pengaruh pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill

advertisement
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS
OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP
KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN
Hendro Budi Surahman, I Nyoman Kanca, Gede Doddy Tisna MS
Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected] }
@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill
terhadap kekuatan dan daya tahan otot lengan pada anggota club junior menang kalah sehat Singaraja
tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan “The non-randomized
control group pretest posttest design”. Subjek penelitian ini adalah anggota club junior menang kalah
sehat yang berjumlah 24 orang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini tes expanding dynamometer untuk kekuatan otot lengan dan tes push-up semampunya
untuk daya tahan otot lengan. Berdasarkan hasil data penelitian dianalisis dengan uji-t independent pada
taraf signifikansi () 0,05 dengan bantuan program SPSS 16. Berdasarkan hasil analisis data dengan
menggunakan uji-t independent untuk data kekuatan otot lengan diperoleh nilai signifikansi hitung lebih
kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,001. Sedangkan untuk data daya tahan otot lengan
diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,032. Dari hasil
analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelatihan bermain bulutangkis overhead clear
drill berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan dan daya tahan otot lengan pada anggota club junior
menang kalah sehat singaraja tahun 2013. Dengan demikian hipotesis pelatihan bermain bulutangkis
overhead clear drill terhadap peningkatan kekuatan dan daya tahan otot lengan dapat diterima.
Kata-kata Kunci: overhead clear drill, kekuatan, daya tahan, otot lengan.
Abstract
This study aims to determine the effect of training to play badminton overhead clear drill to strenght and
muscular endurance in the arms of junior club members menang kalah sehat singaraja in 2013. Type of
quasi-experimental this is research with design “the non-randomized control group pretest psottest
design”. This is research subjects the junior club members menang kalah sehat with equally amount 24
then divided into 2 groups. The instrumens used in this research is expanding dynamometer test for
muscle strenght and muscular endurance arm sleeve. Based on the results of research data analysis
with the independent t-test a significance level () 0,05 with program SPSS 16. Based on data analysis
of this research using the indepemdent t-test for arm muscle strenght data obtained by significance count
value of is smaller than the value of α (Sig < 0,05) that is equal to 0,001. While for the data obtained by
arm muscle endurance of significance count value of is smaller than value of α (Sig < 0,05) that is equals
to 0.032. From the results of data analysis and discussion can was concluded that playing badminton
training drills overhead clear effect on improving strenght and muscular endurance in the arms of junior
club members menang kalah sehat singaraja 2013. The result hipotesis to play badminton overhead
clear drill to strenght and muscular endurance in the arms accepted.
Key words: overhead clear drill, strenght, endurance, arm muscle
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
PENDAHULUAN
Olahraga merupakan suatu bidang
kajian yang menarik sehingga banyak
kalangan
olahraga
mencurahkan
perhatiannya
terhadap
upaya-upaya
peningkatan kebugaran dan prestasi
olahraga. Guna mendukung peningkatan
prestasi di klub-klub olahraga bulutangkis
tidak lepas dari proses pembinaan seorang
atlet terutama dalam hal kondisi fisik
pemain bulutangkis.
Klub Menang Kalah Sehat Singaraja
merupakan salah satu klub bulutangkis
terbaik di Bali dimana di setiap kejuaraan di
Bali menguasai saat itu. Waktu berjalan
terus dimana sejak Tahun 2000 sampai
sekarang club Menang Kalah Sehat
Singaraja mengalami penurunan prestasi
yang di dapat secara signifikan. Itu
disebabkan
kurangnya
pemahaman
pelatihan bulutangkis overhead clear drill
dan kondisi fisik. Sejak Tahun 2000-2004
prestasi yang di peroleh yaitu seperti:
Kejurda Bali 2000, dan 2003, Kejuaraan
Aqua Tropy, Kejuaraan Mertha Bhuana
Open, Walikota Cup. Di tahun 2005-2009
prestasi yang di peroleh seperti: Kejurda
Bali 2005, 2007. Di tahun 2010 sampai
sekarang hanya Kejurda Bali 2010. Itulah
sedikit catatan prestasi dari tahun 2000
sampai sekarang. Dimana club Menang
Kalah Sehat Singaraja tidak menguasai lagi
di beberapa kejuaraan yang ada di Bali.
