pornografi

advertisement
1 AGU S TU S 201 3
34567
PORNOGRAFI
HIBURAN ATAU RACUN?
34567
Vol. 134, No. 15
AUGUST 1, 2013
Semimonthly
INDONESIAN
MAJALAH INI, Menara Pengawal,
memuliakan Allah Yehuwa,
Penguasa alam semesta. Majalah
ini menghibur orang dengan kabar
baik bahwa Kerajaan surgawi Allah
akan segera mengakhiri semua
kejahatan dan mengubah bumi
menjadi firdaus. Majalah ini
membantu orang beriman kepada
Yesus Kristus, yang telah mati agar
kita bisa memperoleh kehidupan
abadi dan yang kini memerintah
sebagai Raja Kerajaan Allah. Jurnal
ini terus terbit sejak 1879 dan tidak
terkait dengan politik. Majalah ini
berpaut pada Alkitab.
Maukah Anda
mendapatkan lebih
banyak informasi atau
belajar Alkitab gratis
di rumah?
(
Cetakan Tiap Terbitan:
44.978.000 DALAM 209 BAHASA
1 AGUSTUS 2013
TOPIK UTAMA
Pornografi
—SEKADAR HIBURAN ATAU RACUN PIKIRAN? HALAMAN 3
ARTIKEL LAIN
Alkitab Mengubah Kehidupan 8
Pembaca Bertanya . . .
Mengapa Nama Beberapa Tokoh Alkitab Tidak Disebutkan? 10
Mendekatlah kepada Allah
—’Sifat-Nya yang Tidak Kelihatan Jelas Terlihat’ 11
Tirulah Iman Mereka
—Ia Diselamatkan ”Bersama Tujuh Orang Lainnya” 12
Pertanyaan Alkitab Dijawab 16
Kunjungi www.jw.org/id
atau kirim permintaan Anda
ke alamat di bawah ini.
Untuk AMERIKA SERIKAT:
Jehovah’s Witnesses
25 Columbia Heights
Brooklyn, NY 11201-2483
Untuk HONGKONG:
Jehovah’s Witnesses
4 Kent Road, Kowloon Tong
Kowloon
Untuk daftar alamat di negara lain,
lihat www.jw.org/id/hubungi-kami.
(s
BACA DI INTERNET www.jw.org/id
PERTANYAAN UMUM TENTANG
SAKSI-SAKSI YEHUWA—Apakah Kalian
Menjauhi Mantan Anggota Agama Kalian?
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan
disediakan sebagai bagian dari pekerjaan
pendidikan Alkitab sedunia yang didukung
sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan
sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari
Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published
semimonthly by Watchtower Bible and Tract
Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr.,
President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer;
25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483,
and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa
Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at
additional mailing offices. POSTMASTER: Send
address changes to Watchtower, 1000 Red Mills
Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch
Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania.
Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
(Temukan di MENGENAI KAMI ˛ PERTANYAAN UMUM)
r
1 AGU S TU S 201 3
34567
UNDUH MAJALAH INI
DALAM BERBAGAI
FORMAT
PORNOGRAFI
HIBURAN ATAU RACUN?
TOPIK UTAMA
Pornografi
Sekadar Hiburan atau
Racun Pikiran?
Dunia sekarang ini dibanjiri pornografi.1 Hal-hal cabul
memenuhi iklan, dunia mode, film, musik, majalah, televisi, video game, perangkat mobile seperti ponsel, situs Web, dan belakangan layanan berbagi foto di Internet. Dapat dikatakan, pornografi sudah menjadi bagian
masyarakat modern. Semakin banyak orang di semakin
banyak tempat mengonsumsi pornografi dalam jumlah
terbesar sepanjang sejarah.—Lihat kotak ”Fakta tentang
Pornografi”.
Batasan pornografi juga berubah. Profesor Gail
Dines menulis, ”Gambar-gambar kini sudah sangat
ekstrem sehingga apa yang dahulu digolongkan sebagai
pornografi kelas berat sekarang dianggap biasa saja.”
Bagaimana pendapat Anda? Apakah pornografi
cuma hiburan yang tak berbahaya, kebiasaan yang sedikit merugikan, atau racun yang mematikan? Yesus mengatakan, ”Setiap pohon yang baik menghasilkan buah
yang baik, tetapi setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna.” (Matius 7:17) Apa yang
dihasilkan pornografi? Untuk tahu jawabannya, mari
kita bahas beberapa pertanyaan dasar tentang pornografi.
1 Istilah ”pornografi” memaksudkan bahan erotis yang gamblang
yang dirancang untuk merangsang penonton, pembaca, atau pendengarnya. Itu bisa berupa gambar, tulisan, atau suara.
1 AGUSTUS 2013
3
Apa pengaruhnya
atas si pelaku?
APA KATA PARA AHLI: Pornografi sangat adiktif;
beberapa peneliti dan terapis bahkan
menyamakannya dengan kokain.
Brian,1 yang punya kebiasaan melihat pornografi
di Internet, bercerita, ”Tidak ada yang bisa menghalangi saya. Saya seperti kesurupan. Saya bisa sampai
menggigil dan sakit kepala. Saya berjuang untuk berhenti, tapi bertahun-tahun kemudian, saya masih ketagihan.”
Orang yang menggandrungi pornografi sering menyembunyikan kebiasaan mereka. Mereka tertutup dan sering berbohong. Tak mengherankan, banyak yang merasa terasing, malu, khawatir, depresi,
dan marah. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan
ingin bunuh diri. ”Saya jadi suka menyendiri dan putus asa,” kata Sergei, yang mengunduh bahan-bahan
cabul ke ponselnya hampir setiap hari. ”Saya merasa bersalah, tidak berguna, sendirian, dan terperangkap. Saya terlalu malu dan takut untuk minta bantuan.”
Walau hanya sekilas atau tidak sengaja, melihat
pornografi bisa berakibat fatal. Sewaktu memberikan keterangan di hadapan komite Senat AS, Dr. Judith Reisman, seorang peneliti kenamaan di bidang
pornografi, mengatakan bahwa gambar pornografis
secara otomatis langsung tersimpan di dalam otak
dan mengubah reaksi kimia otak. Gambar-gambar
ini akan terus teringat dan sulit atau mustahil dihapus. Susan, 19 tahun, yang tanpa sengaja melihat situs pornografi, menceritakan, ”Gambar-gambar itu
terpatri dalam pikiran saya dan bisa tiba-tiba muncul. Rasanya saya tidak akan pernah bisa menghapusnya sama sekali.”
