Doc - JURNAL AKADEMIKA IKIP PGRI Wates

advertisement
KEHIDUPAN AWAL IMIGRAN ETNIS CHINA
DI AMERIKA SERIKAT
Dr. Drs. Yohanes B. Jurahman, M. Pd
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Wates
ABSTRAK
Perkembangan dan pembukaan wilayah kearah Barat di
Amerika Serikat semakin membutuhkan tenaga kerja dari berbagai
belahan dunia seperti, Amerika Latin, Afrika, dan Asia.Kedatangan
imigran China pada awalnya negeri ini terbuka bagi para
pendatang dari luar.Dalam perkembanganannya hubungan politik
Amerika-China semakin eratdengan ditandatanganinya Perjanjian
Whanghia.
Faktor-faktor yang mendorong imigrasi yang dilakukan
oleh China disebabkan karena jumlah penduduk yang besar, dan
kehidupan ekonomi agraris dan tardisonal yang rata-rata
miskin.Tradisi pengembaraan telah mendorong untuk melakukan
imigrasi di berbagai negara.Kepergian mereka banyak yang
dibiayai oleh organisasi-organisasi penyalur, maupun tertarik
terhadap orang-orang yang telah berhasil di Amerika. Pada
mulanya bekerja dalam bidang pertanian, pertambangan, pembuat
jalan kereta api, membuka binatu, pedagang kelontong, akhirnya
berhasil membuka restotoran, perdagangan dan bankir.
Kedatangan etnis China tidak saja bermasalah bagi
kelompoknya, akan tetapi juga bagi orang-orang kulit putih. Etnis
ini dikenal sebagai pekerja yang rajin, ulet, jam kerja panjang, dan
bersedia diupah rendah. Untuk memperkuat kesatuan sesama
etnis China, mereka membentuk Toishan.
Kata Kunci: Kehidupan Awal-Etnis China di Amerika Serikat
LATAR BELAKANG MASALAH
Orang-orangketurunan China di seberang lautan yang
tersebar di seluruh dunia merupakan fenomena khusus yang
100
Kehidupan Awal Imigran Etnis China di Amerika Serikat (YB Jurahman)
pantas untuk dicermati.Para imigran biasanya hidup menjadi
pedagang dan bankir yang berhasil dalam masyarakat baru yang
penduduk di negara asalanya miskin sekali.Kedatangan warga
China di setiap negara, baik di Asia, Eropa maupun Amerika
mempunyai karakteristik yang khas.Mereka hidup dengan
pekerjaan kebiasaan dan menghidupan kebudayaan seperti di
tanah leluhurnya.
Pada tahun 1880-an penduduk negeri China kira-kira
350.000.000 orang, dan kira-kira 10.000.000 orang telah
melakukan emigrasi ke berbagai penjuru dunia. Mereka dikenal
sebagai kaum pekerja yang ulet,hidup sederhana dan hemat.
Jenis pekerjaan yang biasa mereka lakukan antara lain, sebagai
pedagang, membuka restoran, banker. Ada yang menyamakan
antara warga etnis China dengan bangsa Yahudi, dengan
menyebut “Orang Yahudi dari Asia” (Thomas Sowell, 1989: 185).
Kehidupan etnis China di Amerika dapat berhasil
mengubah kehidupannya secara spektakuler.Mereka dapat hidup,
berhasil dan lebih makmur dibandingkan dengan masyarakatyang
tetap tinggal di negeri induknya.Sering kali dengan melihat
keberhasilan etnis China membuat orang kulit putih merasa iri.
Keturunan
China
merupakan
bagian
minoritas
masyarakat Amerika Serikat.Akan tetapi, mereka dapat
menunjukkan menjadi suatu komunitas yang kuat dan khas.
Dalam integritas kebudayaan, interaksi sosial, kegiatan umum
ekonominya merupakan tradisi yang mereka bawa dari tanah
leluhurnya di Asia dalam budaya baru di Amerika..
