Vol. 24 • Oktober—Desember 2013 Mother’s Love Persiapan Menanti si Buah Hati Edema pada Kehamilan Waspadai Bengkak pada Kaki Epidural si Pereda Nyeri Pada Persalinan Normal Kontraksi pada Persalinan Kenali Jenis-Jenisnya Tidak untuk diperjualbelikan Dari Kami Pembaca yang budiman, S iapapun pasti berharap proses kelahiran sang buah hati dapat berjalan lancar, aman, dan senyaman mungkin. Karena itu, cek kehamilan secara rutin sebaiknya dilakukan untuk memeriksa kondisi ibu dan janin, agar kehamilan dapat berjalan normal dan mengantisipasi masalah-masalah yang muncul saat kehamilan, sehingga Ibu dapat melahirkan tanpa rasa cemas. Dalam Health First kali ini, kami membahas penyakit dan komplikasi yang seringkali dialami pada masa kehamilan dan persalinan, sampai pada pemeriksaan dan perawatan kesehatan sang buah hati. Artikel mengenai Bayi Prematur, Penyakit Saluran Cerna pada saat Kehamilan, dan perubahan kondisi tubuh seperti edema (bengkak) akan kami bahas pada rubrik Diagnosa. Untuk para calon Ayah, kami ulas pula artikel mengenai analisa sperma pada rubrik ini. Berbagai macam kesulitan yang biasanya dialami para calon Ibu saat persalinan atau saat menyusui, akan kami bahas di rubrik Solusi seperti Kontraksi pada awal kehamilan, proses melahirkan menggunakan alat bantu (vakum atau forcep) serta bagaimana cara mengatasi agar bayi tidak bingung puting karena dapat menyebabkan terhambatnya proses pengeluaran ASI. Pada rubrik profil, kami mengulas 12 profil dokter. Dokter-dokter tersebut terdiri dari spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) dan subspesialisinya, seperti Fetomaternal, Fertilitas Endokrinologi & Reproduksi, serta profil dokter spesialis anak dan subspesialisasinya seperti Endokrin Metabolik & Diabetes Anak, Saraf Anak, Nefrologi Anak, Jantung Anak, Paru & Pernafasan Anak, Tropik dan Infeksi Anak, dan Intensif Anak. Selain itu, kisah bayi dengan berat badan 700 gram yang lahir di RS Pondok Indah-Pondok Indah juga akan menjadi cerita yang sangat menarik, yang kami rangkum dalam rubrik Diary. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua rekan sejawat yang telah bersedia menjadi kontributor dan tim redaksi atas terbitnya Health First kali ini. Dr. Yanwar Hadiyanto Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group Meja Redaksi Pelindung Ir. Deddy Kusuma, Dr. Hermansyur Kartowisastro, SpB.KBD Pemimpin Umum Dr. Yanwar Hadiyanto Wakil Pemimpin Umum Iwan Agus Setiawan Ketua Redaksi Kharina Wijaya Wakil Ketua Redaksi Dr. Avian Ratna Furi Anggota Redaksi Dr. Diba Astried, MARS; Sekretariat dan Distribusi Evy Astuti, Wis Deti, Yunita Sari PT Mesa Publishing Penerbit Reza Puspo Business Development Gandrasta Bangko Account Executive Ratu Ayu Cania Editorial Director Syahida Taher Group Editor Nevy Elysa Reporter Melita Andini Paramita Creative Director Freddy Handyside Art Director Meitria Widyanti Sr. Desainer Grafis Angeline E.P. Fotografer Tajuluddin Produksi Denny Susanto, Rifqi Hamjah Rumah Sakit Pondok Indah Group Jln. Metro Duta Kav. UE Pondok Indah. Jakarta 12310 Indonesia Telp. (021) 765 7525 ext.6236 Faks. (021) 750 2324 E-mail: [email protected] PT Mesa Publishing Plaza Bona Indah Blok A2/A1, Jln. Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta, 12440. Telp. (021) 769 3571 - 769 3572 Faks. (021) 765 5474 E-mail: [email protected] 3 MENU KAMI Dari Kami 3 Meja Redaksi Menu kami 4-5 Jadwal Praktik & Kontributor DIAGNOSA 6-7 Gangguan Saluran Cerna Dalam Kehamilan 18-19 Persalinan dengan Penyulit Ekstraksi Vakum dan Forceps 20-21 Kanker Leher Rahim Deteksi Sejak Dini! teknomedis 24-25 Induksi Persalinan Cara Menimbulkan Proses Persalinan 26-27 Tes OAE & BERA Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada Anak 10 8-9 Diagnosis dan Penanganan Infertilitas yang Rasional 28-29 Mioma Uteri Pengganggu Organ Reproduksi Perempuan 14 16-17 Bingung Puting Apa yang Harus Dilakukan? 4 43 Dr. Budi Wiweko Sp.OG, KFER 44 Dr. H. Djoko Sekti Wibisono, Sp.OGKFER 46 Dr. Aman Bhakti Pulungan Sp.A(K) 47 Dr. Setyowati Sudjatmiko Sp.A(K) 28 cegah 32-33 Epidural, si Pereda Nyeri Pada Persalinan Normal 34-35 Blue Baby SOLUSI 14-15 Kontraksi Pada Kehamilan Kenali Jenis-Jenisnya Profil 42 Dr. Azen Salim, Sp.OG(K) 45 Dr. Bramundito Sp.OG 10-11 Edema dalam Kehamilan Waspadai Bengkak Pada Kaki 12-13 Bayi Prematur Pahami Kebutuhan Khususnya 24 36-38 Gangguan Reproduksi Pada Pria dan Wanita Hiatus 41 Beberapa berita tentang kesehatan yang perlu Anda ketahui 48 Dr. Santoso Soeroso Sp.A(K), MARS 49 Dr. dr. H. Muljono Wirjodiardjo Sp.A(K), Ph.D. 50 DR.dr.Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K),M.Trop,Paed Media 54 Rekomendasi buku, film, dan CD yang patut dimiliki Diary 56-57 Rizka Prasetianingrum Timing dan DokterDokter yang Tepat Menyelamatkan Anak Saya 58 Kabar Tentang kami 60-61 Pentingnya NICU untuk Perawatan Intensif Bayi 62-63 Link 64-65 Customer Delight On the Cover 51 Dr. Dwi Putro Widodo, Sp.A(K), M.Med 52 Dr. Harry Purwanto, Sp.A(K) 53 Dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) Sumber: 123rf.com PA R A A H L I Dr. med. dr. Calvin Tjong, Sp.OG Menyelesaikan penelitian doktoral di HumboldtUniversität zu Berlin (2003) dan pendidikan spesialis Obstetri dan Ginekologi di Charité-Universitätsmedizin Berlin (2004). Mendapatkan akreditasi sebagai Ahli Diagnostik Prenatal DEGUM Stufe II di Jerman (2004) dan Certificate of Competence dari Fetal Medicine Foundation London (2004). Adaptasi di Universitas Indonesia (2006). Jadwal praktik di RS Pondok IndahPuri Indah: Selasa & Rabu: 17.00-20.00, Kamis: 11.00-13.00, Sabtu: 09.00-12.00 Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K) Lulus Kedokteran Umum FKUI tahun 1990. Sembilan tahun kemudian, ia lulus dari Spesialis Obstetri dan Ginekologi FKUI. Pendidikan Konsultan Onkologi Ginekologi FKUI berhasil diselesaikan tahun 2012. Memperdalam Kolposkopi dan Laparokopi Ginekologi Operatif di Singapura dan Korea Selatan serta mendalami USG 3D/4D di Vienna tahun 2004. Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: Senin & Jumat: 17.30-20.00, Selasa & Kamis: 17.00-20.00, Rabu: 18.00-20.00, Sabtu: 14.00-18.00 Dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG Lahir di Yogyakarta. Lulus dokter umum tahun 1984 dan lulus Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari FK UNDIP di 1994. Mengikuti berbagai kegiatan Seminar dan workshop tentang Infertilisa dan Fertilisasi In Vitro di Spanyol, Thailand, Singapura, Australia, Kanada. Sejak 1997 hingga saat ini praktek pribadi di RS Pondok Indah. Dr. Harry Pahala Siregar, Sp.An Dr.Harry Pahala Siregar adalah dokter lulusan Fakultas kedokteran Universitas Indonesia tahun 2000, melanjutkan pendidikan spesialisasi Anestesi di Fakultas kedokteran Universitas Indonesia 20022006. Sejak tahun 2008 bekerja dibagian Anestesi RSPIPuri Indah untuk mengabdikan ilmunya Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: Senin-Jumat: 17.00-20.00 Jadwal praktik di RS Pondok IndahPuri Indah: Senin-Jumat: 13.00-17.00 Dr. Bramundito, Sp.OG Meraih predikat Spesialis Obstetri dan Ginekologi pada 1995, dari Universitas Indonesia. Selama 3 tahun berpraktek sebagai dokter umum di Jambi, dan dokter spesialis selama 1 tahun di Kapuas, Kalimantan. Workshop dan kursus yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri: Gynecology Endoscopy dan USG. Dr. Budi Wiweko, Sp.OG,KFER Setelah lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2005, ia melakukan penelitian tentang ovarium vitrifikasi jaringan dan kultur in vitro folikel di Hyogo College of Medicine Jepang, selama 3 bulan. Selanjutnya, Dr. Budi melanjutkan penelitian pada laboratorium dasar tentang ART pada beberapa pelatihan IVF klinik di Osaka , Barcelona , Thailand dan Vietnam. Dr. Budi juga menjadi koordinator pelatih untuk subspesialisasi dalam bidang Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 09.0012.00, 13.00-16.00, Selasa: 09.0012.00, 13.00-16.00 & 17.00-20.00, Sabtu: 09.00-12.00 Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: Jumat: 17.00-20.00, Sabtu: 17.00-19.00 Dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) Menyelesaikan pendidikan dokter (1986) dan program dokter spesialis anak (1998), keduanya di FKUI. Pelatihan dan konfrensi yang pernah diikuti: training NICU di Royal Women’s Hospital (Melbourne, 2001), workshop di Neonatology Hammer Smith Hospital (London, 2006), HFO course (Melbourn), 9th European conference on pediatric and neonatal ventilation (MontreauxSwitzerland, 2008). Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: On call Dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A Menyelesaikan pendidikan Spesialisasi Ilmu Kesehatan Anak di UI (2010). Banyak menelurkan karya ilmiah, di antaranya Penanganan Jangka Panjang Seorang Bayi Prematur dengan Metode Kangguru (2010). Hobinya menyanyi dan bermain piano, memasak, berkebun, serta aktif dalam tim paduan suara gereja. Jadwal praktik di RS Pondok IndahPuri Indah: Senin, Selasa & Kamis: 08.00-13.00 & 14.00-16.00, Rabu: 08.00-13.00, 17.00-20.00, Jumat: 11.00-13.00, 14.0016.00, 17.00-20.00, Sabtu: 17.00-20.00 Dr. Ali Sungkar Sp.OG (K) Lahir di Jakarta, 29 September 1966. Lulus dokter umum dari Universitas Indonesia di tahun 1991, dan meraih gelar sebagai Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di tahun 1995. Selain aktif di kepengurusan organisasi profesi, Dr. Ali juga aktif di pertemuan nasional dan internasional. Juni 2013 lalu Dr. Ali menjadi pembicara di 11th World Congres Perinatal Medicine di Moscow, Rusia. Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: Rabu & Jumat: 17.00-20.00 Dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC Lahir di Prabumulih, 20 Maret 1961. Lulus dokter umum dari UNIKA Atmajaya di tahun 1988.Lulus dokter spesialis Fakultas Kedokteran UI di 2003. Pernah meraih predikat Dokter Puskesmas Teladan. Jadwal praktik di RS Pondok IndahPuri Indah: Senin & Rabu: 08.00-10.00, 11.0013.00, 14.00-16.00, 17.00-20.00, Selasa, Jumat, Sabtu: 08.00-10.00, 11.0013.00, 14.00-16.00, Kamis: 11.00-13.00, 14.00-16.00 Dr. Arry Rodjani, Sp.U Menyelesaikan studi spesialis Urologi di FKUI pada 1997 dan Fellow Pedriatic Urologi di Royal Children Hospital, Melbourne, pada tahun 2000. Dr. Azen Salim, Sp.OG(K) Lulusan Fakultas Kedokteran Atma Jaya paada 1987. Menyelesaikan studi spesialisasi Kebidanan dan Kandungan, memperoleh gelar Master di bidang Ultrasound in Clinical Medicine, University of Zagreb, Kroasia. Berpraktik di RS Pondok Indah sejak 1993. sejak 1992 hingga saat ini, beliau aktif sebagai dosen dan pelatih Ultrasoun di OBGYN, Indonesian Society of OBGYN. Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: Senin, Rabu & Jumat: 16.00-18.00 Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: Selasa, Rabu & Jumat: 10.00-14.00 Dr. Agus Subagio, Sp.THT Lahir di Jakarta pada 46 tahun yang lalu. Lulus Dokter Spesialis THT dari Universitas Indonesia pada 2005 dan lulus dokter umum pada 1994. hobinya membaca, terutama bukubuku motivasi. Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: Selasa: 09.0012.00, Rabu: 13.00-16.00, Jumat: 09.00-12.00 RS Pondok IndahPuri Indah: Senin: 08.0010.00, 14.00-16.00, Selasa: 14.0016.00, Kamis: 08.00-13.00, 14.00-16.00, Sabtu: 14.00-16.00, 17.00-20.00 Dr. FX.A. Bhimantoro, Sp.OG Lahir 14 Oktober 1969. Lulus dari Fakultas Kedokteran UI tahun 1988. Di tahun 2002 lulus Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK UI. Jadwal praktik di RS Pondok IndahPondok Indah: Senin, Rabu, Sabtu: 09.00-12.00, Selasa: 13.00-16.00, Kamis: 17.00-20.00 5 diagnosa Gangguan Saluran Cerna Dalam Kehamilan Kegembiraan menyambut si buah hati terkadang sedikit terganggu dengan adanya perubahan fisiologis / normal kehamilan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa perubahan tersebut diantaranya adalah gangguan saluran cerna, saluran kemih, perubahan volume darah, pernafasan sampai perubahan bentuk tubuh. S aat hamil sebenarnya tidak perlu terjadi perubahan kegiatan harian maupun aktivitas rutin, mulai dari rutinitas harian, pola makan, atau kebiasaan lainnya. Ini harus ditekankan, karena tak jarang begitu mengetahui dirinya positif hamil, seorang ibu kerap menjadi serba khawatir menjaga kehamilannya bahkan sampai berlebihan. Perubahan yang terjadi pada trimester pertama kehamilan, terkait dengan saluran pencernaan adalah: Morning sickness, gejala kehamilan yang ditandai dengan mual dan muntah akibat meningkatnya hormon HCG (Human chorionic Gonadotrophin) di tubuh. Dapat mengganggu pola makan karena ibu menjadi sensitif berlebihan terhadap makanan atau aroma makanan tertentu. Sebaiknya 6 tetap makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi di awal kehamilan. Heartburn, yaitu adanya rasa panas seperti terbakar yang muncul dari ulu hati, lalu naik ke kerongkongan. Penyebabnya, asam lambung yang menerobos ke atas dan menimbulkan rasa panas akibat produksi hormon progesteron yang membuat katup antara kerongkongan dengan lambung relaks dan pertumbuhan janin yang membuat rongga perut sesak. Hal ini “mendorong” aliran asam lambung ke atas. Mual muntah berlebihan (Hiperemesia Gravidarum): disebabkan oleh hormon progesterone yang bertugas menenangkan uterus termasuk otot lambung, sehingga pengosongan lambung menjadi terlambat. Hal ini dapat diperberat jika mengalami penyakit radang lambung / gastritis. Hiperemesia Gravidarum berhubungan dengan kehamilan pertama, meningkatnya hormon-hormon pada kehamilan, perubahan metabolik dalam kehamilan, alergi, faktor psikososial, serta berkaitan dengan kehamilan ganda dan hamil anggur, ibu hamil usia dini dan kegemukan. Risiko semakin tinggi bila ibu stres dan cemas, ibu kelebihan asupan lemak dan terinfeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan luka pada lambung. Konstipasi: merupakan suatu keluhan, bukan penyakit. Konstipasi sering diartikan sebagai kurangnya frekuensi buang air besar (BAB). Biasanya kurang dari 3 kali per minggu dengan feses yang kecil-kecil dan keras, serta kadangkala disertai kesulitan sampai rasa sakit saat BAB. diagnosa Kebanyakan ibu hamil kerap mengalami konstipasi sebagai bentuk gangguan pencernaan. Yang perlu dikhawatirkan saat konstipasi adalah bila ibu hamil meminum sembarang obat-obatan yang berpotensi mengganggu perkembangan janin. Perubahan fisiologi selama kehamilan yang memicu terjadinya konstipasi adalah : 1 Perubahan peningkatan hormon progesteron Pada masa kehamilan, hormon progesteron berfungsi mempengaruhi relaksasi pada kerja otot halus yang sebenarnya bertujuan menenangkan uterus yang sedang menerima hasil konsepsi. Peningkatan hormon ini juga mengakibatkan gerakan atau mobilitas organ pencernaan menjadi lambat atau berkurang fungsinya. Efek langsung ke lambung adalah proses pengosongan lambung akan menjadi lambat atau meningkatnya waktu ‘transit’ makanan di lambung. Selanjutnya, peristaltik atau pijatan pada usus juga melambat. Dengan terganggunya kerja di dalam usus juga berpengaruh pada daya dorong dan kontraksi usus pada sisa-sisa makanan. Hal inilah yang menyebabkan sisa makanan menumpuk di usus, sehingga terjadi konstipasi. 2 Penekanan Rahim pada pembuluh darah balik Membesarnya rahim otomatis akan memberikan tekanan pada pembuluh darah balik panggul atau vena cava inferior (pembuluh darah balik besar yang terletak di sebelah kanan tubuh yang menerima aliran darah dari tubuh bagian bawah). Penekanan ini dapat semakin mempengaruhi sistem kerja usus halus maupun usus besar. Itu sebabnya konstipasi seringkali dialami oleh seorang ibu pada tahap kehamilan trimester terakhir atau menginjak usia 6-9 bulan. 3 Penekanan rahim terhadap rektum / usus besar Usus besar / rektum adalah bagian terbawah dari usus yang mengalami tekanan oleh rahim akibat semakin besarnya rahim dan perut ibu hamil. Penekanan pada daerah rektum membuat jalannya feses menjadi kurang atau tidak lancar, sehingga konstipasi terjadi. Penanganan terhadap gangguan saluran cerna adalah dengan melakukan diet seimbang, asupan serat yang cukup, asupan tambahan cairan / air 400 ml/ hari. 4 Kurang asupan serat dan cairan Serat sangat penting untuk memperlancar kerja pencernaan dalam mengurai makanan sampai pengeluaran kotoran atau feses. Kehamilan dapat mempengaruhi pergerakan feses di usus besar. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah asupan cairan. Kekurangan cairan selama hamil akan berakibat pada saluran cerna terkait kejadian konstipasi. 5 Asupan makanan/ obat yang mempengaruhi konstipasi Selama hamil, ibu akan mendapatkan asupan tambahan baik kebutuhan zat makanan maupun asupan vitamin. Beberapa zat gizi yang dikonsumsi ibu hamil ada juga yang ikut andil menyebabkan konstipasi. Asupan zat gizi yang sering menimbulkan konstipasi adalah tablet zat besi. 6 Perubahan pola makan selama hamil Perubahan pola makan menyangkut mengonsumsi makanan sehat yang tidak mengganggu sistem pencernaan, aktifitas fisik atau olah raga dan manajemen emosi karena stres juga berpengaruh terhadap terjadinya konstipasi. Penanganan terhadap gangguan saluran cerna diatas adalah dengan melakukan diet seimbang, asupan serat yang cukup, asupan tambahan cairan / air 400 ml/ hari, tetap melakukan aktivitas dan olah raga teratur. Perlu dilakukan penyesuaian asupan makanan dengan membagi porsi makan menjadi lebih kecil dengan interval lebih sering serta menghindarkan makanan yang merangsang lambung seperti asam, pedas, dan bersoda. Jika diperlukan pengobatan harus dikonsultasikan dengan dokter kandungan terkait efek samping obat terhadap janin. Dr.dr Ali Sungkar Sp.OG(K) Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, Konsultan Fetomaternal RS Pondok Indah-Pondok Indah 7 diagnosa Diagnosis dan Penanganan Infertilitas yang Rasional Infertilitas didefinisikan sebagai kegagalan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi selama 1-2 tahun. 