INTINYA: Pornografi memperbudak dan menghan-
curkan korbannya.—2 Petrus 2:19.
1 Beberapa nama di artikel ini telah diubah.
Apa pengaruhnya
atas keluarga?
APA KATA PARA AHLI: ”Banyak pasangan dan
keluarga berantakan gara-gara pornografi.”
—The Porn Trap, oleh Wendy dan Larry Maltz.
Pornografi merusak perkawinan dan keluarga
karena
ˇ Mengikis kepercayaan, keintiman, dan cinta dalam
perkawinan.—Amsal 2:12-17.
ˇ Mengembangkan egoisme, sikap dingin, dan ketidakpuasan terhadap pasangan.—Efesus 5:28, 29.
ˇ Mengobarkan fantasi dan hasrat seksual yang tidak patut.—2 Petrus 2:14.
ˇ Membuat seseorang memaksakan perbuatan seksual yang tidak wajar kepada pasangannya.—Efesus
5:3, 4.
ˇ Mendorong ketidaksetiaan secara fisik maupun
emosi.—Matius 5:28.
Alkitab melarang suami istri mengkhianati satu
sama lain. (Maleakhi 2:16) Perselingkuhan adalah
pengkhianatan yang dapat menghancurkan perka-
4
MENARA PENGAWAL
FAKTA TENTANG
PORNOGRAFI
SETIAP DETIK:
Hampir 30.000 orang mengunjungi situs berisi pornografi.
SETIAP MENIT:
Pengguna Internet mengirimkan
lebih dari 1,7 JUTA e-mail berbau pornografi.
SETIAP JAM:
Hampir DUA video pornografis
kelas berat dirilis di Amerika
Serikat.
SETIAP HARI:
winan serta berujung perpisahan dan perceraian.
Akibatnya, anak-anaklah yang menjadi korban.
Pornografi juga dapat merugikan anak-anak secara langsung. Brian, yang disebutkan di awal, menjelaskan, ”Saat berumur sepuluh, saya menemukan majalah-majalah porno milik Ayah waktu main
petak umpet. Diam-diam, saya suka melihat-lihatnya, meski tidak tahu kenapa saya tertarik pada
gambar seperti itu. Itu jadi awal kebiasaan buruk
yang terbawa sampai saya dewasa.” Menurut penelitian, pornografi bisa memengaruhi remaja untuk mulai berhubungan seks pada usia yang sangat
muda; mereka juga cenderung melakukan seks bebas, kekerasan seksual, serta tidak stabil secara
emosi dan psikologis.
INTINYA: Pornografi meracuni hubungan keluarga
yang penuh kasih dan hanya mendatangkan kesedihan serta kesulitan.—Amsal 6:27.
Rata-rata lebih dari
DUA JUTA film pornografis
disewa di Amerika Serikat
saja.
SETIAP BULAN:
Hampir 9 dari 10 pria muda
dan 3 dari 10 wanita muda
di Amerika Serikat melihat
pornografi.
SETIAP TAHUN:
Industri pornografi di seluruh
dunia menghasilkan sekitar
100 MILIAR DOLAR AS.
1 AGUSTUS 2013
5
Apa pandangan Alkitab
tentang pornografi?
APA KATA FIRMAN ALLAH: ”Matikanlah anggota-
anggota tubuhmu . . . sehubungan dengan percabulan, kenajisan, nafsu seksual, keinginan yang
mencelakakan, dan keinginan akan milik orang
lain, yang merupakan penyembahan berhala.”
—Kolose 3:5.
Singkatnya, Allah Yehuwa1 membenci pornografi.
Ini tidak berarti Ia menganggap seks sebagai sesuatu yang tabu. Ia menciptakan kemampuan seksual
dan menghendaki agar suami istri menggunakannya
untuk menyenangkan satu sama lain, menjalin ikatan emosi, dan berbagi kebahagiaan dengan melahirkan anak-anak.—Yakobus 1:17.
Kalau begitu, mengapa kita bisa yakin bahwa
Allah sangat tidak suka dengan pornografi? Perhatikan beberapa alasan berikut.
ˇ Ia tahu bahwa pornografi bisa merusak kehidupan.
—Efesus 4:17-19.
ˇ Ia mengasihi kita dan ingin melindungi kita dari
bahaya.—Yesaya 48:17, 18.
ˇ Yehuwa ingin menjaga keutuhan perkawinan dan
keluarga.—Matius 19:4-6.
ˇ Ia ingin agar kita bersih secara moral dan merespek hak orang lain.—1 Tesalonika 4:3-6.
ˇ Ia ingin agar kita menghargai kesanggupan reproduksi kita dan menggunakannya secara terhormat.
—Ibrani 13:4.
ˇ Yehuwa tahu bahwa pornografi mencerminkan
pandangan yang salah, egois, dan kejam soal seks.
—Kejadian 6:2; Yudas 6, 7.
INTINYA: Pornografi merusak hubungan seseorang
dengan Allah.—Roma 1:24.
Di pihak lain, Yehuwa sangat beriba hati kepada mereka yang ingin membebaskan diri dari ceng1 Yehuwa adalah nama Allah yang disebutkan dalam Alkitab.
6
MENARA PENGAWAL
1
2
keraman pornografi. Alkitab menyatakan, ”Yehuwa
itu berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih. Karena ia tahu benar bagaimana kita dibentuk, ia ingat bahwa kita ini debu.” (Mazmur 103:
8, 14) Ia mengundang orang yang rendah hati untuk
berupaya mendapatkan belas kasihan dan kebaikan
hati-Nya, supaya ”mendapat pertolongan pada waktu yang tepat”.—Ibrani 4:16; lihat kotak ”Membebaskan Diri dari Pornografi”.
Banyak orang telah menerima bantuan Allah.
Apakah bantuan-Nya efektif? Perhatikan apa yang
Alkitab katakan tentang mereka yang berhasil mengalahkan kebiasaan buruk, ”Kamu telah dicuci bersih, . . . kamu telah disucikan, . . . kamu telah dinyatakan adil-benar dengan nama Tuan kita, Yesus
Kristus, dan dengan roh Allah kita.” (1 Korintus 6:11)
Seperti rasul Paulus, mereka bisa mengatakan, ”Dalam segala perkara aku mempunyai kekuatan melalui dia yang memberikan kuasa kepadaku.”—Filipi
4:13.
