bab 8 pemantapan politik luar negeri dan peningkatan

advertisement
BAB 8
PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN
KERJASAMA INTERNASIONAL
Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial merupakan amanat Konstitusi yang harus diperjuangkan secara konsisten. Sebagai negara yang
besar, Indonesia memiliki potensi untuk mempengaruhi dan membentuk opini internasional dalam
rangka memperjuangkan kepentingan nasional. Konstelasi politik internasional yang terus
mengalami perubahan-perubahan yang sangat cepat menuntut Indonesia berperan dalam politik luar
negeri dan kerjasama baik di tingkat regional maupun internasional.
A. PERMASALAHAN
Meningkatnya kecenderungan unilateralisme dalam hubungan internasional. Salah satu
perkembangan dalam hubungan internasional adalah mengemukanya peranan negara adidaya dalam
percaturan politik internasional. Negara adidaya muncul menjadi kekuatan unilateral dalam berbagai
penanganan permasalahan, termasuk keamanan internasional, yang dapat bertentangan dengan
hukum dan perjanjian internasional. Untuk itu Indonesia perlu mengambil peran yang lebih aktif
dalam mempertahankan prinsip-prinsip multilateralisme, menentang agresi dan penggunaan
kekuatan militer dalam penyelesaian masalah internasional.
Ketidakseimbangan hubungan antara negara-negara berkembang dan negara-negara
maju akibat globalisasi. Globalisasi, termasuk di bidang perdagangan, keuangan dan HAM, serta
berbagai masalah kejahatan lintas batas seperti terorisme, pencucian uang, korupsi, penyelundupan
orang dan migrasi internasional baik untuk tujuan ekonomi maupun politik, akan mengakibatkan
ketidak-seimbangan hubungan antara negara-negara berkembang dan negara-negara maju. Di
samping itu, dinamika hubungan internasional yang makin cepat telah memunculkan isu-isu baru
yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya termasuk yang bersifat non-konvensional.
Belum optimalnya peran Indonesia pada tingkat subregional Asia Tenggara. Krisis yang
dialami Indonesia sejak tahun 1997 membawa implikasi pada menurunnya peran strategis dan
kepemimpinan Indonesia di kawasan Asia Tenggara dalam hubungan keseimbangan dan kesetaraan
di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Belum tuntasnya masalah perbatasan. Indonesia masih mempunyai masalah perbatasan
wilayah baik darat maupun laut dengan negara-negara tetangganya yang perlu diselesaikan melalui
suatu diplomasi perbatasan dalam mengatasi berbagai masalah perbatasan dan ancaman terhadap
keutuhan wilayah dan kedaulatan. Masalah Lintas Batas (Border Crossing) menuntut pelaksanaan
kerangka kerjasama yang lebih efektif untuk memfasilitasi kegiatan masyarakat perbatasan dengan
negara-negara yang berbatasan darat seperti Malaysia, Singapura, PNG dan Timor Leste.
Pelaksanaan Border Diplomacy diharapkan dapat meningkatkan atau mempercepat akselerasi
pembangunan sosial dan ekonomi kawasan perbatasan agar dapat memperkecil kesenjangan
pertumbuhan ekonomi dan kondisi sosial dengan negara tetangga yang berbatasan langsung,
mengingat fungsi wilayah perbatasan sebagai jendela yang merefleksikan keadaan sosial-ekonomi
nasional.
Bagian II.8 – 1
Semakin banyaknya persoalan yang dihadapi oleh WNI di luar negeri.
Berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri seperti legalitas
dokumen dan pelanggaran hukum memerlukan perlindungan yang sunguh-sungguh. Upaya yang
dilakukan selama ini masih jauh dari yang diharapkan seperti munculnya berbagai persoalan
mengenai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
B. SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai dalam Pemantapan Politik Luar Negeri dan Peningkatan
Kerjasama Internasional adalah semakin meningkatnya peranan Indonesia dalam hubungan
internasional dan dalam menciptakan perdamaian dunia, serta pulihnya citra Indonesia dan
kepercayaan masyarakat internasional serta mendorong terciptanya tatanan dan kerjasama ekonomi
regional dan internasional yang lebih baik dalam mendukung pembangunan nasional.
C. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan dari Pemantapan Politik Luar Negeri dan Peningkatan Kerjasama Internasional
adalah :
1. Meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan
nasional termasuk dalam penyelesaian masalah-masalah perbatasan dan dalam melindungi
kepentingan masyarakat Indonesia di Luar Negeri;
2. Melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi
regional, khususnya di ASEAN;
3. Menegaskan pentingnya memelihara kebersamaan melalui kerjasama internasional, bilateral dan
multilateral maupun kerjasama regional lainnya, saling pengertian dan perdamaian dalam politik
dan hubungan internasional;
4. Meningkatkan dukungan dan peran masyarakat internasional dan tercapainya tujuan
pembangunan nasional;
5. Meningkatkan koordinasi dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri sesuai dengan undangundang.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Arah kebijakan dalam Pemantapan Politik Luar Negeri dan Peningkatan Kerjasama
Internasional dijabarkan dalam program-program pembangunan sebagai berikut :
1.
