SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 EVALUASI TEGANGAN LANGKAH DAN TEGANGAN SENTUH PADA MENARA TRANSMISI KERETA LISTRIK Budiyanto Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jurusan Teknik Elektro Abstrak Tegangan langkah dan tegangan sentuh pada kereta listrik dapat terjadi pada substasiun, stasiun parallel, stasiun penghubung, peron, jembatan dan pada menara transmisi.[1] Bahaya atau tidaknya tegangan langkah dan tegangan sentuh ini, sangat bergantung pada banyak hal, antara lain : kondisi tubuh, posisi manusia itu sendiri, besarnya arus yang mengalir menuju tanah, dan lamanya arus mengalir. Oleh karenanya perlu diupayakan berbagai usaha untuk memperkecil tingkat bahaya terhadap manusia dengan memperhitungkan kondisi yang paling buruk yang mungkin dapat terjadi. Usaha-usaha ini umumnya dilakukan pada tahap perencanaan, misalnya dengan desain sistem pembumian yang baik.Untuk mengetahui keamanan tegangan langkah dan tegangan sentuh maka perlu adanya evaluasi perhitungan, pada tulisan ini menjelaskan perbandingan analisa perhitungan tegangan langkah dan tegangan sentuh pada menara transmisi dengan standart IEEE 80. dengan data – data yang ada dilapangan untuk wilayah Depok - Bojong Gede 4. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode studi kepustakaan yaitu melakukan pengumpulan referensi dan literatur yang berkaitan b. Studi lapangan yaitu melakukan pengumpulan data dan informasi ditempat penelitian 1. Pendahuluan. Tegangan langkah dan tegangan sentuh dapat terjadi karena adanya gradien tegangan permukaan tanah dan gradien tegangan antara peralatan dengan tanah. Gradien tegangan ini disebabkan oleh arus yang mengalir dari peralatan menuju ke tanah dan penyebaran arus itu sendiri di dalam tanah. Oleh karena itu tahanan pentanahan dan tahanan jenis tanah disekitar titik pentanahan akan sangat mempengaruhi bentuk dan kecuraman gradien tegangan permukaan tanah. Arus tanah tersebut dapat berasal dari gangguan fasa ke tanah, misalnya karena hubung singkat fasa ke menara atau fasa ke badan peralatan listrik yang diketanahkan, maupun dapat pula berasal dari arus gangguan petir karena sambaran petir ke menara dan peralatan listrik lainnya.[1] Pada sistem kereta listrik tegangan langkah dan tegangan sentuh dapat terjadi pada substasiun, stasiun parallel, stasiun penghubung, peron, jembatan dan pada menara transmisinya.[2] Bahaya atau tidaknya tegangan langkah dan tegangan sentuh ini, sangat bergantung pada banyak hal, antara lain : kondisi tubuh dan posisi manusia itu sendiri, besarnya arus yang mengalir menuju tanah, lamanya arus mengalir dan lain-lain. 5. Tujuan Sistem Pembumian Tujuan pembumian menara transmisi secara umum adalah : 1. Untuk membatasi tegangan sentuh pada kaki menara dan tegangan langkah di sekitar kaki menara agar tidak melebihi batas aman yang diijinkan. 2. Untuk memberi jalan bagi arus gangguan tanah baik akibat hubung singkat maupun akibat sambaran petir. 3. Untuk memudahkan rele-rele arus gangguan tanah bekerja dengan cepat. Suatu sistem pembumian menara transmisi terdiri dari : 1. Fondasi kaki menara, yaitu bagian dari kaki menara (terbuat dari metal) yang dibungkus beton dan ditanam dalam tanah pada kedalaman tertentu. 2. Elektroda pembumian, dapat berupa batang silinder yang ditanam vertikal (rod) 2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tegangan langkah dan tegangan sentuh disekitar menara transmisi kereta listrik, dibandingkan dengan tegangan langkah dan tegangan sentuh yang diijinkan oleh standar keselamatan IEEE 80 untuk menjamin keselamat manusia, alat, dan lingkungan sekitar. 3. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini masalah yang dibahas pada penentuan besarnya tegangan langkah dan tegangan sentuh pada menara transmisi kereta listrik, sedangkan tegangan langkah dan tegangan sentuh pada substasiun, stasiun parallel, stasiun penghubung, peron dan jembatan tidak dibahas. 6. Tegangan Langkah Tegangan langkah adalah perbedaan tegangan permukaan tanah yang terjadi pada saat mengalirnya arus tanah, antara dua kaki manusia berjarak 1 m satu dengan yang lain (panjang langkah = ± 1 m) tanpa orang tersebut menyentuh benda apapun yang diketanahkan.[5] A1-54 SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 Gambar.1 Terjadinya tegangan langkah Vstep=(RB+R2FS) IB………………………………..(1) Dengan IB = 0,116/√ts Dimana : RB = Tahanan tubuh manusia (RB = 1000 Ω) R2FS = Tahanan kaki (R2FS = 6ρ) o IB = Harga rms arus 7. Tegangan Sentuh Tegangan sentuh adalah perbedaan tegangan, yang terjadi pada saat mengalirnya arus tanah, antara GPR ( ground potential rise ) dengan sebuah titik dipermukaan tanah sejauh 1 m dari elektroda pembumian peralatan atau kaki menara (panjang tangan = ± 1 m).