1 AGU S TU S 201 3 34567 PORNOGRAFI HIBURAN ATAU RACUN? 34567 Vol. 134, No. 15 AUGUST 1, 2013 Semimonthly INDONESIAN MAJALAH INI, Menara Pengawal, memuliakan Allah Yehuwa, Penguasa alam semesta. Majalah ini menghibur orang dengan kabar baik bahwa Kerajaan surgawi Allah akan segera mengakhiri semua kejahatan dan mengubah bumi menjadi firdaus. Majalah ini membantu orang beriman kepada Yesus Kristus, yang telah mati agar kita bisa memperoleh kehidupan abadi dan yang kini memerintah sebagai Raja Kerajaan Allah. Jurnal ini terus terbit sejak 1879 dan tidak terkait dengan politik. Majalah ini berpaut pada Alkitab. Maukah Anda mendapatkan lebih banyak informasi atau belajar Alkitab gratis di rumah? ( Cetakan Tiap Terbitan: 44.978.000 DALAM 209 BAHASA 1 AGUSTUS 2013 TOPIK UTAMA Pornografi —SEKADAR HIBURAN ATAU RACUN PIKIRAN? HALAMAN 3 ARTIKEL LAIN Alkitab Mengubah Kehidupan 8 Pembaca Bertanya . . . Mengapa Nama Beberapa Tokoh Alkitab Tidak Disebutkan? 10 Mendekatlah kepada Allah —’Sifat-Nya yang Tidak Kelihatan Jelas Terlihat’ 11 Tirulah Iman Mereka —Ia Diselamatkan ”Bersama Tujuh Orang Lainnya” 12 Pertanyaan Alkitab Dijawab 16 Kunjungi www.jw.org/id atau kirim permintaan Anda ke alamat di bawah ini. Untuk AMERIKA SERIKAT: Jehovah’s Witnesses 25 Columbia Heights Brooklyn, NY 11201-2483 Untuk HONGKONG: Jehovah’s Witnesses 4 Kent Road, Kowloon Tong Kowloon Untuk daftar alamat di negara lain, lihat www.jw.org/id/hubungi-kami. (s BACA DI INTERNET www.jw.org/id PERTANYAAN UMUM TENTANG SAKSI-SAKSI YEHUWA—Apakah Kalian Menjauhi Mantan Anggota Agama Kalian? ˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙ Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang didukung sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001. Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan. (Temukan di MENGENAI KAMI ˛ PERTANYAAN UMUM) r 1 AGU S TU S 201 3 34567 UNDUH MAJALAH INI DALAM BERBAGAI FORMAT PORNOGRAFI HIBURAN ATAU RACUN? TOPIK UTAMA Pornografi Sekadar Hiburan atau Racun Pikiran? Dunia sekarang ini dibanjiri pornografi.1 Hal-hal cabul memenuhi iklan, dunia mode, film, musik, majalah, televisi, video game, perangkat mobile seperti ponsel, situs Web, dan belakangan layanan berbagi foto di Internet. Dapat dikatakan, pornografi sudah menjadi bagian masyarakat modern. Semakin banyak orang di semakin banyak tempat mengonsumsi pornografi dalam jumlah terbesar sepanjang sejarah.—Lihat kotak ”Fakta tentang Pornografi”. Batasan pornografi juga berubah. Profesor Gail Dines menulis, ”Gambar-gambar kini sudah sangat ekstrem sehingga apa yang dahulu digolongkan sebagai pornografi kelas berat sekarang dianggap biasa saja.” Bagaimana pendapat Anda? Apakah pornografi cuma hiburan yang tak berbahaya, kebiasaan yang sedikit merugikan, atau racun yang mematikan? Yesus mengatakan, ”Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, tetapi setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna.” (Matius 7:17) Apa yang dihasilkan pornografi? Untuk tahu jawabannya, mari kita bahas beberapa pertanyaan dasar tentang pornografi. 1 Istilah ”pornografi” memaksudkan bahan erotis yang gamblang yang dirancang untuk merangsang penonton, pembaca, atau pendengarnya. Itu bisa berupa gambar, tulisan, atau suara. 1 AGUSTUS 2013 3 Apa pengaruhnya atas si pelaku? APA KATA PARA AHLI: Pornografi sangat adiktif; beberapa peneliti dan terapis bahkan menyamakannya dengan kokain. Brian,1 yang punya kebiasaan melihat pornografi di Internet, bercerita, ”Tidak ada yang bisa menghalangi saya. Saya seperti kesurupan. Saya bisa sampai menggigil dan sakit kepala. Saya berjuang untuk berhenti, tapi bertahun-tahun kemudian, saya masih ketagihan.” Orang yang menggandrungi pornografi sering menyembunyikan kebiasaan mereka. Mereka tertutup dan sering berbohong. Tak mengherankan, banyak yang merasa terasing, malu, khawatir, depresi, dan marah. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan ingin bunuh diri. ”Saya jadi suka menyendiri dan putus asa,” kata Sergei, yang mengunduh bahan-bahan cabul ke ponselnya hampir setiap hari. ”Saya merasa bersalah, tidak berguna, sendirian, dan terperangkap. Saya terlalu malu dan takut untuk minta bantuan.” Walau hanya sekilas atau tidak sengaja, melihat pornografi bisa berakibat fatal. Sewaktu memberikan keterangan di hadapan komite Senat AS, Dr. Judith Reisman, seorang peneliti kenamaan di bidang pornografi, mengatakan bahwa gambar pornografis secara otomatis langsung tersimpan di dalam otak dan mengubah reaksi kimia otak. Gambar-gambar ini akan terus teringat dan sulit atau mustahil dihapus. Susan, 19 tahun, yang tanpa sengaja melihat situs pornografi, menceritakan, ”Gambar-gambar itu terpatri dalam pikiran saya dan bisa tiba-tiba muncul. Rasanya saya tidak akan pernah bisa menghapusnya sama sekali.” INTINYA: Pornografi memperbudak dan menghan- curkan korbannya.—2 Petrus 2:19. 