STUDI JENIS TUMBUHAN PAKAN KELASI

advertisement
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
STUDI JENIS TUMBUHAN PAKAN KELASI (Presbitis rubicunda) PADA
KAWASAN HUTAN WISATA BANING KABUPATEN SINTANG
Sri Sumarni
Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang
e-mail : [email protected]
Abstraks: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman
jenis pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) pada Kawasan Hutan Wisata Alam Baning
Kabupaten Sintang. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan
ilmu pengetahuan mengenai jenis tumbuhan pakan Kelasi pada Kawasan Hutan Wisata
Alam Baning serta sebagai bahan acuan dalam upaya pengelolaan dan pelestarian bagi
pihak pemerintah. Peneitian ini menggunakan metode jalur yang diletakkan secara acak
(purposive) dan merupakan jalur yang sering dilewati oleh kelasi. Jumlah jalur yang
digunakan dalam survey adalah 2 jalur dengan total panjang jalur pengamatan adalah 200
m. Adapun hasil dari penelitian ditemukan sembilan (9) jenis tumbuhan yang dimakan
Kelasi yaitu: Kepuak (Artocarpus elasticus), Cempedak (Arthocarputsentiger), Karet
(Hevea
braziliensis),
Rambutan
hutan
(Nephelium
ramboutan),
Ubah
(Eugeniasyzygium), Kembang Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea), Akasia (Akasia
mangium), Beringin ( Ficus benjamina) dan Jambu Monyet (Eugeniapycnanthum), selain
itu populasi kelasi yang ditemukan sangat sedikit berkisar antara 11 sampai 12 ekor
artinya dari luas total Kawasan Hutan Wisata Alam Baning 213 hektar hanya terdapat
satu ekor kelasi per 18 hektar. Dalam pemilihan habitatnya, Kelasi melakukan seleksi
terhadap daya dukung yang terdapat di lokasi tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
primata dalam memilih habitat antara lain adalah ketersediaan pakan dan kondisi
vegetasi. Namun disebabkan letak Kawasan Hutan Wisata Alam Baning Kabupaten
Sintang berbatsan langsung dengan pemukiman penduduk serta banyaknya aktifitas
msyarakat sekitar kawasan. Oleh karena itu diperlukan upaya yang nyata dari pemerintah
melalui instansi terkait dengan masyarakat untuk menjaga kelestarian fungsi kawasan dan
keanekaragaman jenis tumbuhan pakan Kelasi yang dilindungi.
Kata kunci : Tumbuhan Pakan Kelasi, Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten
Sintang
dibandingkan kawasan lain (MacKinnon
PENDAHULUAN
Menurut
Whitmore
(1986)
dkk,
2002).
Meskipun
dengan
bahwa hutan hujan tropis itu secara
terbatasnya data di kebanyakan kawasan
global sangat penting bagi berlimpahnya
Kalimantan, setidaknya terdapat 37
jenis dan endemisme (spesies yang tidak
spesies burung, 44 mamalia darat dan
ada ditempat lain. Beberapa kajian
lebih dari sepertiga dari perkiraan seluru
global mutakhir memperkirakan hutan
htumbuhansebanyak
Kalimantan menyimpan lebih banyak
15,000 spesies hanya terdapat di pulau
spesies
ini (MacKinnon dkk, 2002). Semakin
115
2016
tumbuhan
dan
satwa
10,000
sampai
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
banyak kawasan hutan yang rusak dan
kelaparan, pengalaman belajar,umur,
bahkan hilang, semakin besar pula
jenis kelamin, dan kebutuhan nutrisi.
ancaman bagi spesies-spesies tersebut.
Primata memiliki fungsi utama sebagai
Satwa dalam mencari makan
penyebar
biji
dan
menjaga
tidak selalu memilih sumberdaya yang
keseimbangan ekosistem (Kartikasari
ketersediaannya paling tinggi. Teori
,2005). Lebih lanjut dikatakan bahwa
mencari makan optimal (Putra, 2001)
peran utama satwa liar primata seperti
menyatakan
memilih
Kelasi (Presbitis rubicunda) menjadi
berbagai jenis pakan yang terdistribusi
penting dalam siklus ekologi sebagai
dalam suatu pola tertentu di suatu habitat
penyebar biji.
