Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang STUDI JENIS TUMBUHAN PAKAN KELASI (Presbitis rubicunda) PADA KAWASAN HUTAN WISATA BANING KABUPATEN SINTANG Sri Sumarni Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang e-mail : [email protected] Abstraks: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) pada Kawasan Hutan Wisata Alam Baning Kabupaten Sintang. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan mengenai jenis tumbuhan pakan Kelasi pada Kawasan Hutan Wisata Alam Baning serta sebagai bahan acuan dalam upaya pengelolaan dan pelestarian bagi pihak pemerintah. Peneitian ini menggunakan metode jalur yang diletakkan secara acak (purposive) dan merupakan jalur yang sering dilewati oleh kelasi. Jumlah jalur yang digunakan dalam survey adalah 2 jalur dengan total panjang jalur pengamatan adalah 200 m. Adapun hasil dari penelitian ditemukan sembilan (9) jenis tumbuhan yang dimakan Kelasi yaitu: Kepuak (Artocarpus elasticus), Cempedak (Arthocarputsentiger), Karet (Hevea braziliensis), Rambutan hutan (Nephelium ramboutan), Ubah (Eugeniasyzygium), Kembang Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea), Akasia (Akasia mangium), Beringin ( Ficus benjamina) dan Jambu Monyet (Eugeniapycnanthum), selain itu populasi kelasi yang ditemukan sangat sedikit berkisar antara 11 sampai 12 ekor artinya dari luas total Kawasan Hutan Wisata Alam Baning 213 hektar hanya terdapat satu ekor kelasi per 18 hektar. Dalam pemilihan habitatnya, Kelasi melakukan seleksi terhadap daya dukung yang terdapat di lokasi tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi primata dalam memilih habitat antara lain adalah ketersediaan pakan dan kondisi vegetasi. Namun disebabkan letak Kawasan Hutan Wisata Alam Baning Kabupaten Sintang berbatsan langsung dengan pemukiman penduduk serta banyaknya aktifitas msyarakat sekitar kawasan. Oleh karena itu diperlukan upaya yang nyata dari pemerintah melalui instansi terkait dengan masyarakat untuk menjaga kelestarian fungsi kawasan dan keanekaragaman jenis tumbuhan pakan Kelasi yang dilindungi. Kata kunci : Tumbuhan Pakan Kelasi, Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang dibandingkan kawasan lain (MacKinnon PENDAHULUAN Menurut Whitmore (1986) dkk, 2002). Meskipun dengan bahwa hutan hujan tropis itu secara terbatasnya data di kebanyakan kawasan global sangat penting bagi berlimpahnya Kalimantan, setidaknya terdapat 37 jenis dan endemisme (spesies yang tidak spesies burung, 44 mamalia darat dan ada ditempat lain. Beberapa kajian lebih dari sepertiga dari perkiraan seluru global mutakhir memperkirakan hutan htumbuhansebanyak Kalimantan menyimpan lebih banyak 15,000 spesies hanya terdapat di pulau spesies ini (MacKinnon dkk, 2002). Semakin 115 2016 tumbuhan dan satwa 10,000 sampai PIPER No. 23 Volume 12 Oktober Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang banyak kawasan hutan yang rusak dan kelaparan, pengalaman belajar,umur, bahkan hilang, semakin besar pula jenis kelamin, dan kebutuhan nutrisi. ancaman bagi spesies-spesies tersebut. Primata memiliki fungsi utama sebagai Satwa dalam mencari makan penyebar biji dan menjaga tidak selalu memilih sumberdaya yang keseimbangan ekosistem (Kartikasari ketersediaannya paling tinggi. Teori ,2005). Lebih lanjut dikatakan bahwa mencari makan optimal (Putra, 2001) peran utama satwa liar primata seperti menyatakan memilih Kelasi (Presbitis rubicunda) menjadi berbagai jenis pakan yang terdistribusi penting dalam