ABSTRAK FAKTOR-FAKTORYANG

advertisement
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTORYANG BERHUBUNGANDENGAN KANKER PAYUDARA DI
RUMAH SAKIT UMUM LABUANG BAJI
Sunarti Abdullah
Kanker payudara adalah suatu penyakit akibat adanya pertumbuhan yang abnormal dari
sel-sel jaringan tubuh yang dapat mengakibatkan invasi kejaringan-jaringan normal atau
menyebar ke organ-organ yang jauh. Angka kejadian kanker payudara di Sulawesi Selatan
menempati peringkat kedua setelah kanker rahim. Berdasarkan data dari rekam medik RSUD
Labuang Baji Makassar jumlah pasien yang dirawat sepanjang tahun 2011 ditemukan 72 kasus
kanker payudara, pada tahun 2012 ditemukan 145 kasus kanker payudara, dan pada tahun
2013 terjadi peningkatan menjadi 213 kasus kanker payudara.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan
kanker payudara, riwayat kontrasepsi dengan kanker payudara, dan riwayat menyusui dengan
kanker payudara di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.
Jenis penelitian adalah cross sectional study faktor yang berhubungan dengan kanker
payudara tertentu benar hubungan terhadap terjadinnya kanker payudara. populasi adalah semua
menderita kanker payudara dan bukan penderita kanker payudara yang rawat inap di bagian
bedah Rumah Sakit Labuang Baji Makassar berjumlah 213 orang. Sampel adalah sebagian dari
pasien yang dirawat di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar sebanyak 30 responden.
Penelitian yang dilakukan dan didapatkan ada hubungan riwayat keluarga dengan
penyakit kanker payudara dengan hasil p value (0,000) < (0,05), serta hubungan penggunaan
kontrasepsi dengan kanker payudara Di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar dengan nilai p
value (0,030) < (0,05), dan hubungan riwayat menyusui dengan kanker payudara Di Rumah
Sakit Labuang Baji Makassar dengan nilai p value (0,033) < (0,05).
Simpulan dari penelitian ada hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian
penyakit kanker payudara dengan nilai p value (0,000) <(0,05), serta ada hubungan antaar
penggunaan kontrasepsi dengan penyakit kanker payudara dengan nilai p value (0,030) < ( 0,05),
dan ada hubungan antara riwayat menyusui dengan penyakit kanker payudara dengan nilai p
value (0,033) < (0,05).
Kata Kunci
: riwayatkeluarga, penggunaankontrasepsi, danriwayatmenyusui.
Pendahuluan
Insiden Pada tahun
2000,
diperkirakan lebih dari 180.000 wanita di
Amerika di diagnosis mengidap kanker
payudara dan lebih dari 40.000 meninggal
karena
kanker
jenis
ini,
tetapi
kemungkinan terkena kanker payudara
pada wanita 100 kali lipat dibandingkan
pada pria (Pamungkas, 2011). Data badan
kesehatan dunia (WHO) tahun 2010
menunjukkan kanker merupakan penyebab
kematian nomor 2 setelah penyakit
kardiovaskuler.
Sedangkan
di Indonesia, tiap
tahun diperkirakan terdapat 100 penderita
baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari
jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar
237.000 penderita kanker baru setiap
tahunnya. Sejalan dengan itu, data empiris
juga menunjukkan bahwa kematian akibat
kanker dari tahun ke tahun terus meningkat.
Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia
menempatkan Indonesia sebagai negara
dengan jumlah penderita kanker serviks
terbanyak di dunia. Berdasarkan Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun
2010, di Indonesia kanker menjadi penyebab
kematian nomor 3 dengan kejadian 7,7 %
dari seluruh penyebab kematian karena
penyakit tidak menular, setelah stroke dan
penyakit jantung (Depkes RI, 2013) .
Sementara
kanker
payudara,
merupakan penyakit dengan kasus terbanyak
kedua setelah kanker serviks. Penderita
kanker payudara di Indonesia pada tahun
2010
(sebagaimana dikutip dari Profil
Kesehatan Indonesia tahun 2011) sebanyak
5.207 kasus. Setahun kemudian pada 2011,
jumlah
penderita
kanker
payudara
meningkat menjadi 7.850 kasus. Tahun
2012, penderita kanker payudara meningkat
menjadi 8.328 kasus dan pada tahun 2013
jumlah tersebut tidak jauh berbeda meski
sedikit mengalami penurunan yakni 8.277
kasus (yayasan kanker Indonesia).
