THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK ANTANGIN JRG® TABLET 1 Zaenal Fanani 1) Prodi Farmasi, STIKES Muhammadiyah Kudus email: [email protected] Abstrak Persaingan obat herbal di Indonesia sangat kompetitif terbukti dengan banyaknya produk obat herbal yang beredar di masyarakat, misalnya Antangin JRG® yang dikenal sebagai obat masuk angin. Dampak dari persaingan bisnis obat herbal tersebut, maka produsen harus mempunyai strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Produsen harus bisa mempengaruhi persepsi konsumen, karena persepsi dapat mempengaruhi sikap yang menentukan keputusan pemilihan produk. Atribut produk merupakan komponen penting dalam strategi pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh atribut produk terhadap persepsi konsumen dalam keputusan pemilihan produk Antangin JRG® tablet. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelatif dengan metode survei di STIKES Muhammadiyah Kudus. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada responden. Pengambilan responden dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 100 orang mahasiswa. Analisis data diperoleh dari kuesioner responden yang pernah memakai produk Antangin JRG® tablet, menggunakan sekala likert dan penghitungan regresi berganda program SPSS For Windows Release 16.0. Pengujian hipotesis dengan uji t untuk mengetahui pengaruh atribut produk (merek, label, kemasan dan kualitas) terhadap persepsi konsumen dalam keputusan pemilihan produk Antangin JRG® tablet. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan secara parsial, probabilitas signifikansi variabel merek 0,000; variabel label 0,218; variabel kemasan 0,823 dan variabel kualitas 0,000. Variabel merek dan kualitas berpengaruh signifikan terhadap persepsi konsumen dalam keputusan pemilihan produk Antangin JRG® tablet, karena nilai probabilitas signifikansi kedua variabel tersebut di bawah 0,05. Dan variabel kualitas merupakan atribut produk yang paling dominan mempengaruhi persepsi konsumen dalam keputusan pemilihan produk Antangin JRG® tablet. Dilihat dari nilai t statistik 4,725 (> t tabel 1,98), paling tinggi dibandingkan nilai t statistik variabel lain. Kata Kunci: Atribut produk, persepsi, korelatif. PENDAHULUAN Produk Obat Herbal memiliki peluang usaha yang sangat prospektif untuk dikembangkan seiring dengan semakin berkembangnya gaya hidup kembali ke alam. Salah satu IOT yang memproduksi Obat Herbal yaitu PT Deltomed dengan produk Antangin JRG® tablet yang diformulasikan untuk mengobati penyakit karena masuk angin. Selain PT Deltomed terdapat juga perusahaan lain yang juga memproduksi obat herbal untuk masuk angin. Hal tersebut kemudian menjadi suatu tuntutan dari setiap produsen dalam hal menciptakan kepuasan konsumen terutama THE 5TH URECOL PROCEEDING pasca pembelian yang pada akhirnya akan membentuk loyalitas terhadap suatu produk atau secara spesifik disebut pelanggan, salah satunya adalah dengan perang antar produk melalui penerapan strategi marketing mix yang gencar, yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi (Simamora, 2001). Salah satu strategi pemasaran yang dioptimalkan oleh PT. Deltomed dari empat strategi bauran pemasaran adalah strategi produk. Strategi produk tidak hanya berkaitan dengan produk yang dipasarkan, namun berhubungan pula dengan atribut yang melekat pada produk. Atribut-atribut yang melekat pada produk bisa berupa 335 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING atribut yang tampak (tangible) maupun atribut yang tidak tampak (intangible), yang didalamnya sudah tercakup harga, warna, kemasan, prestasi pabrik, prestasi pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya (Stanton, 1996). Atribut-atribut inilah yang akan menimbulkan perbedaan persepsi konsumen, dan akhirnya akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian Mahasiswa merupakan pasar Obat Herbal yang sangat potensial, karena mereka dalam usia produktif, sehingga dituntut harus selalu menjaga kondisi