Mother`s Love - RS Pondok Indah

advertisement
Vol. 24 • Oktober—Desember 2013
Mother’s Love
Persiapan Menanti si Buah Hati
Edema
pada
Kehamilan
Waspadai
Bengkak
pada Kaki
Epidural si
Pereda Nyeri
Pada Persalinan
Normal
Kontraksi pada
Persalinan
Kenali Jenis-Jenisnya
Tidak untuk diperjualbelikan
Dari Kami
Pembaca yang budiman,
S
iapapun pasti berharap proses kelahiran sang buah hati
dapat berjalan lancar, aman, dan senyaman mungkin.
Karena itu, cek kehamilan secara rutin sebaiknya dilakukan
untuk memeriksa kondisi ibu dan janin, agar kehamilan dapat
berjalan normal dan mengantisipasi masalah-masalah yang
muncul saat kehamilan, sehingga Ibu dapat melahirkan tanpa
rasa cemas.
Dalam Health First kali ini, kami membahas penyakit dan
komplikasi yang seringkali dialami pada masa kehamilan dan
persalinan, sampai pada pemeriksaan dan perawatan kesehatan
sang buah hati. Artikel mengenai Bayi Prematur, Penyakit Saluran
Cerna pada saat Kehamilan, dan perubahan kondisi tubuh
seperti edema (bengkak) akan kami bahas pada rubrik Diagnosa.
Untuk para calon Ayah, kami ulas pula artikel mengenai analisa
sperma pada rubrik ini. Berbagai macam kesulitan yang biasanya
dialami para calon Ibu saat persalinan atau saat menyusui,
akan kami bahas di rubrik Solusi seperti Kontraksi pada awal
kehamilan, proses melahirkan menggunakan alat bantu (vakum
atau forcep) serta bagaimana cara mengatasi agar bayi tidak
bingung puting karena dapat menyebabkan terhambatnya proses
pengeluaran ASI.
Pada rubrik profil, kami mengulas 12 profil dokter. Dokter-dokter
tersebut terdiri dari spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan
dan Kandungan) dan subspesialisinya, seperti Fetomaternal,
Fertilitas Endokrinologi & Reproduksi, serta profil dokter spesialis
anak dan subspesialisasinya seperti Endokrin Metabolik &
Diabetes Anak, Saraf Anak, Nefrologi Anak, Jantung Anak, Paru
& Pernafasan Anak, Tropik dan Infeksi Anak, dan Intensif Anak.
Selain itu, kisah bayi dengan berat badan 700 gram yang lahir di
RS Pondok Indah-Pondok Indah juga akan menjadi cerita yang
sangat menarik, yang kami rangkum dalam rubrik Diary.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua rekan sejawat
yang telah bersedia menjadi kontributor dan tim redaksi atas
terbitnya Health First kali ini.
Dr. Yanwar Hadiyanto
Chief Executive Officer
RS Pondok Indah Group
Meja Redaksi
Pelindung
Ir. Deddy Kusuma, Dr. Hermansyur
Kartowisastro, SpB.KBD
Pemimpin Umum
Dr. Yanwar Hadiyanto
Wakil Pemimpin Umum
Iwan Agus Setiawan
Ketua Redaksi
Kharina Wijaya
Wakil Ketua Redaksi
Dr. Avian Ratna Furi
Anggota Redaksi
Dr. Diba Astried, MARS;
Sekretariat dan Distribusi
Evy Astuti, Wis Deti, Yunita Sari
PT Mesa Publishing
Penerbit
Reza Puspo
Business Development
Gandrasta Bangko
Account Executive
Ratu Ayu Cania
Editorial Director
Syahida Taher
Group Editor
Nevy Elysa
Reporter
Melita Andini Paramita
Creative Director
Freddy Handyside
Art Director
Meitria Widyanti
Sr. Desainer Grafis
Angeline E.P.
Fotografer
Tajuluddin
Produksi
Denny Susanto, Rifqi Hamjah
Rumah Sakit Pondok Indah Group
Jln. Metro Duta Kav. UE
Pondok Indah. Jakarta 12310
Indonesia
Telp. (021) 765 7525 ext.6236
Faks. (021) 750 2324
E-mail: [email protected]
PT Mesa Publishing
Plaza Bona Indah Blok A2/A1,
Jln. Karang Tengah Raya,
Lebak Bulus, Jakarta, 12440.
Telp. (021) 769 3571 - 769 3572
Faks. (021) 765 5474
E-mail: [email protected]
3
MENU KAMI
Dari Kami
3 Meja Redaksi
Menu kami
4-5 Jadwal Praktik &
Kontributor
DIAGNOSA
6-7 Gangguan
Saluran Cerna
Dalam Kehamilan
18-19 Persalinan
dengan Penyulit
Ekstraksi Vakum
dan Forceps
20-21 Kanker
Leher Rahim
Deteksi Sejak Dini!
teknomedis
24-25 Induksi
Persalinan
Cara Menimbulkan
Proses Persalinan
26-27 Tes OAE & BERA
Deteksi Dini Gangguan
Pendengaran Pada
Anak
10
8-9 Diagnosis dan
Penanganan Infertilitas
yang Rasional
28-29 Mioma Uteri
Pengganggu Organ
Reproduksi Perempuan
14
16-17 Bingung Puting
Apa yang Harus
Dilakukan?
4
43 Dr. Budi Wiweko
Sp.OG, KFER
44 Dr. H. Djoko Sekti
Wibisono, Sp.OGKFER
46 Dr. Aman Bhakti
Pulungan Sp.A(K)
47 Dr. Setyowati
Sudjatmiko Sp.A(K)
28
cegah
32-33 Epidural,
si Pereda Nyeri
Pada Persalinan
Normal
34-35 Blue Baby
SOLUSI
14-15 Kontraksi Pada
Kehamilan
Kenali Jenis-Jenisnya
Profil
42 Dr. Azen Salim,
Sp.OG(K)
45 Dr. Bramundito
Sp.OG
10-11 Edema dalam
Kehamilan
Waspadai Bengkak
Pada Kaki
12-13 Bayi Prematur
Pahami Kebutuhan
Khususnya
24
36-38 Gangguan
Reproduksi
Pada Pria dan Wanita
Hiatus
41 Beberapa berita
tentang kesehatan
yang perlu Anda
ketahui
48 Dr. Santoso
Soeroso Sp.A(K),
MARS
49 Dr. dr. H. Muljono
Wirjodiardjo Sp.A(K),
Ph.D.
50 DR.dr.Hinky
Hindra Irawan Satari,
Sp.A(K),M.Trop,Paed
Media
54 Rekomendasi buku,
film, dan CD yang
patut dimiliki
Diary
56-57 Rizka
Prasetianingrum
Timing dan DokterDokter yang Tepat
Menyelamatkan Anak Saya
58 Kabar
Tentang kami
60-61 Pentingnya
NICU untuk Perawatan
Intensif Bayi
62-63 Link
64-65 Customer Delight
On the Cover
51 Dr. Dwi Putro
Widodo, Sp.A(K),
M.Med
52 Dr. Harry
Purwanto, Sp.A(K)
53 Dr. Rinawati
Rohsiswatmo,
Sp.A(K)
Sumber: 123rf.com
PA R A A H L I
Dr. med. dr. Calvin
Tjong, Sp.OG
Menyelesaikan
penelitian doktoral
di HumboldtUniversität zu
Berlin (2003)
dan pendidikan
spesialis Obstetri
dan Ginekologi di
Charité-Universitätsmedizin
Berlin (2004).
Mendapatkan akreditasi sebagai Ahli
Diagnostik Prenatal
DEGUM Stufe II
di Jerman (2004)
dan Certificate of
Competence dari
Fetal Medicine
Foundation
London (2004).
Adaptasi di Universitas Indonesia
(2006).
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPuri Indah:
Selasa & Rabu:
17.00-20.00, Kamis:
11.00-13.00, Sabtu:
09.00-12.00
Dr. Fitriyadi
Kusuma, Sp.OG(K)
Lulus Kedokteran
Umum FKUI
tahun 1990.
Sembilan tahun
kemudian, ia lulus
dari Spesialis
Obstetri dan
Ginekologi FKUI.
Pendidikan
Konsultan
Onkologi
Ginekologi
FKUI berhasil
diselesaikan
tahun 2012.
Memperdalam
Kolposkopi dan
Laparokopi
Ginekologi Operatif di Singapura
dan Korea Selatan
serta mendalami
USG 3D/4D di
Vienna tahun
2004.
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
Senin & Jumat:
17.30-20.00,
Selasa & Kamis:
17.00-20.00, Rabu:
18.00-20.00,
Sabtu: 14.00-18.00
Dr. Yuslam Edi
Fidianto, Sp.OG
Lahir di
Yogyakarta. Lulus
dokter umum
tahun 1984 dan
lulus Spesialis
Obstetri dan
Ginekologi dari
FK UNDIP di
1994. Mengikuti
berbagai
kegiatan Seminar
dan workshop
tentang Infertilisa
dan Fertilisasi In
Vitro di Spanyol,
Thailand,
Singapura,
Australia, Kanada.
Sejak 1997 hingga
saat ini praktek
pribadi di RS
Pondok Indah.
Dr. Harry Pahala
Siregar, Sp.An
Dr.Harry Pahala
Siregar adalah
dokter lulusan
Fakultas
kedokteran
Universitas
Indonesia
tahun 2000,
melanjutkan
pendidikan
spesialisasi
Anestesi
di Fakultas
kedokteran
Universitas
Indonesia 20022006. Sejak
tahun 2008
bekerja dibagian
Anestesi RSPIPuri Indah untuk
mengabdikan
ilmunya
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
Senin-Jumat:
17.00-20.00
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPuri Indah:
Senin-Jumat:
13.00-17.00
Dr. Bramundito,
Sp.OG
Meraih predikat
Spesialis Obstetri
dan Ginekologi
pada 1995, dari
Universitas
Indonesia.
Selama 3 tahun
berpraktek
sebagai dokter
umum di Jambi,
dan dokter
spesialis selama 1
tahun di Kapuas,
Kalimantan.
Workshop dan
kursus yang
pernah diikuti
di dalam dan
luar negeri:
Gynecology
Endoscopy dan
USG.
Dr. Budi Wiweko,
Sp.OG,KFER
Setelah lulus dari
Universitas Indonesia pada tahun
2005, ia melakukan
penelitian tentang
ovarium vitrifikasi jaringan dan kultur in
vitro folikel di Hyogo
College of Medicine
Jepang, selama 3
bulan. Selanjutnya,
Dr. Budi melanjutkan
penelitian pada
laboratorium dasar
tentang ART pada
beberapa pelatihan
IVF klinik di Osaka ,
Barcelona , Thailand
dan Vietnam. Dr.
Budi juga menjadi
koordinator pelatih
untuk subspesialisasi dalam bidang
Endokrinologi
Reproduksi dan
Infertilitas
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
Senin, Rabu, Kamis,
Jumat: 09.0012.00, 13.00-16.00,
Selasa: 09.0012.00, 13.00-16.00
& 17.00-20.00,
Sabtu: 09.00-12.00
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
Jumat: 17.00-20.00,
Sabtu: 17.00-19.00
Dr. Rinawati
Rohsiswatmo,
Sp.A(K)
Menyelesaikan
pendidikan
dokter (1986) dan
program dokter
spesialis anak
(1998), keduanya
di FKUI. Pelatihan
dan konfrensi
yang pernah
diikuti: training
NICU di Royal
Women’s Hospital
(Melbourne,
2001), workshop
di Neonatology
Hammer
Smith Hospital
(London, 2006),
HFO course
(Melbourn),
9th European
conference
on pediatric
and neonatal
ventilation
(MontreauxSwitzerland,
2008).
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
On call
Dr. Cynthia Rindang
Kusumaningtyas,
Sp.A
Menyelesaikan
pendidikan Spesialisasi Ilmu
Kesehatan Anak di
UI (2010). Banyak
menelurkan karya
ilmiah, di antaranya Penanganan
Jangka Panjang
Seorang Bayi
Prematur dengan
Metode Kangguru
(2010). Hobinya
menyanyi dan
bermain piano, memasak, berkebun,
serta aktif dalam
tim paduan suara
gereja.
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPuri Indah:
Senin, Selasa &
Kamis: 08.00-13.00
& 14.00-16.00,
Rabu: 08.00-13.00,
17.00-20.00, Jumat:
11.00-13.00, 14.0016.00, 17.00-20.00,
Sabtu: 17.00-20.00
Dr. Ali Sungkar
Sp.OG (K)
Lahir di Jakarta,
29 September
1966. Lulus
dokter umum
dari Universitas
Indonesia di
tahun 1991, dan
meraih gelar
sebagai Dokter
Spesialis Obstetri
dan Ginekologi
di tahun 1995.
Selain aktif di
kepengurusan
organisasi profesi,
Dr. Ali juga aktif
di pertemuan
nasional dan
internasional.
Juni 2013 lalu
Dr. Ali menjadi
pembicara
di 11th World
Congres Perinatal
Medicine di
Moscow, Rusia.
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
Rabu & Jumat:
17.00-20.00
Dr. Jeanne-Roos
Tikoalu, Sp.A, IBCLC
Lahir di Prabumulih, 20 Maret
1961. Lulus dokter
umum dari UNIKA
Atmajaya di tahun
1988.Lulus dokter
spesialis Fakultas
Kedokteran UI
di 2003. Pernah
meraih predikat
Dokter Puskesmas
Teladan.
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPuri Indah:
Senin & Rabu:
08.00-10.00, 11.0013.00, 14.00-16.00,
17.00-20.00, Selasa,
Jumat, Sabtu:
08.00-10.00, 11.0013.00, 14.00-16.00,
Kamis: 11.00-13.00,
14.00-16.00
Dr. Arry Rodjani,
Sp.U
Menyelesaikan
studi spesialis
Urologi di FKUI
pada 1997 dan
Fellow Pedriatic
Urologi di Royal
Children Hospital,
Melbourne, pada
tahun 2000.
Dr. Azen Salim,
Sp.OG(K)
Lulusan Fakultas
Kedokteran Atma
Jaya paada 1987.
Menyelesaikan
studi spesialisasi
Kebidanan dan
Kandungan,
memperoleh gelar
Master di bidang
Ultrasound in
Clinical Medicine,
University of
Zagreb, Kroasia.
Berpraktik di RS
Pondok Indah
sejak 1993. sejak
1992 hingga saat
ini, beliau aktif sebagai dosen dan
pelatih Ultrasoun
di OBGYN, Indonesian Society of
OBGYN.
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
Senin, Rabu &
Jumat: 16.00-18.00
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
Selasa, Rabu &
Jumat: 10.00-14.00
Dr. Agus Subagio,
Sp.THT
Lahir di Jakarta
pada 46 tahun
yang lalu.
Lulus Dokter
Spesialis THT
dari Universitas
Indonesia pada
2005 dan
lulus dokter
umum pada
1994. hobinya
membaca,
terutama bukubuku motivasi.
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
Selasa: 09.0012.00, Rabu:
13.00-16.00, Jumat:
09.00-12.00
RS Pondok IndahPuri Indah:
Senin: 08.0010.00, 14.00-16.00,
Selasa: 14.0016.00, Kamis:
08.00-13.00,
14.00-16.00,
Sabtu: 14.00-16.00,
17.00-20.00
Dr. FX.A. Bhimantoro, Sp.OG
Lahir 14 Oktober
1969. Lulus
dari Fakultas
Kedokteran UI
tahun 1988. Di
tahun 2002 lulus
Spesialis Obstetri
dan Ginekologi
FK UI.
Jadwal praktik di
RS Pondok IndahPondok Indah:
Senin, Rabu, Sabtu:
09.00-12.00,
Selasa: 13.00-16.00,
Kamis: 17.00-20.00
5
diagnosa
Gangguan
Saluran Cerna
Dalam Kehamilan
Kegembiraan menyambut si
buah hati terkadang sedikit
terganggu dengan adanya
perubahan fisiologis / normal
kehamilan yang mengganggu
aktivitas sehari-hari.
Beberapa perubahan tersebut
diantaranya adalah gangguan
saluran cerna, saluran kemih,
perubahan volume darah,
pernafasan sampai perubahan
bentuk tubuh.
S
aat hamil sebenarnya tidak
perlu terjadi perubahan
kegiatan harian maupun
aktivitas rutin, mulai dari
rutinitas harian, pola makan,
atau kebiasaan lainnya. Ini harus
ditekankan, karena tak jarang
begitu mengetahui dirinya
positif hamil, seorang ibu kerap
menjadi serba khawatir menjaga
kehamilannya bahkan sampai
berlebihan.
Perubahan yang terjadi pada
trimester pertama kehamilan,
terkait dengan saluran
pencernaan adalah:
 Morning sickness, gejala
kehamilan yang ditandai
dengan mual dan muntah
akibat meningkatnya hormon
HCG (Human chorionic
Gonadotrophin) di tubuh. Dapat
mengganggu pola makan karena
ibu menjadi sensitif berlebihan
terhadap makanan atau aroma
makanan tertentu. Sebaiknya
6
tetap makan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi di awal
kehamilan.
 Heartburn, yaitu adanya rasa
panas seperti terbakar yang
muncul dari ulu hati, lalu naik ke
kerongkongan. Penyebabnya,
asam lambung yang menerobos
ke atas dan menimbulkan rasa
panas akibat produksi hormon
progesteron yang membuat
katup antara kerongkongan
dengan lambung relaks dan
pertumbuhan janin yang
membuat rongga perut sesak.
Hal ini “mendorong” aliran
asam lambung ke atas.
 Mual muntah berlebihan
(Hiperemesia Gravidarum):
disebabkan oleh hormon
progesterone yang bertugas
menenangkan uterus termasuk
otot lambung, sehingga
pengosongan lambung menjadi
terlambat. Hal ini dapat
diperberat jika mengalami
penyakit radang lambung
/ gastritis. Hiperemesia
Gravidarum berhubungan
dengan kehamilan pertama,
meningkatnya hormon-hormon
pada kehamilan, perubahan
metabolik dalam kehamilan,
alergi, faktor psikososial, serta
berkaitan dengan kehamilan
ganda dan hamil anggur, ibu
hamil usia dini dan kegemukan.
Risiko semakin tinggi bila ibu
stres dan cemas, ibu kelebihan
asupan lemak dan terinfeksi
bakteri Helicobacter pylori
yang menyebabkan luka
pada lambung.
 Konstipasi: merupakan suatu
keluhan, bukan penyakit.
Konstipasi sering diartikan
sebagai kurangnya frekuensi
buang air besar (BAB). Biasanya
kurang dari 3 kali per minggu
dengan feses yang kecil-kecil
dan keras, serta kadangkala
disertai kesulitan sampai rasa
sakit saat BAB.
diagnosa
Kebanyakan ibu hamil kerap
mengalami konstipasi sebagai
bentuk gangguan pencernaan.
Yang perlu dikhawatirkan
saat konstipasi adalah
bila ibu hamil meminum
sembarang obat-obatan yang
berpotensi mengganggu
perkembangan janin.
Perubahan fisiologi selama
kehamilan yang memicu
terjadinya konstipasi adalah :
1
Perubahan peningkatan
hormon progesteron
Pada masa kehamilan, hormon
progesteron berfungsi
mempengaruhi relaksasi
pada kerja otot halus yang
sebenarnya bertujuan
menenangkan uterus yang
sedang menerima hasil
konsepsi. Peningkatan hormon
ini juga mengakibatkan
gerakan atau mobilitas organ
pencernaan menjadi lambat
atau berkurang fungsinya.
Efek langsung ke lambung
adalah proses pengosongan
lambung akan menjadi
lambat atau meningkatnya
waktu ‘transit’ makanan
di lambung. Selanjutnya,
peristaltik atau pijatan pada
usus juga melambat. Dengan
terganggunya kerja di dalam
usus juga berpengaruh pada
daya dorong dan kontraksi
usus pada sisa-sisa makanan.
Hal inilah yang menyebabkan
sisa makanan menumpuk
di usus, sehingga terjadi
konstipasi.
2
Penekanan Rahim pada
pembuluh darah balik
Membesarnya rahim otomatis
akan memberikan tekanan
pada pembuluh darah balik
panggul atau vena cava
inferior (pembuluh darah balik
besar yang terletak di sebelah
kanan tubuh yang menerima
aliran darah dari tubuh bagian
bawah). Penekanan ini dapat
semakin mempengaruhi sistem
kerja usus halus maupun usus
besar. Itu sebabnya konstipasi
seringkali dialami oleh seorang
ibu pada tahap kehamilan
trimester terakhir atau
menginjak usia 6-9 bulan.
3
Penekanan rahim terhadap
rektum / usus besar
Usus besar / rektum adalah
bagian terbawah dari usus
yang mengalami tekanan
oleh rahim akibat semakin
besarnya rahim dan perut
ibu hamil. Penekanan pada
daerah rektum membuat
jalannya feses menjadi kurang
atau tidak lancar, sehingga
konstipasi terjadi.
Penanganan
terhadap
gangguan saluran
cerna adalah
dengan melakukan
diet seimbang,
asupan serat yang
cukup, asupan
tambahan cairan /
air 400 ml/ hari.
4
Kurang asupan serat dan cairan
Serat sangat penting untuk
memperlancar kerja pencernaan
dalam mengurai makanan
sampai pengeluaran kotoran
atau feses. Kehamilan dapat
mempengaruhi pergerakan feses
di usus besar. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah asupan
cairan. Kekurangan cairan
selama hamil akan berakibat
pada saluran cerna terkait
kejadian konstipasi.
5
Asupan makanan/ obat yang
mempengaruhi konstipasi
Selama hamil, ibu akan
mendapatkan asupan
tambahan baik kebutuhan
zat makanan maupun asupan
vitamin. Beberapa zat gizi
yang dikonsumsi ibu hamil
ada juga yang ikut andil
menyebabkan konstipasi.
Asupan zat gizi yang sering
menimbulkan konstipasi
adalah tablet zat besi.
6
Perubahan pola makan selama hamil
Perubahan pola makan
menyangkut mengonsumsi
makanan sehat yang
tidak mengganggu sistem
pencernaan, aktifitas fisik atau
olah raga dan manajemen
emosi karena stres juga
berpengaruh terhadap
terjadinya konstipasi.
Penanganan terhadap
gangguan saluran cerna diatas
adalah dengan melakukan
diet seimbang, asupan
serat yang cukup, asupan
tambahan cairan / air 400 ml/
hari, tetap melakukan aktivitas
dan olah raga teratur. Perlu
dilakukan penyesuaian asupan
makanan dengan membagi
porsi makan menjadi lebih
kecil dengan interval lebih
sering serta menghindarkan
makanan yang merangsang
lambung seperti asam,
pedas, dan bersoda. Jika
diperlukan pengobatan harus
dikonsultasikan dengan
dokter kandungan terkait efek
samping obat terhadap janin.
Dr.dr Ali Sungkar Sp.OG(K)
Dokter Spesialis Obstetri
& Ginekologi, Konsultan
Fetomaternal
RS Pondok Indah-Pondok Indah
7
diagnosa
Diagnosis dan Penanganan
Infertilitas yang Rasional
Infertilitas didefinisikan sebagai kegagalan satu pasangan untuk mendapatkan
kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa
kontrasepsi selama 1-2 tahun. 40 persen infertilitas disebabkan oleh faktor
perempuan, 30 persen disebabkan faktor sperma dan sisanya merupakan
kombinasi faktor perempuan dan sperma serta faktor idiopatik.
P
enanganan infertilitas
yang tepat harus
dilakukan sesuai
dengan faktor penyebabnya.
Gangguan ovulasi,
endometriosis dan oklusi tuba
fallopii merupakan penyebab
utama faktor perempuan
sedangkan faktor sperma
terutama terkait jumlah dan
motilitasnya. Karena itu
untuk mengetahui penyebab
infertilitas perlu dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan
yang terarah.
Anamnesis
Tiga faktor utama yang paling
berperan dalam infertilitas
yaitu umur perempuan, lama
infertilitas dan jenis infertilitas
(primer atau sekunder). Umur
8
perempuan merupakan
parameter terpenting
yang berbanding terbalik
dengan fekunditas,
terutama disebabkan oleh
penurunan kualitas dan
kuantitas oosit. Penelitian
Collins dkk membuktikan
bahwa kemungkinan
kehamilan 1.49 kali lebih
besar bila lama infertilitas
< 3 tahun (CI = 1.23-1.80).
Sedangkan pasangan
dengan keluhan infertilitas
sekunder memiliki risiko
relatif untuk hamil sebesar
1.38 kali lebih besar (CI
= 1.12-1.68) dibandingkan
pasangan dengan keluhan
infertilitas primer serta
waktu untuk hamil 51-80
persen lebih cepat.
Tiga faktor
utama yang
paling berperan
dalam infertilitas
yaitu umur
perempuan,
lama infertilitas
dan jenis
infertilitas.
Faktor lain yang perlu
diketahui adalah adanya
riwayat laparotomi yang
dapat berperan dalam
perlengketan pelvik (risiko
relatif 4.4 ; CI = 3.46.5). Kebiasaan merokok
diagnosa
juga dapat menurunkan
fekunditas dan keberhasilan
program teknologi
reproduksi berbantu (TRB).
Anamnesis yang lengkap
dapat menyingkirkan
kemungkinan faktor
etiologi infertilitas yaitu
gangguan ovulasi (lama
dan keteraturan siklus haid),
oklusi tuba fallopii (riwayat
operasi sebelumnya) dan
endometriosis (dismenorea
dan dispareunia).
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan pada
perempuan meliputi tinggi
badan, berat badan, skor
hirsutisme dan organ
ginekologi (menggunakan
ultrasonografi transvaginal).
Tanda klinis endometriosis,
nyeri, dan kelainan uterus /
ovarium harus disingkirkan.
Pasangan laki-laki harus
dilakukan pemeriksaan
vas deferens, epididimis,
testis untuk menyingkirkan
kemungkinan varikokel
(terutama bila analisis
sperma tidak normal).
Penanganan
Penanganan infertilitas
didasarkan atas 2 hal yaitu:
1. Mengatasi faktor
penyebab / etiologi
2. Meningkatkan peluang
untuk hamil
Tindakan untuk mengatasi
faktor penyebab infertilitas
misalnya adalah dengan
melakukan induksi ovulasi
(pada kasus anovulasi), reanastomosis tuba (oklusi
tuba fallopii) dan pemberian
obat-obatan secara terbatas
pada kasus faktor sperma.
Namun seringkali tindakan
Deteksi ovulasi
Analisis Sperma
Variasi hasil
pemeriksaan sperma
pada individu yang
sama menyebabkan
kelainan sperma harus
didasarkan minimal
atas 2 kali pemeriksaan.
Pemeriksaan antibodi
anti sperma tidak
dianjurkan mengingat
tidak ada bukti kuat
yang mendukung
kepentingan
pemeriksaan ini
terhadap penanganan
infertilitas. Bila dijumpai
hasil analisis sperma
tidak normal, maka
perlu dikonfirmasi
pemeriksaan klinis
pasangan laki-laki
(ukuran testis, ada/tidak
varikokel, hormon lakilaki terutama FSH dan
testosteron).
Perempuan yang memiliki siklus
haid normal, 95% mengalami
ovulasi dan dapat dikonfirmasi
dengan pemeriksaan
progesteron pada fase luteal
madya. Pemeriksaan lendir
serviks, LH urin dan suhu basal
bifasik memiliki sensitifitas dan
spesifisitas yang rendah dalam
mendeteksi ovulasi.
Pada perempuan dengan
keluhan oligomenorea perlu
dilakukan pemeriksaan hormon
prolaktin dan gonadotropin
untuk mengetahui penyebab
gangguan ovulasi-nya. Pada
perempuan usia reproduksi,
sindrom ovarium polikistik
(SOPK) merupakan penyebab
terbesar gangguan ovulasi.
Pemeriksaan
tuba fallopii
Uji pasca sanggama
Pemeriksaan ini hanya memiliki
sensitifitas 9-71% dan spesifisitas
62-100% dalam kasus infertilitas
karena itu tidak dianjurkan
lagi untuk dilakukan. Uji pasca
sanggama hanya membuktikan
bahwa pasangan yang menjalani
pemeriksaan telah melakukan
hubungan seksual sebelumya.
mengatasi faktor penyebab
memberikan hasil yang tidak
efektif karena itu berbagai
metoda dikembangkan untuk
meningkatkan peluang satu
pasangan mendapatkan
kehamilan, seperti stimulasi
ovarium, inseminasi dan
fertilisasi in vitro.
Baku emas patensi
tuba fallopii
adalah laparoskopi
kromotubasi
sedangkan
penapisan dapat
dilakukan dengan
histerosalpingografi
(HSG) dengan tingkat
sensitifitas 83% dan
spesifisitas 65%.
Pasien dengan risiko
penyakit tuba dan
rongga pelvik dapat
dianjurkan untuk
langsung menjalani
pemeriksaan
laparoskopi.
Dr. Budi Wiweko Sp.OG, KFER
Dokter Spesialis Obstetri &
Ginekologi, Konsultan Fertilitas,
Endokrinologi dan Reproduksi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
9
diagnosa
Edema dalam
Kehamilan
Waspadai Bengkak
Pada Kaki
Di dunia medis,
pembengkakan yang dialami
ibu hamil yang biasanya
terjadi di trimester ketiga
disebut dengan istilah edema,
yaitu ketika cairan berlebih
terkumpul di jaringan otot,
terutama pada pergelangan
kaki, telapak kaki, dan mungkin
bengkak ringan di tangan.
E
dema dalam
kehamilan atau
timbulnya bengkak
pada kaki dalam
kehamilan adalah akibat
berkumpulnya cairan dalam
jaringan tubuh di tumit dan
kaki, hal ini disebabkan
karena beberapa hal
antara lain adalah adanya
peningkatan volume
darah sebanyak 30%
selama kehamilan, dinding
pembuluh darah kapiler
yang lebih tipis akibat
perubahan hormon selama
kehamilan sehingga cairan
dari dalam pembuluh darah
akan keluar dan masuk ke
jaringan sekitarnya serta
perubahan biokimiawi
darah sehingga cairan di
dalam pembuluh darah
akan berpindah ke jaringan
sekitarnya.
Sebagai tambahan, rahim
yang membesar akan
menekan pembuluh
10
darah di rongga panggul
dan vena cava inferior,
yang mengalirkan
darah dari tubuh bagian
bawah kembali ke
jantung. Tekanan ini
akan memperlambat
aliran darah balik dan
menyebabkan bendungan
sehingga memaksa cairan
dalam vena keluar ke
jaringan sekitarnya.
Karena itu biasanya edema
terjadi pada trimester
ketiga kehamilan, edema
mungkin akan menjadi
lebih berat pada kehamilan
kembar, hamil dengan
air ketuban banyak atau
kehamilan dengan janin
yang besar. Sesudah
kelahiran maka tubuh
akan mengeluarkan
kelebihan cairan tersebut
melalui urin dan keringat
sehingga berangsurangsur kembali ke
normal.
Kapan saya harus
lebih waspada
terhadap edema?
Edema biasa terjadi di
kaki dan tumit selama
kehamilan. Bila terjadi
edema disekitar muka
atau di tangan baiknya
segera ke dokter karena
hal itu dapat merupakan
diagnosa
Beberapa tips untuk mengurangi bengkak:
Bila terjadi edema
disekitar muka
atau di tangan
baiknya segera
ke dokter karena
hal itu dapat
merupakan gejala
preeklampsia.
gejala preeklampsia.
Preeklampsia ini
merupakan penyakit
yang ditandai dengan
timbulnya edema tungkai
atau tangan, tekanan
darah yang tinggi serta
ditemukannya protein
pada urin. Penyakit
ini sering terjadi di
Indonesia dan biasanya
timbul pada kehamilan
trimester dua dan tiga.
Bila timbul gejala tersebut
maka sebaiknya segera
berobat ke dokter. Begitu
juga bila edema disertai
nyeri hebat pada salah
satu tungkai saja. Hal
itu dapat disebabkan
Kaki Normal
Kaki dengan Edema
1
2
3
4
5
6
7
8
Letakkan kaki lebih
tinggi jika mungkin.
Jangan duduk sambil
menyilangkan kaki.
Lemaskan kaki secara
teratur, dimulai
menggerakkan kaki
dari ujung jari sampai
ke betis.
Jangan duduk
terlalu lama, istirahat
dan berjalan untuk
melancarkan
sirkulasi darah.
Minum banyak
air putih.
Latihan teratur seperti
jalan kaki, berenang,
sepeda statis.
Makan dengan baik
dan kurangi konsumsi
garam, hindari
junk food.
Pakai maternity
support stockings
sebelum tidur malam
supaya cairan tidak
berkumpul di kaki
keesokan paginya.
karena penyumbatan
bekuan darah pada
vena di tungkai yang
biasa disebut deep
vein thrombosis (DVT),
keadaan ini harus
diterapi dengan cepat.
Apa yang dapat
dilakukan untuk
mengurangi edema?
Karena vena cava
terletak di sebelah
kanan tubuh, maka
dengan berbaring
ke sebelah kiri akan
memperlancar sirkulasi
darah sehingga edema
akan berkurang.
9
10
Pijat tungkai dan
kompres bagian
yang edema dengan
air es. Hal ini selain
memperkecil bengkak
juga mengurangi
rasa nyeri.
Usahakan berada
dalam ruangan yang
bersuhu sejuk, hindari
suhu yang terlalu
panas atau lingkungan
yang lembab.
Daftar Pustaka:
1. Swollen feet during pregnancy
www.Pregnancycorner.com
2. Ankle swelling during
pregnancy. What’s helps?
Mayo Clinic
wwww.Mayoclinic.com
3. Swollen extremities (edema)
during pregnancy
www.babycenter.com
4. How to reduce edema during
pregnancy
m.wikihow.com
5. Edema: Types, causes, symptom
and treatment
wwww.Webmd.com
Dr. FX.A. Bhimantoro, Sp.OG
Dokter Spesialis Obstetri &
Ginekologi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
11
diagnosa
Bayi Prematur
Pahami Kebutuhan Khususnya
mulut rahim lemah, ruptur
kantung amnion, riwayat
persalinan prematur
sebelumnya, rahim
abnormal, malnutrisi, dan
kelainan pada bayi.
Bayi prematur bukan hanya tampilannya yang
mungil, tapi kemampuan beradaptasinya di
luar kandungan pun masih sangat terbatas.
Oleh karena itu, bayi prematur butuh
perawatan khusus dan lebih seksama.
W
HO mendefiniskan
bayi prematur
(preemies) adalah
bayi yang lahir sebelum
usia kehamilan 37 minggu
dihitung dari periode
menstruasi terakhir. Bayi
prematur terutama yang
lahir di bawah 32-34 minggu,
memiliki penampilan fisik
yang khas: kulit lebih tipis
dan gambaran pembuluh
darah di bawahnya dapat
terlihat. Kulitnya berwarna
lebih merah, wajah dan
tubuhnya tertutup oleh
lanugo (rambut halus), tulang
rawan telinga sangat elastis,
puting payudara kecil, garis
telapak kaki tipis, lebih sering
tertidur, dan refleks hisap
masih belum sempurna.
12
Siapa yang berisiko dan
apa penyebabnya?
Persalinan prematur
sering terjadi pada wanita
yang hamil di usia lebih
dari 35 tahun atau hamil
di usia kurang dari 19
tahun. Beberapa kondisi
akan meningkatkan
kelahiran prematur,
seperti infeksi (termasuk
infeksi saluran kemih,
vagina, penyakit menular
seksual, dan kemungkinan
infeksi lainnya), tekanan
darah tinggi, diabetes,
gangguan pembekuan
darah, underweight atau
overweight sebelum hamil,
jarak antara kehamilan
terlalu berdekatan,
perdarahan per vagina,
Kondisi lainnya yaitu
merokok, minum alkohol,
menggunakan obat
terlarang, kekerasan rumah
tangga, keterlambatan
atau tidak pernah periksa
kehamilan, dukungan
sosial yang kurang, stres,
dan pekerjaan yang
membutuhkan berdiri
dalam waktu lama, diyakini
akan meningkatkan
kelahiran prematur.
Tiga kategori wanita yang
mempunyai risiko tinggi
mengalami persalinan
prematur adalah wanita
dengan persalinan
prematur sebelumnya,
wanita dengan kehamilan
kembar, triplet atau lebih,
wanita dengan rahim atau
mulut rahim abnormal.
Mendapatkan tumbuh
kembang optimal
Kemampuan beradaptasi
bayi prematur agak
terganggu karena organnya
belum matang. Tak jarang,
di awal kehidupannya, bayi
prematur membutuhkan
bantuan pernapasan agar
tidak jatuh pada kondisi
darurat. Ini dilakukan
sampai ia stabil.
diagnosa
Tiga hal penting
yang perlu
dipantau pada
bayi prematur,
yaitu berat
badan, tinggi
badan, dan
lingkar kepala.
Perawatan metode kangguru
Bila sudah stabil, bayi
prematur harus mengejar
pertumbuhan demi
mencapai tumbuh kembang
optimal. Ini memerlukan
lingkungan optimal, yaitu
dengan memberikan suhu
optimal menggunakan
inkubator atau Perawatan
Metode Kangguru (PMK).
Proses PMK berupa bayi
telanjang diletakkan di dada
ibu. Tubuh ibu berfungsi
sebagai inkubator otomatis
yang akan menyerap
panas bayi apabila bayi
kepanasan (hipertermi) dan
akan menyalurkan panas
tubuh bila bayi kedinginan
(hipotermi). PMK diyakini
lebih efektif dan murah.
Kedua, memberikan nutrisi
optimal, yaitu ASI prematur
yang kandungan protein dan
Bayi prematur dan komplikasinya yang mungkin timbul
Bayi prematur merupakan masalah kesehatan yang serius dan
mempunyai risiko tinggi terhadap komplikasi kesehatan bayi baru lahir.
Risiko yang ditimbulkan sangat bergantung pada usia kehamilan. Makin
kecil usianya, makin besar risikonya.