siklus ekologi sebagai dalam suatu pola tertentu di suatu habitat penyebar biji. serta bahwa dapat satwa membedakan berbagai Kelasi (Presbitis rubicunda) bagian habitat dengan produktivitas dan merupakan salah satu jenis primata yang kesesuaian pakan yang berbeda. banyak dan tersebar luas di Asia Hal ini berarti bahwa satwa dapat berhitung atau mem-pertimbangkan Tenggara namun masih kurang diketahui ekologi dan bio-loginya.Sebagian keuntungan dan kerugian dalam memilih Penelitian tentang Kelasi yang hidup suatu jenis pakan maupun suatu habitat. secara liar di alam salah satunya telah Berdasarkan asumsi dasar teori ini, satwa dilaksanakan akan memilih pakan yang member yang dilakukan pada ekosistem hutan keuntungan (energi) paling tinggi namun hujan tropis di Kalimantan Timur. Lebih dengan kerugian (waktu mencari dan lanjut penanganan pakan) paling rendah (Putra, beratkan penelitiannya pada perilaku 2001). makan dan jelajah Kelasi di ekosistem Sejumlah penelitian pada sepuluh olehKartikasari Kartikasari(2005) (2005) menitik alami yang sangat berbeda dengan di tahun terakhir mengungkapkan bahwa habitat pemilihan merupakan perilaku makan jenis primate ini tentu konsekuensi dari interaksi kompleks akan sangat berbeda pula pada ekosistem berbagai faktor eksternal dan internal yang sangat berlawanan seperti hutan (Putra, 2001). Faktor eksternal meliputi rawa gambut, Taman Wisata Alam ketersediaan pakan, resiko dimangsa, da Baning. pakan interaksi sosial (Putra, 2001), sedangkan faktor internal meliputi terganggu.Bentuk Keberadaan Kelasi adaptasi (Presbitis tingkat rubicunda) pada ekosistem hutan rawa PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016 116 Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang gambut ini cukup mengundang pengambilan data pada arah sebaliknya. pertanyaan karena selama ini penelitian Bagian tanaman pakan kelasi dapat terkait keberadaan Kelasi sebagai satwa berupa daun, buah maupun bunga serta liar yang hidup pada hutan yang terletak umbut tanaman. di tengah kota Sintang belum ada. Meski dikenal sebagai salah satu jenis primata Bahan dan Alat Penelitian paling suksesif dan adaptif namun Bahan-bahan yang digunakan keberadaanya pada ekosistem semacam dalam penelitian ini adalah Kelasi dan ini menarik perhatian tersendiri untuk semua jenis tumbuhan dan bagian dikaji lebih lanjut. tumbuhan yang dimakan dan ditemukan dalam jalur pengamatan pada lokasi penelitian. METODOLOGI PENELITIAN Alat-alat yang digunakan dalam MetodePenelitian Pengambilan data primer untuk penelitian ini adalah sebagai berikut Peta mengetahui jenis tumbuhan pakan kelasi lokasi dan peta kerja,Meteran, tali, adalah dengan metode jalur, dimana jalur Parang, Phiband, Alat-alat herbarium yang digunakan merupakan jalur lalu (alkohol 70%, isolasi, gunting, label, lintas yang kertas koran dan plastik), Kalkulator, digunakan dalam survey adalah 2 jalur Kamera, Teropong Binokuler, Alat tulis dengan total panjang jalur pengamatan menulis dan seorang Pengenal pohon adalah kelasi. 200 Jumlah m. jalur Pengamatan dan pengambilan data dilakukan terhadap semua tanaman pakan kelasi yang ditemukan saat survey. Pengambilan Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer data untuk dan data sekunder yaitu ; menemukan jenis pakan kelasi dilakukan a. Data primer diperoleh dengan cara dengan cara menyusuri jalur pengamatan melakukan pengamatan langsung di secara dengan lokasi penelitian meliputi data jenis memperhatikan setiap tanaman yang dan bagian-bagian tumbuhan yang dipakan atau bekas tanaman yang sudah dimakan. Data-data tersebut dicatat dimakan, dengan cara yang sama setiap dalam Tally Sheet. jalur 117 2016 perlahan-lahan dilakukan pengulangan PIPER No. 23 Volume 12 Oktober Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang b. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber dengan mengumpulkan data dari pihak terkait yaitu data yang ada 2. Penentuan Jalur Pengamatan Setelah kegiatan persiapan kaitannya dengan penelitian maupun selesai, selanjutnya adalah penentuan yang ada kaitannya dengan lokasi jalur pengamatan dengan starting point penelitian Keadaan terletak di jalan masuk kawasan Hutan umum lokasi penelitian meliputi : Wisata Baning. Pengamatan dilakukan Luas, administrasi, sesuai dengan daerah jelajah Kelasi di aksesibilitas, topografi, iklim dan Kawasan Hutan Wisata Baning. Jalur keadaan sosial ekonomi masyarakat. pengamatan dibuat untuk mempermudah dilaksanakan. letak batas melakukan pengamatan terhadap Pelaksanaan Penelitian berbagai jenis tumbuhan pakan kelasi, 1. Persiapan Penelitian baik yang sedang dimakan maupun Tahapan persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai bekas pakan kelasi. Jalur pengamatan terbagi pengumpulan dan pengolahan data yang menjadi dua (jalur I dan Jalur II), untuk harus segera dilakukan dengan tujuan jalur I dimulai dari jembatan/gertak untuk dan menuju arah timur yang panjang jalur ± pekerjaan. Kegiatan persiapan meliputi 800 meter, sedangkan jalur II dimulai pengumpulan alat dan bahan yang akan dari patok 11 menuju arah barat dengan digunakan serta panjang jalur pengamatan ± 1.200 meter. observasi lapangan untuk menentukan Jalur pengamatan seperti tertera pada letak petak pengamatan yang didasarkan peta berikut ini. mengefektifkan untuk waktu penelitian, pada ditemukannya lintasan jelajah Kelasi. PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016 118 Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang Peta Kerja Rencana Penelitian Kelasi Jalur II Batas Desa/Kelurahan Lintasan Jembatan Jalur Pengamatan Kelasi Jalur I Gambar 1. Jalur Pengamatan Satwa Kelasi Pengamatan dilakukan pada pagi hari mulai pukul 07.00 – 10.00 WIB dan Tempat dan Waktu Penelitian sore hari pada pukul 16.00 – 18.00 WIB. Penelitian dilakukan di Kawasan Kegiatan pengamatan dilakukan dengan Hutan Wisata Baning Kabupaten hati-hati agar Kelasi tidak merasa Sintang khususnya daerah yang menjadi terganggu. rutinitas jelajah satwa kelasi. Waktu penelitian lebih kurang 1 (satu) bulan efektif di lapangan. Analisis Data Data deskriptif, yang dianalisis secara yaitu dengan cara mendeskripsikan bagian-bagian tumbuhan yang dimakan serta mencatat jenis-jenis tumbuhan yang menjadi sumber pakan kelasi yang ditemukan di jalur pengamatan pada Kawasan Hutan Wisata Baning. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian terhadap satwa Kelasi di TWA Baning di lakukan di dua jalur pengamatan, yaitu sebelah utara dekat jalan Kelam dan sebelah selatan dekat jalan Y.C. Oevang Oeray. Pengamatan dilakukan pada pagi hari pukul 06.00 – 10.00 WIB dan pada sore hari pukul 119 2016 PIPER No. 23 Volume 12 Oktober Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang 16.00-18.00 WIB. Perjumpaan sering pasti tapi terlihat cukup banyak. Hasil ini terjadi pada pukul 06.00-07.30 WIB dan menunjukkan bahwa jumlah populasi pukul cuaca Kelasi yang kawasan tersebut mengalami mendung. Namun pada saat cuaca cerah penurunan. Kelasi merupakan salah satu perjumpaan sering terjadi antara pukul jenis satwa pemakan buah (frugivorous), 17.00-17.30 WIB. dan mempunyai kebiasaan makan yang Berdasarkan hasil pengamatan yang sangat selektif. Mereka memakan bunga, telah dilakukan, bahwa jumlah individu buah, dan daun-daun muda yang terdapat Kelasi pada tumbuhan yang ditemukan selama 16.30-17.30 ketika (Presbytis didapatkan pada rubicunda) titik yang pengamatan penelitian dilakukan. Makanan memiliki nilai yang berbedadi tiap merupakan salah satu faktor yang sangat titiknya. Data hasil penelitian populasi penting Kelasi (Presbytis rubicunda) tersebut keberlangsungan ditemukan antara 5 ekor sampai dengan perkembangan makhluk hidup. Potensi 11 secara pakan satwa tergantung pada kondisi berkelompok setiap kali pengamatan. fisik maupun biotik dari suatu habitat, Diperkirakan jumlah Kelasi yang ada di apabila suatu habitat banyak mengalami TWA gangguan ekor yang Baning hidup secara keseluruhan dalam penunjang hidup akan dan berpengaruh besar sekitar 12 ekor. Kelasi lebih banyak terhadap sumber pakan dan keadaan ditemukan pada sore hari, hal ini dapat populasi satwa. dimaklumi karena pada dasarnya satwa Kondisi habitat dikatakan baik diurnal akan aktif pada pagi dan sore apabilahabitat hari, karena pada pagi hari Kelasi ketersediaan pakan yang cukup serta beraktivitas untuk mencari makan dan di faktor-faktoryanglainnya, sore hari Kelasi pulang ke tempat pohon maupun biotikyang dapat mendukung tidurnya untuk beristirahat. Dari hasil keberlangsungan hidupnya. Di TWA wawancara dengan masyarakat selama Baning penelitian yangtelah dilakukan, populasi tumbuhan Kelasi yang ada di TWA Baning Kelasi. Bagian tumbuhan yang dimakan menurun dibandingkan jumlah pada meliputi daun, bunga, dan buah. Jenis tahun1995 tumbuhan tersebut dapat dilihat pada dan sebelumnya,namun jumlah tersebut tidak diketahui secara PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016 tersebut terdapat yang memiliki baik beberapa menjadi fisik jenis makanan Tabel berikut. 120 Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang Tabel 1. Nama tumbuhan dan bagian tumbuhan yang dimakan Kelasi di TWA Baning No Nama Lokal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Ilmiah Kepuak Cempedak Karet Rambutan Ubah Kembang Kupu-Kupu Akasia Beringin Jambu monyet Arthocarpus elasticus Arthocarpus integer Hevea braziliensis Nephelium ramboutan Eugenia syzygium Bauhinia purpurea Akasia mangium Ficus benjamina Eugenia pycnanthum Bagian Yang Dimakan Daun Bunga Buah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sumber: Hasil Pengamatan Lapangan & Wawancara, 2016 Jenis tumbuhan yang dimakan Kelasi yaitu: (Artocarpus (Nephelium ramboutan) bagian yang (Arthocarpus dimakan adalah buah matang di pohon; sentiger), Karet (Hevea braziliensis), Ubah (Eugenia syzygium) bagian yang Rambutan dimakan adalah buah matang di pohon; elasticus), Kepuak adalah bunga dan buah; Rambutan Hutan Cempedak hutan (Nephelium ramboutan), Ubah (Eugenia syzygium), Kembang Kembang (Bauhinia purpurea) bagian yang dimakan adalah purpurea), Akasia (Akasia mangium), daun muda, bunga dan buah; Akasia Beringin ( Ficus benjamina) dan Jambu (Acacia mangium) bagian yang dimakan Monyet (Eugenia pycnanthum). adalah bunga dan buah; Beringin (Ficus Kupu-Kupu Kupu-Kupu (Bauhinia benjamina) bagian yang dimakan adalah buah matang di pohon; Jambu Monyet Pembahasan Secara umum bagian tanaman yang dimakan oleh satwa Kelasi terdiri (Eugenia