Angka kejadian kanker payudara di
Sulawesi Selatan menempati peringkat
kedua setelah kanker rahim. Berdasarkan
data dari rekam medik RSUD Labuang Baji
Makassar jumlah pasien yang dirawat
sepanjang tahun 2011 ditemukan 72 kasus
kanker payudara, pada tahun 2012
ditemukan 145 kasus kanker payudara, dan
pada
tahun 2013 terjadi peningkatan
menjadi 213 kasus kanker payudara.
Faktor–faktor yang berhubungan
dengan kanker payudara menyebabkan
Metode
Penelitian ini bersifat observasional
dengan pendekatan cross sectional Study
yang bertujuan untuk melihat apakah faktorfaktor yang berhubungan kanker payudara
tertentu benar hubungan terhadap terjadinya
kanker payudara Di Rumah Sakit Labuang
Baji Makassar. Penelitian ini dilaksanakan
Di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan
23 April sampai 23 Mei 2014. Dalam
tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu
prevalensi merokok 23,7%, dan pada
perempuan 23,8%. Prevalensi kurang
konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi
makanan diawetkan 6,3%, makanan
berlemak 12,8%, dan makanan dengan
penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi
kurang aktivitas fisik sebesar 48,2% (data
Riskesdas tahun 2007).
Penyebab kanker payudara sampai
saat ini tidak dapat diketahui secara pasti.
Namun, beberapa faktor yang menyebabkan
seseorang berkemungkinan besar terkena
penyakit ini yaitu : faktor reproduksi,
penggunaan
kontrasepsi,
penyakit
fibrokistik, makanan, usia, alkohol, radiasi,
riwayat menyusui, riwayat keluarga dan
genetik.
Semua
wanita
memiliki
kemungkinan terkena kanker payudara,
faktor risiko yang telah disebutkan diatas
bisa meningkatkan kesempatan wanita untuk
mengidap penyakit tersebut.
Mengingat tingginya kejadian
kanker payudara dari sekian banyak kasus
kanker dan sampai sekarang masih belum
dapat di sembuhkan secara total bagi mereka
yang telah menderita kanker payudara
terutama pada stadium lanjut, maka
sewajarnyalah kita memberikan perhatian
yang cukup serius terhadap beberapa faktor
penyebab kemungkinan terjadinya penyakit
ini dan segala aspek yang berkaitan penyakit
tersebut serta upaya-upaya preventif yang
dapat di lakukan.
penelitian ini yang menjadi populasi adalah
semua menderita kanker payudara dan
bukan penderita kanker payudara yang rawat
inap di bagian bedah Rumah Sakit Labuang
Baji Makassar berjumlah 213 orang. Sampel
adalah sebagian dari pasien yang dirawat Di
Rumah Sakit Labuang Baji Makassar
sebanyak 30 responden Teknik pengambilan
sampel menggunakan accidental sampling,
yaitu dengan mengambil respon yang sesuai
dengan criteria yang di tetapkan oleh
peneliti. Sampel terdiri dari 2 : a. Sampel
kasus: pasien yang menderita kanker
payudara di Rumah Sakit Labuang Baji. b.
Sampel control : pasien yang tidak
menderita kanker payudara di Rumah Sakit
Labuang Baji. Pengumpulan Data : Data
primer diperoleh dari Medicial Record
Rumah Sakit Labuang Baji Makassar. Data
Sekunder
dilakukan dengan cara
wawancara berstruktur dan observasi
langsung kepada klien yang dijadikan
sampel. Adapun alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Hasil
1. Karakteristik Responden Secara Umum
a. Umur Responden
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Pasien
Di RSUD Labuang Baji Makassar
Kelompok umur (Tahun)
n
%
39-49
17
56,7
50-60
12
40,0
61-71
1
3,3
Jumlah
30
100,0
Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 1 menunjukkan bahwa responden terbanyak penderita kanker payudara berada
pada range usia antara 39-49 tahun sebanyak 17 responden (56,7%) dan paling sedikit pada
range usia 61-71 tahun sebanyak 1 responden (3,3 %)
b.
