Tata Ibadah dalam Rangka HUT GKI ke-28

advertisement
Tata Ibadah dalam Rangka
HUT GKI ke-28
“GKI SUDAHKAH MENJADI GEREJA
YANG MENGINDONESIA?”
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Pengantar
1. Untuk mendukung tema, jemaat atau hanya para pelayan liturgi
dihimbau dapat mengenakan busana etnik.
2. Sekiranya mungkin iringan lagu dapat divariasikan dengan bunyibunyian Alat musik etnic (dapat melalui alat musik Clavir / keyboard
dan sejenis guna mendapatkan suara sintetisnya).
3. Jemaat diberi keleluasaan untuk mengisi liturgi dengan mini festival
VG / Koor bernuansa daerah.
4. Jemaat dihimbau dapat membuat dekorasi nuansa etnik, semisal
hiasan ulos, kain tenun sumba, beraneka souvenir yang tidak
menyinggung atau malah melecehkan ritual budaya lokal, serta sejauh
simbol-simbol itu tidak / dapat disangka bertentangan dengan firman
Tuhan, yang dapat disematkan pada pilar lilin / mimbar dan altar.
5. Jika memungkinkan dapat diadakan perjamuan kasih sederhana
dengan kuliner citarasa, Indonesia atau malah bazar kuliner citarasa
Indonesia.
6. Pendeta dihimbau untuk tidak berpanjang-panjang dalam berkhotbah
sebab pesan / tema yang hendak disampaikan sudah terkandung
dalam liturgi, tayangan BPMS, serta intensitas partisipasi jemaat,
kecuali atas permintaan jemaat setempat.
7. Anjuran diatas tentu tidak semua harus ada / diada-adakan, kiranya
dapat dilangsungkan disesuai dengan kemampuan jemaat.
8. Pembacaan injil dapat divisualisasikan dengan berbagai peran sebagai
berikut :
 Seorang Narator
sekelompok jemaat yang berperan sebagai tamu-tamu, yang
sejak awal bersedia mengenakan pakaian etnic, dalam suasana
pesta, yang tertulis pada Injil
 Seorang yang memerankan Tuhan Yesus yang tengah
memberi nasihat
 Beberapa orang sebagai para pendengar
 Jika tidak mungkin dihafalkan dapat dibaca oleh yang
berperan / dibacakan satu orang saja, dapat juga oleh
pendeta.
 Tidak perlu dekorasi yang berlebihan dan jemaat dipersilakan
berkreasi sesuai konteks jemaat.
Warta Lisan
Penatua menyampaikan ucapan Selamat Datang kepada Umat, beberapa
pokok penting warta gereja, dan ajakan menyiapkan hati untuk memulai
ibadah. Jemaat Hening, penatua menyalakan Lilin tunggal.
2
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Berhimpun
(berdiri)
Penatua : Saat ini kita merayakan hari ulang tahun Gereja
Kristen Indonesia yang Ke- 28. Maka dengan hati
bersyukur, marilah kita beribadah dengan mata hati
yang tertuju ke hadirat Allah Yang Maha Kudus,
sumber kehidupan kita.
Umat
:
Kami hendak beribadah dengan hati yang menengadah
kepada Allah yang penuh rahmat dan belas kasihan dan
pengampunan.
Penatua : Mari, bersama kita gerakkan semangat, hati dan
mulut kita. Serta kita rangkaikan kata, doa, dan
daya bagi kemuliaan Allah.
Pujian Pembuka Medley (PKJ 19 + PKJ 4)
“Mari Sembah”
-Nada dasar D-
(PKJ 19 - Syair dan lagu: Arnoldus Isaak Apituley)
Bait 1
Prokantor
: Mari Sembah
Prokantor
: Agungkanlah
Umat
Umat
Prokantor
Umat
Bait 2
: Allah yang akbar,
: Karya-Nya besar.
Allah Berkuasa di atas isi dunia.
Patutlah semua memuji NamaNya
: Mari Sembah
: Allah yang Akbar
Prokantor
: Mari sembah
Prokantor
: Agungkanlah
Umat
Umat
*)Prosesi masuk
: Yesus Penebus
: Kasih-Nya besar.
