M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h BERITA U.K.I A P R I L 2 0 1 4 / N O . 2 6 3 W W W . U K I . C A P KEGIATAN DI BULAN MEI Misa Minggu II, 11 May 2014 Misa Minggu IV, 25 May 2014 GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. A. Purwono SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] ada waktu itu, adalah malam hari. Jangan bayangkan liturgi yang kami rayakan Pancaran lampu minyak berkedip maha sempurna, meski dikatakan istimewa. menerobos celah-celah dinding di Liturgi cahaya kami rayakan dalam setiap rumah desa itu. Maklum belum ada kesederhanaan dan keterbatasan. Perarakan listrik. Suara jangkrik dan binatang lain dimulai dari rumah dekat gereja. Sesekali meramaikan suasana malam. Malam justru petugas penerangan menyalakan lampu kecil semakin hening, mana kala suara binatang untuk menerangi jalan kami. Umat yang kian ramai. Dan sudah berkumpul ini menjadi salah memberi kami jalan satu ironi yang untuk mendekat ke disuguhkan alam. tumpukan kayu. Api Dalam unggun dinyalakan. keheningan kita Kemudian, dengan suara bisa lantang kuserukan, mendengarkan “saudara-saudari, malam suara lain. Suara ini kita merayakan mereka bersahutmalam kemenangan, sahutan, seolah kegelapan dan kematian mereka sedang oleh dosa dihalau oleh memainkan terang kebangkitan sebuah irama Kristus. Kita rayakan musik tanpa bersama seluruh gereja | Oleh Romo Antonius Purwono SCJ | judul, namun semesta, MISTERI merdunya menelusup ke jiwa yang tak AGUNG ini dengan khidmat. mungkin dipenuhi oleh lagu-lagu berjudul Aku mendekat ke misdinar yang paling sekelas apapun. Sekitar lima puluhan orang besar yang membawa lilin paska. Di tengah berkumpul mengelilingi tumpukan kayu lilin paska ada hiasan salib terdapat huruf yang disusun di depan sebuah bangunan tua, “A” di bagian atas dan simbol “Ω” di bagian seperti tak berpenghuni. Bangunan itu bawah. Di setiap sisi salib terhadap empat adalah sebuah gereja stasi di ujung desa. digit angka yang menunjukkan tahun Perpaduan antara lampu minyak yang (current year). Lalu saya menorehkan menerobos malam, nyanyian merdu goresan pada setiap simbol itu dengan binatang dan kumpulan orang berkeliling di berkata; “Kristus dahulu dan sekarang, awal tumpukan kayu depan gereja, menandai dan akhir, Alpha dan Omega, milik-Nyalah sebuah malam istimewa, yakni malam segala masa dan segala abad, kepada-Nyalah Paska. kemuliaan dan kekuasaan, sepanjang segala Di situlah kami mengawali liturgi cahaya. masa”. Kalimat ini mengalir lancar dari Misteri Paska Misteri Suka Cita Bersambung ke halaman 9, Pastor Pamong Rm. Antonius Purwono SCJ, (647) 896.5945 [email protected] Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274 [email protected] DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA Koordinator Christine Budihardjo, (647) 895.7089 [email protected] Wakil Koordinator Albert Tee, (905) 824.1168 [email protected] Sekretaris Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801 [email protected] Bendahara Janto Solichin, (416) 587.2362 [email protected] WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah Nani Widjaja, (416) 890.0894 [email protected] Seksi Liturgi Jeffrey Susilo, (416) 388.6169 [email protected] Seksi Bina Iman Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030 [email protected] Seksi Sosial Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900 [email protected] Seksi Rumah Tangga Selvie Widjaja, (647) 896.6121 [email protected] Usher Harty Doyle, (647) 533.6246 [email protected] WILAYAH BARAT Ketua Wilayah Ben Dijong, (905) 997.5765 [email protected] Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 [email protected] Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected] Seksi Sosial Lucas Noegroho, (416) 859.0222 [email protected] Seksi Rumah Tangga Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected] Usher Joyo Sudardi, (905) 785.6379 [email protected] BIDANG