Kekuatan adalah tenaga kontraksi
otot yang dicapai dalam sekali usaha
maksimal. Secara mekanis kekuatan
didefinisikan sebagai gaya (force) yang
dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok
otot dalam suatu satu kontraksi maksimal,
(Widiastuti 2011: 15). Sedangkan daya
tahan otot adalah kemampuan otot untuk
melakukan suatu kerja secara terus
menerus dalam waktu yang relatif lama
dengan beban tertentu (Ismaryati. 2008:
118).
Pelatihan
bermain
bulutangkis
overhead clear drill merupakan pukulan
yang dilakukan pada ketinggian di atas tali
yang tingginya 2,44 meter melewati kepala
pemain yang sedang melakukan pukulan
jauh ke belakang dan shuttlecock jatuh di
antara garis double secara berulang-ulang.
Bertolak dari hal di atas, peneliti merasa
tertarik
mengembangkan
lebih
jauh
penelitian ini dengan judul “pengaruh
pelatihan bermain bulutangkis overhead
clear drill terhadap kekuatan dan daya
tahan otot lengan pada anggota club junior
menang kalah sehat singaraja tahun 2013”
Pelatihan fisik merupakan suatu aktivitas
yang kompleks, suatu kinerja dari atlet yang
dilakukan secara sistematis dalam durasi
yang panjang, progresif dan berjenjang
secara individual, dengan tujuan untuk
mendapatkan suatu bentuk fisiologis dan
psikologis tertentu agar dapat memenuhi
berbagai
tuntutan
tugas
sewaktu
berolahraga. (Nala, 1998: 1).
Overhead clear drill merupakan
pukulan yang dilakukan pada ketinggian di
atas tali yang tingginya 2,44 meter melewati
kepala pemain yang sedang melakukan
pukulan jauh ke belakang dan shuttlecock
jatuh di antara garis double secara
berulang-ulang.
Otot merupakan salah satu jaringan
yang ada di dalam tubuh manusia. Lengan
adalah salah satu bagian anggota gerak
atas manusia. Otot lengan merupakan
anggota gerak atas yang memungkinkan
melakukan kegiatan bergerak. Untuk
meningkatkan kekuatan dan daya tahan
otot lengan diperlukan latihan yang rutin
sesuai dengan suatu cabang olahraga.
Setiap kegiatan salah satu cabang olahraga
khususnya latihan kondisi kekuatan dan
daya tahan otot lengan mempunyai manfaat
yang berkelanjutan artinya sasaran terakhir
adalah dapat melakukan tehnik maupun
taktik permainan tersebut dengan baik.
Kekuatan merupakan unsur yang
sangat penting dalam aktivitas olahraga,
karena
kekuatan
merupakan
daya
penggerak, dan pencegah cidera. Selain itu
kekuatan melainkan peranan penting dalam
komponen-komponen kemampuan fisik
yang lain misalnya power, kelincahan,
kecepatan.
Sistem energi aerobik dalam proses
pemenuhan kebutuhan energi untuk
bergerak memerlukan bantuan oksigen (O 2)
yang diperoleh dengan cara menghirup
udara yang ada di sekitar dan di luar tubuh
manusia melalui sistem pernapasan
(Sukadiyanto, 2005: 33).
Subjek penelitian ini adalah anggota
club menang kalah sehat singaraja yang
berjumlah 24 orang.
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
Subjek penelitian ini diberikan
pelatihan overhead clear drill dengan
memperhatikan
prinsip-prinsip
dasar
pelatihan, sistematika pelatihan dan
komponen-komponen pelatihan, dengan
lama pelatian 4 minggu dengan frekuensi 3
kali per minggu, dengan intensitas 75%85% dari denyut nadi maksimal, dan
repetisi 20 kali dengan peningkat set dari 68 kali per minggunya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui pengaruh pelatihan
bermain bulutangkis overhead clear drill
terhadap kekuatan otot lengan pada
anggota club junior Menang Kalah Sehat
Singaraja Tahun 2013.
2) Untuk mengetahui pengaruh pelatihan
bermain bulutangkis overhead clear drill
terhadap daya tahan otot lengan pada
anggota club junior Menang Kalah Sehat
Singaraja Tahun 2013.
METODE
Dalam penelitian ini rancangan yang
digunakan adalah “The Non-randomized
Control Group Pretest Posttest Design”
(Kanca,I
Nyoman
2010:94).
