SISTEM OTOT ayam

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Miologi (myology) adalah suatu ilmupengetahuan tentang otot. yang dapat diartikan
adalah sebagai berikut, Myo adalah Muscle atau otot sedangkan Logy adalah Ilmu pengetahuan.
Sehingga alat gerak (locomotor apparetus) di dalam tubuh dapat dapat di kelompokan sebagai
berikut :
1. Alat gerak yang bersifat Pasif (digerakan) yang artinya dapat di gereakan oleh faktor lain.
Alat gerak yang bersipat pasif ini boleh kita jumpai pada Jaringan Tulang, Jaringan
Rawan dan Jaringan Ikat. Jaringan tersebut sering kita katakan sebagai jaringan
penyokong atau jaringan penunjang
2. Alat gerak yang bersifat aktif (yang menggerakan) yang artinya dapat menggerakan
jaringan yang lain/yang bersifat pasif dapat kita sebut juga jaringan ini adalah jaringan
Otot dan jaringan Syaraf
Ada tiga tipe musculus, yaitu (1) otot skelet atau otot volunter, terdapat pada
extremitas, dinding badan, (2) otot polos atau otot visceral (= otot involunter), terdapat pada
dinding gaster, intestinum, dinding arteri, dan (3) otot jantung, terdapat pada cor. Secara
fungsional otot skelet berada di bawah pengaruh kehendak, dapat dikendalikan ; otot polos dan
otot jantung bekerja secara otonom.
Mengenai otot pada unggas, sebelumnya unggas juga termasuk ke dalam hewan
vertebrata (bertulang belakang). Sehingga susunan otot pada unggas hampir sama dengan hewan
vertebrata lainnya dalm hal fungsi dan letaknya sama.
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 STRUKTUR OTOT
Secara mikroskopis otot skelet kelihatan bercorak, disebut otot bercorak atau otot
seran lintang. Otot skelet terdiri dari sejumlah myofibril, yang merupakan sel otot berbentuk
memanjang dengan beberapa nuclei. Protoplasma sel otot disebut sarcoplasma, dan sarcoplasma
dibungkus oleh sarcolemma.
Ujung-ujung otot mengadakan perlekatan pada tulang, fascia dan sesama otot lainnya
(otot mimik). Ujung otot yang melekat pada tulang terdiri atas jaringan ikat padat, berbentuk
bulat, dinamakan tendo, atau berbentuk lembaran, disebut aponeurose. Perlekatan otot di abgian
proximal disebut origo (= punctum fixum) dan perlekatan di bagian distal disebut insertio (=
punctum mobile). Bagian otot yang berada di bagian kedua ujungnya disebut venter, dan ujungujung otot dinamakan caput dan cauda.
Myofibril mempunyai sifat kontraktil, vascular, tahan terhadap infeksi, tidak tahan
terhadap tekanan dan gesekan. Sebaliknya tendo tidak kontraktil, non vascular, tahan terhadap
tekanan dan gesekan. Pada tempat-tempat di mana tendo bergesekan dengan tulang, maka tendo
dilindungi oleh bursa mucosa dan synovial sheath.
1. Bursa Mucosa berbentuk kantong, berisi sedikit cairan, berfungsi sebagai bantal untuk
tendo. Bursa Mucosa diklasifikasikan menjadi bursa mucosa subtendinosa, articularis
dan subcutanea.
2|Page
 Bursa mucosa subtendinosa melindungi tendo terhadap gesekan pada tulang,
cartilago, ligamentum atau tendo lainnya ( banyak terdapat pada extremitas).
 Bursa mucosa articularis merupakan bagian dari suatu cavum articulare, seperti
yang terdapat di antara dens epistrophei dan ligamentum atlantis, juga terdapat
pada articulatio metacarpophalangealis.