KHUSUS Mudika, Yoanitha [email protected] PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor Lilian Tjokro, (905) 887.9546 [email protected] Ketua Sakristi Hendry Wijaya, (416) 450.6536 [email protected] Warga UKI yang terkasih….. Ketika hidup kita mengalami kesusahan, kekalutan bahkan kehancuran….masihkah kita ingat akan kebangkitan-Nya? Menurut Paus Fransiskus, di saat kita tidak menemukan jalan keluar dari permasalahan kita, ketika kita makin jatuh dalam kegelapan……itulah saat penghinaan total yang kita terima, saat di mana kita mengalami kerapuhan dan berdosa. Justru pada saat itulah kita tidak boleh menyembunyikan kegagalan kita, kita harus Paskah membuka diri dan hati kita akan mengingatkan kepercayaan pada pengharapan di dalam Allah, seperti yang dilakukan Yesus. kita pada Yesus Saya pribadi juga sering lupa bahwa “Jesus yang bangkit Christ loves you; He gave His life to save dengan you; and now He is living at your side every mengalahkan day to enlighten, strengthen and free you.” Di saat saya menghadapi masalah pelik, atau maut dan menerima caci-maki dan fitnah, di saat saya membawa merasa tiada seorangpun yang dapat saya kemenangan. percaya atau tiada lagi panutan yang dapat Lalu apa artinya saya ikuti, saat itu saya sering bertanya mengapa saya mau mengambil jalan ini? semua itu bagi Bukankah semua masalah akan berakhir bila kita? saya tidak memberikan “commitment” saya? Apa yang saya dapatkan kalau sudah begini? Saya hanya mengenal Yesus yang ada di dalam kitab suci, Yesus yang menopang tangan Petrus di saat dia hampir tenggelam, Yesus yang memanggul salib dan nantinya akan bangkit pada hari ketiga. Kita, yang telah dipilih dan dicintai Yesus lewat pembaptisan, harus mengenal dan mencintai Dia dengan hati dan secara pribadi. Iman katolik menuntun kita berjalan bersama Yesus dan dalam jalan-Nya, bukan berjalan secara asal-asalan saja. Kebangkitan Yesus adalah karya Allah yang berkuasa atas hidup dan mati. Kebangkitan bukan suatu akhir, melainkan suatu peringatan bagi kita bahwa di dalam kegelapan, Allah masih berkarya untuk menerbitkan terang. Dalam pelayanan bagi sesama, kita juga sering mengalami ‘kegelapan’….namun kita harus percaya bahwa bersama Yesus hidup kita akan semakin kaya dan dalam Yesus kita akan menemukan apa yang diinginkan Bapa bagi kita. Selamat Paskah bagi saudara-saudari se-iman! Christine Budihardjo - Koordinator UKI (Markham Apr 16/14) APRIL 2014/NO.263 HALAMAN Hari ke II Bersama Louis Olympia Cruise juga bersebelahan dengan district Germencik (di sebelah timur laut), dengan district Soke (di sebelah tenggara), dengan laut Aegea (di sebelah barat), dan district Selcuk (di sebelah utara). Penduduk kota ini hanya 64.359 jiwa (statistic 2013), akan tetapi sebagai kota pariwisata jumlah penduduk akan meningkat sangat tajam menjadi sekitar 500.000 jiwa di musim summer ketika kota ini dipenuhi oleh para wisatawan (umumnya dari Turki, Eropa utara dan Balkan), staf hotel-bar-restorantpekerja konstruksi- dan driver. Kusadasi sendiri berasal dari kata Kus (burung) dan Ada (pulau). Pulau semanjung ini kalau dilihat dari laut seperti kepala burung. Kota ini dikenal sebagai Ephesus Neopolis pada jaman Bizantium dan kemudian sebagai Scala Nova atau Scala Nuova pada pemerintahan Genovese dan Venesia. Akan tetapi sekarang ini warga Kusadasi lebih suka mempersingkat kota mereka dengan sebutan Ada. Ephesus sendiri mempunyai peranan yang penting bagi kekristenan awal di tahun 50 an. Pada tahun 52-54, St.Paulus diketahui tinggal di Ephesus. Ia bersama dengan penduduk setempat aktif mengadakan penginjilan, yang menyebabkan banyak orang Ephesus bertobat menjadi murid Paulus. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Demetrius dan karyawannya yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak, sebab dengan banyaknya orang yang bertobat dan menjadi Kusadasi-Ephesus Oleh Rm Aegidius Warsito SCJ ntah karena badan yang letih atau karena begitu nyamannya tidur di kapal Louis Olympia Cruise perjalanan yang menempuh waktu kurang lebih 6 jam dari Mykonos ke Kusadasi-Turki tidak terasa sama sekali. Kami turun dari kapal (tentu setelah sarapan, biar ada tenaga untuk jalan) jam 7 pagi untuk mengunjungi sebuah rumah yang diyakini sebagai “The House of Virgin Mary” yang berada di Kusadasi dan Ephesus. Kusadasi adalah kota resor di pantai Aegean dan masuk dalam propinsi Aydin-Turki. Kota ini terletak 95 km di sebelah selatan kota Metropolitan Izmir dan 71 km dari ibukota propinsi Aydin. Kota ini E Foto atas, mendarat di pelabuhan Kusadasi-Turky. Foto bawah, Altar di dalam The House of Virgin Mary 3 HALAMAN 4 Sambungan dari halaman 1, orang menyembah dewi Artemis dan dengan demikian usaha peraknya akan gulung tikar. Demetris bersama dengan karyawannya mengadakan demonstrasi besar-besaran yang nyaris menimbulkan kekacauan pada saat itu. Peristiwa ini bisa kita baca di dalam Kisah Para Rasul 19:23-41. Di ketahui juga bahwa Paulus menulis surat 1 Korintus dari Ephesus antara tahun 53 dan 57, kemungkinan dari “Paul Tower” dekat pelabuhan (pada saat dia dipenjarakan untuk jangka waktu yang singkat). Akan tetapi surat kepada jemaat murid Paulus Foto dari atas ke bawah: Tempat pembatisan di sebelah The House of Virgin Mary, The House of Virgin Mary, The Wishing Wall, Misa di kapel Bruder samping The House of Virgin Mary. BERITA U.K.I dengan sendirinya semakin sedikit di Ephesus ditulis ketika ia berada di penjara Roma sekitar tahun 62. Kota Ephesus tidak hanya dihubungkan dengan keberadaan St. Paulus saja, akan tetapi kota ini diyakini menjadi tempat bagi St. Yohanes Rasul/Pengarang Injil menuliskan Injilnya (Injil Yohanes) sekitar tahun 90-100. Kota ini juga menjadi salah satu dari 7 kota yang disebut di dalam Kitab Wahyu (Wahyu 2:1-7). Hal ini memberikan gambaran kepada kita bahwa jemaat Kristen di Ephesus sangat kuat saat itu. Sebuah legenda, yang pertama kali disebutkan oleh Epiphanius dari Salamis pada abad ke-4 Masehi, diakui bahwa Maria mungkin telah menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di Efesus. Argumen Epiphanius berangkat dari kehadiran Yohanes Rasul di kota ini, dan instruksi Yesus kepada Yohanes untuk mengurus Maria setelah kematian-Nya (Yohanes 19:25-27). Epiphanius ingin menunjukkan bahwa di dalam Alkitab dikatakan Yohanes berangkat ke Asia, walau memang secara khusus tidak dikatakan bahwa Maria pergi bersamanya. Dia kemudian menyatakan bahwa Maria dikuburkan di Yerusalem. Sejak abad ke-19, The House of Virgin Mary, sekitar 7 km (4 mil) dari Selçuk, konon telah menjadi rumah terakhir dari Bunda Maria, berdasarkan visi Suster Anne Catherine Emmerich. Ini adalah tempat peziarahan populer bagi orang -orang Katolik yang juga telah dikunjungi oleh tiga Paus, yaitu: Paus Paulus VI pada tanggal 26 Juli 1967, dan Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 30 November 1979, dan Paus Benediktus XVI pada tanggal 29 November 2006. Rombongan UKI turun dari kapal langsung menuju ke The House of Virgin Mary. Lokasinya ada di atas bukit dan saya hanya membayangkan bagaimana Yohanes dan Bunda Maria bisa sampai di lokasi ini karena pasti sangat sulit, apalagi transportasi saat itu hanya mengandalkan keledai atau kuda. Dari satu sisi, tempat ini memang sangat tepat untuk bersembunyi dari pengejaran orang-orang anti Kristus pada jaman itu. Bangunan The House of Virgin Mary sendiri tidak besar APRIL 2014/NO.263 HALAMAN 5 dan sangat sederhana, yang bahan bangunannya berasal dari batu. Begitu masuk rumah/kapel ini, kita akan menjumpai satu ruang agak besar mungkin ukuran 5x6 meter kosong dan hanya ada altar dan patung Bunda Maria di tengahnya. Di sebelah kanan ada sebuah kamar kecil yang diyakini sebagai tempat Bunda Maria beristirahat. Di luar Shrine ada tempat yang disebut "Wishing Wall" di mana para peziarah bisa menuliskan