KOMPETENSI DASAR 4 Hukum Acara Perdata, FH UNS PEMBUKTIAN Definisi : Memberikan kepastian kepada HAKIM tentang kebenaran peristiwa yang menjadi dasar gugatan/dasar bantahan dengan alat-alat bukti yang ada. Hukum Acara Perdata, FH UNS ASAS-ASAS DALAM PEMBUKTIAN AUDI ET ALTERAM PARTEM UNNUS TESTIS NULLUS TESTIS TESTIMONIUM DE AUDITU ACTORI INCUMBIT PROBATIO NEGATIVA NON SUNT PROBANDA IUS CURIA NOVIT Hukum Acara Perdata, FH UNS APA YANG HARUS DIBUKTIKAN Pokok sengketa, yi : semua yg didalilkan dalam gugatan, dan yang dibantah dlm jawaban Yang harus dibuktikan adalah PERISTIWANYA, bukan hukumnya. Berupa peristiwa, hak atau hubungan hukum Hukum Acara Perdata, FH UNS Hal-hal yang TIDAK perlu dibuktikan Hal-hal yang diakui oleh Tergugat Hal-hal yang tidak dibantah oleh Tergugat Hal-hal yang diketahui Hakim di dlm persidangan Fakta NOTOIR (Notoir feiten) : pengetahuan umum Hukum Acara Perdata, FH UNS Beban Pembuktian Pasal 163 HIR, 1865 BW : “Barang siapa yang mengaku mempunyai hak, atau menyebut suatu kejadian untuk meneguhkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu.” (ACTORI INCUMBIT PROBATIO) Hukum Acara Perdata, FH UNS Yang harus membuktikan adalah para Pihak (Penggugat dan Tergugat) Permasalahan : Apa yg harus dibuktikan oleh Penggugat ? Apa yg harus dibutikan oleh Tergugat ? Hukum Acara Perdata, FH UNS Kebenaran yg dicari dlm PEMBUKTIAN Dlm Hk. Acara Perdata Kebenaran formal Hakim bersifat pasif Memenuhi minimal alat bukti Tidak mensyaratkan adanya keyakinan hakim Dlm Hk. Acara Pidana Kebenaran materiil Memenuhi minimal alat bukti Harus dengan keyakinan hakim Hukum Acara Perdata, FH UNS Alat bukti Pasal 164 HIR Surat/tulisan Saksi Pengakuan Persangkaan Sumpah Alat bukti Lain : Pemeriksaan Setempat (90 RO) Keterangan Ahli (154 HIR) Bukti eletronik (UU ITE) Hukum Acara Perdata, FH UNS 1. ALAT BUKTI SURAT Bukti Surat/Tulis : adalah segala sesuatu yg memuat tanda baca yg dimaksud untuk mencurahkan isi hati atau menyampaikan buah pikiran seseorang dan digunakan sebagai pembuktian. Hukum Acara Perdata, FH UNS BUKTI SURAT/TULIS Dibagi menjadi 2 : ambtelijk otentik partij Akta dibawah tangan Bukan akta Hukum Acara Perdata, FH UNS AKTA AKTA : Surat sebagai alat bukti yang diberi tanda tangan, yg memuat peristiwa yg menjadi dasar suatu hak atau perikatan. BUKAN AKTA : catatan Hukum Acara Perdata, FH UNS AKTA OTENTIK : akta yang dibuat dlm bentuk yg ditentukan perat per-UU-an oleh/ dihadapan pejabat umum yg berwenang. Akta ambtelijk : akta pejabat publik Akta partij : akta notaris Akta dibawah tangan : akta yg dibuat oleh para pihak sendiri. Hukum Acara Perdata, FH UNS KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA AKTA OTENTIK : kekuatan pembuktiannya lengkap dan sempurna. AKTA DIBAWAH TANGAN : kekuatan pembuktiannya tergantung diakui atau tidaknya akta tersebut. Jika diakui kekuatan pembuktiannya sama dengan akta otentik Hukum Acara Perdata, FH UNS 2. BUKTI SAKSI Kesaksian : kepastian yang diberikan kepada Hakim di persidangan ttg peristiwa yg disengketakan dgn jalan pemberitahuan scr lisan dan pribadi oleh orang yang bersangkutan, bukan salah satu pihak yg berperkara. Hukum Acara Perdata, FH UNS SAKSI MENJADI BUKTI JIKA : Saksi melihat, mendengar atau mengalami sendiri peristiwa yg dipersaksikan. Tidak