catalytic site (tempat katalitik) enzim

advertisement
PERANAN TEMPAT KATALITIK
PADA ENZIM DALAM REAKSI
ENZIMATIS
Dr. MUTIARA INDAH SARI
NIP: 132 296 973
2007
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN……………….……………...…………….……...….……1
II.
ISI………………………………………...….……..…...……..……...….….…1
II. 1. ENZIM KATALISATOR PROTEIN YANG SPESIFIK………………….......1
II. 2. PERANAN TEMPAT KATALITIK PADA ENZIM DALAM
REAKSI ENZIMATIS...............................…………………………………...2
A. RESIDU AMINOASIL MEMBERI KONTRIBUSI
PADA TEMPAT KATALITIK.......................………...…………...….….…2
B. TEMPAT KATALIK TERLETAK PADA SUATU CELAH PADA
ENZIM...……………...............…….....……..…………...….……..…..…..3
C. MODEL KUNCI-ANAK KUNCI DAN TEMPAT KATALITIK
DARI FISCHER.........................................……….……….…........….….4
D. SUBSTRAT MENIMBULKAN PERUBAHAN KONFORMASI DALAM
ENZIM..................................................................………..…..…...…….5
E. TEMPAT KATALITIK DAPAT DIDUDUKI OLEH MOLEKUL
INHIBITOR............................................................................................7
F. TEMPAT KATALITIK JUGA DAPAT MENGANDUNG KOENZIM
ATAU KOFAKTOR…………...........................…………………….…….8
G. RESIDU KATALITIK SANGAT TERLESTARIKAN.…..………..…...…..8
III
KESIMPULAN……………………………………………..………..…………9
DAFTAR KEPUSTAKAAN ................................... ..........................................10
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
TEMPAT KATALITIK PADA ENZIM
I.
Pendahuluan
Tanpa adanya enzim, kehidupan yang kita kenal tidak mungkin ada.
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, mempercepat reaksi
kimia didalam sistem biologi. (Murray Robert K, et al, 2000: Stryer Lubert,
2000).Sebagai biokatalisator yang mengatur kecepatan semua proses fisiologis,
enzim memegang peranan utama dalam kesehatan dan penyakit. Meskipun
dalam keadaan sehat semua proses fisiologis akan berlangsung dengan cara
yang tersusun serta teratur dan homeostasis akan dipertahankan, namun
keadaan homeostasis ini dapat mengalami gangguan yang berat dalam keadaan
patologis. (Murray Robert K, et al, 2000).
Enzim, dalam mempercepat reaksi, berikatan dengan substrat dan
membentuk kompleks enzim substrat
sehingga terjadi perubahan substrat
menjadi produk. Reaksi berlangsung di suatu daerah dinamik pada enzim yang
berukuran relatif kecil, yaitu tempat katalitik atau catalytic site atau tempat aktif /
active site. ( Mark Dawn B, PhD, Marks Allan MD, Smith Collen M, PhD, 2000 :
Murray Robert K, et al, 2000)
II.
TEMPAT KATALITIK/ CATALYTIC SITE
A. RESIDU AMINOASIL MEMBERI KONTRIBUSI PADA TEMPAT
KATALITIK
Substrat berikatan dengan enzim pada tempat pengikatan spesifik yang
dikenal sebagai tempat katalitik.Tempat katalitik ini merupakan bagian khusus
dari molekul enzim yang berfungsi untuk mengenali, mengikat dan mengolah
substrat secara spesifik (Mark Dawn B, PhD, Marks Allan MD, Smith Collen M,
PhD, 2000 : Murray Robert K, et al, 2000 : Sadikin Mohd, 2002).
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
Penelitian
mengungkapkan
bahwa
banyak
residu
aminoasil
yang
mengadakan kontak dengan substrat terikat atau dengan koenzim sehingga
residu aminoasil ini merupakan bagian dari tempat aktif. Jadi tempat katalitik
adalah suatu kesatuan tiga dimensi yang terbentuk oleh berbagai gugus yang
berasal dari berbagai bagian dari urutan asam amino. Bentuk tiga dimensi dari
tempat katalitik dibentuk dari struktur tertier dari molekul protein. (Gilbert Hiram F,
2001 : Mark Dawn B, PhD, Marks Allan MD, Smith Collen M, PhD, 2000: Murray
Robert K, et al, 2000).
Ukuran yang besar dari karakter tiga dimensi pada tempat aktif
menentukan bahwa regio ini dapat terlihat secara optimal pada layar komputer
dengan mempergunakn perangkat lunak yang memungkinkan kita memutar
struktur tersebut ke segala arah, memperbesar bagian-bagian yang hendak kita
perhatikan dan melihat strukturnya secara tiga dimensi. ( Murray Robert K, et al,
2000).
Dari 20 jenis asam amino yang dapat membentuk struktur molekul enzim,
hanya beberapa yang sering di dapat berulang kali menyusun tempat katalitik.
