Blue Water Flow

advertisement
Dasar-dasar Perilaku Individu dalam
Organisasi
Sowanya A.P., M.A.
Fakultas Psikologi UMBY
Page 1
2014
PIO
sebagai
ilmu
yang
mempelajari
mengenai
perilaku
manusia di tempat kerja. Di mana
perilaku ini dipegaruhi oleh proses
mental.
Inteligensi merupakan salah satu
karakteristik yg dibawa orang ketika
bergabung ke dalam organisasi.
Page 2
Seperti yang dikemukakan oleh
Robbins (2003), penting dalam hal ini
untuk dibahas mengenai bagaimana
karakteistik biografikal (gender &
usia), kemampuan (inteligensi), dan
pembelajaran. Di mana perilaku
individu tersebut akan mempengaruhi
kepuasan dan kinerja karyawan.
Page 3
Karakteristik Biografis Individu
Karakteristik Biografis Individu
merupakan karakteristik pribadi
yang objektif dan mudah diperoleh
dari catatan pribadi. Misalnya: usia,
jenis kelamin, status perkawinan,
dan masa kerja.
Page 4
1. Usia
Kaitan antara usia dan kinerja menjadi isu yang
penting di tempat kerja dalam dasawarsa
belakangan ini.
Apa yang terlintas pada benak
kita ketika kita mendengar
kaitan antara usia dan kinerja
seseorang?
Page 5
Cont...
 Turnover: Semakin bertambah usia seseorang,
maka kecenderungan turn overnya semakin
kecil. Misal: semakin sedikit kesempatan,
mendapatkan upah tunjangan yg sudah tinggi,
dll
 Absensi: terdapat dua kemungkinan, yaitu:
semakin bertambahnya usia semakin kecil
tingkat absensinya. Namun ada juga, semakin
bertambah usia terdapat absen-absen yang tidak
dapat dihindarkan. Misal: lebih bijaksana,
karena faktor kesehatan.
Page 6
Cont...
 Produktivitas: untuk pekerjaan fisik, semakin
bertambah usia semakin menurun produktivitasnya.
Sedangkan penelitian lain: ada yang tidak berhubungan
atau justru semakin meningkat karena bertambahnya
pengalaman dan kematangan.
 Kepuasan Kerja: semakin tua semakin
merasakan kepuasan kerja, sedang
untuk karyawan profesional semakin
tua juga semakin puas (usia 60 th). Hal
ini berbeda dengan karyawan nonprofesional, kepuasan kerja menurun
pada masa tengah baya dan naik lagi
pada masa-masa berikutnya.
Page 7
Cont...
2. Jenis Kelamin
Menurut hasil beberapa penelitian:
 Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam hal
kemampuan pemecahan masalah, ketrampilan analitis,
dorongan kompetitif, motivasi, sosialisasi, produktivitas &
kemampuan belajar
 Wanita lebih mematuhi otoritas, sedangkan
pria lebih agresif dan besar harapannya
untuk sukses
 Tingkat absensi
dibandingkan pria
wanita
lebih
tinggi
Page 8
Cont...
3. Status Perkawinan
karyawan yang telah menikah lebih rendah
tingkat absensinya. Rendah kecenderungan
turnovernya dan lebih tinggi kepuasan kerjanya.
4. Masa kerja
Semakin senior karyawan berkarir di
perusahaan,
tingkat
absensi
dan
kecenderungan turnovernya semakin rendah
dan semakin tinggi kepuasan kerjanya.
Page 9
Karakteristik Individu-Organisasi
Setiap individu memiliki keunikan dalam
beberapa hal yang menyangkut perilaku, psikologis
dan emosional. Hal tersebut merupakan atribut
personal yang membedakan individu dengan yang
lainnya. Kategori utama yang membedakan adalah:
• Kualitas fisik & Intelektual
• Kepribadian
• Sikap, dan
Page 10
Kualitas Fisik & Intelektual
 Perbedaan fisik antar pribadi lebih mudah diamati,
sedangkan perbedaan intelektual relatif lebih susah.
 Kemampuan fisik merupakan kemampuan yang
diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang
menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan
karakteristik-karakteristik seperti itu.
 Berdasarkan banyak penelitian mengenai
persyaratan tersebut dari ratusan pekerja
dapat diidentifikasikan 9 kemampuan
fisik.
Page 11
Cont...
No
Jenis
Deskripsi
Strength Factors (kekuatan)
1
Kekuatan
dinamis
Kemampuan kekuatan otot
berulang-ulang
2
Kekuatan otot
Kemampuan kekuatan otot bagian
perut
3
Kekuatan statis
Kemampuan menggunakan
kekuatan thd objek luar
4
Kekuatan
eksplosive
Kemampuan menghabiskan energi
maks scr eksplosif
Flexibility Factors (keluwesan)
1
Keluwesan extent
Kemampuan menggerakkan otot
tubuh dan punggung
2
Keluwesan
dinamis
Kemampuan gerakan cepat
Page 12
Cont...
