Word Macro Virus.... it just fun

advertisement
18
BAB II
KLASIFIKASI KESALAHAN
1. Tujuan Instruksiona Khusus (TIK)
Di dalam bab ini akan mengemukan berbagai kesalahan dalam berbagai masalah-masalah
yang timbul dalam perusahaan yang disebabkan berbagai macam penyalagunaan, dan penyimpangan yang
dapat menyebabkan kerugian perusahaan.
Supaya dapat memahami pembentukan dan operasi sistem internal control, maka kita harus
mengetahui bentuk mismanagement (salah urus) akuntansi dan kecurangan yang mungkin dijumpai dan
yang harus dicegah.
2. Pendekatan Untuk Mencapai Tujuan Pengajaran (Isi)
Setelah selesai mempejari bab ini diharapkan kepada mahasiswa dapat
 Menjelaskan penggolongan kesalahan
 Menjelaskan pengertian penyimpangan
 Menjelaskan berabagai definisi menurut hukum tentang penyimpangan.
 Memahami hal-hal yang berhubungan dengan pencurian/penggelapan
 Bentuk bentuk kecurangan/penggelapan.
A. Penggolongan Kesalahan
Semua kesalahan pembukuan/akuntansi dapat digolongkan ke dalam :
a. Dengan sengaja
b. Tidak dengan sengaja.
Baik kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja mungkin dapat menimbulkan :

Kesalahan prinsip akuntansi

Kesalahan tidak terbukukan

Kesalahan terbukukan.
Kesalahan prinsip, kesalahan tidak terbukukan atau kesalahan terbukukan yang disengaja timbul dari
perencanaan yang lamban dan kurang matang serta biasanya melibatkan pegawai yang tidak jujur.
Kesalahan yang disengaja dapat menjadi dasar untuk tindakan hukum. Suatu kesalahan prinsip, kesalahan
tidak terbukukan atau kesalahan terbukukan yang tidak disengaja adalah suatu kehilafan (mistake) yang
timbul dari kecerobohan atau ketidaktahuan.
Kesalahan Prinsip akan menimbulkan pencatatan dan laporan yang tidak benar.
Kesalahan terbukukan adalah kegagalan dalam membuat jurnal pembukuan yang menimbulkan
ketidakbenaran pencatatan dan laporan.
B. Pengertian Penyimpangan
Penyimpangan adalah kemelencengan (distortion) laporan keuangan yang disengaja seperti penyajian yang
salah dengan sengaja dilakukan manajemen, penyajian aktiva yang salah dan lain lain.
18
19
C. Berbagai Definisi Menurut Hukum/Yuridis
Auditor harus mengetahui berbagai definisi mengenai kecurangan, penipuan, kejahatan, penggelapan,
pencurian dan kelalaian menurut hukum.
Agar dapat memahami persyaratan untuk suatu sistem internal control yang memadai, auditor harus
mengenal berbagai istilah tersebut dan bagaimana biasanya perbuatan itu terjadi serta bagaimana cara
pencegahannya.
1. Kejahatan
Suatu kejahatan terjadi karena:

Niat itikad jahat.

Perbuatan/tindakan jahat.
Niat dan perbuatan itu keduanya harus terjadi, karena niat tanpa tindakan atau tanpa niat tidak
merupakan kejahatan.
Kejahatan adalah tidak melakukan suatu perbuatan yang seharusnya dilakukan atau melakukan suatu
perbuatan yang dilarang oleh undang-undang (hukum), karena melanggar hak orang lain (publik).
2. Kecurangan
Biasanya kecurangan menyangkut perbuatan tidak jujur (dishonest), penipuan (deception/cheating), tipu
muslihat ( cunning) atau dusta/tipu daya(trick) atau kehilapan dengan sengaja yang dapat merugikan
orang lain.
Dalam akuntansi, kecurangan adalah berbuat yang dilarang atau tidak berbuat sesuatu yang diwajibkan
dan merupakan penipuan yang sifatnya tidak jujur atau kelalaian yang sedemikian besarnya
(grossnegligence), sehingga tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa hukuman.
Tuntutan atas kecurangan dapat dilakukan dengan syarat sebagai berkut:

Tertudu dapat melaporkan sesuatu yang palsu (tidak benar) dengan nilai yang material.

Tertudu atau, sengaja dan sadar bahwa hal itu palsu atau ia membuat laporan tanpa mengetahui
kebenarannya akibat kelalaian yang besar.

Tertudu dengan sengaja memperdayai pihak lain untuk melakukan perbuatan atas dasar laporan
yang tidak benar.

Pihak lain, menuduh (plaintiff) tidak mengetahui kepalsuannya, mempercayainya dan melakukan
tindakan atas dasar laporan tersebut.