Hubungan antara Amerika dengan China mulai efektif
terutama adanya ketertarikan akan sutera yang memiliki kualitas
tinggi yang dibawa oleh pedagang Yankee.Perdagangan antara
Amerika dengan Asia Timur dalam perkembangannya memang
sangat menguntungkan. Hubungan dagang China-Amerika
101
AKADEMIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 12, No. 1, Oktober 2012
menawarkan konsep Open Door Policy tahun 1899 yang pada
waktu itu diproklamasikan Menteri Luar Negeri oleh John Hay.
Kondisi negeri China merupakan bangsa dan kawasan
budaya yang secara ekonomis dan organisasional telah mencapai
taraf peradaban yang jauh lebih maju, sebelum bangsa-bangsa
Eropa berkembang.Misalnya, pengetahuan di China telah
mencapai tingkat yang tinggi.Buku pertama kali dicetak pada
abad ke-9 dengan menggunakan cetakan besi.Beberapa faktor
yang mendorong emigran China yang kemudian menelorkan
konsep orang China di seberang lautan terjadi berkaitan dengan
perubahan yang sangat mendasar di negeri Tirai Bambu ini.
Setelah berakhirnya kekuasaan Dinasti Ming (1368-1644),
China didominasi oleh kaum cendekiawan yang mendobrak dan
mengontrol ekonominegara dalam skala besar.Sejalan dengan
perkembangan yang terjadi di China, mulailah suatu era
pengembaraan dan membentuk komunitas di sebarang
lautan.Negeri China merupakan negara yang besar dan luas serta
penduduknya banyak.Kehidupan rakyat bersifat agraris tradisional
dengan taraf rata-rata keluarga miskin.
Dari uraian tersebut di atas, penulis menganggap pantas
untuk mengupas beberapa permasalahan, sebagai berikut:
1. Bagaimana awal hubungan Amerika Serikat dengan
China?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mendorong emigrant
China?
3. Bagaimanakah kehidupan
Amerika Serikat?
awal
emigrant
China
di
4. Masalah-masalah apa sajakah yang dihadapi etnis China?
102
Kehidupan Awal Imigran Etnis China di Amerika Serikat (YB Jurahman)
5. Bagaimanakah kebijakan pemerintah Amerika Serikat
terhadap etnis China?
AWAL HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT – CHINA
Perkembangan kehidupan setelah Perang Saudara di
Amerika Serikat menunjukkan terjadinya pemulihan dengan
cepat. Memasuki tahun 1880-an, pemerintah di bawah presiden
Rutherford B Hayes dari Republic Party merupakan pemerintahan
terbersih dalam sejarah Amerika. Dalam bidang ekonomi terjadi
kemajuan yang luar biasa, ditandai dengan lahirnya “Big
Business” (dunia modal besar).Para pemodal besar mencapai
keuntungan yang luar biasa, mengalami puncak kemakmuran dan
mereka hidup kaya raya.Akan tetapi, perkembangan ini juga
semakin bermunculannya serikat-serikat pekerja yang hidupnya
jauh dari layak mulai menyusun kekuatan melawan kaum majikan
(Franklin Escher, 1957: 100).
Kemajuan
yang
dicapai
masyarakat
Amerika
menimbulkan perbedaan sikap dalam masyarakat. Di satu pihak
hendaknya Amerika tetap mempertahankan politik netralitas yang
lebih mengkonsentrasikan perkembangan dalam negari, di pihak
lain masyarakaat menganggap bahwa sudah saatnya untuk
tampil dalam percaturan politik internasional.
Perhatian Amerika terhadap kawasan Timur jauh (ChinaJepang) pada awalnya tertarik dengan perdagangan sutera, teh
dan keramik yang berkualitas tinggi yang dibawa oleh pedagang
Yankee (William l. Bradley, 1991: 44).Perdagangan dengan
orang-orang Asia Timur dalam perkembangannya memang
sangat menguntungkan, sehingga para usahawan mulai
dilibatkan
dalam
penentuan
dan
pelakubisnis.Apabila
dibandingkan dengan negara-negara Eropa, Amerika termasuk
yang paling akhir dalam pencarian daerah pengaruhnya di Asia.
