BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sargassum sp. merupakan jenis rumput laut coklat tersebar luas di perairan dunia dengan jenis mencapai 400 spesies. Sargassum crassifolium adalah salah satu jenis rumput laut coklat potensial yang tumbuh di perairan Indonesia sebagai penghasil alginat (Fransiska et al., 2010) dan banyak diekspor selain Eucheuma sp penghasil karagenan dan Gracilaria sp sebagai penghasil agar-agar (Rachmat, 2010). Menurut Rachmat (2010), Sargassum crassifolium memiliki kandungan alginat yang tinggi yaitu sebesar 30,10% ; sedangkan menurut Handayani et al. (2004), kandungan alginat Sargassum crassifolium sebesar 37,91%. Alginat merupakan polisakarida yang terdiri dari dua monomer yaitu asam D-mannuronat dan asam L-guluronat. Asam D-mannuronat dan L-guluronat merupakan asam-asam karbosilik atau R-COOH yang memiliki perbandingan antara asam mannuronat dan asam guluronat sebesar 0,3 - 2,35 (Winarno, 1990). Alginat dapat ditemui dalam semua alga coklat yang merupakan komponen dinding sel. Alginat yang digunakan dapat berupa asam yaitu asam alginat, serta dalam bentuk garam yaitu natrium, kalium, kalsium, magnesium, dan propilen glikol alginat yang merupakan bentuk ester alginat. Tiap jenis alginat memiliki sifat kelarutan yang berbeda-beda. Asam alginat dan kalsium alginat sedikit larut dalam air. Natrium alginat, kalium alginat, ammonium alginat, dan propilen glikol alginat dapat larut dalam air panas dan air dingin (Junianto, 2006). 1 Alginat yang dihidrolisis dengan asam akan menghasilkan tiga komponen yaitu poliguronan, polimannuronan, serta campuran mannuronan dan guluronan. Setiap jenis rumput laut coklat memiliki rasio mannuronan dan guluronan yang berbedabeda (Vieira et al., 2007). Pada bidang industri makanan dan minuman, alginat banyak dimanfaatkan sebagai stabilisator, pengental atau pengikat air, pembentuk gel, dan emulsifier. Kemampuan alginat dalam membentuk gel sering dimanfaatkan dalam pembuatan krim, roti, dan jeli. Kemampuan alginat dalam membentuk gel sangat dipengaruhi oleh komposisi asam mannuronat dan asam guluronat. Semakin banyak jumlah asam guluronat, maka gel yang dihasilkan akan lebih padat atau rigid; sebaliknya, semakin banyak jumlah asam mannuronat, maka gel yang dihasilkan akan semakin elastis (Glicksman, 1983). Alginat yang digunakan sebagai pembentuk gel memiliki sifat yang berbeda dengan gelatin. Menurut Karim dan Bath (2008), alginat memiliki sifat yang lebih stabil terhadap panas sehingga dapat meningkatkan melting point produk; sedangkan gelatin memiliki sifat yang tidak stabil terhadap panas sehingga melting point produk menjadi lebih rendah. Permen jeli merupakan salah satu produk dengan gelatin sebagai bahan pembentuk gel sehingga produk yang dimilikinya memiliki tekstur yang kenyal. Menurut Gaonkar dan McPerson (2006), karbohidrat dan protein mampu bersinergi pada pembentukan gel sehingga gel yang dihasilkan lebih baik dan tekstur menjadi kenyal. 2 1.2 Perumusan Masalah Gelatin yang umum digunakan pada produk makanan memiliki kelemahan yaitu tidak stabil terhadap suhu tinggi. Kelemahan yang dimiliki oleh gelatin dapat dikombinasikan dengan alginat yang lebih stabil terhadap panas sehingga perlu diperoleh rasio terbaik antara gelatin dan alginat. Alginat yang sebagian besar mengandung karbohidrat dan gelatin yang sebagian besar mengandung protein memiliki persamaan yaitu dapat membentuk gel dengan baik. Kemampuan alginat dan gelatin dalam membentuk gel dapat dimanfaatkan secara bersamaan untuk mendapatkan karakteristik produk yang lebih baik dengan adanya interaksi antara karbohidrat dengan protein. 1.3 Tujuan Penelitian yang dilakukan memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuat permen jeli dengan mengkombinasikan asam alginat dan garam alginat dengan gelatin untuk menghasilkan permen jeli dengan karakteristik yang terbaik. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengekstrak dan mengkarakterisasi alginat dari Sargassum crassifolium. 3 2. Menentukan rasio alginat dengan gelatin yang mampu menghasilkan permen jeli dengan karakteristik terbaik. 3. Menentukan jenis alginat yang mampu menghasilkan permen jeli dengan karakteristik terbaik. 4