berupa kesimpulan/pendapat dari saksi Dapat menjelaskan sumber kesaksiannya Tidak Testimonium de auditu Tidak Unnus testis nullus testis Mengucapkan sumpah Hukum Acara Perdata, FH UNS SYARAT SAKSI : Dewasa Tidak ada hubungan keluarga Tidak ada hubungan kerja Hukum Acara Perdata, FH UNS Kekuatan Pembuktian Saksi BUKTI BEBAS Hukum Acara Perdata, FH UNS 3. BUKTI PERSANGKAAN Persangkaan merupakan bukti sementara, dan bersifat alat bukti tidak langsung, bukan alat bukti yg berdiri sendiri. Cth. Membuktikan ketidak hadiran seseorang pd suatu waktu di tempat ttt, dgn membuktikan kehadirannya pd waktu yg sama di tempat lain Hukum Acara Perdata, FH UNS Kesimpulan yang ditarik oleh Hakim atau UU ditarik dari suatu peristiwa yang terang dan nyata kearah peristiwa lain yang belum terang keadaannya. Hukum Acara Perdata, FH UNS PERSANGKAAN dibedakan menjadi: 1. 2. Persangkaan berdasarkan hakim Persangkaan berdasarkan hukum Hukum Acara Perdata, FH UNS Persangkaan berdasarkan kenyataan Hakim yg berwenang memutuskan kemungkinan kenyataan tsb Hukum Acara Perdata, FH UNS Persangkaan Berdasarkan Hukum Perbuatan-perbuatan yg oleh UU dinyatakan batal, karena dari sifat dan keadaannya dapat diduga dilakukan untuk menghindari ketentuan UU. Hukum Acara Perdata, FH UNS 4. Pengakuan Pengakuan dapat diberikan di dlm mauoun diluar persidangan Tertulis maupun lisan Membenarkan seluruh maupun sebagian Hukum Acara Perdata, FH UNS Pengakuan Murni Pengakuan yg sederhana & sesuai dengan tuntutan lawan Cth : Penggugat menyatakan tergugat membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat dlm jawabannya mengakui membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta Hukum Acara Perdata, FH UNS Pengakuan dengan kualifikasi Pengakuan disertai dengan sangkalan terhadap sebagian tuntutan Cth :Penggugat menyatakan tergugat membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat dlm jawabannya mengakui membeli rumah dr penggugat, tetapi harganya 3 juta, bukan 5 juta. Hukum Acara Perdata, FH UNS Pengakuan dengan clausula Pengakuan yg disertai dgn keterangan tambahan yg bersifat membebaskan Cth : Penggugat menyatakan tergugat membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat dlm jawabannya : mengakui membeli rumah dr penggugat, tetapi telah dibayar lunas. Hukum Acara Perdata, FH UNS Pengakuan tidak boleh dipisah-pisahkan (onsplitsbare aveu) Pengakuan harus diterima bulat Hakim tidak boleh memisah-misahkan pengakuan itu dan menerima sebagian dari pengakuan sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dan menolak sebagian lainnya yang masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Hukum Acara Perdata, FH UNS Kekuatan Pembuktian Pengakuan Pengakuan di dalam Persidangan LENGKAP dan MENENTUKAN Hukum Acara Perdata, FH UNS 5. Bukti Sumpah Sumpah promissoir : sumpah untuk berjanji untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Sumpah Comfirmatoir : sumpah untuk memberi keterangan bahwa sesuatu benar atau tidak benar Sumpah Comfirmatoir dibagi menjadi 2 : Sumpah supletoir dan sumpah decisoir Hukum Acara Perdata, FH UNS Sumpah Supletoir/Pelengkap Ada bukti permulaan/alat bukti lain Diperintahkan oleh hakim Tidak dapat dikembalikan oleh lawan Kekuatan pembuktiannya SEMPURNA Hukum Acara Perdata, FH UNS