103
AKADEMIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 12, No. 1, Oktober 2012
Secara politis, hubungan Amerika-China diawali dengan
Perjanjian Whanghia (nama sebuah desa di dekat Canton) pada
tanggal 3 Juli 1844.Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa,
Canton, Amoy, Foochow, Ningpo dan Shanghai terbuka bagi
kapal-kapal Amerika, dan di situ boleh menempatkan konsul
dengan hak Extrareitorial. Dalam perkembangannya beberapa
negara seperti Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol juga
mendapatkan konsensi yang hampir sama dengan yang diperoleh
Amerika. Bahkan negara-negara tersebut mulai menempatkan
pertahanan dengan membangun pangkalan Angkatan Laut.
Dengan demikian, China menjadi daearah di mana negara-negara
asing mempunyai kesempatan yang sama dalam melakukan
hubungan terutama perdagangan (Julius W. Pratt, 1965: 240).
Hubungan dagang yang telah dicapai kawasan ini,mendorong
Amerika menawarkan konsep Open Door policy (Politik Pintu
Terbuka) tahun 1899 yang waktu itu diproklamirkan oleh Menteri
Luar Negeri AS. John Hay (Robert Sobel, 1963: 46).
Konsep Open Door Policy, ternyata disetujui oleh oleh
berbagai negara, sehingga China menjadi pasar terbuka dan tidak
satupun negara mengausasi secara politik menjadi negara
jajahannya. Hubungan Amerika-China dalam perkembangannya
terjadi imigrasi secara besar-besaran ke Amerika. Di satu pihak
kebutuhan tenaga kerja yang banyak tercukupi, di lain pihak
China dapat menyalurkan penduduknya untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih layak.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG EMIGRAN CHINA KE
AMERIKA SERIKAT
China merupakan bangsa yang telah mencapai
perkembangan peradaban dan budaya, baik secara ekonomis
maupun organisasional jauh lebih maju sebelum bangsa Eropa
berkembang.Pada abad XI, China telah mencapai perkembangan
ekonomi yang melebihi bangsa Barat.Dalam bidang kebudayaan
104
Kehidupan Awal Imigran Etnis China di Amerika Serikat (YB Jurahman)
dikenal sebagai bangsa yang memilki tradisi leluhur yang sangat
kuat. Abad IX, telah berhasil mencetak buku untuk pertama
kalinya dengaan menggunakan cetakan besi. Munculnya istilah
orang China diseberang lautan, berkaitan dengan perubahan
yang sangat mendasar yang terjadi di negeri induk.
Setelah berakhirnya kekuasaan dinasti Ming (13681644),china didominasi oleh kaum cendikiawan ( Scholar) yang
mendobrak dan mengontrol ekonomi negara secara ketat dan
melakukan pengawasan terhadap bisnis berskala besar. Jumlah
penduduk yang besar, dan kehidupan ekonomi agraris dan
tardisonal deup yang rata-rata miskin. Tradisi pengembaraan
telah mendorong untuk melakukan imigrasi di berbagai negara.Di
masing-masing negara tujuan, mereka membentuk komunitas
orang-orang China di seberang lautan.
Pada akhir abad XIX di China timbul dua aliran politik. Di
satu pihak di bawah kaisar Kuang Hsu yang lemah, berusaha
membuat China maju agar tidak ketinggalan dari Jepang dengan
cara momodernisir dan melakukan westernisasi. Di pihak lain
yanag dipelopori oleh Ratu Janda Tzu His sebagai tokoh
reaksioner menentang keras segala bentuk pengaruh asing yang
masuk. Tzu Hsi- lah yangmengorganisir gerakan anti Barat dan
mendapat dukungan dari gerakan rahasia yang dikenal dengan
“Boxer”.Konflik dalam negeri inilah salah satu yang mendorong
imigrasi ke Amerika (Jurusan Sejarah dan Geografi Sosial,, 1982:
2).Konflik dalam negeri inilah salah satu yang mendorong imigrasi
ke Amerika.
