PENDAHULUAN BAB 1 HUBUNGAN ENERGI ELEKTROMAGNETIK DENGAN MOLEKUL/ ATOM Metoda spektrometri adalah sebuah grup besar dari metoda analitik yang berdasarkan pada spektroskopi atom atau molekul. Spektroskopi adalah istilah umum untuk ilmu pengetahuan yang mengacu pada interaksi-interaksi dari beberapa tipe radiasi dengan benda. Spektrometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan dari penentuan secara visual secara lebih terinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh spesies kimia dalam kecermatan yang tinggi dalam identifikasi dan pengukuran kuantitatif. Radiasi Elektromagnetik Spektrum cahaya dari matahari yaitu pelangi sinar tampak pada range 400700 nm. Dalam tahun 1672 Newton dapat menunjukkan bahwa pemecahan radiasi terlihat dari sinar matahari menjadi komponen-komponen yang berwarna dapat dilakukan dengan menggunakan prisma gelas disamping atmosfer berair. Sifat-sifat radiasi eletromagnetik digunakan 2 teori, yaitu: 1. Teori gelombang Teori gelombang digunakan untuk menerangkan beberapa parameter radiasi elektromagnetik berupa kecepatan, frekuensi, panjang gelombang dan amplitudo. Tidak dapat menerangkan fenomena-fenomena yang berkaitan dengan serapan/emisi dari tenaga radiasi. 2. Teori korpuskuler (Newton) Teori ini menyatakan bahwa radiasi eletromagnetik sebagai partikel yang bertenaga. Sifat-sifat Radiasi Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik mempunyai komponen listrik dan komponen magnetik (James Clark Maxwell). Komponen magnetik bertanggung jawab pada absorpsi dari gelombang frekuensi radio pada resonansi magnet inti. Hanya komponen listrik yang aktif dalam interaksinya dengan benda yang menarik untuk dipelajari. λ A λ= panjang gelombang yaitu jarak antara puncak A= tinggi gelombang (Amplitudo) Intesitas gelombang adalah A2. Frekuensi , v adalah jumlah satuan yang terjadi persatuan waktu (Hz atau /s). Bilangan gelombang, š£Ģ yaitu banyaknya gelombang dalam satuan panjang. š. š£ = š š Dengan, n = indeks bias c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (2,9976 × 1010 šš/š ) Frekuensi radiasi adalah sama dalam setiap media. Hanya kecepatan dan panjang gelombang radiasi yang berubah dari media ke media lain. š£Ģ = 1 š£. š (šš−1 ) = š š Dengan š£Ģ = šššššššš ššššššššš λ=500 nm λ=300 nm λ=500 nm A Contoh soal: Sinar hijau yang mempunyai λ kira-kira 530 nm dalam ruang hampa. Hitung λ, š£Ģ , untuk sinar hijau dalam air. (I nm= 10−7 šš dan n hampa= 1, n air= 1,332). Jawab: š. š£ = š⁄š 530nm. V = 2,9976 .1010 cm /s 1 530š„10−7 šš. š£ = 2,9976š„1010 šš/š š£ = 2,9976š„1010 šš/š 530š„10−7 šš 5,66š„1014 š£ = š š£Ģ = š£. š⁄š = 5,66 .1014 š −1 × 1,332 2,9976 . 1010 šš š −1 = 2,5. 104 šš−1 SIFAT-SIFAT PARTIKEL Tenaga setiap foton berbanding langsung dengan frekuensi radiasi dan ini dinyatakan dalam persamaan: šø = ā. š£ = Dengan, āš šš E = energy foton dalam erg (1 erg= 10−7 š½) v = frekuensi radiasi elektromagnetik (Hz) h = tetapan plank (6,624.10−27 ššš. š šššš) Foton yang mempunyai frekuensi tinggi (λ pendek) mempunyai tenaga yang besar daripada foton yang berfrekuensi rendah (λ panjang). Intensitas berkas sinar sebanding dengan jumlah foton dan tidak bergantung pada tenaga setiap foton. Radiasi kormos mempunyai tenaga lebih besar dari infra merah. Dalam spektroskopi, tenaga dinyatakan dalam electron volt. 1elektron volt, 1ev= 1,6021x10−19 š½šš¢šš Hingga sinar UV mempunyai λ 100 nm memiliki tenaga kira-kira 12 eV. Untuk menyatakan tenaga dalam J.