kesehatan. Sebagai contoh Mahasiswa Program Studi Keperawatan, mereka cukup sibuk dengan tugas kuliah, praktek lapangan, dan berbagai macam aktifitas lainnya yang menguras banyak tenaga. Sehingga peneliti merasa tertarik mengetahui pengaruh atribut produk terhadap persepsi mahasiswa, untuk melihat gambaran persepsi konsumen dalam pemilihan produk obat herbal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi pengaruh atribut produk terhadap persepsi konsumen dalam keputusan pemilihan produk Antangin JRG® tablet. KAJIAN LITERATUR a. Atribut Produk Sebuah produk memiliki atribut-atribut yang dapat memberikan manfaat atau kegunaan pada konsumen. Dari atribut– atribut produk inilah dapat digunakan untuk membedakan dengan produk sejenis lainnya, dan setiap produsen akan memberikan produk terbaik bagi para konsumennya. Gitosudarmo (1995) menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Atribut produk diharapkan dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan dan memudahkan konsumen dalam membuat keputusan pembelian, sehingga konsumen akan memandang produk tersebut berbeda dan lebih baik dari produk lain yang sejenis. Produsen dapat memenuhi keinginan THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta konsumen dengan memberikan atributatribut yang terbaik pada produknya dan menempatkan posisi produknya menjadi prioritas pilihan konsumen. Menurut Tjiptono (1997) komponenkomponen yang terdapat dalam atribut produk meliputi merek, kemasan, pemberian label, jaminan, pelayanan dan sebagainya. Dari definisi di atas, maka yang dijadikan dasar dalam variabel penelitian atribut produk dan disesuaikan dengan produk obat herbal Antangin JRG tablet adalah merek, label, kemasan dan kualitas produk. b. Merek (Brand) Merek dari suatu produk akan mempermudah konsumen dalam mengidentifikasikan suatu barang atau jasa, karena sekarang ini telah beredar banyak merek di pasaran. Konsumen dapat mengetahui ciri-ciri dan manfaat suatu produk dari merek produk tersebut. Menurut Kotler (2002) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mendefinisikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Lebih lanjut menurut Kotler (2002), merek memiliki enam tingkatan pengertian, yaitu: 1) Atribut Merek akan mengingatkan pelanggan pada atribut-atribut tertentu dari suatu produk. 2) Manfaat Suatu merek lebih dari sekadar atribut. Pelanggan tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan atau emosional. 3) Nilai Merek merupakan sesuatu tentang nilai produsen. Pemberian merek harus mengetahui kelompok mana yang mencari nilai-nilai yang terkandung dalam suatu merek. 4) Budaya Merek akan mewakili budaya tertentu, baik itu untuk menunjukkan suatu 336 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING perusahaan maupun negara tempat perusahaan tersebut berproduksi. 5) Kepribadian Merek akan mencerminkan kepribadian tertentu baik terhadap produk maupun terhadap orang yang mengenakan merek tersebut. 6) Pemakai Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Pemakainya adalah orang-orang yang menghargai nilai, budaya dan kepribadian produk tersebut. c. Label Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk (Tjiptono, 1997). Menurut Kotler (2002) label memiliki beberapa fungsi, yaitu: 1) Label mengidentifikasikan produk atau merek. 2) Label berfungsi menentukan kelas produk. Dalam penggolongan kelas, tiap produk dapat digolongkan ke dalam label kelas A, B, dan C. 3) Label berfungsi menjelaskan produk, yaitu siapa pembuatnya, di mana dibuat, kapan dibuat, apa isinya, bagaimana menggunakannya, serta bagaimana penggunaan yang aman. 4) Label berfungsi sebagai alat promosi. d. Kemasan Definisi kemasan menurut Kotler (2002) adalah semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk. Salah satu alat pemasaran yang efektif dan efisien untuk menarik dan mempengaruhi konsumen dapat dilakukan melalui kemasan. Karena kemasan bisa menciptakan nilai tersendiri bagi konsumen dan ciri khusus bagi produk. Menurut Tjiptono (1997) tujuan pengemasan adalah meliputi: 1) Sebagai pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan, berkurangnya kadar atau isi dan sebagainya. THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta 2) Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang dan lain-lain. 3) Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk diisi kembali (refill) atau untuk wadah lain. 4) Memberikan daya tarik (promotion), yaitu aspek artistik, warna, bentuk maupun desainnya. 5) Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh dan awet. 6) Dalam hal distribusi (shipping) misalnya mudah disusun, dihitung dan ditangani. 7) Informasi ( labeling), yaitu menyangkut isi, pemakaian dan kualitas. 8) Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur ulang. e. Kualitas Kualitas merupakan ukuran relatif kebaikan dari produk atau jasa, untuk mengetahui apakah suatu produk atau jasa dapat memenuhi atau bahkan melebihi harapan konsumen. Konsumen lebih menyukai produk dengan kualitas yang semakin lama semakin meningkat dan sesuai dengan keinginan konsumen. Menurut Stanton (1996) mutu produk merupakan ciri pembentuk citra produk yang paling sulit di jabarkan. Konsumen sering tidak sependapat tentang faktor-faktor apa sebenarnya yang membentuk mutu sebuah produk. Dalam masalah ini cita rasa pribadi sangat berperan dalam membentuk mutu suatu produk. Menurut Gaspersz (2002) terdapat delapan dimensi karakteristik kualitas atau mutu produk , yaitu: 1) Kinerja (performance). Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk tersebut dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk. 2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features). Merupakan aspek kedua dari performance yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya. 3) Keandalan (reliability). Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu produk melaksanakan fungsinya 337 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING dengan baik atau berhasil dalam waktu periode tertentu dengan kondisi tertentu. 4) Konfirmasi (confirmance). Berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. 5) Daya tahan (durability). Merupakan ukuran masa pakai suatu produksi, karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu. 6) Kemampuan pelayanan (service ability). Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan atau kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam perbaikan. 7) Estetika (esthetich). Merupakan karakteristik yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual. 8) Kualitas yang dirasakan (perceived quality). Bersifat subjektif berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk tersebut seperti meningkatkan harga diri, prestise dan lain sebagainya. f. Persepsi Persepsi menurut Robbins (2001) adalah suatu proses yang individunya mengorganisasikan dan menafsirkan kesankesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Persepsi akan mempengaruhi perilaku seseorang atau perilaku merupakan cermin persepsi yang dimilikinya. Persepsi terkait erat dengan masalah sikap, karena persepsi merupakan komponen kognitif sikap. Prinsip-prinsip dasar persepsi menurut Fleming dan Levie (1978), antara lain meliputi: 1) Persepsi bersifat relatif Prinsip relatif menyatakan bahwa setiap orang akan memberikan persepsi yang berbeda, sehingga pandangan terhadap sesuatu hal sangat tergantung dari siapa yang melakukan persepsi. 2) Persepsi bersifat selektif Prinsip kedua menyatakan bahwa persepsi tergantung pada pilihan, minat, kegunaan, kesesuaian bagi seseorang. THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta 3) Persepsi dapat diatur Persepsi perlu diatur atau ditata agar orang lebih mudah mencerna lingkungan atau stimulus. 4) Persepsi bersifat subyektif Persepsi seseorang dipengaruhi oleh harapan atau keinginan tersebut. Pengertian ini menunjukkan bahwa persepsi sebenarnya bersifat subyektif. 