Subjek
penelitian ini adalah anggota club junior
yang berjumlah 24 orang, kemudian
diberikan pre-test untuk mengukur kekuatan
otot lengan dengan menggunakan tes
expanding dynamometer dan mengukur
daya tahan otot lengan dengan tes pushup, berdasarkan hasil tes, subjek dibagi
menjadi dua kelompok dengan tehnik
ordinal pairing yaitu Kelompok 1: pelatihan
overhead clear drill, dan Kelompok 2 :
pelatihan konversional yaitu bermain
bulutangkis setengah lapangan. Setelah
program pelatihan selesai, maka kedua
kelompok diberikan post-test yang sama
dengan test awal (pre-test).
Teknik analisis data untuk uji
normalitas data menggunakan instrumen uji
Lilliefors
Kolmogorov-Smirnov
dengan
bantuan program SPSS 16,0 pada taraf
signifikansi () 0,05. Untuk uji homogenitas
data menggunakan analisis uji Levene
dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf
signifikansi (α) 0,05. Sedangkan untuk uji
hipotesis diuji dengan uji-t independent
dengan bantuan program SPSS 16,0 pada
taraf signifikansi (α) 0,05.
Tempat
pelaksanaan
dalam
penelitian ini adalah Lapangan bulutangkis
GOR Bhuana Patra Singaraja. Penelitian
dilaksanakan selama 4 minggu dengan
frekuensi latihannya adalah 3 kali
pertemuan dalam seminggu. pelatihan
dilaksanakan selama 3 kali dalam
seminggu,
yang
bertujuan
untuk
memberikan kesempatan tubuh beradaptasi
terhadap beban yang diberikan dalam
pelatihan ini.
HASIL
Data hasil penelitian kekuatan dan
daya tahan otot lengan terdiri dari data pretest dan post-test. Data pre-test diambil
pada awal kegiatan penelitian yaitu
sebelum subjek penelitian
diberikan
perlakuan, sedangkan data post-test
diambil pada akhir kegiatan penelitian yaitu
setelah
sampel
penelitian
diberikan
perlakuan selama 12 kali pelatihan.
Tabel 1. Data Hasil Penelitian Kekuatan Otot Lengan
Post-Test
Perlakuan
Kontrol
Pre-Test
Perlakuan
Kontrol
No
Varibel Data
1
Jumlah sampel
12
12
12
12
2
3
4
5
6
7
8
Mean
Median
Variance
Standar deviation
Minimum
Maximum
Range
18,50
17,00
18,818
4,338
12
26
14
13,42
14,50
16,992
4,122
7
19
12
14,00
12,50
19,091
4,369
8
21
13
14,42
15,00
20,811
4,562
8
21
13
Tabel 2. Data Hasil Penelitian Daya Tahan Otot Lengan
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
No
Varibel Data
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah sampel
Mean
Median
Variance
Standar deviation
Minimum
Maximum
Range
Post-Test
Perlakuan
Kontrol
12
12
26,25
21,83
26,00
21,00
22,58
20,333
4,751
4,509
19
14
34
28
15
14
Uji normalitas dilakukan untuk
menguji apakah penyimpangan yang terjadi
dalam pengukuran terhadap subjek masih
berada dalam batas kewajaran. Uji
normalitas data dilakukan pada post-test
data kekuatan dan daya tahan otot lengan.
Dari hasil uji normalitas dengan instrumen
uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dengan
Pre-Test
Perlakuan
Kontrol
12
12
19,17
23,33
18,50
23,00
26,333
25,515
5,132
5,051
10
16
27
30
17
14
bantuan program SPSS 16,0 pada taraf
signifikansi () 0,05 diperoleh nilai
signifikansi hitung untuk semua data yang
diuji lebih besar dari α (sig > 0,05), dengan
demikian semua data berdistribusi normal.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data dengan Instrument Uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov
Program SPSS 16,0
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Sig.