Ketidakstabilan suhu,
bayi prematur sulit untuk
mempertahankan suhu tubuh
karena peningkatan kehilangan
panas.

Lupa bernapas (apneu), bayi
berhenti bernapas selama 20
detik atau lebih dan diikuti
dengan penurunan frekuensi
jantung.

Paru-paru belum matang
sehingga bayi akan sesak napas
(Hyalin Membran Disease/HMD).

Pertumbuhan pembuluh darah
abnormal pada mata yang
akan menyebabkan kebutaan
(Retinopathy of Prematurity/
ROP).

Perdarahan otak (Intraventricular
Hemorrhage/ IVH).
Bronchopulmonary Dysplasia/

BPD sering mengenai bayi
prematur yang mendapat
oksigen dalam jangka
waktu lama.

Gagal menutupnya duktus
arteriosus (pembuluh darah
yang menyuplai darah dari aorta
ke paru-paru) menyebabkan
peningkatan jumlah darah ke
paru-paru dan menimbulkan
kesulitan bernapas (Patent
Ductus Arteriosus/PDA).
Necrotizing enterocolitis (NEC),

umumnya terjadi pada 2 – 3
minggu setelah lahir. Kondisi ini
menyebabkan kesulitan makan,
pembengkakan abdomen (perut)
dan komplikasi lainnya. Bayi
yang terkena dapat ditangani
dengan pemberian antibiotik
dan nutrisi intravena (pembuluh
darah) sampai usus sembuh.
Pada beberapa kasus, dibutuhkan
pembedahan untuk membuang
bagian usus yang rusak.
Kebanyakan bayi prematur membutuhkan perawatan khusus di Neonatal
Intensive Care Unit (NICU) dengan dokter spesialis dan peralatan khusus
(ventilator, dll) untuk mengatasi kondisi kesehatannya.
kalsiumnya tinggi. Karena
ASI prematur hanya
bertahan 3 minggu,
selanjutnya dibutuhkan
tambahan Human Milk
Fortifier (HMF) ke dalam
ASI yang telah diperas
sampai berat badan bayi
mencapai 2 kg.
Apabila sejak awal
tidak terdapat ASI,
maka diperlukan susu
prematur sampai
mencapai 2 kg dan dapat
dilanjutkan dengan after
discharge formula.
Pantau pertumbuhannya
Tiga hal penting yang perlu dipantau pada
bayi prematur, yaitu berat badan, tinggi
badan, dan lingkar kepala.
1. Rata-rata penambahan BB yang
diharapkan perhari

20 g/hari dari usia koreksi 0-3 bulan

15 g/hari dari usia koreksi 3-6 bulan

10 g/hari dari usia koreksi 6-9 bulan

6 g/hari dari usia koreksi 9-12 bulan
2.Tinggi badan 1 cm/bulan
3.Lingkar kepala 0,5 cm/minggu
Dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K)
Dokter Spesialis Anak,
Konsultan Perinatalogi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
13
solusi
Kontraksi Pada
Kehamilan
Kenali Jenis-Jenisnya
Saat kehamilan sudah mencapai
diatas 16 minggu, kadangkadang ibu sudah merasa adanya
kontraksi pada rahim. Untuk yang
baru pertama kali hamil, sering
merasa bingung, apakah ini yang
namanya kontraksi? Ini berbahaya
atau tidak? Apakah akan terjadi
kelahiran prematur, dan berbagai
macam pertanyaan lainnya.
R
ahim adalah otot
terbesar dalam
tubuh perempuan.
Di luar kehamilan,
rahim juga sudah sering
berkontraksi terutama
saat menstruasi. Ketika
perempuan hamil
mengalami kontraksi,
rahim akan meregang
dan mengecil sehingga
bayi terdorong ke saluran
kelahiran. Saat awal
kehamilan, kontraksi otot
rahim justru berkurang
untuk mengakomodasi
dan melindungi konsepsi
yang sedang tumbuh.
Menjelang kehamilan
cukup bulan, aktivitas
otot rahim dan mulut
rahim (serviks) meningkat.
Bersamaan dengan
14
meningkatnya kontraksi
otot rahim terjadi
perubahan biokimia
pada serviks, yang juga
disebabkan peningkatan
tekanan dalam rahim,
maka terjadilah proses
persalinan.
JENIS-JENIS KONTRAKSI
PADA KEHAMILAN
 KONTRAKSI DINI
Bisa dirasakan pada
trimester pertama
kehamilan karena badan
kita mulai beradaptasi
dengan proses kehamilan.
Regangan dari ligamen
(jaringan penggantung)
disekeliling rahim
merupakan penyebab
rasa tidak nyaman ini.
Bila disertai keluar
darah dianjurkan
datang melakukan
pemeriksaan untuk
mencegah keguguran
atau menyingkirkan
kemungkinan kehamilan
di luar rahim.
 KONTRAKSI
BRAXTON HICKS
Terjadi mulai trimester
kedua kehamilan,
kebanyakan pada
trimester ketiga. Bisa
terjadi jika ibu dalam
solusi
Saat awal
kehamilan,
kontraksi otot
rahim justru
berkurang untuk
mengakomodasi
dan melindungi
konsepsi yang
sedang tumbuh.
keadaan lapar, capai,
atau stres. Kontraksi
biasanya tidak teratur
dan tidak terlalu sakit.
Mungkin kontraksi bisa
teratur tapi akan hilang
dengan sendirinya jika
ada perubahan posisi atau
melakukan aktifitas. Jika ini
terjadi, coba tetap tenang,
istirahat dan minum
segelas air.
 KONTRAKSI
PERSALINAN DINI
Jika sudah minum segelas
air, istirahat dan melakukan
perubahan posisi kontraksi
justru semakin kuat, teratur,
dan semakin sering, maka
kemungkinan besar sudah
masuk ke awal persalinan.
Bisa terjadi selama
beberapa jam hingga
lebih dari 1 hari. Pada
kebanyakan ibu hamil rasa
nyerinya justru dimulai dari
pinggang dan menyebar ke
depan. Saat kontraksi, bisa
dirasakan dinding perut
lebih keras.
 KONTRAKSI
PERSALINAN AKTIF
Lebih sering, bisa setiap
3-6 menit, lebih lama, 30-
60 detik tiap kontraksi,
dan terasa lebih kuat.
Rasanya mulai tidak
nyaman sehingga untuk
mengatasinya mulai
diperlukan pengaturan
nafas, pijat, meditasi,
atau bahkan kompres
hangat ataupun obat
penghilang nyeri. Saat
ini sering disertai keluar
lendir merah kecoklatan,
menandakan serviks mulai
terbuka, maka bersiaplah
untuk berangkat ke
rumah sakit.
sebagai sensasi yang luar
biasa untuk meneran.
Kontraksi tidak sekuat
kontraksi transisi dan
lebih ada jeda antara
2 kontraksi.
 KONTRAKSI TRANSISI
Lama kontraksi bisa
mencapai 90 detik, dirasa
paling nyeri, dan sering
tidak ada jeda antara
kontraksi. Saat ini ibu
sering gelisah, mengerang,
berteriak, menggigil, dan
merasa mual. Ini semua
wajar jika terjadi. Untung
periode ini berlangsung
tidak terlalu lama.
adalah proses alami,
bukan suatu penyakit.
Hendaknya seorang
wanita mempersiapkan
mental dan fisiknya,
memilih dokter yang bisa
dipercaya dan memilih
rumah sakit dengan
fasilitas yang lengkap
dan reputasi yang baik.
Selamat menikmati
kehamilan dan proses
persalinan.
 KONTRAKSI
SAAT MENERAN
Kontraksi ini akan
membantu ibu untuk
meneran. Akan dirasa
 KONTRAKSI
MELAHIRKAN PLASENTA
Setelah bayi lahir akan
tetap ada kontraksi
ringan dari rahim untuk
melepas plasenta dari
tempat implantasinya dan
mencegah perdarahan.
Kehamilan dan persalinan
Dr. Bramundito Sp.OG
Dokter Spesialis Obstetri
dan Ginekologi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
15
solusi
Bingung Puting
Apa yang Harus Dilakukan?
Bayi lahir memiliki kemampuan menyusu dengan
teknik yang berbeda saat menyusu langsung
pada payudara dibandingkan saat menyusu atau
minum dari botol. Jika bayi baru lahir ditawarkan
minum dari botol, bayi mungkin akan kehilangan
kemampuannya menyusu langsung pada payudara.
B
ingung puting merupakan
tindakan penolakan bayi
untuk menyusu pada
payudara karena ia kesulitan
untuk melekat dan menghisap
payudara. Ini terjadi karena
bayi sudah dikenalkan dengan
media menyusu lain seperti dot
atau empeng.
Kondisi ini sering ditemui
sampai bayi berusia 5 minggu
walaupun pada beberapa kasus
masih bisa ditemui sampai bayi
berusia 5 bulan.
Mekanisme bayi menyusu pada
payudara berbeda dengan
16
mekanisme bayi menghisap
menggunakan dot atau
empeng.
Pada saat bayi menyusu
pada ibu, terjadi koordinasi
antara lidah, langit-langit
mulut, gerakan rahang, dan
otot-otot muka bayi terutama
otot pipi. Bayi akan membuka
lebar mulutnya, memasukkan
puting dan sebagian atau
seluruh areola ke dalamnya.
Lidah menahan puting dan
areola bersamaan dengan
langit-langit mulut yang akan
membentuk ‘dot’ panjang.
Keadaan ini menciptakan
kondisi vakum (kedap udara)
di dalam mulut bayi pada saat
memompa ASI, yang dilanjutkan
dengan gerakan menelan. Saat
bayi berhenti menghisap dan
memompa, aliran ASI berhenti
Saat menyusu dengan dot, gaya
grafitasi bumi membuat aliran
susu lebih mudah didapat. Bayi
tidak perlu membuka mulut
lebar saat memasukkan dot,
dan dot tidak perlu masuk
jauh ke dalam mulut bayi. Bayi
menggunakan kedua bibirnya
untuk menghisap. Lidah berada
di depan dot, bergerak maju
mundur menutup lubang
dot yang berfungsi untuk
menghentikan aliran susu
saat alirannya terlalu deras.
Susu tetap mengalir baik saat
bayi menghisap atau tidak
menghisap.
Saat bayi menyusu pada ibu
dengan mekanisme menghisap
dari dot, puting payudara
ibu akan mengalami trauma
dan lama kelamaan aliran ASI
akan terasa kurang deras. Bayi
sulit melekat dan menghisap,
sehingga pengosongan
payudara tidak sempurna dan
bisa menyebabkan payudara
bengkak, berlanjut menjadi
mastitis dan akhirnya timbul
abses. Produksi ASI lama
Kondisi
bayi bingung
puting sering
ditemui
sampai bayi
berusia 5
minggu.
solusi
kelamaan akan berkurang
sehingga bayi menolak untuk
menyusu ke payudara ibu.
Minum dengan botol lebih
bersifat pasif tergantung dari
kemiringan botol, besarnya
lubang dan ketebalan karet
dot. Tidak perlu membuka
mulut lebar, aliran susu lebih
mudah didapat, dan bayi
menggunakan kedua bibirnya
untuk menghisap. Dot tidak
perlu masuk sampai ke arah
langit-langit mulut, susu sudah
bisa masuk mulut dengan
mudah walaupun bayi tidak
menghisap secara efektif. Aliran
susu akan mudah keluar dan
ini memudahkan bayi tersedak.
Tampaknya bayi lebih mudah
minum dengan dot, tetapi
penelitian membuktikan,
menyusu dari botol memerlukan
energi yang lebih banyak untuk
menahan agar bayi jangan
sampai tersedak.
Tanda-tanda yang bisa
menunjukkan bayi sedang
bingung puting:

Bayi mendorong lidahnya ke
atas selama menghisap dan
mendorong payudara keluar
dari mulutnya.