5) Persepsi seseorang atau kelompok bervariasi Walaupun mereka berada dalam situasi yang sama. Prinsip ini berkaitan erat dengan perbedaan karakteristik individu, sehingga setiap individu bisa mencerna stimuli dari lingkungan tidak sama dengan individu lain. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelatif, dengan metode survei menggunakan instrumen alat ukur berupa kuesioner. Pengambilan responden dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode nonprobability sampling yang sasaran atau sampelnya ditentukan dengan syarat tertentu, yaitu mahasiswa yang pernah memakai produk Antangin JRG® tablet, yang mudah ditemui dan bersedia untuk mengisi kuesioner. Sugiono (2002) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua mahasiswa yang pernah menggunakan Antangin JRG® tablet. Arikunto (2002) menyatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus yang pernah menggunakan Antangin JRG® tablet. Kriteria inklusi yaitu mahasiswa yang pernah memakai produk Antangin JRG® tablet. Kriteria eksklusinya yaitu mahasiswa yang pernah memakai produk Antangin JRG® tablet, namun tidak mengisi survei dengan baik. 338 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber pertama. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Oktober 2016 sampai bulan Desember 2016. Pengumpulan data dilakukan dengan cara metode kuesioner. Metode kuesioner merupakan suatu metode untuk memperoleh data yang dilakukan dengan cara memberikan suatu daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang terdiri dari pertanyaan tentang sejauh mana atribut produk Antangin JRG tablet mempengaruhi persepsi konsumen produk tersebut. Jumlah responden sebanyak 100 orang, penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus yang dikemukakan Hair, dkk.,(2000), yaitu: n = Z2α/2 (P.Q)/e2 Keterangan : Zα/2 = Nilai standar (Z) disesuaikan dengan selang kepercayaan (1-α)100%. P = Estimasi proporsi populasi yang menjadi target pengambilan sampel. Q = (1-P) adalah proporsi yang tidak menjadi target pengambilan sampel. e = Toleransi tingkat kesalahan pengambilan sampel yang dapat diterima. Dengan mengambil α = 5%, tingkat kesalahan pengambilan sampel e = 0,10 dan probabilitas P = 0,50. Karena jumlah konsumen produk Antangin JRG® tablet yang tidak diketahui, maka besar sampel yang harus diambil minimum sebesar n = 96,04; sehingga dibulatkan menjadi 100 responden. Analisa data dilanjutkan dengan penghitungan regresi berganda menggunakan program SPSS For Windows Release 16.0. Pengujian hipotesis dengan uji t untuk mengetahui pengaruh masingmasing atribut produk terhadap keputusan pemilihan mahasiswa. Variabel penelitian yang memiliki keterkaitan erat mempengaruhi persepsi mahasiswa pada produk Antangin JRG® tablet dapat diidentifikasikan, yaitu merek, label, kemasan, dan kualitas. Variabel independen adalah variabel bebas yang merupakan atribut produk yang ada pada Antangin JRG tablet yang meliputi merek, label, kemasan, dan kualitas. THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen terhadap atribut produk Antangin JRG tablet dimana yang digunakan sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa. Perhitungan regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari merek, label, kemasan dan kualitas produk Antangin JRG® tablet terhadap variabel terikat yaitu persepsi mahasiswa. Regresi dengan metode estimasi Ordinary Least Squares (OLS) akan memberikan hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) jika memenuhi semua asumsi klasik (Ghozali, 2006). Uji asumsi klasik yang digunakan adalah: Uji Multikolonieritas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas, Uji Normalitas. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi diadaptasi dari penelitian Wibowo (2007) yang telah dimodifikasi (Tabel 1). Tabel 1. Definisi Variabel Operasional Persepsi Indikator Jenis produk Kenyamanan produk Evaluasi produk Pilihan produk Ukuran Kesesuaian kebutuhan Skala Rasa nyaman Interval Perbandingan keuntungan Kesesuaian keinginan Interval Interval Interval Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel merek diadaptasi dari penelitian Wibowo (2007) yang telah dimodifikasi (Tabel 2). Tabel 2. Definisi Variabel Operasional Merek Indikator Atribut Manfaat Nilai Budaya Kepribadian Pemakai 339 Ukuran Kesan kualitas Harapan manfaat Reputasi merek Cermin budaya Karakter pribadi Aktifitas Skala Interval Interval Interval Interval Interval Interval ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta pemakai Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel label diadaptasi dari penelitian Wibowo (2007) yang telah dimodifikasi (Tabel 3). Tabel 3. Definisi Variabel Operasional Label Indikator Kesesuaian isi label Informasi lengkap mengenai produk Keakuratan informasi Gambar, teks dan warna Ukuran Kesesuaian kandungan Kejelasan informasi Tingkat keakuratan Skala Ciri khas Interval Interval Interval Interval Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kemasan diadaptasi dari penelitian Wibowo (2007) yang telah dimodifikasi (Tabel 4). Tabel 4. Definisi Variabel Operasional Kemasan Indikator Pelindung isi Penggunaan produk Daya tarik Identitas produk Informasi Ukuran Tingkat perlindungan Tingkat kemudahan Tingkat keunikan Kesan praktis Informasi bahan Skala Interval Interval Interval Interval Interval Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas diadaptasi dari penelitian Wibowo (2007) yang telah dimodifikasi (Tabel 5). Tabel 5. Definisi Variabel Operasional Kualitas Indikator Kinerja Tampilan Keandalan Konfirmasi Daya tahan Estetika Persepsi mutu Ukuran Manfaat terasa Kesesuaian harapan Standar kualitas Spesifikasi produk Daya tahan lama Nilai estetika Produk terbaik THE 5TH URECOL PROCEEDING Skala Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval HASIL DAN PEMBAHASAN a. Merek Produk Antangin JRG tablet merupakan obat herbal produksi PT. Deltomed. Produsen tentu mempunyai berbagai macam strategi untuk bisa memasarkan produk, salah satunya dengan menggunakan atribut produk merek. Hasil penelitian untuk butir pertanyaan ”Merek Antangin JRG tablet memberikan kesan sebagai obat herbal yang berkualitas”, sebagian besar responden (47%) memberi jawaban setuju, yang berarti merek tersebut memberi kesan produk berkualitas, karena merek tersebut telah diterima luas oleh konsumen. Responden sebanyak 55% memberi jawaban setuju pada butir pertanyaan ”Merek Antangin JRG tablet memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan harapan anda” yang berarti sebagian besar responden percaya kalau merek tersebut memberi manfaat seperti harapan konsumen. Ditinjau dari butir pertanyaan ”Merek Antangin JRG tablet mencerminkan reputasi merek dari produsennya yaitu PT. Deltomed”, sebanyak 45% responden memberikan jawaban setuju. Hal ini karena produsen berhasil menanamkan imej positif pada merek tersebut, sehingga mempunyai persepsi bagus di mata konsumen. Responden sebanyak 44% juga memberikan jawaban yang setuju untuk butir pertanyaan ” Merek Antangin JRG tablet mencerminkan budaya masa kini”. Hal ini menunjukkan bahwa merek tersebut dapat mencerminkan gaya hidup konsumen modern yang cenderung serba praktis. Dilihat dari butir pertanyaan ”Merek Antangin JRG tablet mencerminkan karakter pribadi anda”, sebanyak 40% responden memberikan jawaban setuju. Berdasar hasil ini, bisa diketahui bahwa merek tersebut dapat mencerminkan karakter pribadi konsumen. Responden sebanyak 36% orang memberikan jawaban yang setuju terhadap butir pertanyaan ” Merek Antangin JRG tablet memberikan kesan bahwa anda memiliki aktifitas yang padat” yang berarti merek tersebut dapat menunjukkan bahwa 340 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING konsumennya mempunyai aktifitas yang padat. b. Label Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa 44% responden memberikan jawaban ragu-ragu terhadap butir pertanyaan ”Label yang terkandung dalam produk Antangin JRG tablet sesuai dengan kandungan isinya”, bisa disimpulkan bahwa responden kurang memperhatikan kandungan dalam produk tersebut, sehingga tidak membaca keterangan