ššš −1 , perumusan E=hv harus dikalikan bilangan Avogadro (6,02x1023 ššš −1 ). Contoh soal: Sinar UV, λ=200 nm, tenaga E=hv=hc/λ= 10−18 š½. bila dikalikan bilangan Avogadro (NA), hasilnya 6x105 š½. ššš −1 šš”šš¢ 600šš½ššš −1 . Jawab: E = hc/λ = 6,624.10−34 š½š × 2,997.1010 šš š 2.10−5 šš = 9,92. 10−19 = 10−18 š½ E = 10−18 š½ × 6,02. 1023 ššš −1 = 6,02. 105 š½/ššš Panjang gelombang 500 nm, E = hc/ λ = 6,624.10−34 š½š × 2,997.1010 šš š 5.10−5 šš = 3,97. 10−19 E = 3,97. 10−19 š½ × 6,02. 1023 ššš −1 = 23,8. 104 š½/ššš WARNA Cahaya yang bisa dilihat manusia disebut cahaya tampak. Biasanya cahaya terlihat merupakan campuran dari cahaya yang mempunyai berbagai panjang gelombang dari 400 nm hingga 700 nm. Warna dan warna komplementernya merupakan pasangan dari setiap dua warna dari spektrum yang menghasilkan cahaya putih bila dicampur. Tabel warna dan warna komplementer Panjang gelombang Warna Warna komplementer 400-435 Violet (ungu) Hijau kekuningan 435-480 Biru Kuning 480-490 Biru kehijauan Jingga 490-500 Hijau kebiruan Merah (nm) 500-560 Hijau Ungu kemerahan 560-580 Hijau kekuningan Ungu 595-610 Jingga Biru kehijauan 610-680 Merah Hijau kebiruan 680-700 Ungu kemerahan hijau Cahaya yang jatuh pada senyawa, sebagiannya diserap oleh molekulmolekul sesuai struktur dari molekul. Bila cahaya mempunyai tenaga sama dengan perbedaan tenaga antara tingkatan dasar (G) dan tenaga tingkatan tereksitasi (E1, E2,…) jatuh pada senyawa, maka elektron pada tingkat dasar (G) dieksitasikan ke tingkatan tereksitasi dan sebagian tenaga cahaya yang sesuai dengan panjang gelombang ini diserap. Elektron yang tereksitasi melepaskan dengan proses radiasi panas dan kembali ke tingkatan dasar (G) asal. Karena perbedaan tenaga antara tingkat dasar dan tingkat tereksitasi spesifik untuk senyawa, maka frekuensi yang diserap juga tertentu. Gambar hubungan intensitas radiasi (adsorbansi) sebagai fungsi panjang gelombang atau frekuensi dikenal spektrum serapan. Garis spektrum adalah panjang gelombang dimana cahaya telah diabsorpsi. Setiap jenis atom dan molekul berantaraksi dengan cahaya secara berlainan untuk mengabsorpsi panjang gelombang cahayanya sendiri yang khas. Karena itu, spektrum setiap jenis atom akan berbeda. Soal: a. Suatu atom berinteraksi dengan cahaya mengabsorpsi sejumlah energi yang ekivalen dengan panjang gelombang tertentu. Jika suatu atom punya garis spectrum 400 nm. Berapa energi yang diabsorpsi atom tersebut ? b. Diketahui suatu atom mengabsorpsi energi sebanyak 3 × 10−19 š½. Pada panjang gelombang mana (nm) akan terjadi garis spektrum atom ini ? c. Diketahui energi 5 × 10−19 š½. Dalam spektrum atom ini, gelombang mana akan terjadi garis spektrum ? TEORI KUANTUM Teori kuantum yaitu energi yang dapat dipunyai oleh atom atau molekul adalah tertentu (hanya tingkat energi tertentu diperbolehkan). Hal itu berarti dalam 1 atom/molekul, energi hanya dapat mempunyai harga diskret tertentu. Energi yang