Decree of DGA on assignment of labs.rtf

advertisement
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
Nomor : 502/DPB/PB.430.D4/I/2008
Tentang
PENUNJUKKAN LABORATORIUM ACUAN DAN LABORATORIUM PENGUJIAN
KANDUNGAN RESIDU OBAT IKAN, BAHAN KIMIA, BAHAN BIOLOGI DAN KONTAMINAN
PADA PEMBUDIDAYAAN IKAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
Menimbang
: a.
bahwa untuk mengetahui kandungan residu obat ikan, bahan kimia, bahan
biologi dan kontaminan pada pembudidayaan ikan, perlu dilakukan
pengujian sampel ikan/udang di laboratorium yang terakreditasi;
b. bahwa untuk melakukan koordinasi sekaligus memperoleh hasil uji
laboratorium sesuai dengan ketentuan teknis laboratorium yang baik, perlu
ditetapkan laboratorium acuan dan laboratorium pengujian dengan
Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan;
3. Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 77/P tahun 2007;
5. Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 47/M Tahun 2005
tentang Pengangkatan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun
2007;
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Monitoring Residu Obat, bahan Kimia, Bahan Biologi, dan Kontaminan pada
Pembudidayaan Ikan;
9. Keputusan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan
Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan
Perikanan;
10. Keputusan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor KEP.26/MEN/2002 tentang Penyediaan, Peredaran, Penggunaan
dan Pengawasan Obat Ikan;
11. Keputusan
Menteri
Kelautan
dan
Nomor KEP.20/MEN/2003 tentang Klasifikasi Obat Ikan;
Perikanan
12. Keputusan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor KEP.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kelautan dan Perikanan, sebagaimanan telah diubah terakhir dengan
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 8/MEN/2008;
13. Keputusan
Direktur
Jenderal
Perikanan
Budidaya
Nomor
06/DPB/HK.150.154/S4/VII/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Monitoring
Residu Obat, Bahan Kimia, dan atau Kontaminan pada Pembudidayaan
Ikan.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
TENTANG
PENUNJUKKAN
LABORATORIUM
ACUAN
DAN
LABORATORIUM PENGUJIAN KANDUNGAN RESIDU OBAT IKAN,
BAHAN KIMIA,
BAHAN BIOLOGI DAN
KONTAMINAN PADA
PEMBUDIDAYAAN IKAN
PERTAMA
:
Menunjuk Laboratorium Acuan dan Laboratorium Pengujian kandungan
residu obat ikan, bahan kimia, bahan biologi dan kontaminan pada
pembudidayaan ikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini;
KEDUA
:
Laboratorium Acuan dan Laboratorium Pengujian sebagaimana dimaksud
DIKTUM PERTAMA harus memenuhi persyaratan yaitu :
1. Laboratorium harus diaudit (internal dan eksternal) dan terakreditasi
ISO 17025 untuk menentukan kemampuan laboratorium, validasi
metode uji yang digunakan, dan sistem mutu yang diterapkan;
2. Laboratorium sudah tervalidasi minimal terhadap substansi uji yang
tercantum dalam Rencana Nasional Monitoring Residu dengan
mengacu kepada standar/peraturan nasional/ internasional;
3. Sistem mutu yang diterapkan mencakup :
a. Kalibrasi dan metrologi peralatan;
b. Menggunakan metodologi yang mampu tertelusur dan tervalidasi;
c. Kompetensi laboran;
d. Prosedur dan rekaman yang terdokumentasi;
e. Berpartisipasi dalam uji profisiensi dengan mengacu pada
“Internasional Harmonised Protocol for the Proficiency Testing of
(Chemical) Analytical Laboratories” yang dilakukan dibawah
pengawasan IUPAC/ISO/AOAC, dan /kegiatan kalibrasi antar
laboratorium;
f. Melakukan sampling terintegritas (verifikasi) dan menjaga
kerahasiaan;
g. Mempunyai prosedur penanganan keluhan pelanggan;
h. Mempunyai prosedur audit internal dan eksternal.
KETIGA
:
Laboratorium Acuan sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KEDUA
mempunyai tugas :
1. Melakukan koordinasi dengan laboratorium pengujian mengenai
standar dan metode analisa uji masing-masing grup substansi;
2. Membantu Competent Authority dalam penyusunan rencana
monitoring residu;
3. Secara berkala, melakukan uji banding untuk masing-masing residu
atau grup residu yang telah ditetapkan;
4. Memastikan bahwa laboratorium pengujian telah mengetahui tentang
limit (batasan) yang diijinkan;
5. Menyebarluaskan informasi yang berasal dari Laboratorium Acuan UE
kepada laboratorium pengujian;
6. Memastikan bahwa SDM laboratorium acuan sudah mengikuti
pelatihan yang diselenggarakan oleh Komisi (UE) atau Laboratorium
Acuan UE;
7. Laboratorium Acuan dapat juga berfungsi sebagai Laboratorium
Pengujian kandungan residu obat ikan, bahan kimia, bahan biologi dan
kontaminan pada pembudidayaan ikan.
