GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id 1 MEMPELAJARI PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GENTENG DI PT.TATA LOGAM LESTARI DONNY TYASTONO (30405229) Abstract—ABSTRAKSI DONNY TYASTONO, 30405229 MEMPELAJARI PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GENTENG DI PT.TATA LOGAM LESTARI PI. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma 2008 Kata Kunci : Pengendalian Kualitas Produk Genteng (x+(VI-2)+lampiran) PT. Tata Logam Lestari yang merupakan produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara banyak dalam industri Genteng di tanah air dan merupakan produsen Genteng metal satu-satunya di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000. Produk Genteng yang dihasilakan terdiri dari berbagai tipe seperti MULTI ROOF dan MULTI COLOR, SURYA ROOF dan SURYA COLOR, SAKURA ROOF, MULTI SIRAP, FANCY, SOKA ABADI. Dimana bahan yang digunakan adalah koil yang dipesan dari perusahaan supplier Blue Scope Stell Indonesia (BSSI). Perusahaan mengunakan sistem make to stock yang artinya setelah produk dihasilkan maka produk akan disimpan digudang dan dikirim setelah ada pemesan yang memesan produk genteng tersebut. Pengendalian kualitas pada produk Genteng terdiri dari 3 aktivitas yakni (Incomming Quality Qontrol) yang mengendalikan kualitas bahan baku, (In Process Quality Qontrol) yang mengendalikan bahan saat di proses dan (Outgoing Quality Qontrol) yang mengendalikan produk jadi, dimana ketiga aktivitas ini melakukan pengendalian kualitas secara visual (penglihatan) dan mengunakan alat pengendalian kualitas. Daftar Pustaka (1993-2002) iv I. Chapter 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya dunia industri modern, perusahaan industri harus menghasilkan produk yang dapat bersaing dipasaran. Persaingan tidak hanya mengenai seberapa besar tingkat produktivitas perusahaan, dan seberapa rendah harga produk maupun jasa namun lebih pada kualitas produk atau jasa tersebut sehingga kepuasan konsumen dapat tercapai. Pengendalian kualitas produk adalah salah satu faktor utama yang menentukan apakah produk tersebut dapat bersaing di pasaran dan diminati oleh konsumen . Dalam industri manufaktur pengendalian kualitas yang baik dari suatu produk dapat diukur dengan seberapa besar produk cacat atau reject yang dihasilkan pada saat proses maupun setelah proses produksi telah berakhir. Dengan menghasilkan produk yang berkualitas perusahaan akan memperoleh keuntungan, dimana keuntungan tersebut diperoleh dengan penjualan produk yang meningkat, karena produk tersebut disukai konsumen, maupun dengan berkurangnya biaya produksi akibat perbaikan dan scrap yang dihasilkan dari produksi menjadi berkurang. Dalam hal ini adalah PT. Tata Logam Lestari yang merupakan produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara banyak dalam industri Genteng di tanah air dan merupakan produsen Genteng metal satusatunya di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000. Dalam menjalankan aktivitas produksinya PT.Tata Logam Lestari selalu mengedepankan kualitas agar produk yang dihasilkannya selalu menarik meinat konsumennya. Pengendalian kualitas dilakukan dengan 3 aktivitas pengendalian kualitas yakni pengendalian kualitas bahan baku (Incomning Quality Control), pengedalian barang proses (Inprocess Quality Control) dan pengendalian barang jadi yang siap dikirim (Outgoing Quality Qontrol). Dimana keseluruhan akivitas pengendalian I-1 I-2 kualitas ini bertujuan untuk selalu menjamin mutu produk genteng yang dihasilkannya. Dengan adanya aktivitas pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT. Tata Logam Lestari diharapkan produk yang dikirim ke pasaran mempunyai kualitas baik dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan dapat terjaga dengan baik dan perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan yang memproduksi produk sejenis. 1.2....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) II. Chapter 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari dua kata, yaitu proses dan produksi yang memiliki makna yang berbeda. Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sumbersumber (manusia, mesin, material dan uang) yang akan dirubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi pengertian dari proses produksi adalah suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (manusia, mesin, material, dan uang) yang ada. (Vincent, Gaspersz, 2002) Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi dibagi menjadi dua (Assauri, Sofjan, 1993): 1. Proses produksi terus-menerus (Continous Process) adalah proses yang terdapat pola atau urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan yang bersangkutan. 2. Proses produksi terputusputus (Intermittent Process) adalah proses produksi yang terdapat beberapa pola tau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Perbedaan antara proses produksi terus-menerus dan terputus-putus dipaparkan pada tabel 2.1 (Assauri, Sofjan, 1993) , sebagai berikut: II-1 II-2 Tabel 2.1 Perbedaan Proses Produksi Kontinu dengan terputus-putus No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2.2 Proses Produksi Terusmenerus Skala produksi massal Berproduksi 2 GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id untuk stok pasar Produk yang dihasilkan Mesin yang digunakan khusus Mesinnya otomatis Operator mesin tidak memerlukan keahlian tinggi Tata letak mesin adalah lay out by product Penanganan material dengan ban berjalan atau conveyor Investasi tinggi tetapi investasi bahan cukup rendah 10 Rekruitmen atau penarikan karyawan sedikit Proses ProduksiTerputus-putus Skala produksi tidak massal Berproduksi untuk stok pesanan Produk yang dihasilkan tidak standar Mesin yang digunakan serbaguna Mesinnya tidak otomatis Operator mesin memerlukan keahlian tinggi Tata letak mesin adalah lay out by process Penanganan material dengan manual Investasi tidak tinggi tetapi investasi bahan relatif tinggi Rekruitmen atau penarikan karyawan relatif....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) III. Chapter 3 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Proses produksi genteng di PT. Tata Logam Lestari terdiri dari 2 jenis proses produksi yakni proses produksi bahan baku pelengkap dan proses produksi bahan baku utama. Proses produksi bahan baku pelengkap yakni batuan alam terdiri dari proses penyaringan atau pengayakan yakni batuan dalam bentuk butiran kasar diayak sampai menjadi butiran halus. Proses pengayakan menggunakan saringan 16/50 mm dimana dari 3 Kg butiran kasar dapat menjadi 1 Kg butiran halus. Setelah melalui proses pengayakan batuan yang sudah halus kemudian melalui proses pewarnaan dengan mengunakan zat warna, proses pewarnaan ini bertujuan untuk memberi warna pada batuan yang akan digunakan untuk melapisi genteng, tetapi untuk produk genteng dengan warna sesuai warna batuan tidak melalui proses pewarnaan lagi. Setelah melalui proses pewarnaan maka batuan akan disimpan sebagai safety stock dan akan digunakan pada proses tabur batu atau penggabungan antara bahan baku utama dan pelengkap. Sedangkan untuk proses produksi bahan baku utama yakni koil, Proses produksi dimulai dari proses Roll Forming, proses ini adalah proses pembentukan koil menjadi lembaran genteng. Genteng dicetak dengan tipe lembaran 1x5 artinya 1 susun genteng dengan jumlah genteng 5 buah tiap lembarnya, sedangkan genteng dengan tipe lembaran 2x5 artinya genteng dicetak 2 susun dengan jumlah 5 buah genteng tiap lembarnya. proses ini mengunakan mesin MCC-1 dengan tegangan listrik sebesar 500 volt. Dengan waktu proses sebesar 16 detik perlembar. Untuk kapasitas produksi dari mesin Roll Forming dalam satu hari produksi dapat dilihat pada lampiran tabel L.1 Standar kapasitas produksi mesin Roll Forming. Setelah melalui proses Roll Forming maka genteng yang sudah berbentuk lembaran masuk ke proses potong ekor (Trimming) dimana proses ini IV-1 IV-2 mengunakan mesin trimming tipe PRESS-2 dengan tegangan sebesar 400 volt. Pada proses ini genteng yang berbentuk lembaran dipotong bagian ekornya dengan....