Mulut tidak mau membuka
lebar malah menguncup,
ketika menyusu sering lepas,
menjepit puting pada bagian
depan mulut berkali-kali
seperti bingung.

Bayi rewel dan mudah
marah karena ASI tidak
mengalir semudah ketika
menggunakan botol.
Empeng akan mengganggu
proses menghisap bayi. Bayi
terbiasa mendapat comfort
sucking melalui empeng.
Hal ini akan mengganggu
proses pelekatan bayi pada
payudara ibu. Empeng maupun
dot dapat mengganggu
pertumbuhan rongga mulut
dan langit-langit mulut,
meningkatkan risiko tersedak,
mengganggu pertumbuhan gigi,
meningkatkan risiko terkena
infeksi telinga, menyebabkan
ketergantungan bayi pada
empeng, dan risiko alergi
Tips untuk menghindari bingung puting bayi
1
Sebelum terjadi kejadian
bingung puting, hindari
penggunaan dot dan empeng
pada bayi yang muda, karena bayi
belum mengetahui bagaimana cara
menyusu yang benar.
Belajar cara memberikan
ASI perah dengan cangkir
yang dilakukan oleh ayah atau
pengasuh selain ibu. Bayi hanya
menyusu langsung ke payudara
ibu sehingga bonding ibu dan bayi
tidak terganggu.
Perbanyak skin to skin contact
ibu dan bayi. Hal ini akan
meningkatkan bonding ibu dan
bayi, sekaligus merangsang bayi
untuk menyusu pada payudara.
2
3
4
Berikan waktu ibu penuh untuk
bayi dan delegasikan pekerjaan
rumah tangga kepada orang lain.
Kalau perlu, ibu cuti dahulu dari
bekerja.
Ibu memerhatikan asupan
makanannya dengan makan
makanan bernilai gizi seimbang
dan cukup minum.
Dukungan dari pasangan
atau keluarga besar sangat
diperlukan agar ibu tetap semangat
menyusui bayinya.
Susu formula bukan solusi pada
kasus bayi bingung puting.
Optimis dan tetap percaya diri.
Tanamkan selalu bahwa ibu dan
bayi pasti akan bisa melalui semua ini.
5
6
7
8
terhadap bahan dot akan
meningkat.
Bila bayi terlanjur mengalami
bingung puting:
Segera berkonsultasi ke
Klinik Laktasi dengan
konselor atau konsultan laktasi.
Hentikan penggunaan dot
atau empeng. Sementara
bayi belum mau melekat pada
payudara, gunakan alat bantu
laktasi. Hal ini harus dilakukan
karena bayi sudah terbiasa
dengan aliran susu yang deras.
Kontak kulit ibu dan bayi
selama 24 jam penuh.
Coba terus tawarkan bayi
menyusu langsung dengan
payudara. Sebaiknya, menyusui
saat bayi tidak sedang dalam
kondisi lapar atau haus. Hindari
saat kondisi bayi mengantuk
karena akan membuatnya lebih
rewel lagi.
Bila bayi sudah mulai
melekat, tunggu mulutnya
membuka lebar sebelum
melekatkan payudara.
Perah ASI dengan tangan
untuk merangsang refleks
pengeluaran ASI dan biarkan
ASI menetes sebelum mencoba
melekatkan payudara
Bila produksi ASI
berkurang, segera
konsultasi ke Klinik Laktasi.
1
2
3
4
5
6
Jangan pernah menyerah
untuk mencoba menyusui bayi.
Coba terus menerus karena
bayi akan belajar bagaimana
menyusu yang benar. Lama
kelamaan bayi akan terbiasa
lagi menyusu langsung pada
payudara.
Dr. Jeanne-Roos Tikoalu,
Sp.A, IBCLC
Dokter Spesialis Anak
RS Pondok Indah-Puri Indah
17
solusi
Persalinan
dengan
Penyulit
Ekstraksi Vakum
dan Forceps
Persalinan dan kelahiran merupakan
suatu kejadian fisiologis yang
normal dalam kehidupan manusia.
Namun tidak semua ibu hamil
bisa mengalami proses persalinan
dengan lancar. Ada beberapa ibu
hamil yang mengalami kesulitan
saat menjalani persalinan.
P
eristiwa menyenangkan
dan ditunggu-tunggu
oleh pasangan ini
terkadang juga menjadi
saat yang mendebarkan
bagi sang ibu. Apalagi
jika persalinan tersebut
disertai adanya penyulit
seperti kekuatan kontraksi
rahim yang lemah, bayi
sulit dilahirkan (bayi besar
atau bayi dengan kelainan
bawaan), dan abnormalitas
jalan lahir (panggul sempit
dan adanya tumor jalan lahir).
Berikut pembahasan tentang
proses persalinan normal dan
persalinan dengan penyulit.
Persalinan normal yaitu bayi
lahir melalui vagina tanpa
bantuan alat. Tiga faktor
penting penentu dalam
persalinan normal adalah 3P
(Power, Passenger, Passage)
yaitu kekuatan ibu mengejan
18
(power), keadaaan janin yaitu
janin besar dan kelainan
letak janin (passenger) serta
keadaan jalan lahir yaitu
kelainan bentuk panggul,
panggul sempit dan kelainan
jalan lahir lunak (passage).
Apabila ketiga faktor baik
maka kemungkinan besar bayi
dapat dilahirkan dengan baik.
Pada saat ibu mengejan, janin
akan terdorong ke bawah
memasuki rongga panggul
dengan kepala menekuk
hingga dagu dekat dada.
Kemudian, diikuti pergerakan
selanjutnya yaitu keluarnya
kepala, bahu, badan dan
kedua kaki janin.
Persalinan Dibantu Alat
Kapan persalinan dibantu
dengan alat?
Persalinan dibantu dengan
alat dapat dilakukan dengan
syarat mutlak:
1. Diyakini tidak adanya
penyulit (panggul sempit,
dispoporsicephalo-pelvik/
CPD, kelainan pada jalan lahir
seperti tumor jalan lahir, dan
kelainan posisi kepala janin),
diyakini bahwa bayi dapat lahir
lewat vagina.
2. Bila kondisi kepala bayi
sudah dalam fase pengeluaran
dimana pembukaan mulut
rahim sudah lengkap dan
posisi kepala bayi sudah
sangat didasar panggul
(Hodge III-IV).
Bila dalam keadaan diatas
bayi masih belum dapat
dilahirkan, maka atas
indikasi waktu, ibu dan janin,
dokter akan memutuskan
persalinan dengan bantuan
alat (vakum atau forceps)
untuk mempercepat proses
persalinan. Apabila adanya
solusi
penyulit persalinan dengan
bantuan alat gagal, maka
persalinan dilanjutkan dengan
bedah Caesar (seksiocaesaria).
Persalinan dengan bantuan
alat dilakukan bila ada indikasi
pada ibu dan bayi. Indikasi
ibu antara lain ibu dengan pre
eklampsia (darah tinggi), ibu
dengan kelainan jantung, dan
ibu yang kelelahan mengejan.
Indikasi pada bayi yaitu
pengeluaran janin tidak maju
dan gawat janin dimana janin
harus dilahirkan sesegera
mungkin.
Persalinan dengan
Ekstraksi Vakum
Vakum adalah alat dengan
menggunakan tekanan
negatif. Cara kerjanya
cukup sederhana, cup
vakum bertekanan negatif
diletakkan pada kepala bayi
lalu bersamaan dengan ibu
mengejan, mulut rahim yang
terbuka penuh dan kepala
bayi sudah berada di dasar
panggul, cup vakum ditarik
dengan lembut sesuai arah
jalan lahir.
Komplikasi akibat vakum
yang dapat terjadi pada
ibu antara lain perdarahan
dan perlukaan jalan lahir,
sedangkan pada bayi dapat
terjadi bila kondisi syarat
kurang terpenuhi sehingga
menyebabkan antara lain
luka atau lecet pada kulit
kepala, cephal hematoma
(bekuan darah pada kepala
akibat cup vakum yang akan
hilang sendiri dalam waktu
seminggu) dan perdarahan
otak.
Persalinan
Dibantu Forceps
Alat bantu lainnya yaitu
forceps, adalah alat bantu
berupa sendok yang
Persalinan dengan ekstrasi vakum
Persalinan dibantu forceps
“Tiga faktor
penting
penentu dalam
persalinan
normal adalah
3P (Power,
Passenger,
Passage)”.
terbuat dari logam. Perbedaan
vakum dengan forceps yaitu
persalinan dengan forceps
dapat dilakukan meskipun
ibu tidak dapat mengejan.
Indikasi forceps pada ibu yaitu
ibu kelelahan, ibu dengan
penyakit jantung dan paru
yang tidak boleh mengejan.
Indikasi pada janinnya
itu gawat janin dan harus
dilahirkan segera mungkin.
Daun forceps (blade) akan
diletakkan diantara kepala
bayi kemudian dikunci
sehingga kepala bayi dapat
tercengkram dengan baik, lalu
forceps ditarik keluar sesuai
dengan arah jalan lahir sampai
akhirnya bayi lahir. Komplikasi
forceps pada ibu hampir sama
dengan vakum, sedangkan
komplikasi pada bayi bila
dilakukan dengan tidak
cermat antara lain kerusakan
saraf wajah (saraf facialis
/ saraf ketujuh), luka pada
kepala/wajah dan retaknya
tulang kepala
Persalinan dengan bantuan
alat dapat dilakukan dengan
tujuan untuk mempercepat
proses persalinan pada fase
pengeluaran kepala yang
disertai dengan penyulit
agar dapat melahirkan bayi
yang sehat dan ibu yang
selamat. Akan tetapi syaratsyarat untuk dapat dilakukan
bantuan persalinan dengan
alat harus diyakini terpenuhi,
sehingga komplikasi pada ibu
dan janin tidak terjadi.
Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K)
Dokter Spesialis Obstetri &
Ginekologi, Konsultan Onkologi Ginekologi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
19
solusi
Kanker Leher Rahim
Deteksi Sejak Dini!
Kanker leher rahim
(kanker serviks)
merupakan kanker
terbanyak selain
kanker payudara yang
diderita perempuan di
negara berkembang,
termasuk Indonesia.
Kanker serviks menjadi
penyebab utama
kematian karena
penyakit kanker. Setiap
2 menit, ada kematian
perempuan karena
kanker serviks di
dunia. Sedangkan di
Indonesia, ditemukan
41 kasus baru dan 20
kasus kematian yang
disebabkan oleh kanker
serviks setiap harinya.
P
enyebab utama kanker
serviks adalah infeksi
HPV (Human Papiloma
Virus) yang merupakan virus
DNA yang me­nimbulkan
perubahan pera­ngai
permukaan sel (neoplasia/
dysplasia) di serviks.
Dari sekian banyak HPV,
diketahui hanya tipe HPV
onkogenik tertentu yang
paling sering menyebabkan
kanker serviks, yaitu HPV
tipe 16, 18.
Penularan infeksi HPV
dapat terjadi karena
hubungan seksual. Risiko
20
penularan menjadi meningkat
bila seorang wanita sering
berganti-ganti pasangan
seksual, perokok, serta
terinfeksi HIV/AIDS atau
penyakit kelamin lainnya.
Penularan juga mudah terjadi
karena kekurangan asam
folat serta zat-zat antioksidan
seperti vitamin C dan vitamin
A; juga pada wanita pengguna
KB hormonal jangka panjang.
Deteksi penyakit
pra-kanker serviks
Banyak cara untuk mendeteksi
pra-kanker serviks. Yang
pertama adalah Pap Smear
yang merupakan teknik
sitologi yang diperkenalkan
dr. G. Papanicolaou dan dr.
A Babel pada 1928. Hasil
pap smear dapat men­
deteksi adanya infeksi HPV
dan lesi pra-kanker serviks
dengan melihat perubahan
sel-sel yang terjadi di
permukaan sel mulut rahim.
Untuk meningkatkan
akurasi hasil skrining
kanker serviks, teknik
ini telah dikembangkan
dengan teknik sitologi
solusi
berbasis cairan (Thin Prep
Pap Test). FDA Amerika
merekomendasi pemeriksaan
tes pap cara baru ini untuk
mengatasi masalah negatif
palsu yang sering terjadi
pada pemeriksaan pap smear
konvensional. Di Eropa,
semua pemeriksaan Pap
Smear dilakukan dengan
teknik Thin Prep. Angka
sensitivitas pemeriksaan
adalah 60-80%.
Pemeriksaan yang lain,
Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat (IVA). Pemeriksaan
IVA secara klinik merupakan
pemeriksaan yang dilakukan
dengan mengamati serviks
dengan terlebih dahulu
memberikan pulasan asam
asetat (asam cuka) 3—5%
sehingga hasilnya dapat
langsung dilihat dengan
mata telanjang. Dugaan
adanya kanker serviks
bila di permukaan serviks
ditemukan adanya epitel
(permukaan sel) berwarna
putih. Akan tetapi, angka
sensitivitasnya hampir sama,
yaitu 70%.
Ada pula pemeriksaan
yang dilakukan dengan
Tes DNA HPV. Tes ini untuk
mendeteksi adanya infeksi
HPV dengan cara melakukan
usapan pada lendir mulut
rahim. Kemudian, sampel
lendir tersebut diproses di
laboratorium. Bila hasilnya
positif, menandakan adanya
infeksi HPV onkogenik (16/1
8/31/33/35/39/45/51/52/56
Skrining kanker
serviks dapat mulai
dilakukan 2 tahun
setelah perempuan
melakukan
hubungan seksual
yang dilanjutkan
dengan pemeriksaan
setiap tahun.
{1) Kolposkopi.
(2) Perkembangan stadium kanker serviks.
/58/59/68). Sensitivitas tes ini
untuk mendeteksi infeksi HPV
mencapai 97%.
Berikutnya adalah Kolposkopi
yang merupakan pemeriksaan
oleh dokter ginekologi
dengan menggunakan alat
kolposkopi, yaitu mikroskop
binokuler dengan sumber
cahaya yang terang untuk
membesarkan gambaran
visual serviks sehingga dapat
menegakkan diagnosis adanya
kelainan serviks sampai kanker
serviks. Indikasi pemeriksaan
kolposkopi adalah bila
ditemukan adanya hasil positif
dari pemeriksaan pap smear,
thin prep, IVA, DNA HPV.
Alat ini sangat sensitif untuk
mendeteksi adanya kelainan
pada mulut rahim.
Setelah terdeteksi adanya
pra-kanker serviks atau kanker
serviks, dapat dilakukan
tindakan pengobatan yang
bergantung pada derajat
beratnya lesi pra-kanker.
Pemeriksaan deteksi dini kanker
serviks seyogyanya hanya
dilakukan pada wanita yang
pernah berhubungan seksual.
Skrining dapat mulai dilakukan
2 tahun setelah perempuan
melakukan hubungan seksual
yang dilanjutkan dengan
pemeriksaan setiap tahun.
Untuk perempuan belum
menikah, dapat melakukan
pencegahan primer dengan
pemberian vaksin HPV sejak
usia dini 9—10 tahun.
Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K)
Dokter Spesialis Obstetri
dan Ginekologi, Konsultan
Onkologi Ginekologi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
21
TEKNOMEDIS
Induksi
Persalinan
Cara Menimbulkan
Proses Persalinan
Setiap ibu hamil
pasti menginginkan
persalinannya berjalan
dengan normal dan
lancar sehingga bayi
yang nanti dilahirkan
akan selamat dan sehat.
N
amun tidak semua
kehamilan dapat
berlangsung
dengan proses persalinan
normal sesuai dengan
umur kehamilannya, yaitu
antara 37 minggu sampai
41 minggu. Kadangkadang persalinan harus
dilakukan lebih cepat saat
umur kehamilannya belum
cukup matang (kurang
dari 37 minggu) atau
untuk kehamilan yang
sudah melewati waktunya
(lebih dari 41 minggu).
Cara menimbulkan proses
persalinan ini dinamakan
Induksi persalinan.
Induksi persalinan dapat
dilakukan dengan dua cara
yaitu mekanik dan kimiawi,
yang pada dasarnya
24
kedua cara diatas adalah
merangsang pengeluaran
hormon prostalglandin yang
berperan dalam merangsang
otot-otot rahim untuk
berkontraksi secara ritmis.
Induksi secara “mekanik”
dapat dilakukan dengan
membuka mulut rahim
(serviks) dan melepaskan
kulit ketuban dari dinding
mulut rahim (stripping),
memasang balon kateter,
atau memecahkan selaput
ketuban. Sedangkan induksi
secara “kimiawi” yaitu
menggunakan obat-obatan
yang diminum, lewat
vagina atau melalui infus.
Ada beberapa indikasi
kehamilan yang perlu
dilakukan induksi
persalinan :
1. Ketuban pecah dini –
yaitu pecahnya ketuban
sebelum memasuki
waktu persalinan
2. Hipertensi dalam
kehamilan (Pre Eklamsia
– Eklamsia)
3. Kehamilan lewat waktu
4. Pertumbuhan janin
TEKNOMEDIS
3. Herpes genetalia aktif
4. Ca servik
dan syarat serta dilakukan
pengawasan yang ketat.
Pada umumnya induksi
persalinan cukup ditakuti
para ibu yang akan
mengakhiri kehamilan
dengan mengupayakan
persalinan normal
(per vagina), namun
dengan penjelasan
yang lengkap dan jelas
serta memperhatikan
kesiapan fisik dan mental,
memperhatikan indikasi dan
kontra indikasinya, maka
induksi persalinan akan
berjalan lancar.
Sedangkan untuk
kontra indikasi dapat
dikelompokkan yaitu :
Dari bayi:
1. Malpresentasi (posisi bayi
tidak sesuai dengan alur
persalinan normal)
2. Bekas operasi sesar atau
pengambilan tumor jinak
rahim (mioma) – ini tidak
mutlak
3. Plasenta Previa Totalis
(PPT)
4. Makrosomia (bayi besar)
5. Hydrosephalus (kepala
membesar)
Beberapa yang harus
diperhatikan pada
pelaksaan induksi
persalinan :
1. Pasien yang di induksi
persalinan harus berada
di rumah sakit oleh
karena diperlukan
pengawasan yang ketat
selama tindakan.
2.Memerlukan
pemeriksaan penunjang
meliput:
 darah dan urine
lengkap – berguna
untuk persiapan
tindakan bedah
Sesar seandainya
induksinya gagal
kesejahteraan
janin, meliputi
Non stess test
(NST), Contraction
stress test (CST),
maupun Profil
Biofisik – berguna
untuk mengetahui
kelayakan induksi
persalinan
 Skor “BISHOP”
- berguna untuk
mengetahui tingkat
kesiapan mulut rahim
(servik)
3. Selama induksi
persalinan pasien harus
selalu diawasi secara
periodik dengan Cardio
Toco Grafi (CTG) untuk
mengevaluasi kekuatan
kontraksi rahim dan
variabilitas denyut
jantung janin.
Dari ibu:
1. Ibu dengan tinggi badan
< 150 cm
2. Panggul sempit
Induksi persalinan pada
umumnya cukup aman
asalkan memperhatikan
indikasi, kontra indikasi
Dr. Yuslam Edi Fidianto Sp.OG
Dokter Spesialis Obstetri &
Ginekologi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Induksi
persalinan pada
umumnya cukup
aman asalkan
memperhatikan
indikasi, kontra
indikasi dan
syarat serta
dilakukan
pengawasan
yang ketat.
5.
6.
7.
8.
9.
terhambat (PJT) atau
IUGR = intra uterine
growth retardation
Hipertensi kronis
Inkompatabilitas Rhesus
(darah)
Amnionitis atau Korioamnionitis
Sousio Plasenta
Diabetes Mellitus
Berapa kali dan berapa
lama induksi persalinan
dapat dilakukan? Pada
umumnya induksi dimulai
pada pagi hari dan akan
dievaluasi secara rutin
untuk melihat kemajuan
persalinannya. Apabila
dalam 10 sampai 12 jam
induksi bayi belum lahir,
maka induksi persalinan
dapat diistirahatkan untuk
diulang esok hari.
Pengulangan induksi
persalinan paling banyak
sampai tiga kali atau tiga
hari berurutan. Apabila
setelah tiga kali dilakukan
induksi persalinan dan bayi
belum berhasil lahir, maka
akan dilakukan bedah sesar.
Angka kejadian gagalnya
induksi persalinan yang
diakhiri dengan bedah sesar
tidak lebih dari 10%.
25
TEKNOMEDIS
Tes OAE & BERA
Deteksi Dini Gangguan
Pendengaran Pada Anak
Gangguan pendengaran
pada anak perlu dideteksi
seawal mungkin mengingat
pentingnya peranan fungsi
pendengaran dalam proses
perkembangan bicara.
Anak yang tuli (gangguan
pendengaran berat) dan
tidak mendapat penanganan
yang baik akan sulit
mengembangkan kemampuan
bicara, sehingga mengalami
hambatan berkomunikasi
dan pada akhirnya akan
menghambat perkembangan
kepribadian, kecerdasan,
serta penampilannya sebagai
makhluk sosial.
M
enemukan
kasus ketulian
sedini mungkin
melalui program skrining
pendengaran universal pada
bayi baru lahir atau Universal
Newborn Hearing Screening
(UNHS) adalah deteksi
awal yang tepat sebelum
semuanya terlambat.
Menggunakan dua alat
skrining pendengaran;
OAE dan BERA, setelah
gangguan pendengaran
dapat dideteksi sedini
mungkin, intervensi dini
pun dapat segera dilakukan,
sehingga diperoleh
perkembangan bahasa dan
komunikasi yang optimal.
26
Skrining pendengaran
Hanya 10% dari seluruh bayi
yang lahir terdapat faktor
risiko gangguan pendengaran. Lainnya, sebanyak 50%
anak yang mengalami gangguan pendengaran tidak
mempunyai faktor risiko. Ini
menjadi alasan kuat diadakannya skrining menyeluruh
Anatomi sistem pendengaran
pada bayi baru lahir yang
bertujuan mengidentifikasi
bayi dengan gangguan
pendengaran dan dilakukan intervensi sebelum usia
6 bulan. Tanpa program
skrining pendengaran,
umumnya ketulian sejak
lahir terlambat diketahui.
Alat OAE (Otoaccoustic
emissions) akan mengukur
respons rumah siput
(kokhlea) bayi baru lahir
terhadap rangsang suara.
Jika hasilnya jelek, skrining
ulangan pada saat usia 1
bulan sangat dianjurkan.
Alat kedua disebut BERA
(Brainstem Evoked
TEKNOMEDIS
Alat OAE
Respons Audiometri)
yang mengukur respons
saraf pendengaran yang
terletak setelah rumah
siput. Pemeriksaan dengan
kedua alat tersebut sama
sekali tidak sakit dan tidak
berbahaya serta dapat
dikerjakan saat bayi tidur.
OAE
Tes ini dilakukan dalam
ruangan yang tenang dan
dalam keadaan bayi tidak
menangis. Tes dilakukan
dengan menempatkan probe
kecil yang berisi mikrofon
dan speaker ke telinga bayi.
Tes OAE hanya membutuhkan
waktu 5-15 menit. Alat ini akan
menunjukkan pada pemeriksa
apakah terdapat respons/
emisi dan besarnya kekuatan
respon. Jika ada emisi, maka
bayi dinyatakan pass (lulus)
dan jika tidak, dinyatakan refer
(gagal). Bayi yang dinyatakan
pass bisa disimpulkan tidak
ada gangguan di kokleanya.
Namun tidak bisa dinyatakan
pasti tidak ada gangguan
pendengaran. Ini karena dalam
proses mendengar banyak
sekali organ yang berperan
Hanya 10%
dari seluruh
bayi yang
lahir terdapat
faktor risiko
gangguan
pendengaran.
Faktor risiko ketulian pada bayi:
Riwayat keluarga gangguan
pendengaran bawaan
Infeksi saat kehamilan
yang berkaitan dengan
gangguan pendengaran,
seperti TORCH (Toxoplasma,
Rubela, Citomegalovirusdan
Herpes), syphilis, dan
varicella
Kelainan bentuk kepala
dan wajah
Berat badan lahir rendah (<
1500 g)
Lahir prematur (< 37 mg)
Hyperbilirubinemia
Sepsis
Penggunaan obat-obatan
yang bersifat merusak sel
saraf pendengaran (alcohol,
cocaine, methyl mercury,
thalidomide, antibiotika
tertentu, furosemide)
Meningitis
Nilai apgar saat lahir
yang rendah
Pengguaan alat bantu
pernapasan
Ditemukan sindrom yang
berkaitan dengan gangguan
pendengaran (Waardenburg
syndrome, Traecher Collins
syndrome)
dalam hantaran suara, mulai dari
daun telinga, gendang telinga,
tulang pendengaran, koklea,
saraf pendengaran, hingga otak
sebagai terminal akhir.
BERA
Tes BERA umumnya baru
dilakukan ketika bayi berusia
3 bulan atau lebih. Tes ini lebih
lama dibandingkan tes OAE dan
juga dilakukan dalam keadaan
bayi tidur. Prinsip tes ini adalah
mencatat perjalanan rangsangan
suara yang diberikan, mulai
dari telinga luar, telinga tengah,
koklea, saraf pendengaran,
hingga ke batang otak.
Berbeda dengan tes OAE yang
menyatakan pass atau refer, tes
BERA menunjukan ada atau
tidaknya gelombang I-V pada
tiap kekerasan suara (desibel)
yang diberikan. Pada kasus
bayi dengan tuli sangat berat,
tidak didapatkan gambaran
gelombang I-V walaupun
diberikan rangsangan sampai
100 desibel.
Dengan dilakukannya kedua tes
ini pada seluruh bayi, terutama
yang mempunyai faktor
risiko sebelum usia 6 bulan,
diharapkan dapat diketahui
sedini mungkin adanya ketulian
pada bayi. Pada akhirnya,
penanganan yang cepat, seperti
penggunaan alat bantu dengar
dan terapi wicara, dapat segera
dilakukan. Semakin terlambat
diketahui dan ditangani, ketulian
sejak lahir akan berdampak
semakin buruk terhadap
perkembangan bicara dan
bahasa anak.
Dr. Agus Subagio, Sp.THT
Dokter Spesialis THT
RS Pondok Indah-Pondok Indah &
RS Pondok Indah-Puri Indah
27
TEKNOMEDIS
Mioma Uteri
Pengganggu Organ Reproduksi Perempuan
Mioma Uteri, kependekan dari Leiomioma
Uteri (Fibroid) merupakan sejenis tumor
atau benjolan jinak otot polos. Benjolan
ini umumnya menempati rahim dan
sekitarnya. Karena termasuk tumor jinak,
maka kemungkinan benjolan ini menjadi
ganas atau bertransformasi menjadi
kanker sangat kecil (sekitar 0,05%).
M
ioma uteri akan
berkembang
baik kalau ada
rangsangan hormon
estrogen. Inilah yang
membuat mioma uteri
sering dijumpai pada
usia reproduktif. Gejala
mioma uteri ditandai
dengan nyeri di perut
bagian bawah, atau di
sekitar pinggul, nyeri
saat sanggama, nyeri
saat haid, perdarahan
28
haid sangat banyak, dan
haid tak beraturan (sering
haid), perut terasa penuh. Di
sebagian perempuan, kadang
mengeluhkan frekuensi buang
air kecil yang tinggi (ingin
pipis terus).
Ukuran dan Lokasi
Pengaruh mioma uteri
terhadap kesehatan dan
kesuburan wanita sangat
ditentukan oleh ukuran dan
lokasinya. Mioma uteri yang
terletak di luar rahim dan
masih di ronggga perut
biasanya akan berhubungan
dengan rahim melalui satu
tangkai yang memberikan
darah sebagai sumber
kehidupan benjolan ini.
Dalam dunia medis, ini
disebut pedunculated
fibroid. Benjolan ini
dapat bergerak sesuai
dengan perubahan posisi
badan. Akibatnya, bukan
tidak mungkin akan
terjadi pembelitan pada
tangkainya. Jika hal itu
terjadi, benjolan ini akan
kekurangan darah sehingga
menyebabkan kematian
pada jaringan mioma.
Saat terjadi pembelitan
tangkai, penderita akan
mengalami kesakitan perut
yang sangat hebat dan
terjadi secara mendadak.
Tindakan pengobatannya
adalah dengan mengangkat
mioma tersebut.
Lain halnya jika letak mioma
di rongga panggul dan
berukuran besar. Mioma ini
bisa menimbulkan rasa sakit
pinggang bagian bawah.
Jika benjolan ini menekan
saluran air seni dari
ginjal ke kandung kemih,
akan memberikan efek
bendungan terhadap ginjal.
Lama-kelamaan, fungsi
ginjal akan terganggu.
Jika mioma uteri berada
di mulut rahim dan
berhubungan dengan
dinding rahim melalui satu
tangkai sebagai sumber
makanan, keluhannya dapat
berupa pendarahan terusmenerus yang bercampur
lender. Posisi mioma seperti
TEKNOMEDIS
1
2
(1)Uterine
Lipoleiomyoma
(2)Uteri
(3)Leiomyoma
3
Pengaruh
mioma uteri
terhadap
kesehatan dan
kesuburan wanita
sangat ditentukan
oleh ukuran dan
lokasinya.
itu juga akan memperkecil
kemungkinan penderita untuk
bisa hamil. Dalam dunia
medis, mioma jenis ini juga
dikenal dengan pedunculated
submucous fibroid.
Mioma uteri yang tumbuh
di dinding rahim bisa
menonjol keluar, ke dalam,
atau terbenam di dalamnya.
Mioma uteri yang menonjol
keluar dikenal dengan istilah
subserous fibroid. Efek
mioma uteri jenis ini lebih
banyak ke arah mekanis,
seperti menekan kandung
kemih, usus besar, ataupun
saluran telur. Akibat yang
ditimbulkan tergantung
efek penekanan itu. Bisa
gangguan buang air kecil,
besar atau tidak hamil.
Mioma uteri yang terbenam
di dalam dinding rahim
dikenal dengan istilah
intramural fibroid. Posisi
mioma uteri ini dapat
mengganggu kontraksi
rahim. Seharusnya, saat
menstruasi rahim akan
memeras darah haid keluar
dari ronggnya. Karena ada
mioma uteri di dinding
rahim, proses pemerasan itu
akan terganggu. Akibatnya,
darah haid yang seharusnya
bisa keluar lancar akan
terganggu, sehingga
menimbulkan rasa tidak
nyaman serta pendarahan
menstruasi agak lama
dan banyak.
Mioma uteri yang berada di
sebelah dinding dalam dikenal
sebagai submucous fibroid.
Mioma uteri jenis ini paling
sering menimbulkan masalah
pendarahan. Ini karena lokasinya
di permukaan dalam dinding
rahim walaupun berukuran kecil.
Deteksi Mioma Uteri
Umumnya mioma uteri dapat
diketahui dari pemeriksaan
ginekologi dan ultrasonografi
(USG). Pemeriksaan USG
bisa menggambarkan
dengan jelas letak, ukuran,
dan karakteristiknya. Untuk
penanganannya, akan
disesuaikan berdasarkan
keluhan yang timbul.
Bisa dilakukan operasi
pengangkatan atau cukup
diikuti perkembangannya
secara periodik.
Dr. Azen Salim Sp.OG(K)
Dokter Spesialis Obstetri
& Ginekologi, Konsultan
Fetomaternal
RS Pondok Indah-Pondok Indah
29
terminologi
Necrotizing
enterocolitis
Diagnosa
Tingkatan dan
Gejala Hiperemesis
Gravidarum
Hiperemesis gravidarum dibagi tingkat I, II, dan III. Gejala
Hiperemesis gravidarum tingkat I adalah nafsu makan dan berat
badan menurun, nyeri epigastrium, penurunan tekanan darah
sistolik, lidah kering, turgor kulit kurang, dan mata cekung.
Hiperemesis gravidarum tingkat II gejalanya mual muntah hebat,
lemah, apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, suhu
badan meningkat (dehidrasi), mata cekung dan ikterik ringan,
oliguria dan konstipasi. Pada tingkat III gejalanya mual muntah
berhenti, kesadaran menurun (somnolen hingga koma), nadi kecil,
cepat dan halus, suhu badan meningkat, dehidrasi hebat, tekanan
darah turun sekali, ikterus dan terjadi komplikasi fatal ensefalopati
wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental).
Human Milk
Fortifier
Bubuk berisi ekstra kalori
untuk meningkatkan berat
bayi yang lahir prematur dan
mempercepat penyerapan/
mineralisasi. Idealnya, bayi
prematur harus tumbuh
sekitar 15-30 gram per hari
seperti saat berada dalam
kandungan. Untuk mencapai
pertumbuhan itu, bayi
prematur memerlukan 120
gram kalori dari per 1000
gram berat badan yang
dimiliki saat ini. Biasanya,
setelah bayi prematur
mencapai berat badan ideal,
pemakaian Human Milk
Fortier dapat dihentikan.
Human Milk Fortier hanya bisa
dicampurkan ke dalam ASI.
Sumber:
www.lusa.web.id
perpustakaancyber.blogspot.com
milissehat.web.id
Penyakit inflamasi usus
pada bayi prematur.
NEC melibatkan infeksi
dan peradangan yang
menyebabkan kerusakan
usus atau bagian dari
usus. Penyebab pasti
NEC tidak diketahui,
tetapi ada beberapa teori
yang menyatakan ini
disebabkan jaringan usus
bayi prematur yang masih
lemah dengan sedikitnya
aliran darah dan oksigen.
Saat proses pencernaan
dimulai, makanan
bergerak sepanjang usus,
bakteri yang normal
berada di usus dapat
masuk dan merusak
dinding jaringan usus.
Vena cava
inferior
Pembuluh vena
yang berasal dari
organ-organ tubuh
bagian bawah, seperti
lambung, usus, hati,
pankreas, paru-paru,
ginjal, kaki, dan lain
sebagainya.
31
cegah
Epidural, si
Pereda Nyeri
Pada Persalinan
Normal
Rasa nyeri sampai saat ini tetap menjadi
perhatian utama para ibu yang akan
melahirkan. Demi menghindar dari
nyeri, banyak para ibu yang memilih
jalan melahirkan dengan cara section
cesarea. Padahal, memilih operasi caesar
untuk menghindari rasa sakit melahirkan
bukanlah pola pikir yang tepat.
R
asa nyeri sebenarnya
merupakan hal alamiah
yang terjadi pada ibu
hamil sebagai tanda akan
mulainya proses persalinan.
Rasa nyeri juga terkait dengan
akumulasi dari beberapa faktor
pengaruh seperti tingkat
psikologis, rasa panik, rasa takut
juga trauma masa lalu. Apa
rasa nyeri tidak bisa dihindari?
Jawabnya bisa karena kini
tersedia berbagai macam obat
pereda rasa sakit yang dapat
menjadi pilihan ibu yang akan
melahirkan. Salah satunya
adalah anestesi epidural.
Apa itu Anestesi epidural?
Suatu teknik anestesi dengan
menyuntikkan obat anestesi
lokal yang dilakukan di
daerah pinggang belakang
ke dalam ruang epidural
(suatu rongga didalam tulang
punggung). Saat obat anestesi
ini memasuki ruang epidural,
maka rangsang nyeri akan
32
dihambat sehingga nyeri yang
dialami ibu menghilang, tetapi
ibu tetap dalam keadaan
sadar dan kontraksi persalinan
terus dipantau. Tujuan
pemberian anestesi epidural
pada persalinan adalah untuk
mengurangi rasa nyeri tetapi
tidak menghilangkannya sama
sekali. Tindakan ini dilakukan
oleh dokter anestesi dan sifat
pembiusan ini adalah memblok
daerah bagian bawah tubuh.
Bagaimana caranya?
Seorang dokter spesialis
anestesi akan melakukan
tindakan epidural ini. Pasien
akan diposisikan melengkung
dengan tidur menyamping
ataupun duduk. Kemudian
dibersihkan dengan cairan
antiseptik dan diberikan
anestetik lokal untuk memati
rasakan daerah yang akan
dipasang epidural. Setelah
disuntikkan dan terasa mati
rasa, dimasukan selang kecil dari
dalam jarum ke daerah epidural.
Selang ini akan dipertahankan
untuk pemberian obat
anestetik lokal.
Apa keuntungannnya?