segala keinginannya atau intensinya di secarik kertas dan diselipkan di Wishing Wall ini. Di dekat bangunan The House of Virgin Mary juga ada kolam pembaptisan, yang juga diyakini sebagai tempat pembaptisan pada jaman Yohanes Rasul tinggal di tempat ini. Bagi rombongan UKI tempat ini juga membawa sebuah mukjizat. Di dalam jadwal ditulis bahwa Misa akan diadakan di Ephesus sementara itu tour guide menegaskan bahwa hal itu tidak mungkin karena kota lama Ephesus hanyalah puing-puing bangunan peninggalan jaman dulu. Saat kami sedang bingung mengenai di mana kami harus Misa, kami melihat bahwa ada rombongan dari Canada sedang mengadakan Misa di samping The House of Virgin Mary dan untuk memakai tempat itu harus book terlebih dahulu, dan UKI tidak pernah book tempat ini. Mukjizat terjadi ketika saya keluar dari The House of Virgin Mary, tiba-tiba ada dorongan yang kuat sekali di dalam diri saya untuk menyapa seorang Bruder yang menjaga tempat ini. Saya mendekati, menyapa, serta memperkenalkan diri dan rombongan yang sedang ada di dalam bangunan The House of Virgin Mary. Tanpa saya minta, tiba-tiba Bruder ini menawarkan bila rombongan akan mengadakan Misa bisa menggunakan kapel biaranya yang ada di sebelah kanan dari The House of Virgin Mary. Pada hal saat itu saya dan Iwan sedang bingung bagaimana caranya untuk mencari tempat pengganti Misa karena tidak mungkin Misa di Ephesus. Bunda Maria mengetahui bahwa kami rindu untuk berdoa dan menyambut Putranya, Yesus Kristus, di dalam perayaan Ekaristi. Bagi saya ini sebuah mukjizat. Selesai Misa rombongan segera cepat turun dari lokasi menuju ke Ephesus untuk melihat, mengalami, dan membayangkan peradaban jaman sebelum Jesus lahir sampai jaman Paulus berada saat itu. Dengan melihat reruntuhan bangunan kota Ephesus, saya membayangkan betapa tingginya peradaban dan kebudayaan yang telah mereka ciptakan. Mereka sudah membuat sebuah kota yang lengkap dengan pasar, tempat orang berorasi, theatre, perpustakaan, washroom umum, klinik, tempat ibadat bagi dewaBersambung ke halaman 8, Foto dari atas ke bawah, Di depam Tempel of Hadrian, Lambang yang dipakai jaman Paulus di Efesus untuk mengatakan Yesus Kristus, Reuntuhan Tempel of Domitian, Reruntuhan Market jaman dahulu, Celus Lebray, HALAMAN 6 Devosi Kerahiman Ilahi Devosi Kerahiman Ilahi adalah pengabdian total kepada Allah yang Maharahim, yaitu keputusan untuk percaya penuh kepada-Nya, untuk menerima belas kasih-Nya dengan ucapan syukur dan untuk berbelas kasih kepada sesama, sebab Ia penuh belas kasih. Bentuk Devosi Kerahiman Ilahi ini didasarkan pada catatan-catatan St Faustina Kowalska, seorang biarawati Polandia tak terpelajar yang, dalam ketaatan kepada pembimbing rohaninya, menuliskan sebuah Buku Catatan Harian setebal kurang lebih 600 halaman dengan mana ia mencatat penampakan-penampakan yang dianugerahkan kepadanya mengenai kerahiman Allah. Bahkan sebelum wafatnya pada tahun 1938, Devosi kepada Kerahiman Ilahi telah mulai disebarluaskan. APA PESAN UTAMA KERAHIMAN ILAHI? Pesan utama Kerahiman Ilahi adalah bahwa Allah mengasihi kita - semuanya, tak peduli betapa berat dosa kita. Tuhan ingin kita tahu bahwa belas kasih-Nya jauh lebih besar daripada segala dosa kita; Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, menerima belas kasihNya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama. Dengan demikian segenap umat manusia akan ikut ambil bagian dalam sukacita-Nya. Pesan ini dapat dengan mudah kita ingat melalui ABC Kerahiman: Ask for His Mercy ~ Mohon Belas Kasih Allah Tuhan menghendaki kita datang kepada-Nya dalam doa secara terus-menerus, menyesali dosa-dosa kita dan mohon kepada-Nya untuk mencurahkan belas kasih-Nya atas kita dan atas dunia. Be Merciful ~ Berbelas Kasih kepada Sesama Tuhan menghendaki kita menerima belas kasih-Nya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama. Tuhan menghendaki kita memperluas kasih serta