CERITA RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS FUNGSI DAN NILAI PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT PEMILIKNYA (TINJAUAN STRUKTURAL DAN RESEPSI) OLEH 1. M. Riyanton, S.S.,M.Pd. ([email protected] /085741778824) 2. Drs. Dyah Wijayawati, M.Pd. (Universitas Jenderal Soedirman, Jalan Dr. Soeparno, Karangwangkal Purwokerto Utara Banyumas Jateng) ABSTRAK Makalah ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan struktur cerita rakyat yang terdapat di Kabupaten Banyumas (2) mendeskripsikan resepsi masyarakat terhadap cerita rakyat di Kabupaten Banyumas; (3) mendeskripsikan fungsi cerita rakyat bagi masyarakat di Kabupaten Banyumas; (4) mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan cerita rakyat di Kabupaten Banyumas. Makalah ini merupakan Makalah kualitatif deskriptif. Dalam Makalah ini informasi dideskripsikan secara teliti dan analisis. Strategi Makalah yang yang digunakan adalah studi kasus tunggal yang dilakukan pada satu karakteristik dan satu sasaran (subjek), yaitu cerita rakyat Kabupaten Banyumas. Data Makalah dikumpulkan melalui beberapa sumber yaitu, informan, tempat benda-benda fisik, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi langsung, perekaman, wawancara dan analisis dokumen. Teknik cuplikan (sampling) yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik validasi data yang digunakan adalah triangulasi data/sumber dan triangulasi metode. Teknik validasi data yang digunakan adalah review informan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis model interaktif (interactive model of analysis). Cerita rakyat Kabupaten Banyumas yang dihimpun dan dianalisis dalam Makalah ini berjumlah tiga, yaitu (1) cerita rakyat “Babad Ajibarang: Djaka Mruyung”, (2) cerita rakyat “Babad Sokaraja: Raden Kuncung”, d a n (3) cerita rakyat “Batu Raden”. Pengkajian cerita rakyat yang di dalamnya termuat cerita rakyat (folk literature) memiliki fungsi antara lain: (1) sebagai sistem proyeksi (projective system), (2) sebagai alat pengesahan pranata- pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, (3) sebagai alat pendidik anak (pedagogical device) (4) sebagai alat pemeriksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Keempat fungsi inilah yang ditemukan dalam kajian ini. Selain sebagai hiburan, juga merupakan sarana untuk mengetahui (1) asal-usul nenek moyang, (2) jasa atau teladan kehidupan para pendahulu, (3) hubungan kekerabatan (silsilah), (4) asal mula tempat, (5) adat-istiadat, dan (6) sejarah benda pusaka. Selain itu, cerita rakyat juga dapat berfungsi sebagai penghubung kebudayaan masa silam dengan kebudayaan yang akan datang. Sedangkan nilai-nilai pendidikan yang terkandung didalamnya antara lain nilai moral, adat, agama, dan sejarah. Kata Kunci: Cerita, Rakyat, Fungsi, Nilai, dan Resepsi.