standar prosedur operasional layanan informasi publik di bkkbn

advertisement
STANDAR
LAYANAN INFORMASI PUBLIK
DI
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA NASIONAL
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
JAKARTA
2015
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
KATA PENGANTAR
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F
mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.”
Ditegaskan kembali dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik, sebagai landasan hukum yang sangat penting berkaitan
dengan (1) hak setiap orang untuk memperoleh informasi; (2) kewajiban Badan Publik
menyediakan dan mealyani permintaan informasi secara cepat, tepat waktu, biaya
ringan/proporsional, dan cara sederhana; (3) pengecualian bersifat ketat dan terbatas;
(4) kewajiban Badan Publik membangun dan mengembangkan sistem informasi dan
dokumentasi untuk mengelola informasi secara baik dan efisien sehingga dapat diakses
dengan mudah.
Untuk mengimplementasikan pelaksanaan Undang-Undang tentang
Keterbukaan Informasi Publik tersebut, telah dikukuhkan Peraturan Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nomor:136/PER/D2/2011
tentang Pengelolaan Informasi Publik BKKBN, Keputusan Kepala BKKBN
Nomor:137/KEP/D2/2011 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PPID), serta Peraturan Kepala BKKBN Nomor:163/PER/D2/2011 tentang Pedoman
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di lingkungan BKKBN.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh PPID untuk memperlancar tugasnya
dalam memberikan layanan informasi kepada publik dilakukan dengan menyusun
Standar Prosedur Operasional Layanan Informasi Publik di BKKBN, yang meliputi:
mekanisme penayangan informasi yang wajib diumumkan, mekanisme layanan
permintaan informasi, dan mekanisme penanganan gugatan.
Standar Prosedur Operasional Layanan Informasi Publik ini disusun untuk
memberikan jaminan dan kepastian kepada semua orang dalam memperoleh
informasi yang dikuasai oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan
disusunnya Standar Prosedur Operasional Layanan Informasi Publik di BKKBN ini,
diharapkan pemohon/pengguna informasi akan lebih mudah dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan.
Jakarta, April 2015
Deputi Bidang Advokasi,
Penggerakan dan Informasi
Selaku Atasan PPID-BKKBN,
dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
PERATURAN KEPALA BKKBN....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Hak dan Kewajiban Pemohon dan Pengguna Informasi Publik.........
C. Hak dan Kewajiban Badan Publik......................................................
D. Pengertian.........................................................................................
BAB II KATEGORI INFORMASI
A. Informasi Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan............................
B. Informasi Yang Dikecualikan..............................................................
BAB III
BAB IV
i
ii
iv
1
1
2
3
5
9
PROSEDUR LAYANAN INFORMASI
A. Mekanisme Penayangan Informasi Yang Wajib Diumumkan...........
B. Mekanisme Layanan Permintaan Informasi.......................................
C. Mekanisme Penanganan Gugatan......................................................
1. Keberatan.........................................................................................
2. Mediasi dan Ajudikasi.......................................................................
3. Gugatan Ke Pengadilan dan Kasasi..................................................
10
10
12
13
18
19
PELAPORAN DAN PENUTUP
A. Pelaporan..........................................................................................
B. Penutup.............................................................................................
22
22
Lampiran-lampiran:
Lampiran 1 Formulir Permohonan Informasi Publik
Lampiran 2 Formulir Tanda Bukti Penerimaan Informasi Publik
Lampiran 3 Formulir Keberatan
Lampiran 4 Formulir Pemberitahuan Tertulis
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi
dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting ketahanan nasional.
Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan
informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara
yang baik. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam
mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan
publik lainnya serta segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik.
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008, Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selaku Badan Publik mempunyai kewajiban
untuk menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang
berada dibawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain
informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan.
Disamping itu, untuk menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak
menyesatkan diperlukan adannya standar prosedur operasional layanan informasi
publik.
B. Hak dan Kewajiban Permohon dan Pengguna Informasi Publik
1. Hak Pemohon Informasi Publik
a. Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
b. Setiap orang berhak :
1) Melihat dan mengetahui Informasi Publik ;
2) Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk
memperoleh Informasi Publik;
3) Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan sesui
dengan Undang-undang KIP; dan /atau
4) Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan
perundang-undang.
c. Setiap pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaan
Informasi Publik disertai alasan permintaan tersebut.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
d. Setiap pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke
pengadilan apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat
hambatan atau kegagalan sesuai dengan ketentuan Undang-undang KIP.
2. Kewajiban Pengguna Informasi Publik
a.
Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan sumber dari mana ia
memperolah Informasi Publik, baik yang digunakan untuk kepentingan
sendiri maupun untuk kepentingan publikasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
C. Hak dan Kewajiban Badan Publik
1. Hak Badan Publik
a.
Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi Publik apabila tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Informasi publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik,
sebagaimana dimaksud pada butir a adalah :
1) Informasi yang dapat membahayakan negara;
2) Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari
persaingan usaha tidak sehat;
3) Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;
4) Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
5) Informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.
2. Kewajiban Badan Publik
a.
Menyediakan dan memberikan Informasi Publik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi
untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien;
c. Menetapkan peraturan mengenai standar prosedur operasional layanan
Informasi Publik sesuai dengan peraturan yang berlaku;
d. Menetapkan dan memutahirkan secara berkala daftar Informasi Publik
atas seluruh Informasi Publik yang dikelola;
e. Menunjuk dan mengangkat Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PPID) untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta
wewenangnya;
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
f.
Menyediakan sarana dan prasarana layanan Informasi Publik, termasuk
papan pengumuman dan meja informasi di setiap kantor badan publik,
serta situs resmi bagi Badan Publik Negara;
g. Menetapkan standar biaya perolehan salinan informasi Publik;
h. Menganggarkan biaya secara memadai bagi layanan Informasi Publik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
i. Memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon
Informasi Publik yang mengajukan keberatan;
j. Membuat dan mengumumkan laporan tentang layanan Informasi Publik
dan menyampaikan salinan laporan kepada Komisi Informasi;
k. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan
Informasi Publik pada instansinya;
l. Badan Publik bisa menunjuk pejabat fungsional dan/atau petugas
informasi yang membantu PPID dalam melaksanakan tugas, tanggungjawab, dan wewenangnya sesuai kebutuhan dan ketersediaan anggaran.
D. Pengertian
Dalam undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik, yang dimaksud dengan:
1. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang
mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya
yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai
kemasan dan formast sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik.
2. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,
dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan
penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-undang
Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, serta informasi
lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
3. Kategori Informasi Pulik adalah jenis informasi berdasarkan Undang-undang
Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi publik yang wajib
disediakan dan diumumkan secara berkala, informasi yang wajib diumumkan
secara serta merta, informasi yang wajib tersedia setiap saat, serta informasi
yang dikecualikan.
4. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, lagislatif, yudikatif, dan badan lain
yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara,
yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.
5. Pimpinan Badan Publik adalah ketua atau kepala atau pejabat tertinggi yang
berwenang serta bertanggungjawab atas keputusan-keputusan Badan Publik
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
6. Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undangundang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan
peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan
informasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi
dan/atau ajudikasi nonlitigasi.
7. Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara badan publik
dan pengguna informsi publik yang berkaitan dengan hak memperoleh
informasi dan menggunakan informasi berdasarkan perundang-undangan.
8. Mediasi adalah penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak
melalui bantuan mediator komisi informasi.
9. Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketa informasi publik antara para
pihak yang diputus oleh komisi informasi.
10. Pejabat Publik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk menduduki
posisi atau jabatan tertentu pada badan publik.
11. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) adalah pejabat yang
bertanggung-jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan,
dan/atau pelayanan informasi di badan publik.
12. Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang
bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang
bersangkutan.
13. Staf PPID adalah pegawai badan publik yang bertugas mengumpulkan,
menyediakan dan melayani permohonan informasi dan bertanggungjawab
kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
14. Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum, atau badan
publik sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik.
15. Pengguna Informasi Publik adalah orang yang menggunakan informasi publik
sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik.
16. Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum
Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur
dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik.
17. Meja Layanan Informasi adalah tempat di mana Staf PPID melakukan
pelayanan informasi publik serta berbagai sarana atau fasilitas
penyelenggaraan informasi berada yang bertujuan memudahkan perolehan
informasi
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
BAB II
KATEGORI INFORMASI
A. Informasi Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan
Dalam memberikan layanan informasi publik, BKKBN wajib menyediakan informasi
sebagai berikut:
1.
Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, meliputi:
a. Informasi tentang Profil Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional, meliputi:
1) Visi dan Misi.
2) Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan.
3) Informasi tentang kedudukan atau domisili beserta alamat lengkap.
4) Ruang lingkup kegiatan, maksud, dan tujuan BKKBN
5) Tugas, wewenang, dan fungsi BKKBN beserta kantor perwakilan di
bawahnya.
6) Struktur organisasi, gambaran umum setiap satuan kerja, profil singkat
pejabat struktural.
7) Laporan harta kekayaan bagi Pejabat Negara yang wajib melakukannya
yang telah diperiksa, diverivikasi, dan telah dikirimkan oleh Komisi
Pemberantasan Karupsi ke BKKBN untuk diumumkan.
b. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang
dijalankan dalam lingkup BKKBN, meliputi:
1) Nama program dan kegiatan.