mungkin tersedia (diperbolehkan) disebut tingkat energi atom/molekul. Suatu kuantum (sejumlah tertentu) energi diabsorpsi, bila suatu atom atau molekul tereksitasi dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. E = h.v š + āš£ → š∗ Energi yang diperlukan untuk mengeksitasi atom dari tingkat energi ke energi lain disebut energi kuantum (suatu jumlah tertentu). Transisi dari satu tingkat energi ke yang lain dinyatakan dengan anak panah. - Transisi yang memberikan absorbsi cahaya berpanjang gelombang terbesar adalah E2 – E1 - Transisi yang menyebabkan absorbsi cahaya berbilangan gelombang terbesar adalah dari E4 – E1 Radiasi elektromagnet dapat berantaraksi dengan atom dan molekul menghasilkan kuantum energi yang diperlukan untuk mengadakan transisi ke tingkat yang lebih tinggi. Spektrum absorpsi terjadi bila suatu atom atau molekul mengabsorpsi panjang gelombang cahaya yang mempunyai energi sama dengan selisih antara dua tingkat energi. Perbedaan antara berbagai tingkat energi dalam atom atau molekul itu menentukan panjang gelombang cahaya yang diabsorpsi dalam suatu spektrum, dapat dikatakan setiap atom mempunyai perbedaan yang unik antara tingkat energinya. Energi atom dinyatakan dalam energy translasi, rotasi, getaran, dan elektron. Energi translasi adalah energi kinetik atom yang disebabkan oleh perpindahan atom tersebut dari satu tempat ke tempat lain dalam ruang. Energi kinetik, persamaannya: 1 Ek = m v 2 2 Dengan, m = massa benda bergerak v = kecepatan Hubungan Ek rata-rata dan suhu absolute (T): Ek = 3/2 k T Dengan, k = tetapan (1,38 × 10−23 J/K) Soal: 1. Jika kecepatan molekul bertambah,apakah yang terjadi dengan energy translasinya ? (bertambah) 2. Jika suhu naik, apa yang terjadi dengan kecepatan rata-rata atom dan molekul ? (Bertambah) 3. Apa yang terjadi dengan energi kinetik jika suhu naik ? (naik) 4. Pada suhu manakah tingkat energy translasi atom/molekul terendah ? (suhu 0 kelvin) Tingkat energi berdekatan, jika suhu naik, energi termal diabsorpsi untuk mengeksitasi atom atau molekul ke tingkat energi translasi lebih tinggi. Karena tingkat energi translasi hampir sama sekali berkesinambungan. Jika suhu naik, energi termal diabsorbsi untuk mengeksitasikan atom atau molekul ke tingkat energi translasi yang lebih tinggi. Karena tingkat energi translasi hampir sama sekali sinambung, dibutuhkan energi yang sangat kecil sehingga spectrum tidak teramati. Energi rotasi adalah energi kinetik molekul yang disebabkan oleh rotasi/perputaran pada sumbu yang melalui titik berat. Jika suhu naik, rotasi molekul akan lebih cepat, energi kinetik naik. Molekul dapat tereksitasi ke tingkat energi rotasi yang lebih tinggi dengan cara memanaskan molekul tersebut atau memberikan energi termal yang diabsorbsi sesuai dengan yang diperlukan dan juga dapat dengan cara mengabsorbsi suatu kuantum cahaya yang berenergi tepat. Contoh Soal: Suatu molekul mengabsorpsi cahaya yang mempunyai panjang gelombang 1 cm. Berapa selisih energi antara tingkat-tingkat energi rotasi yang menyebabkan absorpsi ini? Jawab: āE = hc λ = 6.63×10−34 Js×3×1010 cm/s 1 cm = 2.10−23 J Energi getaran molekul adalah energi kinetik dan energi potensial molekul yang