serta
bahwa
dapat
satwa
membedakan
berbagai
Kelasi
(Presbitis
rubicunda)
bagian habitat dengan produktivitas dan
merupakan salah satu jenis primata yang
kesesuaian pakan yang berbeda.
banyak dan tersebar luas di Asia
Hal ini berarti bahwa satwa dapat
berhitung
atau
mem-pertimbangkan
Tenggara namun masih kurang diketahui
ekologi
dan
bio-loginya.Sebagian
keuntungan dan kerugian dalam memilih
Penelitian tentang Kelasi yang hidup
suatu jenis pakan maupun suatu habitat.
secara liar di alam salah satunya telah
Berdasarkan asumsi dasar teori ini, satwa
dilaksanakan
akan memilih pakan yang member
yang dilakukan pada ekosistem hutan
keuntungan (energi) paling tinggi namun
hujan tropis di Kalimantan Timur. Lebih
dengan kerugian (waktu mencari dan
lanjut
penanganan pakan) paling rendah (Putra,
beratkan penelitiannya pada perilaku
2001).
makan dan jelajah Kelasi di ekosistem
Sejumlah penelitian pada sepuluh
olehKartikasari
Kartikasari(2005)
(2005)
menitik
alami yang sangat berbeda dengan di
tahun terakhir mengungkapkan bahwa
habitat
pemilihan
merupakan
perilaku makan jenis primate ini tentu
konsekuensi dari interaksi kompleks
akan sangat berbeda pula pada ekosistem
berbagai faktor eksternal dan internal
yang sangat berlawanan seperti hutan
(Putra, 2001). Faktor eksternal meliputi
rawa gambut, Taman Wisata Alam
ketersediaan pakan, resiko dimangsa, da
Baning.
pakan
interaksi sosial (Putra, 2001), sedangkan
faktor
internal
meliputi
terganggu.Bentuk
Keberadaan
Kelasi
adaptasi
(Presbitis
tingkat
rubicunda) pada ekosistem hutan rawa
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016
116
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
gambut
ini
cukup
mengundang
pengambilan data pada arah sebaliknya.
pertanyaan karena selama ini penelitian
Bagian tanaman pakan kelasi dapat
terkait keberadaan Kelasi sebagai satwa
berupa daun, buah maupun bunga serta
liar yang hidup pada hutan yang terletak
umbut tanaman.
di tengah kota Sintang belum ada. Meski
dikenal sebagai salah satu jenis primata
Bahan dan Alat Penelitian
paling suksesif dan adaptif namun
Bahan-bahan yang digunakan
keberadaanya pada ekosistem semacam
dalam penelitian ini adalah Kelasi dan
ini menarik perhatian tersendiri untuk
semua jenis tumbuhan dan bagian
dikaji lebih lanjut.
tumbuhan yang dimakan dan ditemukan
dalam jalur pengamatan pada lokasi
penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat-alat yang digunakan dalam
MetodePenelitian
Pengambilan data primer untuk
penelitian ini adalah sebagai berikut Peta
mengetahui jenis tumbuhan pakan kelasi
lokasi dan peta kerja,Meteran, tali,
adalah dengan metode jalur, dimana jalur
Parang, Phiband, Alat-alat herbarium
yang digunakan merupakan jalur lalu
(alkohol 70%, isolasi, gunting, label,
lintas
yang
kertas koran dan plastik), Kalkulator,
digunakan dalam survey adalah 2 jalur
Kamera, Teropong Binokuler, Alat tulis
dengan total panjang jalur pengamatan
menulis dan seorang Pengenal pohon
adalah
kelasi.
200
Jumlah
m.
jalur
Pengamatan
dan
pengambilan data dilakukan terhadap
semua tanaman pakan kelasi yang
ditemukan saat survey.
Pengambilan
Pengumpulan Data
Data-data
yang
dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah data primer
data
untuk
dan data sekunder yaitu ;
menemukan jenis pakan kelasi dilakukan
a. Data primer diperoleh dengan cara
dengan cara menyusuri jalur pengamatan
melakukan pengamatan langsung di
secara
dengan
lokasi penelitian meliputi data jenis
memperhatikan setiap tanaman yang
dan bagian-bagian tumbuhan yang
dipakan atau bekas tanaman yang sudah
dimakan. Data-data tersebut dicatat
dimakan, dengan cara yang sama setiap
dalam Tally Sheet.