Status Perkawinan
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status
perkawinan Penderita Kanker Payudara Di
RSUD Labuang Baji
Makassar
Status Perkawinan
n
%
Kawin
Tidak Kawin
Jumlah
28
2
30
93,3
6,7
100,0
Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 2 menunjukkan bahwa status perkawinan responden yang terbanyak adalah status
kawin yaitu sebanyak 28 orang (93,3%) dan paling sedikit adalah status tidak kawin yaitu
sebanyak 2 orang (6,7 %).
1. Analisis Univariat
a. Kanker Payudara
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penyakit Kanker payudara
Di RSUD Labuang Baji Makassar
Kanker Payudara
n
%
Menderita
15
50,0
Tidak Mnderita
15
50,0
Jumlah
30
100,0
Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebanyak 15 orang (50,0%) responden
menderita penyakit kanker payudara dan sebanyak 15 orang (50,0%) lagi tidak menderita
penyakit kanker payudara,
b. Riwayat Keluarga
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Keluarga Ada Menderita penyaki
kanker payudara Di RSUD Labuang Baji Makassar
Riwayat Keluarga
N
%
Ada
16
53,3
Tidak ada
14
46,7
Jumlah
30
100,0
Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebanyak 16 responden (53,3%) Ada
pada riwayat keluarga sedangkan 14 responden (46,7%) tidak Ada pada riwayat keluarga.
c. Penggunaan Kontrasepsi
Tabel 5
Distribusi Frekuensi responden Berdasarkan penggunaan
Kontrasepsi Di RSUD Labuang Baji Makassar
Penggunaan Kontrasepsi
N
%
Menggunakan
Tidak menggunakan
Jumlah
Sumber : Data Primer, 2014
18
12
30
60,0
40,0
100,0
Tabel 5 menunjukkan bahwa 30 responden dengan penggunaan kotrasepsi adalah
menggunakan dengan 18 responden (60,0%) dan tidak menggunakan dengan 12 responden
(40,0%).
d. Riwayat Menyusui
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Menyusui
Di RSUD Labuang Baji Makassar
Riwayat Menyusui
N
%
Menyusui
16
53,3
Tidak menyusui
14
46,7
Jumlah
30
100,0
Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 6 menunjukkan bahwa riwayat menyusui menyusui adalah 16 responden (53,3,7
%) sedangkan tidak menyusui adalah 14 responden (46,7%).
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Riwayat Keluarga Dengan Penyakit Kanker Di RSUD Labuang Baji Makassar
Tabel 7
Hubungan Riwayat Keluarga Dengan Penyaki Kanker Payudara
Di RSUD Labuang Baji Makassar
Menderita
Riwayat Keluarga
Kanker Payudara
Tidak
menderita
Uji Chi
Square
/
ρ
Jumlah
n
%
n
%
n
%
Ada
15
93,8
1
6,3
16
100,0
Tidak ada
0
0
14
100,0
14
100,0
Jumlah
15
50,0
15
50,0
30
100,0
0,000
Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 7 menunjukkan dari 30 responden yang memiliki riwayat keluarga ada sebanyak
15 responden (93,8%) dengan menderita tidak ada, dan tidak menderita sebanyak 14 responden
(100,0%) dan riwayat keluarga berisiko kanker payudara sebanyak 16 responden (100,0%),
dimana menderita kanker payudara 15 responden (93,8%) dan tidak menderita kanker payudara
sebanyak 1 responden (6,3%). Setelah dilakukan uji sstatistic chi square dengan nilai ρ value
(0,000) < 0,05, sehingga hipotesis diterima. Jadi, terdapat hubungan antara riwayat keluarga
dengan terjadinya penyakit kanker payudara.