Sumber Data
Daya Tahan Otot
Lengan
Kekuatan Otot
Lengan
Keterangan
Kontrol
0,175
12
0,200
Data berdistribusi normal
Perlakuan
0,148
12
0,200
Data berdistribusi normal
Kontrol
0,150
12
0,200
Data berdistribusi normal
Perlakuan
0,219
12
0,118
Data berdistribusi normal
Dari hasil uji normalitas data dengan
Instrumen Uji Lilliefors Kolmogorof- Smirnov
program SPSS 16,0 diperoleh hasil untuk
variabel daya tahan otot lengan kelompok
perlakuan 0,148 dengan signifikansi 0,200,
sedangkan variabel daya tahan otot lengan
kelompok kontrol 0,175 dengan signifikansi
0,200. Hasil untuk variabel kekuatan otot
lengan kelompok perlakuan 0,219 dengan
signifikansi 0,118, sedangkan variabel
kekuatan otot lengan kelompok kontrol
0,150 dengan signifikansi 0,200. Pada taraf
signifikansi α = 0,05 signifikansi thitung
variabel daya tahan otot lengan dan
variabel kekuatan otot lengan lebih besar
dari pada α (sig > 0,05) sehingga data yang
diuji merupakan data yang berdistribusi
normal.
Selanjutnya pengujian homogenitas
data dilakukan terhadap data post-test daya
tahan otot lengan dan kekuatan otot lengan.
Dari hasil analisis uji Levene dengan
bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi
(α) 0,05, didapatkan nilai signifikansi hitung
untuk kedua data tersebut lebih besar dari
pada α (sig >0,05). Untuk variabel daya
tahan otot lengan memperoleh signifikansi
0,781, sedangkan untuk variabel kekuatan
otot lengan memperoleh signifikansi 0,760.
Dengan demikian data yang diuji berasal
dari data dengan variansi yang homogen.
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
Tabel 4. Data Hasil Uji Homogenitas Menggunakan Instrumen Uji Levene dengan
Bantuan Program SPSS 16,0
Sumber Data
Daya Tahan Otot
Lengan
Kekuatan Otot
Lengan
Levene
Statistic
df1
df2
Sig.
Keterangan
0,079
1
22
0,781
Homogen
0,096
1
22
0,760
Homogen
Hipotesis pelatihan overhead clear
drill berpengaruh terhadap peningkatan
daya tahan otot lengan diuji dengan uji-t
independent dengan bantuan program
SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05.
Hipotesis penelitian diterima apabila nilai
uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α
(Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai
signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig >
0,05), hipotesis penelitian ditolak.
Tabel 5. Hasil Uji-t Independent Data Daya Tahan Otot Lengan
Sumber Data
Daya Tahan Otot
Lengan
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Sig. (2-tailed)
t
df
2.336
Dari hasil uji-t independent didapat
nilai thitung variabel daya tahan otot lengan
sebesar 2,336 dengan signifikansi thitung =
0,029. Pada taraf signifikansi α = 0,05
signifikansi thitung variabel daya tahan otot
lengan = 0,029 lebih kecil dari nilai α (Sig <
0,05),
sehingga
hipotesis
penelitian
pelatihan onerhead clear drill variabel daya
tahan otot lengan diterima. Hipotesis
22
.029
pelatihan overhead clear drill berpengaruh
terhadap kekuatan otot lengan diuji dengan
uji-t independent dengan bantuan program
SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05.
Hipotesis penelitian diterima apabila nilai
uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α
(Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai
signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig >
0,05), hipotesis penelitian ditolak.
Tabel 6. Hasil Uji-t Independent Data Kekuatan Otot Lengan
Independent Samples Test
Sumber data
Kekuatan Otot
Lengan
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
2.943
22
.008
Dari hasil uji-t independent didapat
nilai thitung variabel kekuatan otot lengan
2,943 dengan signifikansi thitung = 0,008.
Pada taraf signifikansi α = 0,05 signifikansi
thitung variabel kekuatan otot lengan = 0,008
lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), sehingga
hipotesis penelitian pelatihan overhead
clear drill terhadap kekuatan otot lengan
diterima.
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
PEMBAHASAN
Analisis data hasil penelitian untuk
variabel terikat penelitian menunjukan
adanya peningkatan nilai rata-rata (mean)
untuk masing-masing variabel. Dari
deskripsi data variabel kekuatan otot
lengan pada tabel 1. terlihat kelompok
kontrol maupun kelompok perlakuan
mengalami peningkatan nilai rata-rata.
