BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Istilah industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh
atau tenaga kerja. Definisi Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah
barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan
barang yang lebih tinggi kegunaannya atau secara garis besar dapat disimpulkan
bahwa industri adalah kumpulan dari beberapa perusahaan yang memproduksi
barang-barang tertentu dan menempati areal tertentu dengan output produksi berupa
barang atau jasa.
Menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Industri adalah kegiatan
memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, INDUSTRI adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Kartasapoetra (2000), Pengertian industri adalah suatu aktivitas ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan industri. Berdasarkan pengertian
di atas bahwa suatu perusahaan industri akan menghasilkan produk-produk tertentu
yang memiliki ciri khas perusahaan, untuk pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan tersebut. Untuk perlindungan terhadap hak-hak perusahaan yang
bersangkutan, maka produk yang dihasilkan dari industri mendapat perlindungan
hukum. Industri plastik merupakan salah satu industri plastik yang memproduksi
macam produk plastik yang masih prospektif untuk berkembang.
Menurut
http://kemenperin.go.id/artikel/7336/Industri-Plastik-Terbatas-
Kapasitas-Produksi, Potensi konsumsi produk plastik di Indonesia masih cukup besar
dan ini merupakan peluang bagi para produsen plastik. Selain data bukti lain
membuktikkan,
menurut
http://kemenperin.go.id/artikel/7336/Industri-Plastik-
Terbatas-Kapasitas-Produksi, importasi plastik dan barang dari plastik membengkak
1
2
selama empat bulan pertama tahun ini. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (DPS),
importasi plastik dan barang dari plastik selama Januari sampai April 2013 naik
11,7% secara year on year menjadi USS 2,48 miliar. Berdasarkan hasil data diatas
dapat disimpulkan bahwa permintaan industri plastik di Indonesia
mengalami
kenaikkan, dengan kenaikkan industri plastik harus menjaga kegiatan operasionalnya
yang baik termasuk penyimpanan bahan baku. Dengan pada tahun 2014 dipastikan
meningkat, sehingga perusahaan yang bergerak dalam bidang industri plastik akan
terfokus pada memproduksi macam produk plastik.
Dengan terfokusnya pada proses produksi perusahaan harus memiliki
manajemen operasional yang baik agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan pada
bahan baku maupun barang jadi. Manajemen Operasi menurut Ishak (2010),
berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Yang berarti suatu kegiatan yang
menghasilkan barang- barang dan jasa berlangsung disemua organisasi. Manajemen
operasional bukan hanya membahas menghasilkan produksi barang dan jasa, tetapi
juga bagaimana mengatur karyawan bekerja dengan baik pada saat melakukan
kegiatan produksi, bertanggung jawab, dan bagaimana pengambilan keputusan dari
suatu fungsi operasi. Namun, Jika perusahaan tidak memiliki manajemen operasional
yang baik maka perusahaan dapat terjadi kerugian terhadap pemborosan bahan baku
dan kerugian pemborosan lainnya. Hal inilah yang terjadi pada PT. Dian Semangat
Insani mengalami masalah pemborosan bahan baku.
PT.Dian Semangat Insani berdiri pada tanggal 7 Oktober 1989 di Bogor,
Jakarta. Dalam perusahaan ini memproduksi jenis barang antara lain adalah OPP tape,
OPP bag, double tape, label paper. PT.DSI (Dian Semangat Insani) memiliki satu
pabrik yang terletak di Bogor, akarta dan satu kantor marketing terletak di Mangga 2
Raya, Jakarta.
PT.Dian Semangat Insani bergerak dibidang industri plastik yang merupakan
memproduksi barang berupa berbagai macam produk plastik. Adapun beberapa
produksi utama perusahaan, yaitu produk OPP tape atau disebut juga dengan lakban,
dan OPP bag atau bisa disebut juga tas plastik. Perusahaan mengutamakan
penggunaan bahan baku yang berkualitas, selain untuk mempertahankan nilai
pelanggan, penggunaan bahan baku yang berkualitas juga akan berpengaruh terhadap
kinerja mesin. Semakin baik kualitas bahan baku, maka kualitas mesin tidak
terganggu.