pengampunan kepada sesama seperti yang Ia lakukan kepada kita. Completely Trust ~ Percaya Penuh kepada-Nya Tuhan ingin kita tahu bahwa rahmat-rahmat belas kasih-Nya tergantung pada besarnya kepercayaan kita. Semakin kita percaya kepada-Nya, semakin berlimpah rahmat yang kita terima. lebih lanjut tentang ABC Kerahiman Ilahi APA PESAN KHUSUS LAINNYA DALAM DEVOSI KERAHIMAN ILAHI? Tak ada yang baru dalam pesannya, hanya mengingatkan apa yang telah senantiasa diajarkan Gereja, yaitu bahwa Allah penuh belas kasih dan pengampunan, sehingga kita pun harus menunjukkan belas kasih dan pengampunan kepada sesama. Namun demikian, dalam Devosi Kerahiman Ilahi, pesan ini diserukan dengan lebih kuat dan tegas; kita dihantar untuk sampai pada pemahaman yang lebih mendalam bahwa kasih Allah tak terbatas dan tersedia bagi setiap orang - teristimewa mereka yang berdosa, “Semakin berat dosanya, semakin ia berhak mendapatkan belas kasih-Ku (723).” MENGAPA DEVOSI KERAHIMAN ILAHI DILARANG GEREJA? Catatan-catatan St Faustina Kowalska, seorang biarawati Polandia dari Kongregasi Suster-suster Santa Perawan Maria Berbelas Kasih, merupakan sumber pesan dan devosi kepada Kerahiman Ilahi. Selama masa perang tahun 1939-1945, Devosi Kerahiman Ilahi berkembang pesat, teristimewa karena umat beriman di Polandia dan Lithuania yang menderita berpaling kepada Juruselamat yang berbelas kasih sebagai sumber penghiburan dan pengharapan. Kemudian, pada tahun 1958 dan 1959, nubuat St Faustina mengenai adanya hambatan dalam karya Kerahiman Ilahi mulai digenapi. Akibat banyaknya kekeliruan dalam terjemahan Buku Catatan Harian St Faustina yang disampaikan ke Tahta Suci, sementara situasi politik di Polandia selama dan sesudah masa perang menyulitkan Gereja melakukan verifikasi atas keotentikan catatan-catatan St Faustina, maka pada tanggal 6 Maret 1959 Vatican mengeluarkan keputusan untuk melarang disebarluaskannya Devosi Kerahiman Ilahi dalam bentuk seperti yang diajarkan dalam tulisan-tulisan St Faustina. BAGAIMANA AKHIRNYA LARANGAN DICABUT? Duapuluh tahun kemudian, yaitu pada tahun 1978, larangan tersebut sepenuhnya dicabut; terima kasih atas campur tangan Uskup Agung Krakow, Kardinal Karol Wojtyla. Melalui daya upaya beliau, suatu Proses Informatif sehubungan dengan kehidupan dan keutamaan Sr Faustina dimulai pada tahun 1965. Hasilnya yang gemilang menghantar pada dibukanya proses beatifikasi Sr Faustina pada tahun 1968. Dalam surat “Notifikasi” tertanggal 15 April 1978, Kongregasi Kudus untuk Ajaran Iman, setelah meninjau kembali berbagai dokumen asli yang tak tersedia pada tahun 1959, APRIL 2014/NO.263 merevisi keputusan sebelumnya dan memaklumkan bahwa larangan yang dibuat pada tahun 1959 “tidak berlaku lagi”. Enam bulan berselang, Kardinal Karol Wojtyla dipilih menjadi Paus Yohanes Paulus II. HATI-HATI DENGAN DEVOSI KERAHIMAN ILAHI! Ada dua ayat Kitab Suci yang perlu kita ingat baik-baik sementara kita mempraktekkan Devosi Kerahiman Ilahi, ataupun bentuk-bentuk praktek devosi lainnya: 1. “Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku. ” (Yes 29:13) 2. “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7) Apabila kita memandang lukisan Juruselamat yang Maharahim, atau berhenti sejenak dari rutinitas untuk berdoa pada jam tiga siang, atau mendaraskan Koronka - adakah hal-hal ini mendekatkan kita kepada hidup sakramental Gereja yang sejati dan membiarkan Yesus mengubah hati kita? Ataukah devosi tersebut menjadi sekedar kebiasaan religius belaka? Dalam kehidupan sehari-hari apakah kita semakin dan semakin bertumbuh menjadi orang-orang yang berbelas kasih? Ataukah kita hanya menawarkan “doa bibir” kepada Allah yang Maharahim? PENTINGNYA MENGAMALKAN PESAN KERAHIMAN Devosi Kerahiman Ilahi seperti yang dinyatakan Tuhan kita melalui St Faustina, dianugerahkan kepada kita sebagai “sarana belas kasih” dengan mana kasih Allah dapat dicurahkan atas dunia, tetapi devosi itu