sumpah Decisoir Sama sekali tidak ada bukti lain Dibebankan oleh salah 1 pihak kepada pihak lawan Kekuatan pembuktiannya MENENTUKAN Hukum Acara Perdata, FH UNS 6. Pemeriksaan Setempat Pada prinsipnya pemeriksaan persidangan dilakukan di gedung Pengadilan Untuk memeriksa benda tetap tidak mungkin dilaksanakan di gedung Pengadilan Untuk mendapatkan kepastian, hakim dapat melakukan pemeriksaan setempat di tempat benda tetap berada (Pasal 90 RO) Hukum Acara Perdata, FH UNS Dapat diajukan oleh para pihak atau oleh Hakim Untuk memeriksa kejelasan dan kepastian objek sengketa (letak, batas-batas, luas) Kekuatan pembuktian bebas Hukum Acara Perdata, FH UNS 7. Bukti Saksi Ahli Hakim menggunakan keterangan ahli agar memperoleh keterangan yg lebih mendalam ttg sesuatu yg hanya dimiliki oleh seorang ahli tertentu Dasar hukum 154 HIR/181 RBg/215 RV. Hakim atau para pihak dapat mengajukan saksi ahli Hukum Acara Perdata, FH UNS Kedudukannya dapat digantikan oleh ahli yang sama Saksi ahli memberikan pendapat/kesimpulan Kekuatan Pembuktian bebas Hukum Acara Perdata, FH UNS Pasal 1 angka 1 UU ITE Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Hukum Acara Perdata, FH UNS Pasal 1 angka 4 UU ITE Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makan atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Hukum Acara Perdata, FH UNS Pasal 5 UU ITE (1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. (2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia. (3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini. (4) Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk: a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk tertulis; b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta. Hukum Acara Perdata, FH UNS KESIMPULAN Kesimpulan yg dibuat oleh para pihak ttg jalannya persidangan sebelum dijatuhkan Putusan. Kesimpulan bersifat Fakultatif, artinya boleh diajukan, boleh tidak Sebaiknya dimasukan point yg menguntungkan saja Kesimpulan dapat membantu hakim dalam menjatuhkan Putusan Hukum Acara Perdata, FH UNS FORMAT KESIMPULAN 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN TENTANG POKOK-POKOK GUGATAN 3. 4. 5. 6. 7. PENGGUGAT, TERMASUK REPLIK URAIAN TENTANG POKOK-POKOK JAWABAN TERMASUK DUPLIK URAIAN TENTANG FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN ANALISA YURIDIS TTG JAWAB JINAWAB DAN FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN PETITUM PENUTUP Hukum Acara Perdata, FH UNS PUTUSAN Pengertian Putusan Hakim : Pernyataan yang oleh hakim sebagai pejabat yg diberi wewenang untuk itu di dalam persidangan dengan tujuan untuk mengakhiri/ menyelesaikan sengketa yang disengketa. Hukum Acara Perdata, FH UNS Beberapa Ketentuan Putusan Hakim Diucapkan atau dijatuhkan di dalam persidangan yg terbuka untuk umum (Pasal 17 &18 UU No. 14/1970 Jo. UU No. 35/1999, Psl 20 UU No. 4/2004) meskipun perkaran diperiksa scr tertutup 2. Setiap putusan Hakim harus memuat alasan/dasar-dasar putusan peraturan perundangan/hukum tdk tertulis yg dijadikan dasar untuk mengadili (psl. 23 UU 14/1970 Jo. UU 35/1999, psl. 25 (1) UU 4/2004) 1. Hukum Acara Perdata, FH UNS 3. 4. 