3
Visi dan misi PT.DSI adalah “Dengan motivasi memajukan perekonomian
bangsa kami berusaha memenuhi segala kebutuhan customer secara tepat dan cepat
agar roda perekonomian berjalan lancar”.
Masalah yang ditemukan dalam PT. Dian Semangat Insani adalah
pemborosan bahan baku terutama bahan baku tinta (bahan pendukung). Menurut
hasil wawancara kepada kepala produksi pada PT. Dian Semangat Insani, Pak Halim,
menjelaskan bahwa pemborosan bahan baku terjadi dikarenakan kadarluasa banyak
jumlah bahan baku lewat tanggal kadarluasa, sehingga beberapa bahan baku tinta
tidak dapat dipakai dan ada masalah pada jumlah bahan baku yg rusak terus
meningkat sehingga membuat banyak bahan baku terbuang tanpa ada manfaat.
Dengan terbukti bahwa terdapat data tinta mengalami rusak yang menyebabkan
pemborosan. Dapat dilihat dari tabel 1.1 data jumlah rusak bahan baku tinta:
Tabel 1.1 Data Jumlah Rusak bahan baku Tinta
Nama Tinta/ Kode Stock
Tinta
Awal
Pemakaian
Stock
Sisa (kg)
Jumlah Rusak (kg)
Brown
15
6
9
9
Green Lolipop
58
37
21
21
Brown Friend DSI
27
17
10
10
Red Tissue DSI
45
37
8
8
Grey Tissue DSI
60
51
9
9
Red Givaudan DSI
22
13
9
9
Sumber: Data Sekunder, PT. Dian Semangat Insani.
Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah rusak bahan baku pada bulan
Desember 2012 sebanyak 6 tipe warna yang telah meyebabkan pemborosan. Hal ini
membuktikan bahwa perusahaan mengalami masalah pemborosan yang dilakukan
oleh perusahaan.
4
Pada dasarnya, menurut bapak halim selaku kepala produksi perusahaan,
tidak semua pemborosan terjadi pada bahan baku, namun ada beberapa karyawan
yang tidak menjaga bahan baku dan meletakkan bahan tidak strategis sehingga
menyebabkan kerusakan bahan baku tinta. Terkadang kedatangan bahan baku
tersebut sudah rusak (tinta mengental) sehingga tidak dapat dipakai dan perusahaan
mengalami kerugian pada financial (keuangan). Karena tinta mengandung zat kimia
sehingga mudah rusak dan tidak dapat bertahan lama. Namun, permasalahan
pemborosan bukan hanya timbul pada bahan baku atau inventori, melainkan biaya
dan karyawan yang tidak bertanggung jawab dan disiplin sehingga banyak kendala
dihadapi pada pemborosan. Menurut penelitian yang dijalankan oleh Ghodrati dan
Zulkifli (2012), dijelaskan bahwa untuk dapat mengatasi atau menghilangkan
pemborosan, perusahaan dapat menggunakan 5S. 5S merupakan teknis sistematis
digunakan untuk organisasi berasal dari Jepang, 5S terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso,
Seiketsu, dan Shitsuke. Dan menurut Heizer dan Render (2009) adalah 5S
merupakan menjaga area kerja tetap bersih, teratur, efisien, serta dapat mengurangi
pemborosan.
Permasalahan terakhir yang dialami perusahaan adalah hingga saat ini
perusahaan tidak maksimal untuk menyelesaikan masalah pemborosan yang terjadi.
Dari uraian-uraian, teori, permasalahan, dan bukti-bukti yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka penelitian ini akan dilanjutkan untuk melakukan analisis dengan
pendekatan 5S pada PT. Dian Semangat Insani, dan selanjutnya penelitian ini akan
diberi judul: “Analisis Pendekatan 5S Untuk Menghilangkan Pemborosan
(Kasus: PT. DIAN SEMANGAT INSANI)”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana mengidentifikasikan jenis-jenis pemborosan di lantai produksi di
PT.Dian Semangat Insani?
2. Bagaimana mengatasi pemborosan yang terjadi di PT.Dian Semangat Insani?
5
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pada penelitian adalah
1. Untuk mengidentifikasikan kondisi jenis-jenis pemborosan dilantai produksi
di PT.Dian Semangat Insani.
