Paparan Gubernur Sumatera Utara - acch-kpk

advertisement
2
PROVINSI SUMATERA UTARA
1.
2.
3.
4.
5.
VISI Menjadi Provinsi yang Berdaya Saing Menuju Sumatera Utara Sejahtera
MISI Membangun sumberdaya manusia yang memiliki integritas
dalam berbangsa dan bernegara, religius dan berkompetensi
tinggi;
Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur daerah
untuk menunjang kegiatan ekonomi melalui kerjasama antar
daerah, swasta, regional dan internasional;
Meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan dan
keadilan serta mengurangi ketimpangan antar wilayah;
Membangun dan Mengembangkan Ekonomi Daerah Melalui
Pengelolaan Sumberdaya Alam Lestari Berkelanjutan dan
Berwawasan Lingkungan;
Reformasi birokrasi berkelanjutan guna mewujudkan tata
kelola Pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance);
Secara khusus Pembangunan Kelautan dan Perikanan di
Provinsi Sumatera Utara bertitik tolak dari misi ke‐empat.
3
GAMBARAN UMUM
A.
Kondisi Geografis
 Letak Koordinat : (1 – 4) LU dan (98 – 100) BT
 Batas Wilayah
 Utara
: Berbatasan dengan Provinsi NAD dan Selat Malaka
 Selatan
: Berbatasan dengan Provinsi Sumbar dan Samudera Hindia
 Barat
: Berbatasan dengan Provinsi NAD dan Samudera Hindia
 Timur
: Berbatasan dengan Provinsi Riau dan Selat Malaka
 Luas Wilayah : 181.680 KM2
 Luas Daratan
: 71.680 KM2 (39, 46%)
 Luas Laut
: 110.000 KM2 (60,54%)
 Panjang Garis Pantai
: 1.300 KM yang terdiri dari;
Pantai Timur
: 545 KM
Pantai Barat dan Nias
: 755 KM
 Jumlah Pulau‐pulau Kecil
: 419 Pulau (bernama: 192 Pulau, Tidak Bernama: 227 Pulau)
 Diantaranya ada 3 Pulau Terluar, yaitu: Pulau Berhala di Pantai Timur; Pulau Simuk dan Pulau Wunga di Pantai Barat/Nias
 Jumlah Kabupaten/Kota : 33 Kab./Kota
 Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki laut : 17 Kab./Kota
4
LANJUTAN......
B. Kondisi Demografi
o Jumlah Penduduk : 13.326.307 Jiwa (BPS 2014)
o Jumlah nelayan : 251.759 Jiwa (1,8%)
o Jumlah Nelayan yang telah memiliki Kartu Nelayan sampai Tahun 2014 sebanyak: 27.659 orang
o Jumlah nelayan yang sudah diasuransikan sebanyak : 3.342 Jiwa
5
LANJUTAN......
C. Potensi Lestari Perikanan Tangkap
Provinsi Sumatera Utara merupakan daerah yang sangat
strategis yang memiliki Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan yang kaya, baik di Pantai Timur, Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP‐
NRI) 571 Selat Malaka dengan Potensi sebesar: 276.000
Ton/Tahun dan Pantai Barat WPP‐NRI 572 Samudera
Hindia dengan Potensi 565.200 Ton/Tahun.
6
D. KERAGAAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA TA. 2014
INDIKATOR
1
TAHUN 2014
TOTAL PRODUKSI PERIKANAN PROVSU
(Ton)
778.008,6
a. Perikanan Tangkap (ton)
b.Perikanan Budidaya (ton)
c. Perikanan Budidaya Ikan Hias (ekor)
568.484,6
204.744,2
3.326.023
2
Konsumsi Ikan Masyarakat (Kg/Kap/Thn)
3
Ekspor Hasil Perikanan (Ton)
4
Total Nilai Ekspor Hasil Perikanan
39,12
57.314,05
US $ 308.440.901,75
(Rp. 3.401.699.699.850)
7
LANJUTAN......
INDIKATOR
6
Jumlah Kapal Penangkap Ikan (Unit)
Tanpa Motor
< 5 GT
5‐10 GT
10‐30 GT
> 30 GT
7
8
TAHUN 2014
38.472 18.655 (48,49%) 15. 382 2.894 1.100 610 Pelabuhan Perikanan terdiri dari:
• Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan
1 Unit
• Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga
1 Unit
• Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
Tanjung Balai Asahan dan Pulau Tello
2 Unit
• Tempat Pelelangan Ikan (24 unit): a. Pantai Timur
b. Pantai Barat
17 Unit
7 Unit
Jumlah Kapal Pengawasan DKP Provsu (unit)
3
Baik : 1 Unit
Kurang Baik : 3 Unit
PENYUSUNAN TATA RUANG
WILAYAH LAUT
Provinsi Sumatera Utara telah menyusun:
a. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil.
b. Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2013
Tentang Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil.
Adapun Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tentang Tata Ruang Laut/Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sedang dalam tahap
penyempurnaan (tertuang dalam 7 Rencana Aksi).
9
Permasalahan dan Solusi
No
Permasalahan
Solusi
1.
Belum tersedianya beberapa data set tematik, seperti:
‐ Data Oseanografi Fisika, Kimia dan Biologi ‐ Data migrasi ikan
‐ Data kabel dan pipa bawah laut
Mengkoordinasikan
dengan Instansi terkait untuk menyediakan data yang dimaksud
2.