40 persen infertilitas disebabkan oleh faktor perempuan, 30 persen disebabkan faktor sperma dan sisanya merupakan kombinasi faktor perempuan dan sperma serta faktor idiopatik. P enanganan infertilitas yang tepat harus dilakukan sesuai dengan faktor penyebabnya. Gangguan ovulasi, endometriosis dan oklusi tuba fallopii merupakan penyebab utama faktor perempuan sedangkan faktor sperma terutama terkait jumlah dan motilitasnya. Karena itu untuk mengetahui penyebab infertilitas perlu dilakukan anamnesis dan pemeriksaan yang terarah. Anamnesis Tiga faktor utama yang paling berperan dalam infertilitas yaitu umur perempuan, lama infertilitas dan jenis infertilitas (primer atau sekunder). Umur 8 perempuan merupakan parameter terpenting yang berbanding terbalik dengan fekunditas, terutama disebabkan oleh penurunan kualitas dan kuantitas oosit. Penelitian Collins dkk membuktikan bahwa kemungkinan kehamilan 1.49 kali lebih besar bila lama infertilitas < 3 tahun (CI = 1.23-1.80). Sedangkan pasangan dengan keluhan infertilitas sekunder memiliki risiko relatif untuk hamil sebesar 1.38 kali lebih besar (CI = 1.12-1.68) dibandingkan pasangan dengan keluhan infertilitas primer serta waktu untuk hamil 51-80 persen lebih cepat. Tiga faktor utama yang paling berperan dalam infertilitas yaitu umur perempuan, lama infertilitas dan jenis infertilitas. Faktor lain yang perlu diketahui adalah adanya riwayat laparotomi yang dapat berperan dalam perlengketan pelvik (risiko relatif 4.4 ; CI = 3.46.5). Kebiasaan merokok diagnosa juga dapat menurunkan fekunditas dan keberhasilan program teknologi reproduksi berbantu (TRB). Anamnesis yang lengkap dapat menyingkirkan kemungkinan faktor etiologi infertilitas yaitu gangguan ovulasi (lama dan keteraturan siklus haid), oklusi tuba fallopii (riwayat operasi sebelumnya) dan endometriosis (dismenorea dan dispareunia). Pemeriksaan fisik Pemeriksaan pada perempuan meliputi tinggi badan, berat badan, skor hirsutisme dan organ ginekologi (menggunakan ultrasonografi transvaginal). Tanda klinis endometriosis, nyeri, dan kelainan uterus / ovarium harus disingkirkan. Pasangan laki-laki harus dilakukan pemeriksaan vas deferens, epididimis, testis untuk menyingkirkan kemungkinan varikokel (terutama bila analisis sperma tidak normal). Penanganan Penanganan infertilitas didasarkan atas 2 hal yaitu: 1. Mengatasi faktor penyebab / etiologi 2. Meningkatkan peluang untuk hamil Tindakan untuk mengatasi faktor penyebab infertilitas misalnya adalah dengan melakukan induksi ovulasi (pada kasus anovulasi), reanastomosis tuba (oklusi tuba fallopii) dan pemberian obat-obatan secara terbatas pada kasus faktor sperma. Namun seringkali tindakan Deteksi ovulasi Analisis Sperma Variasi hasil pemeriksaan sperma pada individu yang sama menyebabkan kelainan sperma harus didasarkan minimal atas 2 kali pemeriksaan. Pemeriksaan antibodi anti sperma tidak dianjurkan mengingat tidak ada bukti kuat yang mendukung kepentingan pemeriksaan ini terhadap penanganan infertilitas. Bila dijumpai hasil analisis sperma tidak normal, maka perlu dikonfirmasi pemeriksaan klinis pasangan laki-laki (ukuran testis, ada/tidak varikokel, hormon lakilaki terutama FSH dan testosteron). Perempuan yang memiliki siklus haid normal, 95% mengalami ovulasi dan dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan progesteron pada fase luteal madya. Pemeriksaan lendir serviks, LH urin dan suhu basal bifasik memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang rendah dalam mendeteksi ovulasi. Pada perempuan dengan keluhan oligomenorea perlu dilakukan pemeriksaan hormon prolaktin dan gonadotropin untuk mengetahui penyebab gangguan ovulasi-nya. Pada perempuan usia reproduksi, sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan penyebab terbesar gangguan ovulasi. Pemeriksaan tuba fallopii Uji pasca sanggama Pemeriksaan ini hanya memiliki sensitifitas 9-71% dan spesifisitas 62-100% dalam kasus infertilitas karena itu tidak dianjurkan lagi untuk dilakukan. Uji pasca sanggama hanya membuktikan bahwa pasangan yang menjalani pemeriksaan telah melakukan hubungan seksual sebelumya. mengatasi faktor penyebab memberikan hasil yang tidak efektif karena itu berbagai metoda dikembangkan untuk meningkatkan peluang satu pasangan mendapatkan kehamilan, seperti stimulasi ovarium, inseminasi dan fertilisasi in vitro. Baku emas patensi tuba fallopii adalah laparoskopi kromotubasi sedangkan penapisan dapat dilakukan dengan histerosalpingografi (HSG) dengan tingkat sensitifitas 83% dan spesifisitas 65%. Pasien dengan risiko penyakit tuba dan rongga pelvik dapat dianjurkan untuk langsung menjalani pemeriksaan laparoskopi. Dr. Budi Wiweko Sp.OG, KFER Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah-Pondok Indah 9 diagnosa Edema dalam Kehamilan Waspadai Bengkak Pada Kaki Di dunia medis, pembengkakan yang dialami ibu hamil yang biasanya terjadi di trimester ketiga disebut dengan istilah edema, yaitu ketika cairan berlebih terkumpul di jaringan otot, terutama pada pergelangan kaki, telapak kaki, dan mungkin bengkak ringan di tangan. E dema dalam kehamilan atau timbulnya bengkak pada kaki dalam kehamilan adalah akibat berkumpulnya cairan dalam jaringan tubuh di tumit dan kaki, hal ini disebabkan karena beberapa hal antara lain adalah adanya peningkatan volume darah sebanyak 30% selama kehamilan, dinding pembuluh darah kapiler yang lebih tipis akibat perubahan hormon selama kehamilan sehingga cairan dari dalam pembuluh darah akan keluar dan masuk ke jaringan sekitarnya serta perubahan biokimiawi darah sehingga cairan di dalam pembuluh darah akan berpindah ke jaringan sekitarnya. Sebagai tambahan, rahim yang membesar akan menekan pembuluh 10 darah di rongga panggul dan vena cava inferior, yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah kembali ke jantung. Tekanan ini akan memperlambat aliran darah balik dan menyebabkan bendungan sehingga memaksa cairan dalam vena keluar ke jaringan sekitarnya. Karena itu biasanya edema terjadi pada trimester ketiga kehamilan, edema mungkin akan menjadi lebih berat pada kehamilan kembar, hamil dengan air ketuban banyak atau kehamilan dengan janin yang besar. Sesudah kelahiran maka tubuh akan mengeluarkan kelebihan cairan tersebut melalui urin dan keringat sehingga berangsurangsur kembali ke normal. Kapan saya harus lebih waspada terhadap edema? Edema biasa terjadi di kaki dan tumit selama kehamilan. Bila terjadi edema disekitar muka atau di tangan baiknya segera ke dokter karena hal itu dapat merupakan diagnosa Beberapa tips untuk mengurangi bengkak: Bila terjadi edema disekitar muka atau di tangan baiknya segera ke dokter karena hal itu dapat merupakan gejala preeklampsia. gejala preeklampsia. Preeklampsia ini merupakan penyakit yang ditandai dengan timbulnya edema tungkai atau tangan, tekanan darah yang tinggi serta ditemukannya protein pada urin. Penyakit ini sering terjadi di Indonesia dan biasanya timbul pada kehamilan trimester dua dan tiga. Bila timbul gejala tersebut maka sebaiknya segera berobat ke dokter. Begitu juga bila edema disertai nyeri hebat pada salah satu tungkai saja. Hal itu dapat disebabkan Kaki Normal Kaki dengan Edema 1 2 3 4 5 6 7 8 Letakkan kaki lebih tinggi jika mungkin. Jangan duduk sambil menyilangkan kaki. Lemaskan kaki secara teratur, dimulai menggerakkan kaki dari ujung jari sampai ke betis. Jangan duduk terlalu lama, istirahat dan berjalan untuk melancarkan sirkulasi darah. Minum banyak air putih. Latihan teratur seperti jalan kaki, berenang, sepeda statis. Makan dengan baik dan kurangi konsumsi garam, hindari junk food. Pakai maternity support stockings sebelum tidur malam supaya cairan tidak berkumpul di kaki keesokan paginya. karena penyumbatan bekuan darah pada vena di tungkai yang biasa disebut deep vein thrombosis (DVT), keadaan ini harus diterapi dengan cepat. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi edema? Karena vena cava terletak di sebelah kanan tubuh, maka dengan berbaring ke sebelah kiri akan memperlancar sirkulasi darah sehingga edema akan berkurang. 9 10 Pijat tungkai dan kompres bagian yang edema dengan air es. Hal ini selain memperkecil bengkak juga mengurangi rasa nyeri. Usahakan berada dalam ruangan yang bersuhu sejuk, hindari suhu yang terlalu panas atau lingkungan yang lembab. Daftar Pustaka: 1. Swollen feet during pregnancy www.Pregnancycorner.com 2. Ankle swelling during pregnancy. What’s helps? Mayo Clinic wwww.Mayoclinic.com 3. Swollen extremities (edema) during pregnancy www.babycenter.com 4. How to reduce edema during pregnancy m.wikihow.com 5. Edema: Types, causes, symptom and treatment wwww.Webmd.com Dr. FX.A. Bhimantoro, Sp.OG Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi RS Pondok Indah-Pondok Indah 11 diagnosa Bayi Prematur Pahami Kebutuhan Khususnya mulut rahim lemah, ruptur kantung amnion, riwayat persalinan prematur sebelumnya, rahim abnormal, malnutrisi, dan kelainan pada bayi. Bayi prematur bukan hanya tampilannya yang mungil, tapi kemampuan beradaptasinya di luar kandungan pun masih sangat terbatas. Oleh karena itu, bayi prematur butuh perawatan khusus dan lebih seksama. W HO mendefiniskan bayi prematur (preemies) adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu dihitung dari periode menstruasi terakhir. Bayi prematur terutama yang lahir di bawah 32-34 minggu, memiliki penampilan fisik yang khas: kulit lebih tipis dan gambaran pembuluh darah di bawahnya dapat terlihat. Kulitnya berwarna lebih merah, wajah dan tubuhnya tertutup oleh lanugo (rambut halus), tulang rawan telinga sangat elastis, puting payudara kecil, garis telapak kaki tipis, lebih sering tertidur, dan refleks hisap masih belum sempurna. 12 Siapa yang berisiko dan apa penyebabnya? Persalinan prematur sering terjadi pada wanita yang hamil di usia lebih dari 35 tahun atau hamil di usia kurang dari 19 tahun. Beberapa kondisi akan meningkatkan kelahiran prematur, seperti infeksi (termasuk infeksi saluran kemih, vagina, penyakit menular seksual, dan kemungkinan infeksi lainnya), tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan pembekuan darah, underweight atau overweight sebelum hamil, jarak antara kehamilan terlalu berdekatan, perdarahan per vagina, Kondisi lainnya yaitu merokok, minum alkohol, menggunakan obat terlarang, kekerasan rumah tangga, keterlambatan atau tidak pernah periksa kehamilan, dukungan sosial yang kurang, stres, dan pekerjaan yang membutuhkan berdiri dalam waktu lama, diyakini akan meningkatkan kelahiran prematur. Tiga kategori wanita yang mempunyai risiko tinggi mengalami persalinan prematur adalah wanita dengan persalinan prematur sebelumnya, wanita dengan kehamilan kembar, triplet atau lebih, wanita dengan rahim atau mulut rahim abnormal. Mendapatkan tumbuh kembang optimal Kemampuan beradaptasi bayi prematur agak terganggu karena organnya belum matang. Tak jarang, di awal kehidupannya, bayi prematur membutuhkan bantuan pernapasan agar tidak jatuh pada kondisi darurat. Ini dilakukan sampai ia stabil. diagnosa Tiga hal penting yang perlu dipantau pada bayi prematur, yaitu berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Perawatan metode kangguru Bila sudah stabil, bayi prematur harus mengejar pertumbuhan demi mencapai tumbuh kembang optimal. Ini memerlukan lingkungan optimal, yaitu dengan memberikan suhu optimal menggunakan inkubator atau Perawatan Metode Kangguru (PMK). Proses PMK berupa bayi telanjang diletakkan di dada ibu. Tubuh ibu berfungsi sebagai inkubator otomatis yang akan menyerap panas bayi apabila bayi kepanasan (hipertermi) dan akan menyalurkan panas tubuh bila bayi kedinginan (hipotermi). PMK diyakini lebih efektif dan murah. Kedua, memberikan nutrisi optimal, yaitu ASI prematur yang kandungan protein dan Bayi prematur dan komplikasinya yang mungkin timbul Bayi prematur merupakan masalah kesehatan yang serius dan mempunyai risiko tinggi terhadap komplikasi kesehatan bayi baru lahir. Risiko yang ditimbulkan sangat bergantung pada usia kehamilan. Makin kecil usianya, makin besar risikonya. Ketidakstabilan suhu, bayi prematur sulit untuk mempertahankan suhu tubuh karena peningkatan kehilangan panas. Lupa bernapas (apneu), bayi berhenti bernapas selama 20 detik atau lebih dan diikuti dengan penurunan frekuensi jantung. Paru-paru belum matang sehingga bayi akan sesak napas (Hyalin Membran Disease/HMD). Pertumbuhan pembuluh darah abnormal pada mata yang akan menyebabkan kebutaan (Retinopathy of Prematurity/ ROP). Perdarahan otak (Intraventricular Hemorrhage/ IVH). Bronchopulmonary Dysplasia/ BPD sering mengenai bayi prematur yang mendapat oksigen dalam jangka waktu lama. Gagal menutupnya duktus arteriosus (pembuluh darah yang menyuplai darah dari aorta ke paru-paru) menyebabkan peningkatan jumlah darah ke paru-paru dan menimbulkan kesulitan bernapas (Patent Ductus Arteriosus/PDA). Necrotizing enterocolitis (NEC), umumnya terjadi pada 2 – 3 minggu setelah lahir. Kondisi ini menyebabkan kesulitan makan, pembengkakan abdomen (perut) dan komplikasi lainnya. Bayi yang terkena dapat ditangani dengan pemberian antibiotik dan nutrisi intravena (pembuluh darah) sampai usus sembuh. Pada beberapa kasus, dibutuhkan pembedahan untuk membuang bagian usus yang rusak. Kebanyakan bayi prematur membutuhkan perawatan khusus di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan dokter spesialis dan peralatan khusus (ventilator, dll) untuk mengatasi kondisi kesehatannya. kalsiumnya tinggi. Karena ASI prematur hanya bertahan 3 minggu, selanjutnya dibutuhkan tambahan Human Milk Fortifier (HMF) ke dalam ASI yang telah diperas sampai berat badan bayi mencapai 2 kg. Apabila sejak awal tidak terdapat ASI, maka diperlukan susu prematur sampai mencapai 2 kg dan dapat dilanjutkan dengan after discharge formula. Pantau pertumbuhannya Tiga hal penting yang perlu dipantau pada bayi prematur, yaitu berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. 1. Rata-rata penambahan BB yang diharapkan perhari 20 g/hari dari usia koreksi 0-3 bulan 15 g/hari dari usia koreksi 3-6 bulan 10 g/hari dari usia koreksi 6-9 bulan 6 g/hari dari usia koreksi 9-12 bulan 2.Tinggi badan 1 cm/bulan 3.Lingkar kepala 0,5 cm/minggu Dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) Dokter Spesialis Anak, Konsultan Perinatalogi RS Pondok Indah-Pondok Indah 13 solusi Kontraksi Pada Kehamilan Kenali Jenis-Jenisnya Saat kehamilan sudah mencapai diatas 16 minggu, kadangkadang ibu sudah merasa adanya kontraksi pada rahim. Untuk yang baru pertama kali hamil, sering merasa bingung, apakah ini yang namanya kontraksi? Ini berbahaya atau tidak? Apakah akan terjadi kelahiran prematur, dan berbagai macam pertanyaan lainnya. R ahim adalah otot terbesar dalam tubuh perempuan. Di luar kehamilan, rahim juga sudah sering berkontraksi terutama saat menstruasi. Ketika perempuan hamil mengalami kontraksi, rahim akan meregang dan mengecil sehingga bayi terdorong ke saluran kelahiran. Saat awal kehamilan, kontraksi otot rahim justru berkurang untuk mengakomodasi dan melindungi konsepsi yang sedang tumbuh. Menjelang kehamilan cukup bulan, aktivitas otot rahim dan mulut rahim (serviks) meningkat. Bersamaan dengan 14 meningkatnya kontraksi otot rahim terjadi perubahan biokimia pada serviks, yang juga disebabkan peningkatan tekanan dalam rahim, maka terjadilah proses persalinan. JENIS-JENIS KONTRAKSI PADA KEHAMILAN KONTRAKSI DINI Bisa dirasakan pada trimester pertama kehamilan karena badan kita mulai beradaptasi dengan proses kehamilan. Regangan dari ligamen (jaringan penggantung) disekeliling rahim merupakan penyebab rasa tidak nyaman ini. Bila disertai keluar darah dianjurkan datang melakukan pemeriksaan untuk mencegah keguguran atau menyingkirkan kemungkinan kehamilan di luar rahim. KONTRAKSI BRAXTON HICKS Terjadi mulai trimester kedua kehamilan, kebanyakan pada trimester ketiga. Bisa terjadi jika ibu dalam solusi Saat awal kehamilan, kontraksi otot rahim justru berkurang untuk mengakomodasi dan melindungi konsepsi yang sedang tumbuh. keadaan lapar, capai, atau stres. Kontraksi biasanya tidak teratur dan tidak terlalu sakit. Mungkin kontraksi bisa teratur tapi akan hilang dengan sendirinya jika ada perubahan posisi atau melakukan aktifitas. Jika ini terjadi, coba tetap tenang, istirahat dan minum segelas air. KONTRAKSI PERSALINAN DINI Jika sudah minum segelas air, istirahat dan melakukan perubahan posisi kontraksi justru semakin kuat, teratur, dan semakin sering, maka kemungkinan besar sudah masuk ke awal persalinan. Bisa terjadi selama beberapa jam hingga lebih dari 1 hari. Pada kebanyakan ibu hamil rasa nyerinya justru dimulai dari pinggang dan menyebar ke depan. Saat kontraksi, bisa dirasakan dinding perut lebih keras. KONTRAKSI PERSALINAN AKTIF Lebih sering, bisa setiap 3-6 menit, lebih lama, 30- 60 detik tiap kontraksi, dan terasa lebih kuat. Rasanya mulai tidak nyaman sehingga untuk mengatasinya mulai diperlukan pengaturan nafas, pijat, meditasi, atau bahkan kompres hangat ataupun obat penghilang nyeri. Saat ini sering disertai keluar lendir merah kecoklatan, menandakan serviks mulai terbuka, maka bersiaplah untuk berangkat ke rumah sakit. sebagai sensasi yang luar biasa untuk meneran. Kontraksi tidak sekuat kontraksi transisi dan lebih ada jeda antara 2 kontraksi. KONTRAKSI TRANSISI Lama kontraksi bisa mencapai 90 detik, dirasa paling nyeri, dan sering tidak ada jeda antara kontraksi. Saat ini ibu sering gelisah, mengerang, berteriak, menggigil, dan merasa mual. Ini semua wajar jika terjadi. Untung periode ini berlangsung tidak terlalu lama. adalah proses alami, bukan suatu penyakit. Hendaknya seorang wanita mempersiapkan mental dan fisiknya, memilih dokter yang bisa dipercaya dan memilih rumah sakit dengan fasilitas yang lengkap dan reputasi yang baik. Selamat menikmati kehamilan dan proses persalinan. KONTRAKSI SAAT MENERAN Kontraksi ini akan membantu ibu untuk meneran. Akan dirasa KONTRAKSI MELAHIRKAN PLASENTA Setelah bayi lahir akan tetap ada kontraksi ringan dari rahim untuk melepas plasenta dari tempat implantasinya dan mencegah perdarahan. Kehamilan dan persalinan Dr. Bramundito Sp.OG Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Pondok Indah-Pondok Indah 15 solusi Bingung Puting Apa yang Harus Dilakukan? Bayi lahir memiliki kemampuan menyusu dengan teknik yang berbeda saat menyusu langsung pada payudara dibandingkan saat menyusu atau minum dari botol. Jika bayi baru lahir ditawarkan minum dari botol, bayi mungkin akan kehilangan kemampuannya menyusu langsung pada payudara. B ingung puting merupakan tindakan penolakan bayi untuk menyusu pada payudara karena ia kesulitan untuk melekat dan menghisap payudara. Ini terjadi karena bayi sudah dikenalkan dengan media menyusu lain seperti dot atau empeng. Kondisi ini sering ditemui sampai bayi berusia 5 minggu walaupun pada beberapa kasus masih bisa ditemui sampai bayi berusia 5 bulan. Mekanisme bayi menyusu pada payudara berbeda dengan 16 mekanisme bayi menghisap menggunakan dot atau empeng. Pada saat bayi menyusu pada ibu, terjadi koordinasi antara lidah, langit-langit mulut, gerakan rahang, dan otot-otot muka bayi terutama otot pipi. Bayi akan membuka lebar mulutnya, memasukkan puting dan sebagian atau seluruh areola ke dalamnya. Lidah menahan puting dan areola bersamaan dengan langit-langit mulut yang akan membentuk ‘dot’ panjang. Keadaan ini menciptakan kondisi vakum (kedap udara) di dalam mulut bayi pada saat memompa ASI, yang dilanjutkan dengan gerakan menelan. Saat bayi berhenti menghisap dan memompa, aliran ASI berhenti Saat menyusu dengan dot, gaya grafitasi bumi membuat aliran susu lebih mudah didapat. Bayi tidak perlu membuka mulut lebar saat memasukkan dot, dan dot tidak perlu masuk jauh ke dalam mulut bayi. Bayi menggunakan kedua bibirnya untuk menghisap. Lidah berada di depan dot, bergerak maju mundur menutup lubang dot yang berfungsi untuk menghentikan aliran susu saat alirannya terlalu deras. Susu tetap mengalir baik saat bayi menghisap atau tidak menghisap. Saat bayi menyusu pada ibu dengan mekanisme menghisap dari dot, puting payudara ibu akan mengalami trauma dan lama kelamaan aliran ASI akan terasa kurang deras. Bayi sulit melekat dan menghisap, sehingga pengosongan payudara tidak sempurna dan bisa menyebabkan payudara bengkak, berlanjut menjadi mastitis dan akhirnya timbul abses. Produksi ASI lama Kondisi bayi bingung puting sering ditemui sampai bayi berusia 5 minggu. solusi kelamaan akan berkurang sehingga bayi menolak untuk menyusu ke payudara ibu. Minum dengan botol lebih bersifat pasif tergantung dari kemiringan botol, besarnya lubang dan ketebalan karet dot. Tidak perlu membuka mulut lebar, aliran susu lebih mudah didapat, dan bayi menggunakan kedua bibirnya untuk menghisap. Dot tidak perlu masuk sampai ke arah langit-langit mulut, susu sudah bisa masuk mulut dengan mudah walaupun bayi tidak menghisap secara efektif. Aliran susu akan mudah keluar dan ini memudahkan bayi tersedak. Tampaknya bayi lebih mudah minum dengan dot, tetapi penelitian membuktikan, menyusu dari botol memerlukan energi yang lebih banyak untuk menahan agar bayi jangan sampai tersedak. Tanda-tanda yang bisa menunjukkan bayi sedang bingung puting: Bayi mendorong lidahnya ke atas selama menghisap dan mendorong payudara keluar dari mulutnya. Mulut tidak mau membuka lebar malah menguncup, ketika menyusu sering lepas, menjepit puting pada bagian depan mulut berkali-kali seperti bingung. Bayi rewel dan mudah marah karena ASI tidak mengalir semudah ketika menggunakan botol. Empeng akan mengganggu proses menghisap bayi. Bayi terbiasa mendapat comfort sucking melalui empeng. Hal ini akan mengganggu proses pelekatan bayi pada payudara ibu. Empeng maupun dot dapat mengganggu pertumbuhan rongga mulut dan langit-langit mulut, meningkatkan risiko tersedak, mengganggu pertumbuhan gigi, meningkatkan risiko terkena infeksi telinga, menyebabkan ketergantungan bayi pada empeng, dan risiko alergi Tips untuk menghindari bingung puting bayi 1 Sebelum terjadi kejadian bingung puting, hindari penggunaan dot dan empeng pada bayi yang muda, karena bayi belum mengetahui bagaimana cara menyusu yang benar. Belajar cara memberikan ASI perah dengan cangkir yang dilakukan oleh ayah atau pengasuh selain ibu. Bayi hanya menyusu langsung ke payudara ibu sehingga bonding ibu dan bayi tidak terganggu. Perbanyak skin to skin contact ibu dan bayi. Hal ini akan meningkatkan bonding ibu dan bayi, sekaligus merangsang bayi untuk menyusu pada payudara. 