disebabkan oleh gerakan getaran. Atom dalam suatu molekul dapat dianggap sebagai titik massa yang satu dengan lainnya terikat oleh ikatan yang berlaku seperti pegas. Karena molekul tidak kaku, kelenturannya (flexibility) menyebabkan gerakan getaran. Tetapan gaya (f) pegas adalah ukuran energi yang dibutuhkan untuk merentang pegas itu. Jika suhu naik, maka jumlah energi getaran akan naik sehingga jarak perpindahan akan naik juga. Gaya atau energi yang dibutuhkan untuk memindahkan atom itu adalah kekuatan pegas (besarnya tetapan gaya). Besar tetapan pegas analog dengan kekuatan ikatan kimia. Jika tetapan gaya naik, maka kekuatan ikatan bertambah besar disebabkan oleh ikatan kimia yang kuat. Jika kekuatan ikatan bertambah, maka jarak antara tingkat energi getaran naik. Diagram tingkat energi menyatakan 2 tingkat energi getaran pertama untuk ikatan C-C, C=C, dan C≡C Manakah yang mempunyai tetapan gaya terbesar? Ikatan manakah yang jarak tingkat energy getaran paling kecil? Diagram perbandingan tingkat energy getaran, rotasi dan translasi. E getaran rotasi translasi Energi elektron adalah energi molekul dan atom yang disebabkan oleh energi potensial dan energi kinetik elektronnya. Disamping energi biasa dari gerakan transisi, yang tidak diperhatikan disini, molekul memiliki energi dalam yang dapat dibagi lagi dalam 3 kelas yaitu energi rotasi, energi vibrasi dan energi elektronik, yaitu energi potensial yang dikaitkan dengan distribusi muatan listrik negative (eĢ ) disekitar inti atom yang bermuatan positif. Eint = Eelec + Evib + Erot Salah satu gagasan teori kuantum adalah sebuah molekul tidak boleh memiliki energi dalam dengan kuantitas sebarang apa saja, tetapi molekul itu hanya dapat ada dalam keadaan energi-energi “terizinkan” yang tertentu. ANALISIS KUANTITATIF DENGAN SERAPAN ELEKTROMAGNETIK Dalam mempelajari serapan secara kuantitatif, berkas radiasi dikenakan pada cuplikan dan intensitas radiasi yang ditransmisikan diukur. Radiasi yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan membandingkan intensitas dari berkas radiasi yang ditransmisikan bila spesies penyerap tidak ada dengan intensitas yang ditransmisikan bila penyerap ada. Kekuatan radiasi (intensitas) dari berkas cahaya sebanding dengan jumlah foton per detik yang melalui satu satuan luas penampang. Jika foton yang mengenai cuplikan, tenaga yang sama dengan yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya perubahan tenaga, maka serapan dapat terjadi. Kekuatan radiasi juga diturunkan dengan adanya penghamburan dan pemantulan, namun demikian pengurangan-pengurangan ini sangat kecil bila dibandingakn dengan serapan. HUKUM-HUKUM KUANTITATIF Bayangkan perubahan-perubahan tenaga radiasi yang terjadi bila radiasi monokromatik melalui sel penyerap seperti gambar. Mula pertama diisi dengan larutan blanko yang biasa terdiri dari pelarut konstituen cuplikan yang lain daripada spesies penyerap utama. Dengan larutan blanko dalam cuplikan ini, kekuatan cahaya radiasi yang dipancarkan menggambarkan kekuatan cahaya masuk dikurangi dengan yang hilang oleh penghamburan, pemantulan dan serapan oleh konstituen lain (biasanya sangat kecil). Dinyatakan kekuatan cahaya dengan I0. Jika