Keterbatasan Anggaran/Dana
Agar ditampung
melalui Anggaran/dana P‐
APBD
10
11
A. DASAR HUKUM
1.
Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah
menjadi Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan;
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan
3.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah
menjadi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2006 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah nomor 62 tahun 2002 Tentang
Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Departemen Kelautan dan Perikanan;
5.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.01/MEN/2009
tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia;
6.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2009
tetang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor
PER.05/MEN/2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap;
7.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 14/MEN/2011 Tentang
Usaha Perikanan Tangkap;
8.
Peraturan Daerah Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2013 Tentang
Retribusi Daerah;
9.
Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 43 Tahun 2014 Tanggal 4
Desember 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Nomor 6 Tahun
2013 Tentang Retribusi Daerah;
12
B. KEWENANGAN PENERBITAN IZIN
USAHA PERIKANAN
1.
2.
3.
4.
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Kapal ukuran 10 – 30 GT
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Kapal ukuran 10 ‐30 GT
Surat Keterangan Nelayan Andon (SKNA) Kapal ukuran 10 ‐30 GT
Sertifikat Kesehatan (Health Certifcate) untuk eksport hasil perikanan
5. Rekomendasi Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan untuk import hasil perikanan
13
C.
REALISASI PERIZINAN
Jumlah Izin Penangkapan Ikan yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, sesuai Dengan Kewenangan ukuran kapal 10 ‐30 GT pada tahun 2014
adalah sebagai berikut:
NO
PELABUHAN PANGKALAN
JUMLAH (UNIT)
1.
BELAWAN
363
2.
SIBOLGA
168
3.
TANJUNG BALAI
479
TOTAL
1.010
14
Permasalahan dan Solusi
No
Permasalahan
1. Kewenangan pengukuran
Gross Tonase (GT) Kapal berada pada Syahbandar Perhubungan Laut , sehingga berpotensi
terjadinya penurunan
ukuran Gross Tonase (GT) kapal (Mark Down)
2. Terbatasnya Sumberdaya Manusia (SDM) untuk melakukan cek fisik kapal Solusi
Khusus untuk pengukuran Gross Tonase (GT) kapal perikanan dilaksanakan oleh Syahbandar Perikanan KKP.
Melaksanakan pelatihan dan
penambahan petugas cek fisik kapal.
15
PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1.
•
PEMEGANG SIUP/SIPI BERHAK :
Melakukan operasi penangkapan ikan di wilayah pengelolan perikanan sesuai dengan yang tercantum didalam SIUP/SIPI.
2. PEMEGANG SIUP/SIPI WAJIB :
•
•
•
•
•
•
Membawa SIPI asli pada saat kapal melakukan penangkapan ikan;
Mendaratkan ikan hasil tangkapan di pelabuhan pangkalan sesuai SIPI;
Menyampaikan laporan kegiatan penangkapan Ikan (LKP) setiap 3 (tiga) bulan sekali Kepada Instansi terkait yang mengeluarkan Izin;
Menyampaikan log book (catatan hasil penangkapan ikan) kepada petugas Log book di Pelabuhan Pendaratan;
Membayar retribusi sesuai dengan Perda Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Retribusi Daerah ;
Retribusi terutang dibayar selambat‐lambatnya 30 hari sejak diterbitkannya Surat Keterangan Retribusi Daerah (SKRD);
16
Permasalahan dan Solusi
No
Permasalahan
Solusi
1. Keterbatasan sarana dan Melengkapi fasilitas sarana prasarana Pelabuhan dan prasarana Pelabuhan Pangkalan untuk melayani Pangkalan Pendaratan Ikan
kapal penangkap ikan
2. Ketidak patuhan dalam pengisian Log Book dan laporan kegiatan penangkapan ikan
Melakukan pembinaan pengisian log book dan pelaporan serta tindakan
sesuai dengan peraturan perundang‐undangan
17
PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN
HAK-HAK MASYARAKAT
1. Perlindungan
terhadap
Jalur‐jalur
penangkapan sesuai dengan ukuran kapal
dan Alat Penangkapan Ikan (API).
2. Memberikan Asuransi Jiwa kepada
Nelayan dengan perlindungan sampai usia
64 Tahun.
3. Memfasilitasi
penyelesaian
konflik
nelayan antar Kabupaten/Kota dan Antar
Provinsi.
4. Memberikan perlindungan dan bantuan
hukum bagi nelayan yang mempunyai
permasalahan dengan negara tetangga.
18
Permasalahan dan Solusi
No
Permasalahan
Solusi
1. Masih terjadi pelanggaran jalur‐jalur penangkapan ikan dan penggunaan alat tangkap yang dilarang
2. Terbatasnya jumlah nelayan yang diikut sertakan dalam program Asuransi Jiwa Nelayan
Meningkatkan pengawasan dan melengkapi sarana/ prasarana pengawasan
3. Belum adanya kepastian batas wilayah perairan dengan negara tetangga
Penetapan batas wilayah perairan dengan negara tentangga
Menambah jumlah anggaran untuk program Asuransi Jiwa Nelayan melalui dana: APBN, APBD Provinsi dan APBD Kab./Kota
19
20
Download