 Bursa mucosa subcutanea terdapat pada (a) bagian konveks dari suatu articulus di
mana keadaan fleksi bagian tersebut
dorsalis
dapat bebas bergerak, misalnya di
olecranon (bursa olecranon), di ventralis articulatio genu (bursa
prepatellaris), dan (b) di atas tonjolan tulang dan ligamentum, misalnya pada
acromion, ligamentum patellae, tuberositas tibiae dan insertio tendo calcanea.
Synovial sheath adalah suatu kantong berbentuk tubulus yang membungkus tendo,
terdiri dari dua buah tubulus, satu berada di sebelah profunda dan yang lain disebelah
superficialis. Tabung yang superficialis (tabung parietalis) terpisah oleh suatu celah dari tabung
profunda (tabung viscelaris) yang melekat langsung pada tendo. Celah synovialis ,e,beri peluang
kepada tendo untuk bergerak dengan bebas. Peralihan tabung parietalis menjadi tabung visceralis
disebut mesotendon, yang dilalui oleh pembuluh darah. Synovial sheath hanya terdapat pada
tendo yang mengalami gesekan atau tekanan pada dua permukaan atau lebih, misalnya pada
manus dan pedis. Celah synovialis berisi cairan synovial, yang serupa dengan cairan yang
terdapat dalam bursa mucosa.
Fascia adalah lembaran jaringan ikat yang membungkus dan berada di sebelah profunda
kulit. Terdiri dari fascia superficialis dan fascia profunda.
1. Fascia superficialis (= fascia subcutanea, tela subcutanea) terletak di sebelah profunda
cutis, terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan superficialis, disebut panniculus adiposus,
3|Page
yang mengandung timbunan lemak. Panniculus adiposus bisa menebal sampai beberapa
sentimeter, tetapi bisa juga tidak ada lemak sama sekali. Lapisan profunda tipis, tidak
mengandung lemak, banyak mengandung jaringan elastik. Kedua lapisan tersebut
melekat satu sama lain, tetapi di bagian inferior dinding cavum abdominis dapat
dipisahkan. Diu antara kedua lapisan tersebut terdapat arteri, vena, nervus, ductus
lynphaticus, glandula mammae, sebagian otot mimik, platysma myoides. Di daerah
dorsum manus fascia superficialis mudah dipisahkan (diangkat) dari fascia profunda.
2. Fascia profunda membungkus otot dan struktur-struktur yang terkait, selain itu fascia
profunda membentuk septum intermusculare yang memisahkan kelompok-kelompok
otot, seperti kelompok otot extensor dan otot flexor pada extremitas suyperior. Salah
satu fungsi fascia adalah membantu kelancaran circulasi darah. Arsitektur otot atau letak
myofibril bisa berbentuk : (1) paralel, (2) oblique atau pennatus dan (3) radial (= fan,
kipas).
Secara fungsional myofibril yang terletak oblique mempunyai kekuatan (mengangkat)
yang lebih besar daripada yang berbentuk paralel.
1. Myofibril yang paralel, terletak paralel dengan axis memanjang dari otot, dari origo
sampai insertio, misalnya
m.sternocleidomastoideus,
mm.rhomboidei, m.rectus
abdominis, n.gluteus maximus, m.sartorius. Pada kelompok ini termasuk otot yang
berbentuk fusiformis, seperti m,biceps brachii, m.semitendinosus. m.flexor carpi
radialis.
2. Myofibril berbentuk pennatus , seperti bulu ayam, dibagi menjadi (a) unipennatus,
origonya sempit atau berbentuk garis, misalnya m.extensor digitorum longus,
m.peroneus tertius, (b) bipennatus, mempunyai origo pada tempat (facies) yang luas,
4|Page
misalnya m.peroneus longus, m.flexor hallucis longus, dan (c) multipennatus,
mempunyai
sekat-sekat
dari
origo
sampai
insertio,
misalnya
m.deltoideus,
m.subscapularis.
3. Myofibril berbentuk radial (segitiga, kipas), berorigo pada tempat yang lebar dan
insertio pada tempat yang sempit (apex), misalnya m.pectoralis minor, m.adductor
longus, m.temporalis, m.gluteus medius.
2.2 TIPE OTOT AYAM
Jaringan otot merupakan bagian yang penting yang menyusun bererapa organ pada
tubuh unggas. Jaringan otot ayam merupakan satu kesatuan kelompok organ yang bertindak
selaku anggota gerak. Otot adalah jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai fungsi
utama sebagai penggerak. Ciri suatu otot mempunyai hubungan yang erat dengan fungsinya.
Karena fungsinya, maka jumlah jaringan ikat berbeda diantara otot. Jaringan ikat ini
berhubungan dengan kealotan daging. Otot-otot yang berasosiasi dengan tulang yaitu otot-otot
yang berhubungan dengan tulang, sering disebut otot skeletal (Soeparno, 1994).
Secara garis besar ada tiga tipe otot, yaitu: otot polos, otot jantung dan otot skeletal
(Nesheim et al., 1979).
5|Page
Tipe-tipe otot polos tersebut dapat dilihat pada gambar 5.
Keterangan: A. Otot skeletal potongan membujur, B. Otot skeletal potongan melintang, C.
Otot polos potongan membujur, D.
Otot polos potongan melintang, E. Otot jantung
(Radiopoetra, 1991).
Secara umum ketiga tipe otot tersebut dapat dijelaskan pada alinea berikut ini:
1. Otot Polos
Otot polos merupakan otot yang menyusun pada saluran pembuluh darah, usus,
saluran pencernaan dan beberapa organ yang dikontrol dibawah sadar (Nesheim et al.,
1979). Otot polos tersusun dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus dengan masingmasing satu nukleus yang terletak ditengah, berbentuk oval dan mempunyai fibril-fibril
yang homogen. Sel-sel tersebut tersusun dalam lapisan-lapisan yang diikat dengan
jaringan pengikat fibrosa (Radiopoetra, 1991).
2. Otot Jantung
Otot jantung merupakan otot penyusun pada organ jantung (Nesheim et al.,
1979). Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot skeletal, hanya serabutserabutnya bercabang dan saling beranyaman atau dengan kata lain otot jantung adalah
otot skeletal yang bekerja tanpa sadar atau involunter (Radiopoetra, 1991).
6|Page
3. Otot Skeletal
Otot skeletal bekerja dengan sadar dan menyusun sebagian besar pada karkas
ayam. Otot dada (breast), otot gending (thigh), dan otot paha (leg) merupakan otot
skeletal yang penting yang menyusun tubuh ayam. Otot dada merupakan bagian yang
paling besar menyusun pada karkas ayam karena dibutuhkan untuk terbang, misalnya
pada bangsa ayam liar. (Nesheim et al., 1979). Otot ini telah dikembangkan secara
genetis oleh para ahli pemuliaan spesies-spesies domestik. Otot skeletal juga disebut
otot lurik atau otot serat lintang. Fibril-fibrilnya tampak mempunyai jalur-jalur
melintang gelap dan terang yang berselang-seling, karena fisiknya berbeda. Sel-selnya
berbentuk silindris dengan diameter sekitar 50 U dan panjang sekitar 2,5 cm atau lebih.
Sel-sel otot lurik biasanya mempunyai banyak nukleus. Otot lurik pada ayam biasanya
berkelompok dan diikat dengan jaringan pengikat, membentuk bundel otot atau
muskulus yang mempunyai bermacam-macam bentuk. Selubung tersebut terikat pada
periosteum tulang atau saling bergabung membentuk tendo yang mengikat bundel otot
tersebut pada skeleton. Sel otot tersebut berkonstraksi bersama-sama sehingga otot
tampak menggembung dan memendek. Otot skeletal biasanya berkonstraksi cepat dan
mempunyai periode istirahat berkali-kali (Radiopoetra, 1991).
Ayam memiliki otot merah dan putih, yang dapat disamakan dengan daging gelap dan
terang. Perbedaan ini disebabkan kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah
pigmen merah yang membawa oksigen pada otot ayam (Blakely and Bade, 1991). Secara garis
besar bagian-bagian dari otot pada tubuh unggas dapat dilihat pada gambar 6a dan 6b.
7|Page
Keterangan: Sartorius (S), gracilis (G), Vastus, lateralis (VL), Rectus femoris (RF), Vastus
intermedius (VI), Vastus medialis (VM), pectinus (P), Biceps femoris (BF), Semitendinosus
(ST), Se mimembranosus (SM), adductor (A)
2.3 OTOT BADAN
Pada umumnya setiap otot badan mempunyai 2 ujung yang masing-masing dinamakan
Kepala (Caput) dan Ekor (Cauda), sedang bagian yang tengah-tengah disebut dengan Empal
(Venter). Selain itu otot juga mempunyai bagian-bagian yaitu :
1. Venter ( Empal )
Mula-mula terlihat serabut otot berkelompok menjadi satu bekas yang dilapisi oleh
jaringan ikat yang tipis. Jaringan ikat untuk satu bekas ini dinamakan Perimysium Internum atau
Perimysium tingkat I. Selanjutnya beberapa bekas menjadi satu rombongan yang dselubungi oleh
jaringan ikat lagi yang dinamakan Perimysium tingkat II. Begitu seterusnya, tingkat III, IV,dst,
sehingga merupakan suatu empal dengan dilapisi jaringan ikat. Jaringan ikat paling luar disebut :
Perimysium Externum atau Fascie/Musulus (otot).
8|Page
Jaringan ikat yang membungkus myobril berfungsi untuk mengikat myofibril, tempat
pembuluh-pembuluh darah, tempat pembuluh-pembuluh syaraf, tempat pembuluh-pembuluh
lympha. Disamping itu perimysium juga sebagai simpanan energi dan didalamnya terdapat zat
collagen dan elastis.
2. Tendo (Urat)
Otot tidak langsung melekat pada tulang, tapi pada kedua ujungnya ada tendo (urat)
sebagai perantaranya). Tendo ini merupakan jaringan ikat yang kuat sekali, lebih kuat dari otot
itu sendiri, warnanya putih seperti perak. Tendo-tendo inilah yang yang melekat pada tulang,
tonjolan tulang dan garis-garis pada tulang. Cara melekat pada tulang kuat sekali, sehingga bila
otot mengkerut terlalu kuat, bukan tendonya yang terlepas dari tulang tetapi ototnya yang sobek
atau tulangnya yang pecah/patah.
Ada 2 cara melekat tendo terhadap tulang yaitu dengan perantara Periost (tonjolan
tulang) dan langsung beralih dari jaringan tendo ke jaringan tulang. Tendo dibedakan atas 2
macam yaitu :
a. Origo : yaitu tendo yang melekat pada bagian rangka yang tetap (tidak banyak bergerak)
b. Insertio : yaitu tendo yang melekat pada bagian rangka yang banyak bergerak. Tetapi
dapat juga origonya banyak bergerak, kalau insertionya di fixer.
Menurut hubungan antara serabut-serabut otot dan tendo-tendo, dapat dibedakan
berbagai jenis otot yaitu :
a. Menurut bentuknya :

Otot berbentuk kumparan

Otot berbentuk kipas

Otot berbentuk pipih (ada yang panjang dan pendek)
9|Page
b. Menurut jalannya serabut otot :

Otot berserabut sejajar, misalnya m.Sartorius (otot penjahit) dan m. Rhombiodeus
(otot belah ketupat).

Otot berserabut seperti kipas
Pada otot ini origonya terdapat pada tempat yang lebar dan insertionya pada tempat
yang sempit, contohnya seperti m. Latissimus Dorsi (otot punggung lebar), m. Gluteus Medius
(otot pantat) dan otot berserabut melingkar. Otot ini terdapat dimana ada lubang-lubang di dalam
tubuh, misalnya : m. Orbicularis oris (otot lingkar mulut) dan m. Orbicularis oculi (otot lingkar
mata).
 Otot berserabut seperti bulu ayam.
Serabut-serabut pada otot ini berjalan serong, menancap ke dalam tendonya. Jenis-jenis
otot ini adalah sebagai berikut :
a. Otot Fusiform
10 | P a g e
Mempunyai serabut-serabut otot yang panjang dan menghasilkan pergerakan
yang luas tetapi tidak kuat. Tendonya relatif pendek.
b. Otot Unipenatus
Mempunyai tendo yang panjang walaupun serabut-serabut otot yang melekat
pada tendo itu pendek. Hal ini menjamin bahwa potongan melintang fisiologisnya
relative besar dan akibatnya otot ini lebih kuat.
c. Otot Bipenatus
Mempunyai struktur sama seperti otot Unipenatus, akan tetapi serabut-serabut
ototnya melekat pada kedua sisi tendo.
d. Otot Biceps Brachii dan Musculus Triceps Bracii
Otot dengan berkepala dua, otot berkepala tiga dan otot berkepala empat,
dimana masing-masing kepala bersatu menjadi satu venter (perut) dan berakhir pada
tendo yang sama.
e. Otot Multi Planus
Bila otot hanya mempunyai satu kepala tetapi mempunyai satu tendo perantara
atau lebih, hingga otot mempunyai dua atau tiga venter. Salah satu otot seperti ini
dengan dua venter mempunyai segmen otot berurutan yang hampir identik besarnya.
f. Otot Planus
Otot dengan tendo yang lebar dan tipis atau aponeurosis. Otot - otot dapat
terbentang melalui satu sendi atau lebih dan dinamakan otot Uniaticuler, Biartikuler
atau Multiartikuler. Otot- otot ini menghasilkan pergerakan yang berbeda dan pada
beberapa kasus malahan menimbulkan gerakan yang berlawanan pada berbagai
sendi. Contoh otot-otot interossei pada tangan yang melakukan fleksio sendi
11 | P a g e
proksimal tetapi ekstensio sendi tengah dan terminal jari-jari. Otot - otot yang
bekerjasama untuk menimbulkan suatu pergerakan dinamakan Sinergist dan otot otot yang menimbulkan pergerakan yang berlawanan dinamakan Antagonist.
Gabungan Sinergist dan Antagonist dapat merubah berbagai pergerakan. Pada fleksio
pergelangan tangan misalnya, beberapa otot adalah synergist, tetapi pada abduksio
radialis menjadi antagonis.
2.4 MACAM-MACAM OTOT AYAM
Gambar 6b. Bagian-bagian otot tubuh ayam (Soeparno, 1992)
12 | P a g e
Ayam mempunyai dua jenis/macam otot, yaitu otot merah (red muscle) dan otot putih
(white muscle) yang dapat disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan ini disebabkan
kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen merah yang membawa
oksigen pada otot ayam (Blakely and Bade, 1991). Pada otot merah mengandung mioglobin yang
berfungsi sebagai pengikat besi dan pembawa komponen oksigen, tetapi otot putih tidak.
Mioglobin sama seperti hemoglobin pada manusia, sebagai pigmen warna merah pembawa
oksigen pada darah (Nesheim et al., 1979).
Pada otot merah kandungan lemak lebih banyak dan protein lebih sedikit dibanding otot
putih (Nuhriawangsa, 1994). Begitu juga mioglobin lebih banyak dibanding otot putih. Aktivitas
dari otot juga mempengaruhi warna dari otot, pada otot paha mempunyai warna lebih gelap
dibanding otot dada, karena pada paha lebih banyak mempunyai cekaman untuk berdiri dan
menyangga tubuh dibanding pada dada. Selain itu bangsa ayam juga mempengaruhi struktur
otot, pada ayam pedaging otot lebih terang warnanya dan lebih besar diameternya dibanding
ayam petelur (North, 1978).
Sesaat setelah penyembelihan otot akan berubah menjadi daging dan mengalami proses
patologis yang dinamakan rigor mortis atau kaku bangkai. Otot berubah menjadi kaku karena
kenaikkan tegangan otot sehingga kehilangan elastisitas. Kaku bangkai dimulai dari tubuh bagian
depan melanjut ke belakang dan biasanya hilang dengan urutan yang sama (Akoso, 1993)
2.5 MACAM-MACAM SUSUNAN OTOT RANGKA
Otot rangka dibagi menjadi : otot badan/togok, otot anggota gerak, dan otot kepala.
Otot badan/togok terdiri dari :
1. Otot Punggung
13 | P a g e
Terletak di belakang tulang belakang sebelah kanan dan kiri yang disebut luhur.
Urat-urat otot punggung ini melekat pada taju-taju duri dan taju-taju sayap. Otot
punggung sangat penting pada gerak-gerik tulang belakang,sehingga dapat :
a. menekuk ke belakang (retroflexi)
b. menekuk ke muka (anteflexi)
c. menekuk ke samping (lateroflexi)
d. memutar ke kanan (endorotasi)
e. memutar ke kiri (exorotasi)
2. Otot Perut
Dinding otot perut muka dibentuk oleh otot perut lurus (m. rectus abdominus)
yang menghubungkan tulang dada dengan tulang kemaluan, sedang disisi otot perut lurus
terdapat otot perut lebar yang terdiri dari :
a. otot perut serong luar (m. obligus abdominus externum)
b. otot perut serong dalam (m. obligus abdominus internum)
c. otot perut melintang
Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada sehingga merupakan
sebuah penutup rongga perut yang dapat bergerak. Penutup ini dapat bergerak mengikuti
besar kecilnya rongga perut (isi lambung, isi usus, isi kandungan, isi kantong kemih).
Otot perut melekat pada rangka dada, sehingga dapat mempengaruhi gerakan dinding
rongga dada yang sangat penting artinya pada gerakan pernafasan. Otot perut secara tidak
langsung dapat pula mempengaruhi sikap tulang belakang.
3. Otot Dada
Otot ini mengisi sela antara iga dalam dan luar. Otot dada ada 2 macam yaitu :
14 | P a g e
1. Otot antar tulang iga (m. intercostales) yang terdiri dari :
a. Otot antar tulang iga luar (m. intercostales externum)
b. Otot antar tulang iga dalam (m. intercostae internum)
2. Otot pengangkat iga (m. levetor costae)
Otot tersebut mempengaruhi gerak – gerik rangka dada, sekaligus merakit rangka
dada. Kerja otot – otot dada ini penting artinya pada gerakan pernafasan ekspirasi oleh
otot antar iga luar dan mengangkat iga serta pernafasan inspirasi oleh otot antar iga
dalam.
4. Otot Leher
Otot leher muka terdiri dari :
a. Otot Platisma (m. Platysma)
b. Otot tulang dada selangka putih tulang (m. sternoeleido mastoideus)
Otot ini melekat pada pinggir atas tulang dada dan tulang lidah serta pangkat
tengkorak. Otot ini penting artinya untuk gerakan kepala, leher, dan untuk perputaran
pangkal tenggorokan dan tulang lidah dalam peristiwa menelan. Otot leher yang lain
terletak dibelakang sisi kanan kiri leher. Otot – otot leher ini penting pada gerakan leher
dan rangka tenggorokan pada sendi atlas kepala belakang, sehingga kepala dapat bergerak
sebagai berikut :
1. mengangguk (antefleksi)
2. menengadah (retrofleksi)
3. menoleh ke kanan dan ke kiri (endorotasio dan eksorotasio)
4. menggeleng (lateroflaksi)
15 | P a g e
2.6 PEROTOTAN AYAM
Otot-otot ayam yang diamati meliputi otot-otot cervical, pectoralis superficialis,
pectoralis profundus, bisep brachii, trisep brachii, flexor carpii radialis, extensor carpii radialis,
obliqus abdominis externus, supra coracoideus, gluteus medius, gastronemius, gluteus
supraisialis, tibia cranialis, tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor.
Menurut (Akoso, 1993), ayam memiliki otot merah dan otot putih karena perbedaan zat
warna merah (mioglobin), yang membawa oksigen kedalam otot. Kekuatan gerak utama dari
sayap selama terbang diatur oleh otot pectoralis besar yang terletak didaerah dada. Sayap
dinaikkan oleh otot supracoracoid. Otot supracoracoid dapat menyebabkan perpindahan secara
berlawanan meskipun berbatasan dan paralel dengan pectoralis. Hal ini dikarenakan tendonya
disisipkan kedalam sisi berlawanan dari humerus pada tendon pectoralis (Swatland, 1984).
Otot pectoralis pada unggas adalah otot terbesar dari tubuh kira-kira 8% dari berat
tubuh. Otot kecil yang terletak pada sayap mengontrol permukaan dan derajat perputaran sayap
selama terbang (Swatland, 1984).
16 | P a g e
Musculus pectroralis major berfungsi untuk menutup sayap, berorigo pada carniasterni
dan berinsertio pada faciesventralishumeri. Musculus pectoralis minor baru tampak bila
musculus pectoralis major diangkat. Musculus ini berorigo pada carniasterni, kemudianmasuk
kedalam foramen triosseum yang berinsertio pada faclesdorsalishumeri. Fungsinya adalah untuk
menurunkan sayap (Radiopoetra, 1991).
2.7 KONTRAKSI OTOT
Unit struktural otot adalah myofibril. Unit fungsional otot adalah suatu motor unit, yang
terdiri dari sebuah sel saraf motoris pada cornu anterior medulla spinalis dan semua myofibril
(100 atau lebih) yang dipersarafi oleh serabut-serabut saraf motoris dari sel saraf tersebut.
Stimulus dari satu sel saraf motoris akan mengaktifkan semua myofibril yang dipersarafinya.
Gerakan dapat terjadi apabila sejumlah motot unit diaktifkan. Kontraksi (gesekan) otot
ditentukan oleh jumlah myofibril yang diaktifkan. Apabila dua buah otot mempunyai ukuran
yang sama (penampang anatomi, penampang transversal melalui otot), maka otot dengan
myofibril yang lebih banyak mempunyai kekuatan yanglebih besar (penampamg fisiologi,
penampang melalui myofibril). Contoh m.rectus femoris mempunyai penampang anatomi yang
sama dengan penampang fisiologi. Atas dasar ketentuan tersebut maka otot dengan myofibril
berbentuk oblique mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada otot dengan myofibril yang
paralel.
Ada 3 bentuk konstraksi otot : (1) konsektrik, myofibril menjadi lebih pendek sampai
1/3 – 1/2 dari panjang semula dan diameter otot menjadi lebih besar, misalnya kontraksi
m.biceps brachii, (2) eksentrik, myofibril menjadi bertambah panjang dan (3) statis, myofibril
17 | P a g e
tidak berubah dalam ukuran, misalnya lengan menahan suatu benda yang berat atau mendorong
suatu benda yang besar dan berat.
Otot yang berkontraksi menimbulkan perubahan-perubahan elektris, struktur, kimiawi
dan temperatur (proses metabolisme otot).Kontraksi “ all or one “ adalah kontraksi maximal
dari myofibril terhadap suatu stimulus motoris, artinya walaupun stimulus datambah myofibril
tidak bisa berkontraksi lagi. Suatu gerakan yang dikehendaki dapat dihasilkan oleh kontraksi
beberapa otot dan sebaliknya suatu otot dapat berperan pada beberapa gereakan.
Untuk menghasilkan suatu gerakan yang diinginkan, maka ada otot yang berperan
sebagai :
1. Prime mover, yang menjadi penggerak utama untuk menghasilkan gerakan yang
diinginkan, misalnya flexi jari-jari tangan; gaya berat dapt juga menjadi
primemmover, yaitu manakala seseorang mengangkat suatu benda dan meletakkannya
di meja.
2. Antagonis, peranan otot yang berlawanan dengan prime mover, misalnya m.triceps
brachii yang berperan sebagai antagonis terhadap gerakan flexi dari articulatio cubiti,
sedangkan m.triceps brachii sendiri adalah prime mover untuk gerakan extensi
articulatio cubiti; gaya gravitasi dapat juga berperan sebagai antagonis, yaitu ketika
dilakukan gerakan flexi apada articulatio cubiti dari Posisi Anatomi. Pada peran
antagonis myofibril dapat menjadi bertambah panjang atau berada pada keadaan relaks
dan berfungsi mengontrol dan menghasilkan gerakan (gerakan menjadi lebih tepat),
(3) fiksator, menfiksasi persendian lainnya agar supaya hanya gerakan yang diinginkan
yang terjadi, terutama memfiksasi persendian yang berada di bagian proximal, maka
articulatio humeri tidak mengalami perubahan posisi, (4) synergis, adalah bagian dari
18 | P a g e
fiksator, misalnya otot prime mover melewati dua atau tiga persendian dan gerakan
yang dikehendaki adalah pada persendian yang distal, mka persendian di bagian
proximal difiksasi, contohnya fleksii jari-jari tangan yang tidak disertai fleksi
pergelangan tangan.
BAB III
PENUTUP
19 | P a g e
3.1 Kesimpulan
Miologi (myology) adalah suatu ilmupengetahuan tentang otot. yang dapat
diartikan adalah sebagai berikut, Myo adalah Muscle atau otot sedangkan Logy adalah
Ilmu pengetahuan. Secara garis besar ada tiga tipe otot, yaitu: otot polos, otot jantung dan
otot skeletal. Otot polos merupakan otot yang menyusun pada saluran pembuluh darah,
usus, saluran pencernaan dan beberapa organ yang dikontrol dibawah sadar. Otot jantung
merupakan otot penyusun pada organ jantung. Sedangkan, Otot skeletal bekerja dengan
sadar dan menyusun sebagian besar pada karkas ayam. Otot dada (breast), otot gending
(thigh), dan otot paha (leg) merupakan otot skeletal yang penting yang menyusun tubuh
ayam.
Otot-otot ayam yang diamati meliputi otot-otot cervical, pectoralis superficialis,
pectoralis profundus, bisep brachii, trisep brachii, flexor carpii radialis, extensor carpii
radialis, obliqus abdominis externus, supra coracoideus, gluteus medius, gastronemius,
gluteus supraisialis, tibia cranialis, tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor. Ayam
memiliki otot merah dan otot putih karena perbedaan zat warna merah (mioglobin), yang
membawa oksigen kedalam otot. Kekuatan gerak utama dari sayap selama terbang diatur
oleh otot pectoralis besar yang terletak didaerah dada.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
20 | P a g e
Anonimus1,2011.IlmuTernak20% Unggas Otot. http://pertanian.uns.ac.id/~adimagna/IlmuTernak-%20-Unggas-Otot.htm diakses pada tanggal 23 Maret 2012 pukul
14:34
Anonimus2,2010.
Laporan
Praktikum
Biologi
Dasar.
http://daniwara.wordpress.com/laporan-praktikum/laporan-praktikumbiologi-dasar. diakses pada tanggal 16 Mareet 2012 pukul 18:51
Anonimus3,2010. Bahan Ajar Anatomi 2. http://stkip.wordpress.com/bahan-ajar-anatomi-2.
diakses pada tanggal 18 Maret 2012 pukul 19:14
Kuehnel,Wolfgang M.D.,2003.Color Atlas of Cytologi, Histology and Microscopic
Anatomy. Thieme Stuttgart, New York
Zhernia, 2010. Miologi. http://zhernia.wordpress.com/2010/03/31/miologi. diakses pada
tanggal 23 Maret 2012 pukul 22:23
21 | P a g e
Download
Study collections