1 Beberapa nama di artikel ini telah diubah. Apa pengaruhnya atas keluarga? APA KATA PARA AHLI: ”Banyak pasangan dan keluarga berantakan gara-gara pornografi.” —The Porn Trap, oleh Wendy dan Larry Maltz. Pornografi merusak perkawinan dan keluarga karena ˇ Mengikis kepercayaan, keintiman, dan cinta dalam perkawinan.—Amsal 2:12-17. ˇ Mengembangkan egoisme, sikap dingin, dan ketidakpuasan terhadap pasangan.—Efesus 5:28, 29. ˇ Mengobarkan fantasi dan hasrat seksual yang tidak patut.—2 Petrus 2:14. ˇ Membuat seseorang memaksakan perbuatan seksual yang tidak wajar kepada pasangannya.—Efesus 5:3, 4. ˇ Mendorong ketidaksetiaan secara fisik maupun emosi.—Matius 5:28. Alkitab melarang suami istri mengkhianati satu sama lain. (Maleakhi 2:16) Perselingkuhan adalah pengkhianatan yang dapat menghancurkan perka- 4 MENARA PENGAWAL FAKTA TENTANG PORNOGRAFI SETIAP DETIK: Hampir 30.000 orang mengunjungi situs berisi pornografi. SETIAP MENIT: Pengguna Internet mengirimkan lebih dari 1,7 JUTA e-mail berbau pornografi. SETIAP JAM: Hampir DUA video pornografis kelas berat dirilis di Amerika Serikat. SETIAP HARI: winan serta berujung perpisahan dan perceraian. Akibatnya, anak-anaklah yang menjadi korban. Pornografi juga dapat merugikan anak-anak secara langsung. Brian, yang disebutkan di awal, menjelaskan, ”Saat berumur sepuluh, saya menemukan majalah-majalah porno milik Ayah waktu main petak umpet. Diam-diam, saya suka melihat-lihatnya, meski tidak tahu kenapa saya tertarik pada gambar seperti itu. Itu jadi awal kebiasaan buruk yang terbawa sampai saya dewasa.” Menurut penelitian, pornografi bisa memengaruhi remaja untuk mulai berhubungan seks pada usia yang sangat muda; mereka juga cenderung melakukan seks bebas, kekerasan seksual, serta tidak stabil secara emosi dan psikologis. INTINYA: Pornografi meracuni hubungan keluarga yang penuh kasih dan hanya mendatangkan kesedihan serta kesulitan.—Amsal 6:27. Rata-rata lebih dari DUA JUTA film pornografis disewa di Amerika Serikat saja. SETIAP BULAN: Hampir 9 dari 10 pria muda dan 3 dari 10 wanita muda di Amerika Serikat melihat pornografi. SETIAP TAHUN: Industri pornografi di seluruh dunia menghasilkan sekitar 100 MILIAR DOLAR AS. 1 AGUSTUS 2013 5 Apa pandangan Alkitab tentang pornografi? APA KATA FIRMAN ALLAH: ”Matikanlah anggota- anggota tubuhmu . . . sehubungan dengan percabulan, kenajisan, nafsu seksual, keinginan yang mencelakakan, dan keinginan akan milik orang lain, yang merupakan penyembahan berhala.” —Kolose 3:5. Singkatnya, Allah Yehuwa1 membenci pornografi. Ini tidak berarti Ia menganggap seks sebagai sesuatu yang tabu. Ia menciptakan kemampuan seksual dan menghendaki agar suami istri menggunakannya untuk menyenangkan satu sama lain, menjalin ikatan emosi, dan berbagi kebahagiaan dengan melahirkan anak-anak.—Yakobus 1:17. Kalau begitu, mengapa kita bisa yakin bahwa Allah sangat tidak suka dengan pornografi? Perhatikan beberapa alasan berikut. ˇ Ia tahu bahwa pornografi bisa merusak kehidupan. —Efesus 4:17-19. ˇ Ia mengasihi kita dan ingin melindungi kita dari bahaya.—Yesaya 48:17, 18. ˇ Yehuwa ingin menjaga keutuhan perkawinan dan keluarga.—Matius 19:4-6. ˇ Ia ingin agar kita bersih secara moral dan merespek hak orang lain.—1 Tesalonika 4:3-6. ˇ Ia ingin agar kita menghargai kesanggupan reproduksi kita dan menggunakannya secara terhormat. —Ibrani 13:4. ˇ Yehuwa tahu bahwa pornografi mencerminkan pandangan yang salah, egois, dan kejam soal seks. —Kejadian 6:2; Yudas 6, 7. INTINYA: Pornografi merusak hubungan seseorang dengan Allah.—Roma 1:24. Di pihak lain, Yehuwa sangat beriba hati kepada mereka yang ingin membebaskan diri dari ceng1 Yehuwa adalah nama Allah yang disebutkan dalam Alkitab. 6 MENARA PENGAWAL 1 2 keraman pornografi. Alkitab menyatakan, ”Yehuwa itu berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih. Karena ia tahu benar bagaimana kita dibentuk, ia ingat bahwa kita ini debu.” (Mazmur 103: 8, 14) Ia mengundang orang yang rendah hati untuk berupaya mendapatkan belas kasihan dan kebaikan hati-Nya, supaya ”mendapat pertolongan pada waktu yang tepat”.—Ibrani 4:16; lihat kotak ”Membebaskan Diri dari Pornografi”. Banyak orang telah menerima bantuan Allah. Apakah bantuan-Nya efektif? Perhatikan apa yang Alkitab katakan tentang mereka yang berhasil mengalahkan kebiasaan buruk, ”Kamu telah dicuci bersih, . . . kamu telah disucikan, . . . kamu telah dinyatakan adil-benar dengan nama Tuan kita, Yesus Kristus, dan dengan roh Allah kita.” (1 Korintus 6:11) Seperti rasul Paulus, mereka bisa mengatakan, ”Dalam segala perkara aku mempunyai kekuatan melalui dia yang memberikan kuasa kepadaku.”