Pendatang China di Amerika kebanyakan berasal dari
daerah Kwantung (China Selatan).Mereka dalam komonuikasi
menggunakan dialek Toishan yang berbeda dengan dialek
Mandarin. Antara dialek yang satu memiliki jenis tulisan yang
sama, tetapi mereka tidak saling memahami. Perbedan ini terjadi
105
AKADEMIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 12, No. 1, Oktober 2012
karena, selain sifat kedaerahan yang sangat tinggi juga karena
topografi yang jauh dan berbukit-bukit merupakan faktor
utama.Selain itu banyak wilayah yang terpisahkan oleh sungai
besar dan panjang, sehingga secara potensial memecah belah
masyarakat China dengan segala keberbedaannya (Thomas
Sowell, 1989: 187).
Di China pergolakan politik, kemiskinan, perbedaan latar
belakang budaya memunculkaan fanatisme kewilayahan yang
kuat.Kekejaman yang dilakukan oleh penguasa asing di seberang
lautan menumbuhkan kesetiaan terhadap Klan dan tanah
leluhurnya yang kuat.Kondisi geografis, luas wilayah dan
banyaknya etnis yang dicirikan oleh sistem politik melahirkan
keberagaman. Pada era nasionalis pemerintah pusat menerapkan
sistem sentralisasi, akan tetapi tidak efektif. Hal ini disebabkan
karena luas wilayah yang sangat luas serta jumlah penduduk
yang sangat besar.Untuk mengatasi dan guna efektivitas
pemerintahan diterapkan sistem Swatantra.Sistem ini ternyata
menimbulkan kuatnya sistem Klan yang mendorong terjadinya
tindak kekerasan, pertikaian dan konflik antar Klan di dalam
negeri.Hal ini mendorong mereka untuk berimigrasi dan salah
satu negara tujuan adalah Amerika.
KEHIDUPAN AWAL EMIGRAN CHINA DI AMERIKA
SERIKAT
Kehidupan awal orang China di Amerika, biasanya
mereka adalah buruh kontrak.Mereka datang dengan biaya
organisasi Amerika-China yang berperan sebagai pembimbing
bagi mereka setelah tiba di Amerika.Oleh karena itu, seperti
halnya emigran lainnya, biasanya mereka tidak paham dengan
budaya maupun bahasa Amerika.Para pendatang terdahulu yang
telah memiliki pengalaman sekaligus sebagai pembinaa
sesamanya yang datang belakangan.Pada awalnya kebanyakan
sebagai pekerja pertanian yang ulet dan tekun dan rapi. Sebagian
106
Kehidupan Awal Imigran Etnis China di Amerika Serikat (YB Jurahman)
diantara mereka bekerja pada pembangunan jalan kereta api,
buruh tambang dan pekerjaan kasar lainnya. Pada umumhya
mereka sebagai tenaga kerja yang murah menurut pandangan
Amerika, tetapi tinggi jika dibandingkan dengan upah di negeri
asalnya.
Masyarakat China dikenal sebagai komunitas yang hidup
sederhana, hemat dan suka menabung dengan menyisihkan
penghasilan mereka.Berkat sifat hematnya dalam perkembangan
selanjutnya etnis ini ditakuti sekaligus dibensi oleh orang-orang
Amerika sebagai sesamepekerja.Sering kali para imigran China
kurang mendapat perlakuan yang baik, bahkan tindak kekerasan
sering terjadi dan bersifat rasial.
Para pekerja China dianggap tidak mampu beradaptasi
dengan orang kulit putih, baik secara biologis maupun sosiokultural.Sebagai pendatang mereka dibutuhkan tenaganya karena
dikenal telaten, rajin dan rapi dalam mengerjakan sesuatu, tetapi
sekaligus dibenci oleh orang kulit putih. Mereka mau diupah
rendah dan jam kerja yang panjang.Perlakuan terhadap etnis
inisering di luar batas-batas kemanusiaan.Secara ekonomis orang
China hanya mendapat toleransi sebatas pada pekerjaan kasar.