jalur
117
2016
perlahan-lahan
dilakukan
pengulangan
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
b. Data sekunder diperoleh dari berbagai
sumber dengan mengumpulkan data
dari pihak terkait yaitu data yang ada
2. Penentuan Jalur Pengamatan
Setelah
kegiatan
persiapan
kaitannya dengan penelitian maupun
selesai, selanjutnya adalah penentuan
yang ada kaitannya dengan lokasi
jalur pengamatan dengan starting point
penelitian
Keadaan
terletak di jalan masuk kawasan Hutan
umum lokasi penelitian meliputi :
Wisata Baning. Pengamatan dilakukan
Luas,
administrasi,
sesuai dengan daerah jelajah Kelasi di
aksesibilitas, topografi, iklim dan
Kawasan Hutan Wisata Baning. Jalur
keadaan sosial ekonomi masyarakat.
pengamatan dibuat untuk mempermudah
dilaksanakan.
letak
batas
melakukan
pengamatan
terhadap
Pelaksanaan Penelitian
berbagai jenis tumbuhan pakan kelasi,
1. Persiapan Penelitian
baik yang sedang dimakan maupun
Tahapan persiapan merupakan
rangkaian kegiatan sebelum memulai
bekas pakan kelasi.
Jalur
pengamatan
terbagi
pengumpulan dan pengolahan data yang
menjadi dua (jalur I dan Jalur II), untuk
harus segera dilakukan dengan tujuan
jalur I dimulai dari jembatan/gertak
untuk
dan
menuju arah timur yang panjang jalur ±
pekerjaan. Kegiatan persiapan meliputi
800 meter, sedangkan jalur II dimulai
pengumpulan alat dan bahan yang akan
dari patok 11 menuju arah barat dengan
digunakan
serta
panjang jalur pengamatan ± 1.200 meter.
observasi lapangan untuk menentukan
Jalur pengamatan seperti tertera pada
letak petak pengamatan yang didasarkan
peta berikut ini.
mengefektifkan
untuk
waktu
penelitian,
pada ditemukannya lintasan jelajah
Kelasi.
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016
118
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
Peta Kerja
Rencana Penelitian
Kelasi
Jalur II
Batas Desa/Kelurahan
Lintasan Jembatan
Jalur Pengamatan Kelasi
Jalur I
Gambar 1. Jalur Pengamatan Satwa Kelasi
Pengamatan dilakukan pada pagi
hari mulai pukul 07.00 – 10.00 WIB dan
Tempat dan Waktu Penelitian
sore hari pada pukul 16.00 – 18.00 WIB.
Penelitian dilakukan di Kawasan
Kegiatan pengamatan dilakukan dengan
Hutan
Wisata
Baning
Kabupaten
hati-hati agar Kelasi tidak merasa
Sintang khususnya daerah yang menjadi
terganggu.
rutinitas jelajah satwa kelasi. Waktu
penelitian lebih kurang 1 (satu) bulan
efektif di lapangan.
Analisis Data
Data
deskriptif,
yang
dianalisis
secara
yaitu
dengan
cara
mendeskripsikan
bagian-bagian
tumbuhan yang dimakan serta mencatat
jenis-jenis tumbuhan yang menjadi
sumber pakan kelasi yang ditemukan di
jalur pengamatan pada Kawasan Hutan
Wisata Baning.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian terhadap satwa Kelasi
di TWA Baning di lakukan di dua jalur
pengamatan, yaitu sebelah utara dekat
jalan Kelam dan sebelah selatan dekat
jalan Y.C. Oevang Oeray. Pengamatan
dilakukan pada pagi hari pukul 06.00 –
10.00 WIB dan pada sore hari pukul
119
2016
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
16.00-18.00 WIB. Perjumpaan sering
pasti tapi terlihat cukup banyak. Hasil ini
terjadi pada pukul 06.00-07.30 WIB dan
menunjukkan bahwa jumlah populasi
pukul
cuaca
Kelasi yang kawasan tersebut mengalami
mendung. Namun pada saat cuaca cerah
penurunan. Kelasi merupakan salah satu
perjumpaan sering terjadi antara pukul
jenis satwa pemakan buah (frugivorous),
17.00-17.30 WIB.
dan mempunyai kebiasaan makan yang
Berdasarkan hasil pengamatan yang
sangat selektif. Mereka memakan bunga,
telah dilakukan, bahwa jumlah individu
buah, dan daun-daun muda yang terdapat
Kelasi
pada tumbuhan yang ditemukan selama
16.30-17.30
ketika
(Presbytis
didapatkan
pada
rubicunda)
titik
yang
pengamatan
penelitian
dilakukan.