sendiri tidaklah cukup. Tidak cukup kita menggantungkan Lukisan Kerahiman di rumah kita, mendaraskan Koronka setiap hari setiap jam tiga siang, dan menerima Komuni Kudus pada hari Minggu pertama sesudah Paskah. Kita juga harus menunjukkan belas kasih kepada sesama. Mengamalkan belas kasih bukan suatu pilihan dari praktek Devosi Kerahiman Ilahi ini, melainkan suatu keharusan! “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5:16) Warga UKI yang terkasih Dalam rangka menertibkan penyelenggaraan Misa UKI, permintaan ujud / intensi misa dan doa umat dapat ditujukan kepada: Wilayah WEST: Ben Dijong ([email protected] , Tlp: 905-997-5765) Raymond Wirahardja ([email protected] , Tlp: 905-812-9491) Wilayah EAST: Nani Widjaja ([email protected] , Tlp: 416-890-0894) Jeffrey Susilo ([email protected] , Tlp: 416-388-6169) Permintaan sebaiknya diberikan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum Misa UKI, kecuali pada keadaan mendadak dapat dilakukan sebelum Misa dimulai. Para pengurus akan menyampaikan permintaan Anda kepada Romo Pamong. Terima kasih atas perhatian dan kerja sama Anda sekalian. Semoga Misa UKI semakin tertata rapi sehingga kita semakin dapat menerima kehadiran Yesus dengan lebih khidmat. Tuhan memberkati. HALAMAN 7 TIGA TINGKATAN BELAS KASIH DALAM DEVOSI KERAHIMAN ILAHI Pertama-tama: perbuatan belas kasih, apa pun jenisnya. Kedua: ucapan belas kasih, yaitu belas kasih kata, bila kita tak dapat mewujudkannya dalam perbuatan. Ketiga: doa; kita selalu dapat menunjukkan belas kasih dengan doa. “Dalam tiga tingkatan belas kasih ini,” demikian Yesus mengatakan kepada St Faustina, “terkandung kepenuhan belas kasih (742).” Kita semua dipanggil untuk mengamalkan ketiga tingkatan belas kasih ini, tetapi tidak semua kita dipanggil dengan cara yang sama. Kita perlu datang dan bertanya kepada Tuhan, yang memahami pribadi dan situasi kita masing-masing yang unik, untuk menolong kita mengenali berbagai macam cara dengan mana kita masing-masing dapat menyatakan belas kasihNya dalam hidup kita sehari-hari. Baiklah kita melihat kembali apa yang telah diajarkan Gereja mengenai karya-karya belas kasih kepada sesama. Karya-karya Belas Kasih Jasmani: 1. memberi makan kepada yang lapar 2. memberi minum kepada yang haus 3. memberi tumpangan kepada tunawisma 4. mengenakan pakaian kepada yang telanjang 5. mengunjungi orang miskin 6. mengunjungi orang tahanan 7. menguburkan orang mati Karya-karya Belas Kasih Rohani: 1. mengajar 2. memberi nasehat 3. menghibur 4. membesarkan hati 5. mengampuni 6. menanggung dengan sabar hati 7. mendoakan mereka yang hidup dan mati BAGAIMANA MEMPRAKTEKKAN DEVOSI KERAHIMAN ILAHI? Menghormati Lukisan Kerahiman Ilahi Mendaraskan Koronka Kerahiman Ilahi Merayakan Minggu Kerahiman Ilahi Mendoakan Jam Kerahiman Ilahi Menyebarluaskan Devosi Kerahiman Ilahi □ [Disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya] Segenap warga UKI Toronto yang terkasih, Kami mengundang pasangan yang merayakan wedding anniversary , untuk berkesempatan mengucapkan "Pembaharuan Janji Perkawinan" pada setiap Misa Minggu IV di Gereja St. Anselm. Demi kelancaran persiapan teks yang akan dibaca, kami persilakan untuk mendaftar ke: [email protected] dengan menyertakan: (1) Nama pasangan, (2) Tanggal perkawinan, (3) Tempat / Gereja tempat menerimakan Sakramen Perkawinan Terima kasih dan Tuhan memberkati. HALAMAN 8 Roman Street yang menuju ke laut Ephesus dewi mereka. Semua ada dalam satu komplek dan dibangun dengan seni yang ada dan berkembang saat itu. Bagi saya pribadi, hal ini menggambarkan tingginya tingkat peradaban jaman sebelum Masehi, dan saya selalu kagum bagaimana mereka membangun semuanya ini tanpa didukung dengan peralatan modern seperti yang kita miliki jaman sekarang yang lebih mengandalkan mesin sementara mereka lebih mengandalkan tenaga manusia dan keahlian tangan serta pikiran mereka. Tuhan sungguh adil dalam hal