Sebagian besar mata pencaharian etnis China awal
bekerja sebagai juru masak, tukang cuci pakaian dan pekerjaan
kasar lainnya. Salah satu hal yang menarik dalam hidup etnis
China adalah, sekalipun mereka hidup dalam keterasingan dan
semi penindasan, akan tetapi kebudayaanleluhurnya tetap
dijunjung tinggi. Salah satunya adalah menghargai ilmu
pengetahuan.Tradisi ini sudah diterapkan di tanah leluhurnya
selama berabad-abad.Dengan kegigihannya masyarakat China di
Amerika berhasil membangun pusat komunitas di Chinatown.
Pada tahun 1870, jumlah imigranChina di Amerika kirakira 80.000 orang, kebanyakan terdiri kaum laki-laki.Para
107
AKADEMIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 12, No. 1, Oktober 2012
pendatang wanita terjadi pada awal abad XX, dengan dibukanya
hubungan Amerika-china secara politis.Perlakukan terthadap para
imigran sering menimbulkan tindakan yang bersifat rasial (Robert
Sowell, 1989: 189).
Gangguan keamanan yang disebabkan masalah rasial
sering terjadi di berbagai tempat.Misalnya peristiwa yang sering
terjadi di California dan San Francisco, menjadi pemandangan
yang biasa menggiring orang China sambil diolok-olok dan
dilmpari batu oleh warga kulit putih.Sebagai kelompok minoritas
dan diperlakukan secara rasial menyebabkan mereka membentuk
komunitas-komunitas yang terkonsentrasi pada wilayah tertentu
sesuai dengan daerah asalnya.
Pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1874,
mengeluarkan
kebijakan
berupa
Undang-Undang
untuk
mencegah membanjirnya kedatangan imigran.Keluarnya UndangUndang ini ternyata dalam prakteknya merupakan bentuk
larangan terhadap datangnya imigran China.Akan tetapi,
bersamaan dengan pelarangan itu justru terjadi penyelundupan
imigran gelap secara besar-besaran melalui berbagai daerah
penampungan seperti, Meksiko dan Hawaii.
Imigran China tidak hanya bertujuan ke Amerika Serikat,
banyak juga di antaranya yang tetap tinggal di Hawaii dan
beberapa negara di Amerika Latin.Banyaknya para imigran gelap
mempengaruhi nilai jual tenaga kerja dan rendahnya upah
dibandingkan dengan pekerja kulit putih.Dalam berbagai hal,
etnis China mendapat perlakuan yang diskriminatif baik secara
cultural, sosial maupun ekonomi.Berbagai bentuk penindasan
phisik, maupun besarnya penarikan pajak dalam berbagai bentuk.
Peradaban peretngahan abad ke-19 dalam sejarah
Amerika terdapat sisi buruk dan suram.Periode ini ditandai
dengan kekerasan massal melawan masyarakat minoritas yang
108
Kehidupan Awal Imigran Etnis China di Amerika Serikat (YB Jurahman)
tidak disenangi. Di berbagai daerah yang sedang tumbuh menjadi
kota besar, seperti New England, Virginia menjadi daerah industri
yang tumbuh pesat. Namundisi lain keserakahan dan eksploitasi
terhadap kaum minoritas, pria, wanita dan remaja dipaksa
bekerja dalam waktu yang cukup lama (12 jam per hari) di
pabrik-pabrik (Ralph H. Gabriel, 1991:29).
Dalam keterasingan dan semi penindasan yang dialami,
salah satu yang mendukung etnisitas dan eksisitensinya adalah
ketegaran dalam membina dan mempertahankan budaya, tradisi,
danadat seperti seperti di tanah leluhurnnya.Dengan ketekunan
dan kesabarannya berhasil memperoleh kehidupan yang
baik.Para pemimpin keturunan China di Amerika Serikat
membentuk komunitas untuk melindungi warganya dengan
membentuk Chinese Consolidated Benevolent Associated (Six
Comapanies) dan organisasi perlindungan keamanan Tong.