2 3 4 Berikan waktu ibu penuh untuk bayi dan delegasikan pekerjaan rumah tangga kepada orang lain. Kalau perlu, ibu cuti dahulu dari bekerja. Ibu memerhatikan asupan makanannya dengan makan makanan bernilai gizi seimbang dan cukup minum. Dukungan dari pasangan atau keluarga besar sangat diperlukan agar ibu tetap semangat menyusui bayinya. Susu formula bukan solusi pada kasus bayi bingung puting. Optimis dan tetap percaya diri. Tanamkan selalu bahwa ibu dan bayi pasti akan bisa melalui semua ini. 5 6 7 8 terhadap bahan dot akan meningkat. Bila bayi terlanjur mengalami bingung puting: Segera berkonsultasi ke Klinik Laktasi dengan konselor atau konsultan laktasi. Hentikan penggunaan dot atau empeng. Sementara bayi belum mau melekat pada payudara, gunakan alat bantu laktasi. Hal ini harus dilakukan karena bayi sudah terbiasa dengan aliran susu yang deras. Kontak kulit ibu dan bayi selama 24 jam penuh. Coba terus tawarkan bayi menyusu langsung dengan payudara. Sebaiknya, menyusui saat bayi tidak sedang dalam kondisi lapar atau haus. Hindari saat kondisi bayi mengantuk karena akan membuatnya lebih rewel lagi. Bila bayi sudah mulai melekat, tunggu mulutnya membuka lebar sebelum melekatkan payudara. Perah ASI dengan tangan untuk merangsang refleks pengeluaran ASI dan biarkan ASI menetes sebelum mencoba melekatkan payudara Bila produksi ASI berkurang, segera konsultasi ke Klinik Laktasi. 1 2 3 4 5 6 Jangan pernah menyerah untuk mencoba menyusui bayi. Coba terus menerus karena bayi akan belajar bagaimana menyusu yang benar. Lama kelamaan bayi akan terbiasa lagi menyusu langsung pada payudara. Dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah-Puri Indah 17 solusi Persalinan dengan Penyulit Ekstraksi Vakum dan Forceps Persalinan dan kelahiran merupakan suatu kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan manusia. Namun tidak semua ibu hamil bisa mengalami proses persalinan dengan lancar. Ada beberapa ibu hamil yang mengalami kesulitan saat menjalani persalinan. P eristiwa menyenangkan dan ditunggu-tunggu oleh pasangan ini terkadang juga menjadi saat yang mendebarkan bagi sang ibu. Apalagi jika persalinan tersebut disertai adanya penyulit seperti kekuatan kontraksi rahim yang lemah, bayi sulit dilahirkan (bayi besar atau bayi dengan kelainan bawaan), dan abnormalitas jalan lahir (panggul sempit dan adanya tumor jalan lahir). Berikut pembahasan tentang proses persalinan normal dan persalinan dengan penyulit. Persalinan normal yaitu bayi lahir melalui vagina tanpa bantuan alat. Tiga faktor penting penentu dalam persalinan normal adalah 3P (Power, Passenger, Passage) yaitu kekuatan ibu mengejan 18 (power), keadaaan janin yaitu janin besar dan kelainan letak janin (passenger) serta keadaan jalan lahir yaitu kelainan bentuk panggul, panggul sempit dan kelainan jalan lahir lunak (passage). Apabila ketiga faktor baik maka kemungkinan besar bayi dapat dilahirkan dengan baik. Pada saat ibu mengejan, janin akan terdorong ke bawah memasuki rongga panggul dengan kepala menekuk hingga dagu dekat dada. Kemudian, diikuti pergerakan selanjutnya yaitu keluarnya kepala, bahu, badan dan kedua kaki janin. Persalinan Dibantu Alat Kapan persalinan dibantu dengan alat? Persalinan dibantu dengan alat dapat dilakukan dengan syarat mutlak: 1. Diyakini tidak adanya penyulit (panggul sempit, dispoporsicephalo-pelvik/ CPD, kelainan pada jalan lahir seperti tumor jalan lahir, dan kelainan posisi kepala janin), diyakini bahwa bayi dapat lahir lewat vagina. 2. Bila kondisi kepala bayi sudah dalam fase pengeluaran dimana pembukaan mulut rahim sudah lengkap dan posisi kepala bayi sudah sangat didasar panggul (Hodge III-IV). Bila dalam keadaan diatas bayi masih belum dapat dilahirkan, maka atas indikasi waktu, ibu dan janin, dokter akan memutuskan persalinan dengan bantuan alat (vakum atau forceps) untuk mempercepat proses persalinan. Apabila adanya solusi penyulit persalinan dengan bantuan alat gagal, maka persalinan dilanjutkan dengan bedah Caesar (seksiocaesaria). Persalinan dengan bantuan alat dilakukan bila ada indikasi pada ibu dan bayi. Indikasi ibu antara lain ibu dengan pre eklampsia (darah tinggi), ibu dengan kelainan jantung, dan ibu yang kelelahan mengejan. Indikasi pada bayi yaitu pengeluaran janin tidak maju dan gawat janin dimana janin harus dilahirkan sesegera mungkin. Persalinan dengan Ekstraksi Vakum Vakum adalah alat dengan menggunakan tekanan negatif. Cara kerjanya cukup sederhana, cup vakum bertekanan negatif diletakkan pada kepala bayi lalu bersamaan dengan ibu mengejan, mulut rahim yang terbuka penuh dan kepala bayi sudah berada di dasar panggul, cup vakum ditarik dengan lembut sesuai arah jalan lahir. Komplikasi akibat vakum yang dapat terjadi pada ibu antara lain perdarahan dan perlukaan jalan lahir, sedangkan pada bayi dapat terjadi bila kondisi syarat kurang terpenuhi sehingga menyebabkan antara lain luka atau lecet pada kulit kepala, cephal hematoma (bekuan darah pada kepala akibat cup vakum yang akan hilang sendiri dalam waktu seminggu) dan perdarahan otak. Persalinan Dibantu Forceps Alat bantu lainnya yaitu forceps, adalah alat bantu berupa sendok yang Persalinan dengan ekstrasi vakum Persalinan dibantu forceps “Tiga faktor penting penentu dalam persalinan normal adalah 3P (Power, Passenger, Passage)”. terbuat dari logam. Perbedaan vakum dengan forceps yaitu persalinan dengan forceps dapat dilakukan meskipun ibu tidak dapat mengejan. Indikasi forceps pada ibu yaitu ibu kelelahan, ibu dengan penyakit jantung dan paru yang tidak boleh mengejan. Indikasi pada janinnya itu gawat janin dan harus dilahirkan segera mungkin. Daun forceps (blade) akan diletakkan diantara kepala bayi kemudian dikunci sehingga kepala bayi dapat tercengkram dengan baik, lalu forceps ditarik keluar sesuai dengan arah jalan lahir sampai akhirnya bayi lahir. Komplikasi forceps pada ibu hampir sama dengan vakum, sedangkan komplikasi pada bayi bila dilakukan dengan tidak cermat antara lain kerusakan saraf wajah (saraf facialis / saraf ketujuh), luka pada kepala/wajah dan retaknya tulang kepala Persalinan dengan bantuan alat dapat dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses persalinan pada fase pengeluaran kepala yang disertai dengan penyulit agar dapat melahirkan bayi yang sehat dan ibu yang selamat. Akan tetapi syaratsyarat untuk dapat dilakukan bantuan persalinan dengan alat harus diyakini terpenuhi, sehingga komplikasi pada ibu dan janin tidak terjadi. Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K) Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, Konsultan Onkologi Ginekologi RS Pondok Indah-Pondok Indah 19 solusi Kanker Leher Rahim Deteksi Sejak Dini! Kanker leher rahim (kanker serviks) merupakan kanker terbanyak selain kanker payudara yang diderita perempuan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kanker serviks menjadi penyebab utama kematian karena penyakit kanker. Setiap 2 menit, ada kematian perempuan karena kanker serviks di dunia. Sedangkan di Indonesia, ditemukan 41 kasus baru dan 20 kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks setiap harinya. P enyebab utama kanker serviks adalah infeksi HPV (Human Papiloma Virus) yang merupakan virus DNA yang me­nimbulkan perubahan pera­ngai permukaan sel (neoplasia/ dysplasia) di serviks. Dari sekian banyak HPV, diketahui hanya tipe HPV onkogenik tertentu yang paling sering menyebabkan kanker serviks, yaitu HPV tipe 16, 18. Penularan infeksi HPV dapat terjadi karena hubungan seksual. Risiko 20 penularan menjadi meningkat bila seorang wanita sering berganti-ganti pasangan seksual, perokok, serta terinfeksi HIV/AIDS atau penyakit kelamin lainnya. Penularan juga mudah terjadi karena kekurangan asam folat serta zat-zat antioksidan seperti vitamin C dan vitamin A; juga pada wanita pengguna KB hormonal jangka panjang. Deteksi penyakit pra-kanker serviks Banyak cara untuk mendeteksi pra-kanker serviks. Yang pertama adalah Pap Smear yang merupakan teknik sitologi yang diperkenalkan dr. G. Papanicolaou dan dr. A Babel pada 1928. Hasil pap smear dapat men­ deteksi adanya infeksi HPV dan lesi pra-kanker serviks dengan melihat perubahan sel-sel yang terjadi di permukaan sel mulut rahim. Untuk meningkatkan akurasi hasil skrining kanker serviks, teknik ini telah dikembangkan dengan teknik sitologi solusi berbasis cairan (Thin Prep Pap Test). FDA Amerika merekomendasi pemeriksaan tes pap cara baru ini untuk mengatasi masalah negatif palsu yang sering terjadi pada pemeriksaan pap smear konvensional. Di Eropa, semua pemeriksaan Pap Smear dilakukan dengan teknik Thin Prep. Angka sensitivitas pemeriksaan adalah 60-80%. Pemeriksaan yang lain, Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Pemeriksaan IVA secara klinik merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan mengamati serviks dengan terlebih dahulu memberikan pulasan asam asetat (asam cuka) 3—5% sehingga hasilnya dapat langsung dilihat dengan mata telanjang. Dugaan adanya kanker serviks bila di permukaan serviks ditemukan adanya epitel (permukaan sel) berwarna putih. Akan tetapi, angka sensitivitasnya hampir sama, yaitu 70%. Ada pula pemeriksaan yang dilakukan dengan Tes DNA HPV. Tes ini untuk mendeteksi adanya infeksi HPV dengan cara melakukan usapan pada lendir mulut rahim. Kemudian, sampel lendir tersebut diproses di laboratorium. Bila hasilnya positif, menandakan adanya infeksi HPV onkogenik (16/1 8/31/33/35/39/45/51/52/56 Skrining kanker serviks dapat mulai dilakukan 2 tahun setelah perempuan melakukan hubungan seksual yang dilanjutkan dengan pemeriksaan setiap tahun. {1) Kolposkopi. (2) Perkembangan stadium kanker serviks. /58/59/68). Sensitivitas tes ini untuk mendeteksi infeksi HPV mencapai 97%. Berikutnya adalah Kolposkopi yang merupakan pemeriksaan oleh dokter ginekologi dengan menggunakan alat kolposkopi, yaitu mikroskop binokuler dengan sumber cahaya yang terang untuk membesarkan gambaran visual serviks sehingga dapat menegakkan diagnosis adanya kelainan serviks sampai kanker serviks. Indikasi pemeriksaan kolposkopi adalah bila ditemukan adanya hasil positif dari pemeriksaan pap smear, thin prep, IVA, DNA HPV. Alat ini sangat sensitif untuk mendeteksi adanya kelainan pada mulut rahim. Setelah terdeteksi adanya pra-kanker serviks atau kanker serviks, dapat dilakukan tindakan pengobatan yang bergantung pada derajat beratnya lesi pra-kanker. Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks seyogyanya hanya dilakukan pada wanita yang pernah berhubungan seksual. Skrining dapat mulai dilakukan 2 tahun setelah perempuan melakukan hubungan seksual yang dilanjutkan dengan pemeriksaan setiap tahun. Untuk perempuan belum menikah, dapat melakukan pencegahan primer dengan pemberian vaksin HPV sejak usia dini 9—10 tahun. Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K) Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Konsultan Onkologi Ginekologi RS Pondok Indah-Pondok Indah 21 TEKNOMEDIS Induksi Persalinan Cara Menimbulkan Proses Persalinan Setiap ibu hamil pasti menginginkan persalinannya berjalan dengan normal dan lancar sehingga bayi yang nanti dilahirkan akan selamat dan sehat. N amun tidak semua kehamilan dapat berlangsung dengan proses persalinan normal sesuai dengan umur kehamilannya, yaitu antara 37 minggu sampai 41 minggu. Kadangkadang persalinan harus dilakukan lebih cepat saat umur kehamilannya belum cukup matang (kurang dari 37 minggu) atau untuk kehamilan yang sudah melewati waktunya (lebih dari 41 minggu). Cara menimbulkan proses persalinan ini dinamakan Induksi persalinan. Induksi persalinan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mekanik dan kimiawi, yang pada dasarnya 24 kedua cara diatas adalah merangsang pengeluaran hormon prostalglandin yang berperan dalam merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi secara ritmis. Induksi secara “mekanik” dapat dilakukan dengan membuka mulut rahim (serviks) dan melepaskan kulit ketuban dari dinding mulut rahim (stripping), memasang balon kateter, atau memecahkan selaput ketuban. Sedangkan induksi secara “kimiawi” yaitu menggunakan obat-obatan yang diminum, lewat vagina atau melalui infus. Ada beberapa indikasi kehamilan yang perlu dilakukan induksi persalinan : 1. Ketuban pecah dini – yaitu pecahnya ketuban sebelum memasuki waktu persalinan 2. Hipertensi dalam kehamilan (Pre Eklamsia – Eklamsia) 3. Kehamilan lewat waktu 4. Pertumbuhan janin TEKNOMEDIS 3. Herpes genetalia aktif 4. Ca servik dan syarat serta dilakukan pengawasan yang ketat. Pada umumnya induksi persalinan cukup ditakuti para ibu yang akan mengakhiri kehamilan dengan mengupayakan persalinan normal (per vagina), namun dengan penjelasan yang lengkap dan jelas serta memperhatikan kesiapan fisik dan mental, memperhatikan indikasi dan kontra indikasinya, maka induksi persalinan akan berjalan lancar. Sedangkan untuk kontra indikasi dapat dikelompokkan yaitu : Dari bayi: 1. Malpresentasi (posisi bayi tidak sesuai dengan alur persalinan normal) 2. Bekas operasi sesar atau pengambilan tumor jinak rahim (mioma) – ini tidak mutlak 3. Plasenta Previa Totalis (PPT) 4. Makrosomia (bayi besar) 5. Hydrosephalus (kepala membesar) Beberapa yang harus diperhatikan pada pelaksaan induksi persalinan : 1. Pasien yang di induksi persalinan harus berada di rumah sakit oleh karena diperlukan pengawasan yang ketat selama tindakan. 2.Memerlukan pemeriksaan penunjang meliput: darah dan urine lengkap – berguna untuk persiapan tindakan bedah Sesar seandainya induksinya gagal kesejahteraan janin, meliputi Non stess test (NST), Contraction stress test (CST), maupun Profil Biofisik – berguna untuk mengetahui kelayakan induksi persalinan Skor “BISHOP” - berguna untuk mengetahui tingkat kesiapan mulut rahim (servik) 3. Selama induksi persalinan pasien harus selalu diawasi secara periodik dengan Cardio Toco Grafi (CTG) untuk mengevaluasi kekuatan kontraksi rahim dan variabilitas denyut jantung janin. Dari ibu: 1. Ibu dengan tinggi badan < 150 cm 2. Panggul sempit Induksi persalinan pada umumnya cukup aman asalkan memperhatikan indikasi, kontra indikasi Dr. Yuslam Edi Fidianto Sp.OG Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi RS Pondok Indah-Pondok Indah Induksi persalinan pada umumnya cukup aman asalkan memperhatikan indikasi, kontra indikasi dan syarat serta dilakukan pengawasan yang ketat. 5. 6. 7. 8. 9. terhambat (PJT) atau IUGR = intra uterine growth retardation Hipertensi kronis Inkompatabilitas Rhesus (darah) Amnionitis atau Korioamnionitis Sousio Plasenta Diabetes Mellitus Berapa kali dan berapa lama induksi persalinan dapat dilakukan? Pada umumnya induksi dimulai pada pagi hari dan akan dievaluasi secara rutin untuk melihat kemajuan persalinannya. Apabila dalam 10 sampai 12 jam induksi bayi belum lahir, maka induksi persalinan dapat diistirahatkan untuk diulang esok hari. Pengulangan induksi persalinan paling banyak sampai tiga kali atau tiga hari berurutan. Apabila setelah tiga kali dilakukan induksi persalinan dan bayi belum berhasil lahir, maka akan dilakukan bedah sesar. Angka kejadian gagalnya induksi persalinan yang diakhiri dengan bedah sesar tidak lebih dari 10%. 25 TEKNOMEDIS Tes OAE & BERA Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada Anak Gangguan pendengaran pada anak perlu dideteksi seawal mungkin mengingat pentingnya peranan fungsi pendengaran dalam proses perkembangan bicara. Anak yang tuli (gangguan pendengaran berat) dan tidak mendapat penanganan yang baik akan sulit mengembangkan kemampuan bicara, sehingga mengalami hambatan berkomunikasi dan pada akhirnya akan menghambat perkembangan kepribadian, kecerdasan, serta penampilannya sebagai makhluk sosial. M enemukan kasus ketulian sedini mungkin melalui program skrining pendengaran universal pada bayi baru lahir atau Universal Newborn Hearing Screening (UNHS) adalah deteksi awal yang tepat sebelum semuanya terlambat. Menggunakan dua alat skrining pendengaran; OAE dan BERA, setelah gangguan pendengaran dapat dideteksi sedini mungkin, intervensi dini pun dapat segera dilakukan, sehingga diperoleh perkembangan bahasa dan komunikasi yang optimal. 