ini. Dia tidak hanya memberikan kepintaran pada orang jaman sekarang (dengan kemajuan tekhnologinya) akan tetapi pada orang jaman dahulu Theatre pada jaman sebelum Jesus hadir di dunia ini. elintasi duduk m g n a n sed mpat Selesai puas melihat kehebatan orang-orang Ephesus pada Rombonga tar belakang te la ( sus jaman SM (sebelum Masehi) kita diajak oleh tour guide ke Ephe sebuah industri kerajinan tangan membuat karpet. Sebagaimana kita tahu Turki terkenal dengan kerajinan karpet. Kita diajak untuk melihat bagaimana proses membuat karpet yang semuanya dilakukan dengan tangan/tanpa mesin. Karpet-karpet yang mereka buat sungguh bermutu tinggi dan tentu harganya pun cukup tinggi. Dari rombongan UKI tidak ada yang tertarik untuk membelinya walau mereka telah memberikan presentasi yang sangat meyakinkan dan dijamu dengan teh khas Turki. Setelah satu jam di tempat ini, kami diantar pulang ke kapal Louis Olympia Cruise yang sudah menunggu kami untuk mengadakan Dengerin jualan Karpet—Turky perjalanan ke pulau Patmos.□ Cara buat karpet di Turky Hasil Penghitungan Suara Pemilu Legislatif 2014 APRIL 2014/NO.263 Sambungan dari halaman 1, bibirku karena membaca teks liturgi upacara cahaya. Tanpa kusadari, ternyata ini menjadi bagian dari misteri agung yang tadi saya ucapkan. Keagungannya terletak pada keyakinan Gereja akan siapa Kristus di sejarah zaman. Ia ada dahulu dan sekarang. Ia awal dan akhir. Dan Ia adalah alpha dan omega. Ia berkuasa atas seluruh waktu, segala masa dan segala abad. Terhadap Dia yang demikian, tidak ada hal lain untuk dihunjukkan kecuali sujud atas kemuliaan dan kekuasaan-Nya sepanjang segala masa. Lalu saya menancapkan lima butir paku (pentolan lilin) pada setiap ujung salib dan tengahnya sambil mengatakan; “Demi luka-luka-Nya yang kudus dan mulia, semoga kita dilindungi dan dipelihara oleh Kristus. Amin”. Ia yang berkuasa menerobos kemanusiaan yang rapuh dan berdosa. Dosa dan kerapuhan manusia menggoreskan luka di seluruh tubuh-Nya. Namun, luka itu kudus dan mulia. Inilah misteri agung -Nya, dengan-Nya kita dilindungi dan dipelihara oleh-NYA. Karena Ia tidak berhenti pada luka. Tidak berhenti pula pada perih pilunya salib dan gelap pekatnya makam. Ia bangkit. Kebangkitan-Nya memporakporandakan makam dan kematian. Ia bangkit sebagai cahaya yang menghalau kegepalan dosa dan maut. Maka lilin paska segera kunyalakan. Kuangkat tinggi lilin itu sambil kunyanyikan; “Kristus cahaya dunia”. Dan umatpun menjawab dengan seruan: “Syukur kepada Allah”. Sungguh, tidak ada jawaban yang memadai kecuali rasa syukur atas karya keselamatan Allah yang dilaksanakan oleh Kristus lewat peristiwa salib dan kebangkitan-Nya. HALAMAN 9 Lilin kuarak masuk ke dalam gereja saya pulang ke gereja yang dan seluruh umat mengikuti. Lilin belakangnya dibuat bilik untuk tidur paska yang bersinar menerangi jalan. romo yang bermalam di stasi itu. Dan Seperti dikatakan Paus Fransiskus; saya kembali menjumpai sebuah “faith is not a light which scatters all keheningan, yang aromanya adalah our darkness, but lamp which guides kegembiraan akan kebangkitan. Saya our steps in the night and suffices for membaringkan diri, dan malam itu the journey (Lumen Fidei June 29, saya tidak membutuhkan mimpi. 2013). Lilin paska juga menerangi Yang saya butuhkan hanyalah perjalanan kami memasuki misteri membiarkan alam bernyanyi atas keselamatan yang sangat agung. keselamatan yang terjadi. Dan saya Karya keselamatan itu berjanji untuk bagun pagi untuk dikumandangkan lewat kidung pujian merayakan paska di stasi lain. paska dan bacaan-bacaan dari kitab Misteri Paska sungguh misteri perjanjian lama dan perjanjian baru sukacita, yang bisa didapat dengan dan memuncak pada kisah cara yang sangat sederhana. Saya kebangkitan Kristus. Lalu dilanjutkan menghaturkan selamat Paska pada liturgi baptis dan pembaharuan janji seluruh umat (UKI), moga sukacita baptis hingga mencapai puncaknya yang