Others faktors (faktor lain)
1
Koordinasi
tubuh
Mengkoordinasikan tindakan
serentak seluruh bgn tubuh
2
Keseimbangan
Mempertahankan keseimbangan
meskipun ada gangguan
Stamina
Mampu mempertahankan upaya
maksimum dalam kurun waktu
tertentu
3
Page 13
Cont...
 Perbedaan kemampuan, dan ketrampilan individual
dapat dikategorikan sebagai faktor fisik atau
intelektual (atau keduanya) tergantung pada individu
dan tugas yang dilakukan.
 Kemampuan merupakan kapasitas
individu untuk berpenampilan baik
dalam kegiatan seperti tugas fisik,
mental atau interpersonal. Kemampuan
umum dpt diterapkan pada semua
pekerjaan. Sedangkan kemampuan
khusus pada bidang-bidang tertentu
saja.
Page 14
Cont...
 Ketrampilan merupakan keahlian tugas khusus
dibandingkan
dengan
kemampuan.
Misalnya:
kemampuan numerik berkaitan dengan pengolahan
data dengan SPSS
 Kedua kemampuan fisik dan intelektual
tersebut
berinteraksi
dengan
kemampuan sosial untuk menjelaskan
kemampuan individual dalam bekerja.
Page 15
Kepribadian
Kepribadian merupakan
seperangkat atribut
psikologis yang relatif tetap
yang membedakan antar
pribadi.
Kepribadian ini berpengaruh
pada perilaku individu dalam
suatu organisasi.
Page 16
Bagaimana
Kepribadian
Dibentuk?
Kepribadian seorang pekerja
dibentuk jauh sebelum mereka bekerja
di perusahaan.
Formasi kepribadian dibentuk mulai
sejak individu lahir dan berlanjut
sampai dewasa.
Karakteristik hereditas (seperti
bentuk dan tinggi tubuh), sosial
(misalnya keluarga dan teman), dan
konteks sosial (seperti agama dan
nilai-nilai masyarakat) di mana
seseorang berkembang saling
berinteraksi membentuk kepribadian
dasar.
Page 17
Cont...
Atribut kepribadian utama yang mempengaruhi
perilaku manusia di tempat kerja, adalah:
1. Locus of Control
Sejauh mana seorang individu percaya
perilakunya memiliki pengaruh langsung
terhadap nasib mereka sendiri.
 locus of control external
 Locus of control internal
2. Self Efficacy
keyakinan
seseorang
terhadap
kemampuannya untuk melakukan
suatu tugas.
Page 18
Cont...
3. Machiavellianism
Suatu atribut kepribadian yang muncul dalam
perilaku yg berhubungan dg penguasaan &
pengendalian thd perilaku orang lain. Ciricirinya: cenderung rasional, tidak emosional,
bersedia berbohong demi kepentingan pribadi,
loyalitas rendah, tidak tulus, dan suka
memanipulasi orang lain.
4. Self Esteem
Sejauh mana seorang percaya akan
keberadaannya berguna bagi orang
lain dan berhak dapat penghargaan.
Page 19
Cont...
5. Risk Taking
Tingkat di mana seseorang individu bersedia
mengambil kesempatan (walaupun itu beresiko)
dan membuat keputusan.
6. Authirianism
Sejauh mana seorang individu percaya akan
perbedaan kekuasaan status diperlukan dalam
sistem hirarki sosial spt di organisasi.
7. Dogmatism
Melukiskan
kekakuan
akan
keyakinan seseorang dan keterbukaan
thd pandangan orang lain.
Page 20
Sikap
Sikap adalah keadaan diri
dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak
atau berbuat dalam kegiatan
sosial dengan perasaan tertentu di
dalam menanggapi obyek situasi
atau kondisi di lingkungan
sekitarnya. Selain itu sikap juga
memberikan kesiapan untuk
merespon yang sifatnya positif
atau negatif terhadap obyek atau
situasi.
Page 21
Bagaimana
Sikap
Dibentuk?
Sikap seseorang di tempat kerja
terbentuk dari interaksi sosial baik di
dalam maupun di luar tempat kerja.
Dalam interaksi tersebut, individu
membentuk pola sikap tertentu
terhadap berbagai objek psikologis yang
dihadapinya.
Faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap adalah pengalaman
pribadi, media masa, kebudayaan,
institusi pendidikan atau agama, orang
lain yang dianggap penting, dan faktor
emosi dalam diri.
Page 22
Cont...
Apakah Sikap Berubah???
Sikap bukanlah atribut kepribadian
yang tidak dapat berubah. Beberapa
hal yang mempengaruhi adanya
perubahan sikap adalah:
1. Adanya informasi baru
2. Hasil dari perubahan objek sikap
3. Objek sikap menjadi kurang
penting atau kurang relevan
4. Sebagai
cara
mengurangi
cognitive dissonance (pengalaman
kecemasan)
Page 23
Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan
yang relatif permanen dari perilaku
yang terjadi sebagai hasil pengalaman.