[5] A1-55 8. Kriteria Tegangan Langkah dan Tegangan Sentuh Kriteria tegangan langkah dan tegangan sentuh bergantung pada banyaknya energi akibat arus kejut yang diserap oleh tubuh manusia. Oleh karena itu dengan menganggap tanah merupakan satu lapisan homogen, tegangan langkah tidak boleh melebihi :[3] Vstep = (RB + R2FS ) IB……………………………..(3) Atau (1000 + 6 ρ )0,116 …………………..(4) ts (1000 + 6 ρ )0,157 Vstep-70 = ………………...…(5) ts Vstep-50 = Sedangkan tegangan sentuh, tidak boleh melebihi : Vtouch = (RB + R2FP ) IB……………………..……..(6) Atau (1000 + 1,5 ρ )0,116 ………………..(7) ts (1000 + 1,5 ρ )0,157 …………….…(8) Vtouch-70 = ts Vtouch-50 = Dimana : ρ = tahanan jenis tanah (ohm-m) ts = lamanya arus mengalir dalam tubuh (detik) Adapun batas dari tegangan sentuh yang diijinkan sesuai dengan grafik dibawah ini : Gambar.2 Terjadinya tegangan sentuh Vtouch=(RB+R2FP) IB………………………………………………..(2) Dengan IB = 0,116/√ts Dimana : RB = Tahanan badan manusia (RB = 1000 Ω) R2FP = Tahanan dua kaki dalam paralel (R2FP = 1,5ρ) IB = Harga rms arus Catatan : GPR (ground potential rise) adalah tegangan maksimum yang dapat terjadi pada peralatan yang diketanahkan relatif terhadap potensial tanah di titik yang jauh. Dibawah ini, diberikan harga-harga pendekatan dari tahanan jenis beberapa tipe tanah yang didapat dari “Transmision Line Grounding”, EPRI EL-2699, Final Report, October 1982. Tabel .1 Tahanan jenis rata-rata ditinjau dari tipe tanah No Tipe tanah Tahanan jenis 1 Tanah basah 10 2 Tanah liat 100 3 Tanah kering 1000 4 Batuan dasar 10000 Gambar.3 Batas tegangan sentuh Grafik batas tegangan sentuh terhadap peralatan dan pagar pengaman terhadap tegangan tanah. [3] Pada menara transmisi kereta listrik elektroda pembumian yang digunakan adalah tembaga batangan berdiameter 1 cm yang ditanam dengan kedalaman 4 meter, besarnya nilai resistansi hasil pengukuran tiap tiang (lihat tabel). Dengan menggunakan persamaan (9), maka nilai tahanan jenis tanah disekitar menara dapat dicari R= ρ 2L log e …………………………...….(9) 2πL a Data lapangan : Jenis elektroda : Batang, Diameter: 0.01 m, Kedalaman elektroda : 4 m SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 Tabel..2 Hasil perhitungan tahanan jenis tanah No. No. Tiang LTiang (M) R ρ (ohm) (ohm-m) Depok – Citayam 1 2 3 4 5 6 7 8 AF 02 12 AF 02 25 02 09 AF AF AF 4 4 4 4 4 4 4 4 17 10 10 14 12 8,2 8 4,8 64 38 38 53 45 31 30 18 9. Perhitungan Tegangan Langkah dan Tegangan Sentuh Dengan menggunakan nilai tahanan jenis tanah yang berbeda hasil perhitungan pada tabel.1, dengan tahanan tubuh manusia sebesar 1000 Ω dan tahanan kontak sebuah kaki adalah 3ρtanah , maka besarnya tegangan langkah dan tegangan sentuh berdasarkan persamaan (4) dan (7) dengan waktu (ts) 1 detik dan berat badan ± 50 kg Tabel.3 Hasil perhitungan tegangan langkah dan tegangan sentuh Lintasan Depok – Bojonggede ts = 1 detik V V No. No. Tiang VLangkah diijinkan VSentuh diijinkan ρ (ohm-m) (volt) (volt) (volt) (volt) Depok - Citayam 1 2 3 4 5 6 7 8 AF 02 12 AF 02 25 02 09 AF AF AF 64 38 38 53 45 31 30 18 161 143 143 153 147 138 137 129 185 185 185 185 185 185 185 185 127 123 123 125 124 121 121 119 133 133 133 133 133 133 133 133 KESIMPULAN 1. Besar tegangan langkah dan tegangan sentuh disekitar menara trasmisi kereta listrik Depok – Citayem pada delapan tiang menunjukkan batas aman tegangan langkah dan teganga sentuh . 2. Agar tegangan langkah dan tegangan sentuh menunjukan harga aman maka perlu dilakukan pengontrolan terhadap fisik hantaran pentanahan, nilai resistasi tahanan pentanahan secara priodik. 3. Hasil perhitungan tahanan jenis tanah menunjukan bahwa jenis tanah disekitar menara tranmisi kereta listrik terdiri dari A1-56 lapisan-lapisan tanah tidak homogen, hal inilah yang mengakibatkan besarnya tahanan jenis tanah bervariasi sesuai dengan komposisi tanahnya. DAFTAR PUSTAKA [1]. Natarajan, R, Analysis Of Grounding System for Electric Traction, IEEE Transaction on Power Delivery, vol 16, july 2001. [3]. IEEE Guide for safety in AC Substation Grounding, ANSI/IEEE standard 80, 1986. [4]. Niles, G.B, Background and Methodology for Analyzing Step and Touch Potential Near Transmission Structures, IEEE Transaction on Power Delivery, vol.PWRD1, No.2,April 1986. [5]. IEEE Guide for Measuring Earth Resistivity, Ground Impedance and Earth Potential of a Ground System, IEEE Standard 81, 1983. [6]. IEC, Report, Effect of Current Passing Through the Human Body, Publication 4791, 1994. SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-57