Susan, yang sembuh dari kecanduan pornografi,
mengatakan, ”Hanya Yehuwa yang bisa membantu
kita menang. Jika kita memohon bantuan dan bimbingan-Nya, Ia akan mendukung kita. Ia tidak akan
mengecewakan kita.”
habat. Itulah hal tersulit yang pernah saya lakukan, tapi saya mendapat bantuan yang diperlukan.”
—Yoshi.
Memang butuh keberanian dan tekad untuk bercerita kepada orang lain. Tetapi, itu adalah langkah
vital dalam mengalahkan kecanduan dan memperbaiki hubungan dengan orang-orang tercinta. Susan,
yang disebutkan sebelumnya, menceritakan, ”Setelahnya, saya merasa plong. Awalnya memang sulit sekali, tapi saya kemudian merasa damai dan tenang.”—Yakobus 5:16.
3
4
Membebaskan Diri
dari Pornografi
Apakah Anda kenal seseorang yang sedang berjuang
untuk mengalahkan kecanduan pornografi? Perhatikan beberapa cara yang sudah membantu banyak
orang.
1. Berdoa kepada Allah.
”Langkah terpenting untuk melepaskan diri dari
jerat pornografi adalah meminta bantuan Yehuwa
dalam doa.”—Franz.
Yehuwa bisa memberikan roh kudus agar orang
tersebut ”mempunyai kemauan dan juga bertindak”.
(Filipi 2:13) Jika ia mengikuti bimbingan roh kudus,
ia akan dibantu menaklukkan ”nafsu dan keinginannya” yang salah.—Galatia 5:16, 24.
2. Meminta bantuan orang lain.
”Anda merasa tidak bisa minta bantuan siapa pun
karena kecanduan pornografi itu sangat memalukan
dan tidak diketahui orang lain. Anda pikir Anda
sanggup mengatasinya sendiri. Tapi itu salah besar.
Anda mustahil berhasil tanpa bantuan. Jadi, saya
membuang semua gengsi dan berterus terang kepada istri saya. Saya juga meminta bantuan seorang sa-
3. Mengenali dan menghindari pemicunya.
Situasi, pikiran, atau suasana hati seperti apa yang
bisa memicu hasrat yang salah? Berselancar di Internet? Menonton TV larut malam? Membaca majalah? Pergi ke pantai? Sedang lapar, marah, sendirian, atau capek? ”Kenali kelemahan Anda, dan jauhi
itu seolah itu penyakit menular,” kata Soren. Yesus
mengatakan, ”Jika mata kananmu itu membuatmu
tersandung, cungkillah itu dan buanglah jauh-jauh.”
—Matius 5:29.
”Ketika saya tergoda untuk menatap wanita dengan nafsu, saya cepat-cepat berdoa kepada Yehuwa dan memaksa diri untuk melihat ke arah lain,”
kata Franz. Pria yang setia dalam Alkitab, Ayub, mengatakan, ”Dengan sumpah aku telah berjanji gadis
muda tak akan kupandang dengan berahi.”—Ayub
31:1, Bahasa Indonesia Masa Kini.
4. Memperkuat kerohanian.
”Penuhi pikiran Anda dengan hal-hal positif, dan
sibukkan diri dengan kegiatan rohani,” tambah
Franz.
Alkitab menyatakan, ”Perkara apa pun yang benar, perkara apa pun yang serius, perkara apa pun
yang adil-benar, perkara apa pun yang murni, perkara apa pun yang membangkitkan perasaan kasih,
perkara apa pun yang patut dibicarakan, apa pun
yang bajik dan perkara apa pun yang patut dipuji, teruslah pikirkan semuanya ini . . . , dan Allah kedamaian akan menyertai kamu.”—Filipi 4:8, 9. ˇ
1 AGUSTUS 2013
7
ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN
”Saya mulai
serius memikirkan
arah kehidupan”
MASA LALU SAYA: Saya dibesarkan di Warialda, sebuah kota
SEBAGAIMANA DICERITAKAN
OLEH ALLAN HANCOCK
LAHIR:
1941
NEGERI ASAL:
AUSTRALIA
RIWAYAT:
PEROKOK
DAN PEMINUM
8
MENARA PENGAWAL
kecil di New South Wales. Penduduk Warialda beternak
domba dan sapi atau bercocok tanam. Kota itu bersih, dan
angka kejahatannya rendah.
Saya anak sulung dari sepuluh bersaudara, jadi pada usia
13, saya mulai bekerja untuk membantu menafkahi keluarga. Karena pendidikan saya terbatas, saya bekerja di peternakan. Pada usia 15, saya sudah menjadi penjaga ternak. Tugas saya adalah menjinakkan kuda.
Bekerja di peternakan ada suka dan dukanya. Di satu sisi,
pekerjaan dan lingkungan kerja saya sangat menyenangkan.
Di malam hari, saya biasa duduk dekat api unggun dan memandang bulan dan langit yang berbintang, sambil menghirup wangi khas padang rumput yang dibawa angin malam.
Saat itu, saya berpikir bahwa pasti ada Pribadi yang menciptakan semua hal yang luar biasa itu. Di sisi lain, bekerja di
peternakan membuat saya terkena pengaruh buruk. Orang
sering mengumpat dan rokok mudah didapat. Saya pun tertular kebiasaan merokok dan mengumpat.
Saat berusia 18, saya pindah ke Sydney. Saya ingin menjadi anggota militer tapi ditolak karena pendidikan saya tidak
memadai. Saya kemudian mendapat pekerjaan dan tinggal di
Sydney selama setahun. Pada saat itulah saya pertama kali
bertemu dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Saya ikut menghadiri
salah satu pertemuan mereka dan segera menyadari bahwa
mereka mengajarkan kebenaran.
Tetapi, tak lama setelah itu, saya memutuskan untuk kembali ke ladang. Saya pindah ke Goondiwindi, Queensland. Di
sana, saya bekerja dan menikah. Sayangnya, saya juga mulai
minum-minum.
Saya dan istri punya dua putra. Setelah mereka lahir, saya
mulai serius memikirkan arah kehidupan saya. Saya mengingat apa yang pernah saya dengar di pertemuan para Saksi
di Sydney, dan saya pun tergerak untuk bertindak.