Terdapat 3 komponen penting dalam
definisi di atas.
 Belajar melibatkan perubahan (bisa
bersifat positif/ negatif)
Perubahan harus relatif permanen
Terkait dengan perilaku (berubah
proses berfikir/ sikap  perilakunya)
Page 24
Teori Pembelajaran
Telah dikemukakan tiga teori pembelajaran dalam
menjelaskan proses terbentuknya pola-pola perilaku, yaitu:
1. Pengkondisian Klasik
Dilakukan oleh Pavlov pada seekor anjing yang
diberikan stimulus daging (rangsang tidak terkondisi)
dan bel (buatan/ terkondisi) mengeluarkan air liur.
Selanjutnya, hanya dg bel saja air liur di sekresikan.
contoh: dalam perusahaan, setiap kali
manajemen puncak melakukan sidak
maka ruangan selalu dibersihkan
dahulu selama bertahun2  maka
pekerja akan maksimal kinerjanya.
Page 25
Cont...
2. Pengkondisian Operan
Orang berlajar untuk berperilaku untuk mendapatkan
sesuatu yang diharapkan atau menghindari sesuatu
yang tidak diinginkan.
Misalnya: apabila mahasiswa ingin nilai yang baik/
sempurna, maka harus mempersiapkannya/ belajar
dengan baik.
Di dalam perusahaan, jika pekerja mau
melakukan lembur selama tiga mgu
berturut2 maka akan diberikan reward/
penghargaan setelahnya.
Page 26
Cont...
3. Pembelajaran Sosial
 Orang dapat belajar lewat pengamatan dan
pengalaman langsung. Banyak kita pelajari baik
dariorang tua, guru, teman sekerja, pelaku di bioskop/
televisi, atasan, dll.
 Pengaruh model merupakan titik pandang sentral
bagi pembelajaran-sosial.
 Terdapat
empat
proses
dalam
menentukan pengaruh suatu model
pada seorang individu, yaitu:
Page 27
Cont...
a. Proses Perhatian (atentional proccess)
menaruh perhatian pada perwajahan. Kita cenderung
sangat dipengaruhi oleh model2 yg menarik, diulang2,
penting bagi kita, atau serupa dengan kita dalam
perkiraan.
Misal:
artis
kesukaan,
bos
yang
menginspirasi/ karismatik.
b. Proses Penahanan (retention proccess)
pengaruh model terhadap tindakannya
yg baik semasa hidupnya. Misal: tokoh
kenegaraan (Nelson Mandel, Mahatma
Gandhi
Page 28
Cont...
c. ` Proses Reproduksi Motor (motor reproduction proccess)
setelah individu melihat suatu perilaku kemudian
dirubah ke dalam perilakunya sendiri. Misal: Korean
wave, tidak terlambat lagi karena atasan tidak pernah
telat.
d. Proses Penguatan (reinforcement proccess)
Diberikan motivasi terhadap perilaku
yang diinginkan sudah dilakukan. Misal
memberikan pujian, penghargaan, dll
Page 29
Metode-metode Pembentukan Perilaku
Terdapat empat cara dalam membentuk perilaku, yaitu
melalui:
a. Penguatan Positif
Apabila suatu rspon diikuti dengan sesuatu yang
menyenangkan.
Misalkan:
pujian
atasan
atas
terselesaikannya pekerjaan.
b. Penguatan Negatif
Bila
suatu
respon
diikuti
oleh
dihentikannya atau ditariknya suatu yang
tidak menyenangkan. Misal: saat dosen
bertanya dan tidak tahu, mhsw biasa
menundukkan kepala sibuk dg bukunya.
Page 30
Cont...
c. Penghukuman (punishment)
Mengakibatkan suatu kondisi yang tidak enak guna
menyingkirkan suatu perilaku yang tidak diinginkan.
Misal: menskor pekerja selama dua hari tanpa upah
karena kedapatan masuk kerja dalam keadaan mabuk.
d. Pemunahan (extinction)
menyingkirkan
apa
saja
yang
mempertahankan
suatu
perilaku.
Prilaku akan hilang jika tidak dikuatkan.
Misal: dosen tidak menggubris mhsw
yg bertanya  akhirnya mhsw segan &
tidak akan bertanya lg.
Page 31
Tipe-tipe Perilaku di Tempat Kerja
Perilaku di tempat kerja merupakan suatu pola
tindakan oleh anggota sudatu organisasi yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi
efektivitas organisasi.
1. Performance Behavior  perilaku yg diharapkan
oleh organisasi
2. Withdrawl Behavior
ex: absentism, turnover
3. Organizational
Citizenship

berkontribusi positif pada organisasi.
Page 32
- Terima Kasih -
Page 33
Download