26 Skrining pendengaran Hanya 10% dari seluruh bayi yang lahir terdapat faktor risiko gangguan pendengaran. Lainnya, sebanyak 50% anak yang mengalami gangguan pendengaran tidak mempunyai faktor risiko. Ini menjadi alasan kuat diadakannya skrining menyeluruh Anatomi sistem pendengaran pada bayi baru lahir yang bertujuan mengidentifikasi bayi dengan gangguan pendengaran dan dilakukan intervensi sebelum usia 6 bulan. Tanpa program skrining pendengaran, umumnya ketulian sejak lahir terlambat diketahui. Alat OAE (Otoaccoustic emissions) akan mengukur respons rumah siput (kokhlea) bayi baru lahir terhadap rangsang suara. Jika hasilnya jelek, skrining ulangan pada saat usia 1 bulan sangat dianjurkan. Alat kedua disebut BERA (Brainstem Evoked TEKNOMEDIS Alat OAE Respons Audiometri) yang mengukur respons saraf pendengaran yang terletak setelah rumah siput. Pemeriksaan dengan kedua alat tersebut sama sekali tidak sakit dan tidak berbahaya serta dapat dikerjakan saat bayi tidur. OAE Tes ini dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam keadaan bayi tidak menangis. Tes dilakukan dengan menempatkan probe kecil yang berisi mikrofon dan speaker ke telinga bayi. Tes OAE hanya membutuhkan waktu 5-15 menit. Alat ini akan menunjukkan pada pemeriksa apakah terdapat respons/ emisi dan besarnya kekuatan respon. Jika ada emisi, maka bayi dinyatakan pass (lulus) dan jika tidak, dinyatakan refer (gagal). Bayi yang dinyatakan pass bisa disimpulkan tidak ada gangguan di kokleanya. Namun tidak bisa dinyatakan pasti tidak ada gangguan pendengaran. Ini karena dalam proses mendengar banyak sekali organ yang berperan Hanya 10% dari seluruh bayi yang lahir terdapat faktor risiko gangguan pendengaran. Faktor risiko ketulian pada bayi: Riwayat keluarga gangguan pendengaran bawaan Infeksi saat kehamilan yang berkaitan dengan gangguan pendengaran, seperti TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirusdan Herpes), syphilis, dan varicella Kelainan bentuk kepala dan wajah Berat badan lahir rendah (< 1500 g) Lahir prematur (< 37 mg) Hyperbilirubinemia Sepsis Penggunaan obat-obatan yang bersifat merusak sel saraf pendengaran (alcohol, cocaine, methyl mercury, thalidomide, antibiotika tertentu, furosemide) Meningitis Nilai apgar saat lahir yang rendah Pengguaan alat bantu pernapasan Ditemukan sindrom yang berkaitan dengan gangguan pendengaran (Waardenburg syndrome, Traecher Collins syndrome) dalam hantaran suara, mulai dari daun telinga, gendang telinga, tulang pendengaran, koklea, saraf pendengaran, hingga otak sebagai terminal akhir. BERA Tes BERA umumnya baru dilakukan ketika bayi berusia 3 bulan atau lebih. Tes ini lebih lama dibandingkan tes OAE dan juga dilakukan dalam keadaan bayi tidur. Prinsip tes ini adalah mencatat perjalanan rangsangan suara yang diberikan, mulai dari telinga luar, telinga tengah, koklea, saraf pendengaran, hingga ke batang otak. Berbeda dengan tes OAE yang menyatakan pass atau refer, tes BERA menunjukan ada atau tidaknya gelombang I-V pada tiap kekerasan suara (desibel) yang diberikan. Pada kasus bayi dengan tuli sangat berat, tidak didapatkan gambaran gelombang I-V walaupun diberikan rangsangan sampai 100 desibel. Dengan dilakukannya kedua tes ini pada seluruh bayi, terutama yang mempunyai faktor risiko sebelum usia 6 bulan, diharapkan dapat diketahui sedini mungkin adanya ketulian pada bayi. Pada akhirnya, penanganan yang cepat, seperti penggunaan alat bantu dengar dan terapi wicara, dapat segera dilakukan. Semakin terlambat diketahui dan ditangani, ketulian sejak lahir akan berdampak semakin buruk terhadap perkembangan bicara dan bahasa anak. Dr. Agus Subagio, Sp.THT Dokter Spesialis THT RS Pondok Indah-Pondok Indah & RS Pondok Indah-Puri Indah 27 TEKNOMEDIS Mioma Uteri Pengganggu Organ Reproduksi Perempuan Mioma Uteri, kependekan dari Leiomioma Uteri (Fibroid) merupakan sejenis tumor atau benjolan jinak otot polos. Benjolan ini umumnya menempati rahim dan sekitarnya. Karena termasuk tumor jinak, maka kemungkinan benjolan ini menjadi ganas atau bertransformasi menjadi kanker sangat kecil (sekitar 0,05%). M ioma uteri akan berkembang baik kalau ada rangsangan hormon estrogen. Inilah yang membuat mioma uteri sering dijumpai pada usia reproduktif. Gejala mioma uteri ditandai dengan nyeri di perut bagian bawah, atau di sekitar pinggul, nyeri saat sanggama, nyeri saat haid, perdarahan 28 haid sangat banyak, dan haid tak beraturan (sering haid), perut terasa penuh. Di sebagian perempuan, kadang mengeluhkan frekuensi buang air kecil yang tinggi (ingin pipis terus). Ukuran dan Lokasi Pengaruh mioma uteri terhadap kesehatan dan kesuburan wanita sangat ditentukan oleh ukuran dan lokasinya. Mioma uteri yang terletak di luar rahim dan masih di ronggga perut biasanya akan berhubungan dengan rahim melalui satu tangkai yang memberikan darah sebagai sumber kehidupan benjolan ini. Dalam dunia medis, ini disebut pedunculated fibroid. Benjolan ini dapat bergerak sesuai dengan perubahan posisi badan. Akibatnya, bukan tidak mungkin akan terjadi pembelitan pada tangkainya. Jika hal itu terjadi, benjolan ini akan kekurangan darah sehingga menyebabkan kematian pada jaringan mioma. Saat terjadi pembelitan tangkai, penderita akan mengalami kesakitan perut yang sangat hebat dan terjadi secara mendadak. Tindakan pengobatannya adalah dengan mengangkat mioma tersebut. Lain halnya jika letak mioma di rongga panggul dan berukuran besar. Mioma ini bisa menimbulkan rasa sakit pinggang bagian bawah. Jika benjolan ini menekan saluran air seni dari ginjal ke kandung kemih, akan memberikan efek bendungan terhadap ginjal. Lama-kelamaan, fungsi ginjal akan terganggu. Jika mioma uteri berada di mulut rahim dan berhubungan dengan dinding rahim melalui satu tangkai sebagai sumber makanan, keluhannya dapat berupa pendarahan terusmenerus yang bercampur lender. Posisi mioma seperti TEKNOMEDIS 1 2 (1)Uterine Lipoleiomyoma (2)Uteri (3)Leiomyoma 3 Pengaruh mioma uteri terhadap kesehatan dan kesuburan wanita sangat ditentukan oleh ukuran dan lokasinya. itu juga akan memperkecil kemungkinan penderita untuk bisa hamil. Dalam dunia medis, mioma jenis ini juga dikenal dengan pedunculated submucous fibroid. Mioma uteri yang tumbuh di dinding rahim bisa menonjol keluar, ke dalam, atau terbenam di dalamnya. Mioma uteri yang menonjol keluar dikenal dengan istilah subserous fibroid. Efek mioma uteri jenis ini lebih banyak ke arah mekanis, seperti menekan kandung kemih, usus besar, ataupun saluran telur. Akibat yang ditimbulkan tergantung efek penekanan itu. Bisa gangguan buang air kecil, besar atau tidak hamil. Mioma uteri yang terbenam di dalam dinding rahim dikenal dengan istilah intramural fibroid. Posisi mioma uteri ini dapat mengganggu kontraksi rahim. Seharusnya, saat menstruasi rahim akan memeras darah haid keluar dari ronggnya. Karena ada mioma uteri di dinding rahim, proses pemerasan itu akan terganggu. Akibatnya, darah haid yang seharusnya bisa keluar lancar akan terganggu, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman serta pendarahan menstruasi agak lama dan banyak. Mioma uteri yang berada di sebelah dinding dalam dikenal sebagai submucous fibroid. Mioma uteri jenis ini paling sering menimbulkan masalah pendarahan. Ini karena lokasinya di permukaan dalam dinding rahim walaupun berukuran kecil. Deteksi Mioma Uteri Umumnya mioma uteri dapat diketahui dari pemeriksaan ginekologi dan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan USG bisa menggambarkan dengan jelas letak, ukuran, dan karakteristiknya. Untuk penanganannya, akan disesuaikan berdasarkan keluhan yang timbul. Bisa dilakukan operasi pengangkatan atau cukup diikuti perkembangannya secara periodik. Dr. Azen Salim Sp.OG(K) Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, Konsultan Fetomaternal RS Pondok Indah-Pondok Indah 29 terminologi Necrotizing enterocolitis Diagnosa Tingkatan dan Gejala Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis gravidarum dibagi tingkat I, II, dan III. Gejala Hiperemesis gravidarum tingkat I adalah nafsu makan dan berat badan menurun, nyeri epigastrium, penurunan tekanan darah sistolik, lidah kering, turgor kulit kurang, dan mata cekung. Hiperemesis gravidarum tingkat II gejalanya mual muntah hebat, lemah, apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, suhu badan meningkat (dehidrasi), mata cekung dan ikterik ringan, oliguria dan konstipasi. Pada tingkat III gejalanya mual muntah berhenti, kesadaran menurun (somnolen hingga koma), nadi kecil, cepat dan halus, suhu badan meningkat, dehidrasi hebat, tekanan darah turun sekali, ikterus dan terjadi komplikasi fatal ensefalopati wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental). Human Milk Fortifier Bubuk berisi ekstra kalori untuk meningkatkan berat bayi yang lahir prematur dan mempercepat penyerapan/ mineralisasi. Idealnya, bayi prematur harus tumbuh sekitar 15-30 gram per hari seperti saat berada dalam kandungan. Untuk mencapai pertumbuhan itu, bayi prematur memerlukan 120 gram kalori dari per 1000 gram berat badan yang dimiliki saat ini. Biasanya, setelah bayi prematur mencapai berat badan ideal, pemakaian Human Milk Fortier dapat dihentikan. Human Milk Fortier hanya bisa dicampurkan ke dalam ASI. Sumber: www.lusa.web.id perpustakaancyber.blogspot.com milissehat.web.id Penyakit inflamasi usus pada bayi prematur. NEC melibatkan infeksi dan peradangan yang menyebabkan kerusakan usus atau bagian dari usus. Penyebab pasti NEC tidak diketahui, tetapi ada beberapa teori yang menyatakan ini disebabkan jaringan usus bayi prematur yang masih lemah dengan sedikitnya aliran darah dan oksigen. Saat proses pencernaan dimulai, makanan bergerak sepanjang usus, bakteri yang normal berada di usus dapat masuk dan merusak dinding jaringan usus. Vena cava inferior Pembuluh vena yang berasal dari organ-organ tubuh bagian bawah, seperti lambung, usus, hati, pankreas, paru-paru, ginjal, kaki, dan lain sebagainya. 31 cegah Epidural, si Pereda Nyeri Pada Persalinan Normal Rasa nyeri sampai saat ini tetap menjadi perhatian utama para ibu yang akan melahirkan. Demi menghindar dari nyeri, banyak para ibu yang memilih jalan melahirkan dengan cara section cesarea. Padahal, memilih operasi caesar untuk menghindari rasa sakit melahirkan bukanlah pola pikir yang tepat. R asa nyeri sebenarnya merupakan hal alamiah yang terjadi pada ibu hamil sebagai tanda akan mulainya proses persalinan. Rasa nyeri juga terkait dengan akumulasi dari beberapa faktor pengaruh seperti tingkat psikologis, rasa panik, rasa takut juga trauma masa lalu. Apa rasa nyeri tidak bisa dihindari? Jawabnya bisa karena kini tersedia berbagai macam obat pereda rasa sakit yang dapat menjadi pilihan ibu yang akan melahirkan. Salah satunya adalah anestesi epidural. Apa itu Anestesi epidural? Suatu teknik anestesi dengan menyuntikkan obat anestesi lokal yang dilakukan di daerah pinggang belakang ke dalam ruang epidural (suatu rongga didalam tulang punggung). Saat obat anestesi ini memasuki ruang epidural, maka rangsang nyeri akan 32 dihambat sehingga nyeri yang dialami ibu menghilang, tetapi ibu tetap dalam keadaan sadar dan kontraksi persalinan terus dipantau. Tujuan pemberian anestesi epidural pada persalinan adalah untuk mengurangi rasa nyeri tetapi tidak menghilangkannya sama sekali. Tindakan ini dilakukan oleh dokter anestesi dan sifat pembiusan ini adalah memblok daerah bagian bawah tubuh. Bagaimana caranya? Seorang dokter spesialis anestesi akan melakukan tindakan epidural ini. Pasien akan diposisikan melengkung dengan tidur menyamping ataupun duduk. Kemudian dibersihkan dengan cairan antiseptik dan diberikan anestetik lokal untuk memati rasakan daerah yang akan dipasang epidural. Setelah disuntikkan dan terasa mati rasa, dimasukan selang kecil dari dalam jarum ke daerah epidural. Selang ini akan dipertahankan untuk pemberian obat anestetik lokal. Apa keuntungannnya? Pasien bisa beristirahat jika persalinan lebih lama Dengan terbebasnya dari rasa tidak nyaman saat persalinan pasien akan merasakan pengalaman melahirkan yang lebih nyaman. Biasaya ibu hamil akan tetap sadar dan bisa berpartisipasi aktif dalam persalinan Penggunaan epidural pada saat persalian sudah banyak digunakan di luar negeri dan terus menerus disempurnakan dengan teknik yang diperbaiki dan obat-obatan yang lebih aman. Jika harus dilakukan operasi sectio cesarea, obat anestesi bisa langsung diberikan lewat epidural tanpa harus dilakukan penyuntikan ulang. cegah Apa kerugiannya? Epidural bisa menyebabkan penurunan tekanan darah sehingga selalu dipantau. Bisa merasakan menggigil kedinginan, sakit punggung atau rasa tidak nyaman pada tempat terpasang kateter epidural, mual dan kesulitan berkemih. Kadang kadang bisa terjadi kesulitan untuk mengedan sehingga diperlukan penanganan tambahan seperti infus oxytosin, vakum atau forcep. Hal yang sering menjadi pertanyaan seputar epidural? Sakitkah saat pemasangan epidural? Tentunya berbeda-beda jawabannya. Karena sebelum mendapat penyuntikan anestetik lokal biasanya tidak terasa nyeri. Beberapa ibu akan merasakan rasa tidak nyaman dan seperti tertekan saat dimasukkan selang epidural. Kapan sebaiknya epidural dilakukan? Biasanya dilakukan pada saat persalinan yang aktif dengan pembukaan serviks 3 -4 cm. Jika epidural dipasang terlalu dini, bisa menyebabkan perlambatan waktu persalinan. Apa efeknya terhadap bayi? Banyak penelitian yang mengatakan epidural cukup aman untuk bayi. Ada beberapa yang mengatakan bisa menyebabkan bayi menjadi lebih lemah saat menyusui, meskipun ini bisa disebabkan banyak faktor seperti dosis obat, lamanya persalinan itu sendiri dan karakteristik masing-masing bayi yang berbeda. Apa yang dirasakan setelah epidural terpasang? Rasa nyeri akibat kontraksi uterus akan berkurang, biasanya sekitar 10-20 menit setelah pemberian obat maka nyeri akan menghilang atau berkurang. Lamanya tergantung dari obat anestetik yang diberikan jika efeknya sudah mulai menghilang maka dapat diberikan dosis ulangan. Apakah masih bisa mengedan? Pada umumnya masih bisa merasakan kontraksi untuk mengedan, jika tidak bisa merasakan kontraksi biasanya sudah terpasang alat untuk mengukur denyut jantung janin dan derajat kontraksi rahim. Sehingga bidan atau dokter spesialis kandungan akan memberitahukan anda untuk mengedan. Apakah epidural selalu berhasil menghilangkan nyeri? Umumnya epidural bekerja efektif untuk mengurangi rasa nyeri, tetapi ada beberapa wanita yang masih merasakan nyeri atau pun merasakan obat bekerja lebih baik pada satu sisi. Tujuan pemberian anestesi epidural pada persalinan adalah untuk mengurangi rasa nyeri tapi tidak menghilangkannya sama sekali. Epidural bukan merupakan pilihan jika ada kondisi: Menggunakan pengencer darah Jika kadar trombosit rendah Dalam keadaan syok atau perdarahan Terdapat infeksi pada kulit di punggung Mempunyai infeksi yang sistemik Tidak dapat ditentukan lokasi untuk penempatan epidural seperti terdapat kelainan pada tulang belakang Jika persalinan terlalu cepat sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan tindakan Dimana bisa didapatkan? Di Indonesia epidural memang masih belum populer dibandingkan di luar negri, walaupun sudah banyak tenaga profesional dokter Indonesia yang mahir melakukannya. Tanyakan pada dokter dan rumah sakit tempat Anda ingin melahirkan, dan konsultasikan pula hal-hal yang memungkinkan Anda aman untuk melakukan tindakan ini, karena kondisi kesehatan setiap orang berbeda. Tempat penyuntikan Dr. Harry Pahala Siregar, Sp.An Dokter Spesialis Anestesiologi RS Pondok Indah-Puri Indah 33 cegah Tubuh berwarna kebiruan pada bayi baru lahir merupakan kondisi yang mengkhawatirkan. Warna kebiruan atau sianosis, dapat terlihat pada kulit, bawah kuku, juga bagian mukosa tubuh. Sianosis bisa merupakan tanda penyakit yang membahayakan nyawa, namun bisa juga merupakan kondisi normal, tergantung jenisnya. Dikenal dua tipe sianosis: perifer dan sentral. Blue Baby S ianosis perifer, yang lebih sering disebut sebagai akrosianosis, adalah warna kebiruan pada tangan dan kaki yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh darah perifer. Ini kondisi yang normal terjadi pada neonatus (bayi baru lahir). Sianosis sentral adalah warna kebiruan pada membran mukosa, bibir, kulit dan bawah kuku, yang mengindikasikan adanya kondisi serius dan mengancam nyawa sampai terbukti sebaliknya. Dokter yang menangani akan segera melakukan berbagai tindakan evaluasi untuk mengetahui dan mengatasi penyebab sianosis sentral. Penyebab Terdapat beberapa penyakit yang dapat menyebabkan sianosis sentral, seperti penyakit jantung bawaan, 34 kelainan pada saluran napas, susunan saraf pusat, hematologi, maupun gangguan metabolik. Penyakit jantung bawaan dengan manifestasi sianosis adalah kelainan yang menyebabkan darah langsung mengalir dari sirkulasi pulmonal ke dalam sirkulasi sistemik. Penyakit jatung yang sering menyebabkan kondisi ini adalah tetralogi Fallot, transposisi pembuluh darah besar, atresia triskupid, trunkus arteriosus, dan anomali Ebstein. Gangguan pernapasan yang dapat menyebabkan bayi tampak biru dapat terjadi pada saluran napas bagian bawah maupun atas. Kelainan saluran napas atas seperti atresia khoana, Pierre Robin Sequence, higroma kistik dan mikrognatia dapat menyebabkan bayi biru akibat sumbatan. Kelainan saluran napas bawah yang sering menjadi penyebab bayi biru adalah pneumonia dan atelektasis. Sepsis atau kondisi infeksi neonatal harus dipikirkan menjadi salah satu diagnosis banding dalam evaluasi bayi baru lahir yang terlihat biru, karena kondisi ini menyebabkan peningkatan pemakaian oksigen. Gangguan pernapasan yang dapat menyebabkan bayi tampak biru dapat terjadi pada saluran napas bagian bawah maupun atas. cegah Bayi yang berisiko tinggi untuk mengalami sepsis adalah bayi dengan riwayat infeksi pada ibu, infeksi pada plasenta (korioamnionitis), ketuban pecah lebih dari 18 jam, dan bayi yang lahir prematur. Kelainan pada hemoglobin seperti anemia, polisitemia dan methemoglobinemia akan mengganggu transport oksigen ke seluruh tubuh dan menyebabkan sianosis. Anamnesis Pada kasus sianosis pada bayi baru lahir, dokter akan memusatkan perhatian untuk mencari faktor risiko dari penyebab sianosis yang telah dijelaskan sebelumnya. Faktor risiko prenatal seperti riwayat keluarga, obat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan, kondisi kesehatan ibu selama kehamilan, serta hasil pemeriksaan USG antenatal. Selain itu akan juga dicari faktor-faktor risiko perinatal seperti infeksi ibu atau ketuban pecah dini. Demikian pula akan diperhatikan gejala-gejala yang muncul setelah lahir seperti kesulitan dalam pemberian minum, kesulitan kenaikan berat badan, mudah berhenti/lelah saat menyusu, sesak napas, prematuritas, riwayat perawatan di ruang rawat intensif neonatal (NICU), hipotermia, atau demam. Evaluasi klinis dan penunjang Tujuan dari evaluasi pada bayi yang mengalami sianosis adalah untuk identifikasi dan memberikan terapi suportif segera bagi bayi dengan kondisi kritis serta menentukan kelainan yang mendasari, sehingga intervensi yang berfokus pada penyebab dapat dilakukan sesegera mungkin. Dokter akan dengan cepat menentukan berat ringannya penyakit berdasarkan penampakan klinis, usaha napas dan sirkulasi. Bayi dengan kelainan jantung bawaan akan terlihat lemah atau tidak aktif, serta menangis lemah. Dapat terlihat juga adanya peningkatan usaha napas, suara napas yang abnormal, atau retraksi pada kasus yang diakibatkan oleh kelainan pada saluran napas. Pemeriksaan awal yang biasanya dilakukan untuk mencari kemungkinan penyebab meliputi penilaian tanda vital, saturasi oksigen, kadar gula darah, pemeriksaan darah perfier lengkap dan elektrolit, analisis gas darah, dan foto Roentgen dada. Dokter juga akan menghitung frekuensi, memeriksa bunyi jantung untuk adanya bunyi abnormal seperti murmur atau gallop, serta besarnya tekanan nadi dan ada tidaknya pembesaran hati. Tidak semua kelainan jantung bawaan akan menghasilkan bunyi jantung yang abnormal (murmur). Apabila dicurigai adanya kelainan jantung bawaan akan dilakukan pemeriksaan rekam gelombang jantung (EKG) dan ekokardiografi, serta konsultasi ke dokter jantung anak. Untuk membedakan apakah kondisi sianosis diakibatkan oleh kelainan pada paru atau jantung, dokter dapat melakukan tes hiperoksia. Pada kondisi yang dicurigai sebagai infeksi, pemeriksaan penunjang seperti kultur darah dan urin, urinalisis, atau analisis cairan serebrospinal dapat dilakukan apabila ada indikasinya. Tata laksana Pada bayi yang mengalami sianosis, tata laksana segera harus dilakukan untuk mempertahankan fungsi kardiorespirasi supaya perfusi dan oksigenasi jaringan yang baik tetap dapat berlangsung. Bayi dengan sianosis akan diberikan oksigen hingga pernapasannya membaik. Bayi juga akan dipantau menggunakan monitor kardiorespirasi untuk mengawasi berbagai perubahan tanda vital yang terjadi. Terapi empiris harus segera diberikan hingga kelainan yang mendasari ditentukan. Pada bayi yang stabil atau pasca stabil, tata laksana selanjutnya disesuaikan dengan kemungkinan penyebab sianosis. Pada kecurigaan kelainan jantung bawaan, konsultasi dengan ahli jantung anak akan dilakukan sesegera mungkin untuk menentukan diagnosis serta tata laksana selanjutnya. Pemberian antibiotik intravena sesegera mungkin dilakukan pada kecurigaan adanya infeksi neonatal. Pada masalah saluran napas diperlukan pemakaian alat bantu napas seperti continous positive airway pressure (CPAP) atau ventilator. 