Prehallindo, Jakarta.
Robbins, S., 2001, Organizational Behavior.
9rd
edition,
Prentice
Hall,
International Inc, New Jersey.
Simamora, B., 2001, Memenangkan Pasar
dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel, Hal 22, Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Stanton, W, J., 1996. Dasar-dasar
Pemasaran, Jilid I Edisi Ketujuh, hal
222,282,286, Alih Bahasa : Yohanes
Lamart, Erlangga, Jakarta.
Sugiono, 2002, Metode Penelitian Bisnis,
hal 57,211, CV Alfabeta, Bandung.
Tjiptono, F., 1997, Strategi pemasaran Edisi
II, hal 103,104,106,107 Andi,
Jogjakarta.
Wibowo, S, A., 2007, Pengaruh Atribut
Produk
Terhadap
Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Produk
Mizone (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Strata-1 Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang), Skripsi,
Universitas Negeri Malang.
THE 5TH URECOL PROCEEDING
344
ISBN 978-979-3812-42-7
Download