Saya menemukan majalah Menara Pengawal terbitan lama, yang memuat alamat kantor cabang
Saksi-Saksi Yehuwa di Australia. Saya mengirim surat kepada mereka dan hasilnya, seorang Saksi yang
baik dan penuh perhatian datang berkunjung. Saya
segera belajar Alkitab dengannya.
BAGAIMANA ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN SAYA:
Belajar Alkitab membuat saya sadar bahwa ada
banyak perubahan besar yang harus saya buat.
Ayat Alkitab yang terutama menyadarkan saya
adalah 2 Korintus 7:1. Ayat itu mendesak kita
untuk ”membersihkan diri dari setiap pencemaran
daging”.
Saya memutuskan untuk berhenti merokok dan
minum-minum. Sulit rasanya untuk berubah, karena hal-hal itu sudah menjadi kebiasaan saya sejak lama. Namun, saya bertekad untuk menjalani
kehidupan yang menyenangkan Allah. Saya sangat
terbantu karena menerapkan prinsip di Roma 12:
2, ”Berhentilah dibentuk menurut sistem ini, tetapi
berubahlah dengan mengubah pikiranmu.” Saya sadar bahwa untuk merombak kebiasaan, saya perlu
mengubah cara berpikir. Saya juga harus menganggap kebiasaan saya itu sebagai hal yang merusak, seperti Allah memandangnya. Dengan bantuan
Allah, saya berhasil berhenti merokok dan minumminum.
Yang paling sulit bagi saya adalah menghentikan
kebiasaan mengumpat. Saya tahu nasihat Alkitab di
Efesus 4:29, ”Jangan ada perkataan busuk yang ke-
”Saya sadar bahwa untuk merombak
kebiasaan, saya perlu mengubah
cara berpikir”
luar dari mulutmu.” Tapi, saya tidak langsung bisa
memperbaiki tutur kata saya. Saya terbantu dengan memikirkan kata-kata di Yesaya 40:26. Ayat
ini berbicara tentang bintang-bintang di langit, ”Layangkanlah pandanganmu ke tempat tinggi dan lihatlah. Siapa yang menciptakan hal-hal ini? Ini adalah Pribadi yang membawa keluar pasukan mereka
menurut jumlahnya, yang semuanya ia panggil dengan namanya. Karena energi dinamisnya yang ber-
limpah, dan kekuasaannya sangat besar, tidak satu
pun dari mereka tidak hadir.” Saya bernalar bahwa kalau Allah punya kuasa untuk menciptakan jagat raya yang luas ini, yang sangat saya kagumi, Ia
pasti sanggup memberi saya kekuatan untuk berubah agar dapat menyenangkan Dia. Dengan banyak doa dan perjuangan, perlahan saya bisa mengendalikan kata-kata saya.
MANFAAT YANG SAYA PEROLEH: Sewaktu bekerja
sebagai penjaga ternak, hanya ada sedikit orang
di peternakan, jadi saya jarang mengobrol. Tetapi,
dengan pelatihan yang diberikan di pertemuan
ibadat Saksi-Saksi Yehuwa, saya telah belajar
caranya mengutarakan diri. Salah satunya, saya
dibantu untuk bisa berbicara kepada orang lain
tentang kabar baik Kerajaan Allah.—Matius 6:9, 10;
24:14.
Selama beberapa tahun terakhir, saya menikmati
pelayanan sebagai gembala sidang jemaat. Sungguh suatu kehormatan karena bisa membantu rekan-rekan seiman sebisa saya. Namun, berkat terbesar adalah bisa melayani Yehuwa bersama istri
saya yang setia dan penyayang serta anak-anak kami
tercinta.
Saya bersyukur karena Yehuwa mau mengajar
saya, orang yang berpendidikan rendah. (Yesaya
54:13) Saya sangat setuju dengan Amsal 10:22 yang
mengatakan, ”Berkat Yehuwa—itulah yang membuat kaya.” Kami sekeluarga sangat menantikan
masa depan, saat kami bisa belajar lebih banyak
tentang Yehuwa dan melayani Dia selamanya. ˇ
1 AGUSTUS 2013
9
PEMBACA BERTANYA . . .
Mengapa nama beberapa tokoh Alkitab tidak disebutkan?
Di buku Rut dalam Alkitab, seorang pria yang tidak
mau menjalankan kewajiban yang diharuskan Hukum Musa hanya disebut si Anu. (Rut 4:1-12) Apakah kita lantas boleh menyimpulkan bahwa semua
tokoh Alkitab yang tidak disebutkan namanya itu tidak baik atau kurang penting?
Tidak. Mari kita lihat contoh lain. Sewaktu akan
merayakan Paskah yang terakhir, Yesus memberi
tahu beberapa muridnya untuk ’pergi ke kota kepada si Anu [”seseorang”, Bahasa Indonesia Masa
Kini]’ untuk mempersiapkan perjamuan di rumahnya. (Matius 26:18) Apakah kita bisa menganggap
bahwa pria yang disebut ”si Anu” dalam ayat ini adalah orang jahat atau tidak penting? Sama sekali tidak; ”seseorang” yang disebutkan di sini pastilah
murid Yesus. Namanya tidak disebutkan karena ia
bukan tokoh penting dalam cerita itu.
Banyak orang yang setia tidak disebutkan namanya di Alkitab. Di pihak lain, Alkitab memberitahukan nama dari banyak orang yang jahat. Misalnya,
nama wanita pertama, Hawa, cukup dikenal orang.
Tetapi gara-gara sikap egois dan ketidaktaatan
Hawa, Adam jatuh dalam dosa, dan kita semua harus menuai akibatnya yang tragis. (Roma 5:12) Sebagai kontras, nama istri Nuh tidak dicantumkan
dalam Alkitab. Namun, kita semua mendapat berkat karena ia dengan taat dan tulus mendukung
proyek besar suaminya. Jelas, meskipun nama istri
Nuh tidak disebutkan dalam Alkitab, itu tidak berarti
ia bukan tokoh penting atau tidak diperkenan Allah.
Ada sejumlah tokoh Alkitab yang tidak disebutkan
namanya tapi punya peranan penting—bahkan heroik—dalam mendukung kehendak Yehuwa. Coba
ingat gadis cilik Israel yang menjadi pelayan di rumah Naaman, seorang panglima tentara Siria. Ia
dengan berani berbicara kepada majikannya, istri
Naaman, tentang seorang nabi Yehuwa di Israel.