Yesus rela mati disalib di Golgota,
hingga manusia terhapus dosa-nya
3
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Prokantor
: Mari Sembah
Umat
: Yesus Penebus
Interlude: transisi D mayor menjadi D Minor,
kemudian berpindah ke Nada Dasar F
“Angkatlah Hatimu pada Tuhan”
-Nada dasar F-
(PKJ 4 – Syair dan Lagu : Arnoldus Isaak Apituley)
(dinyanyikan lembut namun tetap ceria)
Angkatlah hatimu pada Tuhan,
bunyikan kecapi dan menari .
Jangan lupa bawa persembahan.
Mari kawan, ajak teman,
bersama menyembah.
Reff :
(dinyanyikan Kantoria / Paduan Suara)
Sorak, sorak, sorak Haleluya !
Mari, mari, mari nyanyilah !
Pujilah Tuhan yang Maha Kudus.
Mari, kawan ajak teman,
bernyanyilah terus.
*Interlude transisi dari D Minor menjadi D Mayor,
kemudian kembali ke Nada dasar D
“Mari Sembah”
-Nada dasar D(dinyanyikan bersama-sama dengan lebih megah dan bersemangat)
Bait 3
Mari sembah Roh Maha kudus,
Agungkanlah ! HikmatNya besar.
4
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Roh Kudus menuntun setiap langkah kami
Agar hidup kami semakin berseri.
Mari sembah Roh Maha Kudus
Votum
Pendeta
: Pertolongan kita adalah di dalam nama Tuhan
Pendeta
: Yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selamalamanya
Umat
Umat
Umat
:
:
:
Yang menjadikan langit dan bumi.
dan yang tidak pernah meninggalkan perbuatan
tangan-Nya.
(menyanyikan Amin)
(Syair dan lagu: Guntur Wibisono)
Salam
Pendeta
Umat
:
:
Tuhan beserta Saudara!
Dan beserta Saudara juga!
Pendeta
:
Sungguh hati kita tergetar, tatkala Gereja Kristen
Indonesia telah berjumlah 225 Jemaat yang tersebar
di berbagai wilayah negeri ini. Namun apa
sebenarnya yang kita rindukan? Jawabannya adalah
komunio, yang berarti secara harafiah “bersatu
dengan”. Tentu kita tak hanya rindu “bersatu dengan” sejumlah ratusan jemaat, melainkan kita juga
rindu “bersatu dengan” ratusan juta jiwa anak
bangsa di negeri ini. Ya, sebab itulah komunio yang
Kata Pembuka
5
(Duduk)
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
penuh, yang sejati. Tak hanya bersatu dengan
segelintir orang atau kelompok saja.
Kita sadari bahwa ada warisan yang kurang baik
pada masa penjajahan dan di waktu-waktu yang
telah lalu yang sering merugikan melecehkan serta
kurang menghormati sesama umat beragama. Maka
tak ada salahnya jika kita lebih dulu mengakui atau
bahkan meminta maaf atas kesalahan masa lalu itu
guna menghantar kepada hubungan yang lebih baik
di masa kini dan di masa-masa yang akan datang.
Kiranya Komunio Gereja Kristen Indonesia,
mengalami komu-nio yang penuh saat menjadi
Gereja Yang Mengindonesia.
Pengakuan dosa
Jemaat menyanyikan “Bila Kurenung Dosaku”
(PKJ 37: 1 – Syair dan Lagu : A.K. Saragih)
Bila kurenung dosaku padaMu, Tuhan,
yang berulang kulakukan di hadapanMu,
Refrein:
Kasih sayangMu perlindunganku.
Di bawah naungan sayapMu damai hatiku.
Kasih sayangMu pengharapanku.
Usapan kasih setiaMu s‟lalu kurindu.
Pendeta
:
Kami datang ke hadirat-Mu Bapa Yang MahaKudus,
sebab Kami sungguh rindu memuji dan Memuliakan
Engkau. Kami Memuji Engkau karena sungai-sungai
Kasih-Mu mengalir di hati kami dan memperkenan
kami masuk dalam kepenuhan komunio, kesatuan
yang erat dengan-Mu dalam doa. Dalam
kemurahanMu, kami mohon
Umat
: Kabulkanlah permohonan kami, ya Tuhan.
