Ukuran Kelembapan Dan Efek Uap Air Terhadap Suhu Udara Kelembaban udara adalah jumlah uap air di udara (atmosfer) atau konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh. Ukuran Kelembaban : • Kelembaban absolute (ha) mendefinisikan massa dari uap air pada volume tertentu campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3). ( massa uap air/volume udara) • Kelembaban spesifik (hs) : Perbandingan antara massa uap air (mv) dengan massa udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv) q = m/(md + mv) (massa uap air/massa udara) • Kelembaban nisbi atau relatif, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang benar-benar terdapat dalam udara dengan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada suhu yang sama. Kelembapan ini dinyatakan dalam persen (%). • Kerapatan Uap Air yaitu massa uap air per satuan volume udara yang mengandung uap air tersebut. (kelembaban mutlak) ρv = mv /V Ρv = kerapatan uap air (kg m-3) Mv= massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V V = volume udara (m3) • Tekanan Uap Air Hukum Gas Ideal : ea = n R T/V ea = Tekanan uap air (mb) R = Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1) T = suhu mutlak (K) V = volume udara (m3) Efek Uap Air Pada Suhu Udara • Uap air dikenal sebagai gas rumah kaca yang paling melimpah di bumi. Potensi peningkatan suhu bumi lebih besar disebabkan oleh uap air di atmosfer ketimbang efek karbon dioksida yang selama ini ramai diperbincangkan. • Suhu udara dipengaruhi penyinaran matahari. Suhu mempengaruhi tingkat penguapan. Semakin rendah suhu, maka kemampuan menahan uap air juga menurun sehingga udara menjadi jenuh air sehingga timbulah kabut, awan dan hujan. • Berdasarkan komposisi penyusun atmosfer, karbon dioksida hanya menyumbang 1 dari 4000 molekul udara, sedangkan uap air menyumbang 1 dari 20 molekul udara. Hal ini menunjukan bahwa kandungan uap air jauh lebih banyak dibanding karbon dioksida. Salah satu karakteristik uap air di atmosfer adalah kemampuan menyerap radiasi panas matahari. • Dengan keadaan bumi seperti saat ini, maka resiko peningkatan jumlah uap air di atmosfer semakin tinggi. Jika suhu di permukaan bumi terus meningkat, maka akan lebih banyak air di bumi yang menguap ke atmosfer. Ini akan menyebabkan kadar uap air di atmosfer terus naik dan makin banyak radiasi panas matahari yang diserap. Semakin lembab atmosfer, semakin memperkuat efek pemanasan dari CO2. • Kadar uap air di atmosfer hanya ada di kisaran 1-4 persen. Akan tetapi, uap air yang terlalu banyak di atmosfer akan melembabkan dan mendinginkan lapisan stratosfer. Padaha karakter asli stratosfer adalah kering dan dingin. Jika stratosfer menjadi lembab dan dingin, akan memanaskan lapisan troposfer yang bersentuhan langsung dengan permukaan bumi. Celakanya lagi, semakin banyak uap air di atmosfer akan memicu bertambahnya frekuensi badai yang semakin menambah uap air di atmosfer. Data menunjukan jika suhu bumi rata-rata naik 1,80F karena uap air, akan menjebak 2watt tambahan energi panas per meter persegi.