Hasilnya, sebuah mukjizat besar terjadi. (2 Raja 5:
1-14) Kita juga bisa mencontoh putri hakim Yefta
dari Israel yang sangat beriman. Ia rela tidak meni-
10
MENARA PENGAWAL
kah dan tidak punya anak demi menepati ikrar
ayahnya. (Hakim 11:30-40) Selain itu, ada sekitar
40 mazmur yang nama penggubahnya tidak disebutkan. Kita juga tidak mengetahui nama banyak
nabi yang dengan setia menunaikan tugas penting
mereka.—1 Raja 20:37-43.
Yang mungkin lebih mengagumkan adalah teladan para malaikat yang setia. Jumlah mereka ratusan juta, namun hanya dua yang disebutkan namanya dalam Alkitab—Gabriel dan Mikhael. (Daniel
7:10; Lukas 1:19; Yudas 9) Nama para malaikat
lain tidak dicatat. Misalnya, seorang malaikat ditanya oleh Manoah, ayah Simson, ”Siapa namamu,
agar bila perkataanmu menjadi kenyataan kami
pasti akan menghormati engkau?” Malaikat itu
menjawab, ”Mengapa engkau menanyakan namaku?” Dengan rendah hati, sang malaikat menolak
penghormatan yang hanya layak ditujukan kepada
Allah.—Hakim 13:17, 18.
Alkitab tidak selalu menjelaskan mengapa ada
tokoh Alkitab yang disebutkan namanya sedangkan
yang lain tidak. Namun, kita bisa belajar dari banyak
pribadi yang setia yang melayani Allah tanpa mencari ketenaran atau kedudukan. ˇ
MENDEKATLAH KEPADA ALLAH
’Sifat-Nya yang Tidak
Kelihatan Jelas Terlihat’
Apakah Anda percaya bahwa Allah ada? Jika ya, bisakah Anda menunjukkan buktinya? Sebenarnya, di
sekeliling kita ada banyak bukti yang menunjukkan
adanya Pencipta yang berhikmat, berkuasa, dan pengasih. Apa saja, dan seberapa nyatakah bukti itu?
Untuk menjawabnya, mari kita perhatikan kata-kata
rasul Paulus yang dicatat dalam suratnya kepada
orang Kristen di Roma.
Paulus mengatakan, ”Sifat-sifat [Allah] yang tidak
kelihatan, yaitu kuasanya yang kekal dan Keilahiannya, jelas terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara
yang diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.” (Roma 1:20) Seperti disiratkan Paulus, ciri
khas Allah terdapat pada semua karya ciptaan-Nya.
Mari kita bahas ayat ini dengan lebih mendalam.
Sifat-sifat Allah dapat dilihat ”sejak penciptaan
dunia”, kata Paulus. Dalam konteks ini, kata Yunani
yang diterjemahkan menjadi ”dunia” tidak memaksudkan planet bumi, tetapi umat manusia.1 Jadi,
Paulus mengatakan bahwa sejak manusia diciptakan, mereka bisa melihat bukti sifat-sifat Sang Pencipta dari karya-Nya.
Bukti itu sebenarnya tidak tersembunyi, namun
ada di sekeliling kita dan ”jelas terlihat”. Dari yang
terkecil hingga yang terbesar, ciptaan menyingkapkan bahwa Pencipta memang ada, dan bahwa Ia
memiliki sifat-sifat yang menakjubkan. Tak dapat disangkal, rancangan alam yang rumit menunjukkan
hikmat Allah. Langit yang berbintang dan ombak
yang bergelora memperlihatkan kuasa-Nya. Beragam makanan yang memanjakan lidah, juga terbit dan terbenamnya matahari yang memesona,
semua membuktikan kasih Allah bagi manusia.
—Mazmur 104:24; Yesaya 40:26.
1 Alkitab juga menyebut bahwa ”dunia” berdosa dan membutuhkan juru selamat. Dalam konteks seperti ini, istilah ”dunia” pasti
memaksudkan umat manusia, bukan planet bumi.—Yohanes 1:29;
4:42; 12:47.
Seberapa jelas semua bukti itu? Sangat jelas sehingga orang yang menolak percaya kepada Allah
”tidak dapat berdalih” bahwa ia tidak melihatnya.
Seorang pakar memberikan ilustrasi berikut: Katakanlah seorang pengemudi mengabaikan rambu ”Dilarang Masuk”. Akibatnya, ia dihentikan polisi dan ditilang. Pengemudi itu beralasan bahwa ia
tidak melihat rambu tersebut. Namun, dalihnya tidak digubris oleh sang polisi karena rambu tersebut
terlihat jelas dan penglihatan si pengemudi tidak
terganggu. Selain itu, sebagai pengemudi, ia ber-
Ciri khas Allah terdapat pada
semua karya ciptaan-Nya
tanggung jawab untuk memerhatikan dan mematuhi semua rambu lalu lintas. Halnya sama dengan
berbagai ciptaan yang membuktikan adanya Allah.
Semua bukti tersebut terlihat jelas. Sebagai makhluk yang cerdas, manusia sanggup melihatnya. Tidak ada alasan untuk mengabaikannya.
Ya, ada banyak hal tentang Allah yang bisa kita
pelajari dari ciptaan. Tetapi, ada yang bisa membantu kita belajar jauh lebih banyak lagi tentang Allah.
Itu adalah Alkitab. Alkitab membantu kita mendapat jawaban atas pertanyaan penting: Apa kehendak Allah bagi bumi dan manusia? Dengan tahu jawabannya, kita bisa lebih dekat dengan Allah dan
mengenal ”sifat-sifatnya yang tidak kelihatan”. ˇ
SARAN PEMBACAAN UNTUK AGUSTUS
Roma 1-16
TIRULAH IMAN MEREKA NUH
Ia Diselamatkan
”Bersama Tujuh Orang
Lainnya”
UH dan keluarganya saling merapatkan diri seraya hujan lebat mulai turun dari langit. Bayangkan wajah mereka diterpa sinar pelita yang kadang
meredup di tengah kegelapan, mata mereka membelalak sambil mendengar suara air tercurah ke atap
dan menghantam sisi-sisi bahtera. Suaranya memekakkan telinga.