Begitu juga dengan variabel daya tahan
otot lengan seperti terlihat pada tabel 2.
juga mengalami peningkatan rata-rata
baik pada kelompok kontrol maupun
kelompok
perlakuan.
Jika
dilihat
peningkatan yang dicapai oleh kelompok
perlakuan akibat dari pemberian pelatihan
overhead clear drill.
Dari deskripsi di atas, terlihat
adanya
peningkatan
nilai
variabel
kekuatan dan daya tahan otot lengan
pada kelompok kontrol maupun kelompok
perlakuan, dengan peningkatan rata-rata
kelompok perlakuan yang lebih tinggi dari
pada kelompok kontrol untuk kedua
variabel penelitian. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh dari pelatihan yang
diberikan terhadap peningkatan kekuatan
dan daya tahan otot lengan terhadap
subjek penelitian. Peningkatan pada
kelompok perlakuan diakibatkan oleh
pemberian pelatihan overhead clear drill
selama 4 minggu atau 12 kali pelatihan.
Sedangkan peningkatan pada kelompok
kontrol lebih diakibatkan oleh adanya
peningkatan aktivitas olahraga yang
dilakukan oleh seluruh subjek penelitian
selama kegiatan berlangsung. Hal ini
dapat dijelaskan melalui hasil uji hipotesis
penelitian berikut.
Pelatihan
Bermain
Bulutangkis
Overhead clear drill Berpengaruh
Terhadap Peningkatan Kekuatan dan
Daya Tahan Otot Lengan.
Berdasarkan
hasil
uji-t
independent untuk variabel daya tahan
otot lengan, antara post-test kelompok
kontrol dan perlakuan didapatkan nilai
thitung = 2,336 dengan nilai signifikansi =
0,029 pada taraf signifikansi 0,05, dan
untuk variabel kekuatan otot lengan antara
post-test kelompok kontrol dan perlakuan
didapatkan nilai thitung = 2,943 dengan nilai
signifikansi = 0,008 pada taraf signifikansi
0,05. Nilai signifikansi hitung lebih kecil
dari nilai α (Sig < 0,05), dengan demikian
hipotesis penelitian “pelatihan bermain
bultangkis
overhead
clear
drill
berpengaruh terhadap peningkatan daya
tahan otot lengan dan kekuatan otot
lengan“ diterima.
Pelatihan bermain bulutangkis
overhead clear drill dilakukan di lapangan
bulutangkis. Sesuai dengan pengertian
overhead clear drill yaitu pukulan yang
dilakukan pada ketinggian di atas tali yang
tingginya 2,44 meter melewati kepala
pemain yang sedang melakukan pukulan
jauh ke belakang dan shuttlecock jatuh di
antara garis double secara berulangulang. Pelatihan bermain bulutangkis
overhead clear drill ini merupakan suatu
pelatihan yang menggunakan sistem
energi predominan aerob yang memiliki
ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang
sangat kuat yang merupakan respon dari
pembebanan dinamis yang cepat dari
otot-otot yang terlibat, seperti: musculus
biceps dan musculus triceps. Dengan
adanya pembebanan pada otot lengan
tersebut, maka akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan tonus otot lengan,
masa otot, dan serabut otot lengan yang
dapat meningkatkan kekuatan otot lengan.
Selain itu, akan terjadi peningkatan
komponen biomotor kekuatan juga
merupakan salah satu komponen yang
dapat dengan cepat ditingkatkan. Selain
meningkatkan
komponen
biomotor
kekuatan, latihan kekuatan akan terjadi
peningkatan kemampuan dan respons
fisiologis, yang antara lain adalah:
adaptasi
persyarafan,
hypertropy
(pembesaran) otot, adaptasi sel-sel, daya
tahan otot, dan adaptasi kardiovaskuler
(Sukadiyanto, 2005:90).
Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Ahmad Nasrulloh dengan judul
“pengaruh latihan circuit weight training
terhadap kekuatan dan daya tahan otot”.
Dalam penelitian ini terdapat peningkatan
kekuatan dan daya tahan otot secara
signifikan. Menurut penelitian acep ruswan
dengan judul “pengaruh beberapa macam
metode latihan terhadap peningkatan
kekuatan otot” juga mendukung hasil
penelitian
ini,
dimana
terdapat
peningkatan kekuatan otot.