—Filipi 4:13. Susan, yang sembuh dari kecanduan pornografi, mengatakan, ”Hanya Yehuwa yang bisa membantu kita menang. Jika kita memohon bantuan dan bimbingan-Nya, Ia akan mendukung kita. Ia tidak akan mengecewakan kita.” habat. Itulah hal tersulit yang pernah saya lakukan, tapi saya mendapat bantuan yang diperlukan.” —Yoshi. Memang butuh keberanian dan tekad untuk bercerita kepada orang lain. Tetapi, itu adalah langkah vital dalam mengalahkan kecanduan dan memperbaiki hubungan dengan orang-orang tercinta. Susan, yang disebutkan sebelumnya, menceritakan, ”Setelahnya, saya merasa plong. Awalnya memang sulit sekali, tapi saya kemudian merasa damai dan tenang.”—Yakobus 5:16. 3 4 Membebaskan Diri dari Pornografi Apakah Anda kenal seseorang yang sedang berjuang untuk mengalahkan kecanduan pornografi? Perhatikan beberapa cara yang sudah membantu banyak orang. 1. Berdoa kepada Allah. ”Langkah terpenting untuk melepaskan diri dari jerat pornografi adalah meminta bantuan Yehuwa dalam doa.”—Franz. Yehuwa bisa memberikan roh kudus agar orang tersebut ”mempunyai kemauan dan juga bertindak”. (Filipi 2:13) Jika ia mengikuti bimbingan roh kudus, ia akan dibantu menaklukkan ”nafsu dan keinginannya” yang salah.—Galatia 5:16, 24. 2. Meminta bantuan orang lain. ”Anda merasa tidak bisa minta bantuan siapa pun karena kecanduan pornografi itu sangat memalukan dan tidak diketahui orang lain. Anda pikir Anda sanggup mengatasinya sendiri. Tapi itu salah besar. Anda mustahil berhasil tanpa bantuan. Jadi, saya membuang semua gengsi dan berterus terang kepada istri saya. Saya juga meminta bantuan seorang sa- 3. Mengenali dan menghindari pemicunya. Situasi, pikiran, atau suasana hati seperti apa yang bisa memicu hasrat yang salah? Berselancar di Internet? Menonton TV larut malam? Membaca majalah? Pergi ke pantai? Sedang lapar, marah, sendirian, atau capek? ”Kenali kelemahan Anda, dan jauhi itu seolah itu penyakit menular,” kata Soren. Yesus mengatakan, ”Jika mata kananmu itu membuatmu tersandung, cungkillah itu dan buanglah jauh-jauh.” —Matius 5:29. ”Ketika saya tergoda untuk menatap wanita dengan nafsu, saya cepat-cepat berdoa kepada Yehuwa dan memaksa diri untuk melihat ke arah lain,” kata Franz. Pria yang setia dalam Alkitab, Ayub, mengatakan, ”Dengan sumpah aku telah berjanji gadis muda tak akan kupandang dengan berahi.”—Ayub 31:1, Bahasa Indonesia Masa Kini. 4. Memperkuat kerohanian. ”Penuhi pikiran Anda dengan hal-hal positif, dan sibukkan diri dengan kegiatan rohani,” tambah Franz. Alkitab menyatakan, ”Perkara apa pun yang benar, perkara apa pun yang serius, perkara apa pun yang adil-benar, perkara apa pun yang murni, perkara apa pun yang membangkitkan perasaan kasih, perkara apa pun yang patut dibicarakan, apa pun yang bajik dan perkara apa pun yang patut dipuji, teruslah pikirkan semuanya ini . . . , dan Allah kedamaian akan menyertai kamu.”—Filipi 4:8, 9. ˇ 1 AGUSTUS 2013 7 ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN ”Saya mulai serius memikirkan arah kehidupan” MASA LALU SAYA: Saya dibesarkan di Warialda, sebuah kota SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH ALLAN HANCOCK LAHIR: 1941 NEGERI ASAL: AUSTRALIA RIWAYAT: PEROKOK DAN PEMINUM 8 MENARA PENGAWAL kecil di New South Wales. Penduduk Warialda beternak domba dan sapi atau bercocok tanam. Kota itu bersih, dan angka kejahatannya rendah. Saya anak sulung dari sepuluh bersaudara, jadi pada usia 13, saya mulai bekerja untuk membantu menafkahi keluarga. Karena pendidikan saya terbatas, saya bekerja di peternakan. Pada usia 15, saya sudah menjadi penjaga ternak. Tugas saya adalah menjinakkan kuda. Bekerja di peternakan ada suka dan dukanya. Di satu sisi, pekerjaan dan lingkungan kerja saya sangat menyenangkan. Di malam hari, saya biasa duduk dekat api unggun dan memandang bulan dan langit yang berbintang, sambil menghirup wangi khas padang rumput yang dibawa angin malam. Saat itu, saya berpikir bahwa pasti ada Pribadi yang menciptakan semua hal yang luar biasa itu. Di sisi lain, bekerja di peternakan membuat saya terkena pengaruh buruk. Orang sering mengumpat dan rokok mudah didapat. Saya pun tertular kebiasaan merokok dan mengumpat. Saat berusia 18, saya pindah ke Sydney. Saya ingin menjadi anggota militer tapi ditolak karena pendidikan saya tidak memadai. Saya kemudian mendapat pekerjaan dan tinggal di Sydney selama setahun. Pada saat itulah saya pertama kali bertemu dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Saya ikut menghadiri salah satu pertemuan mereka dan segera menyadari bahwa mereka mengajarkan kebenaran. Tetapi, tak lama setelah itu, saya memutuskan untuk kembali ke ladang. Saya pindah ke Goondiwindi, Queensland. Di sana, saya bekerja dan menikah. Sayangnya, saya juga mulai minum-minum. Saya dan istri punya dua putra. Setelah mereka lahir, saya mulai serius memikirkan arah kehidupan saya. Saya mengingat apa yang pernah saya dengar di pertemuan para Saksi di Sydney, dan saya pun tergerak untuk bertindak. Saya menemukan majalah Menara Pengawal terbitan lama, yang memuat alamat kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa di Australia. Saya mengirim surat kepada mereka dan hasilnya, seorang Saksi yang baik dan penuh perhatian datang berkunjung. Saya segera belajar Alkitab dengannya. BAGAIMANA ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN SAYA: Belajar Alkitab membuat saya sadar bahwa ada banyak perubahan besar yang harus saya buat. Ayat Alkitab yang terutama menyadarkan saya adalah 2 Korintus 7:1. Ayat itu mendesak kita untuk ”membersihkan diri dari setiap pencemaran daging”. Saya memutuskan untuk berhenti merokok dan minum-minum. Sulit rasanya untuk berubah, karena hal-hal itu sudah menjadi kebiasaan saya sejak lama. Namun, saya bertekad untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Allah. Saya sangat terbantu karena menerapkan prinsip di Roma 12: 2, ”Berhentilah dibentuk menurut sistem ini, tetapi berubahlah dengan mengubah pikiranmu.” Saya sadar bahwa untuk merombak kebiasaan, saya perlu mengubah cara berpikir. Saya juga harus menganggap kebiasaan saya itu sebagai hal yang merusak, seperti Allah memandangnya. Dengan bantuan Allah, saya berhasil berhenti merokok dan minumminum. Yang paling sulit bagi saya adalah menghentikan kebiasaan mengumpat. Saya tahu nasihat Alkitab di Efesus 4:29, ”Jangan ada perkataan busuk yang ke- ”Saya sadar bahwa untuk merombak kebiasaan, saya perlu mengubah cara berpikir” luar dari mulutmu.” Tapi, saya tidak langsung bisa memperbaiki tutur kata saya. Saya terbantu dengan memikirkan kata-kata di Yesaya 40:26. Ayat ini berbicara tentang bintang-bintang di langit, ”Layangkanlah pandanganmu ke tempat tinggi dan lihatlah. Siapa yang menciptakan hal-hal ini? Ini adalah Pribadi yang membawa keluar pasukan mereka menurut jumlahnya, yang semuanya ia panggil dengan namanya. Karena energi dinamisnya yang ber- limpah, dan kekuasaannya sangat besar, tidak satu pun dari mereka tidak hadir.” Saya bernalar bahwa kalau Allah punya kuasa untuk menciptakan jagat raya yang luas ini, yang sangat saya kagumi, Ia pasti sanggup memberi saya kekuatan untuk berubah agar dapat menyenangkan Dia. Dengan banyak doa dan perjuangan, perlahan saya bisa mengendalikan kata-kata saya. MANFAAT YANG SAYA PEROLEH: Sewaktu bekerja sebagai penjaga ternak, hanya ada sedikit orang di peternakan, jadi saya jarang mengobrol. Tetapi, dengan pelatihan yang diberikan di pertemuan ibadat Saksi-Saksi Yehuwa, saya telah belajar caranya mengutarakan diri. Salah satunya, saya dibantu untuk bisa berbicara kepada orang lain tentang kabar baik Kerajaan Allah.—Matius 6:9, 10; 24:14. Selama beberapa tahun terakhir, saya menikmati pelayanan sebagai gembala sidang jemaat. Sungguh suatu kehormatan karena bisa membantu rekan-rekan seiman sebisa saya. Namun, berkat terbesar adalah bisa melayani Yehuwa bersama istri saya yang setia dan penyayang serta anak-anak kami tercinta. Saya bersyukur karena Yehuwa mau mengajar saya, orang yang berpendidikan rendah. (Yesaya 54:13) Saya sangat setuju dengan Amsal 10:22 yang mengatakan, ”Berkat Yehuwa—itulah yang membuat kaya.” Kami sekeluarga sangat menantikan masa depan, saat kami bisa belajar lebih banyak tentang Yehuwa dan melayani Dia selamanya. ˇ 1 AGUSTUS 2013 9 PEMBACA BERTANYA . . . Mengapa nama beberapa tokoh Alkitab tidak disebutkan? Di buku Rut dalam Alkitab, seorang pria yang tidak mau menjalankan kewajiban yang diharuskan Hukum Musa hanya disebut si Anu. (Rut 4:1-12) Apakah kita lantas boleh menyimpulkan bahwa semua tokoh Alkitab yang tidak disebutkan namanya itu tidak baik atau kurang penting? Tidak. Mari kita lihat contoh lain. Sewaktu akan merayakan Paskah yang terakhir, Yesus memberi tahu beberapa muridnya untuk ’pergi ke kota kepada si Anu [”seseorang”, Bahasa Indonesia Masa Kini]’ untuk mempersiapkan perjamuan di rumahnya. (Matius 26:18) Apakah kita bisa menganggap bahwa pria yang disebut ”si Anu” dalam ayat ini adalah orang jahat atau tidak penting? Sama sekali tidak; ”seseorang” yang disebutkan di sini pastilah murid Yesus. Namanya tidak disebutkan karena ia bukan tokoh penting dalam cerita itu. Banyak orang yang setia tidak disebutkan namanya di Alkitab. Di pihak lain, Alkitab memberitahukan nama dari banyak orang yang jahat. Misalnya, nama wanita pertama, Hawa, cukup dikenal orang. Tetapi gara-gara sikap egois dan ketidaktaatan Hawa, Adam jatuh dalam dosa, dan kita semua harus menuai akibatnya yang tragis. (Roma 5:12) Sebagai kontras, nama istri Nuh tidak dicantumkan dalam Alkitab. Namun, kita semua mendapat berkat karena ia dengan taat dan tulus mendukung proyek besar suaminya. Jelas, meskipun nama istri Nuh tidak disebutkan dalam Alkitab, itu tidak berarti ia bukan tokoh penting atau tidak diperkenan Allah. Ada sejumlah tokoh Alkitab yang tidak disebutkan namanya tapi punya peranan penting—bahkan heroik—dalam mendukung kehendak Yehuwa. Coba ingat gadis cilik Israel yang menjadi pelayan di rumah Naaman, seorang panglima tentara Siria. Ia dengan berani berbicara kepada majikannya, istri Naaman, tentang seorang nabi Yehuwa di Israel. Hasilnya, sebuah mukjizat besar terjadi. (2 Raja 5: 1-14) Kita juga bisa mencontoh putri hakim Yefta dari Israel yang sangat beriman. Ia rela tidak meni- 10 MENARA PENGAWAL kah dan tidak punya anak demi menepati ikrar ayahnya. (Hakim 11:30-40) Selain itu, ada sekitar 40 mazmur yang nama penggubahnya tidak disebutkan. Kita juga tidak mengetahui nama banyak nabi yang dengan setia menunaikan tugas penting mereka.—1 Raja 20:37-43. Yang mungkin lebih mengagumkan adalah teladan para malaikat yang setia. Jumlah mereka ratusan juta, namun hanya dua yang disebutkan namanya dalam Alkitab—Gabriel dan Mikhael. (Daniel 7:10; Lukas 1:19; Yudas 9) Nama para malaikat lain tidak dicatat. Misalnya, seorang malaikat ditanya oleh Manoah, ayah Simson, ”Siapa namamu, agar bila perkataanmu menjadi kenyataan kami pasti akan menghormati engkau?” Malaikat itu menjawab, ”Mengapa engkau menanyakan namaku?” Dengan rendah hati, sang malaikat menolak penghormatan yang hanya layak ditujukan kepada Allah.—Hakim 13:17, 18. Alkitab tidak selalu menjelaskan mengapa ada tokoh Alkitab yang disebutkan namanya sedangkan yang lain tidak. Namun, kita bisa belajar dari banyak pribadi yang setia yang melayani Allah tanpa mencari ketenaran atau kedudukan. ˇ MENDEKATLAH KEPADA ALLAH ’Sifat-Nya yang Tidak Kelihatan Jelas Terlihat’ Apakah Anda percaya bahwa Allah ada? Jika ya, bisakah Anda menunjukkan buktinya? Sebenarnya, di sekeliling kita ada banyak bukti yang menunjukkan adanya Pencipta yang berhikmat, berkuasa, dan pengasih. Apa saja, dan seberapa nyatakah bukti itu? Untuk menjawabnya, mari kita perhatikan kata-kata rasul Paulus yang dicatat dalam suratnya kepada orang Kristen di Roma. Paulus mengatakan, ”Sifat-sifat [Allah] yang tidak kelihatan, yaitu kuasanya yang kekal dan Keilahiannya, jelas terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara yang diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.” (Roma 1:20) Seperti disiratkan Paulus, ciri khas Allah terdapat pada semua karya ciptaan-Nya. Mari kita bahas ayat ini dengan lebih mendalam. Sifat-sifat Allah dapat dilihat ”sejak penciptaan dunia”, kata Paulus. Dalam konteks ini, kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”dunia” tidak memaksudkan planet bumi, tetapi umat manusia.1 Jadi, Paulus mengatakan bahwa sejak manusia diciptakan, mereka bisa melihat bukti sifat-sifat Sang Pencipta dari karya-Nya. Bukti itu sebenarnya tidak tersembunyi, namun ada di sekeliling kita dan ”jelas terlihat”. Dari yang terkecil hingga yang terbesar, ciptaan menyingkapkan bahwa Pencipta memang ada, dan bahwa Ia memiliki sifat-sifat yang menakjubkan. Tak dapat disangkal, rancangan alam yang rumit menunjukkan hikmat Allah. Langit yang berbintang dan ombak yang bergelora memperlihatkan kuasa-Nya. Beragam makanan yang memanjakan lidah, juga terbit dan terbenamnya matahari yang memesona, semua membuktikan kasih Allah bagi manusia. —Mazmur 104:24; Yesaya 40:26. 1 Alkitab juga menyebut bahwa ”dunia” berdosa dan membutuhkan juru selamat. Dalam konteks seperti ini, istilah ”dunia” pasti memaksudkan umat manusia, bukan planet bumi.—Yohanes 1:29; 4:42; 12:47. Seberapa jelas semua bukti itu? Sangat jelas sehingga orang yang menolak percaya kepada Allah ”tidak dapat berdalih” bahwa ia tidak melihatnya. Seorang pakar memberikan ilustrasi berikut: Katakanlah seorang pengemudi mengabaikan rambu ”Dilarang Masuk”. Akibatnya, ia dihentikan polisi dan ditilang. Pengemudi itu beralasan bahwa ia tidak melihat rambu tersebut. Namun, dalihnya tidak digubris oleh sang polisi karena rambu tersebut terlihat jelas dan penglihatan si pengemudi tidak terganggu. Selain itu, sebagai pengemudi, ia ber- Ciri khas Allah terdapat pada semua karya ciptaan-Nya tanggung jawab untuk memerhatikan dan mematuhi semua rambu lalu lintas. Halnya sama dengan berbagai ciptaan yang membuktikan adanya Allah. Semua bukti tersebut terlihat jelas. Sebagai makhluk yang cerdas, manusia sanggup melihatnya. Tidak ada alasan untuk mengabaikannya. Ya, ada banyak hal tentang Allah yang bisa kita pelajari dari ciptaan. Tetapi, ada yang bisa membantu kita belajar jauh lebih banyak lagi tentang Allah. Itu adalah Alkitab. Alkitab membantu kita mendapat jawaban atas pertanyaan penting: Apa kehendak Allah bagi bumi dan manusia? Dengan tahu jawabannya, kita bisa lebih dekat dengan Allah dan mengenal ”sifat-sifatnya yang tidak kelihatan”. ˇ SARAN PEMBACAAN UNTUK AGUSTUS Roma 1-16 TIRULAH IMAN MEREKA NUH Ia Diselamatkan ”Bersama Tujuh Orang Lainnya” UH dan keluarganya saling merapatkan diri seraya hujan lebat mulai turun dari langit. Bayangkan wajah mereka diterpa sinar pelita yang kadang meredup di tengah kegelapan, mata mereka membelalak sambil mendengar suara air tercurah ke atap dan menghantam sisi-sisi bahtera. Suaranya memekakkan telinga. Saat Nuh memandang wajah semua anggota keluarganya yang tercinta—istrinya yang setia dan ketiga putranya yang tangguh beserta istri mereka — hatinya pasti dipenuhi rasa syukur. Di saat yang kelam itu, Nuh pasti merasa tenang karena orang-orang yang paling ia sayangi ada bersamanya. Ia pastilah mengajak keluarganya berdoa, memanjatkan rasa syukur dengan suara keras agar mereka bisa mendengarnya di tengah kebisingan. Nuh punya iman yang besar. Karena iman Nuh itulah, Allahnya, Yehuwa, tergerak untuk melindungi Nuh dan keluarganya. (Ibrani 11:7) Namun, apakah mereka tidak perlu lagi beriman setelah hujan mulai turun? Justru sebaliknya, iman mutlak diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan berikutnya. Kita juga membutuhkan iman dalam menghadapi situasi yang penuh gejolak sekarang. Mari kita perhatikan apa yang dapat kita pelajari dari iman Nuh. N ”EMPAT PULUH HARI DAN EMPAT PULUH MALAM” Di luar, hujan terus mengguyur ”selama empat puluh hari dan empat puluh malam”. (Kejadian 7:4, 11, 12) Air terus dan terus bertambah tinggi. Kala itulah Nuh bisa melihat bahwa Allahnya, Yehuwa, melindungi orang yang saleh sekaligus menghukum orang yang fasik. 12 MENARA PENGAWAL Air Bah menghentikan pemberontakan yang terjadi di antara para malaikat. Karena terpengaruh sikap Setan yang egois, banyak malaikat meninggalkan ”tempat tinggal mereka sendiri” di surga untuk hidup bersama para wanita, sehingga menghasilkan keturunan hibrida yang disebut Nefilim. (Yudas 6; Kejadian 6:4) Setan pastilah tertawa senang sewaktu pemberontakan itu mulai meluas, karena hal itu akan semakin merusak moral manusia, mahakarya Yehuwa di bumi. Tetapi, sewaktu banjir mulai meninggi, para malaikat yang tidak setia itu mau tak mau berubah ke wujud asal mereka dan kembali ke alam roh; mereka tidak bisa lagi menjelma. Mereka meninggalkan istri dan keturunan mereka untuk mati tenggelam bersama seluruh umat manusia. Sejak zaman Henokh, hampir tujuh abad sebelumnya, Yehuwa telah memperingatkan manusia bahwa Ia akan membinasakan orang-orang yang jahat dan tidak saleh. (Kejadian 5:24; Yudas 14, 15) Sejak itu, manusia semakin menjadi-jadi, merusak bumi dan memenuhinya dengan kekerasan. Sekarang, kebinasaan sudah menanti. Apakah hal itu membuat Nuh dan keluarganya senang? Tidak! Allah yang berbelaskasihan juga tidak merasa senang. (Yehezkiel 33:11) Yehuwa sudah berbuat sebisa-bisanya untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang. Ia telah menugasi Henokh untuk memberikan peringatan dan memerintahkan Nuh membangun bahtera. Selama puluhan tahun, Nuh dan keluarganya banting tulang demi menyelesaikan proyek raksasa itu, di depan mata semua orang. Selain itu, Yehuwa menyuruh Nuh untuk menjadi ”pem- berita keadilbenaran”. (2 Petrus 2:5) Seperti Henokh, kakek buyutnya, Nuh memperingatkan orang-orang bahwa penghakiman akan menimpa dunia kala itu. Apa tanggapan mereka? Yesus, yang menyaksikan semua peristiwa ini dari surga, belakangan mengatakan tentang orang-orang pada zaman Nuh, ”Mereka tidak memberikan perhatian sampai banjir itu datang dan menyapu bersih mereka semua.”—Matius 24:39. Bayangkan bagaimana keadaan Nuh dan keluarganya selama 40 hari setelah Yehuwa menutup pintu bahtera. Seraya gemuruh hujan terus terdengar hari demi hari, delapan orang itu kemungkinan mulai terbiasa dengan rutin yang baru—memerhatikan kebutuhan satu sama lain, merawat tempat tinggal mereka, dan mengurus semua binatang di kandang. Namun suatu hari, bahtera besar itu mulai berguncang dan bergeser. Bahtera itu bergerak! Terayun-ayun di air yang semakin banyak, bahtera itu terus terangkat hingga ”mengapung tinggi di atas tanah”. (Kejadian 7:17) Ini pasti bukti yang luar biasa dari kekuatan Allah yang Mahakuasa, Yehuwa! Nuh pasti tak henti-hentinya bersyukur—bukan hanya karena ia dan keluarganya selamat, tetapi juga karena Yehuwa telah berbaik hati menggunakan mereka untuk memperingatkan orang-orang yang mati di luar sana. Selama bertahun-tahun, kerja keras mereka tampaknya tidak membuahkan hasil. Orang-orang sangat tidak acuh! Renungkanlah—Nuh bisa jadi punya kakak, adik, dan keponakan yang masih hidup sebelum Air Bah; namun, hanya istri, anak, dan menantunya yang mendengarkan dia. (Kejadian 5:30) Sekarang, di dalam bahtera yang aman, kedelapan orang itu pastilah tidak merasa bersalah ketika mengenang semua waktu yang mereka habiskan untuk memberi tahu orang-orang. Sejak zaman Nuh sampai sekarang, Yehuwa tetap sama. (Maleakhi 3:6) Yesus Kristus menjelaskan bahwa zaman kita sekarang sangat mirip dengan ”zaman Nuh”. (Matius 24:37) Masa hidup kita yang sarat dengan kesengsaraan akan segera berakhir dengan dibinasakannya dunia yang bejat ini. Dewasa ini, umat Allah juga sedang menyampaikan peringatan kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Apakah Anda mau menanggapinya? Jika Anda telah menerima berita kebenaran yang menyelamatkan kehidupan, maukah Anda ikut membagikannya kepada orang lain? Nuh dan keluarganya menjadi teladan bagi kita semua. Nuh pasti memimpin ibadat bersama keluarganya, bahkan di masa yang paling suram 1 AGUSTUS 2013 13 ”DIBAWA DENGAN SELAMAT MELALUI AIR” Bahtera itu terombang-ambing di lautan yang bergelora. Mereka yang ada di dalamnya pasti mendengar derit dan gemeretak kayu-kayu saling bersahutan. Apakah Nuh takut dengan ombak yang besar atau khawatir bahtera itu tidak cukup kokoh? Tidak. Orang skeptis dewasa ini mungkin saja tidak yakin, tetapi Nuh berbeda. Alkitab mengatakan bahwa Nuh membangun bahtera ”karena beriman”. (Ibrani 11:7) Beriman pada apa? Yehuwa telah berjanji kepada Nuh bahwa ia dan semua yang ikut bersamanya akan diselamatkan dari Air Bah. (Kejadian 6:18, 19) Apakah Pribadi yang menciptakan alam semesta, bumi, dan semua makhluk hidup sanggup menjaga agar bahtera itu tidak pecah? Pasti! Kepercayaan Nuh akan janji Yehuwa tidak salah tempat. Nyatanya, ia dan keluarganya ”dibawa dengan selamat melalui air”. —1 Petrus 3:20. Setelah genap 40 hari dan 40 malam, hujan akhirnya reda. Dalam kalender kita, saat itu sekitar Desember 2370 SM. Namun, petualangan keluarga Nuh di dalam bahtera sama sekali belum berakhir. Kotak kayu yang penuh dengan makhluk hidup itu terapung sendirian di lautan yang memenuhi seluruh bumi, mengambang di atas puncak-puncak pegunungan yang telah terendam air. (Kejadian 7:19, 20) Kita bisa membayangkan Nuh bersama ketiga putranya—Sem, Ham, dan Yafet—bekerja keras untuk memastikan semua binatang tetap kenyang, bersih, dan sehat. Tentu saja, Allah yang telah menjinakkan semua hewan liar untuk masuk ke bahtera pasti juga sanggup membuat mereka tetap tenang selama berada dalam bahtera.1 Nuh mencatat semua peristiwa dengan teliti. Catatan itu memberi tahu kita kapan hujan mulai turun dan berhenti. Catatan itu juga menunjukkan bahwa air menenggelamkan bumi selama 150 hari. Akhirnya, air mulai surut. Suatu hari, bahtera itu perlahan terhenti di atas ”Pegunungan Ararat”, di wilayah Turki modern. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada April 2369 SM. Puncak-puncak gunung mulai terlihat 73 hari setelah itu, pada bulan Juni. Tiga bulan kemudian, di bulan September, Nuh memutuskan untuk menyingkirkan sebagian dari penutup, atau atap, bahtera. Rasa lelah mereka langsung terbayar begitu 1 Ada yang berpendapat bahwa Allah mungkin membuat binatang-binatang itu seperti berhibernasi, atau tidur panjang, sehingga mereka tidak perlu banyak makan. Entah apa yang Allah lakukan, yang pasti Ia menepati janji-Nya. Ia memastikan keamanan dan keselamatan semua penumpang bahtera. 14 MENARA PENGAWAL sinar dan udara segar menyeruak masuk. Sebelumnya, Nuh juga menguji apakah bumi sudah aman dan bisa dihuni. Ia melepaskan seekor gagak besar, yang terbang kian kemari dan mungkin sesekali hinggap di bahtera untuk beristirahat; kemudian Nuh melepaskan seekor merpati, yang beberapa kali pulang ke Nuh sampai akhirnya menemukan tempat bertengger.—Kejadian 7:24–8:13. Nuh pasti lebih mendahulukan rutinitas rohani. Kita dapat membayangkan keluarga itu berkumpul untuk berdoa bersama dan membicarakan Bapak Surgawi mereka yang senantiasa menjaga mereka. Nuh mengandalkan Yehuwa untuk membuat setiap keputusan penting. Bahkan sewaktu Nuh bisa melihat bahwa bumi telah ”kering”—sesudah lebih dari setahun terkurung dalam bahtera—ia tetap tidak membuka pintu dan mengajak semua penghuni bahtera untuk keluar. (Kejadian 8:14) Tidak, ia menunggu perintah Yehuwa! Para kepala keluarga sekarang bisa menimba banyak pelajaran dari pria yang setia ini. Ia orang yang rajin bekerja, sabar, dan rapi. Ia juga melindungi semua yang ada di bawah tanggung jawabnya. Namun yang terutama, ia selalu menomorsatukan kehendak Allah Yehuwa di atas segalanya. Jika kita meniru iman Nuh dalam bidang-bidang ini, semua orang yang kita kasihi akan mendapat berkat. ”KELUARLAH DARI BAHTERA ITU” Akhirnya, perintah Yehuwa pun turun. Ia memberi tahu Nuh, ”Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama istrimu serta putra-putramu dan istri putra-putramu.” Dengan patuh, keluarga itu keluar, diikuti semua binatang. Apakah mereka berebut keluar sambil berdesak-desakan? Sama sekali tidak! Catatan Alkitab menunjukkan bahwa ”menurut keluarganya [”jenisnya”, Terjemahan Baru], mereka keluar dari bahtera itu”. (Kejadian 8:15-19) Nuh beserta keluarganya menjejakkan kaki di tanah yang kering, menghirup udara pegunungan yang segar, dan memandang Pegunungan Ararat. Di hadapan mereka terbentang bumi yang telah dibersihkan. Lenyap sudah kaum Nefilim, kekerasan, para malaikat pemberontak, dan masyarakat yang jahat!1 Inilah kesempatan bagi manusia untuk memulai lembaran baru. 1 Taman Eden juga lenyap tak tersisa, disapu bersih oleh banjir. Para kerub yang menjaga pintu masuk taman bisa kembali ke surga. Akhirnya, selesailah tugas yang mereka jalani selama 1.600 tahun.—Kejadian 3:22-24. Nuh dan keluarganya keluar dari bahtera ke bumi yang telah dibersihkan Nuh tahu harus berbuat apa. Hal pertama yang ia lakukan adalah beribadat. Ia mendirikan sebuah mezbah dan mengambil beberapa ekor binatang yang Allah anggap tidak haram—yang setiap jenisnya dibawa ke dalam bahtera sebanyak ”tujuh” ekor—untuk dipersembahkan sebagai korban bakaran kepada Yehuwa. (Kejadian 7:2; 8:20) Apakah Yehuwa senang? Alkitab menjawab dengan kata-kata ini, ”Yehuwa mencium bau yang menenangkan.” Kepedihan yang menyesakkan hati Allah sewaktu manusia memenuhi bumi dengan kekerasan kini tergantikan dengan perasaan tenang dan tenteram karena melihat sebuah keluarga yang setia di bumi bertekad untuk melakukan kehendak-Nya. Yehuwa tidak mengharapkan mereka sempurna. Ayat yang sama melanjutkan, ”Hati manusia itu jahat sejak masa mudanya.” (Kejadian 8:21) Perhatikanlah bagaimana Yehuwa kemudian menyatakan kesabaran dan keibaan hati-Nya kepada manusia. Allah membatalkan kutukan atas tanah. Sewaktu Adam dan Hawa memberontak, Allah telah mengutuk tanah, sehingga bercocok tanam menjadi luar biasa sukar. Lamekh menamai putranya Nuh, kemungkinan berarti ”Istirahat”, atau ”Penghiburan”, dan menubuatkan bahwa putranya akan membebaskan manusia dari kutukan itu. Nuh pastilah bersemangat sewaktu menyadari bahwa ia akan melihat nubuat itu digenapi dan bumi akan lebih siap menumbuhkan benih yang mereka tanam. Tidak mengherankan, Nuh langsung bekerja sebagai petani!—Kejadian 3:17, 18; 5:28, 29; 9:20. Pada saat yang sama, Yehuwa memberi semua keturunan Nuh beberapa hukum yang jelas dan sederhana untuk menuntun kehidupan mereka—termasuk larangan membunuh dan menyalahgunakan darah. Allah juga mengadakan suatu perjanjian dengan umat manusia. Ia berjanji tidak akan pernah lagi mendatangkan banjir untuk membinasakan semua makhluk hidup di bumi. Sebagai jaminan, Yehuwa memperkenalkan suatu fenomena alam yang memukau, yaitu pelangi. Sampai hari ini, setiap pelangi yang kita lihat mengingatkan kita akan janji Yehuwa yang pengasih dan menghibur.—Kejadian 9:1-17. Jika kisah Nuh adalah fiksi semata, kisahnya akan berakhir di situ. Namun, Nuh benar-benar pernah hidup, dan kehidupannya tidak sesederhana itu. Pada zaman tersebut, saat orang-orang masih berumur panjang, Nuh yang setia masih hidup 350 tahun lagi, dan selama waktu yang panjang tersebut, ada hal-hal yang memedihkan hatinya. Suatu kali, ia pernah mabuk, namun kesalahan serius itu diperparah ketika cucunya, Kanaan, melakukan dosa yang lebih serius—dosa yang membawa akibat menyedihkan bagi keluarga Kanaan. Nuh juga masih hidup sewaktu keturunannya melakukan dosa seperti penyembahan berhala dan kekerasan pada zaman Nimrod. Tetapi, ada juga hal-hal yang menyenangkan. Misalnya, Nuh sempat melihat putranya Sem menjadi teladan iman bagi keluarganya.—Kejadian 9:21-28; 10: 8-11; 11:1-11. Seperti Nuh, kita perlu tetap setia walaupun menghadapi berbagai problem. Kendati orang-orang di sekeliling kita mengabaikan Allah yang benar atau bahkan berhenti melayani-Nya, kita perlu terus bertekun seperti Nuh. Yehuwa sangat menghargai ketekunan dan kesetiaan kita. Seperti yang Yesus Kristus katakan, ”Dia yang telah bertekun sampai ke akhir adalah orang yang akan diselamatkan.”—Matius 24:13. ˇ 1 AGUSTUS 2013 15 PERTANYAAN ALKITAB DIJAWAB Apakah semua doa didengar Allah? Allah mendengarkan doa orang-orang dari segala bangsa. (Mazmur 145:18, 19) Firman Allah, Alkitab, menganjurkan kita untuk berbicara kepada-Nya tentang semua hal yang kita khawatirkan. (Filipi 4:6, 7) Tetapi, ada doa yang tidak Allah sukai. Misalnya, Allah tidak senang dengan doa hafalan yang diulang-ulang. —Baca Matius 6:7. Selain itu, Yehuwa tidak menyukai doa orang yang dengan sengaja tidak menaati Dia. (Amsal 28:9) Misalnya, pada zaman Israel kuno, Allah tidak mau mendengarkan doa para pembunuh. Jelas, kita harus memenuhi persyaratan tertentu agar bisa didengar Allah.—Baca Yesaya 1:15. Apa yang harus dilakukan agar doa kita didengar Allah? Mengapa ada doa yang tidak Allah terima? Untuk menghampiri Allah dalam doa, iman mutlak perlu. (Yakobus 1:5, 6) Kita harus yakin bahwa Ia ada dan memedulikan kita. Iman kita bisa semakin kuat dengan mempelajari Alkitab karena di dalam Firman Allah terdapat berbagai bukti dan jaminan yang bisa meyakinkan kita.—Baca Ibrani 11:1, 6. Sewaktu berdoa, kita perlu tulus dan rendah hati. Musa juga rendah hati sewaktu berdoa. (Mazmur 90:12) Itu berarti kita harus berusaha memahami apa yang Allah minta dengan membaca Alkitab, bukannya menyuruh Allah memenuhi kemauan kita. Dengan begitu, kita bisa berdoa sesuai dengan kehendak Allah. —Baca 1 Yohanes 5:14. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat pasal 17 buku ini, yang diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa Bisa diunduh di www.jw.org/id APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? s n o Unduhan gratis majalah ini dan berbagai terbitan sebelumnya p Alkitab online dalam kira-kira 50 bahasa Kunjungi www.jw.org/id, atau pindai kode wp13 08/01-IN 130508 DAPATKAN JAWABAN BERBAGAI PERTANYAAN ALKITAB DI WEB