PENGARUH KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN DI PAUD TERHADAP

advertisement
PENGARUH KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN DI PAUD
TERHADAP PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK
3-5 TAHUN
Oleh :
Ernawati
STIKES Karya Husada Semarang
ABSTRACT
Background: The development of children toddler one of which is social behavior
(personal social) associated with the ability to independently own smell like wearing, go
to the toilet alone, socialize and interact with their environment. Social personal
development toddler age children are not all up more than 25% of children experiencing
developmental delays toddler as lack of independence of the child, and can not
berkomunikai smoothly. Developmental delay can be influenced by various factors,
especially stimulation. One form of stimulation is the development of early childhood
education.
Objective: To determine the effect of early childhood education in the social
development of children 3-5 years of personal
Methods: The study design was a survey of analytical, cross-sectional approach. The
population in this study were all children aged 3-5 years in Randusari Boyolali, samples
were taken with a total sampling with a sample of 42 respondents. Analysis of the data
using univariate and bivariate analysis using chi square.
The results: Children aged 3-5 years most do not follow ECD. Children's personal social
development that follows most of the early childhood education in the appropriate
category. Social personal development Children who do not follow the majority of early
childhood education in the category is not appropriate. There's learning in early childhood
influences on the development of children 3-5 years of personal social.
Conclusion: There is an effect of learning in early childhood on the development of
children 3-5 years of personal social. Recommended for posyandu posyandu to increase
service delivery in order to provide developmental stimulation in infants and involving
parents and volunteers to be trained to know pentingga stimulation in children.
Keywords: Learning in early childhood education, personal social development.
Bibliography 22 (2001-2010)
Abstrak
Latar Belakang: Perkembangan anak toddler salah satunya adalah perilaku sosial
(personal sosial) yang berhubungan dengan kemampuan mandiri seperti memakai bau
sendiri, pergi ke toilet sendiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Perkembangan personal sosial anak usia toddler tidak semuanya maksimal lebih dari 25%
anak toddler mengalami keterlambatan perkembangan seperti kurangnya kemandirian
anak, dan tidak bisa berkomunikai dengan lancar. Keterlambatan perkembangan tersebut
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama stimulasi. Salah satu bentuk stimulasi
perkembangan adalah pendidikan PAUD.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pendidikan di PAUD terhadap
perkembangan personal sosial anak 3-5 tahun
Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah survey analitik, pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 3-5 tahun di Randusari
Boyolali, sampel diambil dengan total sampling dengan jumlah sampel 42 responden.
Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan chi square.
Hasil penelitian : Anak usia 3-5 tahun sebagian besar tidak mengikuti PAUD.
Perkembangan personal sosial Anak yang mengikuti pendidikan PAUD sebagian besar
dalam kategori sesuai. Perkembangan personal sosial Anak yang tidak mengikuti
pendidikan PAUD sebagian besar dalam kategori tidak sesuai. Ada pengaruh
pembelajaran di PAUD terhadap perkembangan personal sosial anak 3-5 tahun.
Kesimpulan : Ada pengaruh pembelajaran di PAUD terhadap perkembangan personal
sosial anak 3-5 tahun. Direkomendasikan untuk posyandu agar peningkatan pelaksanaan
pelayanan posyandu dalam rangka memberikan stimulasi perkembangan pada balita serta
melibatkan orangtua dan kader untuk di latih agar dapat mengetahui pentingga stimulasi
pada anak.
Kata Kunci : Pembelajaran di PAUD, Perkembangan personal sosial.
Daftar Pustaka 22 (2001-2010)
masih banyak anak yang belum mengikuti
PENDAHULUAN
Perkembangan (development) menurut
PAUD (Santi, 2009).