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
Berdasarkan hal tersebut pelatihan
ini cocok diberikan pada subjek yang
memiliki kekuatan dan daya tahan otot
lengan rendah karena selama mengikuti
pelatihan dimana beban kerja yang
diberikan pada otot lengan akan
menyebabkan otot lengan beradaptasi
terhadap beban kerja tersebut sehingga
memberikan perubahan pada kekuatan
dan daya tahan otot lengan. Dengan
memberikan pelatihan ini, maka akan
dapat memberikan efek yang positif pada
anatomi dan fisiologi otot-otot lengan atas.
Pelatihan bermain bulutangkis overhead
clear drill dilaksanakan selama 4 minggu
atau 12 kali pertemuan dengan frekuensi
3 kali per minggu.
Pelatihan bermain bulutangkis
overhead clear drill dengan menggunakan
program pelatihan yang telah di tentukan
ini secara langsung akan berpengaruh
terhadap peningkatan kekuatan dan daya
tahan otot lengan pada anggota club
junior Menang Kalah Sehat Singaraja
Tahun 2013.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian,
analisis data dan pembahasan ternyata
hipotesis penelitian yang diajukan dapat
diterima, maka dengan demikian dapat
diperoleh simpulan sebagai berikut:
1) Pelatihan
bermain
bulutangkis
overhead clear drill berpengaruh
terhadap peningkatan kekuatan otot
lengan pada anggota club junior
Menang Kalah Sehat Singaraja Tahun
2013.
2) Pelatihan
bermain
bulutangkis
overhead clear drill berpengaruh
terhadap peningkatan daya tahan otot
lengan pada anggota club junior
Menang Kalah Sehat Singaraja Tahun
2013.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini,
hal-hal yang dapat disarankan sebagai
berikut:
1) Bagi para pelaku olahraga, disarankan
untuk menggunakan pelatihan bermain
bulutangkis
overhead
clear
drill
sebagai salah satu alternatif untuk
meningkatkan
kebugaran
jasmani
khususnya kekuatan dan daya tahan
otot lengan.
2) Bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian sejenis diharapkan pula
adanya penelitian lanjutan dengan
jumlah subjek yang lebih banyak,
waktu yang lebih lama dan pada
kelompok usia lain untuk mendapat
generalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ismaryati. 2008. Tes & Pengukuran
Olahraga. Surakarta.
Kanca, I Nyoman. 2006. Metode
Penelitian Pengajaran Pendidikan
Jasmani dan Olahraga. Singaraja.
Universitas Pendidikan Ganesha.
Kanca, I Nyoman. 2010. Metode
Penelitian Pengajaran Pendidikan
Jasmani dan Olahraga. Singaraja.
Universitas Pendidikan Ganesha.
Kanca, I Nyoman.
2004.
Pengaruh
Pelatihan Fisik Aerobik dan
Anaerobik Terhadap
Absorpsi
Karbohidrat dan Protein Rattus
Nervegicus Strain Wistar. Disertasi
(tidak
diterbitkan).
Surabaya:
Program Pasca Sarjana UNAIR
Nala. 1998. Prinsip Pelatihan Olahraga.
Denpasar: Program Pasca Sarjana
UNUD.
Nasrulloh, Ahmad. 2012. “Pengaruh
Latihan Circuit Weihgt Training
Terhadap Kekuatan dan Daya
Tahan Otot”
Tersedia pada
http://staff.uny.ac.id/sites/default/fil
es/penelitian/Ahmad%20Nasrulloh,
%20S.Or.,%20M.Or.Medikora%20
April%202012%20_Ahmad%20Na
srulloh%20Final_.pdf
(diakses
pada tanggal 25 Maret 2013).
Poole, James. 2007. BelajarBulutangkis.
Bandung. Pioner Jaya.
Ruswan,
Acep.
2010.
“Pengaruh
Beberapa Macam Metode Latihan
Terhadap Peningkatan Kekuatan
Otot”
Tersedia
pada
http://file.upi.edu/DirektoriJURNAL
PENDIDIKAN_DASARNomor_14Oktober_2010 (diakses tanggal 25
Maret 2013).
Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan
Metodelogi
Melatih
Fisik.
Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran
Olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur
Jaya
Yoda. 2006. Peningkatan Kondisi Fisik.
Singaraja. Universitas Pendidikan
Ganesha.
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
Download