6
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Pendeta
:
Saat bersatu dengan-Mu, kami kembali tersadar,
ketertutupan telinga kami menyebabkan hati kami
tumpul dan tak lagi mampu menyimak suara lembut
Roh-Mu. Dalam kemurahanMu, kami mohon
Umat
: Kabulkanlah permohonan kami, ya Tuhan.
Pendeta
:
Umat
: Kabulkanlah permohonan kami, ya Tuhan.
Pendeta
:
Umat
: Kabulkanlah permohonan kami, ya Tuhan.
Pendeta
:
Umat
: Kabulkanlah permohonan kami, ya Tuhan.
Pendeta
:
Umat
: Kabulkanlah permohonan kami, ya Tuhan.
Pendeta
:
Ampunilah kami sebab mungkin kami hanya bisa
mengajarkan Sabda-Mu, namun kami tak bertindak
apapun di ke hidupan ini. Dalam kemurahanMu,
kami mohon,
Ampunilah kami atas kesombongan berpikir seolah
kami tahu segala-galanya. Ampunilah kami walau
sudah banyak mendengar Sabda Tuhan kami
membiarkan Sabda itu berlalu begitu saja. Dalam
kemurahanMu, kami mohon,
Setiap saat kami menghakimi, kami mengutuk
sesama, sungguh percakapan kami buruk, spontan,
namun tidak berhati-hati dengan kata-kata yang
melewati lidah bibir kami dan seringkali
membekaskan luka kepada sesama. Dalam
kemurahanMu, kami mohon,
Ampunilah kami sebab Ibadah kami sering
menghina Hadirat-Mu akibat ketidak-senonohan
kami dan nafsu daging yang menyesak tanpa kami
ingin melawannya. Dalam kemurahanMu, kami
mohon,
Datanglah ya Roh Kudus, bimbinglah kami dalam
pertobatan. Di dalam Kristus kiranya pengampunan,
7
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Umat
pemulihan dan pem bebasan, serta penyelamatanMu
melingkupi
kami
senantiasa.
Dalam
kemurahanMu, kami mohon,
Bersama
: Kabulkanlah permohonan kami, ya Tuhan.
: AMIN.
Respon Jemaat
Jemaat menyanyikan “Bila Kurenung Dosaku”
(PKJ 37:2)
Rasa angkuh dan sombongku masih menggoda,
iri hati dan benciku kadang menjelma.
Refrein:
Kasih sayangMu perlindunganku.
Di bawah naungan sayapMu damai hatiku.
Kasih sayangMu pengharapanku.
Usapan kasih setiaMu s‟lalu kurindu.
(berdiri)
Pendeta
:
Berita Anugerah
Dengarlah Firman dari Tuhan yang telah berkenan
mengampuni kita, demikian:
“Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah?
Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan
perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan
karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum
Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi
saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa
lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa
lain!“ (Roma 3 : 27 - 29). Demikianlah Berita
Umat
Anugerah dari Tuhan
: Syukur kepada Allah
8
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Salam damai
(Jemaat saling berjabat tangan sambil mengucapkan : “Kasih Kristus
mendamaikan kita”)
Nyanyian Umat
“Sekalipun Diriku Dapat Berkata-kata”
(PKJ 277 – Syair dan lagu : Arnoldus Isaak Apituley)
Bait 1 (oleh Pria)
Sekalipun diriku dapat berkata-kata dengan semua bahasa,
bahasa manusia dan bahasa malaikat,ataupun yang lainnya,
tapi jika aku tak mempunyai kasih,aku serupa gong yang
menggema
dan canang yang gemerincing.
9
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Bait 2 (oleh Wanita)
Sekalipun diriku memiliki karunia,karunia bernubuat,
sekalipun diriku punya iman sempurna untuk pindahkan
gunung,
tapi jika aku tak mempunyai kasih,
tiada berguna lagi diriku, tiada berguna diriku.
*) Lektor maju
Bait 3 (bersama-sama)
Sekalipun diriku membagikan semua, harta yang kumiliki,
bahkan aku serahkan tubuh jiwa ragaku, dibakarpun „ku sudi,
tapi jika aku tak mempunyai kasih, tiada berguna lagi diriku,
tiada berguna diriku.
Firman
(duduk)
Doa Pelayanan Firman oleh Pendeta
Pendeta :
Ya Allah Roh Kudus, tiba saatnya Firman-Mu
diwartakan. Hadirlah di hati kami, agar Firman yang
hidup itu memberi-kan banyak buah: keselamatan,
pemulihan, penyembuhan, kebebasan, inspirasi, yang
kesemuanya itu bagi Kemuliaan dan Kehormatan
Kristus, Amin.
Bacaan Pertama
Amsal 25 : 6-7a
Lektor
:
Mari kita membaca Amsal 25 : 6 – 7a secara bersamasama....(setelah selesai), Demikianlah Sabda Tuhan!
Umat
: Syukur Kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Mazmur 112
10
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
11
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
12
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Bacaan Kedua
Ibrani 13 : 1 – 8, 15 – 16
Lektor
:
(membacakan Ibrani 13 : 1 – 8, 15 – 16), Demikianlah
Umat
:
Syukur kepada Allah
sabda Tuhan!
Pembacaan Injil
Pendeta :
Umat
:
Terimalah Injil Yesus Kristus, menurut Lukas 14 : 1, 7 –
14.....“Demikianlah Injil Yesus Kristus, yang berbahagia
adalah kita yang mendengarnya, memelihara dalam
hati, dan dengan sukacita melakukannya, Haleluya.”
(menyanyikan) “Haleluya, Haleluya, Haleluya”
Khotbah
Saat Teduh
Nyanyian Umat
“Kasih Paling Agung”
(PKJ 179 – Syair dan Lagu Bonar Gultom)
13
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Bait 1
Kasih paling agung dari Tuhanku;
Kini kusadari di dalam hatiku.
Yesus Maha Kasih dan Maha Kudus,
korbankan diri-Nya agar „ku ditebus.
Dia menaklukkan maut dan dosaku,
Dia memberikan s‟galanya untukku!
Bait 2 (dapat dinyanyikan dengan Modulasi)
Ini „kan kuingat s‟lama hidupku;
Tak „kan kulupakan sepanjang umurku.
„Kan kuberitakan sekelilingku;
dan ke ujung dunia sejauh kuatku.
Apapun terjadi atas diriku,
tak kan kulepaskan kasihMu, Tuhanku.
Pengakuan Iman
Penatua :
( berdiri )
Marilah kita menaikkan pujian “Aku Percaya” sebagai
ungkapan Pengakuan Iman kita :
(KJ 280 – Syair: Ringkasan Pengakuan Iman Rasuli ; Lagu: Jan Sunyata
OSC)
1. Aku percaya Allah yang kekal, yang oleh Sabda kita kenal:
Bapa Pencipta alam semesta, yang mengasihi manusia.
2. Aku percaya Put‟ra TunggalNya yang disalibkan di Golgota,
yang dari kubur bangkit dan menang, naik ke sorga dalam
terang
3. Aku percaya pada Roh Kudus yang mendiami kita terus.
Aku percaya G‟reja yang esa; „ku jadi suci di dalamnya.
14
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Pendeta :
Doa Syafaat
“Ada kalanya , berbicara dapat merusak sebuah
kesempatan,
sedangkan
sikap
diam
dapat
melambangkan rasa hormat yang begitu besar.
Jadi, berdoa tak hanya berbicara kepada Allah tetapi
ketika kita mendengarkan Allah.”
(Pendeta mempersilakan jemaat berdoa secara pribadi dalam
penghayatan Panggilan GKI yang Mengindonesia seraya bersyukur
atas penyertaan Tuhan kepada Gereja-Nya hingga di usia 28 tahun
ini)
Pendeta :
“Terimakakasih Bapa, atas berkat-Mu yang sangat
berlim-pah, yang telah Engkau berikan kepada Kami,
maka biarlah selaku keluarga Allah yang diberkati, kami
kembali belajar berdoa seturut yang Tuhan Yesus
ajarkan demikian”:
Doa syafaat diakhiri dengan menyanyikan Doa Bapa Kami
(Untung Ongkowidjojo)
15
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Pengucapan Syukur
Penatua
:
Nas Pengantar
Kita telah memperoleh hadiah Injil, yang senantiasa
me-nyegarkan kita. Dengan hati yang bersyukur, mari
kita haturkan persembahan seturut Firman-Nya
demikian :
“Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang
yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur
kepada NamaNya yang kudus“. (Mazmur 30 : 5)
Nyanyian Umat
“Bawa Persembahanmu”
(PKJ 146 – Syair dan lagu : Arnoldus Isaak Apituley)
16
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
1. Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan
dengan rela hatimu, janganlah jemu.