Berdasarkan
Soetjiningsih (2010) adalah bertambahnya
laporan
Kemendiknas
kemampuan (skill). Dalam struktur dan
jumlah PAUD di Indonesia tahun 2012
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
mencapai 5,9 juta PAUD formal dan 14 juta
pola yang teratur dan dapat diramalkan,
PAUD non formal. Dengan jumlah balita di
sebagai hasil dari proses pematangan. Masa
Indonesia 30,3 Juta Jiwa. Sedangkan jumlah
balita adalah masa emas (golden age) dalam
balita di Jawa tengah pada tahun 2010
rentang perkembangan seorang individu,
adalah 3.417.369 dengan jumlah balita yang
dimana anak mengalami pertumbuhan dan
mengikuti
perkembangan yang luar biasa, dan tahapan
tersebut terlihat angka partisipasi PAUD
ini merupakan masa ideal untuk mempelajari
62,04% (Kemendiknas, 2012).
PAUD
Sedangkan
berbagai keterampilan (Hurlock, 2005:157).
2.120.069
dari
indikator
stimulasi,
oleh beberapa faktor yaitu genetik dan
perkembangan balita pada tahun 2010
lingkungan. Faktor lingkungan antara lain
diharapkan 90% balita dan anak prasekolah
gizi,
terjangkau
dan
stimulasi
dini
kegiatan
Perkembangan seorang anak dipengaruhi
lingkungan
deteksi
hal
oleh
dan
intervensi
kegiatan
stimulasi.
Sedangkan cakupan deteksi dini tumbuh
perkembangan (Soetiningsih, 2007:32).
Stimulasi adalah salah satu faktor
kembang balita pra sekolah tingkat Provinsi
dalam
Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 36,66%
menentukan perkembangan dan kecerdasan
menurun dibanding tahun 2006 sebesar
anak. Anak yang mendapatkan stimulasi
53,44%. Hal tersebut menunjukkan masih
yang
kurangnya
eksternal
yang
baik
sangat
dan
penting
terarah
akan
dapat
stimulasi
perkembangan
berkembang cepat dari pada anak yang
khususnya dari orang tua serta masih
kurang
kurangnya mnat orang tua mengikutkan
atau
stimulasi.
yang
tidak
Stimulasi
mendapatkan
sesuai
dengan
anak
dalam
proses
pendidikan
dan
kebutuhan anak sangat diperlukan sebagai
pengajaran secara dini hal ini dibuktikan
dasar untuk memilih strategi yang efektif
dengan
untuk pendampingan proses perkembangan
mengikuti PAUD (DepKes, 2010).
sedikitnya jumlah anak yang
Berdasarkan
anak (Hurlock, 2005:96).
Sekarang ini stimulasi perkembangan
Kesehatan
laporan
Republik
Departemen
Indonesia
(2012)
dengan
cakupan pelayanan kesehatan balita dalam
berbagai cara. Salah satunya adalah dengan
deteksi dini tumbuh kembang balita adalah
didirikan
Pendidikan
Dini
73,52%,
untuk
(PAUD).
PAUD
bertujuan
untuk
82,86%.
Dengan
perkembangan
anak
anak
telah
menstimulasi
banyak
dilakukan
Anak
Usia
Provinsi
jumlah
Jawa
balita
Tengah
yang
mengalami gangguan tumbuh kembang di
semaksimal mungkin sehingga anak mampu
Indonesia 43,8%
untuk provinsi Jawa
menghadapi tantangan masa depan di era
Tengah 25,3% (DepKes RI, 2012). Menurut
globalisasi. Namun sampai sekarang ini
Soetjiningsih
(2007:5)
perkembangan
seorang anak dipengaruhi oleh beberapa
tahun dengan keterlambatan perkembangan.
faktor bak internal atau eksternal. Faktor
Lebih dari 25% anak toddler mengalami
internal seperti keadaan fisik anak, status
keterlambatan
gizi atau kelainan yang mungkin muncul
kurangnya kemandirian anak (tidak dapat
pada anak. Sedangkan faktor eksternal
berpakaian sendiri, tidak berhasil dalam
meliputi
kemampuan
lingkungan
dan
stimulasi
perkembangan.
toileting),
peningkatan
kemandirian
yang
sehingga anak cenderung pasif dan tidak
dapat
mengembangkan
fisik
Salah
satu
kognitif
Perkembangan
bisa
tidak mampu menyebutkan namanya sendiri
diperkuat dengan kemampuan mobilitas
dan
tidak
seperti
berkomunikai dengan lancar dimana anak
Perkembangan anak 3-5 tahun ditandai
dengan
perkembangan
yang
lebih
hal
yang
menghambat
motorik,
kemandirian anak adalah kebiasaan anak
kognitif dan sosial yang cepat membolehkan
yang masih sangat tergantung pada orang
anak untuk berpartisipasi dalam tindakan
tua (Suherman, 2010).
perawatan
ketrampilan
besar.
kemampuannya.
diri
sendiri
seperti
makan,
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
berpakaian dan eliminasi. (Suherman, 2010).