1 Dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah-Puri Indah 35 cegah Gangguan Reproduksi Pada Pria dan Wanita Terjadinya kehamilan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu sel sperma, sel telur, dan pertemuan di antara keduanya. Proses alami ini merupakan hasil kerja sama yang kompleks dari berbagai organ tubuh. Gangguan pada satu organ saja bisa mengakibatkan kegagalan reproduksi. 36 P roduksi sel telur diawali dengan proses pematangan dalam indung telur sebelum sel telur dilepaskan dalam proses ovulasi. Ovulasi yang terjadi sebulan sekali ini ditentukan oleh interaksi hormonal dari bagian otak yang disebut hipotalamus, kelenjar hipofisis yang terdapat di dasar otak, dan indung telur. Setelah ovulasi, sel sperma mempunyai kesempatan lebih kurang 24 jam untuk membuahi sel telur sebelum sel telur ini mati. Untuk bertemu dengan sel telur yang berada di pangkal saluran telur setelah ovulasi, sel sperma yang berada dalam vagina harus melewati leher rahim, rongga rahim, dan saluran telur. Dalam perjalanan panjang ini, dari jutaan sel sperma hanya tersisa sekitar 100-200 sperma berkualitas baik yang mencapai sel telur dalam waktu beberapa menit setelah ejakulasi. Setelah dibuahi, sel telur akan menempuh jalan balik melalui saluran telur yang sama ke dalam rongga rahim dan kemudian tertanam dalam selaput lendir pembungkus rongga rahim untuk berkembang menjadi janin. Berikut, beberapa penyebab gangguan reproduksi pada wanita. Gangguan ovulasi Pada wanita, 40% kegagalan reproduksi disebabkan oleh gangguan fungsi indung ovulasi. Gangguan ini sering ditandai dengan adanya siklus haid yang tidak teratur. Diagnosis gangguan ovulasi bisa dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonografis (USG) yaitu dengan memantau pertumbuhan folikel dalam indung telur. Cara lain adalah dengan mengukur kadar berbagai hormon dalam darah. Penyumbatan saluran telur Bila terjadi penyumbatan saluran telur akibat peradangan, tindakan operasi, endometriosis, atau cegah kelainan bawaan, sel sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur. Penyumbatan ini bisa dideteksi dengan pemeriksaan histerosalpingografi (HSG). Pada HSG, zat kontras dimasukkan ke dalam rongga rahim. Pergerakan zat kontras yang mengisi rongga rahim dan kedua saluran telur akan dipantau dengan alat Rontgen. Penyebab-penyebab lain Kerusakan jaringan saluran leher rahim bisa menyulitkan penetrasi sel sperma. Di samping itu, bila terdapat antibodi terhadap sperma dalam lendir saluran leher rahim bisa menyebabkan kematian sel sperma saat melewati saluran leher rahim. Selaput lendir rongga rahim tidak bisa berfungsi normal bila pernah mengalami peradangan, tindakan kuret berulang, atau pada kelainan bawaan rahim. Sementara, penyebab infertilitas pada pria lebih bersifat multifaktor; dapat berasal dari kelainan saluran kemih serta daerah kemaluan, infeksi kelenjar aksesori pria, naiknya suhu kantung kemaluan (skrotum), pelebaran pembuluh darah balik di skrotum (varikokel), gangguan hormon, kelainan genetik, serta faktor imunologi pria. Dari 30—40 % kasus, ditemukan bahwa gangguan terdapat pada hasil analisis cairan spermatozoa dan tidak berhubungan dengan riwayat atau kelainan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium endokrin. Gangguan yang tidak diketahui penyebabnya disebut infertilitas pria idiopatik. Kelainan cairan spermatozoa yang ditemukan dapat berupa penurunan jumlah spermatozoa (oligospermia), turunnya kecepatan spermatozoa (astenozospermia), dan kelainan bentuk pada spermatozoa (teratozospermia). Pada wanita, 40% kegagalan reproduksi disebabkan oleh gangguan fungsi indung ovulasi. Defisiensi testikular (kegagalan pembentukan spermatozoa) Gangguan dalam pembentukan spermatozoa yang berasal dari penyebab selain gangguan pada kelenjar hipotalamushipofisis di otak dan sumbatan pada saluran 1 2 (1) Belahan otak. (2) Kelenjar Hipotalamus. kemaluan pria. Jenis ini merupakan salah satu kelainan tersering dari penyebab infertilitas pada pria. Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan keadaan ini antara lain adalah tidak terbentuknya biji kemaluan (testis), kelainan pembentukan testis, kelainan genetik (sindrom Klinefelter, mikrodelesi kromosom Y, dan mutasi gen lainnya), trauma, terpuntirnya testis, infeksi testis, faktor luar (efek samping obatobatan, radiasi, suhu panas), varikokel, dan pembedahan yang dapat mencederai pembuluh darah pada testis. Azoospermia obstruktif Keadaan tidak adanya spermatozoa pada cairan ejakulat karena adanya sumbatan pada saluran keluarnya spermatozoa. Sumbatan daerah saluran epididimis merupakan yang tersering. Sumbatan ini bisa diakibatkan karena adanya infeksi pasca-pembedahan atau kelainan bawaan. 37 cegah Varikokel disebabkan oleh melebarnya pembuluh darah balik (vena) yang terdapat pada saluran spermatozoa testis. Salah satu gangguan ovarium. Varikokel Juga merupakan penyebab utama kemandulan pada laki-laki. Varikokel disebabkan oleh melebarnya pembuluh darah balik (vena) yang terdapat pada saluran spermatozoa testis. Pelebaran ini menyebabkan gangguan sirkulasi darah testis dan menghangatkan suhu testis. Bila keadaan ini dibiarkan berlangsung lama, maka akan menyebabkan kerusakan pada testis sehingga fungsi utamanya sebagai pabrik spermatozoa menjadi terganggu. Gejala varikokel hampir tidak dirasakan atau disadari oleh penderitanya. Beberapa penderita hanya merasakan ketidaknyamanan pada testis yang terkena, namun itu pun sangat jarang. Varikokel dapat diperiksa dengan pemeriksaan langsung oleh dokter 38 melalui perabaan atau dipastikan dengan USG Doppler. Hipogonadisme Ditandai dengan adanya gangguan fungsi testis yang dapat berpengaruh pada pembentukan spermatozoa dan atau pembentukan hormon testosteron. Gangguan fungsi testis ini disebabkan oleh tiga faktor besar, antara lain gangguan pada testis atau yang disebut sebagai hipogonadisme hipergonadotropik primer, gangguan pada produksi hormon gonadotropinreleasing hormone (GnRH), dan gonadotropin (FSH, LH) atau yang disebut sebagai hipogonadisme hipogonadotropik sekunder serta gangguan insensitivitas hormon androgen. Kriptorkidismus Merupakan keadaan dimana dalam kantong kemaluan tidak terisi testis. Keadaan ini merupakan kelainan bawaan paling sering pada pria, dan ditemukan 2—5% pada bayi laki-laki yang baru lahir. Pada 20% kasus, ditemukan testis berada di rongga perut. Penyebab kriptorkidismus bersifat multifaktor, antara lain gangguan pengaturan sistem endokrin dan gangguan pada gen. Kriptorkidismus nantinya dapat menganggu fungsi testis sehingga dapat menyebabkan keadaan infertilitas pada pria. Infeksi kelenjar aksesori pria Dapat terjadi di saluran uretra (uretritis), kelenjar prostat (prostatitis), testis (orkitis), dan epididimis (epididimitis). Infeksi ini bisa diakibatkan karena bakteri, trauma, dan reaksi alergi. Pemilihan terapi pada infertilitas pria berdasarkan atas penyebab infertilitas. Secara umum, terapi dapat dilakukan dengan terapi obat-obatan dan atau terapi pembedahan. Pada keadaan tertentu, terapi juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknik reproduksi bantuan (assisted reproduction). Dr. Med. dr. Calvin Tjong, Sp.OG Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Pondok Indah-Puri Indah dr. Arry Rodjani, Sp.U Dokter Spesialis Urologi RS Pondok Indah-Pondok Indah h i at u s P3k dari Bumbu Dapur Beberapa bumbu yang biasa menambah cita rasa dalam masakan, ternyata bisa menjadi penolong pertama pada kecelakaan ringan yang terjadi di rumah. Apa saja bumbu-bumbu itu? Bawang merah ternyata bisa digunakan sebagai obat oles saat mengalami luka bakar kecil. Caranya, cukup membelah bawang merah dan segera oleskan pada bagian yang terkena luka bakar. Ini membantu mengurangi rasa perih. Selain luka bakar, bawang merah juga efektif mengatasi rasa sakit saat tersengat lebah. Saat mengalami radang tenggorakan, cobalah berkumur dengan air garam. Garam memiliki sifat anti peradangan. Sumber: foxnews.com, detik.com, medicaldaily.com Kuatkan Jantung Dengan Musik Penelitian dalam kongres European Society of Cardiology di Amsterdam menunjukkan bahwa mendengarkan lagu favorit dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mempercepat waktu pemulihan penyakit kardiovaskular. Meskipun belum begitu jelas bagaimana mekanismenya, namun mendengarkan musik setidaknya 30 menit, berhubungan dengan pe-ningkatan 19 persen fungsi jantung. Penelitian ini melibatkan tiga kelompok: kelompok pendengar musik, kelompok olahraga, dan kelompok yang melakukan keduanya. Di akhir percobaan, kelompok yang melakukan keduanya mengalami peningkatan kapasitas latihan dan kesehatan jantung sebesar 39 persen, 10 persen lebih tinggi dibanding kelompok yang hanya berolahraga. Kelompok yang hanya mendengarkan musik menunjukkan peningkatan fungsi jantung setinggi 19 persen. Nutrisi Penghambat Kebotakan Mengatasi kerontokan rambut yang kerap dialami pria saat memasuki usia 30-an, ada beberapa nutrisi yang bisa rajin dikonsumsi. Zinc yang didapat dalam gandum, daging sapi, dan tiram mampu meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan jaringan rambut. Protein memiliki peranan dalam pertumbuhan rambut dan menguatkan akar. Kekurangan protein berarti membuat rambut mudah rontok dan patah. Rajinlah mengonsumsi susu kedelai, ikan, daging, dan putih telur sebagai sumber protein. Raspberry Tingkatkan Kesuburan Pria Rajin mengonsumsi Raspberry bisa meningkatkan vitamin c dan kadar magnesium. Ini ikut memberi pengaruh meningkatkan kesuburan pada pria. Diketahui juga, antioksidan dalam Raspberry mampu melindungi kesehatan sperma. Hal tersebut terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti di US Department of Lawrence Berkley National Laboratory Energy. Melibatkan 80 sukarelawan pria, terungkap bahwa mereka yang rajin mengonsumsi vitamin c, mengalami kerusakan DNA sperma 20 persen lebih sedikit dibandingkan mereka yang kurang mengonsumsi vitamin c. 41 profil Dr. Azen Salim, Sp.OG(K) Spesialis Kebidanan & Kandungan, Konsultan Fetomaternal RS Pondok Indah-Pondok Indah Perjalanan kehamilan seorang perempuan juga kerap diselingi dengan masalah seperti pendarahan dan ketuban pecah pada kehamilan muda, plasenta previa, pre eklampsia, dan janin tidak berkembang. Mengantisipasi hal tersebut, para ibu membutuhkan kualitas Antenatal Care (ANC) yang baik dari dokter yang profesional. Dr. Azen Salim, Sp.OG (K) adalah salah satunya. M enurut Dokter Azen, pendarahan di masa hamil umumnya terjadi di trimester pertama. Pendarahan dalam jumlah sedikit seperti bercakbercak pada kehamilan minggu ke 7-9 merupakan hal yang normal karena implantasi embrio pada dinding rahim menyebabkan dinding rahim melepaskan sejumlah kecil darah dan berlangsung satu hingga dua hari. “Namun, pendarahan pada awal kehamilan juga perlu diwaspadai karena bisa jadi merupakan ancaman keguguran. Jika mengalami pendarahan hebat yang diikuti dengan kram perut atau disertai keluarnya darah beku atau jaringan fetus, kemungkinan sang ibu mengalami keguguran. Untuk itu, walaupun normal dialami pada kehamilan awal, para ibu tetap harus memeriksakan diri ke dokter untuk menghindari terjadinya komplikasi kehamilan lain,” paparnya. Doker yang mengambil spesialisasi kebidanan dan kandungan serta master di bidang Ultrasonografi Klinik di Zagreb (Kroasia) ini juga bicara tentang kehamilan yang ikut mengubah sistem kardiovaskuler. 42 “Hipertensi saat kehamilan bisa menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan kematian janin di dalam rahim, juga berakibat terjadinya pelepasan plasenta dini dari dinding rahim yang sangat membahayakan ibu dan janin. Jika tidak ditangani dengan tepat, memunculkan risiko kejangkejang dan kematian ibu juga janin. Karena risiko tinggi tersebut, biasanya persalinan dapat dipercepat sebelum usia kehamilan 37 minggu,” jelas Dr. Azen. Dokter Azen juga dikenal sebagai Konsultan Fetomaternal yang andal. Fetomaternal adalah salah satu cabang subspesialisasi dari bagian kandungan dan kebidanan (obstetri dan ginekologi) yang menangani masalah penyakit ibu hamil, perkembangan dan diagnosis gangguan janin di dalam kandungan, serta kasus kehamilan dengan risiko tinggi. Pemantauan kehamilan secara detil untuk mengetahui adanya masalah dalam kandungan dilakukan dengan cara ultrasonografi 4 dimensi (USG 4D) atau USG real-time 3D. Tentang USG 4D, dokter Azen menyatakan, “USG 4D merupakan ultrasonografi volume sehingga memungkinkan analisa terhadap kondisi bayi dari berbagai sudut. Dengan mengetahui permasalahan lebih awal, calon ibu dan keluarga bisa membahas langkah-langkah perbaikan dan tindakan lebih lanjut dengan dokter ahli terkait guna memberikan penanganan lebih cepat sehingga harapan kesembuhan bisa diantisipasi.” profil Dr. Budi Wiweko Sp.OG, KFER Spesialis Kebidanan & Kandungan, Konsultan Fertilitas Endokrinologi & Reproduksi RS Pondok Indah-Pondok Indah Sebagai dokter spesialis yang khusus menangani kasus-kasus infertilitas, Dr. Budi Wiweko Sp.OG punya tantangan terbesar: memaksimalkan peluang kehamilan, yang nyaris tanpa harapan. P asalnya, kemungkinan hamil untuk masalah infertilitas yang tidak diobati sama sekali, peluangnya hanya 1-3 persen. Tugas seorang dokter adalah membuat peluang itu jadi lebih meningkat, angkanya pun tidak bisa 100 persen. Menurut dokter yang mengambil gelar Konsultan Fertilitasnya di Universitas Indonesia itu, pasien yang mencoba program bayi tabung punya peluang sebesar 30-40 persen untuk bisa hamil. Ketidakberhasilan program bayi tabung memang selalu ada. Dr. Budi pun selalu menjelaskan berbagai kemungkinan tersebut pada pasiennya sedari awal. Dia berusaha menjaga sebaik mungkin agar pasien tidak merasa kecewa. Untuk itu setiap kali pasien berkonsultasi, keterbukaan informasi dan komunikasi yang baik selalu jadi kunci. Hanya saja sekali lagi tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi dengan kemampuan dokter yang mumpuni dan peralatan lengkap di RSPIPondok Indah, tentunya sudah banyak sekali pasien yang berhasil ditolong oleh Dr. Budi. “Paling berkesan sewaktu saya membantu pasanganpasangan yang sudah 15 tahun menikah dan belum punya anak. Itu sangat membahagiakan,” ujar dokter kelahiran Jakarta 15 Agustus 1971 tersebut. Dia juga menyarankan bagi para pasien yang sudah menikah 1 tahun, namun belum dapat keturuan sebaiknya langsung periksakan ke dokter. Menurut Dr. Budi, pasangan suami istri dengan usia perkawinan tersebut, seharusnya punya peluang 85 persen hamil. Maka dari itu jika belum hamil juga, kemungkinan besar ada masalah infertilitas. Selain menangani berbagai masalah ketidaksuburan, Dr. Budi juga kerap menangani kasus gangguan haid. Menurutnya nyeri haid tidak boleh diremehkan, karena efeknya juga bisa menyebabkan infertilitas. Dia menjelaskan bahwa kasus yang paling sering ditanganinya adalah nyeri haid karena kista endometriosis (kista coklat). Kista tersebut sebenarnya adalah tumor jinak, hanya saja kalau didiamkan salah satu efeknya bisa berakibat pada infertilitas. “Maka dari itu, kalau seorang remaja putri punya permasalahan seperti belum haid di usia 11-14 tahun, nyeri haid, atau haidnya banyak sekali, ya harus segera mungkin harus memeriksakan diri ke dokter,” paparnya penutup percakapan. 43 profil Dr. H. Djoko Sekti Wibisono, Sp.OG-KFER Spesialis Kebidanan & Kandungan, Konsultan Fertilitas Endokrinologi & Reproduksi RS Pondok Indah-Pondok Indah Awalnya ingin menjadi seorang insinyur, Dr. Djoko akhirnya beralih menjadi seorang dokter karena diinspirasi oleh sang Ibu. Kini, beliau menjadi salah satu dokter RSPI-Pondok Indah yang mendalami bidang fertilitas endokrinologi dan reproduksi. C ita-citanya sejak kecil adalah untuk menjadi seorang insinyur yang andal. Namun, dikarenakan beberapa faktor, beliau memutuskan untuk menjadi seorang dokter. Pencapaian cita-cita ini sudah direncanakan bersama kedua orang tuanya sejak jauh-jauh hari yakni sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sang Ibu memiliki peran penting dalam perjalanan karier beliau. Salah satu alasan mengapa dr.Djoko mengambil spesialis kandungan adalah agar dapat menolong calon ibu sekaligus janin yang ada di dalam kandungan. “Sambil menyelam, minum air”, tuturnya. Oleh karena itu, beliau menjalani studinya dengan penuh komitmen dan kedisiplinan. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, dokter yang juga menyukai olahraga renang ini mendaftarkan studi perguruan tingginya 44 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Setelah lulus dari kedokteran umum, Dr. Djoko meneruskan studinya dengan mengambil Spesialis Obstetri Ginekologi di Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro pada tahun 1986. Pada tahun 1987, beliau sudah bergabung di RSPI-Pondok Indah. Pada tahun 1998, beliau sempat mengikuti pendidikan khusus Laparoskopi Endoskopi di FKUI yang tersertifikasi. Atas saran para seniornya, beliau juga meneruskan studinya dengan mengambil sub-spesialisasi di bidang Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi (FER) di FKUI selama 2 tahun. Berbagai kasus telah ditanganinya, khususnya yang berkenaan dengan masalah kandungan. “Penyakit yang umum terjadi adalah nyeri haid yang seringkali terjadi pada remaja dan dewasa. Tapi, saya juga banyak menangani pasien-pasien yang akan dan sudah dalam masa menopause,” ceritanya. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) yang merupakan kumpulan gejala infertilitas juga mulai menyerang banyak wanita. Wanita dengan PCOS memiliki siklus haid yang panjang dan cenderung memiliki tingkat hormon lakilaki yang lebih tinggi. Jika tidak segera ditangani, wanita-wanita dengan PCOS akan sulit hamil bahkan bisa terserang kanker. “Tapi tak perlu khawatir, wanita dengan PCOS tetap dapat mengandung dan menyusui dengan melakukan berbagai terapi,” jelasnya. Menurut beliau, kasus-kasus infertilitas di kota besar cenderung meningkat. Hal ini terjadi karena banyak pasangan yang tengah fokus pada perjalanan karier sehingga menunda memiliki momongan. Kondisi kota besar yang memiliki tingkat polusi dan tingkat stress yang tinggi juga turut mengambil peran pada tingkat kesuburan wanita dan pria. profil Dr. Bramundito Sp.OG Spesialis Kebidanan & Kandungan RS Pondok Indah-Pondok Indah Sosoknya tenang dan penuh perhatian. Itulah standar pelayanan yang selalu dibuat oleh Dr. Bramundito Sp.OG. Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi di RSPI-Pondok Indah ini memiliki motto selalu bekerja dengan hati dan hati-hati. “B ekerja dengan hati itu maksudnya seorang dokter harus bisa merasakan apa yang dialami oleh pasien. Bayangkan kalau pasien itu diri kita sendiri atau keluarga kita,” ujar dokter lulusan spesialis kebidanan dan kandungan dari FKUI tersebut. Maka dari itu, sangat penting adanya komunikasi dengan pasien dalam setiap kesempatan konsultasi. Dokter harus punya kemampuan mendengar keluhan dengan baik, agar dapat mendiagnosis setiap keluhan secara cermat. Hal tersebut merupakan kunci bagi dokter untuk memberikan penanganan yang tepat. Apalagi 70 persen kasus yang kerap dialami oleh Dr. Bramundito adalah pelayanan persalinan, dimana melibatkan dua nyawa, yaitu ibu dan anak. Maka ketelitian sangatlah dituntut dalam kesehariannya. Di situlah terlihat pentingnya motto hati-hati, yang selalu dipegang teguh dokter kelahiran 6 Mei 1962. “Kebidanan dan kandungan tingkat emergency-nya cukup tinggi, dan tidak bisa menunda. Untuk itu kita haruslah bekerja dengan standar profesi terbaik,” ujar dokter yang kerap disapa Bram tersebut. Oleh karena bekerja dengan hati dan kehati-hatiannya itu, Dr Bram pernah memiliki kenangan manis dalam menolong kelahiran prematur. Ketika itu dia menangani pasien dengan usia kandungan 6,5 bulan, berat bayi hanya 700 gram dan harus segera melahirkan. Dengan penanganan yang tepat, akhirnya bayi tersebut dapat diselamatkan begitu juga dengan ibunya. Bagi dia, itulah salah satu puncak kepuasan dalam karirnya. Bisa menolong pasien dengan sebaikbaiknya merupakan kebahagiaan yang tidak ternilai. Selain karena profesionalisme-nya dalam bekerja, Dr Bram juga merasa sangat terbantu dengan fasilitas mumpuni yang ada di RSPI. “Bagi saya itu sangat berkesan sekali, sangat senang bisa menolong orang,” paparnya. Harapan Dr. Bram, fasilitas baik dan petugas medis yang profesional bisa juga diaplikasikan di seluruh Indonesia. Hal tersebut sangat penting, terutama untuk mengurangi risiko kematian pada ibu dan anak saat proses persalinan. Apalagi mengingat anak merupakan aset berharga, untuk cerahnya Indonesia di masa depan. 45 profil Dr. Aman Bhakti Pulungan Sp.A(K) Spesialis Anak, Konsultan Endokrin Metabolik & Diabetes Anak RS Pondok Indah-Pondok Indah Menjadi profesional di bidang medis anak adalah passion dan panggilan jiwa bagi Dr. Aman Bhakti Pulungan Sp.A(K). Menurut dia, membantu anak-anak sembuh dari penyakit merupakan tugas mulia. Dia meyakini bahwa menyembuhkan seorang anak, sama dengan menyembuhkan bangsa ini agar bisa memiliki harapan di masa depan. “K unci keberhasilan bangsa ini, ya dari generasi penerusnya yaitu anak-anak,” papar dokter kelahiran Sumatera Utara tersebut. Untuk itulah, Dr. Aman begitu peduli terhadap berbagai masalah anak terutama dalam bidang Endokrin Metabolik & Diabetes. Pasalnya, anak-anak yang bermasalah atau memiliki kelainan hormon, kecerdasan dan kepintarannya tidak terganggu dan pertumbuhannya bisa dioptimalkan. Kalau saja masalah hormon itu bisa diatasi, bukan tidak mungkin pasienpasien itu nantinya menjadi calon pemimpin bangsa. Berangkat dari harapan tersebut membuat Dr. Aman benarbenar fokus pada permasalahan Endokrin Metabolik & Diabetes. Bukan hanya aktif dalam mengobati pasien, tapi dia juga giat berkampanye dan melakukan kajian terhadap bidang ini di berbagai organisasi kesehatan. 46 Di tingkat internasional, beliau pernah menjalani fellowship Endokrin Anak di Vrije University Belanda dan pernah menjabat sebagai Presiden Asia Pacific Paediatric Endocrine Society (APPES) tahun 2010-2012. Sampai saat ini, Dr. Aman juga termasuk dalam anggota council di International Society for Pediatric Adolescent Diabetes. Dalam proyek skala nasional, Dr. Aman merupakan Project Leader untuk Diabetes Mellitus tipe 1 pada anak. Ia sangat aktif berkampanye soal diabetes pada anak untuk lima tahun ke belakang. Penyebaran informasi tentang diabetes ia sebarkan kemana saja, baik lewat media massa, ataupun akun media sosial pribadinya. Twitter @amanpulungan pun tak luput menjadi media untuk memberi kultwit -kuliah twittersingkat tentang diabetes anak. Berbagai penyakit lain yang masih berkaitan dengan endokrin juga kerap disinggungnya. Misalnya saja gangguan pertumbuhan dan obesitas anak. Setelah kampanye diabetes, Dr. Aman berencana meningkatkan awareness masyarakat tentang penyakit endokrin lain yaitu Osteogenesis Imperfekta atau keropos tulang pada anak sehingga anak sering patah tulang. Menurut dia, penyakit ini sudah mulai banyak di Indonesia. Permasalahannya banyak orang belum paham tentang penyakit tersebut. “Di kalangan dokter sendiri belum banyak yang tahu,” jelasnya. Dr. Aman berencana membuat masyarakat paham akan penyakit tersebut. Dia akan bekerjasama dengan organisasi sejenis di Australia, Vietnam, Philiphina dan lain-lain dalam membentuk organisasi bagi para penderita Osteogenesis Imperfekta. “Mimpi saya adalah bisa meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak Indonesia. Saya ingin anak-anak itu sehat dan senang. Saya akan sedih ketika gagal memberikan apa yang mereka inginkan (yaitu kesembuhan),” tutup Dr. Aman. profil Dr. Setyowati Sudjatmiko Sp.A(K) Spesialis Anak, Konsultan Nefrologi Anak RS Pondok Indah-Pondok Indah Cintanya kepada dunia kedokteran diawali dengan rasa cintanya kepada anak-anak. Ia menjalani profesinya dengan hati dan keikhlasan. D okter spesialis anak ini mengawali studinya di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan lulus sebagai dokter umum pada tahun 1977. Karena rasa cintanya kepada anak-anak, Dr. Setyowati memutuskan untuk mendalami dunia anakanak dengan meneruskan pendidikan di Fakultas Universitas Indonesia, mengambil studi kedokteran spesialis anak yang diselesaikan pada tahun 1987. Selama menjalani pendidikan, ia menemukan banyak kasus atau penyakit yang menyerang ginjal pada anak. Hal ini mendorongnya untuk mengambil kesempatan belajar di Melbourne selama 3 bulan, mempelajari Diagnosis & Management of Kidney Diseases, Hemofiltration (CAVH - Continuous ArterioVenous Hemofiltration) dan Peritoneal Dialysa, khususnya CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis). Di tahun 1990, Dr. Setyowati juga berhasil mendapatkan beasiswa untuk mempelajari transplantasi ginjal di Belanda dan di 1995 di Fellowship Nephrology Department, Royal Children Hospital Adelaide untuk Management of Kidney Transplantation dan CVVH (Continuous VenoVenus Hemofiltration) serta Nutrition in Renal Disease. Selama menjalani profesinya, Dr. Setyowati Sudjatmiko. Sp.A tidak pernah mengukur keberhasilannya dengan kepuasan. “Allahlah yang menyembuhkan, bukan saya. Saya sangat senang dan selalu bersyukur atas kesembuhan para pasien saya,” katanya. Yang terpenting baginya adalah bekerja dan melayani para pasien dengan hati yang ikhlas, bersungguhsungguh dan selalu berusaha melakukan yang lebih baik. “Semua saya lakukan karena Allah. Allah-lah penentunya,” lanjutnya. Ia selalu mengawali hari-hari dengan berdoa untuk mendapatkan kebaikan dalam setiap langkahnya terutama saat menangani para pasien yang sudah dianggap seperti anak-anaknya sendiri. Sepulang dari Australia pada tahun 1987, beliau dihadapi dengan kasus Gagal Ginjal Stadium Terminal pada pasien anak laki-laki berusia 5 tahun. Kasus ini dianggapnya sebagai kasus kritis yang paling ber- kesan selama dirinya berprofesi sebagai Konsultan Nefrologi. Beliau menerapkan terapi CAPD dengan bantuan peralatan CAPD yang kala itu di dapatnya di Melbourne. Sebelum tahun 2000, kasus yang serupa juga pernah beliau tangani di RSPI-Pondok Indah dan diterapkan dengan terapi yang sama. Bagi dokter yang memulai kariernya di RSPI-Pondok Indah sejak 1987, pengetahuan mengenai tumbuh-kembang anak sangatlah penting. Semua Dokter Spesialis Anak harus mahir dan terampil mendeteksi adanya penyimpangan dini pada tumbuh-kembang anak. Anak harus diberikan asupan yang terbaik sejak dini. Bayi berumur 0-6 bulan sedapat mungkin diberikan ASI Eksklusif dan secara bertahap diberikan makanan padat yang kaya dengan kandungan protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang disesuaikan dengan kebutuhan usianya. 47 profil Dr. Santoso Soeroso Sp.A(K), MARS Spesialis Anak, Konsultan Jantung Anak RS Pondok Indah-Pondok Indah Ketekunannya mengemban pendidikan kedokteran sejak bangku kuliah membawanya menjadi salah satu dokter spesialis jantung anak terbaik di Tanah Air. D ua tahun ditugaskan di Unit Gawat Darurat membuatnya mahir membaca EKG atau elektrokardiografi. Hal ini pula yang menjadi salah satu alasan mengapa Dr. Santoso memilih subspesialis jantung anak sebagai bidang utamanya. Pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ini mengemban pendidikan dari banyak negara. Pada tahun 1984 beliau menerima beasiswa dari World Health Organization (WHO) untuk mempelajari kardiologi anak dan meraih beasiswa yang serupa dari The Heart Institute of Japan yang membawanya menetap di Tokyo selama 3 bulan. Tak berhenti di sini, beliau juga melanjutkan studinya ke Swedia selama 1 tahun dan pada tahun 1992 beliau mendapatkan pengakuan sebagai Konsultan Dokter Anak khusus jantung. Sebagai pribadi yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, beliau pun tak melulu mempelajari halhal yang bersifat medis. Pada era tahun 1990-an, Dr. 48 Santoso memutuskan untuk mendalami studi manajemen dan administrasi rumah sakit di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan menyelesaikannya di tahun 1996. Beliau selalu mendedikasikan tenaga dan ilmunya untuk kemajuan dan kepentingan dunia kedokteran khususnya pada sub-spesialisasi jantung anak. Tepat pada bulan April 2009, pria yang awalnya bercita-cita sebagai seorang arsitek ini memulai kariernya sebagai salah satu dokter spesialis anak di RS Pondok Indah-Pondok Indah yang ia jalani sampai saat ini. Selama menjalani profesinya sebagai dokter, beliau kerap menemukan penyakit jantung rematik pada anak. “Penyakit jantung rematik adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri streptococcus beta hemolyticus group A suka berada di lingkungan yang tidak bersih,” paparnya. Penyakit yang dikenal sebagai Rhematic Heart Disease (RHD) ini biasanya menyerang anak yang berusia antara 5-15 tahun dan termasuk berbahaya karena menyebabkan efek jangka panjang pada kulit, jantung, otak dan persendian serta meningkatkan risiko gagal jantung, stroke dan bahkan kematian. Umur 3-5 bulan merupakan usia dimana jantung tengah tumbuh pada janin sehingga tumbuhkembang anak perlu dipantau sejak ada di dalam kandungan. Pada masa pertumbuhan, anak seringkali dihadapi berbagai macam penyakit salah satunya yaitu demam. Menurut Dr. Santoso, penting bagi setiap orang tua untuk memiliki termometer dan menyediakan obat anti-demam seperti paracetamol untuk mencegah demam yang berkelanjutan. Yang utamanya adalah bahwa anak harus diberikan ASI, vaksinasi dan orang tua wajib memeriksakan perkembangan dan pertumbuhan anak ke dokter secara rutin. profil Dr. dr. H. Muljono Wirjodiardjo Sp.A(K), Ph.D. Spesialis Anak, Konsultan Paru dan Pernapasan Anak RS Pondok Indah-Pondok Indah Ditemui di RSPI-Pondok Indah, Dr. dr. H. Muljono Wirjodiardjo SpA(K), Ph.D. terlihat sumringah. Konsultan Paru dan Pernapasan anak senior ini rupanya baru saja dikaruniai cucu pertamanya, Keana, di hari yang sama dengan tanggal berlangsungnya wawancara. S empat lama tinggal di Jepang karena mendapatkan beasiswa dari pemerintah Jepang, Dr. Muljono menamatkan studi S1, Spesialis Paru Anak (S2) dan Ph.D dalam Bidang Kedokteran di Keio Gijuku University, Tokyo. Berangkat ke Jepang pada tahun 1961, ia menjadi staf pengajar FKUI sepulangnya ke tanah air pada tahun 1981. Memilih spesialisasi paru dan pernapasan karena menurutnya frekuensi penyakit paru paling banyak menelan korban di Indonesia. Ia memutuskan kembali ke Indonesia karena ingin mengembangkan ilmu yang didapat dari Jepang di Indonesia. “Masalah paru dan pernapasan anak yang paling umum ditemui di RSPI-Pondok Indah adalah TBC (Tuberkulosis), Asma dan alergi. Untuk alergi yang paling banyak ditemui di sini adalah alergi debu rumah, tungau makanan dan jamur.” paparnya. 10 tahun terakhir, kasus TBC di Indonesia cenderung naik. Hal ini berarti dua hal: penderita TBC anak cenderung meningkat dan kasus TBC kini tidak mengenal sosio- ekonomi. Kondisi ini lalu diperburuk dengan maraknya penyakit yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh seperti HIV/ AIDS. Berbeda dengan TBC pada orang dewasa, TBC pada anak tidak menular ke orang lain sehingga dapat diartikan bahwa penyebab TBC pada anak adalah murni karena penularan dari orang dewasa. Mereka yang masuk kategori anak disini adalah mereka yang berusia 0 s/d 15 tahun. Agar orang tua dapat menghindari TBC pada anak, dokter yang lahir pada 11 Februari ini menganjurkan agar orang tua memperhatikan orang di sekitar anak serta riwayat kontak anak dengan pasien TBC dewasa. Dr. Mulyono menekankan pentingnya orang tua melakukan screening bagi pengasuh dan mereka yang dekat dengan anak, salah satunya dengan cara rontgen. “Orang tua perlu mengenal Penyakit TBC lebih jauh dan mengubah cara pandang bahwa TBC hanya menyerang golongan ekonomi tertentu,” tambahnya. Menurutnya, orang tua harus segera konsul ke dokter apabila terlihat tanda-tanda seperti: anak batuk terus-menerus lebih dari 3 minggu, pembesaran kelenjar di kulit terutama di bagian leher, berat badan tidak bertambah dan cenderung turun serta si kecil flu berkepanjangan. Dr. Muljono menerangkan bahwa kasus TBC pada anak lebih susah untuk dideteksi dibanding kasus TBC pada dewasa karena tidak mengeluarkan kuman pada dahak, sehingga memeriksanya juga harus lebih teliti. RSPIPondok Indah memiliki prasarana yang memadai seperti lab untuk tes darah, Mantoux Test dan rontgen untuk hal ini. 49 profil DR.dr.Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K),M.Trop,Paed Spesialis Anak, Konsultan Tropikal & Infeksi Anak RS Pondok Indah-Pondok Indah “Penyakit Demam Berdarah Dengue menyerang tak kenal musim,” ungkap Dokter Spesialis Anak, Konsultan Tropik dan Infeksi Anak, Dr.dr.Hinky Hindra Irawan Satari,Sp.A(K),M.Trop,Paed. Menurut beliau, salah satu penyebabnya adalah kurang diperhatikannya kebersihan di lingkungan sekitar. P ada saat kemarau ataupun penghujan, penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aygepti tersebut sama berbahayanya. Maka dari itu, cara paling tepat menanggulangi DBD yaitu dengan terlebih dahulu melakukan pencegahan. Mencegah DBD, pertama-tama harus dimulai dari diri sendiri. Dokter Hinky menjelaskan bahwa mandi teratur dua kali sehari, pakai krim anti nyamuk, dan kelambu ketika tidur, merupakan salah satu cara simpel agar tidak terjangkit penyakit tersebut. Setelah hal itu dilakukan, kesadaran menjaga kebersihan lingkungan adalah tindakan preventif selanjutnya. Genangan-genangan air di sekitaran rumah, yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk haruslah diberantas. Dokter Hinky juga mengingatkan jangan sampai masyarakat justru “memelihara” nyamuk di rumahnya sendiri. “Sebenarnya kita menciptakan penyakit untuk diri kita sendiri, 50 karena kebersihan di kita (Indonesia) tuh jelek sekali. Kalau tidak mau terkena DBD, jangan memelihara nyamuk,” ujar dokter yang menamatkan pendidikan Master di Liverpool School of Tropical Medicine tersebut. Sementara itu bagi yang sudah terlanjur terinfeksi DBD, Dokter Hinky menyarankan segera dibawa ke rumah sakit. Gejalagejalanya antara lain tubuh mendadak demam tinggi, muka kemerahan, sakit otot, sakit sendi, sakit belakang mata. Terutama apabila demamnya tidak turun juga dalam dua hari, maka pasien wajib memeriksakan darahnya ke laboratorium. Apabila terlambat ditangani, maka infeksi dengue bisa berbahaya. Menurut Dokter Hinky, DBD bisa menyebabkan trombosit turun, darah mengental, sampai pembuluh darah bocor. Dia bahkan pernah menangani pasien DBD yang sampai mengalami pendarahan di paru-paru. “Daya tahan tubuh pasiennya rendah dan infeksi virusnya juga ganas, maka bisa terjadi sampai pendarahan paru, tapi Alhamdulillah bisa ditolong. Itu semua bisa terjadi karena dukungan perawat, penunjang medis, manajerial rumah sakit, semuanya berperan dengan baik,” ujar dokter yang saat ini sedang melakukan penelitian tentang vaksin untuk DBD tersebut. Menurutnya dengan adanya vaksin, maka pencegahan terhadap DBD bisa dilakukan dengan lebih efektif. Dia berharap nantinya jumlah orang yang terinfeksi DBD bisa menurun drastis. Disamping DBD, Dokter Hinky juga kerap menangani pasien dengan berbagai penyakit khas daerah tropis lain seperti Thypus, Kaki Gajah, Difteri, Tetanus, Pertusis, Polio, Campak, Cacar air, Malaria, dan Hepatitis A. profil Dr. Dwi Putro Widodo, Sp.A(K), M.Med Spesialis Anak, Konsultan Saraf Anak RS Pondok Indah-Pondok Indah Pilihannya untuk menjadi konsultan saraf bagian anak sangat sesuai dengan pribadinya yang menyukai tantangan. D ari sekian banyak pilihan sub-spesialisasi