Makanan
memiliki nilai yang berbedadi tiap
merupakan salah satu faktor yang sangat
titiknya. Data hasil penelitian populasi
penting
Kelasi (Presbytis rubicunda) tersebut
keberlangsungan
ditemukan antara 5 ekor sampai dengan
perkembangan makhluk hidup. Potensi
11
secara
pakan satwa tergantung pada kondisi
berkelompok setiap kali pengamatan.
fisik maupun biotik dari suatu habitat,
Diperkirakan jumlah Kelasi yang ada di
apabila suatu habitat banyak mengalami
TWA
gangguan
ekor
yang
Baning
hidup
secara
keseluruhan
dalam
penunjang
hidup
akan
dan
berpengaruh
besar
sekitar 12 ekor. Kelasi lebih banyak
terhadap sumber pakan dan keadaan
ditemukan pada sore hari, hal ini dapat
populasi satwa.
dimaklumi karena pada dasarnya satwa
Kondisi habitat dikatakan baik
diurnal akan aktif pada pagi dan sore
apabilahabitat
hari, karena pada pagi hari Kelasi
ketersediaan pakan yang cukup serta
beraktivitas untuk mencari makan dan di
faktor-faktoryanglainnya,
sore hari Kelasi pulang ke tempat pohon
maupun biotikyang dapat mendukung
tidurnya untuk beristirahat. Dari hasil
keberlangsungan hidupnya. Di TWA
wawancara dengan masyarakat selama
Baning
penelitian yangtelah dilakukan, populasi
tumbuhan
Kelasi yang ada di TWA Baning
Kelasi. Bagian tumbuhan yang dimakan
menurun dibandingkan jumlah pada
meliputi daun, bunga, dan buah. Jenis
tahun1995
tumbuhan tersebut dapat dilihat pada
dan
sebelumnya,namun
jumlah tersebut tidak diketahui secara
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016
tersebut
terdapat
yang
memiliki
baik
beberapa
menjadi
fisik
jenis
makanan
Tabel berikut.
120
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
Tabel 1. Nama tumbuhan dan bagian tumbuhan yang dimakan Kelasi di TWA Baning
No
Nama Lokal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama Ilmiah
Kepuak
Cempedak
Karet
Rambutan
Ubah
Kembang Kupu-Kupu
Akasia
Beringin
Jambu monyet
Arthocarpus elasticus
Arthocarpus integer
Hevea braziliensis
Nephelium ramboutan
Eugenia syzygium
Bauhinia purpurea
Akasia mangium
Ficus benjamina
Eugenia pycnanthum
Bagian Yang Dimakan
Daun
Bunga
Buah
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sumber: Hasil Pengamatan Lapangan & Wawancara, 2016
Jenis tumbuhan yang dimakan
Kelasi
yaitu:
(Artocarpus
(Nephelium ramboutan) bagian yang
(Arthocarpus
dimakan adalah buah matang di pohon;
sentiger), Karet (Hevea braziliensis),
Ubah (Eugenia syzygium) bagian yang
Rambutan
dimakan adalah buah matang di pohon;
elasticus),
Kepuak
adalah bunga dan buah; Rambutan Hutan
Cempedak
hutan
(Nephelium
ramboutan), Ubah (Eugenia syzygium),
Kembang
Kembang
(Bauhinia
purpurea) bagian yang dimakan adalah
purpurea), Akasia (Akasia mangium),
daun muda, bunga dan buah; Akasia
Beringin ( Ficus benjamina) dan Jambu
(Acacia mangium) bagian yang dimakan
Monyet (Eugenia pycnanthum).
adalah bunga dan buah; Beringin (Ficus
Kupu-Kupu
Kupu-Kupu
(Bauhinia
benjamina) bagian yang dimakan adalah
buah matang di pohon; Jambu Monyet
Pembahasan
Secara umum bagian tanaman
yang dimakan oleh satwa Kelasi terdiri
(Eugenia pycnanthum) bagian yang
dimakan adalah buah matang di pohon.