Pasien bisa beristirahat jika
persalinan lebih lama

Dengan terbebasnya dari rasa
tidak nyaman saat persalinan
pasien akan merasakan
pengalaman melahirkan yang
lebih nyaman.

Biasaya ibu hamil akan tetap
sadar dan bisa berpartisipasi
aktif dalam persalinan

Penggunaan epidural pada
saat persalian sudah banyak
digunakan di luar negeri dan
terus menerus disempurnakan
dengan teknik yang diperbaiki
dan obat-obatan yang
lebih aman.

Jika harus dilakukan operasi
sectio cesarea, obat anestesi
bisa langsung diberikan
lewat epidural tanpa harus
dilakukan penyuntikan ulang.
cegah
Apa kerugiannya?

Epidural bisa menyebabkan
penurunan tekanan darah
sehingga selalu dipantau.

Bisa merasakan menggigil
kedinginan, sakit punggung
atau rasa tidak nyaman pada
tempat terpasang kateter
epidural, mual dan kesulitan
berkemih.

Kadang kadang bisa terjadi
kesulitan untuk mengedan
sehingga diperlukan
penanganan tambahan
seperti infus oxytosin, vakum
atau forcep.
Hal yang sering menjadi
pertanyaan seputar
epidural?
Sakitkah saat pemasangan
epidural?
Tentunya berbeda-beda
jawabannya. Karena sebelum
mendapat penyuntikan anestetik
lokal biasanya tidak terasa nyeri.
Beberapa ibu akan merasakan
rasa tidak nyaman dan seperti
tertekan saat dimasukkan
selang epidural.
Kapan sebaiknya epidural
dilakukan?
Biasanya dilakukan pada saat
persalinan yang aktif dengan
pembukaan serviks 3 -4 cm. Jika
epidural dipasang terlalu dini,
bisa menyebabkan perlambatan
waktu persalinan.
Apa efeknya terhadap bayi?
Banyak penelitian yang
mengatakan epidural cukup
aman untuk bayi. Ada beberapa
yang mengatakan bisa
menyebabkan bayi menjadi
lebih lemah saat menyusui,
meskipun ini bisa disebabkan
banyak faktor seperti dosis obat,
lamanya persalinan itu sendiri
dan karakteristik masing-masing
bayi yang berbeda.
Apa yang dirasakan setelah
epidural terpasang?
Rasa nyeri akibat kontraksi
uterus akan berkurang,
biasanya sekitar 10-20 menit
setelah pemberian obat
maka nyeri akan menghilang
atau berkurang. Lamanya
tergantung dari obat anestetik
yang diberikan jika efeknya
sudah mulai menghilang maka
dapat diberikan dosis ulangan.
Apakah masih bisa
mengedan?
Pada umumnya masih bisa
merasakan kontraksi untuk
mengedan, jika tidak bisa
merasakan kontraksi biasanya
sudah terpasang alat untuk
mengukur denyut jantung
janin dan derajat kontraksi
rahim. Sehingga bidan atau
dokter spesialis kandungan
akan memberitahukan anda
untuk mengedan.
Apakah epidural selalu
berhasil menghilangkan nyeri?
Umumnya epidural bekerja
efektif untuk mengurangi rasa
nyeri, tetapi ada beberapa
wanita yang masih merasakan
nyeri atau pun merasakan
obat bekerja lebih baik
pada satu sisi.
Tujuan pemberian
anestesi epidural
pada persalinan
adalah untuk
mengurangi rasa
nyeri tapi tidak
menghilangkannya
sama sekali.
Epidural bukan merupakan
pilihan jika ada kondisi:

Menggunakan pengencer
darah

Jika kadar trombosit rendah

Dalam keadaan syok atau
perdarahan

Terdapat infeksi pada kulit
di punggung

Mempunyai infeksi yang
sistemik
Tidak dapat ditentukan
lokasi untuk penempatan
epidural seperti terdapat
kelainan pada tulang
belakang