b. Hubungan antara Penggunaan Kontrasepsi Dengan kanker Payudara
Tabel 8
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Dengan Kanker Payudara
Di RSUD Labuang Baji Makassar
Kanker Payudara
Menderita
Penggunaan KH
Tidak
Menderita
Uji Chi
Square
/
ρ
Jumlah
N
%
n
%
n
%
12
66,
7
6
33,3
18
100,0
Tidak Menggunakan
3
25,
0
9
75,0
12
100,0
Jumlah
15
50,
0
15
50,0
30
100,0
Menggunakan
0,030
Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 8 menunjukkan bahwa 30 responden dimana penggunaan kontrasepsi tidak
menggunakan mempunyai 12 responden (100,0%) dimana menderita kanker payudara 3
responden (25,0%) dan tidak menderita kanker payudara 9 responden (75,0%) sedangkan
penggunaan kontrasepsi menggunakan kanker payudara mempunyai 18 rsponden (100,0%)
dimana menderita kanker 12 responden (66,7%) dan menderita 6 responden (33,3%). Setelah
dilakukan uji statistic chi square nilai ρ value (0,030) < 0,05, sehingga hipotesis diterima. Jadi,
terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi dengan terjadinya kanker payudara.
c. Hubungan Riwayat Menyusui dengan Kanker Payudara
Tabel 9
Hubungan Riwayat Menyusui Dengan Kanker Payudara
Di RSUD Labuang Baji Makassar
Kanker Payudara
Riwayat Menyusui
Menyusui
Uji Chi
Square
/
ρ
Menderita
Tidak
Menderita
n
%
N
%
n
%
11
68,8
5
31,3
16
100,0
Jumlah
0,033
Tidak Menyusui
4
28,6
10
71,4
14
100,0
Jumlah
15
50,0
15
50,0
30
100,0
Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 9 menunjukkan bahwa 30 responden dimana riwayat menyusui tidak menyusui
terkena pnyakit kanker payudara sebanyak 14 responden (100,0%) dimana menderita 4
responden (28,6%) dan tidak menderita sebanyak 10 responden (71,4%) sedangkan riwayat
menyusui risiko terkena kanker payudara sebanyak 16 responden (100,0%) dimana menderita 11
responden (68,8%) dan tidak menderita sebanyak 5 responden (31,3%).Setelah dilakukan uji
statistik chi square nilai ρ value (0,033) < 0,05, sehingga hipotesis diterima. Jadi, terdapat
hubungan antara riwayat menyusui dengan terjadinya kanker payudara.
Pembahasan
a. Hubungan Riwayat Keluarga Dengan
kanker Payudara
Berdasarkan hasil uji statistic chi
square menunjukkan bahwa ada hubungan
antara riwayat keluarga dengan penyakit
kanker payudara dengan nilai ρ value
(0,000) < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
riwayat keluarga dapat mempengaruhi
terjadinya risiko penyakit kanker payudara.
Kanker payudara adalah tumor
ganas yang tumbuh didalam jaringan
payudara. Kanker bisa tumbuh didalam
kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak,
ataupun jaringan ikat pada payudara
(Mahdiana, 2010). Kanker payudara adalah
pertumbuhan sel payudara yang tidak
terkontrol lantaran perubahan abnormal dari
gen yang bertanggung jawab atas
pengaturan pertumbuhan sel. Secara normal,
sel payudara yang tua akan mati, lalu
digantikan oleh sel baru yang lebih ampuh.
Regenerasi sel seperti ini berguna untuk
mempertahankan fungsi payudara. Pada
kasus kanker payudara, gen yang
bertanggung jawab terhadap pertumbuhan
sel termutasi. Kondisi itulah yang disebut
kanker payudara (Supriyadi, 2010).
Satu dari 10 wanita yang menderita
kanker payudara mewarisi suatu kelainan
genetik yang membuat mereka lebih rentan
terhadap kondisi tersebut. Seperti : beberapa
anggota keluarga mempunyai atau pernah
punya kanker payudara, mempunyai sana
keluarga yang menderita kanker payudara
ketika usianya dibawah 50 tahun,
mempunyai sanak keluarga yang ketika
muda menderita kanker pada kedua
payudara atau jenis kanker lain, terutama
kanker indung telur, usus besar dan prostat
yang disebabkan oleh gen yang sama dengan
penyebab kanker payudara.
