Jumlah orang yang Memerintah Bentuk Negara

advertisement
Irfan Ridwan Maksum
Demokrasi: Bentuk Negara dan
atau Sistem Nilai
 Hingga saat ini pembahasan mengenai
demokrasi yang berasal dari kata “demos”
dan “kratein” yang berarti pemerintahan
dari, oleh dan untuk rakyat berujung pada
dua pola makna: (1) konsep bentuk negara
(pemerintahan) dan (2) konsep sistem nilai
dari penyelenggaraan negara atau
pemerintahan.
Ajaran Aristoteles: Bentuk
Negara
Mengenai bentuk negara Aristoteles membedakannya
berdasarkan dua kriteria pokok; (a) berdasarkan
jumlah orang yang memegang pucuk pemerintahan;
dan (b) berdasarkan kualitas pemerintahannya dalam
arti apakah pemerintahan tersebut dijalankan untuk
kepentingan umum atau untuk kepentingan pribadi/
kelompok para penguasa.
Berdasarkan kedua kriteria tersebut maka diperoleh
enam bentuk negara yang terdiri atas tiga bentuk ideal
(baik) dan tiga bentuk penyimpangan (kemerosotan).
lanjutan
 Bentuk-bentuk negara yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
Jumlah orang
yang
Memerintah
Bentuk Negara
Ideal
Penyimpangan
Satu
Monarkhi
Tirani
Beberapa
Aristokrasi
Oligarkhi
Banyak
Politeia
Demokrasi
lanjutan
 Aristoteles tidak menunjukkan secara tegas hubungan
sebab akibat pergeseran dari satu bentuk ke bentuk
lainnya.
 Hubungan seperti itu dijelaskan oleh ajaran POLYBIUS.
Mulai dari Monarkhi, kemudian Tirani, aristokrasi,
oligarkhi, demokrasi, hingga okhlokrasi berputar balik
ke monarkhi kembali.
 Demokrasi menurut Polybius berbeda menurut
Aristotles. Aristotles menyatakan bahwa demokrasi
ditujukan kepentingannya untuk wakil rakyat semata,
sedangkan Polybius menyatakan untuk kepentingan
rakyat banyak.
Ajaran Plato
 Menurut Plato, pemerintahan terbaik adalah
bertipikal aristokrasi. Pemerintahan dipegang oleh
cerdik pandai. Tetapi memang diakui dapat membuka
kemungkinan pemerintahan tidak ditujukan kepada
masyarakat banyak pada satu saat. Karena kekuasaan
membuat para cerdik pandai tergoda. Keadaan
bergeser menurut Plato menjadi TIMOKRASI. Dari
timokrasi bergeser ke Oligargkhi, seterusnya ke
demokrasi.
lanjutan
 Dalam bentuk demokrasi, kekuasaan ada di tangan
rakyat sehingga kepentingan rakyat (umum) lebih
diutamakan. Yang menjadi prinsip utama dalam
bentuk demokrasi adalah rakyat mendapat
kemerdekaan dan kebebasan. Namun, terbuka akan
penyalahgunaan kemerdekaan dan kebebasan
tersebut, yaitu rakyat ingin bebas sebebebas-bebasnya.
Rakyat tidak mau diatur dan diperintah melainkan
memerintah dirinya sendiri. Menurut Plato keadaan
dapat menjadi kacau yang disebutnya sebagai
ANARKHI. Dari anarkhi, dapat timbul tirani dan
kembali lagi ke Aristokrasi.
Teori Mac Iver
 Agar dapat mencakup semua unsur utama atau ciri
utama, Mac Iver menggolongkan bentuk-bentuk
negara berdasarkan empat kriteria, yaitu: (a)
constitutional basis; (b) economic basis; © communal
basis; dan (d) sovereignty basis.
 Constitutional basis ada dua golongan: (1) oligarkhi
yang terdiri dari a. monarkhi; b. diktatorship, c.
teokrasi, d. plural headship. (2) demokrasi yang terdiri
dari: a. limited monarkhi, dan b. republik.
 Basis ekonomi: (1) ekonomi primitif; (2) feodal; (3)
kapitalis; (4) sosialis.
lanjutan
 Komunal basis: (1) tribal; (2) polis; (3)
country; (4) national; (5)
multinational; (6) world government.
 Soveregnty basis: (1) kesatuan (unitary)
government; (2) empire colony
dependency; (3) federal government.