pada label. Responden sebanyak 51% menyatakan ragu-ragu terhadap butir pertanyaan “Label yang terdapat dalam produk Antangin JRG tablet menyampaikan informasi yang jelas mengenai produk”, yang berarti konsumen kurang memperhatikan label, padahal label berisi informasi penting tentang produk tersebut. Responden sebanyak 43% memberikan jawaban ragu-ragu terhadap butir pertanyaan “Informasi yang terdapat dalam produk Antangin JRG tablet memiliki tingkat keakuratan yang tinggi”, bisa diketahui sebagian besar responden tidak memperdulikan informasi yang disampaikan pada label produk. Dilihat dari butir pertanyaan “Desain gambar yang terdapat dalam label produk Antangin JRG tablet memiliki ciri khas tersendiri”, reponden yang memberikan jawaban ragu-ragu sebanyak 47%. Sebagian besar responden merasa desain yang ada pada label produk tersebut sama saja dengan produk lain. Responden sebanyak 49% menyatakan ragu-ragu pada butir pertanyaan ”Desain teks yang terdapat dalam label produk Antangin JRG tablet memiliki ciri khas tersendiri”, sebagian besar responden merasa bahwa desain teks yang menyertai label produk tersebut sudah umum digunakan produk lain. Dilihat dari butir pertanyaan “Desain warna yang terdapat dalam label produk Antangin JRG tablet memiliki ciri khas THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta tersendiri”, diketahui responden menganggap desain warna pada label produk tersebut biasa di gunakan oleh produk lain sejenis, dimana sebagian besar responden (41%) menyatakan ragu-ragu. c. Kemasan Hasil deskripsi variabel kemasan, diketahui bahwa untuk butir pertanyaan ”Kemasan produk Antangin JRG tablet dapat melindungi isi didalamnya”, sebagian besar responden (41%) memberikan jawaban ragu-ragu, berarti responden merasa umum dengan kemasan produk tersebut, dan tidak begitu memperhatikan fungsinya. Responden sebanyak 40% memberikan penilaian ragu-ragu pada butir pertanyaan ”Kemasan Antangin JRG tablet memberi kemudahan dalam penggunaannya”, bisa diartikan bahwa sebagian besar reponden tidak begitu memperdulikan kemasan produk tersebut, karena sama seperti produk lain sejenis. Ditinjau dari butir pertanyaan ”Ukuran kemasan Antangin JRG tablet sangat menarik”, responden sebanyak 42% memberikan jawaban ragu-ragu, dikarenakan ukuran kemasan produk tersebut sama saja dengan produk lain sejenis. Responden sebanyak 40% menilai ragu-ragu pada butir pertanyaan ”Bentuk kemasan Antangin JRG tablet sangat unik”. Karena pengaruh bentuk kemasan tersebut tidak jauh berbeda dengan produk lain, tidak memiliki keunikan tersendiri. Ditinjau dari butir pertanyaan ”Warna kemasan Antangin JRG tablet sangat menarik”, sebagian besar responden (43%) memberikan jawaban ragu-ragu. Karena responden menganggap biasa warna kemasan produk tersebut dan tidak ada yang spesial. Responden sebanyak 47% memberikan penilaian ragu-ragu pada butir pertanyaan ”Kemasan Antangin JRG tablet mempunyai kesan praktis”, karena merasa kemasan produk tersebut yang sudah umum digunakan, tidak lebih praktis dibanding produk lain sejenis. d. Kualitas Hasil deskripsi variabel kualitas, diketahui bahwa untuk butir pertanyaan ” Antangin JRG tablet manfaatnya terasa 341 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING (berfungsi maksimal sesuai dengan iklan/promosi)”, sebagian besar responden (44%) menjawab setuju. Karena iklan produk tersebut telah berhasil mempengaruhi sugesti konsumen, sehingga merasakan kualitas produk seperti manfaat yang disebutkan pada iklannya. Responden sebanyak 48% memberikan jawaban setuju pada butir pertanyaan “Tampilan / feature yang ada dalam Antangin JRG tablet sesuai dengan harapan anda”, karena konsumen dapat merasakan kualitas produk tersebut, tampilannya bagus dan sesuai harapan konsumen. Berdasarkan butir pertanyaan ” Antangin JRG tablet memenuhi standar kualitas”, responden sebanyak 46% memberikan jawaban setuju pada butir pertanyaan tersebut. Karena kualitas produk yang dirasakan konsumen, merupakan jaminan dari