Sumber kekuatan para pemimpin Chinatown bukan pada
popularitas politik, melainkan kekayaan dan keleluasaan
menggunakan kekuatan ekonominya. Para majikan China mampu
memanfaatkan kekayaan untuk menyingkirkan politikus yang
radikal dengan cara yang sederhana. Misalnya dengan
membekukan permohonan kredit dan pekerjaan dan ternyata
cara ini efektif untuk kepentingan organisasi (Thomas Sowell,
1989: 194). Untuk menghindarai konflik etnis terutama dengan
kulit putih, para pemimpin etnis China lebih memilih untuk
menghindari pengadilan politik, karena mereka selalu kalah dalam
setiap perkara walaupun dalam posisi yang benar.
MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI ETNIS CHINA
Dalam uraian di atas telah disinggung bahwa imigran
etnis China mendapat perlakuan diskriminatif di Amerika, baik
109
AKADEMIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 12, No. 1, Oktober 2012
secara politik, sosial maupun ekonomi.Sejak diberlakukannya
Undang-Undang tahun 1874 tentang pencegahan imigran China,
selanjutnya masuknya Hawaii sebagai negara bagian baru
Amerika Serikat tahun 1898 kebijakan itu juga diberlakukan di
daerah ini. Padahal sebelumnya, Hawaii menjadi daerah transit
bagi para pengirim atau penyelundup tenaga kerja sebelum
dikirim ke Amerika.
Kebijakan kontinental dengan memasukkan Hawaii
menjadi bagian Amerika Serikat, tidak terlepas dari sumbangan
tenaga kerja yang banyak dan murah untuk mengembangkan
wilayah baru di bagian Barat.Perluasan atau pembukaan wilayah
baru
sangat
membutuhkan
tenaga
kerja
yang
banyak.Perkembangan
daerah
perbatasan
memberikan
kesempatan bagi penduduk dan imigran untuk meninggalkan
status sosial-ekonomi yang rendah dari tempat asal untuk meraih
kekayaan daan kedudukan di dalam masyarakat.
Kawasan Barat menjajikan kelimpahan dalam bentuk
lahan yang luas dan subur.Wilayah ini memberikan harapan yang
besar untuk perubahan nasib, sehingga mobilitas orang terjadi.
Harapan kemakmuran bagi para petualang sangat mungkin
terjadi, karena daerah ini kaya akan sumber-sumber bahanbakar,
mineral, dan terbuka untuk berusaha (David M. Potter, 1990: 92).
Sejalan dengan perkembangan pembukaan daerah baru
yang menjajikan dalam iklim berusaha, mendorong perlunya
sarana transportasi umum (omnibus) terutama kereta api. Hal ini
disebabkan, jalan-jalan kota belum diaspal, sehingga pada waktu
musim hujan sulit dilalui kendaraan. Pada tahun 1870, puluhan
ribu etnis China bekerja sebagai buruh dalam pembangunan
Central Pacific Railroad (Thomas Sowell, 1981: 192).
Pembangunan rel kereta api yang menghubungkan kota-kota
untuk sarana angkutan barang, jasa dan manusia merupakan
110
Kehidupan Awal Imigran Etnis China di Amerika Serikat (YB Jurahman)
kebutuhan yang mendesak. Dalam pemnbangunan ini sekali lagi
diperlukan tenaga kerja manusiayang banyak, dan itu hanya
dapat dipenuhi dengan memanfaatkan imigran dari luar Amerika
termasuk orang-orang China (Daniel J. Boorstin, 1990: 342).