Asam amino tersebut adalah serine, aspartate, histidine, cysteine, lysine,
arginine, glutamat, thyrosine. Diantara asam amino tersebut , serine merupkan
yang paling sering di dapati menyusun tempat katalitik struktur molekul enzim
(Satyanarayana U, 2002)
B. MODEL KUNCI-ANAK KUNCI DAN TEMPAT KATALITIK DARI
FISCHER
Usaha pertama untuk menerangkan antaraksi enzim dengan substrat
yang demikian spesifik dilakukan oleh Emil Fischer, seorang pakar biokimia
enzimologi dengan gagasan model kunci-anak kunci. Menurut model ini, ketika
substrat berjumpa dengan enzim dalam berbenturan keduanya, mungkin saja
terjadi berbenturan dengan bagian tertentu dari molekul enzim yang strukturnya
sedemikian rupa, sehingga dapat diduduki secara pas oleh substrat dan
terbentuklah kompleks enzim–substrat atau yang dikenal sebagai kompleks ES.
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
Kompleks ES ini sangat penting, karena adanya kompleks ES ini merupakan
prasyarat untuk berlangsungnya proses katalisis yang berujung kepada kepada
pembentukan produk atau P. (Murray Robert K, et al, 2000 : Sadikin Mohd,
2002).
Model ini mensyaratkan adanya bagian tertentu dari molekul enzim yang
dapat mengikat molekul substrat secara spesifik dan kemudian mengolahnya.
Bagian inilah yang dinamai sebagai tempat katalitik atau catalytic site atau
tempat aktif. Dengan demikian, menurut gagasan tempat katalitik ini, hanya
sebahagian kecil saja yang berperan dalam proses katalisis enzim. (Gambar 1,
2) (Murray Robert K, et al, 2000 : Sadikin Mohd, 2002: Stryer Lubert, 2000).
C.
SUBSTRAT MENIMBULKAN PERUBAHAN KONFORMASI DALAM
ENZIM
Suatu ciri yang kurang menguntungkan pada model Fischer adalah
kekakuan (rigiditas) yang diwujudkan pada tempat katalitik. Model yang lebih
umum adalah model Induced Fit dari Koshland.
Dalam model Fischer, tempat katalitik dianggap terbentuk lebih dahulu
agar pas dengan substratnya. Sebaliknya dalam model Induced fit, substrat
menimbulkan atau menginduksi suatu perubahan bentuk dalam enzim. (Gilbert
Hiram F, 2001: Murray Robert K, et al, 2000)
Ini berarti seluruh bagian molekul enzim berubah menyesuaikan diri, ketika
berbenturan dengan molekul substrat. Perubahan ini menempatkan residu asam
amino atau gugus-gugus lain pada enzim menurut arah spasial yang benar untuk
pengikatan, katalisis substrat atau keduanya. (Gilbert Hiram F, 2001: Murray
Robert K, et al, 2000)
Dalam keadaan tanpa substrat, gugus katalitik dan gugus pengikatan
substrat
terpisah
dengan
jarak
beberapa
ikatan.
Pengikatan
substrat
menimbulkan perubahan bentuk dalam protein enzim, yang menempatkan
gugus-gugus tersebut dengan tepat bagi pengikatan substrat dan katalisis.
Jadi fungsi perubahan konformasi yang diinduksi oleh oleh pengikatan
substrat biasanya adalah untuk menyusun ulang residu asam amino di tempat
katalitik melalui cara-cara yang mendorong berlangsungnya reaksi. (Gambar 1,
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
2) (Mark Dawn B, PhD, Marks Allan MD, Smith Collen M, PhD, 2000: Murray
Robert K, et al, 2000)
Misalnya, induced fit yang terjadi setelah glukosa terikat pada heksokinase
menyebabkan perubahan konformasi enzim keseluruhan yang menyebabkan air
keluar dari tempat katalitik(Mark Dawn B, PhD, Marks Allan MD, Smith Collen M,
PhD, 2000. (Gambar 3)
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
Gambar 1. Gambar diatas model Kunci-Anak Kunci dari Fischer, tempat katalitik
enzim
sejodoh dengan bentuk substrat, gambar dibawah model Induced Fit,
tempat
katalitik mengambil bentuk yang sejodoh dengan substrat hanya
sesudah
substrat terikat
Gambar 2. Illustrasi lain dari model Kunci –Anak kunci dari Fischer dan model
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
Induced Fit dari Koshland
Gambar 3 : Hexokinase Binding Glucose
D.
TEMPAT KATALIK TERLETAK PADA SUATU CELAH PADA ENZIM
Tempat katalitik terletak di pecahan, celah, atau rongga pada enzim.
(Satyanarayana U, 2002: Murray Robert K, et al, 20000). Sebagai contoh adalah
enzim lisozim, yaitu enzim yang ada pada air mata dan mukus nasal yang dapat
menyebabkan lisis dinding sel banyak bakteri gram positif yang disebarkan lewat
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
udara. Sebagai rantai polipeptida tunggal yang terdiri atas 129 residu, lisozim
memiliki celah sentral dan dalam yang mengandung sebuah tempat kaqtalitik
dengan enam buah sublokasi.