Jika persalinan terlalu cepat
sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan tindakan
Dimana bisa didapatkan?
Di Indonesia epidural
memang masih belum
populer dibandingkan di
luar negri, walaupun sudah
banyak tenaga profesional
dokter Indonesia yang mahir
melakukannya. Tanyakan
pada dokter dan rumah
sakit tempat Anda ingin
melahirkan, dan konsultasikan
pula hal-hal yang
memungkinkan Anda aman
untuk melakukan tindakan
ini, karena kondisi kesehatan
setiap orang berbeda.
Tempat penyuntikan
Dr. Harry Pahala Siregar, Sp.An
Dokter Spesialis Anestesiologi
RS Pondok Indah-Puri Indah
33
cegah
Tubuh berwarna kebiruan
pada bayi baru lahir
merupakan kondisi yang
mengkhawatirkan. Warna
kebiruan atau sianosis,
dapat terlihat pada kulit,
bawah kuku, juga bagian
mukosa tubuh. Sianosis bisa
merupakan tanda penyakit
yang membahayakan nyawa,
namun bisa juga merupakan
kondisi normal, tergantung
jenisnya. Dikenal dua tipe
sianosis: perifer dan sentral.
Blue Baby
S
ianosis perifer, yang lebih
sering disebut sebagai
akrosianosis, adalah
warna kebiruan pada tangan
dan kaki yang diakibatkan
oleh penyempitan pembuluh
darah perifer. Ini kondisi
yang normal terjadi pada
neonatus (bayi baru lahir).
Sianosis sentral adalah warna
kebiruan pada membran
mukosa, bibir, kulit dan bawah
kuku, yang mengindikasikan
adanya kondisi serius dan
mengancam nyawa sampai
terbukti sebaliknya. Dokter
yang menangani akan segera
melakukan berbagai tindakan
evaluasi untuk mengetahui dan
mengatasi penyebab sianosis
sentral.
Penyebab
Terdapat beberapa penyakit
yang dapat menyebabkan
sianosis sentral, seperti
penyakit jantung bawaan,
34
kelainan pada saluran
napas, susunan saraf pusat,
hematologi, maupun gangguan
metabolik.
Penyakit jantung bawaan
dengan manifestasi sianosis
adalah kelainan yang
menyebabkan darah langsung
mengalir dari sirkulasi pulmonal
ke dalam sirkulasi sistemik.
Penyakit jatung yang sering
menyebabkan kondisi ini adalah
tetralogi Fallot, transposisi
pembuluh darah besar, atresia
triskupid, trunkus arteriosus,
dan anomali Ebstein.
Gangguan pernapasan yang
dapat menyebabkan bayi
tampak biru dapat terjadi pada
saluran napas bagian bawah
maupun atas. Kelainan saluran
napas atas seperti atresia
khoana, Pierre Robin Sequence,
higroma kistik dan mikrognatia
dapat menyebabkan bayi biru
akibat sumbatan. Kelainan
saluran napas bawah yang
sering menjadi penyebab bayi
biru adalah pneumonia dan
atelektasis.
Sepsis atau kondisi infeksi
neonatal harus dipikirkan
menjadi salah satu diagnosis
banding dalam evaluasi bayi
baru lahir yang terlihat biru,
karena kondisi ini menyebabkan
peningkatan pemakaian oksigen.
Gangguan
pernapasan yang
dapat menyebabkan
bayi tampak biru
dapat terjadi pada
saluran napas
bagian bawah
maupun atas.
cegah
Bayi yang berisiko tinggi untuk
mengalami sepsis adalah bayi
dengan riwayat infeksi pada
ibu, infeksi pada plasenta
(korioamnionitis), ketuban
pecah lebih dari 18 jam, dan bayi
yang lahir prematur.
Kelainan pada hemoglobin
seperti anemia, polisitemia
dan methemoglobinemia
akan mengganggu transport
oksigen ke seluruh tubuh dan
menyebabkan sianosis.
Anamnesis
Pada kasus sianosis pada
bayi baru lahir, dokter akan
memusatkan perhatian untuk
mencari faktor risiko dari
penyebab sianosis yang telah
dijelaskan sebelumnya. Faktor
risiko prenatal seperti riwayat
keluarga, obat-obatan yang
dikonsumsi selama kehamilan,
kondisi kesehatan ibu
selama kehamilan, serta hasil
pemeriksaan USG antenatal.
Selain itu akan juga dicari
faktor-faktor risiko perinatal
seperti infeksi ibu atau ketuban
pecah dini. Demikian pula akan
diperhatikan gejala-gejala yang
muncul setelah lahir seperti
kesulitan dalam pemberian
minum, kesulitan kenaikan berat
badan, mudah berhenti/lelah
saat menyusu, sesak napas,
prematuritas, riwayat perawatan
di ruang rawat intensif neonatal
(NICU), hipotermia, atau
demam.
Evaluasi klinis dan
penunjang
Tujuan dari evaluasi pada
bayi yang mengalami sianosis
adalah untuk identifikasi dan
memberikan terapi suportif
segera bagi bayi dengan kondisi
kritis serta menentukan kelainan
yang mendasari, sehingga
intervensi yang berfokus pada
penyebab dapat dilakukan
sesegera mungkin. Dokter akan
dengan cepat menentukan berat
ringannya penyakit berdasarkan
penampakan klinis, usaha napas
dan sirkulasi. Bayi dengan
kelainan jantung bawaan
akan terlihat lemah atau tidak
aktif, serta menangis lemah.
Dapat terlihat juga adanya
peningkatan usaha napas,
suara napas yang abnormal,
atau retraksi pada kasus yang
diakibatkan oleh kelainan pada
saluran napas. Pemeriksaan
awal yang biasanya dilakukan
untuk mencari kemungkinan
penyebab meliputi penilaian
tanda vital, saturasi oksigen,
kadar gula darah, pemeriksaan
darah perfier lengkap dan
elektrolit, analisis gas darah, dan
foto Roentgen dada. Dokter
juga akan menghitung frekuensi,
memeriksa bunyi jantung untuk
adanya bunyi abnormal seperti
murmur atau gallop, serta
besarnya tekanan nadi dan
ada tidaknya pembesaran hati.
Tidak semua kelainan jantung
bawaan akan menghasilkan
bunyi jantung yang abnormal
(murmur). Apabila dicurigai
adanya kelainan jantung bawaan
akan dilakukan pemeriksaan
rekam gelombang jantung
(EKG) dan ekokardiografi, serta
konsultasi ke dokter jantung
anak. Untuk membedakan
apakah kondisi sianosis
diakibatkan oleh kelainan pada
paru atau jantung, dokter dapat
melakukan tes hiperoksia. Pada
kondisi yang dicurigai sebagai
infeksi, pemeriksaan penunjang
seperti kultur darah dan urin,
urinalisis, atau analisis cairan
serebrospinal dapat dilakukan
apabila ada indikasinya.
Tata laksana
Pada bayi yang mengalami
sianosis, tata laksana
segera harus dilakukan
untuk mempertahankan
fungsi kardiorespirasi
supaya perfusi dan
oksigenasi jaringan
yang baik tetap dapat
berlangsung. Bayi
dengan sianosis akan
diberikan oksigen hingga
pernapasannya membaik.
Bayi juga akan dipantau
menggunakan monitor
kardiorespirasi untuk
mengawasi berbagai
perubahan tanda vital
yang terjadi. Terapi empiris
harus segera diberikan
hingga kelainan yang
mendasari ditentukan.
Pada bayi yang stabil atau
pasca stabil, tata laksana
selanjutnya disesuaikan
dengan kemungkinan
penyebab sianosis. Pada
kecurigaan kelainan
jantung bawaan, konsultasi
dengan ahli jantung anak
akan dilakukan sesegera
mungkin untuk menentukan
diagnosis serta tata
laksana selanjutnya.
Pemberian antibiotik
intravena sesegera
mungkin dilakukan pada
kecurigaan adanya infeksi
neonatal. Pada masalah
saluran napas diperlukan
pemakaian alat bantu
napas seperti continous
positive airway pressure
(CPAP) atau ventilator.
1
Dr. Cynthia Rindang
Kusumaningtyas, Sp.A
Dokter Spesialis Anak
RS Pondok Indah-Puri Indah
35
cegah
Gangguan
Reproduksi
Pada Pria dan Wanita
Terjadinya kehamilan
ditentukan oleh tiga
faktor, yaitu sel sperma,
sel telur, dan pertemuan di
antara keduanya. Proses
alami ini merupakan
hasil kerja sama yang
kompleks dari berbagai
organ tubuh. Gangguan
pada satu organ saja bisa
mengakibatkan kegagalan
reproduksi.
36
P
roduksi sel telur
diawali dengan proses
pematangan dalam
indung telur sebelum sel
telur dilepaskan dalam
proses ovulasi. Ovulasi yang
terjadi sebulan sekali ini
ditentukan oleh interaksi
hormonal dari bagian otak
yang disebut hipotalamus,
kelenjar hipofisis yang
terdapat di dasar otak, dan
indung telur. Setelah ovulasi,
sel sperma mempunyai
kesempatan lebih kurang
24 jam untuk membuahi
sel telur sebelum sel telur
ini mati. Untuk bertemu
dengan sel telur yang berada
di pangkal saluran telur
setelah ovulasi, sel sperma
yang berada dalam vagina
harus melewati leher rahim,
rongga rahim, dan saluran
telur. Dalam perjalanan
panjang ini, dari jutaan sel
sperma hanya tersisa sekitar
100-200 sperma berkualitas
baik yang mencapai sel
telur dalam waktu beberapa
menit setelah ejakulasi.
Setelah dibuahi, sel telur
akan menempuh jalan balik
melalui saluran telur yang
sama ke dalam rongga
rahim dan kemudian
tertanam dalam selaput
lendir pembungkus rongga
rahim untuk berkembang
menjadi janin.
Berikut, beberapa penyebab
gangguan reproduksi
pada wanita.
Gangguan ovulasi
Pada wanita, 40% kegagalan
reproduksi disebabkan oleh
gangguan fungsi indung
ovulasi. Gangguan ini sering
ditandai dengan adanya
siklus haid yang tidak teratur.
Diagnosis gangguan ovulasi
bisa dilakukan dengan
pemeriksaan ultrasonografis
(USG) yaitu dengan
memantau pertumbuhan
folikel dalam indung telur.
Cara lain adalah dengan
mengukur kadar berbagai
hormon dalam darah.
Penyumbatan
saluran telur
Bila terjadi penyumbatan
saluran telur akibat
peradangan, tindakan
operasi, endometriosis, atau
cegah
kelainan bawaan, sel sperma
tidak bisa bertemu dengan
sel telur. Penyumbatan ini bisa
dideteksi dengan pemeriksaan
histerosalpingografi (HSG).
Pada HSG, zat kontras
dimasukkan ke dalam rongga
rahim. Pergerakan zat kontras
yang mengisi rongga rahim
dan kedua saluran telur
akan dipantau dengan alat
Rontgen.
Penyebab-penyebab lain
Kerusakan jaringan saluran
leher rahim bisa menyulitkan
penetrasi sel sperma. Di
samping itu, bila terdapat
antibodi terhadap sperma
dalam lendir saluran leher
rahim bisa menyebabkan
kematian sel sperma saat
melewati saluran leher rahim.
Selaput lendir rongga rahim
tidak bisa berfungsi normal
bila pernah mengalami
peradangan, tindakan kuret
berulang, atau pada kelainan
bawaan rahim.
Sementara, penyebab
infertilitas pada pria lebih
bersifat multifaktor; dapat
berasal dari kelainan
saluran kemih serta daerah
kemaluan, infeksi kelenjar
aksesori pria, naiknya suhu
kantung kemaluan (skrotum),
pelebaran pembuluh darah
balik di skrotum (varikokel),
gangguan hormon, kelainan
genetik, serta faktor
imunologi pria. Dari 30—40
% kasus, ditemukan bahwa
gangguan terdapat pada hasil
analisis cairan spermatozoa
dan tidak berhubungan
dengan riwayat atau
kelainan pada pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan
laboratorium endokrin.
Gangguan yang tidak
diketahui penyebabnya
disebut infertilitas pria
idiopatik. Kelainan
cairan spermatozoa
yang ditemukan dapat
berupa penurunan
jumlah spermatozoa
(oligospermia), turunnya
kecepatan spermatozoa
(astenozospermia),
dan kelainan bentuk
pada spermatozoa
(teratozospermia).
Pada
wanita, 40%
kegagalan
reproduksi
disebabkan
oleh gangguan
fungsi indung
ovulasi.
Defisiensi testikular
(kegagalan pembentukan
spermatozoa)
Gangguan dalam
pembentukan spermatozoa
yang berasal dari penyebab
selain gangguan pada
kelenjar hipotalamushipofisis di otak dan
sumbatan pada saluran
1
2
(1) Belahan otak.
(2) Kelenjar Hipotalamus.
kemaluan pria. Jenis ini
merupakan salah satu
kelainan tersering dari
penyebab infertilitas pada
pria. Beberapa penyebab
yang dapat mengakibatkan
keadaan ini antara lain
adalah tidak terbentuknya
biji kemaluan (testis),
kelainan pembentukan
testis, kelainan genetik
(sindrom Klinefelter,
mikrodelesi kromosom Y,
dan mutasi gen lainnya),
trauma, terpuntirnya
testis, infeksi testis, faktor
luar (efek samping obatobatan, radiasi, suhu panas),
varikokel, dan pembedahan
yang dapat mencederai
pembuluh darah pada testis.
Azoospermia obstruktif
Keadaan tidak adanya
spermatozoa pada cairan
ejakulat karena adanya
sumbatan pada saluran
keluarnya spermatozoa.
Sumbatan daerah saluran
epididimis merupakan yang
tersering. Sumbatan ini bisa
diakibatkan karena adanya
infeksi pasca-pembedahan
atau kelainan bawaan.
37
cegah
Varikokel
disebabkan oleh
melebarnya
pembuluh darah
balik (vena)
yang terdapat
pada saluran
spermatozoa
testis.
Salah satu gangguan ovarium.
Varikokel
Juga merupakan
penyebab utama
kemandulan pada laki-laki.
Varikokel disebabkan oleh
melebarnya pembuluh
darah balik (vena)
yang terdapat pada
saluran spermatozoa
testis. Pelebaran ini
menyebabkan gangguan
sirkulasi darah testis dan
menghangatkan suhu
testis. Bila keadaan ini
dibiarkan berlangsung
lama, maka akan
menyebabkan kerusakan
pada testis sehingga
fungsi utamanya sebagai
pabrik spermatozoa
menjadi terganggu. Gejala
varikokel hampir tidak
dirasakan atau disadari
oleh penderitanya.
Beberapa penderita
hanya merasakan
ketidaknyamanan pada
testis yang terkena, namun
itu pun sangat jarang.
Varikokel dapat diperiksa
dengan pemeriksaan
langsung oleh dokter
38
melalui perabaan atau
dipastikan dengan
USG Doppler.
Hipogonadisme
Ditandai dengan adanya
gangguan fungsi testis
yang dapat berpengaruh
pada pembentukan
spermatozoa dan atau
pembentukan hormon
testosteron. Gangguan
fungsi testis ini disebabkan
oleh tiga faktor besar,
antara lain gangguan pada
testis atau yang disebut
sebagai hipogonadisme
hipergonadotropik primer,
gangguan pada produksi
hormon gonadotropinreleasing hormone (GnRH),
dan gonadotropin (FSH,
LH) atau yang disebut
sebagai hipogonadisme
hipogonadotropik
sekunder serta gangguan
insensitivitas hormon
androgen.
Kriptorkidismus
Merupakan keadaan
dimana dalam kantong
kemaluan tidak terisi testis.
Keadaan ini merupakan
kelainan bawaan paling
sering pada pria, dan
ditemukan 2—5% pada
bayi laki-laki yang baru
lahir. Pada 20% kasus,
ditemukan testis berada di
rongga perut. Penyebab
kriptorkidismus bersifat
multifaktor, antara lain
gangguan pengaturan sistem
endokrin dan gangguan
pada gen. Kriptorkidismus
nantinya dapat menganggu
fungsi testis sehingga dapat
menyebabkan keadaan
infertilitas pada pria.
Infeksi kelenjar
aksesori pria
Dapat terjadi di saluran uretra
(uretritis), kelenjar prostat
(prostatitis), testis (orkitis),
dan epididimis (epididimitis).
Infeksi ini bisa diakibatkan
karena bakteri, trauma, dan
reaksi alergi.
Pemilihan terapi pada
infertilitas pria berdasarkan
atas penyebab infertilitas.
Secara umum, terapi
dapat dilakukan dengan
terapi obat-obatan dan
atau terapi pembedahan.
Pada keadaan tertentu,
terapi juga dapat dilakukan
dengan menggunakan
teknik reproduksi bantuan
(assisted reproduction).
Dr. Med. dr. Calvin Tjong, Sp.OG
Dokter Spesialis Obstetri dan
Ginekologi
RS Pondok Indah-Puri Indah
dr. Arry Rodjani, Sp.U
Dokter Spesialis Urologi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
h i at u s
P3k dari Bumbu Dapur
Beberapa bumbu yang biasa menambah cita rasa
dalam masakan, ternyata bisa menjadi penolong
pertama pada kecelakaan ringan yang terjadi
di rumah. Apa saja bumbu-bumbu itu? Bawang
merah ternyata bisa digunakan sebagai obat oles
saat mengalami luka bakar kecil. Caranya, cukup
membelah bawang merah dan segera oleskan
pada bagian yang terkena luka bakar. Ini membantu mengurangi rasa perih. Selain luka bakar,
bawang merah juga efektif mengatasi rasa sakit
saat tersengat lebah. Saat
mengalami radang
tenggorakan, cobalah berkumur
dengan air garam. Garam
memiliki
sifat anti
peradangan.
Sumber: foxnews.com, detik.com, medicaldaily.com
Kuatkan Jantung
Dengan Musik
Penelitian dalam kongres European
Society of Cardiology di Amsterdam menunjukkan bahwa mendengarkan lagu favorit dapat meningkatkan
kesehatan jantung dan mempercepat waktu pemulihan
penyakit kardiovaskular. Meskipun belum begitu jelas
bagaimana mekanismenya, namun mendengarkan
musik setidaknya 30 menit, berhubungan dengan
pe-ningkatan 19 persen fungsi jantung. Penelitian ini
melibatkan tiga kelompok: kelompok pendengar musik,
kelompok olahraga, dan kelompok yang melakukan keduanya. Di akhir percobaan, kelompok yang melakukan
keduanya mengalami peningkatan kapasitas latihan dan
kesehatan jantung sebesar 39 persen, 10 persen lebih
tinggi dibanding kelompok yang hanya berolahraga.
Kelompok yang hanya mendengarkan musik menunjukkan peningkatan fungsi jantung setinggi 19 persen.
Nutrisi Penghambat
Kebotakan
Mengatasi kerontokan rambut yang
kerap dialami pria saat memasuki usia
30-an, ada beberapa nutrisi yang bisa
rajin dikonsumsi. Zinc yang didapat
dalam gandum, daging sapi, dan tiram
mampu meningkatkan pertumbuhan
dan perbaikan jaringan rambut. Protein
memiliki peranan dalam pertumbuhan
rambut dan menguatkan akar.
Kekurangan protein berarti membuat
rambut mudah rontok dan patah. Rajinlah
mengonsumsi susu kedelai, ikan, daging,
dan putih telur sebagai sumber protein.
Raspberry Tingkatkan
Kesuburan Pria
Rajin mengonsumsi Raspberry
bisa meningkatkan vitamin c dan
kadar magnesium. Ini ikut memberi
pengaruh meningkatkan kesuburan
pada pria. Diketahui juga, antioksidan
dalam Raspberry mampu melindungi
kesehatan sperma. Hal tersebut
terungkap dalam penelitian yang
dilakukan oleh peneliti di US
Department of Lawrence Berkley
National Laboratory Energy.
Melibatkan 80 sukarelawan pria,
terungkap bahwa mereka
yang rajin mengonsumsi
vitamin c, mengalami
kerusakan DNA
sperma 20 persen
lebih sedikit
dibandingkan
mereka
yang kurang
mengonsumsi
vitamin c.
41
profil
Dr. Azen Salim, Sp.OG(K)
Spesialis Kebidanan & Kandungan,
Konsultan Fetomaternal
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Perjalanan kehamilan seorang
perempuan juga kerap diselingi dengan
masalah seperti pendarahan dan
ketuban pecah pada kehamilan muda,
plasenta previa, pre eklampsia, dan janin
tidak berkembang. Mengantisipasi hal
tersebut, para ibu membutuhkan kualitas
Antenatal Care (ANC) yang baik dari
dokter yang profesional. Dr. Azen Salim,
Sp.OG (K) adalah salah satunya.
M
enurut Dokter Azen,
pendarahan di masa
hamil umumnya terjadi
di trimester pertama. Pendarahan
dalam jumlah sedikit seperti bercakbercak pada kehamilan minggu ke
7-9 merupakan hal yang normal
karena implantasi embrio pada
dinding rahim menyebabkan dinding
rahim melepaskan sejumlah kecil
darah dan berlangsung satu hingga
dua hari. “Namun, pendarahan
pada awal kehamilan juga perlu
diwaspadai karena bisa jadi
merupakan ancaman keguguran.
Jika mengalami pendarahan hebat
yang diikuti dengan kram perut atau
disertai keluarnya darah beku atau
jaringan fetus, kemungkinan sang
ibu mengalami keguguran. Untuk
itu, walaupun normal dialami pada
kehamilan awal, para ibu tetap harus
memeriksakan diri ke dokter untuk
menghindari terjadinya komplikasi
kehamilan lain,” paparnya.
Doker yang mengambil spesialisasi
kebidanan dan kandungan serta
master di bidang Ultrasonografi
Klinik di Zagreb (Kroasia) ini juga
bicara tentang kehamilan yang ikut
mengubah sistem kardiovaskuler.
42
“Hipertensi saat kehamilan bisa
menyebabkan pertumbuhan
janin terhambat dan kematian
janin di dalam rahim, juga
berakibat terjadinya pelepasan
plasenta dini dari dinding rahim
yang sangat membahayakan
ibu dan janin. Jika tidak
ditangani dengan tepat,
memunculkan risiko kejangkejang dan kematian ibu juga
janin. Karena risiko tinggi
tersebut, biasanya persalinan
dapat dipercepat sebelum usia
kehamilan 37 minggu,” jelas
Dr. Azen.
Dokter Azen juga dikenal
sebagai Konsultan
Fetomaternal yang andal.
Fetomaternal adalah salah
satu cabang subspesialisasi
dari bagian kandungan dan
kebidanan (obstetri dan
ginekologi) yang menangani
masalah penyakit ibu
hamil, perkembangan dan
diagnosis gangguan janin
di dalam kandungan, serta
kasus kehamilan dengan
risiko tinggi. Pemantauan
kehamilan secara detil untuk
mengetahui adanya masalah
dalam kandungan dilakukan
dengan cara ultrasonografi 4
dimensi (USG 4D) atau USG
real-time 3D. Tentang USG
4D, dokter Azen menyatakan,
“USG 4D merupakan
ultrasonografi volume
sehingga memungkinkan
analisa terhadap kondisi bayi
dari berbagai sudut. Dengan
mengetahui permasalahan
lebih awal, calon ibu dan
keluarga bisa membahas
langkah-langkah perbaikan
dan tindakan lebih lanjut
dengan dokter ahli terkait
guna memberikan penanganan
lebih cepat sehingga harapan
kesembuhan bisa diantisipasi.”
profil
Dr. Budi Wiweko
Sp.OG, KFER
Spesialis Kebidanan &
Kandungan, Konsultan Fertilitas
Endokrinologi & Reproduksi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Sebagai dokter spesialis yang
khusus menangani kasus-kasus
infertilitas, Dr. Budi Wiweko
Sp.OG punya tantangan terbesar:
memaksimalkan peluang kehamilan,
yang nyaris tanpa harapan.
P
asalnya, kemungkinan
hamil untuk masalah
infertilitas yang
tidak diobati sama sekali,
peluangnya hanya 1-3 persen.
Tugas seorang dokter adalah
membuat peluang itu jadi lebih
meningkat, angkanya pun
tidak bisa 100 persen. Menurut
dokter yang mengambil
gelar Konsultan Fertilitasnya
di Universitas Indonesia itu,