Dukuh Randusari Boyolali
Berdasarkan Soetjiningsih (2007:6) salah
Januari 2014, hasil wawancara yang peneliti
satu perkembangan kemampuan anak 3-5
lakukan kepada 10 ibu yang memiliki anak
tahun adalah perilaku sosial (personal
3-5 tahun. 6 ibu tidak mengikutkan anaknya
sosial). Perilaku sosial (personal sosial)
di PAUD, dimana 2 ibu dengan anak umur
adalah aspek yang berhubungan dengan
2,5 tahun mengatakan bahwa anaknya belum
kemampuan mandiri seperti memakai baju
dapat makan sendiri, belum dapat melepas
sendiri, pergi ke toilet sendiri, bersosialisasi
baju sendiri dimana ibu mengatakan bahwa
dan berinteraksi dengan lingkungannya.
dirinya tidak tahu apa yang harus diajarkan
Sedangkan menurut DepKes RI dalam
buku
pedoman
tidak memberikan stimulasi perkembangan
intervensi dini tumbuh kembang anak (2005
pada anak, 2 anak yang berumur 2 tahun
: 49) menyatakan bahwa perkembangan
belum dapat makan sendiri, dimana ibu
sosial anak adalah proses perubahan yang
mengatakan kurang memiliki waktu dengan
berlangsung secara terus menerus menuju
anak karena bekerja sehingga kurang dapat
kedewasaan
adanya
merangsang perkembangan anak. Sedangkan
masyarakat.
2 anak lainnya umur 3 tahun telah dapat
Perkembangan sosial bagi anak sangat
memakai pakaian sendiri, telah dapat sikat
diperlukan karena anak merupakan manusia
gigi dan makan sendiri. Sedangkan 4 ibu
yang tumbuh dan berkembang yang akan
yang mengikutkan anaknya di PAUD 3 ibu
hidup
masyarakat.
mengatakan bahwa anaknya yang berumur 2
Perkembangan personal sosial anak usia 3-5
tahun telah dapat sikat gigi dengan bantuan
tahun tidak semuanya maksimal karena
dan makan sendiri sedangkan 1 anak yang
di
yang
deteksi
pada anaknya pada umur tersebut sehingga
dan
komunikasi
stimulasi,
pada bulan
memerlukan
dengan
tengah-tengah
masih banyak ditemukan anak usia 3-5
berumur 2 tahun belum dapat menyebutkan
tingkat nyeri punggung pada ibu hamil
nama temannya, belum dapat makan sendiri.
trimester III.
Hal
diatas
menunjukkan
bahwa
pendidikan PAUD memberikan dampak
1. Analisis Univariat
a.Keikutsertaan
dalam
pendidikan
positif terhadap perkembangan personal
PAUD
sosial anak, dimana anak yang mengikuti
Tabel
pendidikan PAUD cenderung lebih banyak
responden
bersosialisasi dan mendapatkan pelajaran
keikutsertaan
yang positif sehingga berdampak pada
PAUD di Desa Randusari Teras
perkembangan anak. Dari gambaran ini
Boyolali Tahun 2014
4.1
Distribusi
frekuensi
berdasarkan
dalam
pendidikan
peneliti tertarik untuk meneliti tentang
”Pengaruh pendidikan di PAUD terhadap
perkembangan personal sosial anak 3-5
tahun”.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah survey
Pembelajaran
di PAUD
Mengikuti
Tidak
mengikuti
Total
Frekuensi
20
22
Persentase
(%)
47.6
52.4
42
100.0
Sumber : Data primer tahun 2014
analitik yaitu penelitian untuk mengetahui
Berdasarkan dari data tabel 4.1
hubungan variabel bebas dan variabel terikat
diatas menunjukkan bahwa dari 42
melalui observasi langsung terhadap subyek
responden sebagian besar tidak
penelitian.
mengikuti PAUD yaitu sebanyak
Pendekatan
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
Perkembang Frekue
Persentase
an personal
nsi
(%)
sosial
Sesuai
17
85.0
Tidak sesuai
3
15.0
Total
20
100.0
anak usia 3-5 tahun di Randusari Boyolali
pada bulan Maret 2014 sejumlah 42 anak. .