2) Penanggung-jawab, pelaksana program dan kegiatan serta nomor
telepon dan/atau alamat yang dapat dihubungi.
3) Target dan/atau capaian program dan kegiatan.
4) Jadwal pelaksanaan program dan kegiatan.
5) Anggaran program dan kegiatan yang meliputi sumber dan jumlah.
6) Agenda penting terkait pelaksanaan tugas BKKBN.
7) Informasi khusus lainnya yang berkaitan langsung dengan hak-hak
masyarakat.
8) Informasi tentang penerimaan calon pegawai dan/atau pejabat BKKBN.
c. Ringkasan informasi tentang Hasil Pelaksanaan Program dan kegiatan,
meliputi:
1) Ringkasan informasi tentang kinerja BKKBN berupa narasi tentang
realisasi kegiatan yang telah maupun sedang dijalankan beserta
capainnya.
2) Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP).
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
d. Ringkasan informai tentang Laporan Keuangan, meliputi:
1) Rencana dan Laporan Realisasi Anggaran;
2) Neraca;
3) Laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun
sesuai standar akuntansi yang berlaku;
4) Daftar aset dan inventaris
e. Informasi tentang Standar Prosedur Operasional Layanan Informasi Publik
termasuk hak dan tata cara memperoleh informasi, serta laporam akses
Informasi Publik yang sekurang-kurangnya terdiri atas:
1) Jumlah permohonan Informasi Publik yang diterima.
2) Tindak lanjut permohonan Informasi Publik.
3) Waktu yang diperlukan dalam memenuhi setiap permohonan Informasi
Publik;
4) Jumlah permohonan Informasi Publik yang dikabulkan baik sebagian
atau seluruhnya dan permohonan informasi Publik yang ditolak.
5) Alasan penolakan permohonan Informasi Publik.
6) Tindakan yang diambil pemohon atas penolakan pemberian informasi.
7) Tanggapan BKKBN atas keberatan permohonan Informasi Publik.
8) Hasil dan tindak lanjut penyelesaian sengketa.
f. Informasi tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebijakan yang
mengikat dan/atau berdampak bagi publik yang dikeluarkan oleh BKKBN,
meliputi:
1) Daftar rancangan dan tahap pembentukan Peraturan Perundangundangan, Keputusan, dan/atau Kebijakan yang sedang dalam proses
pembuatan.
2) Daftar Peraturan perundang-undangan, Keputusan, dan/atau Kebijakan
yang telah disahkan atau ditetapkan.
g. Informasi tentang hak dan tata cara memperoleh Informasi Publik, serta
tata cara pengajuan keberatan serta proses penyelesaian sengketa
Informasi Publik berikut pihak-pihak yang bertanggung jawab yang dapat
dihubungi.
h. Informasi tentang tata cara pengaduan penyalahgunaan wewenang atau
pelanggaran yang dilakukan baik oleh pejabat Badan Publik maupun pihak
yang mendapatkan izin atau perjanjian kerja dari Badan Publik yang
bersangkutan.
i. Informasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan terkait.
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
j. Informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan
darurat di setiap Badan Publik.
k. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala dapat
dilakukan melalui website dan /atau papan pengumuman.
l. Pengumuman secara berkala dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam setahun.
2.
Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara serta merta yaitu
informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban
umum (Pasal 10 UU 14 Tahun 2008)
BKKBN tidak menghasilkan informasi yang termasuk kategori informasi yang
dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum. Jika
dipandang perlu, maka PPID-BKKBN wajib mengumumkan ke publik.
3.
Informasi yang wajib tersedia setiap saat, meliputi:
a. Daftar Informasi Publik yang sekurang-kurangnya memuat:
1) Nomor;
2) Ringkasan isi informasi;
3) Pejabat atau unit/satuan kerja yang menguasai informasi;
4) Penanggung-jawab pembuatan atau penerbitan informasi;
5) Waktu dan tempat pembuatan informasi;
6) Bentuk informasi yang tersedia;
7) Jangka waktu penyimpanan atau retensi arsip.
b. Informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau kebijakan Badan publik
yang sekurang-kurangnya terdiri atas:
1) Dokumen pendukung seperti naskah akademis, kajian atau
pertimbangan yang mendasari terbitnya peraturan, keputusan atau
kebijakan tersebut;
2) Masukan-masukan dari berbagai pihak atas peraturan, keputusan atau
kebijakan tersebut;
3) Risalah rapat dari proses pembentukan peraturan, keputusan atau
kebijakan tersebut;
4) Rancangan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut;
5) Tahap perumusan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut;
6) Peraturan, keputusan dan/atau kebijakan yang telah diterbitkan;
c. Seluruh informasi lengkap yang wajib disediakan dan diumumkan secara
berkala;
d. Informasi tentang organisasi, administrasi, personil dan keuangan, antara
lain:
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
1) Pedoman pengelolaan organisasi, administrasi, personil, dan
keuangan;
2) Profil lengkap pimpinan dan pegawai yang meliputi nama, sejarah karir
atau posisi, sejarah pendidikan, penghargaan dan sanksi berat yang
pernah diterima;
3) Anggaran BKKBN secara umum maupun anggaran secara khusus unit
pelaksana teknis serta laporan keuangannya;
4) Data statistik yang dibuat dan dikelola oleh BKKBN.
e. Surat-surat perjanjian dengan pihak ketiga berikut dokumen
pendukungnya;
f. Surat menyurat pimpinan atau pejabat BKKBN dalam rangka pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya;
g. Syarat-syarat perizinan, izin yang diterbitkan dan/atau dikeluarkan berikut
dokumennya, dan laporan penaatan izin yang diberikan;
h. Data perbendaharaan atau inventaris;
i. Agenda kerja pimpinan satuan kerja;
j. Informasi mengenai kegiatan pelayanan Informasi Publik yang
dilaksanakan, sarana dan prasarana layanan Informasi Publik yang dimiliki
beserta kondisinya, sumber daya manusia yang menangani layanan
Informasi Publik beserta kualifikasinya, anggaran layanan Informasi Publik
serta laporan penggunaannya;
k. Jumlah, jenis dan gambaran umum pelanggaran yang ditemukan dalam
pengawasan internal serta laporan penindakannya;
l. Jumlah, jenis dan gambaran umum pelanggaran yang dilaporkan oleh
masyarakat serta laporan penindakannya;
m. Daftar serta hasil-hasil penelitian yang dilakukan;
n. Informasi Publik lain yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat
bedasarkan mekanisme keberatan dan/atau penyelesaian sengketa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Undang-undang Keterbukaan
Informasi Publik;
o. Informasi tentang standar pengumuman informasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 bagi Badan Publik yang memberikan izin dan/atau
melakukan perjanjian kerja dengan pihak lain yang kegiatannya berpotensi
mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum;
p. Informasi dan kebikajan yang disampaikan pejabat publik dalam
pertemuan terbuka untuk umum.
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
B. Informasi Yang Dikecualikan
Informasi yang dikecualikan oleh BKKBN adalah informasi yang tidak dapat
diberikan oleh BKKBN kepada pemohon informasi. Pengecualian informasi publik
didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu
informasi diberikan serta setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwa
menutup informasi publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar
daripada membukanya. Adapun informasi yang termasuk dalam kategori Informasi
Yang Dikecualikan di BKKBN adalah:
1. Laporan Hasil Pengawasan
Yang dimaksud dengan Laporan hasil Pengawasan adalah kumpulan informasi
yang merupakan hasil dari suatu pelaksanaan kegiatan pengawasan yang
tertuang dalam bentuk surat atau bab. Informasi berupa Laporan hasil
pengawasan merupakan salah satu informasi yang dikecualikan.
2. Kertas Kerja Pengawasan
3. Informasi yang terkait dengan pribadi
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
BAB III
PROSEDUR LAYANAN INFORMASI
A. Pengumuman Informasi Publik
Untuk menjamin terpenuhinya hak setiap orang dalam memperoleh Informasi,
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mengumumkan informasi
yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala dan setiap saat melalui,
antara lain:
1. Media Elektronik, meliputi:
a. Website http://www.bkkbn.go.id/
b. Kiosk Digital Signage
2. Media Cetak, meliputi:
a. Jurnal Keluarga
b. Buletin (Informasi Program Kependudukan dan Keluarga Berencana, Info
Demografi, Cukilan Data, Lembar Data (Data Sheet), Gema Pria, Technical
Report Series Monograph)
c. Brosur
d. Leaflet
3. Media Luar Ruang, meliputi:
a. Papan Pengumuman
b. Seminar
B. Penyediaan Informasi Publik berdasarkan Permohonan/Permintaan
Mekanisme Layanan Permohonan/Permintaan Informasi:
1) PERSYARATAN;
a) Warga Negara Indonesia;
b) Mengisi Formulir Permintaan Informasi Publik ;
c) Menunjukan KTP dan melampirkan Fotocopy KTP;
d) Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik dengan
mencantumkan sumber dari mana ia memperolah Informasi Publik, baik
yang digunakan untuk kepentingan seendiri maupun untuk keperluan
publikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) PROSEDUR
a. Setiap pemohon Informasi Publik dapat mengajukan permintaan untuk
memperoleh Informasi Publik kepada Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi terkait secara tertulis atau tidak tertulis disertai alasan
permintaan tersebut
b. Permintaan disampaikan secara langsung atau melalui surat elektronik,
nomor pendaftaran diberikan saat penerimaan permintaan.
c. Permintaan disampaikan melalui surat, pengiriman nomor pendaftaran
dapat diberikan bersamaan dengan pengiriman informasi.