pasien yang mencoba program
bayi tabung punya peluang
sebesar 30-40 persen untuk
bisa hamil.
Ketidakberhasilan program
bayi tabung memang selalu
ada. Dr. Budi pun selalu
menjelaskan berbagai
kemungkinan tersebut pada
pasiennya sedari awal. Dia
berusaha menjaga sebaik
mungkin agar pasien tidak
merasa kecewa. Untuk
itu setiap kali pasien
berkonsultasi, keterbukaan
informasi dan komunikasi yang
baik selalu jadi kunci.
Hanya saja sekali lagi tidak ada
yang tidak mungkin. Apalagi
dengan kemampuan dokter
yang mumpuni
dan peralatan
lengkap di RSPIPondok Indah,
tentunya sudah
banyak sekali
pasien yang berhasil ditolong
oleh Dr. Budi.
“Paling berkesan sewaktu
saya membantu pasanganpasangan yang sudah
15 tahun menikah dan belum
punya anak. Itu sangat
membahagiakan,” ujar dokter
kelahiran Jakarta 15 Agustus
1971 tersebut.
Dia juga menyarankan bagi
para pasien yang sudah
menikah 1 tahun, namun belum
dapat keturuan sebaiknya
langsung periksakan ke
dokter. Menurut Dr. Budi,
pasangan suami istri dengan
usia perkawinan tersebut,
seharusnya punya peluang
85 persen hamil. Maka dari
itu jika belum hamil juga,
kemungkinan besar ada
masalah infertilitas.
Selain menangani berbagai
masalah ketidaksuburan,
Dr. Budi juga kerap
menangani kasus gangguan
haid. Menurutnya nyeri haid
tidak boleh diremehkan,
karena efeknya juga bisa
menyebabkan infertilitas.
Dia menjelaskan bahwa
kasus yang paling sering
ditanganinya adalah
nyeri haid karena kista
endometriosis (kista coklat).
Kista tersebut sebenarnya
adalah tumor jinak, hanya
saja kalau didiamkan salah
satu efeknya bisa berakibat
pada infertilitas.
“Maka dari itu, kalau
seorang remaja putri punya
permasalahan seperti
belum haid di usia 11-14
tahun, nyeri haid, atau
haidnya banyak sekali,
ya harus segera mungkin
harus memeriksakan diri ke
dokter,” paparnya penutup
percakapan.
43
profil
Dr. H. Djoko Sekti Wibisono,
Sp.OG-KFER
Spesialis Kebidanan &
Kandungan, Konsultan Fertilitas
Endokrinologi & Reproduksi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Awalnya ingin menjadi seorang insinyur,
Dr. Djoko akhirnya beralih menjadi seorang
dokter karena diinspirasi oleh sang Ibu.
Kini, beliau menjadi salah satu dokter
RSPI-Pondok Indah yang mendalami bidang
fertilitas endokrinologi dan reproduksi.
C
ita-citanya sejak
kecil adalah untuk
menjadi seorang
insinyur yang andal. Namun,
dikarenakan beberapa faktor,
beliau memutuskan untuk
menjadi seorang dokter.
Pencapaian cita-cita ini sudah
direncanakan bersama kedua
orang tuanya sejak jauh-jauh
hari yakni sejak masih duduk di
bangku Sekolah Dasar.
Sang Ibu memiliki peran
penting dalam perjalanan
karier beliau. Salah satu alasan
mengapa dr.Djoko mengambil
spesialis kandungan adalah
agar dapat menolong calon
ibu sekaligus janin yang
ada di dalam kandungan.
“Sambil menyelam, minum
air”, tuturnya. Oleh karena
itu, beliau menjalani studinya
dengan penuh komitmen dan
kedisiplinan.
Setelah lulus dari Sekolah
Menengah Atas, dokter yang
juga menyukai olahraga
renang ini mendaftarkan
studi perguruan tingginya
44
di Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Setelah
lulus dari kedokteran umum,
Dr. Djoko meneruskan
studinya dengan mengambil
Spesialis Obstetri Ginekologi
di Fakultas kedokteran
Universitas Diponegoro pada
tahun 1986. Pada tahun 1987,
beliau sudah bergabung di
RSPI-Pondok Indah. Pada
tahun 1998, beliau sempat
mengikuti pendidikan khusus
Laparoskopi Endoskopi di
FKUI yang tersertifikasi.
Atas saran para seniornya,
beliau juga meneruskan
studinya dengan mengambil
sub-spesialisasi di bidang
Fertilitas, Endokrinologi dan
Reproduksi (FER) di FKUI
selama 2 tahun.
Berbagai kasus telah
ditanganinya, khususnya yang
berkenaan dengan masalah
kandungan. “Penyakit yang
umum terjadi adalah nyeri
haid yang seringkali terjadi
pada remaja dan dewasa. Tapi,
saya juga banyak menangani
pasien-pasien yang akan dan
sudah dalam masa menopause,”
ceritanya. Polycystic Ovary
Syndrome (PCOS) yang
merupakan kumpulan gejala
infertilitas juga mulai menyerang
banyak wanita. Wanita dengan
PCOS memiliki siklus haid
yang panjang dan cenderung
memiliki tingkat hormon lakilaki yang lebih tinggi. Jika tidak
segera ditangani, wanita-wanita
dengan PCOS akan sulit hamil
bahkan bisa terserang kanker.
“Tapi tak perlu khawatir, wanita
dengan PCOS tetap dapat
mengandung dan menyusui
dengan melakukan berbagai
terapi,” jelasnya.
Menurut beliau, kasus-kasus
infertilitas di kota besar
cenderung meningkat. Hal
ini terjadi karena banyak
pasangan yang tengah
fokus pada perjalanan karier
sehingga menunda memiliki
momongan. Kondisi kota besar
yang memiliki tingkat polusi
dan tingkat stress yang tinggi
juga turut mengambil peran
pada tingkat kesuburan wanita
dan pria.
profil
Dr. Bramundito Sp.OG
Spesialis Kebidanan & Kandungan
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Sosoknya tenang dan penuh perhatian.
Itulah standar pelayanan yang selalu
dibuat oleh Dr. Bramundito Sp.OG.
Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi
di RSPI-Pondok Indah ini memiliki motto
selalu bekerja dengan hati dan hati-hati.
“B
ekerja dengan hati
itu maksudnya
seorang dokter
harus bisa merasakan apa
yang dialami oleh pasien.
Bayangkan kalau pasien
itu diri kita sendiri atau
keluarga kita,” ujar dokter
lulusan spesialis kebidanan
dan kandungan dari FKUI
tersebut.
Maka dari itu, sangat
penting adanya komunikasi
dengan pasien dalam setiap
kesempatan konsultasi.
Dokter harus punya
kemampuan mendengar
keluhan dengan baik, agar
dapat mendiagnosis setiap
keluhan secara cermat.
Hal tersebut merupakan
kunci bagi dokter untuk
memberikan penanganan
yang tepat.
Apalagi 70 persen kasus
yang kerap dialami oleh
Dr. Bramundito adalah
pelayanan persalinan, dimana
melibatkan dua nyawa,
yaitu ibu dan anak. Maka
ketelitian sangatlah dituntut
dalam kesehariannya. Di
situlah terlihat pentingnya
motto hati-hati, yang selalu
dipegang teguh
dokter kelahiran
6 Mei 1962.
“Kebidanan dan
kandungan tingkat
emergency-nya
cukup tinggi, dan
tidak bisa menunda.
Untuk itu kita
haruslah bekerja dengan
standar profesi terbaik,” ujar
dokter yang kerap disapa
Bram tersebut.
Oleh karena bekerja dengan
hati dan kehati-hatiannya
itu, Dr Bram pernah
memiliki kenangan manis
dalam menolong kelahiran
prematur. Ketika itu dia
menangani pasien dengan
usia kandungan 6,5 bulan,
berat bayi hanya 700 gram
dan harus segera melahirkan.
Dengan penanganan yang
tepat, akhirnya bayi tersebut
dapat diselamatkan begitu
juga dengan ibunya.
Bagi dia, itulah salah satu
puncak kepuasan dalam
karirnya. Bisa menolong
pasien dengan sebaikbaiknya merupakan
kebahagiaan yang tidak
ternilai. Selain karena
profesionalisme-nya dalam
bekerja, Dr Bram juga
merasa sangat terbantu
dengan fasilitas mumpuni
yang ada di RSPI.
“Bagi saya itu sangat
berkesan sekali, sangat
senang bisa menolong
orang,” paparnya.
Harapan Dr. Bram, fasilitas
baik dan petugas medis
yang profesional bisa juga
diaplikasikan di seluruh
Indonesia. Hal tersebut sangat
penting, terutama untuk
mengurangi risiko kematian
pada ibu dan anak saat
proses persalinan. Apalagi
mengingat anak merupakan
aset berharga, untuk cerahnya
Indonesia di masa depan.
45
profil
Dr. Aman Bhakti
Pulungan Sp.A(K)
Spesialis Anak, Konsultan Endokrin
Metabolik & Diabetes Anak
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Menjadi profesional di bidang medis
anak adalah passion dan panggilan jiwa
bagi Dr. Aman Bhakti Pulungan Sp.A(K).
Menurut dia, membantu anak-anak sembuh
dari penyakit merupakan tugas mulia. Dia
meyakini bahwa menyembuhkan seorang
anak, sama dengan menyembuhkan bangsa
ini agar bisa memiliki harapan di masa depan.
“K
unci keberhasilan
bangsa ini, ya dari
generasi penerusnya
yaitu anak-anak,” papar dokter
kelahiran Sumatera Utara
tersebut.
Untuk itulah, Dr. Aman begitu
peduli terhadap berbagai
masalah anak terutama dalam
bidang Endokrin Metabolik &
Diabetes. Pasalnya, anak-anak
yang bermasalah atau memiliki
kelainan hormon, kecerdasan
dan kepintarannya tidak
terganggu dan pertumbuhannya
bisa dioptimalkan. Kalau saja
masalah hormon itu bisa diatasi,
bukan tidak mungkin pasienpasien itu nantinya menjadi
calon pemimpin bangsa.
Berangkat dari harapan tersebut
membuat Dr. Aman benarbenar fokus pada permasalahan
Endokrin Metabolik & Diabetes.
Bukan hanya aktif dalam
mengobati pasien, tapi dia
juga giat berkampanye dan
melakukan kajian terhadap
bidang ini di berbagai
organisasi kesehatan.
46
Di tingkat internasional, beliau
pernah menjalani fellowship
Endokrin Anak di Vrije University
Belanda dan pernah menjabat
sebagai Presiden Asia Pacific
Paediatric Endocrine Society
(APPES) tahun 2010-2012.
Sampai saat ini, Dr. Aman juga
termasuk dalam anggota council
di International Society for
Pediatric Adolescent Diabetes.
Dalam proyek skala nasional,
Dr. Aman merupakan Project
Leader untuk Diabetes Mellitus
tipe 1 pada anak. Ia sangat aktif
berkampanye soal diabetes
pada anak untuk lima tahun ke
belakang. Penyebaran informasi
tentang diabetes ia sebarkan
kemana saja, baik lewat media
massa, ataupun akun media
sosial pribadinya.
Twitter @amanpulungan pun
tak luput menjadi media untuk
memberi kultwit -kuliah twittersingkat tentang diabetes anak.
Berbagai penyakit lain yang masih
berkaitan dengan endokrin juga
kerap disinggungnya. Misalnya
saja gangguan pertumbuhan dan
obesitas anak. Setelah kampanye
diabetes, Dr. Aman berencana
meningkatkan awareness
masyarakat tentang penyakit
endokrin lain yaitu Osteogenesis
Imperfekta atau keropos tulang
pada anak sehingga anak sering
patah tulang. Menurut dia,
penyakit ini sudah mulai banyak
di Indonesia. Permasalahannya
banyak orang belum paham
tentang penyakit tersebut. “Di
kalangan dokter sendiri belum
banyak yang tahu,” jelasnya.
Dr. Aman berencana membuat
masyarakat paham akan penyakit
tersebut. Dia akan bekerjasama
dengan organisasi sejenis di
Australia, Vietnam, Philiphina
dan lain-lain dalam membentuk
organisasi bagi para penderita
Osteogenesis Imperfekta.
“Mimpi saya adalah bisa
meningkatkan kualitas kesehatan
anak-anak Indonesia. Saya ingin
anak-anak itu sehat dan senang.
Saya akan sedih ketika gagal
memberikan apa yang mereka
inginkan (yaitu kesembuhan),”
tutup Dr. Aman.
profil
Dr. Setyowati
Sudjatmiko Sp.A(K)
Spesialis Anak, Konsultan Nefrologi Anak
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Cintanya kepada dunia kedokteran
diawali dengan rasa cintanya kepada
anak-anak. Ia menjalani profesinya
dengan hati dan keikhlasan.
D
okter spesialis anak ini
mengawali studinya di
Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran dan
lulus sebagai dokter umum
pada tahun 1977. Karena rasa
cintanya kepada anak-anak,
Dr. Setyowati memutuskan
untuk mendalami dunia anakanak dengan meneruskan
pendidikan di Fakultas
Universitas Indonesia,
mengambil studi kedokteran
spesialis anak yang
diselesaikan pada tahun 1987.
Selama menjalani pendidikan,
ia menemukan banyak
kasus atau penyakit yang
menyerang ginjal pada anak.
Hal ini mendorongnya untuk
mengambil kesempatan
belajar di Melbourne selama 3
bulan, mempelajari Diagnosis
& Management of Kidney
Diseases, Hemofiltration
(CAVH - Continuous
ArterioVenous Hemofiltration)
dan Peritoneal Dialysa,
khususnya CAPD (Continuous
Ambulatory Peritoneal
Dialysis). Di tahun 1990,
Dr. Setyowati juga berhasil
mendapatkan beasiswa untuk
mempelajari transplantasi
ginjal di Belanda dan di 1995
di Fellowship Nephrology
Department, Royal Children
Hospital Adelaide untuk
Management of Kidney
Transplantation dan CVVH
(Continuous VenoVenus
Hemofiltration) serta
Nutrition in Renal Disease.
Selama menjalani
profesinya, Dr. Setyowati
Sudjatmiko. Sp.A tidak pernah
mengukur keberhasilannya
dengan kepuasan. “Allahlah yang menyembuhkan,
bukan saya. Saya sangat
senang dan selalu bersyukur
atas kesembuhan para
pasien saya,” katanya. Yang
terpenting baginya adalah
bekerja dan melayani
para pasien dengan hati
yang ikhlas, bersungguhsungguh dan selalu berusaha
melakukan yang lebih baik.
“Semua saya lakukan karena
Allah. Allah-lah penentunya,”
lanjutnya. Ia selalu mengawali
hari-hari dengan berdoa untuk
mendapatkan kebaikan dalam
setiap langkahnya terutama
saat menangani para pasien
yang sudah dianggap seperti
anak-anaknya sendiri.
Sepulang dari Australia pada
tahun 1987, beliau dihadapi
dengan kasus Gagal Ginjal
Stadium Terminal pada pasien
anak laki-laki berusia 5 tahun.
Kasus ini dianggapnya sebagai
kasus kritis yang paling ber-
kesan selama dirinya berprofesi
sebagai Konsultan Nefrologi.
Beliau menerapkan terapi CAPD
dengan bantuan peralatan CAPD
yang kala itu di dapatnya di Melbourne. Sebelum tahun 2000,
kasus yang serupa juga pernah
beliau tangani di RSPI-Pondok
Indah dan diterapkan dengan
terapi yang sama.
Bagi dokter yang memulai
kariernya di RSPI-Pondok
Indah sejak 1987, pengetahuan
mengenai tumbuh-kembang
anak sangatlah penting. Semua
Dokter Spesialis Anak harus
mahir dan terampil mendeteksi
adanya penyimpangan dini
pada tumbuh-kembang anak.
Anak harus diberikan asupan
yang terbaik sejak dini. Bayi
berumur 0-6 bulan sedapat
mungkin diberikan ASI Eksklusif
dan secara bertahap diberikan
makanan padat yang kaya
dengan kandungan protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan
mineral yang disesuaikan dengan
kebutuhan usianya.
47
profil
Dr. Santoso Soeroso
Sp.A(K), MARS
Spesialis Anak, Konsultan Jantung Anak
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Ketekunannya mengemban pendidikan
kedokteran sejak bangku kuliah
membawanya menjadi salah satu dokter
spesialis jantung anak terbaik di Tanah Air.
D
ua tahun ditugaskan
di Unit Gawat
Darurat membuatnya
mahir membaca EKG atau
elektrokardiografi. Hal ini
pula yang menjadi salah
satu alasan mengapa Dr.
Santoso memilih subspesialis jantung anak
sebagai bidang utamanya.
Pria lulusan Fakultas
Kedokteran Universitas
Diponegoro Semarang ini
mengemban pendidikan
dari banyak negara. Pada
tahun 1984 beliau menerima
beasiswa dari World Health
Organization (WHO) untuk
mempelajari kardiologi anak
dan meraih beasiswa yang
serupa dari The Heart Institute
of Japan yang membawanya
menetap di Tokyo selama
3 bulan.
Tak berhenti di sini, beliau
juga melanjutkan studinya
ke Swedia selama 1 tahun
dan pada tahun 1992 beliau
mendapatkan pengakuan
sebagai Konsultan Dokter
Anak khusus jantung.
Sebagai pribadi yang
memiliki rasa ingin tahu
yang besar, beliau pun tak
melulu mempelajari halhal yang bersifat medis.
Pada era tahun 1990-an, Dr.
48
Santoso memutuskan untuk
mendalami studi manajemen
dan administrasi rumah
sakit di Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
dan menyelesaikannya di
tahun 1996.
Beliau selalu mendedikasikan
tenaga dan ilmunya untuk
kemajuan dan kepentingan
dunia kedokteran khususnya
pada sub-spesialisasi
jantung anak. Tepat pada
bulan April 2009, pria yang
awalnya bercita-cita sebagai
seorang arsitek ini memulai
kariernya sebagai salah satu
dokter spesialis anak di RS
Pondok Indah-Pondok Indah
yang ia jalani sampai saat ini.
Selama menjalani profesinya
sebagai dokter, beliau
kerap menemukan penyakit
jantung rematik pada
anak. “Penyakit jantung
rematik adalah penyakit
yang disebabkan oleh
bakteri streptococcus beta
hemolyticus group A suka
berada di lingkungan yang
tidak bersih,” paparnya.
Penyakit yang dikenal
sebagai Rhematic Heart
Disease (RHD) ini biasanya
menyerang anak yang
berusia antara 5-15 tahun
dan termasuk berbahaya
karena menyebabkan
efek jangka panjang
pada kulit, jantung, otak
dan persendian serta
meningkatkan risiko gagal
jantung, stroke dan
bahkan kematian.
Umur 3-5 bulan merupakan usia
dimana jantung tengah tumbuh
pada janin sehingga tumbuhkembang anak perlu dipantau
sejak ada di dalam kandungan.
Pada masa pertumbuhan,
anak seringkali dihadapi
berbagai macam penyakit salah
satunya yaitu demam. Menurut
Dr. Santoso, penting bagi
setiap orang tua untuk memiliki
termometer dan menyediakan
obat anti-demam seperti
paracetamol untuk mencegah
demam yang berkelanjutan.
Yang utamanya adalah bahwa
anak harus diberikan ASI,
vaksinasi dan orang tua wajib
memeriksakan perkembangan
dan pertumbuhan anak ke
dokter secara rutin.
profil
Dr. dr. H. Muljono
Wirjodiardjo Sp.A(K), Ph.D.
Spesialis Anak, Konsultan Paru
dan Pernapasan Anak
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Ditemui di RSPI-Pondok Indah, Dr. dr. H.
Muljono Wirjodiardjo SpA(K), Ph.D. terlihat
sumringah. Konsultan Paru dan Pernapasan
anak senior ini rupanya baru saja dikaruniai
cucu pertamanya, Keana, di hari yang sama
dengan tanggal berlangsungnya wawancara.
S
empat lama tinggal
di Jepang karena
mendapatkan beasiswa
dari pemerintah Jepang, Dr.
Muljono menamatkan studi
S1, Spesialis Paru Anak (S2)
dan Ph.D dalam Bidang
Kedokteran di Keio Gijuku
University, Tokyo. Berangkat
ke Jepang pada tahun 1961,
ia menjadi staf pengajar FKUI
sepulangnya ke tanah air pada
tahun 1981. Memilih spesialisasi paru
dan pernapasan karena
menurutnya frekuensi
penyakit paru paling banyak
menelan korban di Indonesia.
Ia memutuskan kembali
ke Indonesia karena ingin
mengembangkan ilmu
yang didapat dari Jepang
di Indonesia.
“Masalah paru dan pernapasan
anak yang paling umum ditemui
di RSPI-Pondok Indah adalah
TBC (Tuberkulosis), Asma dan
alergi. Untuk alergi yang paling
banyak ditemui di sini adalah
alergi debu rumah, tungau
makanan dan jamur.” paparnya.
10 tahun terakhir,
kasus TBC di Indonesia
cenderung naik. Hal ini
berarti dua hal: penderita TBC
anak cenderung meningkat
dan kasus TBC kini tidak
mengenal sosio- ekonomi.
Kondisi ini lalu diperburuk
dengan maraknya penyakit
yang menyebabkan penurunan
kekebalan tubuh seperti
HIV/ AIDS.
Berbeda dengan TBC pada
orang dewasa, TBC pada
anak tidak menular ke orang
lain sehingga dapat diartikan
bahwa penyebab TBC pada
anak adalah murni karena
penularan dari orang dewasa.
Mereka yang masuk kategori
anak disini adalah mereka yang
berusia 0 s/d 15 tahun. Agar
orang tua dapat menghindari
TBC pada anak, dokter yang
lahir pada 11 Februari ini
menganjurkan agar orang
tua memperhatikan orang
di sekitar anak serta riwayat
kontak anak dengan pasien
TBC dewasa. Dr. Mulyono
menekankan pentingnya orang
tua melakukan screening
bagi pengasuh dan mereka
yang dekat dengan anak, salah
satunya dengan cara rontgen.
“Orang tua perlu mengenal
Penyakit TBC lebih jauh dan
mengubah cara pandang bahwa
TBC hanya menyerang golongan
ekonomi tertentu,” tambahnya.
Menurutnya, orang tua harus
segera konsul ke dokter apabila
terlihat tanda-tanda seperti:
anak batuk terus-menerus lebih
dari 3 minggu, pembesaran
kelenjar di kulit terutama di
bagian leher, berat badan tidak
bertambah dan cenderung turun
serta si kecil flu berkepanjangan.
Dr. Muljono menerangkan bahwa
kasus TBC pada anak lebih susah
untuk dideteksi dibanding kasus
TBC pada dewasa karena tidak
mengeluarkan kuman pada
dahak, sehingga memeriksanya
juga harus lebih teliti. RSPIPondok Indah memiliki prasarana
yang memadai seperti lab untuk
tes darah, Mantoux Test dan
rontgen untuk hal ini.
49
profil
DR.dr.Hinky Hindra Irawan
Satari, Sp.A(K),M.Trop,Paed
Spesialis Anak, Konsultan
Tropikal & Infeksi Anak
RS Pondok Indah-Pondok Indah
“Penyakit Demam Berdarah Dengue menyerang
tak kenal musim,” ungkap Dokter Spesialis Anak,
Konsultan Tropik dan Infeksi Anak, Dr.dr.Hinky
Hindra Irawan Satari,Sp.A(K),M.Trop,Paed. Menurut
beliau, salah satu penyebabnya adalah kurang
diperhatikannya kebersihan di lingkungan sekitar.
P
ada saat kemarau
ataupun penghujan,
penyakit yang disebarkan
oleh nyamuk Aedes Aygepti
tersebut sama berbahayanya.
Maka dari itu, cara paling
tepat menanggulangi DBD
yaitu dengan terlebih dahulu
melakukan pencegahan.
Mencegah DBD, pertama-tama
harus dimulai dari diri sendiri.
Dokter Hinky menjelaskan
bahwa mandi teratur dua kali
sehari, pakai krim anti nyamuk,
dan kelambu ketika tidur,
merupakan salah satu cara
simpel agar tidak terjangkit
penyakit tersebut.
Setelah hal itu dilakukan,
kesadaran menjaga kebersihan
lingkungan adalah tindakan
preventif selanjutnya.
Genangan-genangan air
di sekitaran rumah, yang