produsen dalam memenuhi standar pada bahan baku maupun proses produksi. Dilihat dari butir pertanyaan “Antangin JRG tablet memiliki spesifikasi tersendiri”, responden sebesar 50% memberikan jawaban setuju pada butir pertanyaan tersebut. Responden merasa kualitas produk tersebut dapat dirasakan maksimal, dan tidak diperoleh dari produk lain sejenis. Responden sebanyak 49% memberikan jawaban setuju pada butir pertanyaan “Antangin JRG tablet memiliki daya tahan yang lama”. Responden telah merasakan kualitas produk tersebut secara maksimal, sehingga konsumen tersugesti bahwa produk tersebut mempunyai daya tahan yang lama. Dilihat dari butir pertanyaan “Produk Antangin JRG tablet memiliki estetika” responden sebanyak 45% memberikan jawaban setuju, konsumen merasa kualitas produk tersebut telah memenuhi unsur estetis dari hasil pengamatan langsung. Reponden sebanyak 49% merasa setuju dengan butir pertanyaan “Antangin JRG tablet pada saat ini adalah yang terbaik”. Responden merasa kualitas produk tersebut nomor satu, karena konsumen merasakan kepuasan yang tidak bisa diperoleh dari produk lain sejenis. e. Persepsi Hasil deskripsi variabel persepsi, diketahui bahwa untuk butir pertanyaan ” THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta Antangin JRG tablet sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda”, sebagian besar responden (47%) menjawab setuju. Karena persepsinya sesuai kualitas produk tersebut, sehingga yakin produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan mereka. Dilihat dari butir pertanyaan ” Produk Antangin JRG tablet bisa membuat anda nyaman”, setengah dari responden (50%) memberikan jawaban setuju pada butir pertanyaan tersebut. Persepsi seperti itu karena mereka telah terpuaskan dengan produk tersebut yang tidak diperoleh dari produk lain. Responden sebanyak 44% setuju pada butir pertanyaan “Sebelum menggunakan Antangin JRG tablet, anda terlebih dahulu membandingkan dengan produk lain yang sejenis untuk mengetahui produk mana yang paling menguntungkan”, Dapat diketahui responden cukup selektif sebelum menentukan pemilihan produk tersebut. Butir pertanyaan “Pilihan produk Antangin JRG tablet sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda”, mendapat respon setuju dari 49% responden. Menunjukkan persepsi baik konsumen, karena merasa puas dengan kualitas produk Antangin JRG tablet. f. Uji Multikoloniearitas Hasil analisis (Tabel 6), untuk VIF dan Tolerance mengindikasikan tidak terdapat multikolonieritas antar variable independen dalam model regresi. Nilai VIF tidak ada yang > 10 dan nilai Tolerance tidak ada yang < 0,10. g. Uji Autokorelasi Hasil analisis (Tabel 6), nilai DurbinWatson sebesar 1,949. Bila dibandingkan nilai DW tabel dengan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 100 dan jumlah variable independen 4, nilai DW berada pada selang 1,59 < DW < 1,76. Maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. h. Uji Normalitas Residual Uji Kolmogorov-Smirnov (Tabel 6), dapat dilakukan untuk menguji apakah residual terdistribusi secara normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan, dimana nilai Asyimp. Sig > taraf signifikan α (0,05), yaitu 0,689. Jadi dapat disimpulkan residual berdistribusi normal. i. Koefisien Determinasi 342 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 Hasil analisis (Tabel 6), besarnya R2 adalah 0,594. Hal ini berarti 59,4% variasi persepsi responden dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen merek, label, kemasan, dan kualitas. Sedangkan sisanya (40,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 1,429. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksikan variabel dependen. j. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Pengaruh variabel label dan kemasan tidak signifikan, hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi kedua variabel tersebut jauh di atas 0,05 (Tabel 6). Sedangkan variabel merek dan kualitas berpengaruh signifikan. Variabel merek mempunyai signifikansi 0,000, variabel label mempunyai signifikansi 0,218, variabel kemasan mempunyai signifikansi 0,823, variabel kualitas mempunyai signifikansi 0,000. Dilihat dari t statistik, maka nilai yang lebih besar dari t tabel (1,98), yaitu variabel merek sebesar 4,094 dan variabel kualitas sebesar 4,725. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi mahasiswa, lebih dipengaruhi oleh variabel merek dan kualitas. k. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini selain adanya keterbatasan waktu dan biaya yang tersedia, juga tidak memiliki hasil kaji etik, serta karakter responden yang dianggap homogen. Tabel 6. Analisis Regresi Linier Stand Un ardize standardized Coeffi Coefficients cients Model B Std. Error Beta Cnstn -.329 1.429 Collinearit y Statistics T Tole ran Sig. c VIF -.230 .818 Mrk .269 (x1) .066 .361 4.094 .000 .551 1.816 Lbl (x2) .082 .066 .103 1.241 .218 .616 1.623 Kms n .015 (x3) .065 .019 .225 THE 5TH URECOL PROCEEDING Klts (x4) .284 UAD, Yogyakarta .060 .429 4.725 .000 .518 1.932 Durbin-Watson : 1,949 KolmogorovSmirnov Z : 0,713 Asymp.Sig. (2tailed) : 0,689 R2 : 0,594 Adjusted : 0,577 t : 1,98 R2 tabel KESIMPULAN Hasil analisis regresi linear menunjukkan bahwa variabel merek dan kualitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi responden. Hal tersebut terjadi karena kedua atribut tersebut sudah dianggap sebagai faktor penting yang dimiliki oleh produk tersebut yang bisa mempengaruhi persepsi konsumen. Dengan nilai konstanta negatif yang artinya, jika tidak ada peningkatan dari variabel-variabel tersebut maka nilai dari persepsi responden adalah negatif atau berkurang. Sehingga bisa diasumsikan, jika produsen tidak melakukan perbaikan atau inovasi pada produk mereka terutama yang menyangkut dengan kedua atribut tersebut, dapat dipastikan persepsi konsumen akan berkurang dan kemungkinan konsumen dalam melakukan pembelian ulang juga berkurang. Sedangkan variabel kualitas mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap persepsi responden. Hal ini dapat diartikan bahwa konsumen, lebih mempertimbangkan kualitas dalam mempersepsi suatu produk, dimana produk Antangin JRG® tablet telah mampu menempatkan diri dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sehingga mampu mempengaruhi responden untuk memberikan persepsi secara positif pada produk tersebut. .823 .602 1.660 343 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta REFERENSI Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI, hal 112, Rineka Cipta, Jakarta. Fleming, M., & Levie, W. H., 1978, Instructional Message Design Principles. Englewood Cliffs, NJ : Educational Technology Publ. Gaspersz, V., 2002, Total Quality Manajemen, hal 37, Gramedia, Jakarta. Ghozali, I., 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Hal. 41,42,82,123, Badan Penerbit Undip, Semarang. Gitosudarmo, I., 1995, Manajemen Pemasaran Edisi I, hal 188, BPFE Yogyakarta. Hair, J.F.Jr., Bush, R.P., Ortinan, D.J., 2000, Marketing Research a Practical Approach for the New Millenium, 339-340, Mc Graw-Hill Companies,Inc., USA. Kotler, P., 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, hal 460,478,476,183 Prehallindo, Jakarta. Robbins, S., 2001, Organizational Behavior. 9rd edition, Prentice Hall, International Inc, New Jersey. Simamora, B., 2001, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, Hal 22, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Stanton, W, J., 1996. Dasar-dasar Pemasaran, Jilid I Edisi Ketujuh, hal 222,282,286, Alih Bahasa : Yohanes Lamart, Erlangga, Jakarta. Sugiono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, hal 57,211, CV Alfabeta, Bandung. Tjiptono, F., 1997, Strategi pemasaran Edisi II, hal 103,104,106,107 Andi, Jogjakarta. Wibowo, S, A., 2007, Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Mizone (Studi Kasus Pada Mahasiswa Strata-1 Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang), Skripsi, Universitas Negeri Malang. THE 5TH URECOL PROCEEDING 344 ISBN 978-979-3812-42-7