PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PERKEMBANGAN DAN KEMATIAN PENYAKIT MENULAR HIV/AIDS Nama Dosen : Idrus Jusat Ph.D Sesi : 01 Nama : Monaria Simamora Nim : 2014 32 094 UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2015 DEFENISI HIV/AIDS Merupakan salah satu penyakit menular yang dapat mengakibatkan kematian. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Awal ditemukannya HIV pada tahun 1987 yang berasal dari kera dan berkembang terus menurus hingga terjadi pada manusia dan menjadi salah satu jenis penyakit menular yang sering terjadi pada masyarakat diseluruh dunia. PENYEBAB Penyebab utamanya ada dua yaitu 1. melalui hubungan seks yang tidak aman dan 2. bergantian jarum suntik untuk pengguna narkotika HIV dapat menyebar kedalam tubuh orang lain adalah : - Darah Cara utama agar virus bisa memasuki kedalam aliran darah adalah : 1. Melalui luka terbuka dikulit 2. Melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin. 3. Melalui suntikan langsung kepembuluh darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi. - Dinding anus - Air susu ibu - Cairan vagina termaksud cairan menstruasi. Beberapa cara penularan virus hiv/aids adalah sebagai berikut. - Hubungan seks tanpa kondom - Berbgai alat suntik dengan orang yang positif menghadap hiv terutama dikalangan pengguna narkotika suntik - Ibu hamil positiv HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan waktu menyusui. - Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar. GEJALA Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita beberapa penyakit antara lain : 1. Flu : gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi atau sering disebut sebagai serokonversi. 2. Tenggorokan sakit 3. Demam 4. Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal. 5. Pembengkakan noda limfa. 6. Penurunan berat badan 7. Diare 8. Kelelahan 9. Nyeri persendian 10. Nyeri oto PENCEGAHAN Tidak ada vaksin untuk mencegah HIV dan tidak ada obat untuk AIDS, tetapi bisa melindungi diri agar tidak terinfeksi dengan menghindari kegiatan yang meningkatkan risiko tertular HIV. Pada dasarnya mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. 1. Pemakaian kondom Gunakan kondom tiap kali melakukan hubungan seks secara bebas.karena kondom merupakan pelindung paling efektif melawan HIV dan penyakit infeksi menular seksual lainnya. 2. Jarum dan suntikan Apabila memakai jarum suntik pastikan jarumnya steril karena resiko terinfeksi HIV dan virus lain yang ada didalam darah misalnya hepatitis C dapat menular. PENGOBATAN Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi HIV, tetapi ada pengobatan yang bisa memperlambat perkembangan penyakit. Perawatan ini bisa membuat orang yang terinfeksi hidup lebih lama dan bisa menjalani pola hidup sehat. Salah satu jenis obat tersebut seperti Post-Exposure prophylaxix (PEP) atau di indonesia dikenal sebagai profilaksis pasca sarjanan. Tabel Persentase Infeksi HIV/AIDS yang dilaporkan menurut jenis kelamin Tahun 2008-2014 No Tahun Laki-laki 1 2 3 4 5 6 7 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 6797 6443 13232 11766 12193 16758 9006 Jenis Kelamin Perempuan (%) (%) Jumlah 65,6 64,7 61,3 55,9 56,7 57,7 58,0 34,4 35,3 38,7 44,1 43,3 42,3 42,0 10362 9793 21591 21031 21511 29037 15534 3565 3459 8360 9265 9318 12279 6528 Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi 2014 Grafik Jumlah Infeksi HIV/AIDS yang dilaporkan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008-2014 18000 16000 14000 12000 10000 Laki-Laki Perempuan 8000 6000 4000 2000 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Berdasarkan data dari tebel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa : Perkembangan jumlah infeksi HIV baik laki-laki maupun perempuan dari tahun 20082014 mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada tahun 2013 terjadi klimaks infeksi HIV dengan pengidap laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan pengidap infeksi HIV perempuan dengan persentase 57,7 % dan 42,3% atau sekitar 16758 dan 12279 . Peningkatan infeksi penyakit HIV dimulai sejak tahun 2010 dan semakin meningkat sampai akhir tahun 2013 dan mengalami penurunan pada Tahun 2014 dengan persentase 42,0 % atau 15534 orang. Tabel Jumlah Kematian AIDS yang Dilaporkan Menurut Jenis Kelamin Tahun Laki – Laki 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total Perempuan 614 619 670 543 743 347 102 5483 Tidak melaporkan jenis kelamin Total 70 182 281 234 304 176 1777 948 1068 1296 1139 1489 726 175 9760 264 267 345 362 442 203 73 2500 Jenis Kelamin Tahun 2008-2014 Grafik Jumlah Kematian AIDS yang dilaporkan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2005-2014. 800 700 Narasumber : Kemenkes RI. 600 Berdasarkan grafik diatas jumlah kematian tertinggi terjadi pada tahun 2012 dimana laki-laki sebanyak 743 jiwa dan perempuan 442 jiwa. Jumlah kematian yang Laki-Laki 400dilaporkan menurut jenis kelamin setiap tahunnya berubah-ubah atau tidak tetap. Perempuan Tetapi berdasarkan data diatas persentase kematian AIDStidak mengalami penurunan melaporkan jenis kelamin 300 setiap tahunnya sehingga menunjukan bahwa tingkat kesadaran masyarakat semakin 200tinggi akan pentingnya kesehatan. 500 100 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 sumber : kemenkes RI Berdasarkan data dari tabel dan grafik diatas bahwa kematian akibat AIDS pada lakilaki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Angka kematian meningkat pada tahun 2012 dengan pria sebanyak 743 jiwa dan perempuan 442 serta 304 jiwa yang tidak melaporkan jenis kelamin. Tetapi pada tahun 2014 kematian AIDS mengalami penurunan yang sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dengan jumlah pria sebanyak 102 jiwa dan 73 jiwa pada perempuan .Sehingga membuktikan bahwa tingkat kesadaran masyarakat indonesia semakin tinggi akan pentingnya sebuah kesehatan. Saya berharap agar rakyat indonesia terbebas dari salah satu penyakit menular HIV/AIDS dengan menjaga dan menerapkan pola kehidupan yang benar dan sehat