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
3) MEKANISME
a. Pemohon Informasi datang ke desk layanan informasi, mengisi formulir
permintaan informasi dengan melampirkan fotocopy KTP pemohon dan
penggunaan informasi;
b. Petugas memberikan tanda tanda bukti penerimaan informasi Publik
berupa nomor pendaftaran pada saat permintaan diterima, dan telah
ditandatangani oleh petugas
c. Petugas Memperoses Permintaan Permohonan Informasi Publik sesuai
dengan formulir permintaan informasi Publik yang telah ditandatangani
oleh pemohon informasi publik;
d. Petugas menyerahkan informasi sesuai dengan yang diminta oleh
pemohon/pengguna Informasi Petugas memberikan Tanda Bukti
Penyerahan Informasi Publik kepada pengguna informasi publik dan
pengguna mendatanganinya.
e. Jika informasi yang diminta masuk dalam katagori dikecualikan PPID
menyampaikan alasan sesuai dengen ketentuan peratuan perundangundangan yang berlaku;
4) CARA MEMPEROLEH INFORMASI
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dalam rangka pelayanan
informasi publik ke masyarakat, menyediakan kemudahan bagi masyarakat
dalam memperoleh informasi melalui :
a. Melalui Website atau email ;
Masyarakat dapat mendownload informasi publik yang tersedia pada
website www.bkkbn.go.id/ppid , yang sebelumnya mengisi formulir yang
telah tersedia; atau melalui email dengan alamat : [email protected]
atau [email protected]
b. Melalui Telepon/Fax
Masyarakat dapat menghubungi/mengirimkan fax, melalui nomor telpon
(021)8000685
c. Melalui jasa Pos;
Mengirimkan surat melalui jasa pos, ditujukan Kepada Pejabat Pengelola
Informasi dan Humas, BKKBN Pusat dengan Alamat Jalan Permata No 1
Halim Perdanakusuma Jakarta Timur 13650
d. Langsung;
Datang Langsung ke desk layanan informasi, Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi d/a. Alamat Jalan Permata No.1 Halim Perdanakusuma
Jakarta Timur 13650
5) OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
Untuk
memenuhi
dan
melayani
permintaan
dan
kebutuhan
permohonan/pengguna informasi publik, Pejabat Pengelola Informasi dan
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
Dokumentasi melalui desk layanan informasi publik melakukan layanan
langsung dan layanan melalui media yang meliputi telepon/fax; email; website
dan melalui Pos.
6) PELAKSANAAN PELAYANAN INFORMASI
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi untuk pelaksanaan operasional
pelayanan informasi publik menyediakan desk layanan informasi publik dan
desk layanan menyediakan akses internet. Setiap harinya menugaskan 6
(enam) orang, dengan sebagai berikut :
 Supervisor mengkordinir tugas – tugas front office, back office dan desk
register layanan akses internet.
 2 (dua) orang petugas front office, dengan tugas menerima permintaan
langsung dan melalui media dari masyarakat;
 1 (satu) orang petugas desk register layanan akses internet, dengan
tugas melakukan registrasi bagi pengguna/pengakses yang akan
menggunakan internet;
 2 (dua) orang petugas back office, dengan tugas mempersiapkan
peralatan yang akan dipergunakan, menyiapkan materi yang akan
digandakan/direkam serta sebagai penghubung satuan kerja terkait
dengan informasi yang diminta oleh pemohon/pengguna informasi
publik.
7) KOMPETENSI PELAKSANAAN
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi dalam melaksanakan pelayanan
informasi publik kepada pemohon/pengguna informasi publik menunjuk
petugas pelayanan informasi yang memiliki kompetensi seperti pengetahuan,
keterampilan dan sikap sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan tugas
pelayanan informasi, yaitu
1. Pengetahuan ;
Informasi yang wajib disediakan (berkala, setiap saat serta merta dan
dikecualikan);
Kebijakan/Regulasi BKKBN
2. Keterampilan
Teknik Pelayanan Prima;
Pengklasifikasian/katalogisasi/indexing;
Teknologi Informasi : Searcing, browsing.