(Murray Robert K, et al, 20000)
Tempat katalitik pada enzim ribonuklease terletak di dalam celah yang
serupa dengan celah pada lisozim, dan pada celah tersebut terdapst dua buah
residu asam amino yaitu His 12 dan His 119, yang melalui bukti kimia ditunjukkan
sebagai tempat katalitik (Murray Robert K, et al, 20000)
Sifat non polar sebagian besar celah tempat katalitik meningkatkan
pengikatan substrat. Susunan ruang semacam ini menyebabkan air dapat
dikeluarkan dan memungkinkan gugus fungsional mendekati substrat yang
beraksi dari tiga dimensi. .Akan tetapi celah tersebut bisa saja juga mengandung
residu polar. (Stryer Lubert, 2000)
Dengan begitu terbentuklah lingkungan mikro yang menyebabkan residuresidu tertentu memiliki sifat khusus yang mutlak untuk katalisis. Kedudukan
residu polar di bagian dalam molekul protein enzim ini merupakan kekecualian
yang penting terhadap asas umum, yaitu residu polar terpapar terhadap air
(Stryer Lubert, 2000)
E.
TEMPAT KATALITIK JUGA DAPAT MENGANDUNG KOENZIM ATAU
KOFAKTOR
Tempat katalitic juga dapat mengandung koenzim atau kofaktor, yang
merupakan senyawa organik non protein ataupun logam yang ikut serta dalam
reaksi. Interaksi antara substrat dan gugus fungsional reaktif pada residu asam
amino atau kofaktor enzim akan mendorong penyusunan kembali elektronik yang
penting untuk reaksi. Misalnya suatu rantai sisi asam amino mungkin
memisahkan sebuah proton dari substrat, atau membentuk zat antara kovalen
dengan substrat. (Satyanarayana U, 2002 : Mark Dawn B, PhD, Marks Allan MD,
Smith Collen M, PhD, 2000).
F.
RESIDU KATALITIK SANGAT TERLESTARIKAN
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
Asam Amino tertentu, khususnya sisteine dan asam amino yang bersifat
hidroksilik, asidik atau alkalik, memainkan perann penting dalam katalisis. Semua
residu ini bekerja sebagai nukleofil, sebagai katalisator asam atau basa yang
umum, atau sebagai aseptor gugus yang dipindahkan. Untuk semua enzim
dengan semua bentuknya yang mengkatalisis reaksi atau tipe reaksi tertentu,
mekanisme terjadinya reaksi kimia cenderung identik tanpa tergantung pada
bentuk jaringan atau kehidupan asalnya. Sebagai akibatnya, asam amino yang
melaksanakan peranan yang sangat spesifik dalam katalisis sampai taraf
tertentu, juga asam amino di dekatnya, cenderung memiliki sifat yang sangat
terlestarikan ( highly conserved). (Murray Robert K, et al, 20000)
III.
KESIMPULAN
Enzim, dalam mempercepat reaksi, berikatan dengan substrat dan
membentuk kompleks enzim substrat
sehingga terjadi perubahan substrat
menjadi produk. Reaksi berlangsung di suatu daerah dinamik pada enzim yang
berukuran relatif kecil, yaitu tempat katalitik atau catalytic site atau tempat aktif /
active site.
Tempat katalitik ini :
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
- Bagian khusus dari molekul enzim yang berfungsi untuk mengenali, mengikat
dan mengolah substrat secara spesifik
- Banyak residu aminoasil yang mengadakan kontak dengan substrat terikat atau
dengan koenzim sehingga residu aminoasil ini merupakan bagian dari tempat
aktif
- Emil Fischer, menjelaskan gagasan model kunci-anak kunci dimana tempat
katalitik dianggap terbentuk lebih dahulu agar pas dengan substratnya sebaliknya
dalam model Induced fit dari Koschland, substrat menimbulkan atau menginduksi
suatu perubahan bentuk dalam enzim.
- Tempat katalik terletak pada suatu celah pada enzim
- Tempat katalitik juga dapat mengandung koenzim atau kofaktor
- Residu katalitik sangat terlestarikan
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Gilbert Hiram F, Basic Concepts in Biochemistry 2nd. McGraw-Hill. 2001: 83-87;
97
Murray R K, et al. Harper’s Biochemistry 25th ed. Appleton & Lange. America
2000 :
96-98
Mark Dawn B, PhD, Marks Allan MD, Smith Collen M, PhD. Biokimia Kedokteran
Dasar, Sebuah Pendekatan Klinis , 2000 : 98-101
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
Sadikin Mohd, Biokimia Enzim, Widya Medika 2002: 195-203
Satyanarayana U,Dr. Biochemistry. Books And Allied (P) Ltd, Calcutta. 2002.
86-91
Stryer Lubert. Biochemistry 4th .EGC.2000. 190-191
Mutiara Indah Sari : Peranan Tempat Katalitik Pada Enzim Dalam Reaksi Enzimatis, 2007
Download