radiasi berjalan melalui segmen cuplikan A dengan menggunakan notasi diferensial kalkulus, dI, menyatakan penurunan kekuatan cahaya dalam lapisan yang sangat kecil, db, yaitu sejumlah radiasi yang diserap dalam lapisan ini. Anggap bahwa serapan tenaga membutuhkan interaksi fisika antara foton dan spesies-spesies penyerap. Hingga jumlah kemungkinan tumbukan yang terjadi dalam lapisan ini adalah sebanding dengan jumlah spesies penyerap dalam lapisan dan jumlah foton yang melalui. Jika jumlah spesies penyerap dilipatkan, maka jumlah tumbukan juga berlipat. Demikian juga pelipatan jumlah foton juga melipatkan jumlah tumbukan. Jadi hilangnya tenaga cahaya, dI, berbanding langsung dengan N (jumlah spesies penyerap) dan I (jumlah foton per luas penampang per detik). Ε didefinisikan sebagai serapan molar (koefisien ekstingsi molar jika konsentrasi dalam mol per liter). Jika konsentrasi dalam gr/L maka ε diganti a, yang disebut sebagai serapan spesifik. Pengertian It / I0 didefinisikan sebagai transmitan (T) yang merupakan fraksi dari kekuatan cahaya yang masuk yang ditansmisikan oleh cuplikan. T=It/I0. % T didefinisikan sebagai 100 x T. hingga dari persamaan tersebut diperoleh: log T= - ε b c atau – log T = ε b c -log T = adsorban (symbol A) atau serapan optic,sehingga A = -log T = log 1/T = log I0/It Harga ε adalah karakteristik untuk molekul atau ion penyerap dalam pelarut tertentu. Harga ε tidak bergantung pada konsentrasi dan panjang lintasan radiasi. Persamaan ini: -log T=A=εbc Merupakan hubungan antara serapan radiasi dan panjang jalan melewati medium yang menyerap, mula-mula dirumuskan oleh Bouguer (1729), meskipun kadang-kadang dikaitkan kepada Lambert (1768) sehingga dikenal sebagai hukum Beer-Lambert, hukum Bouguer-Beer atau hukum Beer. Dalam penurunan hukum ini dianggap bahwa: a) Radiasi yang masuk adalah monokromatik b) Spesies penyerap berkelakuan tidak bergantung satu terhadap lainnya dalam proses penyerapan c) Penyerapan yang terjadi dalam volume yang mempunyai luas penampang yang sama d) Radiasi tenaga cepat (tidak terjadi flouresensi) e) Indeks bias tidak bergantung pada konsentrasi (tidak berlaku pada konsentrasi tinggi. Contoh soal: 1. K2Cr2O4 dalam larutan biasa menunjukkan serapan maksimum pada 372 nm. Larutan biasa mengandung 3 × 10−5 šK2Cr2O4 mentransmisikan 71,6% radiasi yang masuk pada 372 nm bila larutan tersebut ditempatkan dalam sel sepanjang 1 cm. a. Berapa absorban dalam larutan ini? %T = 71,6 maka T = 0,176 A = log 1/T = log 1/0,176 = 0,145 b. Berapa serapan molar dari kalium kromat pada 372 nm? A = εbc Ε = A/bc = 0,145/1x3.10−5 M c. Akan menjadi berapa %T jika panjang sel 3 cm? Log 1/T = - log T= εbc = 4,83.103 M −1 cm−1 (3 cm)(3. 10−3 ) = 0,435 Hingga, T = 10−0,435 = 0,367 %T = 36,7 2. Senyawa X menunjukkan serapan molar 2,45.103 š−1 šš−1 pada 450 nm. Berapa [X] dalam larutan yang akan menyebabkan penurunan 25% tenaga cahaya dari radiasi 450 nm bila larutan diletakkan dalam sel penyerap panjang 1 cm. Jawab: Jika penurunan 25% dari tenaga cahaya, ini berarti proses transmitan 75%. Dari hokum Lambert Beer: log 1/T= εbc Log 1/0,75 = log 1,33 = (2,45.103 š−1 šš−1 )(1000 šš)š 0,124 = (2,45.103 š−1 )š c = 5,06.10−5 š