5. Setiap bagian dari tuntutan/petitum harus diadili. Hakim dilarang memberikan putusan lebih dari yg dituntut (psl. 178 (2) (3) HIR) Harus mencantumkan jumlah biaya perkara yang harus dibayar (psl. 183 HIR) Harus ditanda tangani oleh Hakim dan Panitera (psl. 187 HIR, psl. 25 (2) UU 4/2004) Hukum Acara Perdata, FH UNS Macam-Macam Putusan Hakim 1. 1. Putusan Sela : Preparatoir, Interlocutoir, Provisionil, insidentil Putusan Akhir : Declaratoir, Constitutif, Condemnatoir Hukum Acara Perdata, FH UNS PUTUSAN SELA 1. 1. Preparatoir : putusan sbg persiapan putusan akhir, tanpa mempunyai pengaruh pada pokok perkara/putusa akhir. Cth : penggabunga perkara, menolak saksi Interlocutoir : putusan yg isinya memeintahkan pembuktian, misalnya pemeriksaan saksi, Pemeriksaan Setempat. Putusan ini mempengaruhi putusan akhir Hukum Acara Perdata, FH UNS 3. 4. Provisionil : Putusan untuk menjawab tuntutan provisi Insidentil : putusan yg berhubungan dgn peristiwa yg menghentikan prosedur pengadilan yg biasa. cth : masuknya intervenient (voeging, tussenkoms, vrijwaring) Hukum Acara Perdata, FH UNS PUTUSAN AKHIR 1. Declaratoir : putusan yg isinya bersifat menerangkan/ menyatakan apa yg sah.tidak menimbulkan keadaan hukum baru. cth: menyatakan A adalah anak sah dr B dan C Hukum Acara Perdata, FH UNS 2. Constitutif : putusan yg meniadakan atau menimbulkan suatu keadaan hukum baru. cth. Putusan cerai,pailit,memutuskan perjanjian,pemberian pengampuan Hukum Acara Perdata, FH UNS 3. Condemnatoir Putusan yg bersifat menghukum pihak yg kalah untuk memenuhi prestasi. pelaksanaannya dapat dipaksakan (eksekusi) Hukum Acara Perdata, FH UNS Kekuatan Putusan Hakim 1. 2. 3. Mengikat, tidak dapat diingkari (bidenkracht, nebis in idem) Pembuktian (bewijskracht) Untuk dilaksanakan (eksekutorian force) Hukum Acara Perdata, FH UNS Bentuk,Isi PUTUSAN Kepala Putusan : “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” Identitas para pihak Tentang duduk perkara 1. 2. 3. a. b. c. gugatan Jawaban, replik, duplik Alat Bukti yg diajukan Hukum Acara Perdata, FH UNS Tentang Hukumnya 4. a. b. c. d. e. Pokok sengketa yg disengketakan Penilaian alat bukti Dasar/pertimbangan hukum yg diterapkan Pernyataan sah dan berharga sita jaminan Hal yg dapat dibuktikan dan tdk dpt dibuktikan Hukum Acara Perdata, FH UNS 5. Diktum/ amar putusan a. b. c. d. Apa yg dituntut & dikabulkan oleh Hakim Pernyataan sah dan berharga sita jaminan Pernyataan ttg putusan sela (jika ada) Membebani membayar biaya perkara Tanggal, bulan tahun putusan dijatuhkan 7. Kehadiran para pihak saat penjatuhan putusan 8. Ttd hakim dan panitera pengganti 6. Hukum Acara Perdata, FH UNS UPAYA HUKUM Putusan Hakim tidak luput dari kekeliruan/ketidak adilan / keberpihakan pada salah satu pihak yg bersengketa. Demi keadilan, perlu dibuka peluang untuk di sidang kembali untuk memperbaiki kekeliruan / kekhilafan hakim. Hukum Acara Perdata, FH UNS Jenis Upaya Hukum BIASA 1. Verzet/Perlawanan 2. Banding 3. Kasasi Hukum Acara Perdata, FH UNS LUAR BIASA 1. Peninjauan Kembali 2. Perlawanan Pihak III / Derden Verzet UPAYA HUKUM BIASA Upaya hukum terhadap putusan yang belum in krach van gewijsde/berkekuatan hukum tetap Menunda pelaksanaan putusan Hakim (kecuali ....) Hukum Acara Perdata, FH UNS VERZET Upaya hukum terhadap putusan verstek Kempetensi : PN Waktu Pengajuan : 14 hari setelah pemberitahuan isi putusan verstek 8 hari setelah aanmaning 8 hari