Tehnik sampling dalam penelitian ini adalah
purposif sampling.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian telah dilakukan pada 32
ibu hamil Trimester III pada bulan Juni
2014, dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan prilaku body mekanik dengan
22 responden (52,4%).
b. Perkembangan
personal
sosial
anak yang mengikuti PAUD
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi
responden
Perkembangan
berdasarkan
personal
sosial
anak di Desa Randusari Teras
Boyolali Tahun 2014
Sumber : Data diolah 2014
Berdasarkan
tabel
menunjukkan
responden
4.2
diatas
bahwa
dengan
terdapat
perkembangan
personal sosialnya sesuai sebanyak 17
responden (85,0%)
c. Perkembangan personal sosial anak
yang tidak mengikuti PAUD
Tabel
4.3
Distribusi
frekuensi
responden berdasarkan Perkembangan
personal sosial anak di Desa Randusari
Teras Boyolali Tahun 2014
Perkembangan
personal sosial
Sesuai
Tidak sesuai
Total
Frek
uensi
10
12
22
Persentase
(%)
45.5
54.5
100.0
Sumber : Data diolah 2014
Berdasarkan
tabel
menunjukkan
4.3
bahwa
diatas
terdapat
sebanyak 12 responden (54,5%).
Keikuts
ertaa
n
dala
m
pendi
dikan
PAU
D
Mengiku
ti
Tidak
mengiku
ti
Jumlah
Perkembangan
personal sosial
Sesuai
Tidak
n
%
n
%
Jumlah
-
n
%
va
lu
e
17
85.0
3
15.0
20
100.
0
10
45.5
12
54.5
22
100.
0
27
64.3
15
35.7
42
Responden
100.
0
kategori
dengan
mengikuti pembelajar di PAUD
sebagian
besar
perkembangan
dalam kategori sesuai yaitu 17
responden (85.0%).
Hasil
perhitungan
dengan
X2hitung
uji
responden dengan perkembangan
statistic chi square
=
personal sosialnya tidak sesuai
5.517 dan probabilitas (p value) =
sebanyak 12 responden (54,5%)
0,019. Dilihat dari p value = 0,019
berarti lebih kecil dari 0,05, maka
2. Analisis Bivariat
dalam
artinya ada pengaruh keikutsertaan
terhadap
dalam pendidikan PAUD terhadap
perkembangan personal sosial anak
perkembangan personal sosial anak
3-5 tahun dapat dilihat pada tabel
3-5 tahun.
Pengaruh
pendidikan
keikutsertaan
PAUD
Pembahasan
dibawah ini :
Tabel 4.4
Pengaruh keikutsertaan
1. Keikutsertaan
dalam pendidikan PAUD Terhadap
PAUD
Perkembangan Personal Sosial Anak
Hasil
penelitian
Pendidikan
menunjukkan
3-5 Tahun Di Desa Randusari Teras
bahwa sebagian besar responden
Boyolali Tahun 2014
tidak mengikuti PAUD, responden
Sumber : Data Primer diolah (2014)
tersebut pernah mengikuti PAUD
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat
dikarenakan orang tua responden
diketahui bahwa responden yang
yang mengerti tentang manfaat
tidak mengikuti pembelajar di
PAUD, ibu yang mengerti tentang
PAUD
manfaat PAUD adalah ibu yang
sebagian
besar
perkembangan tidak sesuai yaitu
memiliki
pendidikan
tinggi,
0.