baru kita rayakan abadi. □ pada liturgi ekaristi. Sungguh sebuah perayaan yang menandai MISTERI AGUNG yang menimbulkan sukacita. Perayaan malam paska usai, namun sukacita tidaklah usai, justru mulai dinikmati. Kulihat wajah umat ceria, tersenyum gembira saling mengucapkan selamat paska. Dengan ucapan itu, seakan mau mengatakan; “Every Precious Gift Comes From Above” “jangan takut (James 1:17) menghadapi hidup, karena kita dilindungi dan dipelihara oleh April 6, 2014 Kristus yang at 8:03 pm, in Barrie, Ontario 6 lbs 15 0z, 20” hidup”. Ucapan paska itu terus Born to Wendy Danukarjanto & Dave Catallo menggema dalam Proud Grandparents dalam hidup sehari Deacon Val & Wies Danukarjanto -hari. Hidup yang ditandai sukacita. Rejoicing with you on the arrival of Sukacita sebagai your precious baby boy orang yang “ Umat Katolik Indonesia “ mengimani kebangkitan. Usai makan bersama Jacob Daniel Catallo HALAMAN 10 Pemberkatan dan Perarakan Palma. Minggu, 13 April 2014 Lukas 2: 29-30 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu” Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya: Ibu Josepha Susanti Surjapranata (Bong Swanty) Meninggal 21 Maret 2014 Di Toronto Istri dari Alm. Johan Surjapranata Ibu / Ibu Mertua dari Juliarti dan Hidayat Soelistio Wies dan Deacon Val Danukarjanto Eliani dan Wahyu Widayat Oma dari Yustinus Eko dan Frieda Soelistio Inez dan Paul Park, Luki dan Clara Danukarjanto, Wendy dan Dave Catallo, Nicholas Danukarjanto, Claire Danukarjanto, Monica Widayat, Christian Widayat. Great Grandma Micah Danukarjanto Park, Taya Danukarjanto Park, Abree Danukarjanto Park, Mia Isabella Catallo, Cayden Alexander Catallo, Keane Lee Danukarjanto, Benjamin Matthew Soelistio. Ibu Ignatia Soemarni (95 thn) Meninggal 28 Maret 2014 Jam 3:40 WIB di Indonesia UCAPAN TERIMA KASIH Istri dari Alm. Soegito Tanojo Kami sangat berterima kasih dan menghargai segala bantuan, doa-doa, perhatiannya yang diberikan kepada mami dan kami dalam masa sulit ini. Dengan diiringi begitu banyak doa kami percaya mami/Tante/Oma Swanty telah bersama Bapa, Yesus dan Bunda Maria. Kepergian mami diiringi dengan tiga kali penerimaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit oleh tiga pastor yang berbeda selama sembilan hari di rumah sakit. Juga Misa Kudus yang tak henti-hantinya dipersembahkan oleh pastorpastor yang mengenal mami, dan doa-doa dari saudara-saudara dan teman-teman. Sampai saat ini kami menerima lima belas Mass Cards, dan doa-doa yang tak kunjung henti. Ini menunjukkan kasih Tuhan yang luar biasa melalui begitu banyak orang. Terima kasih Tuhan, terima kasih semuanya. Kami percaya mami sudah menerima pahalanya dan bertemu dengan Bapa, Yesus, Bunda Maria dan berkumpul dengan papi, saudarasaudara dan teman-teman yang sudah lebih dahulu meninggalkan dunia ini. Begitu pula kami mendapat kekuatan dan penghiburan atas bantuan, doa-doa dan perhatian yang diberikan pada seluruh keluarga kami. Semoga Tuhan membalas kebaikan Anda dengan berkat melimpah. Ibu/Ibu Mertua dari Fransiska Handajani dan Soekotjo Santoso Lucy Setijawati dan Indradjaya Ninik Hartati dan Oei Pik Ming Jani Hermanto dan Almh. Yuniastuti Tanti Irawati dan Ir. Budi Koesnadi Wiwik Widiastuti dan LB Setio Budiono Sugianto Tanojo dan Lissy Boediman Bambang Poerwanto dan Ina Tuhan memberkati, Salam dan doa, Wies & Deacon Val Seluruh keluarga besar Oma Swanty Bapak Phinardy Wijaya Oey (62 thn) Meninggal 10 April 2014 Jam 4:22 pagi, di RS Royal Taruma, Jakarta Suami dari Lim Sioe Lan Ayah/Ayah Mertua dari Hendrik Iriawan Saputra Oey dan Thjia Tjie Fun Hendra Iriawan Saputra dan Jong Yoek Phing Henki Iriawan Saputra Oey Fiefie Juniaty Oey dan Jimmy Nur Kencana Opa dari Joanne Anastasia, Jason, Jeannettee, Theodore Oey, William Oey, Samuel Oliver Lim. Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya. WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA TELEPHONE # 905-695-1745