Pihak lain sebagai akibatnya menderita kerugian.
Kelima syarat tersebut harus benar-benar terjadi. Meskipun 2 sampai dengan 4 terjadi tetapi tidak diderita
suatu kerugian, maka pihak lian tidak bisa menuntutnya kepengadilan.
3. Pencurian dan Penggelapan
a. Pencurian
Pencurian adalah kejahatan yang dengan sengaja mengambil barang orang lain.
b. Penggelapan
Dalam Penggelapan tidak perlu ada pelanggaran hukum masuk tempat terlarang dan kekayaan
orang lain yang diambilnya dan dipindahkan dari tempat penyimpanan yang biasa. Penggelapan
semacam ini merupakan tindakan kriminal yang diancam dengan hukuman.
c. Kelalaian
Kelalaian menyangkut tingkat kehati-hatian atau kekurang-telitian yang dilkukan oleh seseorang.
20
4. Bentuk-bentuk Kecurangan/Penyelewengan
Kecurangan yang biasa terjadi dalam bentuk

Pencurian aktiva/kekayaan selain dari pada uang tunai

Pencurian uang dengan jalan tidak mempertanggungjawabkan sebagai penerimaan uang.

Pencurian uang dengan jalan melakukan pengeluaran yang tidak sah.
ad.1. Pencurian Aktiva selain uang kas
Pencurian barang yang kecil-kecilan, terutama bila sistem pengendalian interennya tidak
memadai dan pegawainya tidak jujur.
ad.2. Pencurian uang dengan jalan tidak mempertanggungjawabkan sebagai penerimaan kas.
Cara pencurian ini bermacam-macam yang sering terjadi antara lain:
1.
Perncurian uang hasil penjualan tanpa mencatatnya sebagai penjualan dalam Cash register atau
tanpa membuat faktur penjualan. Hal ini sulit ditemukan, karena tidak dicatat dan uangnya
diambil.
Oleh karena itu petugas yang menjual harus dipisahkan dari petugas
yang menerima
pembayaran serta petugas yang menyerahkan barang
2.
Pengambilan uang hasil penjualan tunai atau hasil penagihan piutang dengan membukukannya
seluruh jumlah yang diterima dengan benar, tetapi diikuti dengan pnjumlahan lebih rendah dari
yang seharusnya.
3.
Pencurian uang dengan jalan memperbesar potongan harga atau komisi dari jumlah yang diperkenankan.
4.
Pencurian uang dengan jalan mendebet beberapa perkiraan lain selain perkiraan kas pada saat
menerima uang dari langganan.
5.
Pencurian uang dengan jalan menghapuskan piutang yang sehat sebagai piutang tidak tertagih.
Dan kemudian tidak mencatat penerimaan uang dari debitur yang bersangkutan langsung
menghapusnya pada saat terima uang pelunasan dan uangnya diambil.
6.
Pencurian membentuk dulu rekening langganan yang fiktif dalam pembukuan yang mendebet
rekening langganan yang benar.
7.
Kecurangan dengan jalan membebani /mencatat pada rekning langganan lebih rendah dari yang
seharusnya, bila langganan membayar, maka selisihnya diambil.
8.
Kecurangan lapping dengan jalan menahan penerimaan uang tanpa dicatat, lalu pada saat
penerimaan uang berikutnya baru penerimaan pertama dibukukan, sedangkan penrimaan kedua
tidak dicatat.
Contoh: Sebagai Ilustrasi Kecurangan
Langganan A membayar utangnya Rp.40.000,- Kasir atau juru Buku menahan uang tersebut tanpa
dicatat. Beberapa hari kemudian debitur B membayar pula Rp.60.000,- Pada saat penerimaan tersebut
dibeitur A Rp.40.000,- dan debitur B Rp20.000,- Ketekoran Kas adalah Rp.40.000,- sedang pencurian
penerimaan uang dari A telah ditutupi. Bebrapa hari kemudian debitur C membayar utang Rp.160.000,Rekening debitur B dikredit Rp40.000,- dan penerimaan dari C tidak dibukukan, sehingga ketekoran Kas
menjadi Rp160.000,- Manipulasi seperti ini dapat berlangsung lama.
Pengamanan terhadap Lapping dapat dilakukan dengan :
 Memperkuat internal Control
 Membandingkan penerimaan Kas dengan pengkreditan dengan rekening langganan
21
 Melakukan konfirmasi piutang
 Melakukan konfirmasi utang
 Membandingkan setoran ke Bank dengan Duplikat bukti setoran serta mereview rekening koran
Bank untuk bulan sebelumnya untuk menentukan bahwa transfer antar Bank tidak merupakan kitting
yang sering dilakukan untuk menutupi lapping.
D. Soal Latihan Bab II
1. Jelaskan mengapa seseorang melakukan tindakan kejahatan.
2. Jelaskan benarkan jika terjadi kesalahan prinsip akuntansi akan mengakibatkan
keslahan pencatatan.
3. Jelaskan mengapa sehingga kesalahan yang disengaja dapat menjadi dasar
tindakan hukum.
4. Jelaskan kira-kira apa yang harus diperkuat untuk mencegah terjadinya lapping.
5. Jelaskan siapa yang melakukan kecurangan dengan jalan membebani rekening
langganan lebih rendah dari yang seharusnya, dan jelaskan apa motif perbuatan
tersebut.
Download