01
9
X2
5.51
7
sehingga ibu dapat memahami apa
anaknya di PAUD. Pengetahuan
yang terbaik untuk anaknya. Sesuai
ibu dapat dipengaruhi pendidikan
dengan
Notoadmodjo
(2010:78)
dan pekerjaan ibu.
bahwa
pengertian
seseorang
2. Perkembangan Personal Sosial
sangat
Anak Usia 3-5 Tahun yang
tentang
suatu
dipengaruhi
hal
oleh
pendidikan
seseorang.
Penelitian ini juga menunjukkan
Berdasarkan
karekteristik
responden didapatkan 12 responden
berpendidikan
menengah dan 9
perguruan tinggi.
Anak
pendidikan
tidak
mengikut
PAUD
di
Desa
Randusari Teras Boyolali besar
dipengaruhi oleh faktor orang tua,
dimana salah satunya adalah sosial
ekonomi. Sosial ekonomi yang
kurang
cenderung
menyebabkan
orang
akan
tua
tidak
mengikutkan anaknya di PAUD
karena biaya yang mahal. Sosial
dapat
dilihat
pekerjaan,
dari
berdasarkan
karekteristik responden terdapat 25
responden
yang
hanya
IRT
sehingga tidak dapat menambah
penghasilan keluarga.
Hal
ini
sesuai
hasil
bahwa
terdapat
hubungan antara pengetahuan ibu
tentang
stimulasi
dengan
perkembangan motorik kasar anak
usia 1-3 tahun, dimana menyatakan
ahwa
ibu
dengan
pengetahuan
tinggi akan memberikan stimulasi
lebih
kepada
anaknya,
dimana
untuk sekarangan ini selah satu
stimulasi
Perkembangan
anak
di
Desa
Randusari Teras Boyolali sesuai
adalah
perkembangan sesuai umur dimana
pada umur 3 tahun saat dilakukan
tes perkembangan personal sosial
anak
telah
dapat
mengenakan
sepatu sendiri. Pada umur 3 tahun 6
bulan anak telah dapat mengenakan
sepatu sendiri, cuci tangan dan
mengeringkan
tangan
setelah
makan, serta main petak umpet dan
anak dapat mengenakan celana dan
kemeja termasuk mengancingkan
kemeja tanpa bantuan. Serta pada
umur 4 tahun anak telah dapat cuci
tangan dan mengeringkan tangan
setelah makan, serta main petak
umpet dan anak dapat mengenakan
dengan
penelitian Anik Eryani, 2009 yang
menyatakan
perkembangan anak usia 3-5 sesuai.
karena telah dapat mengikuti tugas
yang
ekonomi
Mengikuti PAUD
mengikutkan
celana
dan
kemeja
termasuk
mengancingkan kemeja dan ikat
pinggang tanpa bantuan.Menurut
Soejiningsih (2005) perkembangan
(Development)
adalah
bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur sebagai hasil dari
proses pematangan.
Perkembangan anak dipengaruhi
oleh banyak hal yaitu stimulasi,
genetik, penyakit dan status gizi.
mengikuti
Seseorang
mengancingkan kemeja sendiri. Hal
anak
perkembangan
memiliki
normal
besar
ini
PAUD
dapat
belum
bisa
dikarenakan
tidak
dipengaruhi oleh berbagai faktor
maksimalnya pembelajaran yang
salah satunya stimuasi. Pemberian
diperoleh anak dikarenakan anak
stimulasi anak sangat dipengaruhi
yang
oleh pengetahuan ibu, ibu yang
Informasi ini diperoleh dari hasil
memiliki
absensi anak dimana anak tersebut
pengetahuan
cenderung
tinggi
akan
lebih
memperhatikan
perkembngan
untuk
pengetahuan
seseorang
dipengaruhi
oleh
jarang
masuk
PAUD.
jarang masuk ke PAUD.
stimulasi
Hasil penelitian ini sesuai dengan
anaknya,
penelitian Rista Aprilia (2009)
besar
yang
berjudul
hubungan
pendidikan.
Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)
karekteristik
Dengan Perkembangan Kognitif
responden terdapat 12 responden
Anak Usia Prasekolah di Kelurahan
berpendidikan menengah dan 9
Tinjomoyo
responden perguruan tinggi. Salah
Banyumanik Semarang dimana ada
satu
stimulasi
hubungan yang signifikan antara
perkembangan adalah pendidikan
Pendidikan anak Usia Dini (PAUD)
PAUD.
dengan
Berdasarkan
bentuk
Perkembangan
(Development)
adalah
Kecamatan
perkembangan
anak
usia
kognitif
prasekolah
(p
bertambahnya kemampuan (skill)
value=0,000).
dalam struktur dan fungsi tubuh
Usia Dini (PAUD) menentukan
yang lebih kompleks dalam pola
perkembangan kognitif anak usia
yang teratur sebagai hasil dari
prasekolah.
proses
pematangan
Pendidikan
Anak
3. Perkembangan Personal Sosial
(Soetjiningsih,2005:8).
Anak Usia 3-5 Tahun yang
Perkembangan tidak normal akan
Tidak Mengikuti PAUD
menyebabkan
anak
mengalami
keterlambatan yang berkelanjutnya
sehingga
tidak
mampu
menyesuaikan diri dengan teman
sebayanya (Hurlock, 2005:138).
Penelitian di desa Randusari juga
menunjukkan bahwa terdapat 2
anak yang umur 3 tahun yang
mengikuti PAUD tetapi belum
dapat memakai sepatu sendiri, serta
1
anak
umur
4
tahun
yang
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa anak yang tidak mengikuti
PAUD
perkembangan
sosialnya
tidak
personal
sesuai.
Perkembangn personal sosial anak
tidak
normal
diadakan
tes
dikarenakan
saat
perkembangan
didapatkan 8 anak usia 3 tahun
yang belum dapat memakai sepatu
sendiri. Hal ini dikarenakan balita
yang
kurang
dalam
stimulasi
perkembangannya. Perkembangan
orang tua anak yaitu ibu bekerja
anak yang tidak sesuai dikarenakan
swasta dalam hal ini ibu akan
ibu yang tidak mengetahui tentang
memiliki waktu yang kurang untuk
faktor-faktor yang mempengaruhi
memberikan
perkembangan
sehingga
anaknya
berusaha
mengoptimalkan
perkembangan
anaknya.
ibu
Sesuai
dengan teori Soejiningsih (2005:67)
Perkembangan
anak
juga
stimulasi
kepada
sehingga
tidakmendapatkan
anak
stimulasi
perkembangan yang cukup.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Anik Eryani, 2009 yang
dipengaruhi oleh banyak hal yaitu
menyatakan
stimulasi, genetik, penyakit dan
hubungan antara pengetahuan ibu
status gizi. Pengetahuan ibu tentang
tentang
suatu hal berhubungan dengan
perkembangan motorik kasar anak
pendidikan
usia 1-3 tahun, dimana menyatakan
dengan
seseorang.
Sesuai
Notoadmodjo
pengetahuan
(2010:78)
seseorang
ahwa
bahwa
terdapat
stimulasi
ibu
dengan
dengan
pengetahuan
tentang
tinggi akan memberikan stimulasi
suatu hal sangat dipengaruhi oleh
lebih kepada anaknya. Pengetahuan
pendidikan
ibu dapat dipengaruhi pendidikan
formal
Berdasarkan
seseorang.
karekteristik
responden terdapat 15 responden
dan pekerjaan ibu.
4. Pengaruh
keikutsertaan
berpendidikan dasar sehingga ibu
pembelajaran
kurang mengerti tentang pemberian
terhadap
stimulasi perkembangan pada anak.
Hal ini sesuai dengan pernyataan
Alwi (2010)
yang
menyatakan
bahwa orang tua adalah faktor yang
paling dominan dalam kemajuan
tumbuh kembang anak.
rata-rata
mengancingkan
belum
dapat
kemaja
dan
memakai ikat pinggang sendiri. Hal
ini juga dikarenakan balita yang
kurang
dalam
stimulasi
perkembangannya. Perkembangan
anak juga dipengaruhi oleh banyak
salah satunya adalah stimulasi.