Dalam menjaga eksistensinya, etnis China dikenal
memiliki ikatan yang sangat kuat terhadap kehidupan tradisi dari
tanah leluhurnya.Untuk menjaga kesatuan antara tanah leluhur
dengan etnis China yang ada di Amerika dibentuklah Toishan,
yaitu organisasi imigran China yang sangat peduli terhadap
pembangunan di negeri asal. Lembaga ini menjadi wadah serta
penyalur berbagai keperluan etnis dan organisasi paling dipercaya
dalamhal pengumpulan dana dan pengiriman uang.
Bagi warga China, dengan ketekunan dan kesabarannya
berhasilmemperoleh penghidupan yang baik.Sebagai kelompok
minoritas, untuk menghindari dari berbagai kesulitan, mereka
lebih memilih hidup tidak menarik perhatian umum.
KEBIJAKAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT TERHADAP
ETNIS CHINA
Pandangan umum tentang Amerika adalah, bahwa negeri
ini merupakan lingkungan dunia baru sebagai sorga bumi, atau
sebagai rimba raya yang menjajikan kesejarteraan dan
kemakmuran serta kebebasan umat manusia.Kondisi ini
mendorong tingginya imigrasi yang menjajikan dari berbagai
penjuru dunia.Pada awal abad XIX, etika protestanisme yang
mendorong pertumbuhan dalam bidang ekonomi dengan konsep
kapitalisme semakin kuat.Selain itu, transendentalisme mulai
mengakar kuat dalam pandangan kaum terpelajar.
Kedatangan bangsa-bangsa asia terutama etnis China
dan Jepang dipandang sebagai bangsa asing yang tidak dapat
berasimilasi dengan peradaban Amerika. Perbedaan dalam segi
phisik, bahasa, adat istiadat dan budaya menjadi penghambat
111
AKADEMIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 12, No. 1, Oktober 2012
secara nyata. Perlakuan terhadap imigran sama sikapnya dengan
perlakuan terhadap orang kulit hitam (Negro). Artinya secara
ekonomi tenaga mereka sangat dibutuhkan oleh orang kulit putih,
naum secara sosial-budaya dan politik mereka hidup tersisih dari
komunitas besar orang-orang kulit putih (Ralph Gabriel, 1991:
61).
Berbagai tindakan diskriminatif terhadaop etnis China
yang dilakukan oleh pemerintah.Sikap ambivalen ini terjadi dalam
berbagai bidang kehidupan, misalnya tenaga mereka sangat
diperlukan untuk kepentingan ekonomi sekaligus menjadi sasaran
diskriminasi.Rekor perlakukan sewenang-wenang terhadap
penduduk keturunan China sering kali terjadi.Penganiaayaan,
perlakuan tidak manusiawi di daeraah Chinatown merupakan
bukti dari kelemahan struktural dalam sistem konstitusional
Amerika.
Dalam bidang kebijakan politik luar negeri terhadap
imigran, pemerintah sering terjadi pertentangan dengan
kepentingan dalam negeri yang didukung oleh Konggres. Agar
mendapatkan dukungan dari Konggres, Presiden harus
mempertimbangkan dengan sungguh-sungguhkebijakan yang
akan diambil terutama yang berkaitan dengan masalah rasial.
Misalnya kebijakan yang haarus diambil pemerintah karena
desakan publik, untuk mengeluarkan Chinese Exclusion Acts
(Udang-Undang Pengucilan Orang China).Terhadap keluarnya
undang-undang ini, pemerintah merasa cemas, karena haarus
tetap memperlakukan orang Asia secara baik agar kredibilitas
Amerika tetap terjaga (William L. Bradley, 1991: 48).
Konflik kepentingan antara kehendak pemerintah,
kalangan usahawan, dan konggres dalam persoalan kaum
imigran sering menjadi perdebatan yang berkepanjangan.Untuk
membuka wilayah Barat yang masih rimba belantara kebutuhan
112
Kehidupan Awal Imigran Etnis China di Amerika Serikat (YB Jurahman)
tenaga kerja yang disokong oleh kedatangan imigran adalah
mutlak.Sementara itu, persoalan yang ditimbulkan dari
kedatangan mereka semakin hari semakin kompleks dan
memerlukan pemecahansecara komprehensif.