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) IV. Chapter 4 BAB V ANALISA 5.1 Analisa Proses produksi Dalam Pembuatan Produk Genteng Setelah melakukan pembahasan mengenai proses produksi produk Genteng di PT. Tata Logam Lestari dapat diketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku komponennya PT. Tata Logam Lestari memesan bahan baku dari pihak supplier yakni pihak Blue Scope Stell Indonesia untuk bahan baku koil, tujuan pemesanan bahan baku ini dikarenakan bahan baku Genteng tidak memungkinkan untuk diproduksi sendiri , apabila produksi bahan baku ini dilakukan maka akan menambah biaya produksi yang cukup besar seperti biaya mesin, tenaga kerja, serta waktu produksi juga akan bertambah, penambahan waktu produksi ini akan berdampak pada keterlambatan dalam pengiriman barang. Tetapi pemesanan bahan baku dari vendor juga memiliki kelemahan, yakni perusahaan harus menerima resiko apabila ada keterlambatan dalam pengiriman bahan baku, hal ini akan berdampak pada mundurnya jadwal produksi sehingga waktu produksi akan menjadi terlalu lama. Tipe produksi yang ada pada PT. Tata Logam Lestari adalah continous process karena tipe layout pabriknya berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang biasa disebut product layout/departementation by product. Sehingga Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih rendah daripada persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses pada proses produksi yang terputus-putus. Selain itu produk yang dihasilkan dalam jumlah dengan variasi yang sangat kecil serta sudah terstandarisasi dimana dalam melakukan proses pembuatan produk Genteng menggunakan mesin-mesin bersifat khusus atau special purpose yakni mesin Roll Forming, mesin Trimming, mesin Tabur Batu, mesin Oven dan mesin Coating. Perpindahan material dari satu proses ke proses lainnya menggunakan alat yakni forklift, handtruck dan gantry crane. Kelemahan dari proses produksi ini adalah terdapat kesukaran untuk menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen dimana proses V-1 V-2 produksi seperti ini hanya menghasilkan produk yang permintaan (demand)nya besar dan stabil, dan style produknya tidak mudah berubah seperti yang dihasilkan PT........ For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) V. Chapter 5 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan pembahasan pada bab sebelumnya maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut : 1. Proses produksi genteng pada PT. Tata Logam lestari terdiri dari proses roll forming yakni proses pembentukan bahan baku koil menjadi lembaran-lembaran genteng dengan ukuran 2x5 artinya 2 susun genteng dengan 5 genteng tiap susunannya dan 1x5 artinya 1 susun genteng dengan 5 lembar tiap susunannya. Setelah melalui proses Roll forming maka genteng masuk ke proses trimming, dimana dalam proses ini genteeng yang sudah berbentuk lembaran MEMPELAJARI PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GENTENG DI PT.TATA LOGAM LESTARI dipoong bagian ekornya agar sesuai standar. Proses selanjutnya masuk ke proses tabur batu manual dan tabur batu otomatis dengan menggunakan mesin , proses ini menggunakan bahan baku tambahan batuan alam sebagai pelengkap. Setelah melalui proses tabur batu, batuan yang sudah menempel kemudian dikeringkan dengan mengunakan tenga matahari dan oven agar batuan mengering dan merata. Proses selanjutnya adalah proses finishing yakni proses coating atau pelapisan genteng dengan mengunakan aquamer agar seluruh lapisan genteng merekat secara merata. Setelah semua proses dilalui maka genteng di kemas mengunakan pallet dan kemudian masuk ke gudang untuk disimpan. 2. Pengendalian kualitas produk genteng terdiri dari 3 aktivitas pengendalian yakni pengendalian kualitas bahan baku, pengendalian kualitas produk dalam proses dan pengendalian kualitas produk jadi. Pada pengendalian kualitas bahan baku, dilakukan dengan metode all check dimana pengendalian kualitas dilakukan dengan mengunakan alat pengendalian kualitas dan secara visual. Sedangkan pengendalian kualitas pada proses dilakukan dengan sample 10 For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) 3