Saat Nuh memandang wajah semua anggota keluarganya yang tercinta—istrinya yang setia dan ketiga
putranya yang tangguh beserta istri mereka — hatinya
pasti dipenuhi rasa syukur. Di saat yang kelam itu,
Nuh pasti merasa tenang karena orang-orang yang
paling ia sayangi ada bersamanya. Ia pastilah mengajak keluarganya berdoa, memanjatkan rasa syukur
dengan suara keras agar mereka bisa mendengarnya
di tengah kebisingan.
Nuh punya iman yang besar. Karena iman Nuh itulah, Allahnya, Yehuwa, tergerak untuk melindungi
Nuh dan keluarganya. (Ibrani 11:7) Namun, apakah
mereka tidak perlu lagi beriman setelah hujan mulai
turun? Justru sebaliknya, iman mutlak diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan berikutnya. Kita
juga membutuhkan iman dalam menghadapi situasi
yang penuh gejolak sekarang. Mari kita perhatikan
apa yang dapat kita pelajari dari iman Nuh.
N
”EMPAT PULUH HARI DAN EMPAT PULUH MALAM”
Di luar, hujan terus mengguyur ”selama empat puluh hari dan empat puluh malam”. (Kejadian 7:4,
11, 12) Air terus dan terus bertambah tinggi. Kala itulah Nuh bisa melihat bahwa Allahnya, Yehuwa, melindungi orang yang saleh sekaligus menghukum
orang yang fasik.
12
MENARA PENGAWAL
Air Bah menghentikan pemberontakan yang terjadi di antara para malaikat. Karena terpengaruh sikap Setan yang egois, banyak malaikat meninggalkan
”tempat tinggal mereka sendiri” di surga untuk hidup
bersama para wanita, sehingga menghasilkan keturunan hibrida yang disebut Nefilim. (Yudas 6; Kejadian 6:4) Setan pastilah tertawa senang sewaktu pemberontakan itu mulai meluas, karena hal itu akan
semakin merusak moral manusia, mahakarya Yehuwa di bumi.
Tetapi, sewaktu banjir mulai meninggi, para malaikat yang tidak setia itu mau tak mau berubah ke wujud asal mereka dan kembali ke alam roh; mereka tidak bisa lagi menjelma. Mereka meninggalkan istri
dan keturunan mereka untuk mati tenggelam bersama seluruh umat manusia.
Sejak zaman Henokh, hampir tujuh abad sebelumnya, Yehuwa telah memperingatkan manusia bahwa
Ia akan membinasakan orang-orang yang jahat dan tidak saleh. (Kejadian 5:24; Yudas 14, 15) Sejak itu, manusia semakin menjadi-jadi, merusak bumi dan memenuhinya dengan kekerasan. Sekarang, kebinasaan
sudah menanti. Apakah hal itu membuat Nuh dan keluarganya senang?
Tidak! Allah yang berbelaskasihan juga tidak merasa senang. (Yehezkiel 33:11) Yehuwa sudah berbuat sebisa-bisanya untuk menyelamatkan sebanyak
mungkin orang. Ia telah menugasi Henokh untuk
memberikan peringatan dan memerintahkan Nuh
membangun bahtera. Selama puluhan tahun, Nuh
dan keluarganya banting tulang demi menyelesaikan
proyek raksasa itu, di depan mata semua orang. Selain itu, Yehuwa menyuruh Nuh untuk menjadi ”pem-
berita keadilbenaran”. (2 Petrus 2:5) Seperti Henokh,
kakek buyutnya, Nuh memperingatkan orang-orang
bahwa penghakiman akan menimpa dunia kala itu.
Apa tanggapan mereka? Yesus, yang menyaksikan semua peristiwa ini dari surga, belakangan mengatakan
tentang orang-orang pada zaman Nuh, ”Mereka tidak
memberikan perhatian sampai banjir itu datang dan
menyapu bersih mereka semua.”—Matius 24:39.
Bayangkan bagaimana keadaan Nuh dan keluarganya selama 40 hari setelah Yehuwa menutup pintu
bahtera. Seraya gemuruh hujan terus terdengar hari
demi hari, delapan orang itu kemungkinan mulai
terbiasa dengan rutin yang baru—memerhatikan kebutuhan satu sama lain, merawat tempat tinggal mereka, dan mengurus semua binatang di kandang. Namun suatu hari, bahtera besar itu mulai berguncang
dan bergeser. Bahtera itu bergerak! Terayun-ayun di
air yang semakin banyak, bahtera itu terus terangkat hingga ”mengapung tinggi di atas tanah”. (Kejadian 7:17) Ini pasti bukti yang luar biasa dari kekuatan
Allah yang Mahakuasa, Yehuwa!
Nuh pasti tak henti-hentinya bersyukur—bukan hanya karena ia dan keluarganya selamat, tetapi juga karena Yehuwa telah berbaik hati menggunakan mereka untuk memperingatkan orang-orang yang mati di
luar sana. Selama bertahun-tahun, kerja keras mereka tampaknya tidak membuahkan hasil. Orang-orang
sangat tidak acuh! Renungkanlah—Nuh bisa jadi punya kakak, adik, dan keponakan yang masih hidup
sebelum Air Bah; namun, hanya istri, anak, dan menantunya yang mendengarkan dia. (Kejadian 5:30)
Sekarang, di dalam bahtera yang aman, kedelapan
orang itu pastilah tidak merasa bersalah ketika mengenang semua waktu yang mereka habiskan untuk
memberi tahu orang-orang.
Sejak zaman Nuh sampai sekarang, Yehuwa tetap
sama. (Maleakhi 3:6) Yesus Kristus menjelaskan bahwa zaman kita sekarang sangat mirip dengan ”zaman Nuh”. (Matius 24:37) Masa hidup kita yang sarat
dengan kesengsaraan akan segera berakhir dengan
dibinasakannya dunia yang bejat ini. Dewasa ini,
umat Allah juga sedang menyampaikan peringatan
kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Apakah
Anda mau menanggapinya? Jika Anda telah menerima berita kebenaran yang menyelamatkan kehidupan, maukah Anda ikut membagikannya kepada orang
lain? Nuh dan keluarganya menjadi teladan bagi kita
semua.