menjadi tempat berkembang
biak nyamuk haruslah
diberantas. Dokter Hinky juga
mengingatkan jangan sampai
masyarakat justru “memelihara”
nyamuk di rumahnya sendiri.
“Sebenarnya kita menciptakan
penyakit untuk diri kita sendiri,
50
karena kebersihan di kita
(Indonesia) tuh jelek sekali.
Kalau tidak mau terkena
DBD, jangan memelihara
nyamuk,” ujar dokter yang
menamatkan pendidikan
Master di Liverpool School of
Tropical Medicine tersebut.
Sementara itu bagi yang
sudah terlanjur terinfeksi
DBD, Dokter Hinky
menyarankan segera dibawa
ke rumah sakit. Gejalagejalanya antara lain tubuh
mendadak demam tinggi,
muka kemerahan, sakit otot,
sakit sendi, sakit belakang
mata. Terutama apabila
demamnya tidak turun
juga dalam dua hari, maka
pasien wajib memeriksakan
darahnya ke laboratorium.
Apabila terlambat ditangani,
maka infeksi dengue
bisa berbahaya. Menurut
Dokter Hinky, DBD bisa
menyebabkan trombosit
turun, darah mengental,
sampai pembuluh darah
bocor. Dia bahkan pernah
menangani pasien DBD
yang sampai mengalami
pendarahan di paru-paru.
“Daya tahan tubuh pasiennya
rendah dan infeksi virusnya
juga ganas, maka bisa terjadi
sampai pendarahan paru, tapi
Alhamdulillah bisa ditolong.
Itu semua bisa terjadi karena
dukungan perawat, penunjang
medis, manajerial rumah sakit,
semuanya berperan dengan
baik,” ujar dokter yang saat ini
sedang melakukan penelitian
tentang vaksin untuk DBD
tersebut.
Menurutnya dengan adanya
vaksin, maka pencegahan
terhadap DBD bisa dilakukan
dengan lebih efektif. Dia
berharap nantinya jumlah
orang yang terinfeksi DBD bisa
menurun drastis. Disamping
DBD, Dokter Hinky juga kerap
menangani pasien dengan
berbagai penyakit khas daerah
tropis lain seperti Thypus, Kaki
Gajah, Difteri, Tetanus, Pertusis,
Polio, Campak, Cacar air,
Malaria, dan Hepatitis A.
profil
Dr. Dwi Putro Widodo,
Sp.A(K), M.Med
Spesialis Anak, Konsultan Saraf Anak
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Pilihannya untuk menjadi konsultan
saraf bagian anak sangat sesuai dengan
pribadinya yang menyukai tantangan.
D
ari sekian banyak pilihan
sub-spesialisasi anak,
Dr. Dwi memilih untuk
menjadi seorang konsultan
saraf karena karena dibutuhkan
keahlian khusus, ketelitian, ilmu
yang luas terutama mengenai
proses tumbuh-kembang anak
serta memiliki konsekuensi yang
cukup tinggi.
Untuk mengkhususkan ilmunya,
beliau melanjutkan sekolah
Spesialis Anak di FKUI dan
lulus pada tahun 1992. Setelah
menyelesaikan studinya,
beliau pun diangkat menjadi
salah seorang staff di bagian
Neurologi Anak RSCM FKUI dan
mendapatkan sertifikat resmi
Konsultan Saraf Anak pada
tahun 1998.
Bagi seorang penyuka
olahraga ini, ruang lingkup subspesialisasi saraf anak sangat
luas. Beliau harus mempelajari
banyak hal tentang tahap-tahap
perkembangan anak karena
jenis-jenis penyakit pada saraf
anak sangat banyak. Mengingat
anak-anak masih dalam proses
tumbuh-kembang, dibutuhkan
perhatian khusus dan teknikteknik tertentu. Hal ini sangat
berbeda dengan penyakit saraf
orang dewasa.
Kasus-kasus saraf anak yang
kerap timbul diantaranya adalah
keterlambatan perkembangan
bicara dan gerak, kejang
dan gangguan perilaku
seperti yang terjadi pada
anak yang menderita
Autisme dan Attention
Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD) yang menyebabkan
anak mengalami problema
pada siklus tidur dan
kesulitan fokus pada proses
belajar. Untuk mendeteksi
penyakit gangguan perilaku
dibutuhkan pengetahuan
yang luas dan orang tua dapat
membandingkannya dengan
kakak atau adik si anak. Jika
memang dicurigai terdapat
perilaku yang tidak seperti
biasanya, maka disarankan
untuk segera berkonsultasi pada
Konsultan Saraf Anak untuk
mendapatkan penanganan
yang tepat dan cepat. Seperti
pada Autisme, kesembuhannya
tergantung pada jenis Autisme
yang diderita, mulai dari tingkat
yang ringan sampai berat atau
sangat menyimpang. Perawatan
yang dilakukan berupa terapi
yang bersifat rehabilitatif serta
tambahan obat untuk mengatasi
kejang dan mengurangi tingkat
hiperaktivitasnya.
Untuk kasus seperti kejang juga
harus ditangani dengan tepat
karena kejang memiliki 2 jenis
yakni kejang tanpa demam
seperti epilepsi dan kejang
dengan demam. Sebesar 75%
yang menyebabkan terjadinya
kejang dengan demam pada
anak adalah faktor keturunan.
Lain halnya dengan kejang
tanpa demam yang disebabkan
oleh faktor genetik yang sudah
dibawa sejak bayi dalam
kandungan. Saat diwawancara,
Dr. Dwi juga memberikan saransaran pertolongan pertama bagi
orang tua yang memiliki anak
dengan kejang. Menurut beliau,
jika menemukan kasus seperti
kejang sebaiknya orang tua tidak
perlu panik, segera kondisikan
tubuh anak pada posisi telentang
lalu dimiringkan, serta tidak
dianjurkan untuk mengganjal
atau memasukkan mulut anak
dengan benda apapun.
Dr. Dwi juga memberikan
apresiasi yang besar kepada
RS Pondok Indah-Pondok Indah
karena telah didukung berbagai
alat penunjang pemeriksaan
di bagian Neurologi dengan
lengkap seperti CT Scan, MRI,
EMG dan EEG. Dengan begitu,
setiap pasien yang memiliki
keluhan seputar saraf dapat
berkonsultasi dan mendapatkan
penanganan yang tepat di RS
Pondok Indah-Pondok Indah.
51
profil
Dr. Harry Purwanto, Sp.A(K)
Spesialis Anak, Konsultan Intensif Anak
RS Pondok Indah-Pondok Indah
“Time is money, time is your life.” Inilah
sepenggal kalimat yang menjadi prinsip
beliau saat menangani anak-anak yang
dirawat di Pediatric Intensive Care Unit.
M
enjalani keseharian
sebagai dokter yang
menangani penyakitpenyakit kritis pada anak-anak,
Dr. Harry Purwanto seperti
dipacu dengan waktu untuk
melakukan penyelamatan
pada anak-anak yang menjadi
pasiennya di RS Pondok IndahPondok Indah.
Beliau memulai studinya
pada tahun 1972 di Fakultas
Kedokteran Universitas
Indonesia dan berhasil
menyelesaikannya di Desember
1977. Tahun 1978 beliau diutus
menjadi salah satu dokter
umum di salah satu puskesmas
di Kabupaten Takalar, Sulawesi
Selatan. Di daerah itu beliau
menyaksikan beragam kondisi
mengenaskan yang diderita
oleh anak-anak. Karena faktor
ekonomi dan minimnya fasilitas
kesehatan, banyak anak yang
tak tertangani dengan baik.
Hal ini memotivasi beliau untuk
melanjutkan studi Spesialis
Anak pada tahun 1982 sampai
dengan 1986. Beliau berhasil
ditetapkan sebagai dokter
teladan di kabupaten tersebut
dan menjadi Juara ke-2 dokter
umum terbaik tingkat propinsi.
Saat menjalani studinya,
Dr. Harry mendapatkan tawaran
menarik untuk kembali sekolah
dengan mendalami sub-
52
spesialisasi Pediatric
Intensive Care Unit,
bidang studi Spesialis
Anak yang khusus
menangani anak-anak
yang membutuhkan
perawatan khusus
karena kondisi kritis. Beliau
pun sempat melakukan
Comparative Study di
Department of Pediatric
Tokyo University.
Baginya, menjadi seorang
Dokter Spesialis Anak dengan
sub-spesialis Intensive Care Unit
(ICU) sangatlah istimewa. Anakanak yang dirawat di ICU mengalami berbagai macam penyakit yang mengancam jiwa dan
berada dalam kondisi yang kritis
namun masih memiliki harapan
untuk sembuh sehingga anakanak itu membutuhkan perawatan khusus dan pengawasan
yang istimewa. Cara kerja di ICU
tentu berbeda dari perawatan
biasa karena ICU memberikan
intensive nursing dengan 1
hingga 2 perawat berkeahlian
khusus untuk setiap pasien, intensive monitoring atau pengawasan mendalam dan intensive
therapy yakni pemberian obat
yang dilakukan secara titerasi
atau bertahap hingga penyakit
dapat diatasi.
Selama menjalani profesinya,
Dr. Harry pun pernah
menangani pasien bayi kembar
siam yang dirawat di RS
Pondok Indah-Pondok Indah.
Untuk menghadapi tantangan
seperti ini dibutuhkan multi
discipline approach dimana
banyak dokter dengan
berbagai spesialisasi turut
dilibatkan sehingga proses
pemisahan bayi kembar siam
tersebut berhasil dilakukan.
Selain itu, penyakit-penyakit
kritis yang sering ditemukan
di anak-anak adalah demam
berdarah, kejang berulang
yang bisa diakibatkan oleh
gangguan elektrolit dan
gangguan infeksi serta
diabetes pada anak yang
harus ditangani dengan
pengawasan yang ketat
karena kesadaran anak lebih
cepat menurun dibandingkan
diabetes pada orang dewasa.
Menurut Dr. Harry, anak-anak
yang menderita penyakit kritis
harus diberikan perhatian lebih
dengan dukungan teknologi
terkini dan RS Pondok IndahPondok Indah adalah salah
satu rumah sakit yang dapat
menangani kasus-kasus
kritis tersebut.
profil
Dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K)
Spesialis Anak, Konsultan Perinatalogi
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Begitu mencintai anak-anak, Dr. Rinawati
Rohsiswatmo, Sp.A(K) memutuskan
mendalami bidang Perinatologi –ilmu
kedokteran anak yang terkait dengan kondisi
bayi saat baru lahir dengan risiko tinggi.
Pilihannya tepat, karena kebutuhan Indonesia
terkait bidang Perinatologi amat besar. Ia pun
ikut menjadi salah satu pengembang bidang
ini di RSPI-Pondok Indah.
S
empat terpikir untuk
menjadi ahli kebidanan
dan kandungan, namun
sang suami mengajurkannya
untuk mengambil bidang
perinatologi. “Perinatologi
tidak hanya terkait pada
pengobatan, tapi juga
tindakan. Kebetulan, saya
menyukai tantangan dan
anak-anak. Jadi, saya ikuti
masukan dari suami,” papar
dr. Rinawati. Ia pun belajar
Perinatologi di Australia.
Pulang ke Indonesia di
tahun 2000, ia ikut terlibat
mengembangkan bidang
Perinatologi di RSPIPondok Indah.
Perinatologi sendiri
merupakan hal yang baru
di Indonesia. Permasalahan
yang ditangani terbilang
kompleks, terkait dengan
jantung kelainan usus,
THT, hingga paru yang
membutuhkan perawatan
intensif dan lebih rumit.
Dengan kecanggihan
ilmu, alat dan lainnya,
kini dikenal pula istilah
Perinatologi Modern.
Dr. Rinawati
menambahkan, “Di negara
maju, bidang ini sudah
dipisah dari bagian anak.
Ini karena fase saat dalam
kandungan dianggap
sebagai fase yang
menentukan calon-calon
manusia berkualitas atau
tidak. Jadi, saat di masa
janin dalam kandungan
ditemukan kelainan, maka
akan dikoreksi di fase
itu. Contoh yang dapat
dikoreksi, bayi yang lahir
dengan kepala besar. Kita
mencegah kerusakan
yang lebih lanjut dan
mengoptimalkan potensi
yang dimiliki bayi.”
Dokter yang gemar
travelling ini juga
menceritakan
permasalahan yang kerap
ditemui saat bertugas.
“Masalah pernapasan. Itu
paling emergency. Kalau
jantung, misalnya ada
gangguan, tindakannya
bisa dilakukan keesokan
harinya. Namun kalau
masalah pernapasan, tidak
bisa menunggu. Detik itu juga
harus mengambil tindakan.
Bagaimana perkembangan
Perinatologi di RSPI-Pondok
Indah? “Timnya solid karena
didukung perawat senior
dan peralatan yang canggih.
Apalagi RSPI-Pondok Indah
juga memiliki tim bedah yang
setiap saat siap melakukan
tindakan. Perinatologi RSPIPondok Indah tidak kalah
dengan rumah sakit di
luar negeri. Kita juga bisa
menangani permasalahan
pada janin yang berusia sekitar
24-25 minggu. Untuk bisa
survive diperlukan dukungan
kerjasama tim,” ujarnya
menutup percakapan.
53
Media
About
Time
Sebuah film
komedi romantis
yang sekaligus
memasukkan
unsur fiksi ilmiah.
Memasuki usia
21 tahun, sebuah
kejadian membuat
Tim bisa berkelana
dengan waktu
dan mengubah
apa yang telah
dan akan terjadi
dengan hidupnya.
Keinginan Tim
memiliki pacar sehingga kehidupannya jadi lebih baik
ternyata tidak semudah dalam bayangannya.
BUKU
MUSIK
Rantau 1 Muara
Miracle of Flight
Novel ketiga dari rangkaian
trilogi Negeri Lima Menara.
Memegang teguh ‘mantra’
yang pernah diajarkan
guru-gurunya di pondok
pesantren “man saara ala
darbi washala” (siapa yang
berjalan di jalannya, akan
sampai di tujuan), inilah
yang menjadi penuntun misi
hidup Alif setelah lulus kuliah.
Peristiwa 11 September 2001
di New York membuat Alif
mempertanyakan ulang misi
hidupnya. Dari mana dia
bermula dan ke mana dia
akhirnya akan bermuara?
16 Januari 2002, Kapten Pilot
Abdul Rozaq menerbangkan
pesawat Boeing 737-300
(GA 421). Rutenya: MataramJogjakarta. Awalnya, semua
berjalan mulus, tapi ketika di
ketinggian 31.000 kaki di atas
kota Blora, pesawat masuk
ke awan kumolonimbus.
Di ketinggian 23.000 kaki,
kedua mesin pesawat mati
mendadak. Sungai menjadi
pilihan tempat mendarat
darurat. Usahanya berhasil,
seluruh penumpang selamat,
namun satu pramugari
meninggal karena terlempar
keluar dari pesawat.
A. Fuadi
Free Birds
Awalnya, kedua kalkun ini
bermusuhan, namun kini
mereka harus meredam
ego masing-masing dan
bersatu menjadi sebuah
tim. Ini demi sebuah misi:
kembali ke masa lalu,
memperbaiki sejarah
–dan tidak membuat
kalkun menjadi santapan
di kala liburan.
Abdul Rozaq
How to Stop Time
(Demajors)
Endah N’ Rhesa
Escape
Aditya Sofyan
54
Berselang tiga tahun dari
album kedua, ‘Quite Down’
(2010), Aditya Sofyan kembali
berkarya lewat ‘How to Stop
Time’. Kesederhanaan khas
Adit masih terasa di album
ini, tapi tidak di urusan
instrumen. Berbeda dari dua
album sebelumnya yang
kental dengan instrumen gitar
akustik, kali ini ada bebunyian
lain yang ikut meramaikan
album itu. Aditya Sofyan
memang ingin nuansa yang
lebih ramai dan berisi dari segi
nada di album baru ini.
“Escape’ menghadirkan
10 track, dibuka dengan ‘
Hypergalaxy Intro’. Dilanjutkan
dengan “Silence Island”,
yang bercerita tentang
kekacauan yang terjadi akibat
penggunaan teknologi yang
tak bertanggung jawab. Lagu
‘Gone Forever’ di track ke-9
berkisah tentang harapan dan
keinginan yang dibawakan
dengan gaya pelan. Penutup,
‘Gone Fovever’ yang tepat
didengarkan saat tenang,
diary
Timing dan Dokter-Dokter yang
Tepat Menyelamatkan Anak Saya
Ramadhanti Angelia Jasmine
(Baby) lahir saat usia
kandungan sang ibu, Rizka
Prasetianingrum, baru 26
minggu. “Panjangnya seperti
botol air minum kemasan,
kepalanya sebesar jeruk.
Berat badannya hanya 700
gram,” cerita Rizka. Sejak itu
Baby di rawat di ruang NICU
(Neonatal Intensive Care Unit)
RS Pondok Indah-Pondok
Indah sampai usia dua bulan
dan perkembangannya terus
menerus dipantau Dr. Rinawati
Rohsiswanto, Sp.A (K).
Sekarang, Baby sudah berusia
2 tahun 1 bulan dan tumbuh
menjadi anak yang sehat
sekaligus pintar.
D
ari Dr. Bramundito
Sp.OG, Rizka tahu
kalau ia terkena Pre
Eklamsia di usia kehamilan
dua bulan. Sejak itu ia
berusaha menjaga kesehatan
diri dan sang janin. Rizka
orang yang disiplin, semua
anjuran dokter diikuti. Namun
di tanggal 2 Agustus 2011 ia
merasakan nyeri di ulu hati.
Sesampainya di RS Pondok
Indah-Pondok Indah, ternyata
ia harus beristirahat total.
Selama di rumah sakit, Rizka
terus menerus di observasi,
bukan hanya oleh Dr. Bram,
tetapi juga melibatkan dokter
spesialis dan subspesialis
(konsultan) lainnya. “Di hari
56
Sabtu, 6 Agustus 2011, dokter
menyatakan kalau bayi saya
harus segera dilahirkan.
Setelah mempersiapkan
segala macam, akhirnya saya
melahirkan Baby pada 8
Agustus 2011.”
Karena lahir dalam keadaan
emergency, Baby langsung
dibawa ke ruang NICU.
Ruangan inilah yang menjadi
sentra pertama dan utama
untuk menangani bayi yang
memerlukan perawatan khusus
maupun intensif. Setelah
beberapa hari, Rizka baru bisa
bertemu dengan sang buah
hati. Tapi pertemuan Rizka dan
Baby masih sangat terbatas.
Disini Rizka harus melakukan
metode kangguru -sentuhan
kulit ke kulit dan dada dengan
dada antara ibu dan bayi, agar
diary
Saya tidak
menemukan
rumah sakit yang
memiliki fasiltas
NICU selengkap
yang dimiliki RS
Pondok IndahPondok Indah.
Baby merasa nyaman di
dada sang ibu. Setelah
dua bulan di rawat di
NICU, Baby pindah ke
ruang Intermediate untuk
perawatan lanjutannya.
Disini ia dirawat selama
satu bulan.
Perkembangan Baby dari
hari ke hari terus menerus
dipantau Dr. Rinawati
Rohsiswanto Sp.A (K),
dokter spesialis anak dan
Konsultan Perinatologi.
“Saya ikuti semua anjuran
Dr. Rinawati agar Baby
bisa tumbuh berkembang
seperti anak-anak yang
lahir di usia 37 minggu.
Terutama terkait dengan
asupan gizi yang tepat
untuk otak dan tubuh
Baby.” Dr. Rinawati
juga kerap memberikan
rekomendasi dokterdokter spesialis dan
subspesialis lainnya terkait
dengan masalah yang
dihadapi Baby. Salah satu
masalah yang dialami Baby
adalah ditemukan ada titik
di salah satu bola matanya.
Titik ini bisa menyebabkan
anak-anak yang usianya
sebaya. “Saya hanya
bisa mengucap syukur.
Melihat Baby sekarang,
rasanya plong.” Rizka
juga menambahkan kalau
Baby termasuk anak
yang cepat menangkap.
Ia bisa langsung meniru
jika diajarkan sesuatu
oleh orang tuanya.
Baby buta. “Dr. Rinawati
merekomendasikan saya
pada Dr. Rita Sita Sitorus
Sp.M (K), Phd. Setelah di
laser lima kali, Alhamdulilah
sampai sekarang mata Baby
baik-baik saja,” paparnya.
Baby juga mengalami
kelainan di kakinya. Ini
menyebabkan ia terus
menerus menangis
sepanjang hari. Curiga
dengan tangisan sang anak,
Rizka kembali membawanya
ke RS Pondok Indah-Pondok
Indah. Disana ia mengetahui
kalau tulang kaki Baby
terlepas dari bonggolnya.
Lagi-lagi Dr. Rinawati
merekomendasikan dokter
yang tepat untuk mengatasi
masalah yang dihadapi Baby.
“Timing dan dokterdokter yang tepat
menyelamatkan anak
saya. Saat Baby masih
di rawat di NICU,
sempat terpikir untuk
memindahkan dia ke
rumah sakit lain. Tapi
setelah mencari informasi
ke berbagai tempat, saya
tidak menemukan rumah
sakit yang memiliki
fasiltas NICU selengkap
yang dimiliki RS Pondok
Indah-Pondok Indah,”
ujar Rizka menutup
percakapan.
Saat ini Baby sudah berusia
2 tahun lebih dua bulan.
Beratnya 12, 3 kilogram. Dr.
Rina pun menyatakan kalau
Baby sudah normal, seperti
1
(1)Kondisi Jasmine Berat
Badan tepat 1 kg pada
19 September 2011
(2)Jasmine, ketika
bonggol kakinya
sempat keluar &
bergeser
(3)Jasmine, sekarang
2
3
57
kabar
Talkshow “Smart Pregnancy & Smart
Parenting” di HUT RSPI-Puri Indah ke 5
Suryana, Sp.OG, Dr. JeanneRoos Tikoalu, Sp.A, IBCLC,
Erna Marina, M.Psi, dan Dr.
Ida Gunawan, Sp.GK. Hal-hal
yang wajib diketahui oleh para
orang tua dalam hal kesehatan
dan tumbuh kembang anak
adalah cakupan bahasan dalam
talkshow tersebut.
(Atas) Ka-Ki (Dr.Handi, Dr. Ida, Dr.Mus
Aida, Ibu Erna, Dr.Jeanne, Dr.Yanwar
(Bawah) Fashion Show Ibu & Anak
Memperingati ulang tahun yang
ke-5, RS Pondok Indah-Puri Indah
menyelenggarakan talkshow “Smart
Pregnancy, Smart Parenting”. Mengangkat
tema ‘Learning & Inspiration for Super
Parents’, hadir narasumber Dr. Handi
Lomba fashion show Ibu/
Bapak dan Anak serta lomba
tumbuh kembang anak juga
ikut meramaikan perayaan
ulang tahun itu. Dipandu oleh
Cici Panda, acara berlangsung
meriah, diakhiri dengan
peniupan kue ulang tahun oleh
enam anak yang lahir di bulan
yang sama dengan bulan ulang
tahun RSPI-Puri Indah, mulai
dari Mei 2008 hingga Mei 2013.
Dr. Mus Aida, MARS, COO
RS Pondok Indah-Puri Indah
mengatakan, “Dalam usia yang
masih tergolong muda ini,
RSPI-Puri Indah telah berhasil
mengukuhkan prestasinya
dengan meraih Akreditasi
Rumah Sakit dari Komite
Akreditasi Rumah Sakit
(KARS) dan Akreditasi Joint
Commission International (JCI)
dalam waktu yang berdekatan.
RSPI-Puri Indah juga menjadi
rumah sakit swasta pertama
yang berhasil melakukan
transplantasi hati di Indonesia
dan berhasil meraih Juara
Pertama RS Sayang Ibu dan
Anak se-Jakarta Barat.”
Dr. Mus Aida, MARS
menambahkan, “Peringatan
momen ulang tahun ini tentu
semakin memantapkan upaya
kami untuk menyempurnakan
pelayanan yang berfokus pada
pasien. Berkat kerja sama dari
semua pihak, jajaran pimpinan,
para dokter dan para karyawan,
kami mampu menjadi rumah
sakit pilihan masyarakat
selama 5 tahun terakhir ini.
Ke depannya, Rumah Pondok
Indah-Puri Indah akan terus
berkembang melengkapi diri
untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat.”
Aksi Khitanan Massal Yayasan
Puspita & RS Pondok Indah Group
Yayasan Puspita dan RS
Pondok Indah Group
kembali menyelenggarakan
”Khitanan Massal,
Pemeriksaan Gigi
dan Kesehatan”, yang
berlangsung pada 23 Juni
lalu di Jl. Kemang Timur 5,
No.7, Jakarta Selatan.
“Sekitar 150 anak usia
4 – 12 tahun dikhitan
dan lebih dari 200 orang
memeriksakan kesehatan
dan giginya. Khitanan
58
sengaja dilakukan
bertepatan dengan
liburan sekolah,” ungkap
Ketua Yayasan Puspita,
Drg. Aida Hermanysur.
“Setiap tahun kami
melakukan program
kegiatan sosial, terutama
di bidang kesehatan
dengan berbagai
pihak. Tahun ini kami
bekerja sama dengan
PUN (Perempuan