3. Sikap
 Kejujuran
 Ketelitian
 Kerjasama;
 Komunikatif;
 Empati;
 Pengendalian emosi;
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
8) JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon informasi publik
dilakukan setelah pemohon informasi publik memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan;
Waktu penyelesaian dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak
diterimanya permintaan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
akan menyampaikan pemberithahuan yang berisikan informasi yang diminta
berada dibawah penguasannya atau tidak. Dan PPID dapat memperpanjang
waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja.
Penyimpanan/pendistribusian/penyerahan informasi publik kepada pemohon
informasi publik dilakukan secara langsung, melalui email, fax ataupun jasa
pos;
9) PRODUK INFORMASI PUBLIK
1) Produk informasi publik yang tersedia di pejabat pengelola Informasi dan
Dokumentasi Kementerian/Lembaga, diantarannya
2) Organisasi dan Tata Kerja
3) Data Jumlah Pejabat Struktural
4) Data Jumlah Pejabat Fungsional
5) Data Statistik Jumlah Pegawai
6) Peraturan perundang-undangan Bidang KKB
7) Renstra
8) DIPA
9) Renja
10) Indikator Kinerja Utama
11) Penetapan Kinerja
12) Laporan Tahunan
13) Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
14) Pedoman Pelaksana Anggaran
15) Laporan Keuangan BMN
16) Laporan Keuangan
17) Patokan Harga Satuan Barang
18) Data lembaga
19) Buku petunjuk e-pengadaan pemerintah
20) Blue Print Aplikasi e-goeverment;
21) Pedoman Penyelenggraan Certification
22) Pedoman Pemeringkatan E-Goeverment;
23) Buku saku Pedoman Implementasi Panduan e-goverment.
10) FORMAT INFORMASI
Pejabat pengelola Informasi dan Dokumentasi melalui desk layanan informasi
dalam rangka memenuhi permintaan pemohonan /pengguna informasi publik
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
dapat memberikan informasi publik dalam format hardcopy ataupun softcopy
sesuai dengan ketersediaan dari bahan informasi yang diminta.
11) WAKTU PELAYANAN INFORMASI
Waktu pemberian Pelayanan Informasi Publik dilaksanakan pada hari kerja
Senin sampai dengan Jumat.
12) BIAYA/TARIF
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi menyediakan informasi publik
secara geratis (tidak dipungut biaya), sedangkan untuk pengadaan atau
perekaman, pemohon/pengguna informasi publik dapat melakukan
pengadaan/fotocopy sendiri atau menyediakan CD/DVD kosong atau flashdisk
untuk perekaman data dan informasi.
13) SARANA DAN PRASARANA
Dalam memberikan layanan informasi publik kepada pemohon/pengguna
informasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi menyediakan ruang
layanan dengan ukuran 6 x 12 meter terdiri dari ruang desk layanan informasi
publik dan ruang akses internet.
Untuk desk layanan informasi publik dengan ukuran 6 x 6 meter, dilengkapi
fasilitas 3 PC terkoneksi dengan internet; Meja; Kursi; sofa tamu; Faxmile;
Telepon; Formulir Permohonan Permintaan Informasi; Formulir tanda Bukti;
Penyerahan Informasi; Daftar Informasi Publik; AC; Televisi; Kiosk; Plasma.
Sedangkan ruang akses internet yang digunakan untuk masyarakat umum,
dilengkapi dengan fasilitas 10 PC yang terkoneksi dengan internet dan 1 PC
sebagai Desk Registrasi bagi masyarakat yang akan menggunakan fasilitas
tersebut.
14) PENGAWASAN INTERNAL
Pengawasan internal dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik
dilakukan melalui pengawasan atasan langsung secara berjenjang berupa
pembuatan dan laporan harian pelaksanaan tugas pelayanan informasi publik.
Petugas Pelayanan Informasi Publik setiap hari membuat laporan hasil
pelaksanaan tugas pelayanan informasi publik, untuk disampaikan kepada
Pejabat Penglola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Yang selanjutnya PPID
melaporkan secara berkala mingguan dan bulanan kepada Tim Pertimbngan
Pelayanan Informasi . Laporan tersebut memuat informasi mengenai
permintaan informasi publik yang sudah dipenuhi, tindak lanjut dari
permintaan yang belum dipenuhi, penolakan permintaan informasi publik
disertai dengan alasan penolakannya dan waktu diperlukan dalam memenuhi
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
setiap permintaan pemohon informasi agar sesuai dengan ketentuan yang
telah diatur dalam peraturan perundang-undangan
15) EVALUASI KINERJA PELAKSANAAN
Penyelenggaraan berkewajiban melakukan penilaian kinerja penyelenggaraan
pelayanan publik secara berkala dengan mengunakan indikator kinerja
berdasarkan standar pelayanan informasi publik.