KEEMPAT
:
Laboratorium Pengujian sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KEDUA
mempunyai tugas :
1. Melakukan pengujian kandungan residu obat ikan, bahan kimia, bahan
biologi dan kontaminan pada pembudidayaan ikan;
2. Melaporkan hasil pengujian residu kepada Direktur Jenderal Perikanan
Budidaya c.q. Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan;
3. Melaporkan dengan segera kepada Tim Monitoring Residu Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya apabila ditemukan ketidaksesuaian hasil
sebelum batas waktu pengujian;
4. Mengetahui tentang limit (batasan) yang diijinkan;
5. Melakukan validasi terhadap metode uji sesuai dengan substansi yang
akan diuji;
6. Membantu Competent Authority dalam penyusunan rencana
monitoring residu.
KELIMA
:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEEMPAT Laboratorium Pengujian dapat melakukan konsultasi dan
koordinasi dengan Laboratorium Acuan dan Unit Kerja di lingkup
Departemen Kelautan dan Perikanan serta instansi terkait lainnya.
KEENAM
:
Biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan kepada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
KETUJUH
:
KEDELAPAN
:
Dengan ditetapkannya Keputusan ini maka Keputusan Direktur Jenderal
Perikanan Budidaya Nomor : 646/DPB/HK.150.D4 /II/2007 tentang
Laboratorium Pengujian Kandungan Residu Obat-obatan dan Bahan Kimia
Terlarang serta Kontaminan pada Pembudidayaan Ikan dinyatakan tidak
berlaku lagi.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal : 14 Januari 2008
_______________________________
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya,
Dr. Ir. Made L. Nurdjana
NIP. 080 032 270
Tembusan Yth:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan;
2. Direktur Jenderal Perikanan P2HP;
3. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi;
4. Kepala Laboratorium yang bersangkutan;
5. Kepala Unit Pelaksana Teknis yang bersangkutan;
6. Pertinggal.
Lampiran
:
Keputusan
Direktur
Jenderal
Perikanan Budidaya
Nomor : 502/DPB/PB,430.D4/I/2008
Tanggal : 14 Januari 2008
Tentang :
Penunjukkan Laboratorium Acuan
dan
Laboratorium
Pengujian
Kandungan Residu Obat Ikan, Bahan
Kimia, Bahan Biologi dan Kontaminan
Pada Pembudidayaan Ikan
LABORATORIUM ACUAN
1. BALAI BESAR PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN HASIL PERIKANAN (BBPPHP)
Jl. Muara Baru, Penjaringan – Jakarta Utara 1440
Telp. 021 – 6695516, 6695586
Fax. 021 - 6695593
2. BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR TAWAR (BBPBAT) SUKABUMI
Jl. Selabintana No. 17 Sukabumi
Telp/Fax. 0266 – 225211, 225240/221762
Email : [email protected]
LABORATORIUM PENGUJIAN
NO.
NAMA
ALAMAT
1.
Balai
Besar
Pengembangan
Budidaya Air Laut (BBPBAL)
Lampung
Balai
Besar
Pengembangan
Budidaya Air Payau (BBPBAP)
Jepara- Jawa Tengah
Laboratorium Pembinaan dan
Pengujian Mutu Hasil Perikanan
(LPPMHP) Surabaya – Jawa
Timur
Laboratorium Pembinaan dan
Pengawasan
Mutu
Hasil
Perikanan (LPPMHP) DKI Jakarta
PT. Mutu Agung Lestari
Desa Hanura Kec. Padang Cermin Kec. Lampung
Selatan
Telp/Fax. (0721) 471379 – 80
Jl. Cik Lanang Jepara PO BOX 1 Jepara
Telp/Fax. (0291) 591125/591724
Email : [email protected]
Jl. Pagesangan II/58 B, Surabaya – Jawa Timur
Telp. (031) 3291972, Fax (031) 8280115
2.
3.
4.
5.
6.
Badan Pengawas
Makanan (BPOM)
Obat
dan
Jl. Taman Pluit Murni No.1 Jakarta Utara
Kode Pos 14450
Telp. 021-6692291, 6684224
Jl. Raya Bogor KM 33,5 Cimanggis Depok 16953
Telp. (021) 8740202 Fax. (021)87740745-46
e-mail: [email protected]
Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta Pusat, 10560
Telp. (021)4245075
Fax.4201427, 4245150
E-mail : [email protected]
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya,
Dr. Ir. Made L. Nurdjana
NIP. 080 032 270
Download