SIMPULAN
Dari uraian tersebut di atas, dapatlah ditarik simpulan
sebagai berikut:
Kedatangan imigran China ke Amerika pada awalnya
negeri ini terbuka bagi para pendatang dari luar.Dalam
perkembanganannya melalui kebijakan Open Door Policy,
Amerika mendapatkan tempat dalam di China, sehingga
memperoleh konsensi politik.Sejalan dengan perkembangan dan
pembukaan wilayah kearah Barat semakin membutuhkan tenaga
kerja dari berbagai belahan dunia seperti, Amerika Latin, Afrika,
dan Asia.
Faktor-faktor yang mendorong imigrasi yang dilakukan
oleh China disebabkan karena kurangnya perhatian dan
rendahnya kesejahteraanserta jumlah penduduk yang besar dan
miskin.Kepergian mereka banyak yang dibiayai oleh organisasiorganisasi penyalur, maupun tertarik terhadap orang-orang yang
telah berhasil di Amerika. Pada mulanya bekerja dalam bidang
pertanian, pertambangan, pembuat jalan kereta api, membuaka
binatu, pedagang kelontong, akhirnya berhasil membuka
restotoran, perdagangan dan bankir.
Kedatangan etnis China tidak saja bermasalah bagi
kelompoknya, akan tetapi juga bagi orang-orang kulit putih. Etnis
ini dikenal sebagai pekerja yang rajin, ulet, jam kerja panjang,
dan bersedia diupah rendah. Untuk memperkuat kesatuan
sesama etnis China, mereka membentuk Toishan.Hal ini
membuat cemburu para pekerja kulit putih.Secara nasional,
113
AKADEMIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 12, No. 1, Oktober 2012
menimbulkan masalah perburuhan terutama perjuangan Labour
Union USA dalam memeperjuangkan kepentingan buruh.
Kebijakan politik terhadap etnis China yang ditempuh
pemerintah Amerika sering kali bersifat ambivalen.Kehendak
pemerintah, kemauan konggres dan rakyat terutama dunia usaha
sering kali tidak sejalan.Di satu pihak perintah harus
memeprhatikan rakyat pendukungnya, namun di sisi lain Amerika
harus menunjukkan kredibilitasnya kepada dunia internasional
sebagai bangsa yang beradab dan menjunjung hak asasi
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Boorstin, Daniel J. Brook Mather Kelly. 1981. A History Of The
United States. Lexington-Massachusetts: Ginn and
Company
Boorstin, Daniel J. 1990. Orang-Orang Amerika: Pengalaman
Demokratik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Bradley William L. 1991. Dokumen-Dokumen Pilihan Tentang
Politik Luar Negeri Amerika Serikat. Jakarta: Yayayas
Obor Indonesia.
Franklin Esher, Jr. 1957. Dari Koloni Menjadi Salah Satu Negara
Terbesar. (terjemahanAditaman). Jakarta: Penerbit
Endang.
Herbert McClosky, John Zaller. 1988. Ethos Amerika: Sikap
Masyarakat Terhadap Kapitalisme dan Demokrasi .
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Jurusan Sejarah dan Geografi Sosial.1982. Kumpulan Artikelartikel Mengenai Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta:
IKIP Sanata Dharma.
Albertine Minderop. 2005. Pragmatisme Amerika. Jakarta: Obor
114
Kehidupan Awal Imigran Etnis China di Amerika Serikat (YB Jurahman)
Potter, David M. 1990. Bangsa Yang Makmur: Kemakmuran
Ekonomi dan Watak Amerika. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Pratt, Julius W. 1965.A History of United States Foreign Policy.
2nd, eds, New Yerssey.
Rapph H. Gabriel. 1991. Nilai-Nilai Amerika, Pelestariandan
Pertumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sowell, Thomas. 1989. Mosaik Amerika, Sejarah Etnis Sebuah
Bangsa. Jakarta: Sinar Harapan.
115
Download