Nuh pasti memimpin ibadat bersama keluarganya,
bahkan di masa yang paling suram
1 AGUSTUS 2013
13
”DIBAWA DENGAN SELAMAT MELALUI AIR”
Bahtera itu terombang-ambing di lautan yang bergelora. Mereka yang ada di dalamnya pasti mendengar derit dan gemeretak kayu-kayu saling bersahutan. Apakah Nuh takut dengan ombak yang besar
atau khawatir bahtera itu tidak cukup kokoh? Tidak. Orang skeptis dewasa ini mungkin saja tidak yakin, tetapi Nuh berbeda. Alkitab mengatakan bahwa
Nuh membangun bahtera ”karena beriman”. (Ibrani
11:7) Beriman pada apa? Yehuwa telah berjanji kepada Nuh bahwa ia dan semua yang ikut bersamanya
akan diselamatkan dari Air Bah. (Kejadian 6:18, 19)
Apakah Pribadi yang menciptakan alam semesta, bumi, dan semua makhluk hidup sanggup menjaga agar
bahtera itu tidak pecah? Pasti! Kepercayaan Nuh akan
janji Yehuwa tidak salah tempat. Nyatanya, ia dan
keluarganya ”dibawa dengan selamat melalui air”.
—1 Petrus 3:20.
Setelah genap 40 hari dan 40 malam, hujan akhirnya reda. Dalam kalender kita, saat itu sekitar Desember 2370 SM. Namun, petualangan keluarga Nuh
di dalam bahtera sama sekali belum berakhir. Kotak kayu yang penuh dengan makhluk hidup itu terapung sendirian di lautan yang memenuhi seluruh bumi, mengambang di atas puncak-puncak pegunungan
yang telah terendam air. (Kejadian 7:19, 20) Kita bisa
membayangkan Nuh bersama ketiga putranya—Sem,
Ham, dan Yafet—bekerja keras untuk memastikan semua binatang tetap kenyang, bersih, dan sehat. Tentu
saja, Allah yang telah menjinakkan semua hewan liar
untuk masuk ke bahtera pasti juga sanggup membuat
mereka tetap tenang selama berada dalam bahtera.1
Nuh mencatat semua peristiwa dengan teliti. Catatan itu memberi tahu kita kapan hujan mulai turun
dan berhenti. Catatan itu juga menunjukkan bahwa
air menenggelamkan bumi selama 150 hari. Akhirnya, air mulai surut. Suatu hari, bahtera itu perlahan terhenti di atas ”Pegunungan Ararat”, di wilayah
Turki modern. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada
April 2369 SM. Puncak-puncak gunung mulai terlihat
73 hari setelah itu, pada bulan Juni. Tiga bulan kemudian, di bulan September, Nuh memutuskan untuk menyingkirkan sebagian dari penutup, atau atap,
bahtera. Rasa lelah mereka langsung terbayar begitu
1 Ada yang berpendapat bahwa Allah mungkin membuat binatang-binatang itu seperti berhibernasi, atau tidur panjang, sehingga mereka tidak perlu banyak makan. Entah apa yang Allah lakukan, yang pasti Ia menepati janji-Nya. Ia memastikan keamanan
dan keselamatan semua penumpang bahtera.
14
MENARA PENGAWAL
sinar dan udara segar menyeruak masuk. Sebelumnya, Nuh juga menguji apakah bumi sudah aman dan
bisa dihuni. Ia melepaskan seekor gagak besar, yang
terbang kian kemari dan mungkin sesekali hinggap
di bahtera untuk beristirahat; kemudian Nuh melepaskan seekor merpati, yang beberapa kali pulang ke
Nuh sampai akhirnya menemukan tempat bertengger.—Kejadian 7:24–8:13.
Nuh pasti lebih mendahulukan rutinitas rohani.
Kita dapat membayangkan keluarga itu berkumpul
untuk berdoa bersama dan membicarakan Bapak
Surgawi mereka yang senantiasa menjaga mereka.
Nuh mengandalkan Yehuwa untuk membuat setiap
keputusan penting. Bahkan sewaktu Nuh bisa melihat bahwa bumi telah ”kering”—sesudah lebih dari setahun terkurung dalam bahtera—ia tetap tidak membuka pintu dan mengajak semua penghuni bahtera
untuk keluar. (Kejadian 8:14) Tidak, ia menunggu perintah Yehuwa!
Para kepala keluarga sekarang bisa menimba banyak pelajaran dari pria yang setia ini. Ia orang yang
rajin bekerja, sabar, dan rapi. Ia juga melindungi
semua yang ada di bawah tanggung jawabnya. Namun yang terutama, ia selalu menomorsatukan kehendak Allah Yehuwa di atas segalanya. Jika kita meniru iman Nuh dalam bidang-bidang ini, semua orang
yang kita kasihi akan mendapat berkat.
”KELUARLAH DARI BAHTERA ITU”
Akhirnya, perintah Yehuwa pun turun. Ia memberi tahu Nuh, ”Keluarlah dari bahtera itu, engkau
bersama istrimu serta putra-putramu dan istri putra-putramu.” Dengan patuh, keluarga itu keluar, diikuti semua binatang. Apakah mereka berebut keluar
sambil berdesak-desakan? Sama sekali tidak! Catatan Alkitab menunjukkan bahwa ”menurut keluarganya [”jenisnya”, Terjemahan Baru], mereka keluar dari
bahtera itu”. (Kejadian 8:15-19) Nuh beserta keluarganya menjejakkan kaki di tanah yang kering, menghirup udara pegunungan yang segar, dan memandang
Pegunungan Ararat. Di hadapan mereka terbentang
bumi yang telah dibersihkan. Lenyap sudah kaum
Nefilim, kekerasan, para malaikat pemberontak, dan
masyarakat yang jahat!1 Inilah kesempatan bagi manusia untuk memulai lembaran baru.
1 Taman Eden juga lenyap tak tersisa, disapu bersih oleh banjir.
Para kerub yang menjaga pintu masuk taman bisa kembali ke surga. Akhirnya, selesailah tugas yang mereka jalani selama 1.600 tahun.—Kejadian 3:22-24.
Nuh dan keluarganya keluar dari bahtera ke bumi yang telah dibersihkan
Nuh tahu harus berbuat apa. Hal pertama yang
ia lakukan adalah beribadat. Ia mendirikan sebuah
mezbah dan mengambil beberapa ekor binatang yang
Allah anggap tidak haram—yang setiap jenisnya dibawa ke dalam bahtera sebanyak ”tujuh” ekor—untuk
dipersembahkan sebagai korban bakaran kepada Yehuwa. (Kejadian 7:2; 8:20) Apakah Yehuwa senang?