PROGRAM PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI
INDONESIA
DAN
OPTIMALISASI DIPLOMASI
Tujuan program ini adalah meningkatkan kapasitas dan kinerja politik luar negeri dalam
memberikan kontribusi bagi proses demokratisasi, stabilitas politik dan persatuan nasional dan lebih
memperkuat kinerja diplomasi Indonesia.
1.
2.
Kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah :
Perumusan konsep pemberian respons yang lebih tegas, visioner dan berkualitas berkaitan
dengan isu-isu internasional strategis;
Pelaksanaan upaya memperjuangkan masuknya konsep-konsep itu dalam setiap hasil akhir
perundingan dan pembahasan persidangan, baik pada tingkat bilateral, regional maupun global;
Bagian II.8 – 2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
Penyusunan berbagai perjanjian internasional yang sejalan dengan kepentingan nasional dalam
membangun demokrasi, keamanan nasional dan penerapan nilai-nilai HAM, serta kedaulatan
NKRI;
Pelaksanaan diplomasi perbatasan yang terkoordinasi dengan baik dalam rangka menjaga
keutuhan wilayah darat, laut dan udara Indonesia;
Penyelenggaraan hubungan luar negeri, dan pemantapan kebijakan luar negeri yang konsisten
dan produktif bagi kinerja diplomasi Indonesia;
Peningkatan citra dan promosi keberhasilan pelaksanaan demokrasi, kebebasan sipil, dan
gerakan kesetaraan gender di Indonesia;
Peningkatan perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) di luar negeri, dan
perumusan kebijakan diplomasi publik yang transparan, partisipatif dan akuntabel dalam
menciptakan perdamaian dan keamanan internasional; serta
Penguatan institusi diplomasi melalui penataan kelembagaan dan peningkatan profesionalisme
SDM.
PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL
Program ini bertujuan memanfaatkan secara lebih optimal berbagai potensi positif yang ada
pada forum-forum kerjasama internasional terutama melalui kerjasama ASEAN, APEC, kerjasama
multilateral lainnya, dan antara negara-negara yang memiliki kepentingan yang sejalan dengan
Indonesia.
1.
2.
3.
4.
5.
3.
Kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah :
Penciptaan kesepahaman dan koordinasi yang lebih terarah antara Deplu dengan lembaga
pemerintah, antara lain dengan Dephan, Polhukkam, TNI, Polri, dan komunitas intelijen untuk
bekerjasama dengan lembaga-lembaga mitra secara bilateral, regional dan internasional dalam
meningkatkan saling pengertian dalam upaya menjaga keamanan kawasan, integrasi wilayah dan
pengamanan kekayaan sumber daya alam nasional;
Penyusunan kerangka kerja yang lebih terarah dan tindak lanjut terciptanya pembentukan
ASEAN Security/Economic/Sociocultural Community;
Pemantapan kerjasama internasional di bidang ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya serta
bagi pencapaian tujuan pembangunan sosial ekonomi yang disepakati secara internasional
termasuk Millenium Development Goals (MDGs);
Fasilitasi jaringan diplomasi kebudayaan dan pendidikan berbasiskan inisiatif masyarakat secara
luas; serta
Fasilitasi upaya untuk memperluas jaringan dan peningkatan pemanfaatan Sister City antara kotakota dan propinsi di Indonesia dengan kota-kota dan propinsi/distrik di mancanegara yang
sudah berkembang dan maju.
PROGRAM PENEGASAN KOMITMEN PERDAMAIAN DUNIA
Program ini bertujuan menegaskan komitmen Indonesia terhadap pelaksaaan dan perumusan
aturan-aturan serta hukum internasional, mempertahankan pentingnya prinsip-prinsip
multilateralisme dalam hubungan internasional, serta menentang unilateralisme, agresi dan
penggunaan segala bentuk kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan internasional.
1.
Kegiatan pokok yang dilakukan adalah :
Peningkatan komitmen dan peningkatan peran dalam upaya reformasi dan revitalisasi PBB
termasuk di dalamnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dengan
menjadikannya lebih demokratis dalam aspek keterwakilan dan prosedural;
Bagian II.8 – 3
2.
3.
4.
Promosi dan peningkatan peran secara aktif di setiap forum internasional bagi segera
diselesaikannya masalah Palestina secara adil melalui PBB dan pengakhiran pendudukan Israel,
sebagai bagian dari upaya ikut menciptakan perdamaian dunia;
Peningkatan upaya penanggulangan kejahatan lintas batas negara seperti terorisme, pencucian
uang, kejahatan narkotika, penyelundupan dan perdagangan manusia melalui kerjasama bilateral,
regional dan multilateral yang dilakukan secara inklusif, demokratis dan sejalan dengan prinispprinsip hukum internasional; serta
Partisipasi dalam menciptakan perdamaian dunia.
Bagian II.8 – 4
Download