pycnanthum) bagian yang dimakan adalah buah matang di pohon. dari daun, bunga dan buah; Kepuak Beberapa dari jenis tumbuhan (Artocarpus elasticus) bagian yang yang dimakan, ada jenis-jenis tertentu dimakan yang sudah yang dimakan hampir semua bagian, matang; Cempedak (Artocarpus entiger) seperti jenis kembang kupu-kupu yang bagian yang dimakan adalah buah dimakan bagian daun, buah dan bunga. matang Sebagaimana adalah buah di pohon; Karet braziliensis) bagian yang 121 2016 (Hevea dimakan dinyatakan olehAnon (2001) dikutip Chandra (2006), selain PIPER No. 23 Volume 12 Oktober Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang jenis tumbuhanyang menjadi makanan pepohonan (arboreal), karena hidupnya Kelasi berupa daun, bunga, dan buah- diatas pepohonan maka keberadaan buahan, juga memakan bermacam- pohon macam makanan termasuk kulit pohon, kehidupan tunas, biji, serangga, telur burung, mempertahankan bahkan lempung(tanah liat). Ada juga sebagai penyedia pakan Kelasi harus jenis-jenis vegetasi yang hanya dimakan mempertahankan keberadaan pepohonan bagian buahnya saja, seperti buah jambu, di TWA Baning. ubah dan beringin. tidak bisa dipisahkan Kelasi. Sehingga kualitas dari untuk habitat Pohon penyusun vegetasi bagi Vegetasi yang ada di TWA kelasi berguna untuk tempat beristirahat, Baning merupakan salah satu faktor yang bersarang, bermain, sumber pakan dan penting karena merupakan komponen membesarkan dari habitat satwa Kelasi. Kondisi keturunannya. Kelasi di TWA Baning vegetasi yang ada di TWA Baning masih selalu ditemukan berada di atas pohon, ada yang berupa hutan alami, karena mulai dari pohon hutan sekunder muda tumbuhan yang sampai berupa pohon besar. Namun menjadi tempat hidup Kelasi tumbuh hampir seluruh perjumpaan, satwa kelasi secara alami dan ada yang sudah berupa berada di atas pohon yang menempati hutan tajuk lapisan kedua, bukan pada tajuk penyusun sekunder vegetasi dan tanaman budidaya.Sumber pakan Kelasi berasal dari jenis tumbuhan asli di TWA Baning serta memperbanyak paling atas. Kerapatan vegetasidi TWA dan juga beberapa jenis tumbuhan yang Baning yang ada di dalam areal sengaja di tanam seperti Kembang pergerakan Kelasi cukup rapat dan Kupu-Kupu. Secara keseluruhan yang terdiri dari berbagai macam jenis pohon ditemukan selama melakukan penelitian, yang bisa dijadikan sumber pakan bagi bahwa kelasi memakan berbagai jenis Kelasi di sana. tumbuhan berkayu dan ini mungkin (homerange) Kelasi berbentuk elips sesuai dengan tempat hidupnya yang dengan jarak jelajah ±300 m (untuk rata-rata menghabiskan bagian hutan alam yang terdeteksi, waktunya di atas pohon. Menurut sedangkan sebagian lagi terdiri dari Nainggolan (2011) Kelasi merupakan vegetasi jenis satwa liar yang hidupnya di atas dikarenakan luas TWA Baning yang PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016 122 setiap hari sekunder Pergerakan harian muda), hal ini Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang tidak terlalu luas serta perilaku manusia kawasan berbanding populasi adalah yang walaupun tidak secara langsung 1:18, atau setiap satu ekor menempati mengganggu perilaku Kelasi,akan tetapi kawasan seluas 18 hektar. Sehingga mengurangi keleluasaan satwaliar untuk kepadatan populasi masih dikategorikan beraktifitas. sangat jarang. Untuk menjamin keber- Kepadatan populasi Kelasi langsungan populasi satwa Kelasi di dinyatakan dalam jumlah individu TWA Baning harus ada keseimbangan persatuan luas. Seiring dengan antara pernyataan (Heddy dan Kurniati, 1994 jumlah pakan dan perkembangbiakan kelasi. Dari hasil dikutip pengamatan, umumnya kebanyakan jenis-jenis Muhammad, 2005) bahwa kepadatan pohon yang menjadi sumber pakan dinyatakan kelasi berupa pohon yang sengaja persatuan area atau volume. Nilai ditanam maupun pohon yang tumbuh kepadatan setelah hutan mengalami kerusakan, populasi seperti jambu monyet, akasia dan karet. (Alikodra,1990). Luas kawasan hutan Dilihat dari jumlah vegetasi atau jenis Wisata Baning yang menjadi habitat tumbuhan untuk Kelasi berpengaruh terhadap kerapatan perkem- populasi Kelasi. Sehingga perkem- bangbiakan kelasi masih perlu dilakukan bangbiakan Kelasi di TWA Baning penambahan jumlah populasi tumbuhan harus penghasil pakan, baik dari segi jumlah pengayaan penanaman berbagai jenis jenis maupun jumlah individu setiap tumbuhan jenis yang menjadi sumber pakan. Semakin banyak sumber pakan yang penghasil mendukung pakan kelangsungan dalam populasi jumlah populasi dalam terus adalah suatu di besaran unit dorong sumber individu pakan ruang melalui kelasi. Kepadatan populasi Kelasi di tersedia, maka kemungkinan untuk kawasan TWA masih dikategorikan terus berkembang juga semakin besar, jarang, seiring dengan keseimbangan antara karena berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama daya penelitian prediksi keberadaan berbagai jenis satwa di jumlah populasi kelasi tidak lebih dari 12 dalam kawasan itu sendiri. Seiring ekor. Sementara luas Hutan Wisata dengan pendapat Bismark (1984) yang Baning seluas 213 hektar. Sehingga luas mengatakan bahwa habitat merupakan 123 2016 berlangsung di dukung kawasan terhadap PIPER No. 23 Volume 12 Oktober Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang faktor yang penting untuk kehidupan 07.30 WIB dan pada sore hari pada satwa liar. Berkurangnya jumlah suatu pukul 17.00 – 18.00 WIB. populasi dapat disebabkan juga oleh B. Saran faktor sumber 1. Untuk menjaga kelangsungan hidup pakan bagi satwa untuk kelangsungan satwa Kelasi di TWA Baning harus hidupnya. dilakukan kurang ketersediaan pengkayaan jenis-jenis pohon sumber pakan satwa Kelasi. KESIMPULAN DAN SARAN 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut A. Kesimpulan terhadap perilaku makan dan daya Berdasarkan hasil pengamatan, dukung sumber pakan terhadap hidup dan analisis data dan pembahasan maka kelangsungan dapat berkembangbiaknya satwa Kelasi di ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Jenis TWA Baning. tumbuhan yang menjadi sumber pakan kelasi di TWA Baning adalah jenis Kepuak (Arthocarpus elasticus), Cempedak (Arthocarpus integer), Karet (Hevea braziliensis), Rambutan Hutan ramboutan), syzygium), (Nephelium Ubah (Eugenia Kembang Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea), Akasia (Acacia mangium), benjamina) Beringin dan Jambu (Ficus Monyet (Eugenia pycnanthum). 2. Secara umum bagian tanaman yang dimakan oleh satwa Kelasi terdiri dari daun, bunga dan buah. 3. Waktu aktif Satwa Kelasi adalah pada pagi hari dan sore hari menjelang malam, pagi hari antara pukul 06.00 – DAFTAR PUSTAKA Alikodra, H.S. 1990. Dasar-dasar Pembinaan Marga Satwa. Fakultas Kehutanan. IPB. Kartikasari, N. 2005. Dasar-dasar Tingkah Laku Satwa (Ethologi) Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Departemen Kehutanan, Bogor. MacKinnon, K., Hatta, G., Halim H. dan Mangalik, A. 2002. The Ecology of Kalimantan, Periplus Edition, Singapura. PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016 124