Gen kanker dapat diturunkan dari
salah satu orang tua, meski tak seorang pun
dari mereka yang menderita kanker. Sekitar
1 dari 3 kasus kanker payudara yang
diturunkan diperkirakan disebabkan oleh
kelainan pada gen yang dikenal sebagai
BRCA-1. Perbandingan yang sama pada gen
lain yang disebut BRCA-2, dengan tiga gen
lain dan sejumlah gen yang tidak diketahui
bertanggung jawab terhadap yang lainnya
(Dixon, 2002).
b. Hubungan Penggunaan Kontrasepsi
Hormon Dengan Terjadinya Penyakit
Kanker Payudara
Berdasarkan hasil uji statistic
menunjukkan bahwa ada hubungan antara
riwayat keluarga dengan penyakit kanker
payudara dengan nilai ρ value (0,030) <
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan
kontrasepsi
dapat
mempengaruhi faktor yang berhubungan
dengan penyakit kanker payudara.
Penggunaan
kontrasepsi
bisa
sedikit
meningkatkan
faktor
yang
berhubungan dengan kanker payudara, yang
tergantung kepada usia, lamanya pemakaian,
dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa
lama efek kontrasepsi akan tetap ada setelah
pemakaian kontrasepsi dihentikan. Terapi
sulih estrogen yang dijalani selama lebih
dari 5 tahun , tampaknya juga sedikit
meningkatkan
faktor-faktor
yang
berhubungan dengan kanker payudara dan
risikonya meningkat jika pemakaiannya
lebih lama (Mahdiana, 2010). Risiko ini
bersifat sementara dan hilang setelah 10
tahun berhenti mengkonsumsi kontrasepsi
(Dixon, 2002).
Faktor kontrasepsi juga penting
karena kontrasepsi memicu pertumbuhan
sel. Kadar kontrasepsi yang tingggi selama
masa reproduksi wanita, terutama jika tidak
diselingi oleh perubahan kontrasepsi karena
kehamilan,
tampaknya
meningkatkan
peluang tumbuhnya sel-sel yang secara
genetik telah mengalami kerusakan dan
menyebabkan kanker (Mahdiana, 2010).
Eksposur dengan radiasi ionisasi
selama atau sesudah pubertas meningkatkan
faktor yang berhubungan dengan kanker
payudara. Dari beberapa penelitian yang
dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker
radiasi berhubungan secara linier dengan
dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
c. Hubungan Riwayat Menyusui Dengan
Terjadinya Penyakit Kanker Payudara
Berdasarkan hasil uji statistic
menunjukkan bahwa ada hubungan antara
riwayat keluarga dengan penyakit kanker
payudara dengan nilai ρ value (0,033) <
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa riwayat
menyusui dapat mempengaruhi faktor-faktor
yang berhubungan dengan kanker payudara.
Kanker payudara sebagaimana
kelainan sel kanker lainnya yang disebabkan
oleh
multifaktorial
yang
saling
mempengaruhi satu sama lain yang kadangkadang sulit dipastikan detail penyebabnya.
Beberapa faktor pemicu atau faktor risiko
tumbuhnya sel kanker antara lain: usia,
riwayat menyusui ,riwayat pola makan,
riwayat keluarga, paritas, pengetahuan,
faktor
kontrasepsi,
dan
penggunaan
kontrasepsi.
Menyusui merupakan cara alami
untuk memberi asupan makanan untuk si
kecil. Sekarang ini memberikan ASI
eksklusif pada bayi selama setidaknya enam
bulan pertama sangatlah dianjurkan karena
dapat memberikan dampak positif bagi bayi
maupun ibu.
Namun sebenarnya menyusui juga
memberikan dampak yang signifikan
terhadap kesehatan ibu dalam jangka
panjang.Tidak hanya menurunkan risiko
kanker payudara, tetapi menyusui juga dapat
menurunkan risiko kanker ovarium,
osteoporosis, tekanan darah tinggi serta
penyakit jantung.
Banyak sekali keuntungan yang
didapat dari menyusui. Kembali pada
keterkaitan menyusui dan turunnya risiko
kanker payudara, penelitian tersebut
dilakukan
dengan
mengamati
dan
menganalisis informasi detil tentang riwayat
kesehatan dari 60.075 wanita beserta
kebiasaan menyusui mereka.
Delapan tahun berikutnya, risiko
kemunculan kanker payudara pada peserta
riset di bandingkan. Dampak menyusui
tidak terlalu mencolok terlihat pada para
wanita di usia pre-menopaus. Tetapi ketika
hasil riset dibatasi pada wanita dengan
riwayat kanker payudara pada keluarganya,
penurunan risikonya cukup signifikan, yaitu
menurun hingga 59%.
Oleh karena itu peneliti beramsumsi
bahwa dari ketiga faktor tersebut dapat
mempengaruhi faktor yang berhubungan
dengan kanker payudara, jadi diharapkan
pihak rumah sakit dapat meningkatkan
penyuluhan tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kanker payudara baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Kesimpulan
dengan 23 Meit 2014 dapat disimpulkan
bahwa:
1. Ada hubungan antara riwayat keluarga
dengan penyakit kanker payudara dengan
nilai ρ value (0,000) < 0,05.
Dari hasil penelitian yang dilakukan
Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
Baji Makassar dari tanggal 23 April sampai
2. Ada hubungan antara penggunaan
kotrasepi dengan penyakit kanker
payudara dengan nilai ρ value (0,030) <
0,05.
Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis
dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Di harapkan kepada pihak rumah sakit
agar memberikan penyuluhan tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan
kanker payudara Di Rumah Sakit
Labuang Baji Makassar.
Daftar Pustaka
Ariantynurdin. Masa menyusui pada bayi
(hhtp://www. Blogspor. Com
Baradero, M. (2007). Klien kanker : Seri
Asuhan Keperawatan. Jakarta :
EGC
Bobak, I. M. (2014). Buku Ajar
Keperawatan Maternitas. Jakarta
: EGC
Corwin, E. J (2009). Buku patofisiologi Ed
3. Jakarta : EGC
3. Ada hubungan antara riwayat menyusui
dengan penyakit kanker payudara dengan
nilai ρ value (0,033) < 0,05.
2. Bagi masyarakat agar tahu tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan
kanker payudara baik itu anggota
keluarga maupun di masyarakat.
3. Kepada pemerintah, diharapkan agar
dapat mencegah terjadinya faktor-faktor
yang berhubungan dengan kanker
payudara
baik
itu
pemerintahan
kabupaten maupun di provinsi.
Mardiana, R. (2010). Mencegah penyakit
kronik sejak dini. Yogyakarta : Tora
Book
Meegee, E. (2000). Cegah dini kanker
payudara. Jakarta : PT Bhuana Ilmu
Nurcahyo, Jalu. (2010). Awas bahaya
kanker rahim dan kanker payudara.
Jakarta : Tim Wahana
Rahayu, W. (2012). Mengenali, Mencegah
dan mengobati 35 jenis kanker. Vicky
Inti Utama
Depkes R. I (2013). Seminar dalam
rangkamemperingati hari kanker
sedunia. (hhtp://www. Depkes. Go. Id)
Rahmawati. (2004). Faktor- faktor yang
berhubungan dengan kanker payudara
Di Rumah Sakit Labuang Baji
Makassar.
Hidayat, A. A. (2008). Metode penelitian
keperawatan dan tehnik analisa data.
Jakarta : Salemba Medika
Saryono. (2009). Perawatan payudara.
Yogyakarta : Mitra Medika Press
Indrawati, M. (2009). Bahaya kanker bagi
pria dan wanita. Jakarta : AV
Publisher
Jong, W. D. (2014). Kanker, apakah itu
pengobatan, harapan hidup dan
dukungan keluarga. Jakarta : Arcan
Leonard, M. D. (2002) Kelainan payudara.
Jakarta : Dian Rakyat
Setiati, E. (2009). Waspadai kanker ganas
pembunuh wanita. Yogyakarta :
Cvandioset
Sheerwood, I. (2011). Fisiplogo manusia :
Dari sel kesystem edisi 6. Jakarta :
EGC
Smetzer : S. C. (2001). Buku ajar
keperawatan medical bedah volume 2
edisi 8. Jakarta : EGC
Suprianto, W. (2010). Ancaman penyakit
kanker deteksi dini dan
pencegahannya. Yogyakarta : Cahaya
Ilmu
Suyanto. (2011). Metode penelitian dan
aplikasi keperawatan. Yogyakarta :
Muhamedika
Wilson, S. A. (2005). Patifisiologi volume 2
edisi 6. Jakarta : EGC
Download