SK4-1 Perdagangan Internasional

advertisement
PEREKONOMIAN
TERBUKA
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
DEFINISI
MANFAAT
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
FAKTOR
PENDORONG
KEBIJAKAN
P.I.
TEORI P.I.
Definisi
Suatu kegiatan tukar menukar
barang atau jasa yang terjadi antara
satu negara dengan negara lain dengan
tujuan memperoleh keuntungan
EKSPORT
IMPORT
Faktor Pendorong P.I.
 Perbedaan Sumber Daya Alam
 Penghematan Biaya Produksi
 Perbedaan Tehnologi
 Perbedaan Kepemilikan F.Produksi
 Perbedaan Harga Barang
 Perbedaan Selera masyarakat
MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Memperoleh devisa
Memperluas kesempatan kerja
Menstabilkan harga
Meningkatkan kualitas konsumsi
Meningkatkan kesejahteraan
Mendorong kemajuan IPTEK
Memperluas pangsa pasar
TEORI P.I.
TEORI
KEUNGGULAN
ABSOLUT
TEORI
KEUNGGULAN
KOMPERATIF
“Absolute Advantage Theory”
by Adam Smith
Suatu negara dikatakan memiliki
keunggulan mutlak/absolut dari negara
lain jika negara tersebut mampu
memproduksi lebih banyak dari negara lain.
SPESIALISASI
PRODUKSI
Tabel Keunggulan Mutlak
Negara
Hasil barang
Kursi Rotan Kalkulator
Dasar Tukar
Indonesia
80
40
8-
1kal = 5kursi
Jepang
20
-
20
40
1kal = 1kursi
60
28
Indonesia melakukan
Spesialisasi pada kursi,
8 Kal = 40 kursi
Sehingga 40 + 40 = 80
Jepang melakukan
Spesialisasi pada kalkulator,
20 kursi = 20 kalkulator
Sehingga 20 + 20 = 40
Tabel Keunggulan Mutlak
Negara
Hasil barang
Kursi Rotan Kalkulator
Dasar Tukar
Indonesia
80
-
1kal = 5kursi
Jepang
-
40
1kal = 1kursi
80
40
Faktor pendukung terjadinya keunggulan
MUTLAK :
 Perbedaan Sumber Daya Alam
 Perbedaan Kualitas Kerja
 Perbedaan Penguasaan IPTEK
 Perbedaan Jumlah Penduduk
KEBIJAKAN
PERDAGANGAN INTERMASIONAL
TUJUAN Perdagangan Internasional
 Melindungi Industri dalam negeri
 Meningkatkan diversifikasi produk
 Membuka kesempatan kerja
 Memperbaiki neraca pembayaran
 Menambah pendapatan negara
 Menghindari efek buruk dumping
Di Bid. Impor
Kuota
Tarif
Larangan impor
Subsidi
JENIS KEBIJAKAN DALAM
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Dumping
Larangan ekspor
Bebas
Di Bid. ekspor
Premi
Kebijakan Tarif (Bea Masuk)
“Penetapan tarif masuk guna melindungi produk
lokal dari serbuan produk luar”
Saya beli produk
Tailand
$ 100
Produk Indonesia
$ 90
Produk Thailand
Sebelum ada
Kebijakan
Kebijakan Tarif 20% :
Pemerintah menetapkan kebijakan bea masuk 20%
atas import
Saya beli produk
Indonesia
$ 100
Produk Indonesia
$ 90
$ 108
+ 20%
Produk Thailand
Setelah ada
Kebijakan Tarif
Tabel Produksi Beras dan Gula Pada Negara A
Produksi
Negara
Tk.kebutuhan
Beras
Gula
Kuota
Triwulan I
800 ton
300 ton Beras 2.250 ton
“Jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan
Gula
1.500 ton
Triwulan
II
700
tonatau suatu
400 ton
dalam satu
masa
waktu
tertentu”
Triwulan II
500 ton
400 ton
2.000 ton
1.100 ton
Tk.kebutuhan beras
Kemampuan produksi
Defisit produksi
Kuota
2.250 ton
2.000 ton
( 250 ton )
Kebijakan Larangan Import
“Penetapan kebijakan guna melindungi produk
lokal dari serbuan produk luar dengan
melarang import barang tertentu dengan
alasan ekonomis atau politik”
Keamanan
Perlindungan
Produk lokal
ALASAN
Kondisi
tertentu
Politik
Kebudayaan
Kebijakan Subsidi
“Pemberian keringanan (sarana atau prasarana)
kepada produsen dalam negeri yang
menghadapi persaingan dengan barang
import sejenis agar mampu memproduksi
lebih banyak ”
Keringanan
pajak
Pengembalian
pajak
SUBSIDI
Fasilitas
kredit
Keringan
birokrasi
Keringanan
BBM
Kebijakan Dumping
“Penetapan tarif harga di luar negeri lebih murah
dari tarif harga di dalam negeri”
Luar Negeri
Dalam Negeri
$ 100
$ 80
Dua Jenis Model Dumping :
 Dumping pampasan (predatory dumping)
Dumping yang dilaksanakan secara temporer
yang bertujuan untuk mematikan pesaing di
luar negeri.
 Dumping terus menerus (persistent dumping)
Dumping yang dilakukan terus menerus tanpa
mengenal batas waktu.
Kebijakan Larangan Eksport
“Penetapan kebijakan guna melindungi kebutuhan
dalam negeri atau alasan
ekonomis maupun politik”
Keamanan
Perlindungan
HAM
ALASAN
Kondisi
tertentu
Politik
Kebudayaan
Download