Untuk Negeri) dan Ibu
Ibu Anna Subagdja (ki) dan Drg. Aida Hermansyur (ka)
mendampingi salah satu peserta khitanan
Bhayangkari. Ini akan
terus kami laksanakan
sebagai komitmen untuk
membantu masyarakat
yang kurang mampu,”
ungkap Presiden Direktur
RS Pondok Indah Group,
Anna Rosita Subagdja.
t e n ta n g k a m i
Pentingnya NICU untuk
Perawatan Intensif Bayi
Banyak yang belum familiar dengan istilah
NICU. Padahal, ruang perawatan intensif untuk
menunjang kelangsungan hidup bayi baru lahir
ini, sangat penting dan dibutuhkan.
sudah dapat dibawa pulang dari
rumah sakit, namun memiliki
penyakit serius sehingga perlu
penanganan khusus.
Sebagai gambaran, berikut
adalah beberapa macam kondisi
bayi yang harus dirawat di
ruang NICU:
Respiratory Distress
Syndrome (RDS). Masalah
yang sering terjadi adalah
kesulitan bernapas (Respiratory
Distress Syndrome atau RDS).
Pada kondisi ini, paru-paru bayi
belum berkembang sepenuhnya
sehingga tidak bisa berfungsi
seperti seharusnya. Pada kasus
ini, bayi memerlukan alat bantu
nafas baik invasif maupun
non invasif.
Bronchopulmonary
Dysplasia. Kondisi ini adalah
masalah umum pada paru-paru
bayi baru lahir, terutama pada
bayi dengan berat badan lahir
yang rendah.
Infeksi. Kondisi tubuh bayi
baru lahir rentan terkena
infeksi. Infeksi ini bisa berasal
dari Ibu sebelum kelahiran,
selama proses persalinan atau
setelah kelahiran.
Patent Ductus Arteriosus.
Fungsi pembuluh darah
ductus arteriosus pada bayi
yang belum lahir adalah
memungkinkan darah untuk
melewati paru-paru, karena
oksigen untuk darah berasal
dari Ibu. Pada bayi, pembuluh
darah ini cukup panjang dan
segera menutup setelah lahir.
Namun, pada bayi prematur
kadang tetap terbuka, sehingga
menyebabkan kesulitan
1
2
A
pa itu NICU?
NICU (Neonatal Intensive
Care Unit) adalah unit
perawatan intensif untuk
bayi baru lahir usia 0-28 hari
yang memerlukan penanganan
khusus di bawah pengawasan
ekstra tim dokter dan perawat.
NICU mampu mengoptimalkan
perawatan bayi baru lahir,
mencegah dan mengobati
kegagalan organ vital bayi seawal
mungkin, yang disebabkan oleh
kelahiran prematur (kurang dari
37 minggu), lahir dengan atau
tanpa komplikasi atau dengan
penyakit bawaan.
Sayangnya, rumah sakit yang
memiliki NICU dengan kualitas
60
yang memenuhi persyaratan,
masih terbatas (baik tempat,
ruangan, peralatan, dokter,
dan perawatnya, serta fasilitas
penunjang medik seperti
laboratorium dan radiologi).
Bayi baru lahir yang dirawat
di NICU umumnya memiliki
berat badan lahir rendah,
fungsi pernafasan yang kurang
sempurna karena perkembangan
dan fungsi organ-organnya
belum matang serta kemampuan
beradaptasi di luar kandungan
yang juga masih sangat
terbatas. Selain untuk bayi baru
lahir dengan risiko gangguan
kesehatan yang tinggi, NICU juga
diperuntukkan bagi bayi yang
lahir normal (usia < 28 hari) dan
3
4
t e n ta n g k a m i
3
Monitor. Bayi di NICU
dipantau ketat dan terhubung
dengan monitor yang dapat
merekam tanda-tanda vital
seperti denyut jantung, laju
pernapasan, tekanan darah, suhu,
dan kadar oksigen dalam darah
secara terus menerus.
Alat bantu pernafasan C-PAP
(Continous Positive Airway
Pressure), untuk bayi-bayi yang
mengalami gangguan pernapasan
akibat paru-paru yang belum
berkembang sempurna.
Ventilator multifungsi, untuk
bayi dengan gangguan
pernapasan berat, henti
napas, atau penyakit tertentu
yang potensial menimbulkan
gagal napas.
Feeding tube, selang yang
dipasang sampai ke lambung
dan berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan bayi akan cairan,
obat-obatan, dan nutrisi seperti
lemak, protein, zat besi, kalsium
dan vitamin.
4
5
bernapas dan terkadang
gagal jantung.
Patent Ductus Arteriosus.
Pada saat bayi dalam
kandungan, aliran darah bayi
mengikuti aliran darah Ibu
karena paru-paru bayi belum
berfungsi. Pada saat bayi
lahir, diharapkan paru-paru
mengembang dan ductus
arteriosus menutup. Pada
beberapa kasus, ductus
arteriosus belum menutup
sehingga menyebabkan kadar
oksigen dalam darah berkurang,
dan menyebabkan bayi
kekurangan oksigen.
Sepsis. Adalah infeksi berat
yang umumnya disebabkan
oleh kuman bakteri pada bayi,
dan dapat mengakibatkan
komplikasi serius pada ginjal,
paru-paru, otak, pendengaran
dan dapat pula mengakibatkan
kematian. Bayi dapat mengalami
perubahan frekuensi detak
jantung, bernafas sangat cepat,
ada saatnya henti nafas sekitar
10 detik, kuning pada kulit dan
mata, dsb.
Jaundice. Kuning pada kulit
dan atau mata bayi yang
diakibatkan kadar bilirubin yang
tinggi pada darah bayi.
5
6
7
Ketahui Fasilitas Alat
Canggih NICU
Rentannya kondisi bayi yang
baru dilahirkan mengharuskan
NICU diperkuat berbagai
teknologi pendukung. Dokter
dan perawatnya pun tidak bisa
sembarangan. NICU berada
di bawah pemantauan tenaga
dokter spesialistik NICU (dokter
perinatalogi) serta perawat yang
memiliki sertifikasi/kualifikasi
khusus. Berbagai peralatan
medis yang ada di NICU:
Inkubator dan Infant
Warmer, untuk
mempertahankan kondisi
lingkungan yang sesuai untuk
bayi (menstabilkan dan
mengontrol suhu tubuh bayi
agar tetap hangat). Kehangatan
dibutuhkan bayi baru lahir
karena berisiko mengalami
hipotermi atau suhu tubuh
rendah, akibat kurangnya
jaringan lemak di bawah
kulit dan permukaan tubuh
yang luas.
Jalur infus Infusion Pump
dan Syringe Pump untuk
memasukkan cairan infus
dan obat-obatan pada bayi
secara aman dan akurat sesuai
kebutuhan bayi.
1
2
6
Untuk informasi mengenai NICU di
RS Pondok Indah Group, hubungi:
RS Pondok Indah-Pondok Indah
Customer Relations
Telepon (62-21) 765 7525,
Ext. 1300
RS Pondok Indah-Puri Indah
Customer Relations
Telepon (62-21) 2569 200,
Ext. 1200/1300
Email RSPI-Pondok Indah &
RSPI-Puri Indah:
[email protected]
Referensi:
Kidshealth.org/parent/system/ill/
nicu_caring.html
health.detik.com/read/2010/05/24/1
30357/1362920/764/risiko-penyakitpada-bayi-lahir-prematur
kesehatan.kompas.com/ibudan-anak/2013/02/19/apa-itunicu-530083.html
61
link
Obstetri & Ginekologi
Lantai III RS Pondok Indah-Pondok Indah
DOKTER
Dr. Karmini Srimastuti, Sp.OG
SENIN
SELASA
09:00-12:00
17:00-20:00
09:00-12:00
17:00-20:00
Dr. Ali Sungkar, Sp.OG
KAMIS
09:00-12:00
13:00-16:00
09:00-12:00
13:00-16:00
17:00-20:00
13:00-16:00
13:00-16:00
09:00-12:00
13:00-16:00
09:00-12:00
13:00-16:00
18:00-20:00
Dr. H. Djoko Sekti Wibisono, Sp.OG-KFER
17:00-20:00
Dr. Fitriani Retnowati Iskandar, Sp.OG
Dr. FX. A. Bhimantoro, Sp.OG
08:00-12:00
13:00-16:00
09:00-12:00
13:00-16:00
09:00-12:00
17:00-20:00
17:00-19:00
18:00-20:00
17:00-20:00
17:00-20:00
17:00-19:00
09:00-12:00
Dr. Sri Hartini Soemantri, Sp.OG
13:00-16:00
09:00-12:00
17:00-20:00
17:00-19:00
17:00-19:00
17:00-20:00
09:00-12:00
10:00-12:00
Dr. Sawitri Setiati, Sp.OG
09:00-12:00
09:00-12:00
09:00-12:00
17:00-20:00
09:00-12:00
09:00-12:00
Dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG
17:00-20:00
17:00-20:00
17:00-20:00
17:00-20:00
17:00-20:00
DR. Dr. Bambang Yudomustopo, Sp.OG
16:00-19:00
Dr. Azen Salim, Sp.OG-KFM
17:00-20:00
13:00-16:00
17:00-20:00
17:00-20:00
Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG
SABTU
17:00-20:00
Dr. Budi Wiweko, Sp.OG, KFER
Dr. Budianto Barnas, Sp.OG
JUMAT
09:00-12:00
17:00-20:00
Dr. Aswin Wisaksono Sastrowardoyo, Sp.OG 17:00-20:00
Dr. Bramundito, Sp.OG
RABU
16:00-19:00
10:00-14:00
10:00-14:00
17:30-20:00
18:00-20:00
17:30-20:00
Dr. Agustinus Giri Respati, Sp.OG
10:00-14:00
15:00-17:00
11:00-13:00
Dr. Soemanadi, Sp.OG.Onk
07:00-09:00 16:00-20:00 07:00-09:00 07:00-09:00
16:00-20:00 07:00-09:00 07:00-13:00
Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG
(praktek di Women & Fetal Diagnostic Center)
10:00-14:00
Dr. Sutan Finekri Arifin Abidin, Sp.OG
10:00-14:00
08:00-10:00
17:00-20:00
17:00-20:00
Lantai VII RS Pondok Indah-Puri Indah
DOKTER
SENIN
DR. MED. Dr. Calvin Tjong, Sp.OG
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
17:00-20:00
17:00-20:00
11:00-13:00
09:00-12:00
(Consultation)
12:00-14:30
(USG 4D)
14:00-16:00
08:00-11:00
17:00-20:00
08:00-11:00
17:00-20:00
Dr. Handi Suryana, Sp.OG
08:00-11:00
Dr. Dhely Lesthama Atmadikoesoemah,
Sp.OG
08:00-10:00 08:00-10:00
11:00-13:00
11:00-13:00 17:00-20:00
17:00-20:00 17:00-20:00
Dr. N. K. Yeni Dhana Sari, Sp.OG
17:00-20:00
17:00-20:00
11:00-13:00
08:00-13:00 08:00-10:00 08:00-10:00
17:00-20:00 17:00-20:00 11:00-13:00
11:00-13:00
17:00-20:00
Dr. A. Budi Marjono, Sp.OG
14:00-18:00
09:00-13:00
14:00-18:00
09:00-13:00
Dr. Andry, Sp.OG
08:00-15:00
08:00-16:00
08:00-15:00
08:00-16:00 08:00-15:00 08:00-19:00
14:00-18:00
SELASA
RABU
Gigi Anak
Lantai I RS Pondok Indah-Pondok Indah
DOKTER
SENIN
Prof. Drg. Heriandi Sutadi, Sp.KGA(K), Ph.D
17:00-20:00
DR. Drg. Moh. Fahlevi Rizal, Sp.KGA(K)
Prof. Dr. Drg. Retno Hayati, Sp.KGA
JUMAT
17:00-20:00
Drg. Suzanty Ariany, Sp.KGA
09:00-12:00
13:00-16:00
09:00-12:00
Drg. S. Adiningrum W.A.
17:00-20:00
14:00-16:00
SABTU
09:00-12:00
13:00-16:00
13:00-16:00
Drg. Sarworini B.B.,Sp.KGA
62
KAMIS
17:00-20:00
14:00-16:00
14:00-16:00
17:00-20:00
17:00-20:00
09:00-12:00
09:00-12:00
14:00-16:00
09:00-12:00
link
Gigi Anak
Lantai II RS Pondok Indah-Puri Indah
DOKTER
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
08:00-10:00 15:00-17:00
11:00-13:00 18:00-20:00
Drg. Ayu Kurniasih, SpKGA
Drg. Suzanty Ariany, Sp.KGA
SABTU
15:00-17:00
18:00-20:00
17:00-20:00
08:00-13:00
Kesehatan Anak
Lantai I RS Pondok Indah-Pondok Indah
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
Dr. Adi Tagor Harahap,Sp.A, DPH
DOKTER
09:00-12:00
13:00-16:00
09:00-12:00
17:00-19:00
09:00-12:00
13:00-16:00
09:00-12:00
17:00-19:00
09:00-11:30
17:00-19:00
09:00-13:00
Dr. Aman Bhakti Pulungan,Sp.A(K)
15:00-18:00
Dr. Carlina Cornain, Sp.A
Dr. Dwi Putro Widodo, Sp.A(K), M.Med
17:00-20:00
Dr. Hari Martono, Sp.A
09:00-13:00
16:00-20:00
16:00-20:00
18:30-20:00
18:30-20:00
18:30-20:00
17:00-20:00
18:00-20:00
09:00-13:00
09:00-13:00
17:00-20:00
09:00-13:00
12:00-13:00
14:00-17:00
09:00-11:00
17:00-20:00
09:00-13:00
Dr. Hinky Hindra Satari, Sp.A(K)
17:00-20:00
17:00-20:00
18:00-20:00
17:00-20:00
17:00-20:00
09:00-12:00
Dr. Karel Staa, Sp.A
09:00-12:00
14:00-19:00
09:00-12:00
14:00-19:00
09:00-12:00
14:00-16:00
09:00-12:00
14:00-19:00
09:00-12:00
14:00-19:00
09:00-12:00
14:00-18:00
Dr. Prayogo, Sp.A
09:00-12:00
09:00-11:30
08:00-11:00
09:00-13:00
09:00-13:00
Dr. Sander D Teddy, Sp.A
Dr. Setyowati Sudjatmiko, Sp.A
09:00-12:00
13:00-15:00
09:00-13:00
09:00-13:00
09:00-13:00
14:00-16:00
17:00-19:00
17:00-20:00
09:00-12:00
Dr. Sonny Kusuma Yuliarso, Sp.A
Dr. Santoso Soeroso, Sp.A(K), MARS
09:00-12:00
09:00-12:00
18:00-20:00
Dr. Muljono Wirjodiardjo, Sp.A(K), Ph.D
09:00-11:30
09:00-12:00
15:00-17:00
15:00-17:00
15:00-17:00
DR. Dr. Purnamawati, SP, Sp.A
14:00-16:30
Dr. S. Harry Purwanto, Sp.A(K)
09:00-17:00
Prof. DR. Dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K)
17:00-20:00
17:00-20:00
Dr. Yovita Ananta, Sp.A, MHSM
14:00-16:00 14:00-16:00
19:00-20:00 18:00-20:00
14:00-16:00
09:00-13:00
14:00-20:00
12:00-13:00
15:00-16:00
14:00-16:30
09:00-12:00
13:00-16:00
14:00-16:00
15:00-17:00
15:00-17:00
14:00-16:00
14:00-16:00
18:00-20:00
15:00-16:00
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
Lantai 2 RS Pondok Indah-Puri Indah
DOKTER
Dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A
Dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC
Dr. Sumarwoto, Sp.A, MARS
SENIN
Dr. George Mogi, Sp.A
Dr. Frieda Hartono, Sp.A
SELASA
08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00 11:00-13:00
11:00-13:00
11:00-13:00
11:00-13:00
14:00-16:00 17:00-20:00
14:00-16:00 14:00-16:00 17:00-20:00 11:00-13:00 17:00-20:00
08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00
08:00-10:00
11:00-13:00
11:00-13:00
11:00-13:00 08:00-10:00
11:00-13:00
11:00-13:00
14:00-16:00 11:00-13:00 14:00-16:00 14:00-16:00 14:00-16:00
14:00-16:00
17:00-20:00 14:00-16:00 17:00-20:00
08:00-10:00 08:00-10:00 08:00-10:00
08:00-10:00 08:00-10:00
11:00-13:00 08:00-10:00
11:00-13:00
11:00-13:00 14:00-16:00
11:00-13:00 14:00-16:00 11:00-13:00
14:00-16:00 14:00-16:00 17:00-20:00
14:00-16:00 17:00-20:00 14:00-16:00
17:00-20:00
17:00-20:00
17:00-20:00
17:00-20:00
14:00-16:00
17:00-20:00
Dr. Amril Amirman Burhany, Sp.A(K), MM
18:00-20:00
Dr. Fransisca Handy Barazaini Wicaksono
Agung, Sp.A, IBCLC
Dr. Hinky Hindra Satari, Sp.A(K), M.Trop.
Paed
17:00-20:00 08:00-10:00
10:00-13:00
10:00-13:00
18:00-20:00
17:00-20:00 08:00-10:00 08:00-13:00
10:00-13:00
*Jadwal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk kenyamanan, sebaiknya Anda konfirmasi terlebih dahulu melalui telepon. Untuk konfirmasi:
• RSPI-Pondok Indah: 7657525. Ext: 2
• RSPI-Puri Indah: 25695222 Ext: 2
63
Cu
Us
St
To
Om
Me
Er
R d
De
El
L iI g
Gh
Ht
T
c
Your Health, Our Priority
Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah
Menurut saya pelayanan
suster sangat baik sopan
dan ramah… Makanan juga
lezat dan bersih. Kebersihan
lingkungan kamar dan RS
juga sangat baik sekali.
Pelayanan sudah
baik, pertahankan!
RS bersih, cleaning
service ramah dan
sigap. Sukses RSPI….
Cheryl Ann Parker,
23.05.13
Chendrawati,
22.08.13
Good!! Puas
dengan
pelayanan 5C.
Kwik Kian Gie,
27.05.13
You have the best
nurses in the world!
Very patient, helpful.
Bravo RSPI!
Cynthia/Redjo M,
30.05.13
Subscribe Now!
Dapatkan buletin HealthFirst
secara regular dalam setahun
(empat edisi) dengan
hanya mentransfer uang
sejumlah Rp 150.000
(untuk penggantian
biaya kirim) ke:
Rekening BCA
nomor 237-3001589
Cabang Pondok Indah
atas nama
PT Binara Guna Mediktama
Kirimkan bukti transfer
via faks ke 021-7502324
dan sertakan alamat
lengkap Anda.
Lengkapi formulir di samping
dan kirimkan ke:
Rumah Sakit Pondok Indah Group,
Jln. Metro Duta Kav. UE, Pondok Indah,
Jakarta 12310, Indonesia.
Telp. (021) 765 7525 ext.6236
Faks. (021) 750 2324,
E-mail: [email protected]
64
Pelayanan Rumah
Sakit Pondok Indah
kepada pasien
sangat memuaskan!
kiranya pelayanan yg
memuaskan ini tetap
selalu dipertahankan
dan ditingkatkan di
masa-masa mendatang
sesuai perkembangan
zaman. Tks.
Eva Roselina M, SH,
20.05.13
Saya appreciate
kepada petugas
admission yang
sungguh-sungguh
mencarikan kamar
untuk anak saya.
Joko TW,
08.07.13
Secara
kebersihan
sangat
memuaskan!
Rachma
Djuwita Dewi,
12.08.13
Nama (Tn/Ny/Nn):0...............................................................................................................................................
No. KTP/SIM
:0...............................................................................................................................................
Hari/Tgl Lahir
:0...............................................................................................................................................
E-mail:0...............................................................................................................................................
Telepon Selular :0...............................................................................................................................................
Mohon kirim majalah HealthFirst saya ke alamat
Kantor/Rumah: ...............................................................................................................................................
Alamat:0...............................................................................................................................................
0 ...............................................................................................................................................
0 ...............................................................................................................................................
0 ...............................................................................................................................................
0 ...............................................................................................................................................
Kota:0...............................................................................................................................................
Kode Pos
:0...............................................................................................................................................
Telepon:0...............................................................................................................................................
Fax:0...............................................................................................................................................
customer delight
All was very good, all
nurses were very very
very nice and helpful.
Dr. Leo is very very
nice! Terima kasih
banyak!
Elena Mazzario,
10.06.13
Service
excellent!!
Desnita,
26.08.13
Selama dirawat saya mewakili
pasien sangat terkesan terhadap
pelayanan dan penjelasan suster
Asih yg begitu ramah, sopan dan
cekatan serta terlihat tulus dalam
memberikan pelayanan terhadap
pasien dan keluarganya. *** bravo
untuk suster Asih --> Teladan!
terima kasih
L.A. Very Meryson,
07.06.13
Pelayanan
perawatan ruangan amat
sangat bagus dan memuaskan,
dipertahankan dan
ditingkatkan. Sukses
untuk 4A RSPI Jakarta.
Apresiasi pada
Zr. Anne di
perawatan anak
atas perhatiannya
pada anak kami
Raissa Amanda S
pada saat dirawat.
.
Mira Maulida,
02.07.13
Pelayanan OK
sesuai dengan SOP
M. Hendri Yan,
05.08.13
Eko, 03.08.13
Dr. Calvin: dokter
sangat berpengalaman,
membantu persalinan
dengan sangat baik, tepat
waktu. Dr. Frida: baik,
banyak membantu.
Bidan Dian, Nunung,
Putri: sangat baik, sangat
membantu dengan baik,
pelayanan bagus, tanggap.
. Clarissa Yap,
13.07.13
Rasa senang dan puas yang
saya, keluarga dan pasien
rasakan. Saya ucapkan terima
kasih atas pelayanan dan
perhatiannya sehingga proses
persalinannya semua berjalan
lancar dan aman karena
tim work dari dokter dan
perawatnya. Terima kasih.
Meidanna Achmad
Pashya, 19.08.13
Puas dgn pelayanan di RSPI,
terutama suster di bagian
perawatan saya & perawatan
bayi. Sangat percaya keahlian
mereka. Ini ke-2 kali saya
melahirkan di RSPI. Suka
dgn Sus Iin, Sus Stella & Sus
Yunaifi. Terima kasih banyak.
Tracy Irene Hartono,
10.07.13
Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah
Kami berdua atas
nama Nurfianti
mengucapkan terima
kasih atas bantuan
dan keramahan oleh
pihak RS Puri Indah
terutama kepada dr.
Andry Sp. OG, Bidan
Tinah, Eli, Dyah yang
membantu proses
persalinan anak
pertama kami.
. Nurfianti/
Adi Kurniawan,
20.08.2013
Untuk pelayanan
petugas farmasi sangat
ramah dan memberikan
informasi tentang
penggunaan obat
dengan sangat jelas,
terutama petugas farmasi
yang bernama Fitri,
Fetri dan Hadi. Mereka
sangat friendly dan
murah senyum.
Chavia Zagita, 21.08.13
Bidan Diah, Tina & Nunung thank
you untuk bantuan & dorongannya
selama proses persalinan. Great
Job! Dr. Calvin yang siap sedia/
ready dalam proses persalinan.
Many-many thanks.
Silva Fresyllya, 19.08.13
All suster are the
best. Jam brp
aja ready!!!!
Top class
service.
Kim Ji Yeon,
25.07.13
Terima kasih utk
Bidan Widi, Tinah
& Nunung yg setia
membimbing &
membantu persalinan
anak kami. Jg kpd
dr. Calvin atas
supportnya.
Dhany
Kurniawan Tirtha,
16.07.13
Dokter Sisca bisa
diajak diskusi,
penjelasannya
baik, memberikan
informasi mengenai
web / bahan bacaan
utk penyakit
umum anak.
Lita, 16.07.13
Suster bayi Dewi & Iin
serta Stella servicenya
sangat OK & siap
membantu, saya
sangat puas dengan
pelayanan yang
diberikan.
Yuanna Heppy L.,
01.08.13
65
RS Pondok Indah Puri Indah
Te r a k r e d i t a s i
Joint Commission International
ANDA SELALU MENJADI BAGIAN TERPENTING DARI KEBERHASILAN KAMI
Berkat kepercayaan Anda, kami telah meraih akreditasi dari Joint Commission International, sebuah
lembaga akreditasi kualitas pelayanan kesehatan yang berpusat di Amerika Serikat, salah satu yang
paling disegani di dunia. Sebuah keberhasilan yang merupakan bukti komitmen kami memberikan yang
terbaik untuk Anda. Terima kasih telah memilih Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah.
Download