Berdasarkan
PAUD
perkembangan
personal sosial anak 3-5 tahun
Hasil penelitian diketahui bahwa
responden
dengan
kategori
mengikuti pembelajar di PAUD
sebagian
besar
perkembangan
personal sosialnya dalam kategori
Serta sisanya 4 anak umur 4 tahun
yang
di
karekteristik
responden terdapat 15 responden
sesuai serta responden yang tidak
mengikuti pembelajar di PAUD
sebagian besar perkembangan tidak
normal. Hal ini dikarenakan saat
belajar di PAUD anak diberikan
stimulasi perkembangan terutama
personal
sosial
bersosialisasi
yaitu
dan
dalam
kemandirian
anak. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa
PAUD
adalah
jenjang
pendidikan
sebelum
jenjang
Responden yang tidak mengikuti
pendidikan dasar yang merupakan
PAUD
suatu upaya pembinaan yang di
personal sosialnya sesuai yaitu 10
tujukan bagi anak sejak lahir
responden. Responden ini memiliki
sampai dengan usia 6 tahun yang di
perkembangan
lakukan
normal dikarenakan ibu yang selalu
melalui
pemberian
rangsangan
pendidikan
untuk
membantu
pertumbuhan
dan
yang
perkembangan
personal
memberikan
sosial
stimulasi
perkembangan
dirumah
tanpa
perkembangan jasmani dan rohani
mengikuti PAUD perkembangan
agar anak memiliki kesiapan dalam
anak menjadi normal. Hal ini
memasuki pendidikan lebih lanjut.
didukung oleh teori Soejiningsih
Dalam
diajarkan
(2005:46) bahwa salah satu yang
beberapa hal yang merupakan suatu
menentukan perkembangan anak
bentuk
adalah
PAUD
anak
stimulasi
perkembangan
sehingga
stimulasi
menjadi
perkembangan, dimana orang tua
normal. Serta bila anak tidak
memiliki pendidikan tinggi dilihat
mendapatkan
dari
perkembangan
anak
pemberian
stmulasi
responden
baik,
terdapat 9 responden berpendidik
perkembangan anak menjadi tidak
tinggi. Hal ini didukung oleh
sesuai karena perkembangan otak
penelitian
yang tidak maksimal.
tentang
Hasil
dengan
karekteristik
perhitungan
(2012)
Hubungan
Tingkat
uji
Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu
statistic chi square X2hitung =
Tentang Stimulasi Perkembangan
5.517 dan probabilitas (p value) =
Bahasa
0,019. Dilihat dari p value = 0,019
Bahasa Pada Anak Prasekolah (3-5
berarti lebih kecil dari 0,05, maka
Tahun) Di Tk Handayani Xii
artinya ada pengaruh pembelajaran
Muncang
di PAUD terhadap perkembangan
dimana ddapatkan hasil bahwa asil
personal sosial anak 3-5 tahun.
uji
Selain itu penelitian ini didukung
pendidikan dengan perkembangan
oleh penelitian Mitawati (2009)
bahasa menunjukan ada hubungan
yang berjudul Hubungan pemberian
yang
stimulasi
pendidikan
dengan
dengan
Megayanti
perkembangan
Dengan
chi
Perkembangan
Kabupaten
square
bermakna
Pemalang,
antara
antara
ibu
tingkat
tingkat
dengan
motorik halus anak usia 3-24 bulan
perkembangan bahasa pada anak
dan didapatkan hasil Ada hubungan
prasekolah
yang signifikan antara stimulasi
Handayani
dengan
Kabupaten pemalang
perkembangan
halus anak usia 3-24 bulan.
motorik
3-5
tahun
XII
di
TK
Muncang
Selanjutnya 3 responden yang
mengikuti
PAUD
perkembangannya tidak sesuai. Hal
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
ini dapat dikarenakan responden
pembahasan penelitian dapat ditarik
yang jarang masuk saat PAUD
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
sehingga stimulasi di PAUD tidak
1.
maksimal dan perkembangan anak
tidak normal. Hasil informasi dari
Anak usia 3-5 tahun sebagian besar
tidak mengikuti PAUD
2.