Demokrasi sebagai Sistem Nilai
 Sebetulnya, membicarakan nilai demokrasi tentu tidak
bisa dilepaskan dari Bentuk Negara (pemerintahan).
Negara ada karena ada tiga elemen pembentuknya:
masyarakat bangsa, pemerintahan yang berdaulat dan
wilayah kekuasaannya.
 Agar negara efektif, lebih jauh nilai ini harus
dikedepankan. Sebetulnya sasarannya adalah kepentingan
masyarakat sebagai pemegang kedaulatan terjamin dalam
kehidupan negara.
 Kini, demokrasi dianggap menjadi nilai terbaik dalam
menjalankan kehidupan negara. Menggambarkan
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan ditujukan untuk
rakyat.
Juan J. Linz
 Kriteria Demokrasi:
“Kebebasan hukum untuk merumuskan dan mendukung
alternatif-alternatif politik dengan hak yang sesuai untuk
bebas berserikat, bebas berbicara, dan kebebasankebebasan dasar lain bagi setiap orang, persaingan yang
bebas dan anti kekerasan di antara para pemimpin dengan
kebebasan periodik bagi mereka untuk memegang
pemerintahan; dimasukkannya seluruh jabatan politik
yang efektif di dalam proses demokratis; dan hak untuk
berperan serta bagi semua anggota masyarakat politik,
apapun pilihan politik mereka….
lanjutan
 “….Secara praktis, ini berarti kebebasan
untuk mendirikan partai-partai politik dan
menyelenggarakan pemilu yang bebas dan
jujur pada jangka waktu tertentu tanpa
menyingkirkan jabatan politis efektif
apapun dari ekuntabilitas pemilihan yang
dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung.”
Konsolidasi demokrasi
 “Dari segi perilaku, rezim demokratis dalam
sebuah negara (dapat disebut)
terkonsolidasi jika tidak ada tokoh-tokoh
nasional, sosial ekonomi, politik (atau
institusional) utama yang menggunakan
sumber-sumber penting dalam upaya untuk
mencapai tujuan mereka dengan
menciptakan rezim non-demokratis atau
dengan memisahkan diri dari negara.”
lanjutan
 “Dari segi sikap, rezim demokratis dapat dikatakan
terkonsolidasi jika mayoritas opini publik, bahkan di
tengah permasalahan ekonomi yang berat dan
ketidakpuasan yang emndalam terhadap pihak yang
berwenang, tetap berpegang pada keyakinan bahwa
prosedur-prosedur dan institusi-institusi demokrasi
merupakan cara yang paling tepat untuk mengatur
kehidupan kolektif, dan jika dukungan bagi alternatifalternatif antisistem sangat kecil atau kurang lebih
terisolasi dari kekuatan-kekuatan pro demokrasi.”
lanjutan
 “Dari segi konstitusi, rezim demorkatis
terkonsolidasi jika kekuatan-kekuatan
pemerintah dan non-pemerintah samasama tunduk pada dan terbiasa dengan
upaya pemecahan konflik di dalam batasbatas undang-undang, prosedur, dan
institusi tertentu yang ditetapkan melalui
proses yang demokratis.”
Lima syarat Demokrasi
terkonsolidasi
Harus diciptakan kondisi bagi berkembangnya
masyarakat sipil yang bebas dan aktif.
2. Harus ada masyarakat politik yang relatif otonom.
3. Di seluruh wilayah negara, semua tokoh politik utama,
terutama pemerintah dan aparat negara, harus benarbenar tunduk pada aturan hukum yang melindungi
kebebasan individu dan kehidupan masyarakat.
4. Harus ada birokrasi negara yang dapat dimanfaatkan
oleh pemerintah demokratis yang baru.
5. Harus ada masyarakat ekonomi yang dilembagakan.
1.
BUREAUCRACY DEMOCRACY AUTOCRACY
Efficiency
Freedom
Arbitrary
Discipline
Obedience
Participation
Uniform
Operation
Majority Rule
with Minority
Human Right
Protection
Personal
Choice of a
Ruler or a
Ruling Clique
Authoritarian
Perbedaan antara Demokrasi &
Organisasi Publik
DEMOKRASI
•Equality
•Rotation
ORGANISASI PUBLIK
•Hierarchy
in Office
•Seniority
•Freedom
•Command
•Pluralism
•Unity
•Citizen
•Participation
Participation
Based on
Expertise
•Secrecy
•Openness
•Impersonality
•Community
•Legitimacy Based on •Legitimacy Based on
Expertise
Election
Download