Bawa persembahanmu, bawa dengan suka.
Reff:
Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu.
Bawa persembahanmu, ucaplah syukur.
2. Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi
oleh apa saja pun dalam dunia.
Kasih dan karunia sudah kau terima.
(kantong persembahan diedarkan)
3. Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai
agar kerajaanNya makin nyatalah.
Damai dan sejahtera diberikan Tuhan.
Doa Persembahan
Penatua
:
(memimpin doa persembahan)
(Berdiri)
Pengutusan
Amanat Pengutusan :
Penatua
:
Alkisah, tiba-tiba selembar daun dikagetkan oleh ulat
yang telah berada di pangkuannya. Ulat berkata:
“Enak ya kau daun, tiap hari mendapat makanan dari
pohon, dan aku harus mencari makan sendiri. ”Daun
yang baik itu beru-jar: “Ya. Andaikah aku bisa
menolongmu?” Mendengar ta-waran sang daun, si
ulat dengan sigap berkata: “Aku lapar, aku kelelahan,
bolehkan aku meminta sedikit dari pakaian-mu?”
Daun pun mempersilakan ulat memakan sebagian dari
17
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
dirinya, sambil dalam hati berkata: ”Jika aku berkata
tidak, toh ia akan melahapku juga, tetapi bila aku
memper-silakan, setidaknya ia juga berterimakasih
padaku.
Keutamaan dalam komunio, “bersatu dengan” adalah
bagaimana mengurangi kebutuhan diri sendiri demi
mereka yang membutuhkan.
Nyanyian Umat
“Berderaplah Satu”
[NKB 230 – Syair dan lagu: H. Abdi Widhyadi, 1984 (diperbaiki 1991)]
Dapat dinyanyikan sambil diiringi koreo sederhana tentang kebersamaan
GKI serta Arak-arakan keberagaman etnik / kekayaan budaya gereja
setempat .
Bait 1
Berderaplah satu,pertegap langkahmu!
Junjunglah panggilanNya,perjuangkan kasihNya!
Bergandengan erat,rintanganmu berat,
„tuk masyurkan berita, perdamaian kekal.
Kristus adalah Kepala G‟rejaNya,
RohNya pun tetap membimbing umatNya.
Berbarislah utuh, bersatulah teguh,
Hai seluruh Gereja Kristen Indonesia!
Bait 2 (Dapat dinyanyikan dengan Modulasi)
Majulah serentak dengan langkah tegap
dan berdoa, berkarya dalam hidup semesta!
Dengan iman teguh, kerahkan dayamu,
kebenaran wujudkan demi sesamamu!
Kristus adalah Kepala G‟rejaNya,
RohNya pun tetap membimbing umatNya.
Berbarislah utuh, bersatulah teguh,
hai seluruh Gereja Kristen Indonesia!
18
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
Pendeta
:
Berkat
“Kepadamu telah diberitahukan apa yang baik dan
apa yang Tuhan kehendaki yaitu: berlaku adil,
mencintai sesama dalam konteks Indonesia serta
hidup dengan rendah hati dihadapan Allah”.
Upayakan
dan
tunaikanlah
panggilan
yang
dikehendaki oleh Tuhan itu. Teguhkanlah hatimu
dengan keyakinan bahwa Allah sesungguhnya
berkenan menolong dan memberkati kita.
Kini terimalah Berkat Tuhan:
“Allah berjalan di depan untuk menuntun engkau.
Allah berjalan di belakang untuk menguatkan engkau.
Allah ada di sekelilingmu untuk menjaga dan
memelihara engkau, sekarang dan selamanya,”
Haleluya, Amin.
Nyanyian Umat
Jemaat menyanyikan Haleluya (5x), Amin (3x)
19
Tata Ibadah HUT GKI Ke-28
20
Download