dari daun, bunga dan buah; Kepuak
Beberapa dari jenis tumbuhan
(Artocarpus elasticus) bagian yang
yang dimakan, ada jenis-jenis tertentu
dimakan
yang sudah
yang dimakan hampir semua bagian,
matang; Cempedak (Artocarpus entiger)
seperti jenis kembang kupu-kupu yang
bagian yang dimakan adalah buah
dimakan bagian daun, buah dan bunga.
matang
Sebagaimana
adalah buah
di
pohon;
Karet
braziliensis)
bagian
yang
121
2016
(Hevea
dimakan
dinyatakan
olehAnon
(2001) dikutip Chandra (2006), selain
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
jenis tumbuhanyang menjadi makanan
pepohonan (arboreal), karena hidupnya
Kelasi berupa daun, bunga, dan buah-
diatas pepohonan maka keberadaan
buahan, juga memakan bermacam-
pohon
macam makanan termasuk kulit pohon,
kehidupan
tunas, biji, serangga, telur burung,
mempertahankan
bahkan lempung(tanah liat). Ada juga
sebagai penyedia pakan Kelasi harus
jenis-jenis vegetasi yang hanya dimakan
mempertahankan keberadaan pepohonan
bagian buahnya saja, seperti buah jambu,
di TWA Baning.
ubah dan beringin.
tidak
bisa
dipisahkan
Kelasi.
Sehingga
kualitas
dari
untuk
habitat
Pohon penyusun vegetasi bagi
Vegetasi yang ada di TWA
kelasi berguna untuk tempat beristirahat,
Baning merupakan salah satu faktor yang
bersarang, bermain, sumber pakan dan
penting karena merupakan komponen
membesarkan
dari habitat satwa Kelasi. Kondisi
keturunannya. Kelasi di TWA Baning
vegetasi yang ada di TWA Baning masih
selalu ditemukan berada di atas pohon,
ada yang berupa hutan alami, karena
mulai dari pohon hutan sekunder muda
tumbuhan
yang
sampai berupa pohon besar. Namun
menjadi tempat hidup Kelasi tumbuh
hampir seluruh perjumpaan, satwa kelasi
secara alami dan ada yang sudah berupa
berada di atas pohon yang menempati
hutan
tajuk lapisan kedua, bukan pada tajuk
penyusun
sekunder
vegetasi
dan
tanaman
budidaya.Sumber pakan Kelasi berasal
dari jenis tumbuhan asli di TWA Baning
serta
memperbanyak
paling atas.
Kerapatan
vegetasidi
TWA
dan juga beberapa jenis tumbuhan yang
Baning yang ada di dalam areal
sengaja di tanam seperti Kembang
pergerakan Kelasi cukup rapat dan
Kupu-Kupu. Secara keseluruhan yang
terdiri dari berbagai macam jenis pohon
ditemukan selama melakukan penelitian,
yang bisa dijadikan sumber pakan bagi
bahwa kelasi memakan berbagai jenis
Kelasi di sana.
tumbuhan berkayu dan ini mungkin
(homerange) Kelasi berbentuk elips
sesuai dengan tempat hidupnya yang
dengan jarak jelajah ±300 m (untuk
rata-rata
menghabiskan
bagian hutan alam yang terdeteksi,
waktunya di atas pohon. Menurut
sedangkan sebagian lagi terdiri dari
Nainggolan (2011) Kelasi merupakan
vegetasi
jenis satwa liar yang hidupnya di atas
dikarenakan luas TWA Baning yang
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016
122
setiap
hari
sekunder
Pergerakan harian
muda),
hal
ini
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
tidak terlalu luas serta perilaku manusia
kawasan berbanding populasi adalah
yang walaupun tidak secara langsung
1:18, atau setiap satu ekor menempati
mengganggu perilaku Kelasi,akan tetapi
kawasan seluas 18 hektar. Sehingga
mengurangi keleluasaan satwaliar untuk
kepadatan populasi masih dikategorikan
beraktifitas.
sangat jarang.
Untuk
menjamin
keber-
Kepadatan
populasi
Kelasi
langsungan populasi satwa Kelasi di
dinyatakan
dalam
jumlah
individu
TWA Baning harus ada keseimbangan
persatuan
luas.