setelah eksekusi Hukum Acara Perdata, FH UNS Alasan pengajuan : Putusan Verstek tidak adil Yg mengajukan : Tergugat/kuasanya Diajukan ke Panitera PN Cara Pengajuan : Lisan/Tertulis Dikenakan Hukum Acara Perdata, FH UNS biaya BANDING Pemeriksan ulangan terhadap putusan PN Kewenangan : Pengadilan Tinggi Waktu Pengajuan : 14 hari setelah putusan dijatuhkan, atau 14 hari setelah ini putusan PN diberitahuan (bagi pihak yang tidak hadir pd sidang Putusan) Yang mengajukan : Penggugat atau Tergugat / kuasanya Hukum Acara Perdata, FH UNS Cara Pengajuan : Pernyataan banding diajukan pd PT melalui kepaniteraan PN Pemohon banding dikenakan biaya Memori banding tidak wajib Hukum Acara Perdata, FH UNS KASASI Pemeriksaan terakhir dan tertinggi oleh MA terhadap penerapan hukum judex factie Menjadi wewenang MA Waktu Pengajuan : 14 hari setelah pemberitahuan isi putusan Pengadilan Tinggi Hukum Acara Perdata, FH UNS ALASAN KASASI 1. HAKIM TIDAK BERWENANG / HAKIM MELAMPAUI BATAS WEWENANG 2. HAKIM SALAH MENERAPKAN HUKUM 3. HAKIM LALAI MEMENUHI SYARATSYARAT YANG DIWAJIBKAN OLEH PERAT PER-UU-AN YG MENGANCAM KELALAIAN ITU DENGAN BATALNYA PUTUSAN Hukum Acara Perdata, FH UNS CARA PENGAJUAN Pernyataan permohonan kasasi dapat diajukan scr lisan/tertulis Pemohon kasasi dikenakan biaya Diajukan pd MA melalui Panitera PN Hukum Acara Perdata, FH UNS WAKTU PENGAJUAN 14 hari sejak diterimanya pemberitahuan isi Putusan Banding (PT) Wajib mengajukan memori kasasi, paling lambat 14 hari setelah pernyataan kasasi diajukan. Terlambat mengajukan Memori kasasi akan mengakibatkan permohonan Kasasi gugur. Hukum Acara Perdata, FH UNS UPAYA HUKUM LUAR BIASA Untuk melawan Putusan yg telah berkekuatan hukum tetap / inkracht van gewijsde Terdiri Upaya Hukum Peninjauan Kembali dan Upaya Hukum Perlawanan Pihak III/ Derder Verzet. Upaya hukum luar biasa tidak menunda pelaksanaan eksekusi Hukum Acara Perdata, FH UNS PENINJAUAN KEMBALI (PK) Menjadi kewenangan Mahkamah Agung Diajukan kepada MA melalui panitera PN yg memeriksa di tingkat pertama Yg dpt mengajukan Penggugat/Tergugat / ahli warisnya (jika P/T telah meninggal) Hukum Acara Perdata, FH UNS CARA PENGAJUAN Panitera PN dalam 14 hari sejak diterimanya Permohonan PK, wajib mengirim memori PK kpd pihak lawan. Pihak Lawan dapat mengajukan Kontra memori PK dalam waktu 30 hari sejak diterimanya pemberitahuan PK dari PN. Penitera PN mengirim seluruh dokumen lengkap kepada MA. Jika diperlukan, MA dapat memerintahkan PN melakukan pemeriksaan tambahan Hukum Acara Perdata, FH UNS ALASAN PK A. apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu; B. apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan; Hukum Acara Perdata, FH UNS Lanjutan Alasan PK.. C. apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut; D. apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebabsebabnya; Hukum Acara Perdata, FH UNS Lanjutan Alasan PK.. E. apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai suatu soal yang sama, atas dasar yang sama oleh Pengadilan yang sama atau sama tingkatnya telah diberikan putusan yang bertentangan satu dengan yang lain; F. apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang nyata. Hukum Acara Perdata, FH UNS Waktu Pengajuan PK Untuk alasan yang tercantum pada huruf a, sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan atas bukti-bukti yang kemudian oleh hakim dinyatakan palsu. Hukum Acara Perdata, FH UNS Waktu Pengajuan PK… Untuk alasan yang tercantum pada huruf b, sejak ditemukan suratsurat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara perkara diperiksa tidak dapat ditemukan. Hukum Acara Perdata, FH UNS Waktu Pengajuan PK… Untuk alasan yang tercantum pada huruf c, d dan f, sejak putusan memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberikan kepada pihak yang berperkara. Hukum Acara Perdata, FH UNS Waktu Pengajuan PK… Untuk alasan yang tercantum pada huruf e, sejak putusan yang terakhir yg bertentangan itu memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yang berperkara. Hukum Acara Perdata, FH UNS DERDEN VERZET Ada Pihak III yg merasa dirugikan dengan (pelaksanaan) Putusan Hakim Pihak III mengajukan perlawanan pd PN yg mengadili di tingkat pertama dgn mengajukan gugatan terhadap pihak2 ybs. Hukum Acara Perdata, FH UNS SYARAT DERDEN VERZET Pihak III memiliki kepentingan langsung dgn objek sengketa dalam putusan Pihak III dirugikan hak-haknya dengan ada putusan tersebut. Hukum Acara Perdata, FH UNS Pasal 195 ayat 6 dan 7 HIR Perlawanan terhadap sita eksekutorial Yang diajukan oleh yang terkena eksekusi /tersita Yang diajukan oleh pihak ketiga atas dasar hak milik Perlawanan yang diajukan kepada ketua PN. Yang melaksanakan eksekusi Adanya kewajiban dari ketua PN. Yang memeriksa/memutus perlawanan itu untuk melaporkan atas pemeriksaan/putusan perkara perlawanan kepada ketua PN.yang memerintahkan eksekusi. Hukum Acara Perdata, FH UNS EKSEKUSI DASAR HUKUM HIR (Psl. 195-208, 225,200) UU No. 4/2004 (Psl. 33 (3)) Rechts Vordering (Rv.) (Psl. 1033) UU No. 4 Prp./1960 : PUPN UU No. 4/1996 UUHT UU 42 / 1999 : FEO Vendu Reglement (stb. 1908) Hukum Acara Perdata, FH UNS SYARAT EKSEKUSI Putusan telah in krachts van gewejsde / berkekuatan hukum tetap (kecuali UVB) Amar Putusan Hakim bersifat Condemnatoir Putusan tidak dilaksanakan scr suka rela Ada permohonan eksekusi dari pihak yang menang Ada tindakan paksa dari Pengadilan Dilaksanakan oleh Panitera dan Juru Sita, atas perintah dan dibawah pimpinan KPN Hukum Acara Perdata, FH UNS Ciri Amar Condemnatoir Menghukum atau memerintahkan menyerahkan suatu barang Menghukum atau memerintahkan “Pengosongan” sebidang tanah dan bangunan Menghukum atau memerintahkan “melakukan” suatu perbuatan Menghukum atau memerintahkan “menghentikan” suatu pebuatan Menghukum atau memerintahkan melakukan “pembayaran” sejumlah uang. Hukum Acara Perdata, FH UNS JENIS EKSEKUSI Eksekusi membayar sejumlah uang Eksekusi yang menghukum Tergugat melakukan sesuatu Eksekusi Riil. Hukum Acara Perdata, FH UNS PROSES EKSEKUSI Permohonan eksekusi ke Ketua PN Panggilan untuk Aanmaning 8 hari Pelaksanaan Aanmaning Surat Penetapan Eksekusi KPN Surat pemberitahuan eksekusi ke Kepala Desa/Kelurahan, Kecamatan, Bupati, POLSEK,POLRES. (jika perlu) Pelaksanaan Eksekusi : Surat perintah KPN untk penjualan lelang, atau Pelaksanaan penjualan lelang Hukum Acara Perdata, FH UNS BENDA YG DIEKSEKUSI Diutamakan benda bergerak Benda tersebut sudah menjadi objek sita Jaminan/Conservatoir Berlag atau Revindicatoir Beslag atau marital beslag. Hukum Acara Perdata, FH UNS