Lampiran
1. Formulir Permintaan Informasi Publik
2. Tanda Bukti Penerimaan Permintaan Informasi Publik
3. Tanda Bukti Penyerahan Informasi Publik
4. Laporan Harian Pelaksanaan Tugas Pelayanan Informasi Publik;
5. Laporan Mingguan Pelaksanaan Tugas Pelayanan Informasi Publik;
6. Laporan Bulanan Pelaksanaan Tugas Pelayanan Informasi Publik
C. Mekanisme Penanganan Gugatan
Mekanisme penanganan gugatan terdiri dari 3 gugatan, terdiri dari Keberatan,
Mediasi dan Ajudikasi, Gugatan dan Kasasi:
1. Keberatan
a. Mekanisme Pengajuan Keberatan
1) Pemohon informasi publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis
kepada Atasan PPID paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah
ditemukannya alasan sebagai berikut:
a) penolakan atas permohonan informasi publik;
b) tidak disediakannya informasi berkala;
c) tidak ditanggapinya permohonan informasi publik;
d) permohonan informasi publik ditanggapi tidak sebagaimana yang
diminta;
e) tidak dipenuhinya permohonan informasi publik;
f) pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau
g) penyampaian informasi publik yang melebihi waktu yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
2) Dalam hal pengajuan keberatan disampaikan secara tidak tertulis, Tim
Sekretariat PPID mengarahkan Pemohon Informasi Publik yang
mengajukan keberatan atau pihak penerima kuasa untuk mengisi
formulir keberatan sesuai format
3) Dalam mengajukan keberatan, pemohon wajib menyertakan identitas
pemohon yang sah sebagaimana syarat dalam permohonan informasi
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
4) Pemohon Keberatan harus menyertakan dokumen sebagai berikut:
a) Surat tanggapan/jawaban permohonan informasi dari PPID
b) Formulir tanda terima permohonan informasi (dalam hal tidak
ditanggapinya permohonan informasi)
5) Tim Sekretariat PPID wajib memberikan salinan formulir keberatan
disertai nomor registrasi keberatan kepada Pemohon Informasi Publik
yang mengajukan keberatan atau kuasanya sebagai tanda terima
pengajuan keberatan.
b. Penanganan Keberatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Proses
kegiatan
penanganan
keberatan
diawali
dengan
penerimaan keberatan tertulis oleh Tim Sekretariat PPID.
Setelah menerima keberatan, Tim Sekretariat PPID memeriksa
kelengkapan administrasi dan persyaratan pengajuan keberatan.
Apabila pengajuan keberatan tidak memenuhi persyaratan administrasi,
maka:
a) PPID akan memberikan klarifikasi kepada pemohon informasi
bahwa keberatan tidak diproses karena tidak memenuhi syarat
administrasi;
b) Apabila pengajuan keberatan telah memenuhi seluruh persyaratan,
maka keberatan akan diproses dengan melakukan pembahasan
serta penyusunan konsep tanggapan/jawaban dengan melibatkan
pihak terkait.
Atasan langsung PPID adalah Kepala BKKBN. Atasan PPID dapat
melimpahkan wewenang untuk memberikan tanggapan/jawaban
keberatan kepada Deputi berdasarkan Keputusan Pelimpahan
Wewenang.
Dalam penanganan keberatan, PPID melibatkan Kepala Biro Hukum, Tim
Sekretariat, Kepala Bagian Hukum serta Pimpinan Unit Kerja yang
menguasai informasi yang menjadi obyek sengketa.
Para pihak tersebut akan menyiapkan kajian dan pertimbangan hukum
terkait dengan penanganan tanggapan keberatan dari pemohon
informasi serta menyusun draf tanggapan atas keberatan.
Tanggapan atas keberatan pemohon informasi publik disampaikan
secara tertulis dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis.
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
8.
Apabila Pemohon informasi tidak puas dengan tanggapan atas
keberatan tersebut, Pemohon dapat mengajukan penyelesaian sengketa
informasi publik kepada Komisi Informasi Pusat.
c. Penanganan Sengketa Informasi Publik
1. Mekanisme penyelesaian sengketa informasi publik mengikuti
ketentuan dalam Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013
tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.
2. Dalam penanganan sengketa informasi di Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional melibatkan Inspektur Wilayah III, Kepala
Biro Hukum, Organisasi dan Humas (BIHOM),
Tim Sekretariat
PPID, Kepala Bagian Hukum, serta Pimpinan Unit Kerja yang menguasai
informasi yang menjadi obyek sengketa.
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
2. Mediasi dan Ajudikasi
Penyelesaian sengketa informasi di Komisi Informasi sebagai berikut:
1. Pengajuan Sengketa informasi Publik ke Komisi Informasi diajukan dalam
waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis
dari Atasan PPID yang tidak memuaskan pemohon informasi.
2. Dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya
permohonan penyelesaian sengketa informasi publik, Komisi Informasi
harus mulai melakukan proses penyelesaian sengketa melalui mediasi,
paling lambat 100 (seratus) hari kerja.
3. Jika pada tahap mediasi dihasilkan kesepakatan, maka hasil kesepakatan
mediasi tersebut ditetapkan oleh Putusan Komisi Informasi.
4. Apabila upaya mediasi dinyatakan tidak berhasil secara tertulis oleh salah
satu pihak atau para pihak yang bersengketa menarik diri dari
perundingan, maka Komisi Informasi melanjutkan proses penyelesaian
sengketa melalui ajudikasi.
5. Apabila salah satu atau para pihak yang bersengketa secara tertulis
menyatakan tidak menerima putusan ajudikasi dari Komisi Informasi
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya putusan
tersebut, maka dapat mengajukan gugatan melalui pengadilan.
6. Jika pemohon informasi puas atas keputusan ajudikasi Komisi Informasi,
sengketa dinyatakan selesai.
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
3. Gugatan Ke Pengadilan dan Kasasi
Mekanisme pengajuan gugatan ke pengadilan dan kasasi:
1. Pemohon informasi mengajukan gugatan melalui Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) apabila yang digugat adalah Badan Publik Negara.
2. Apabila yang tergugat itu Badan Publik selain Badan Publik Negara,
pemohon informasi mengajukan gugatannya ke Pengadilan Negeri.
3. Pengajuan gugatan oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa
secara tertulis menyatakan tidak menerima keputusan Ajudikasi dari
Komisi Informasi Pusat paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterimanya putusan tersebut.
4. Penggugat menerima hasil keputusan pengadilan, jika tidak menerima
putusan pengadilan maka penggugat mengajukan kasasi kepada
Mahkamah Agung.
5. Pengajuan kasasi dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sejak diterimanya putusan pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atau
Pengadilan Negeri.
6. Pengaju sengketa puas atas putusan pengadilan.
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
BAB IV
PELAPORAN DAN PENUTUP
A.
PELAPORAN
Hasil atas pelaksanaan informasi publik, PPID BKKBN selaku Badan Publik harus membuat
dan menyediakan laporan layanan informasi publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tahun pelaksanaan anggaran berakhir dan salinan atas laporan tersebut disampaikan
kepada Komisi Informasi Pusat. Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya sebagai
berikut:
1. Gambaran umum kebijakan pelayanan informasi Publik Badan Publik;
2. Gambaran umum pelaksanaan pelayanan Informasi Publik antara lain:
a. Sarana dan prasarana pelayanan Informasi Publik yang dimiliki beserta
kondisinya.
b. Sumber daya manusia yang menangani pelayanan Informasi Publik beserta
kualifikasinya.
c. Anggaran pelayanan informasi serta laporan penggunaannya.
3. Rincian pelayanan Informasi Publik masing-masing Badan Publik meliputi:
a. Jumlah permohonan Informasi Publik
b. Waktu yang diperlukan dalam memenuhi setiap permohonan Informasi Publik
dengan klasifikasi tertentu.
c. Jumlah permohonan Informasi Publik yang dikabulkan baik sebagian atau
seluruhnya, dan
d. Jumlah permohonan Informasi Publik yang sebagbeserta alasannya.
4. Rincian penyelesaian sengketa informasi Publik, meliputi:
a. Jumlah keberatan yang diterima;
b. Tanggapan atas keberatan yang diberikan dan pelaksanaannya oleh badan
publik;
c. Jumlah permohonan penyelesaian sengketa ke Komisi Informasi yang
berwenang;
d. Hasil mediasi dan/atau keputusan ajudikasi Komisi Informasi yang berwenang
dan pelaksanaannya oleh badan publik;
e. Jumlah gugatan yang diajukan ke pengadilan,dan
f. Hasil putusan pengadilan dan pelaksanaannya oleh badan publik.
5. Kendala eksternal dan internal dalam pelaksanaan layanan informasi publik;
6. Rekomendasi dan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pelayanan
informasi.
B.
PENUTUP
Standar Prosedur Operasional Standar Layanan Informasi PPID Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini wajib dijadikan pedoman bagi semua
unit/komponen PPID di lingkungan BKKBN baik di Pusat maupun di Provinsi.
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
Lampiran 1 : Formulir Permohonan Informasi Publik
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
Lampiran 2 : Formulir Tanda Bukti Penerimaan Permintaan Informasi Publik
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
Lampiran 3 : Formulir Keberatan
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BKKBN
Lampiran 4 : Formulir Pemberitahuan Tertulis
1
Download