Seiring
dengan
antara
pernyataan (Heddy dan Kurniati, 1994
jumlah
pakan
dan
perkembangbiakan kelasi. Dari hasil
dikutip
pengamatan,
umumnya
kebanyakan
jenis-jenis
Muhammad,
2005)
bahwa
kepadatan
pohon yang menjadi sumber pakan
dinyatakan
kelasi berupa pohon yang sengaja
persatuan area atau volume. Nilai
ditanam maupun pohon yang tumbuh
kepadatan
setelah hutan mengalami kerusakan,
populasi
seperti jambu monyet, akasia dan karet.
(Alikodra,1990). Luas kawasan hutan
Dilihat dari jumlah vegetasi atau jenis
Wisata Baning yang menjadi habitat
tumbuhan
untuk
Kelasi berpengaruh terhadap kerapatan
perkem-
populasi Kelasi. Sehingga perkem-
bangbiakan kelasi masih perlu dilakukan
bangbiakan Kelasi di TWA Baning
penambahan jumlah populasi tumbuhan
harus
penghasil pakan, baik dari segi jumlah
pengayaan penanaman berbagai jenis
jenis maupun jumlah individu setiap
tumbuhan
jenis yang menjadi sumber pakan.
Semakin banyak sumber pakan yang
penghasil
mendukung
pakan
kelangsungan
dalam
populasi
jumlah
populasi
dalam
terus
adalah
suatu
di
besaran
unit
dorong
sumber
individu
pakan
ruang
melalui
kelasi.
Kepadatan populasi Kelasi di
tersedia, maka kemungkinan untuk
kawasan TWA masih dikategorikan
terus berkembang juga semakin besar,
jarang,
seiring dengan keseimbangan antara
karena
berdasarkan
hasil
pengamatan yang dilakukan selama
daya
penelitian
prediksi
keberadaan berbagai jenis satwa di
jumlah populasi kelasi tidak lebih dari 12
dalam kawasan itu sendiri. Seiring
ekor. Sementara luas Hutan Wisata
dengan pendapat Bismark (1984) yang
Baning seluas 213 hektar. Sehingga luas
mengatakan bahwa habitat merupakan
123
2016
berlangsung
di
dukung
kawasan
terhadap
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober
Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda)
Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang
faktor yang penting untuk kehidupan
07.30 WIB dan pada sore hari pada
satwa liar. Berkurangnya jumlah suatu
pukul 17.00 – 18.00 WIB.
populasi dapat disebabkan juga oleh
B. Saran
faktor
sumber
1. Untuk menjaga kelangsungan hidup
pakan bagi satwa untuk kelangsungan
satwa Kelasi di TWA Baning harus
hidupnya.
dilakukan
kurang
ketersediaan
pengkayaan
jenis-jenis
pohon sumber pakan satwa Kelasi.
KESIMPULAN DAN SARAN
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
A. Kesimpulan
terhadap perilaku makan dan daya
Berdasarkan hasil pengamatan,
dukung
sumber
pakan
terhadap
hidup
dan
analisis data dan pembahasan maka
kelangsungan
dapat
berkembangbiaknya satwa Kelasi di
ditarik
kesimpulan
sebagai
berikut:
1. Jenis
TWA Baning.
tumbuhan
yang
menjadi
sumber pakan kelasi di TWA Baning
adalah jenis Kepuak (Arthocarpus
elasticus), Cempedak (Arthocarpus
integer), Karet (Hevea braziliensis),
Rambutan
Hutan
ramboutan),
syzygium),
(Nephelium
Ubah
(Eugenia
Kembang
Kupu-Kupu
(Bauhinia purpurea), Akasia (Acacia
mangium),
benjamina)
Beringin
dan
Jambu
(Ficus
Monyet
(Eugenia pycnanthum).
2. Secara umum bagian tanaman yang
dimakan oleh satwa Kelasi terdiri
dari daun, bunga dan buah.
3. Waktu aktif Satwa Kelasi adalah pada
pagi hari dan sore hari menjelang
malam, pagi hari antara pukul 06.00 –
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, H.S. 1990. Dasar-dasar Pembinaan Marga Satwa. Fakultas Kehutanan. IPB.
Kartikasari, N. 2005. Dasar-dasar Tingkah Laku Satwa (Ethologi) Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Departemen Kehutanan, Bogor.
MacKinnon, K., Hatta, G., Halim H. dan Mangalik, A. 2002. The Ecology of Kalimantan,
Periplus Edition, Singapura.
PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016
124
Download