Perkembangan
personal
sosial
guru PAUD dan absensi yang ada
Anak yang mengikuti pendidikan
didapatkan bahwa anak tersebut
PAUD di Desa Randusari Boyolali
jarang
sebagian
masuk
dalam
PAUD
sehingga jarang terjadi interaksi
antara anak dan guru di sekolah.
bahwa
3.
dengan
terdapat
perkembangan
Perkembangan
Anak
kategori
yang
personal
tidak
sosial
mengikuti
pendidikan PAUD sebagian besar
hubungan pendidikan anak usia
dini
dalam
sesuai.
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan
besar
dalam kategori tidak sesuai.
4.
Ada pengaruh pembelajaran di
personal sosial anak 2-4 tahun.
PAUD
Dimana
personal sosial anak 3-5 tahun.
anak
PAUD
yang
mengikuti
cenderung
Hal
ini
perkembangan
memiliki
perkembangan personal sosial yang
normal.
terhadap
B. Saran
mendukung
Berdasarkan pelaksanan dan hasil
penelitian Rista Aprilia (2009)
penelitian, saran yang dapat diberikan
yang
adalah sebagai berikut.
berjudul
hubungan
Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)
Bagi Petugas Kesehatan
Dengan Perkembangan Kognitif
Untuk
memberikan
pendidikan
Anak Usia Prasekolah di Kelurahan
kesehatan kepada ibu balita tentang
Tinjomoyo
Kecamatan
perkembangan
sehingga
Banyumanik Semarang dimana ada
menstimulasi
dan
hubungan yang signifikan antara
perkembangan
anaknya.
Pendidikan anak Usia Dini (PAUD)
memberikan stimulasi perkembangan
dengan
kepada anak yang perkembangannya
anak
perkembangan
usia
value=0,000).
kognitif
prasekolah
Pendidikan
(p
Anak
Usia Dini (PAUD) menentukan
perkembangan kognitif anak usia
prasekolah.
dapat
memantau
Serta
tidak sesuai dan melibatkan kader.
Bagi Posyandu Desa Randusari,
Teras, Boyolali
Diharapkan dapat menjadi bahan
masukan
terhadap
peningkatan
PENUTUP
pelaksanaan pelayanan posyandu dalam
A.Simpulan
rangka
memberikan
perkembangan
pada
stimulasi
balita
serta
melibatkan orangtua dan kader untuk di
latih agar dapat mengetahui pentingga
Soetjiningsih.
stimulasi pada anak.
Anak,
Bagi Peneliti Selanjutnya.
Agar
dapat
dijadikan
2007. Tumbuh Kembang
Penerbit
Buku
Kedokteran.
Jakarta:EGC
masukan
dalam penelitian serupa dan dapat lebih
memperdalam penelitian yang sudah
Soetjiningsih.
Anak,
2010. Tumbuh Kembang
Penerbit
Buku
Kedokteran.
Jakarta:EGC
ada, dengan metode atau variabel lain
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian.
yang berbeda.
Bandung: alfabeta
Tracy. 2004. Mendidik dan Mengasuh Anak
Balita Anda. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Muliaji. 2011. Kebutuhan dasar anak.
from: www.InfoBalita.com. Diakses
tanggal: 1 April 2014
Arikunto,
Suharsimi,
Penelitian
Suatu
2010.
Pendekatan
Prosedur
Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
DepKes RI. 2005. Buku pedoman Stimulasi
Deteksi
dan
Intervensi
Dini
Tumbuh
Kembang Anak. Jakarta: DepKes RI
DepKes
RI.
2010.
Profil
Kesehatan
Indonesia 2010. From:
http://www.depkes.go.id.
Diakses
pada
tanggal 20 Maret 2014.
Hurlock, EB. 2005.Perkembangan Anak,
Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Kemendiknas. 2012. Pendidikan Anak Usia
Dini. from: www.Kemendiknas.com.
Diakses tanggal: 2 April 2014
Noorlaila. 2009. Pendidikan Anak Usia
Dinifrom: www.
Kemendiknas.com.
.
Diakses tanggal: 1 April 2013
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Santi.
2009.
Pendidikan
Anak..
from:
www.TanyaDokter.com. Diakses tanggal: 1
April 2013
Download