2. Untuk mengatasi pemborosan yang terjadi di PT.Dian Semangat Insani.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah
1. Manfaat bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menerapkan teori-teori
yang diperoleh selama kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya di dalam
pelaksanaan proyek dan untuk menambah pengetahuan, khususnya mengenai
manajemen pelaksanaan proyek.
2. Manfaat bagi Perusahaan
Dari hasil peneliti bagi Perusahaan diharapkan dapat membantu perusahaan
untuk digunakan sebagai bahan perbandingan, pertimbangan dan menentukan
langkah-langkah selanjutnya, sehingga dapat diharapkan dapat mengatasi
kelebihan atau pemborosan bahan baku.
6
1.5
State Of The Art
Tabel 1.2
Subjek
The genealogy of
lean production.
State Of The Art
Nama Pengarang
Holweg.M
Jurnal
Keterangan
Journal of
Dapat disimpulkan
Operations
bahwa lean produksi
Management
atau sering disebut
(2007)
lean merupakan
praktek produksi
yang
mempertimbangkan
pengeluaran sumber
daya untuk
menciptakan nilai
produk bagi
pelanggan yang
akhirnya mengalami
pemborosan,
sehingga dengan
target lean untuk
mengeliminasi
pemborosan.
7
Tabel 1.2
Subjek
State Of The Art
Nama Pengarang
Jurnal
Keterangan
Analysis And
Joshi, C.K., Rao, S. &
International
Dapat disimpulkan
Minimization Of
Choudhary, V.
Journal of
bahwa muda untuk
Industrial
Emerging
mengeliminasi atau
Wastages
Trends in
menghilangkan
Engineering
pemborosan yang
and
terjadi di
Development
perusahaan. Salah
(2013).
satu jenis
pemborosan
tersebut untuk
mengetahui jenisjenis pemborosan
apa saja yang
terjadi diperusahaan
sehingga dapat
menghilangkan
pemborosan.
8
Subjek
Tabel 1.2
State Of The Art
Nama Pengarang
Jurnal
Keterangan
A Review on 5S
Ghodrati,A &
Journal of
5S Dapat
Implementation in
Zulkifli,N
Business and
disimpulkan bahwa
Industrial and
Management.
5S adalah suatu
Business
(2012).
metode yang
Organizations
berguna untuk
mendirikan
organisasi,
menyebarkan
desain, da
meningkatkan
komunikasi
karyawan untuk
mengembangkan
dan mengurangi
persediaan
berlebihan,
mengurangi lead
time, mengurangi
cacat, mengurangi
cedera dan
mengurangi biaya
yang terkait.
9
Subjek
Tabel 1.2
State Of The Art
Nama Pengarang
Jurnal
Keterangan
Penerapan Lean
Hazmi,F.W,
Jurnal
Peningkatan untuk
Manufacturing
Karningsih, P.D dan
Teknik
menimasi
Untuk Mereduksi
Hari.
(2012).
pemborosan (waste)
waste
selama proses
produksi terjadi
adanya pemborosan
antara lain
inappropriate
processing,
unnecessary
inventory,waiting
dan defect. Lean
Manufacturing
merupakan
pendekatan yang
bertujuan untuk
meminimasi
pemborosan yang
terjadi pada aliran
proses produksi.
Sehingga dapat
disimpulakan
dengan adanya dasar
lean dapat
mengetahui cara
mengatasi
pemborosan dan
mengetahui akar
penyebab yang
terjadi.
10
Subjek
Tabel 1.2
State Of The Art
Nama Pengarang
Jurnal
Keterangan
Studyof
Khedkar,S.B ,Thakre,
International
Dapat disimpulkan
Implementing 5S
R.D, Mahantare,
Journal of
bahwa 5S adalah
Techniques in
R.D,Gondne.R
Modern
landasan dasar dari
Engineering
sistem Lean
Research
manufaktur. 5S
(IJMER.
merupakan
( 2012).
membersihkan,
Plastic Moulding
mengatur,
mengatasi
perbaikan agar
tidak terjadi
pemborosan.
Upaya dari
penelitian untuk
mengatasai
pemborosan
dengan penerapan
5S.
Download