Alkitab menjawab dengan kata-kata ini, ”Yehuwa
mencium bau yang menenangkan.” Kepedihan yang
menyesakkan hati Allah sewaktu manusia memenuhi
bumi dengan kekerasan kini tergantikan dengan perasaan tenang dan tenteram karena melihat sebuah
keluarga yang setia di bumi bertekad untuk melakukan kehendak-Nya. Yehuwa tidak mengharapkan
mereka sempurna. Ayat yang sama melanjutkan,
”Hati manusia itu jahat sejak masa mudanya.” (Kejadian 8:21) Perhatikanlah bagaimana Yehuwa kemudian menyatakan kesabaran dan keibaan hati-Nya kepada manusia.
Allah membatalkan kutukan atas tanah. Sewaktu
Adam dan Hawa memberontak, Allah telah mengutuk tanah, sehingga bercocok tanam menjadi luar biasa sukar. Lamekh menamai putranya Nuh, kemungkinan berarti ”Istirahat”, atau ”Penghiburan”, dan
menubuatkan bahwa putranya akan membebaskan
manusia dari kutukan itu. Nuh pastilah bersemangat
sewaktu menyadari bahwa ia akan melihat nubuat
itu digenapi dan bumi akan lebih siap menumbuhkan benih yang mereka tanam. Tidak mengherankan, Nuh langsung bekerja sebagai petani!—Kejadian
3:17, 18; 5:28, 29; 9:20.
Pada saat yang sama, Yehuwa memberi semua keturunan Nuh beberapa hukum yang jelas dan sederhana untuk menuntun kehidupan mereka—termasuk larangan membunuh dan menyalahgunakan
darah. Allah juga mengadakan suatu perjanjian dengan umat manusia. Ia berjanji tidak akan pernah
lagi mendatangkan banjir untuk membinasakan semua makhluk hidup di bumi. Sebagai jaminan, Yehuwa memperkenalkan suatu fenomena alam yang memukau, yaitu pelangi. Sampai hari ini, setiap pelangi
yang kita lihat mengingatkan kita akan janji Yehuwa
yang pengasih dan menghibur.—Kejadian 9:1-17.
Jika kisah Nuh adalah fiksi semata, kisahnya akan
berakhir di situ. Namun, Nuh benar-benar pernah hidup, dan kehidupannya tidak sesederhana itu.
Pada zaman tersebut, saat orang-orang masih berumur panjang, Nuh yang setia masih hidup 350 tahun lagi, dan selama waktu yang panjang tersebut,
ada hal-hal yang memedihkan hatinya. Suatu kali, ia
pernah mabuk, namun kesalahan serius itu diperparah ketika cucunya, Kanaan, melakukan dosa yang lebih serius—dosa yang membawa akibat menyedihkan
bagi keluarga Kanaan. Nuh juga masih hidup sewaktu keturunannya melakukan dosa seperti penyembahan berhala dan kekerasan pada zaman Nimrod.
Tetapi, ada juga hal-hal yang menyenangkan. Misalnya, Nuh sempat melihat putranya Sem menjadi teladan iman bagi keluarganya.—Kejadian 9:21-28; 10:
8-11; 11:1-11.
Seperti Nuh, kita perlu tetap setia walaupun menghadapi berbagai problem. Kendati orang-orang di
sekeliling kita mengabaikan Allah yang benar atau
bahkan berhenti melayani-Nya, kita perlu terus bertekun seperti Nuh. Yehuwa sangat menghargai ketekunan dan kesetiaan kita. Seperti yang Yesus Kristus katakan, ”Dia yang telah bertekun sampai ke
akhir adalah orang yang akan diselamatkan.”—Matius
24:13. ˇ
1 AGUSTUS 2013
15
PERTANYAAN ALKITAB DIJAWAB
Apakah semua doa
didengar Allah?
Allah mendengarkan doa orang-orang dari segala
bangsa. (Mazmur 145:18, 19) Firman Allah, Alkitab,
menganjurkan kita untuk berbicara kepada-Nya tentang semua hal yang kita khawatirkan. (Filipi 4:6, 7) Tetapi, ada doa yang tidak Allah sukai. Misalnya, Allah
tidak senang dengan doa hafalan yang diulang-ulang.
—Baca Matius 6:7.
Selain itu, Yehuwa tidak menyukai doa orang yang
dengan sengaja tidak menaati Dia. (Amsal 28:9) Misalnya, pada zaman Israel kuno, Allah tidak mau mendengarkan doa para pembunuh. Jelas, kita harus memenuhi persyaratan tertentu agar bisa didengar
Allah.—Baca Yesaya 1:15.
Apa yang harus dilakukan
agar doa kita didengar Allah?
Mengapa ada doa
yang tidak Allah terima?
Untuk menghampiri Allah dalam doa, iman mutlak
perlu. (Yakobus 1:5, 6) Kita harus yakin bahwa Ia ada
dan memedulikan kita. Iman kita bisa semakin kuat
dengan mempelajari Alkitab karena di dalam Firman
Allah terdapat berbagai bukti dan jaminan yang bisa
meyakinkan kita.—Baca Ibrani 11:1, 6.
Sewaktu berdoa, kita perlu tulus dan rendah hati.
Musa juga rendah hati sewaktu berdoa. (Mazmur
90:12) Itu berarti kita harus berusaha memahami apa
yang Allah minta dengan membaca Alkitab, bukannya
menyuruh Allah memenuhi kemauan kita. Dengan begitu, kita bisa berdoa sesuai dengan kehendak Allah.
—Baca 1 Yohanes 5:14.
Untuk keterangan
lebih lanjut, lihat
pasal 17 buku ini,
yang diterbitkan
Saksi-Saksi Yehuwa
Bisa diunduh di
www.jw.org/id
APA YANG
Sebenarnya
ALKITAB AJARKAN?
s
n
o
Unduhan gratis
majalah ini dan
berbagai terbitan
sebelumnya
p
Alkitab online
dalam kira-kira
50 bahasa
Kunjungi
www.jw.org/id,
atau pindai kode
wp13 08/01-IN
130508
DAPATKAN JAWABAN BERBAGAI
PERTANYAAN ALKITAB DI WEB
Download