anak, Dr. Dwi memilih untuk menjadi seorang konsultan saraf karena karena dibutuhkan keahlian khusus, ketelitian, ilmu yang luas terutama mengenai proses tumbuh-kembang anak serta memiliki konsekuensi yang cukup tinggi. Untuk mengkhususkan ilmunya, beliau melanjutkan sekolah Spesialis Anak di FKUI dan lulus pada tahun 1992. Setelah menyelesaikan studinya, beliau pun diangkat menjadi salah seorang staff di bagian Neurologi Anak RSCM FKUI dan mendapatkan sertifikat resmi Konsultan Saraf Anak pada tahun 1998. Bagi seorang penyuka olahraga ini, ruang lingkup subspesialisasi saraf anak sangat luas. Beliau harus mempelajari banyak hal tentang tahap-tahap perkembangan anak karena jenis-jenis penyakit pada saraf anak sangat banyak. Mengingat anak-anak masih dalam proses tumbuh-kembang, dibutuhkan perhatian khusus dan teknikteknik tertentu. Hal ini sangat berbeda dengan penyakit saraf orang dewasa. Kasus-kasus saraf anak yang kerap timbul diantaranya adalah keterlambatan perkembangan bicara dan gerak, kejang dan gangguan perilaku seperti yang terjadi pada anak yang menderita Autisme dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yang menyebabkan anak mengalami problema pada siklus tidur dan kesulitan fokus pada proses belajar. Untuk mendeteksi penyakit gangguan perilaku dibutuhkan pengetahuan yang luas dan orang tua dapat membandingkannya dengan kakak atau adik si anak. Jika memang dicurigai terdapat perilaku yang tidak seperti biasanya, maka disarankan untuk segera berkonsultasi pada Konsultan Saraf Anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Seperti pada Autisme, kesembuhannya tergantung pada jenis Autisme yang diderita, mulai dari tingkat yang ringan sampai berat atau sangat menyimpang. Perawatan yang dilakukan berupa terapi yang bersifat rehabilitatif serta tambahan obat untuk mengatasi kejang dan mengurangi tingkat hiperaktivitasnya. Untuk kasus seperti kejang juga harus ditangani dengan tepat karena kejang memiliki 2 jenis yakni kejang tanpa demam seperti epilepsi dan kejang dengan demam. Sebesar 75% yang menyebabkan terjadinya kejang dengan demam pada anak adalah faktor keturunan. Lain halnya dengan kejang tanpa demam yang disebabkan oleh faktor genetik yang sudah dibawa sejak bayi dalam kandungan. Saat diwawancara, Dr. Dwi juga memberikan saransaran pertolongan pertama bagi orang tua yang memiliki anak dengan kejang. Menurut beliau, jika menemukan kasus seperti kejang sebaiknya orang tua tidak perlu panik, segera kondisikan tubuh anak pada posisi telentang lalu dimiringkan, serta tidak dianjurkan untuk mengganjal atau memasukkan mulut anak dengan benda apapun. Dr. Dwi juga memberikan apresiasi yang besar kepada RS Pondok Indah-Pondok Indah karena telah didukung berbagai alat penunjang pemeriksaan di bagian Neurologi dengan lengkap seperti CT Scan, MRI, EMG dan EEG. Dengan begitu, setiap pasien yang memiliki keluhan seputar saraf dapat berkonsultasi dan mendapatkan penanganan yang tepat di RS Pondok Indah-Pondok Indah. 51 profil Dr. Harry Purwanto, Sp.A(K) Spesialis Anak, Konsultan Intensif Anak RS Pondok Indah-Pondok Indah “Time is money, time is your life.” Inilah sepenggal kalimat yang menjadi prinsip beliau saat menangani anak-anak yang dirawat di Pediatric Intensive Care Unit. M enjalani keseharian sebagai dokter yang menangani penyakitpenyakit kritis pada anak-anak, Dr. Harry Purwanto seperti dipacu dengan waktu untuk melakukan penyelamatan pada anak-anak yang menjadi pasiennya di RS Pondok IndahPondok Indah. Beliau memulai studinya pada tahun 1972 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan berhasil menyelesaikannya di Desember 1977. Tahun 1978 beliau diutus menjadi salah satu dokter umum di salah satu puskesmas di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Di daerah itu beliau menyaksikan beragam kondisi mengenaskan yang diderita oleh anak-anak. Karena faktor ekonomi dan minimnya fasilitas kesehatan, banyak anak yang tak tertangani dengan baik. Hal ini memotivasi beliau untuk melanjutkan studi Spesialis Anak pada tahun 1982 sampai dengan 1986. Beliau berhasil ditetapkan sebagai dokter teladan di kabupaten tersebut dan menjadi Juara ke-2 dokter umum terbaik tingkat propinsi. Saat menjalani studinya, Dr. Harry mendapatkan tawaran menarik untuk kembali sekolah dengan mendalami sub- 52 spesialisasi Pediatric Intensive Care Unit, bidang studi Spesialis Anak yang khusus menangani anak-anak yang membutuhkan perawatan khusus karena kondisi kritis. Beliau pun sempat melakukan Comparative Study di Department of Pediatric Tokyo University. Baginya, menjadi seorang Dokter Spesialis Anak dengan sub-spesialis Intensive Care Unit (ICU) sangatlah istimewa. Anakanak yang dirawat di ICU mengalami berbagai macam penyakit yang mengancam jiwa dan berada dalam kondisi yang kritis namun masih memiliki harapan untuk sembuh sehingga anakanak itu membutuhkan perawatan khusus dan pengawasan yang istimewa. Cara kerja di ICU tentu berbeda dari perawatan biasa karena ICU memberikan intensive nursing dengan 1 hingga 2 perawat berkeahlian khusus untuk setiap pasien, intensive monitoring atau pengawasan mendalam dan intensive therapy yakni pemberian obat yang dilakukan secara titerasi atau bertahap hingga penyakit dapat diatasi. Selama menjalani profesinya, Dr. Harry pun pernah menangani pasien bayi kembar siam yang dirawat di RS Pondok Indah-Pondok Indah. Untuk menghadapi tantangan seperti ini dibutuhkan multi discipline approach dimana banyak dokter dengan berbagai spesialisasi turut dilibatkan sehingga proses pemisahan bayi kembar siam tersebut berhasil dilakukan. Selain itu, penyakit-penyakit kritis yang sering ditemukan di anak-anak adalah demam berdarah, kejang berulang yang bisa diakibatkan oleh gangguan elektrolit dan gangguan infeksi serta diabetes pada anak yang harus ditangani dengan pengawasan yang ketat karena kesadaran anak lebih cepat menurun dibandingkan diabetes pada orang dewasa. Menurut Dr. Harry, anak-anak yang menderita penyakit kritis harus diberikan perhatian lebih dengan dukungan teknologi terkini dan RS Pondok IndahPondok Indah adalah salah satu rumah sakit yang dapat menangani kasus-kasus kritis tersebut. profil Dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) Spesialis Anak, Konsultan Perinatalogi RS Pondok Indah-Pondok Indah Begitu mencintai anak-anak, Dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) memutuskan mendalami bidang Perinatologi –ilmu kedokteran anak yang terkait dengan kondisi bayi saat baru lahir dengan risiko tinggi. Pilihannya tepat, karena kebutuhan Indonesia terkait bidang Perinatologi amat besar. Ia pun ikut menjadi salah satu pengembang bidang ini di RSPI-Pondok Indah. S empat terpikir untuk menjadi ahli kebidanan dan kandungan, namun sang suami mengajurkannya untuk mengambil bidang perinatologi. “Perinatologi tidak hanya terkait pada pengobatan, tapi juga tindakan. Kebetulan, saya menyukai tantangan dan anak-anak. Jadi, saya ikuti masukan dari suami,” papar dr. Rinawati. Ia pun belajar Perinatologi di Australia. Pulang ke Indonesia di tahun 2000, ia ikut terlibat mengembangkan bidang Perinatologi di RSPIPondok Indah. Perinatologi sendiri merupakan hal yang baru di Indonesia. Permasalahan yang ditangani terbilang kompleks, terkait dengan jantung kelainan usus, THT, hingga paru yang membutuhkan perawatan intensif dan lebih rumit. Dengan kecanggihan ilmu, alat dan lainnya, kini dikenal pula istilah Perinatologi Modern. Dr. Rinawati menambahkan, “Di negara maju, bidang ini sudah dipisah dari bagian anak. Ini karena fase saat dalam kandungan dianggap sebagai fase yang menentukan calon-calon manusia berkualitas atau tidak. Jadi, saat di masa janin dalam kandungan ditemukan kelainan, maka akan dikoreksi di fase itu. Contoh yang dapat dikoreksi, bayi yang lahir dengan kepala besar. Kita mencegah kerusakan yang lebih lanjut dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki bayi.” Dokter yang gemar travelling ini juga menceritakan permasalahan yang kerap ditemui saat bertugas. “Masalah pernapasan. Itu paling emergency. Kalau jantung, misalnya ada gangguan, tindakannya bisa dilakukan keesokan harinya. Namun kalau masalah pernapasan, tidak bisa menunggu. Detik itu juga harus mengambil tindakan. Bagaimana perkembangan Perinatologi di RSPI-Pondok Indah? “Timnya solid karena didukung perawat senior dan peralatan yang canggih. Apalagi RSPI-Pondok Indah juga memiliki tim bedah yang setiap saat siap melakukan tindakan. Perinatologi RSPIPondok Indah tidak kalah dengan rumah sakit di luar negeri. Kita juga bisa menangani permasalahan pada janin yang berusia sekitar 24-25 minggu. Untuk bisa survive diperlukan dukungan kerjasama tim,” ujarnya menutup percakapan. 53 Media About Time Sebuah film komedi romantis yang sekaligus memasukkan unsur fiksi ilmiah. Memasuki usia 21 tahun, sebuah kejadian membuat Tim bisa berkelana dengan waktu dan mengubah apa yang telah dan akan terjadi dengan hidupnya. Keinginan Tim memiliki pacar sehingga kehidupannya jadi lebih baik ternyata tidak semudah dalam bayangannya. BUKU MUSIK Rantau 1 Muara Miracle of Flight Novel ketiga dari rangkaian trilogi Negeri Lima Menara. Memegang teguh ‘mantra’ yang pernah diajarkan guru-gurunya di pondok pesantren “man saara ala darbi washala” (siapa yang berjalan di jalannya, akan sampai di tujuan), inilah yang menjadi penuntun misi hidup Alif setelah lulus kuliah. Peristiwa 11 September 2001 di New York membuat Alif mempertanyakan ulang misi hidupnya. Dari mana dia bermula dan ke mana dia akhirnya akan bermuara? 16 Januari 2002, Kapten Pilot Abdul Rozaq menerbangkan pesawat Boeing 737-300 (GA 421). Rutenya: MataramJogjakarta. Awalnya, semua berjalan mulus, tapi ketika di ketinggian 31.000 kaki di atas kota Blora, pesawat masuk ke awan kumolonimbus. Di ketinggian 23.000 kaki, kedua mesin pesawat mati mendadak. Sungai menjadi pilihan tempat mendarat darurat. Usahanya berhasil, seluruh penumpang selamat, namun satu pramugari meninggal karena terlempar keluar dari pesawat. A. Fuadi Free Birds Awalnya, kedua kalkun ini bermusuhan, namun kini mereka harus meredam ego masing-masing dan bersatu menjadi sebuah tim. Ini demi sebuah misi: kembali ke masa lalu, memperbaiki sejarah –dan tidak membuat kalkun menjadi santapan di kala liburan. Abdul Rozaq How to Stop Time (Demajors) Endah N’ Rhesa Escape Aditya Sofyan 54 Berselang tiga tahun dari album kedua, ‘Quite Down’ (2010), Aditya Sofyan kembali berkarya lewat ‘How to Stop Time’. Kesederhanaan khas Adit masih terasa di album ini, tapi tidak di urusan instrumen. Berbeda dari dua album sebelumnya yang kental dengan instrumen gitar akustik, kali ini ada bebunyian lain yang ikut meramaikan album itu. Aditya Sofyan memang ingin nuansa yang lebih ramai dan berisi dari segi nada di album baru ini. “Escape’ menghadirkan 10 track, dibuka dengan ‘ Hypergalaxy Intro’. Dilanjutkan dengan “Silence Island”, yang bercerita tentang kekacauan yang terjadi akibat penggunaan teknologi yang tak bertanggung jawab. Lagu ‘Gone Forever’ di track ke-9 berkisah tentang harapan dan keinginan yang dibawakan dengan gaya pelan. Penutup, ‘Gone Fovever’ yang tepat didengarkan saat tenang, diary Timing dan Dokter-Dokter yang Tepat Menyelamatkan Anak Saya Ramadhanti Angelia Jasmine (Baby) lahir saat usia kandungan sang ibu, Rizka Prasetianingrum, baru 26 minggu. “Panjangnya seperti botol air minum kemasan, kepalanya sebesar jeruk. Berat badannya hanya 700 gram,” cerita Rizka. Sejak itu Baby di rawat di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) RS Pondok Indah-Pondok Indah sampai usia dua bulan dan perkembangannya terus menerus dipantau Dr. Rinawati Rohsiswanto, Sp.A (K). Sekarang, Baby sudah berusia 2 tahun 1 bulan dan tumbuh menjadi anak yang sehat sekaligus pintar. D ari Dr. Bramundito Sp.OG, Rizka tahu kalau ia terkena Pre Eklamsia di usia kehamilan dua bulan. Sejak itu ia berusaha menjaga kesehatan diri dan sang janin. Rizka orang yang disiplin, semua anjuran dokter diikuti. Namun di tanggal 2 Agustus 2011 ia merasakan nyeri di ulu hati. Sesampainya di RS Pondok Indah-Pondok Indah, ternyata ia harus beristirahat total. Selama di rumah sakit, Rizka terus menerus di observasi, bukan hanya oleh Dr. Bram, tetapi juga melibatkan dokter spesialis dan subspesialis (konsultan) lainnya. “Di hari 56 Sabtu, 6 Agustus 2011, dokter menyatakan kalau bayi saya harus segera dilahirkan. Setelah mempersiapkan segala macam, akhirnya saya melahirkan Baby pada 8 Agustus 2011.” Karena lahir dalam keadaan emergency, Baby langsung dibawa ke ruang NICU. Ruangan inilah yang menjadi sentra pertama dan utama untuk menangani bayi yang memerlukan perawatan khusus maupun intensif. Setelah beberapa hari, Rizka baru bisa bertemu dengan sang buah hati. Tapi pertemuan Rizka dan Baby masih sangat terbatas. Disini Rizka harus melakukan metode kangguru -sentuhan kulit ke kulit dan dada dengan dada antara ibu dan bayi, agar diary Saya tidak menemukan rumah sakit yang memiliki fasiltas NICU selengkap yang dimiliki RS Pondok IndahPondok Indah. Baby merasa nyaman di dada sang ibu. Setelah dua bulan di rawat di NICU, Baby pindah ke ruang Intermediate untuk perawatan lanjutannya. Disini ia dirawat selama satu bulan. Perkembangan Baby dari hari ke hari terus menerus dipantau Dr. Rinawati Rohsiswanto Sp.A (K), dokter spesialis anak dan Konsultan Perinatologi. “Saya ikuti semua anjuran Dr. Rinawati agar Baby bisa tumbuh berkembang seperti anak-anak yang lahir di usia 37 minggu. Terutama terkait dengan asupan gizi yang tepat untuk otak dan tubuh Baby.” Dr. Rinawati juga kerap memberikan rekomendasi dokterdokter spesialis dan subspesialis lainnya terkait dengan masalah yang dihadapi Baby. Salah satu masalah yang dialami Baby adalah ditemukan ada titik di salah satu bola matanya. Titik ini bisa menyebabkan anak-anak yang usianya sebaya. “Saya hanya bisa mengucap syukur. Melihat Baby sekarang, rasanya plong.” Rizka juga menambahkan kalau Baby termasuk anak yang cepat menangkap. Ia bisa langsung meniru jika diajarkan sesuatu oleh orang tuanya. Baby buta. “Dr. Rinawati merekomendasikan saya pada Dr. Rita Sita Sitorus Sp.M (K), Phd. Setelah di laser lima kali, Alhamdulilah sampai sekarang mata Baby baik-baik saja,” paparnya. Baby juga mengalami kelainan di kakinya. Ini menyebabkan ia terus menerus menangis sepanjang hari. Curiga dengan tangisan sang anak, Rizka kembali membawanya ke RS Pondok Indah-Pondok Indah. Disana ia mengetahui kalau tulang kaki Baby terlepas dari bonggolnya. Lagi-lagi Dr. Rinawati merekomendasikan dokter yang tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapi Baby. “Timing dan dokterdokter yang tepat menyelamatkan anak saya. Saat Baby masih di rawat di NICU, sempat terpikir untuk memindahkan dia ke rumah sakit lain. Tapi setelah mencari informasi ke berbagai tempat, saya tidak menemukan rumah sakit yang memiliki fasiltas NICU selengkap yang dimiliki RS Pondok Indah-Pondok Indah,” ujar Rizka menutup percakapan. Saat ini Baby sudah berusia 2 tahun lebih dua bulan. Beratnya 12, 3 kilogram. Dr. Rina pun menyatakan kalau Baby sudah normal, seperti 1 (1)Kondisi Jasmine Berat Badan tepat 1 kg pada 19 September 2011 (2)Jasmine, ketika bonggol kakinya sempat keluar & bergeser (3)Jasmine, sekarang 2 3 57 kabar Talkshow “Smart Pregnancy & Smart Parenting” di HUT RSPI-Puri Indah ke 5 Suryana, Sp.OG, Dr. JeanneRoos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, Erna Marina, M.Psi, dan Dr. Ida Gunawan, Sp.GK. Hal-hal yang wajib diketahui oleh para orang tua dalam hal kesehatan dan tumbuh kembang anak adalah cakupan bahasan dalam talkshow tersebut. (Atas) Ka-Ki (Dr.Handi, Dr. Ida, Dr.Mus Aida, Ibu Erna, Dr.Jeanne, Dr.Yanwar (Bawah) Fashion Show Ibu & Anak Memperingati ulang tahun yang ke-5, RS Pondok Indah-Puri Indah menyelenggarakan talkshow “Smart Pregnancy, Smart Parenting”. Mengangkat tema ‘Learning & Inspiration for Super Parents’, hadir narasumber Dr. Handi Lomba fashion show Ibu/ Bapak dan Anak serta lomba tumbuh kembang anak juga ikut meramaikan perayaan ulang tahun itu. Dipandu oleh Cici Panda, acara berlangsung meriah, diakhiri dengan peniupan kue ulang tahun oleh enam anak yang lahir di bulan yang sama dengan bulan ulang tahun RSPI-Puri Indah, mulai dari Mei 2008 hingga Mei 2013. Dr. Mus Aida, MARS, COO RS Pondok Indah-Puri Indah mengatakan, “Dalam usia yang masih tergolong muda ini, RSPI-Puri Indah telah berhasil mengukuhkan prestasinya dengan meraih Akreditasi Rumah Sakit dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Akreditasi Joint Commission International (JCI) dalam waktu yang berdekatan. RSPI-Puri Indah juga menjadi rumah sakit swasta pertama yang berhasil melakukan transplantasi hati di Indonesia dan berhasil meraih Juara Pertama RS Sayang Ibu dan Anak se-Jakarta Barat.” Dr. Mus Aida, MARS menambahkan, “Peringatan momen ulang tahun ini tentu semakin memantapkan upaya kami untuk menyempurnakan pelayanan yang berfokus pada pasien. Berkat kerja sama dari semua pihak, jajaran pimpinan, para dokter dan para karyawan, kami mampu menjadi rumah sakit pilihan masyarakat selama 5 tahun terakhir ini. Ke depannya, Rumah Pondok Indah-Puri Indah akan terus berkembang melengkapi diri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.” Aksi Khitanan Massal Yayasan Puspita & RS Pondok Indah Group Yayasan Puspita dan RS Pondok Indah Group kembali menyelenggarakan ”Khitanan Massal, Pemeriksaan Gigi dan Kesehatan”, yang berlangsung pada 23 Juni lalu di Jl. Kemang Timur 5, No.7, Jakarta Selatan. “Sekitar 150 anak usia 4 – 12 tahun dikhitan dan lebih dari 200 orang memeriksakan kesehatan dan giginya. Khitanan 58 sengaja dilakukan bertepatan dengan liburan sekolah,” ungkap Ketua Yayasan Puspita, Drg. Aida Hermanysur. “Setiap tahun kami melakukan program kegiatan sosial, terutama di bidang kesehatan dengan berbagai pihak. Tahun ini kami bekerja sama dengan PUN (Perempuan Untuk Negeri) dan Ibu Ibu Anna Subagdja (ki) dan Drg. Aida Hermansyur (ka) mendampingi salah satu peserta khitanan Bhayangkari. Ini akan terus kami laksanakan sebagai komitmen untuk membantu masyarakat yang kurang mampu,” ungkap Presiden Direktur RS Pondok Indah Group, Anna Rosita Subagdja. t e n ta n g k a m i Pentingnya NICU untuk Perawatan Intensif Bayi Banyak yang belum familiar dengan istilah NICU. Padahal, ruang perawatan intensif untuk menunjang kelangsungan hidup bayi baru lahir ini, sangat penting dan dibutuhkan. sudah dapat dibawa pulang dari rumah sakit, namun memiliki penyakit serius sehingga perlu penanganan khusus. Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa macam kondisi bayi yang harus dirawat di ruang NICU: Respiratory Distress Syndrome (RDS). Masalah yang sering terjadi adalah kesulitan bernapas (Respiratory Distress Syndrome atau RDS). Pada kondisi ini, paru-paru bayi belum berkembang sepenuhnya sehingga tidak bisa berfungsi seperti seharusnya. Pada kasus ini, bayi memerlukan alat bantu nafas baik invasif maupun non invasif. Bronchopulmonary Dysplasia. Kondisi ini adalah masalah umum pada paru-paru bayi baru lahir, terutama pada bayi dengan berat badan lahir yang rendah. Infeksi. Kondisi tubuh bayi baru lahir rentan terkena infeksi. Infeksi ini bisa berasal dari Ibu sebelum kelahiran, selama proses persalinan atau setelah kelahiran. Patent Ductus Arteriosus. Fungsi pembuluh darah ductus arteriosus pada bayi yang belum lahir adalah memungkinkan darah untuk melewati paru-paru, karena oksigen untuk darah berasal dari Ibu. Pada bayi, pembuluh darah ini cukup panjang dan segera menutup setelah lahir. Namun, pada bayi prematur kadang tetap terbuka, sehingga menyebabkan kesulitan 1 2 A pa itu NICU? NICU (Neonatal Intensive Care Unit) adalah unit perawatan intensif untuk bayi baru lahir usia 0-28 hari yang memerlukan penanganan khusus di bawah pengawasan ekstra tim dokter dan perawat. NICU mampu mengoptimalkan perawatan bayi baru lahir, mencegah dan mengobati kegagalan organ vital bayi seawal mungkin, yang disebabkan oleh kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu), lahir dengan atau tanpa komplikasi atau dengan penyakit bawaan. Sayangnya, rumah sakit yang memiliki NICU dengan kualitas 60 yang memenuhi persyaratan, masih terbatas (baik tempat, ruangan, peralatan, dokter, dan perawatnya, serta fasilitas penunjang medik seperti laboratorium dan radiologi). Bayi baru lahir yang dirawat di NICU umumnya memiliki berat badan lahir rendah, fungsi pernafasan yang kurang sempurna karena perkembangan dan fungsi organ-organnya belum matang serta kemampuan beradaptasi di luar kandungan yang juga masih sangat terbatas. Selain untuk bayi baru lahir dengan risiko gangguan kesehatan yang tinggi, NICU juga diperuntukkan bagi bayi yang lahir normal (usia < 28 hari) dan 3 4 t e n ta n g k a m i 3 Monitor. Bayi di NICU dipantau ketat dan terhubung dengan monitor yang dapat merekam tanda-tanda vital seperti denyut jantung, laju pernapasan, tekanan darah, suhu, dan kadar oksigen dalam darah secara terus menerus. Alat bantu pernafasan C-PAP (Continous Positive Airway Pressure), untuk bayi-bayi yang mengalami gangguan pernapasan akibat paru-paru yang belum berkembang sempurna. Ventilator multifungsi, untuk bayi dengan gangguan pernapasan berat, henti napas, atau penyakit tertentu yang potensial menimbulkan gagal napas. Feeding tube, selang yang dipasang sampai ke lambung dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan bayi akan cairan, obat-obatan, dan nutrisi seperti lemak, protein, zat besi, kalsium dan vitamin. 4 5 bernapas dan terkadang gagal jantung. Patent Ductus Arteriosus. Pada saat bayi dalam kandungan, aliran darah bayi mengikuti aliran darah Ibu karena paru-paru bayi belum berfungsi. Pada saat bayi lahir, diharapkan paru-paru mengembang dan ductus arteriosus menutup. Pada beberapa kasus, ductus arteriosus belum menutup sehingga menyebabkan kadar oksigen dalam darah berkurang, dan menyebabkan bayi kekurangan oksigen. Sepsis. Adalah infeksi berat yang umumnya disebabkan oleh kuman bakteri pada bayi, dan dapat mengakibatkan komplikasi serius pada ginjal, paru-paru, otak, pendengaran dan dapat pula mengakibatkan kematian. Bayi dapat mengalami perubahan frekuensi detak jantung, bernafas sangat cepat, ada saatnya henti nafas sekitar 10 detik, kuning pada kulit dan mata, dsb. Jaundice. Kuning pada kulit dan atau mata bayi yang diakibatkan kadar bilirubin yang tinggi pada darah bayi. 5 6 7 Ketahui Fasilitas Alat Canggih NICU Rentannya kondisi bayi yang baru dilahirkan mengharuskan NICU diperkuat berbagai teknologi pendukung. Dokter dan perawatnya pun tidak bisa sembarangan. NICU berada di bawah pemantauan tenaga dokter spesialistik NICU (dokter perinatalogi) serta perawat yang memiliki sertifikasi/kualifikasi khusus. Berbagai peralatan medis yang ada di NICU: Inkubator dan Infant Warmer, untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang sesuai untuk bayi (menstabilkan dan mengontrol suhu tubuh bayi agar tetap hangat). Kehangatan dibutuhkan bayi baru lahir karena berisiko mengalami hipotermi atau suhu tubuh rendah, akibat kurangnya jaringan lemak di bawah kulit dan permukaan tubuh yang luas. Jalur infus Infusion Pump dan Syringe Pump untuk memasukkan cairan infus dan obat-obatan pada bayi secara aman dan akurat sesuai kebutuhan bayi. 1 2 6 Untuk informasi mengenai NICU di RS Pondok Indah Group, hubungi: RS Pondok Indah-Pondok Indah Customer Relations Telepon (62-21) 765 7525, Ext. 1300 RS Pondok Indah-Puri Indah Customer Relations Telepon (62-21) 2569 200, Ext. 1200/1300 Email RSPI-Pondok Indah & RSPI-Puri Indah: [email protected] Referensi: Kidshealth.org/parent/system/ill/ nicu_caring.html health.detik.com/read/2010/05/24/1 30357/1362920/764/risiko-penyakitpada-bayi-lahir-prematur kesehatan.kompas.com/ibudan-anak/2013/02/19/apa-itunicu-530083.html 61 link Obstetri & Ginekologi Lantai III RS Pondok Indah-Pondok Indah DOKTER Dr. Karmini Srimastuti, Sp.OG SENIN SELASA 09:00-12:00 17:00-20:00 09:00-12:00 17:00-20:00 Dr. Ali Sungkar, Sp.OG KAMIS 09:00-12:00 13:00-16:00 09:00-12:00 13:00-16:00 17:00-20:00 13:00-16:00 13:00-16:00 09:00-12:00 13:00-16:00 09:00-12:00 13:00-16:00 18:00-20:00 Dr. H. Djoko Sekti Wibisono, Sp.OG-KFER 17:00-20:00 Dr. Fitriani Retnowati Iskandar, Sp.OG Dr. FX. A. Bhimantoro, Sp.OG 08:00-12:00 13:00-16:00 09:00-12:00 13:00-16:00 09:00-12:00 17:00-20:00 17:00-19:00 18:00-20:00 17:00-20:00 17:00-20:00 17:00-19:00 09:00-12:00 Dr. Sri Hartini Soemantri, Sp.OG 13:00-16:00 09:00-12:00 17:00-20:00 17:00-19:00 17:00-19:00 17:00-20:00 09:00-12:00 10:00-12:00 Dr. Sawitri Setiati, Sp.OG 09:00-12:00 09:00-12:00 09:00-12:00 17:00-20:00 09:00-12:00 09:00-12:00 Dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG 17:00-20:00 17:00-20:00 17:00-20:00 17:00-20:00 17:00-20:00 DR. Dr. Bambang Yudomustopo, Sp.OG 16:00-19:00 Dr. Azen Salim, Sp.OG-KFM 17:00-20:00 13:00-16:00 17:00-20:00 17:00-20:00 Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG SABTU 17:00-20:00 Dr. Budi Wiweko, Sp.OG, KFER Dr. Budianto Barnas, Sp.OG JUMAT 09:00-12:00 17:00-20:00 Dr. Aswin Wisaksono Sastrowardoyo, Sp.OG 17:00-20:00 Dr. Bramundito, Sp.OG RABU 16:00-19:00 10:00-14:00 10:00-14:00 17:30-20:00 18:00-20:00 17:30-20:00 Dr. Agustinus Giri Respati, Sp.OG 10:00-14:00 15:00-17:00 11:00-13:00 Dr. Soemanadi, Sp.OG.Onk 07:00-09:00 16:00-20:00 07:00-09:00 07:00-09:00 16:00-20:00 07:00-09:00 07:00-13:00 Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG (praktek di Women & Fetal Diagnostic Center) 10:00-14:00 Dr. Sutan Finekri Arifin Abidin, Sp.OG 10:00-14:00 08:00-10:00 17:00-20:00 17:00-20:00 Lantai VII RS Pondok Indah-Puri Indah DOKTER SENIN DR. MED. Dr. Calvin Tjong, Sp.OG SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU 17:00-20:00 17:00-20:00 11:00-13:00 09:00-12:00 (Consultation) 12:00-14:30 (USG 4D) 14:00-16:00 08:00-11:00 17:00-20:00 08:00-11:00 17:00-20:00 Dr. Handi Suryana, Sp.OG 08:00-11:00 Dr. Dhely Lesthama Atmadikoesoemah, Sp.OG 08:00-10:00 08:00-10:00 11:00-13:00 11:00-13:00 17:00-20:00 17:00-20:00 17:00-20:00 Dr. N. K. Yeni Dhana Sari, Sp.OG 17:00-20:00 17:00-20:00 11:00-13:00 08:00-13:00 08:00-10:00 08:00-10:00 17:00-20:00 17:00-20:00 11:00-13:00 11:00-13:00 17:00-20:00 Dr. A. Budi Marjono, Sp.OG 14:00-18:00 09:00-13:00 14:00-18:00 09:00-13:00 Dr. Andry, Sp.OG 08:00-15:00 08:00-16:00 08:00-15:00 08:00-16:00 08:00-15:00 08:00-19:00 14:00-18:00 SELASA RABU Gigi Anak Lantai I RS Pondok Indah-Pondok Indah DOKTER SENIN Prof. Drg. Heriandi Sutadi, Sp.KGA(K), Ph.D 17:00-20:00 DR. Drg. Moh. Fahlevi Rizal, Sp.KGA(K) Prof. Dr. Drg. Retno Hayati, Sp.KGA JUMAT 17:00-20:00 Drg. Suzanty Ariany, Sp.KGA 09:00-12:00 13:00-16:00 09:00-12:00 Drg. S. Adiningrum W.A. 17:00-20:00 14:00-16:00 SABTU 09:00-12:00 13:00-16:00 13:00-16:00 Drg. Sarworini B.B.,Sp.KGA 62 KAMIS 17:00-20:00 14:00-16:00 14:00-16:00 17:00-20:00 17:00-20:00 09:00-12:00 09:00-12:00 14:00-16:00 09:00-12:00 link Gigi Anak Lantai II RS Pondok Indah-Puri Indah DOKTER SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT 08:00-10:00 15:00-17:00 11:00-13:00 18:00-20:00 Drg. Ayu Kurniasih, SpKGA Drg. Suzanty Ariany, Sp.KGA SABTU 15:00-17:00 18:00-20:00 17:00-20:00 08:00-13:00 Kesehatan Anak Lantai I RS Pondok Indah-Pondok Indah SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU Dr. Adi Tagor Harahap,Sp.A, DPH DOKTER 09:00-12:00 13:00-16:00 09:00-12:00 17:00-19:00 09:00-12:00 13:00-16:00 09:00-12:00 17:00-19:00 09:00-11:30 17:00-19:00 09:00-13:00 Dr. Aman Bhakti Pulungan,Sp.A(K) 15:00-18:00 Dr. Carlina Cornain, Sp.A Dr. Dwi Putro Widodo, Sp.A(K), M.Med 17:00-20:00 Dr. Hari Martono, Sp.A 09:00-13:00 16:00-20:00 16:00-20:00 18:30-20:00 18:30-20:00 18:30-20:00 17:00-20:00 18:00-20:00 09:00-13:00 09:00-13:00 17:00-20:00 09:00-13:00 12:00-13:00 14:00-17:00 09:00-11:00 17:00-20:00 09:00-13:00 Dr. Hinky Hindra Satari, Sp.A(K) 17:00-20:00 17:00-20:00 18:00-20:00 17:00-20:00 17:00-20:00 09:00-12:00 Dr. Karel Staa, Sp.A 09:00-12:00 14:00-19:00 09:00-12:00 14:00-19:00 09:00-12:00 14:00-16:00 09:00-12:00 14:00-19:00 09:00-12:00 14:00-19:00 09:00-12:00 14:00-18:00 Dr. Prayogo, Sp.A 09:00-12:00 09:00-11:30 08:00-11:00 09:00-13:00 09:00-13:00 Dr. Sander D Teddy, Sp.A Dr. Setyowati Sudjatmiko, Sp.A 09:00-12:00 13:00-15:00 09:00-13:00 09:00-13:00 09:00-13:00 14:00-16:00 17:00-19:00 17:00-20:00 09:00-12:00 Dr. Sonny Kusuma Yuliarso, Sp.A Dr. Santoso Soeroso, Sp.A(K), MARS 09:00-12:00 09:00-12:00 18:00-20:00 Dr. Muljono Wirjodiardjo, Sp.A(K), Ph.D 09:00-11:30 09:00-12:00 15:00-17:00 15:00-17:00 15:00-17:00 DR. Dr. Purnamawati, SP, Sp.A 14:00-16:30 Dr. S. Harry Purwanto, Sp.A(K) 09:00-17:00 Prof. DR. Dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K) 17:00-20:00 17:00-20:00 Dr. Yovita Ananta, Sp.A, MHSM 14:00-16:00 14:00-16:00 19:00-20:00 18:00-20:00 14:00-16:00 09:00-13:00 14:00-20:00 12:00-13:00 15:00-16:00 14:00-16:30 09:00-12:00 13:00-16:00 14:00-16:00 15:00-17:00 15:00-17:00 14:00-16:00 14:00-16:00 18:00-20:00 15:00-16:00 RABU KAMIS JUMAT SABTU Lantai 2 RS Pondok Indah-Puri Indah DOKTER Dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A Dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC Dr. Sumarwoto, Sp.A, MARS SENIN Dr. George Mogi, Sp.A Dr. Frieda Hartono, Sp.A SELASA 08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00 11:00-13:00 11:00-13:00 11:00-13:00 11:00-13:00 14:00-16:00 17:00-20:00 14:00-16:00 14:00-16:00 17:00-20:00 11:00-13:00 17:00-20:00 08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00 11:00-13:00 11:00-13:00 11:00-13:00 08:00-10:00 11:00-13:00 11:00-13:00 14:00-16:00 11:00-13:00 14:00-16:00 14:00-16:00 14:00-16:00 14:00-16:00 17:00-20:00 14:00-16:00 17:00-20:00 08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00 11:00-13:00 08:00-10:00 11:00-13:00 11:00-13:00 14:00-16:00 11:00-13:00 14:00-16:00 11:00-13:00 14:00-16:00 14:00-16:00 17:00-20:00 14:00-16:00 17:00-20:00 14:00-16:00 17:00-20:00 17:00-20:00 17:00-20:00 17:00-20:00 14:00-16:00 17:00-20:00 Dr. Amril Amirman Burhany, Sp.A(K), MM 18:00-20:00 Dr. Fransisca Handy Barazaini Wicaksono Agung, Sp.A, IBCLC Dr. Hinky Hindra Satari, Sp.A(K), M.Trop. Paed 17:00-20:00 08:00-10:00 10:00-13:00 10:00-13:00 18:00-20:00 17:00-20:00 08:00-10:00 08:00-13:00 10:00-13:00 *Jadwal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk kenyamanan, sebaiknya Anda konfirmasi terlebih dahulu melalui telepon. Untuk konfirmasi: • RSPI-Pondok Indah: 7657525. Ext: 2 • RSPI-Puri Indah: 25695222 Ext: 2 63 Cu Us St To Om Me Er R d De El L iI g Gh Ht T c Your Health, Our Priority Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah Menurut saya pelayanan suster sangat baik sopan dan ramah… Makanan juga lezat dan bersih. Kebersihan lingkungan kamar dan RS juga sangat baik sekali. Pelayanan sudah baik, pertahankan! RS bersih, cleaning service ramah dan sigap. Sukses RSPI…. Cheryl Ann Parker, 23.05.13 Chendrawati, 22.08.13 Good!! Puas dengan pelayanan 5C. Kwik Kian Gie, 27.05.13 You have the best nurses in the world! Very patient, helpful. Bravo RSPI! Cynthia/Redjo M, 30.05.13 Subscribe Now! Dapatkan buletin HealthFirst secara regular dalam setahun (empat edisi) dengan hanya mentransfer uang sejumlah Rp 150.000 (untuk penggantian biaya kirim) ke: Rekening BCA nomor 237-3001589 Cabang Pondok Indah atas nama PT Binara Guna Mediktama Kirimkan bukti transfer via faks ke 021-7502324 dan sertakan alamat lengkap Anda. Lengkapi formulir di samping dan kirimkan ke: Rumah Sakit Pondok Indah Group, Jln. Metro Duta Kav. UE, Pondok Indah, Jakarta 12310, Indonesia. Telp. (021) 765 7525 ext.6236 Faks. (021) 750 2324, E-mail: [email protected] 64 Pelayanan Rumah Sakit Pondok Indah kepada pasien sangat memuaskan! kiranya pelayanan yg memuaskan ini tetap selalu dipertahankan dan ditingkatkan di masa-masa mendatang sesuai perkembangan zaman. Tks. Eva Roselina M, SH, 20.05.13 Saya appreciate kepada petugas admission yang sungguh-sungguh mencarikan kamar untuk anak saya. Joko TW, 08.07.13 Secara kebersihan sangat memuaskan! Rachma Djuwita Dewi, 12.08.13 Nama (Tn/Ny/Nn):0............................................................................................................................................... No. KTP/SIM :0............................................................................................................................................... Hari/Tgl Lahir :0............................................................................................................................................... E-mail:0............................................................................................................................................... Telepon Selular :0............................................................................................................................................... Mohon kirim majalah HealthFirst saya ke alamat Kantor/Rumah: ............................................................................................................................................... Alamat:0............................................................................................................................................... 0 ............................................................................................................................................... 0 ............................................................................................................................................... 0 ............................................................................................................................................... 0 ............................................................................................................................................... Kota:0............................................................................................................................................... Kode Pos :0............................................................................................................................................... Telepon:0............................................................................................................................................... Fax:0............................................................................................................................................... customer delight All was very good, all nurses were very very very nice and helpful. Dr. Leo is very very nice! Terima kasih banyak! Elena Mazzario, 10.06.13 Service excellent!! Desnita, 26.08.13 Selama dirawat saya mewakili pasien sangat terkesan terhadap pelayanan dan penjelasan suster Asih yg begitu ramah, sopan dan cekatan serta terlihat tulus dalam memberikan pelayanan terhadap pasien dan keluarganya. *** bravo untuk suster Asih --> Teladan! terima kasih L.A. Very Meryson, 07.06.13 Pelayanan perawatan ruangan amat sangat bagus dan memuaskan, dipertahankan dan ditingkatkan. Sukses untuk 4A RSPI Jakarta. Apresiasi pada Zr. Anne di perawatan anak atas perhatiannya pada anak kami Raissa Amanda S pada saat dirawat. . Mira Maulida, 02.07.13 Pelayanan OK sesuai dengan SOP M. Hendri Yan, 05.08.13 Eko, 03.08.13 Dr. Calvin: dokter sangat berpengalaman, membantu persalinan dengan sangat baik, tepat waktu. Dr. Frida: baik, banyak membantu. Bidan Dian, Nunung, Putri: sangat baik, sangat membantu dengan baik, pelayanan bagus, tanggap. . Clarissa Yap, 13.07.13 Rasa senang dan puas yang saya, keluarga dan pasien rasakan. Saya ucapkan terima kasih atas pelayanan dan perhatiannya sehingga proses persalinannya semua berjalan lancar dan aman karena tim work dari dokter dan perawatnya. Terima kasih. Meidanna Achmad Pashya, 19.08.13 Puas dgn pelayanan di RSPI, terutama suster di bagian perawatan saya & perawatan bayi. Sangat percaya keahlian mereka. Ini ke-2 kali saya melahirkan di RSPI. Suka dgn Sus Iin, Sus Stella & Sus Yunaifi. Terima kasih banyak. Tracy Irene Hartono, 10.07.13 Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah Kami berdua atas nama Nurfianti mengucapkan terima kasih atas bantuan dan keramahan oleh pihak RS Puri Indah terutama kepada dr. Andry Sp. OG, Bidan Tinah, Eli, Dyah yang membantu proses persalinan anak pertama kami. . Nurfianti/ Adi Kurniawan, 20.08.2013 Untuk pelayanan petugas farmasi sangat ramah dan memberikan informasi tentang penggunaan obat dengan sangat jelas, terutama petugas farmasi yang bernama Fitri, Fetri dan Hadi. Mereka sangat friendly dan murah senyum. Chavia Zagita, 21.08.13 Bidan Diah, Tina & Nunung thank you untuk bantuan & dorongannya selama proses persalinan. Great Job! Dr. Calvin yang siap sedia/ ready dalam proses persalinan. Many-many thanks. Silva Fresyllya, 19.08.13 All suster are the best. Jam brp aja ready!!!! Top class service. Kim Ji Yeon, 25.07.13 Terima kasih utk Bidan Widi, Tinah & Nunung yg setia membimbing & membantu persalinan anak kami. Jg kpd dr. Calvin atas supportnya. Dhany Kurniawan Tirtha, 16.07.13 Dokter Sisca bisa diajak diskusi, penjelasannya baik, memberikan informasi mengenai web / bahan bacaan utk penyakit umum anak. Lita, 16.07.13 Suster bayi Dewi & Iin serta Stella servicenya sangat OK & siap membantu, saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan. Yuanna Heppy L., 01.08.13 65 RS Pondok Indah Puri Indah Te r a k r e d i t a s i Joint Commission International ANDA SELALU MENJADI BAGIAN TERPENTING DARI KEBERHASILAN KAMI Berkat kepercayaan Anda, kami telah meraih akreditasi dari Joint Commission International, sebuah lembaga akreditasi kualitas pelayanan kesehatan yang berpusat di Amerika Serikat, salah satu yang paling disegani di dunia. Sebuah keberhasilan yang merupakan bukti komitmen kami memberikan yang terbaik untuk Anda. Terima kasih telah memilih Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah.